Anda di halaman 1dari 10

Panther Cup

Komposisi: air, gula pengatur keasaman (asam sitrat dan natrium sitrat), perisa
identik alami jeruk, perisa artifisial nanas, pemanis buatan natrium siklamat 109
mg/saji (ADI 11 mg/kg berat badan) dan asesulfam-K 35 mg/saji (ADI 15 mg/kg
berat badan), Taurin, pengawet natrium benzoat, kafein, inositol, pewarna
makanan sunset yellow Cl 15985.
Pengatur keasaman asam sitrat dan natrium sitrat.
Pengatur keasaman adalah bahan tambahan makanan yang dapat
mengasamkan, menetralkan dan mempertahankan derajat keasaman makanan.
Tujuan penambahan bahan tambahan makanan ini imumnya bertujuan untuk
memperbaiki dan mempertahankan keasaman, sebagai pengontrol pH atau
sebagai pengawet. Sifat asam senyawa ini dapat mencegah pertumbuhan
mikroba dan bertindak sebagai bahan pengawet. Kemudia pH rendah buffer yang
dihasilkan mempermudah proses pengolahan. Bahan tersebut bersifat sinergis
terhadap antioksidan dalam mencegah ketengikan dan browning.
Penggunaan asam sitrat pada makanan cenderung aman karena senyawa
ini bersifat alami dan terdapat pada semua jenis makhluk hidup. Keamanannya
juga telah diakui oleh badan pengawas makanan, baik nasional maupun
internasional. Kelebihan asam sitrat mudah dimetabolisme dan dikeluarkan dari
tubuh.
Meskipun sudah dinyatakan aman penggunaannya oleh badan pengawas
obat dan makanan, bukan berarti asam sitrat tidak memiliki efek samping.
Sebuah penelitian terbaru yang dilakukan oleh tim peneliti dari Southern Lilinois
University Svhool of Dental Medicine dan dipublikasikan oleh AGD, diperoleh

hasil bahwa asam sitrat secara signifikan dapat mengakibatkan kerusakan email
gigi.
Sebagai garam natrium dari asam sitrat, natrium sitrat dalam komposisi
produk minuman biasanya digunakan sebagai pengatur keasaman yang juga
dapat memperkaya rasa dari minuman. Namun dalam kaitannya dengan
kegiatan olahraga, natrium sitrat juga dapat berfungsi sebagai ergogenic aids
yang dapat membantu untuk meningkatkan performa olahraga. Hal ini salah
satunya disebabkan oleh karena molekul ini dapat bersifat sebagai buffer
terhadap asam laktat yang terbentuk dalam proses metabolisme energi secara
anaerobik. Kegunaan Natrium Sitrat dan manfaat asam sitrat saat ini adalah
sebagai zat pemberi cita rasa dan pengawet makanan dan minuman, terutama
minuman ringan.
Natrium siklamat
Siklamat biasanya tersedia dalam bentuk garam natrium dari asam
siklamat dengan rumus molekul C6H11NHSO3Na. Nama lain dari siklamat adalah
natrium sikloheksisulfamat atau natrium siklamat. Dalam perdagangan, siklamat
dikenal dengan nama assugin, sucaryl atau sucrosa. Tidak seperti sakarin,
siklamat berasa manis tanpa rasa ikutan yang kurang disenangi. Bersifat mudah
larut dalam air dan intensitas kemanisnnya 30 kali kemanisan sukrosa. Dalam
industri pangan natrium siklamat dipakai sebahai bahan pemanis yang tidak
mempunyai nilai gizi (non-nutritive) untuk pengganti sukrosa. Siklamat bersifat
tahan panas, sehingga sering digunakan dalam pangan yang diproses dalam
suhu

tinggi

misalnya

pangan

dalam

kaleng.

Meskipun

memiliki

tingkat

kemanisan yang tinggi dan rasanya enak (tanpa rasa pahit) tetapi siklamat dapat
membahayakan kesehatan. Hasil penelitian bahwa tikus yang diberikan siklamat
dan sakarin dapat menimbulkan kanker kantong kemih. Penelitian baru
menunjukkan bahwa siklamat dapat menyebabkan antropi, yaitu terjadinya
pengecilan testikuler dan kerusakan kromosom. Penelitian yang dilakukan oleh
para ahli Academy of Science pada tahun 1985

melaporkan bahwa siklamat

maupun turunannya (sikloheksiamin) tidak bersifat karsinogenik, tetapi diduga


sebagai tumor promotor. Sampai saat ini hasil penelitian mengenai dampak
siklamat terhadap kesehatan masih diperdebatkan.
Menurut

peraturan

Menteri

kesehatan

RI

No.722/Menkes/Per/IX/88,

kadar

maksimum asam siklamat yang diperbolehkan dalam pangan dan minuman

berkalori rendah dan untuk penderita diabetes mellitus adalah 3g/kg bahan
pangan dan minuman.
Fungsi lain siklamat ini adalah sebagai penegas cita rasa terutama rasa
buah. Kajian keamanan siklamat yaitu pemberian siklamat dengan dosis yang
sangat tinggi pada tikus percobaan dapat menyebabkan tumor kandung kemih,
paru, hati dan limpa, serta menyebabkan kerusakan genetik dan atropi testikular.
Informasi yang dikumpulkan oleh CCC (calorie control council) menyebutkan
bahwa konsumsi siklamat tidak menyebabkan kanker dan non mutagenik. Pada
tahun 1984, FDA menyatakan bahwa siklamat tidak bersifat mutagenik.
Pengaturan siklamat, JECFA menyatakan siklamat merupakan bahan
tambahan pangan yang aman untuk dikonsumsi manusia dengan ADI sebanyak
11 mg/kg berat badan. CAC mengatur maksimum penggunaan sakarin pada
produk pangan berkisar antara 100 sampai dengan 2000 mg/kg produk. Kanada
dan USA tidak mengijinkan penggunaan siklamat sebagai bahan tambahan
pangan.
Menurut PERMENKES R o.7/Menkes/pPer/IX/1988 tentang bahan Tambahan
Makanan, Batas maksimum penggunaan siklamat untuk minuman ringan adalah
3 mg/kg dihitung sebagai asam siklamat.
siklamat pada dasarnya hanya boleh digunakan atau dikonsumsi khusus
untuk penderita diabetes (kencing manis), sedangkan untuk makanan dan
minuman konsumsi untuk anak- anak dan bukan penderita diabetes tidak
diperbolehkan.
Siklamat berbahaya karena hasil metabolismenya yaitu sikloheksilamin bersifat
karsinogenik sehingga ekskresi lewat urine dapat merangsang pertumbuhan
tumor pada kandung kemih tikus. tumor ditemukan terdapat pada saluran
kandung kemih tikus yang diberi dosis sikloheksilamin (125 mg/kg per hari )
melalui makanan selama 78 minggu .

ASESULFAM-K
Asesulfam-K dengan rumus kimia C4H4KNO4S merupakan senyawa yang
tidak berbau, berbentuk tepung kristal berwarna putih, mudah larut dalam air
dan berasa manis dengan tingkat kemanisan relatif sebsesar 200 kali tingkat
kemanisan sukrosa tetapi tidak berkalori. Kombinasi penggunaan asesulfam-K
dengan asam aspartat dan natrium siklamat bersifa sinergis dalam mempertegas

rasa manis gula. Fungsi lain asesulfam-K yaitu sebagai penegas cita rasa
terutama cita rasa buah.
Beberapa kajian keamanan memperlihatkan bahwa asesulfam-k tidak
dapat dicerna, bersifat non glikemik dan non karsinogenik, sehingga JECFA
menyatakan aman untuk dikonsumsi manusia sebagai pemanis buatan dengan
ADI sebanyak 15 mg/kg berat badan.
CAC mengatur maksimum penggunaan

asesulfam-k pada berbagai

produk pangan berkisar antara 200 sampai 1000 mg/kg produk. Sementara CFR
mengatur maksimum penggunaan asesulfam-k pada berbagai produk pangan
dalam GMP atau CPPB. Sedangkan FSANZ mengatur maksimum penggunaa
asesulfam-k pada berbagai produk pangan berkisar antara 200 sampai dengan
3000 mg/kg produk.
Secara keseluruhan, penambahan bahan tambahan pangan pada produk
ini cukup diperlukan, karena dengan menggunakan beberapa bahan tambahan
pangan pada produk ini, dapat menekan biaya produksi sehingga harga jual
jatuh lebih murah dan dapat memenuhi target penjualan. Selain itu dengan
penambahan pengawet Natrium Benzoat, produk ini dapat tahan lama dan tidak
mudah rusak sehingga dapat meminimalisir kerugian akibat produk cepat rusak.

TAURIN
Badan Keamanan Pangan Eropa (EFSA, ANS) menyatakan bahwa konsumsi
taurine dan d-glucuronolactone melalui konsumsi minuman berenergi secara
biasa dinyatakan aman. Taurine dan d-glucuronolactone ada sebagai bahan
alami dalam bahan pangan, dan dapat dimetabolisme secara normal oleh
manusia. Akan tetapi bahan tersebut digunakan dalam jumlah sangat tinggi
dalam minuman berenergi.
Uji resiko terhadap kedua bahan tersebut dilakukan oleh Komite Ilmiah Uni
Eropa bidang Pangan (SCF) pada tahun 2003. Hasil uji tersebut oleh ANS
dinyatakan cukup untuk menyatakan keamanan taurine dan d-glucuronolactone
bila dihubungkan dengan kemungkinan pengaruh taurine terhadap otak dan
pengaruh d-glucuronolactone terhadap ginjal.
Kedua bahan tersebut dinyatakan memiliki batas konsentrasi tidak
menimbulkan pengaruh negatif (NOAEL) sebanyak 1000 mg/kg berat badan.
Sehingga dapat dinyatakan bahwa tetap aman untuk mengkonsumsi 125 mL dan

350 mL per orang per hari minuman energi yang mengandung taurine dan dglucuronolactone.
Dalam

tubuh

manusia,

taurine

bertindak

seperti

deterjen

untuk

mengemulsi lemak sehingga dapat dipecah dan diproses. Beberapa nutrisi


penting

juga

larut

dalam

lemak

sehingga

taurine

juga

membantu

memetabolisme zat tersebut. Taurine juga penting untuk perkembangan sistem


saraf pusat dan retina. Untuk alasan ini, taurine diberikan sebagai suplemen
untuk bayi prematur karena mereka belum bisa memproduksi zat ini sendiri. Zat
ini diduga dapat bertindak sebagai antioksidan sehingga membantu mencegah
kerusakan sel dan jaringan yang disebabkan oleh oksidasi.
Karena ditemukan baik dalam makanan dan dalam tubuh manusia dalam
jumlah relatif besar, taurine dianggap tidak memiliki efek samping. Bukti
menunjukkan bahwa dosis hingga 0.1oz (3g) per hari aman untuk orang dewasa
yang sehat. Namun, dosis yang aman untuk anak-anak, wanita hamil, atau orang
yang menderita kondisi medis tertentu belum diketahui secara pasti.
NATRIUM BENZOAT
Asam

benzoat

(C6H5COOH)

dan

garamnya

merupakan

bahan

pengawet yang banyak


digunakan

secara luas pada bahan makanan yang bersifat asam. Bahan

ini

untuk mencegah pertumbuhan khamir, kapang dan bakteri pada

efektif

tingkat keasaman pH 2.5 4.0. Asam benzoat secara alami terdapat dalam
tanaman rempah-rempah seperti cengkeh dan kayu manis
dan juga buah berry. Dalam the Journal of the American Chemical Society di
th

1954,

Dr.

W.

H.

Stein melaporkan bahwa benzoate secara natural

dimetabolisme dengan cepat dalam tubuh manusia, diserap oleh usus dalam
bentuk asam benzoate, dimetabolisme secara cepat dalam waktu 1 sampai
2 hari dieksresi 80% melalui urine sebagai asam hipurat dan asam benzoil
glukoronat ( 10%), 0.1% melalui paru-paru sebagai CO2dan 2% tertinggal
dikarkas. US FDA (Food Drug Administration) memuat pengawet benzoat
dalam list sebagai kategori aman atau GRAS (generally recognized as safe).
Penggunaan

pada

produk

makanan diperbolehkan tidak melebihi dari 0.1%

atau 1000 ppm.


JECFA FAO/WHO terahir mengevaluasi asam benzoat dangaramnya pada
tahun 2002 dan

menyatakan percobaan pada tikus dalam jangka panjang tidak menunjukan


unsur penyebab
kanker atau efek karsinogenik.
PEWARNA MAKANAN SUNSET YELLOW CI 15985
Sunset yellow merupakan perwarna maknana sintetik berwana kuning
dengan penyerapa pH maksimum antara 480 dan 500 nm. Sunset yellow
biasanya digunakan pada makanan yang difermentasi dengan penggunaan
panas. Sunset yellow juga bisa mungkin ditemukan di minuman soda rasa jeruk,
lemon,

margarin,

minuman

berenergi,

dan

produk-produk

lainnya

yang

mmebutuhkan pewarna makanan kuning, orange atau merah.


Sunset yellow biasanya dikombinasikan dengan E123, amaranth untuk
menghasilkan warna coklat pada produk coklat dan karamel.
Sunset yellow dapat menyebabkan reaksi alergi terhadap orang-orang
yang intoleran dengan aspirin, yang muncul dengan berbagai macam gejala
seperti mudah marah, diare, mual, pembengkakan pada kulit dan migrain.
Experimennt yang dilakukan pada tikus menunjukkan bahwa apabila
sunset yellw dikombinasikan dengan pewarna lain akan meningkatkan efek
toksisitas.
Pada tahun 2009 EFSA menurunnkan ADI untuk sunset yellow dari 2,5
mg /kg menjadi 1 mg/kg berat tubuh perhari. ADI berdasarkan JECFA adalah 2
mg/kg berat tubuh.

Nutrisari Fruit & veggie

Komposisi: gula, serbuk apel (5,62%), serbuk jeruk (3,5%), pengatur keasaman
asam malat, serbuk brokoli (2,10%), perisa identik alami apel, mineral trikalsum
fosfat, penstabil nabati karboksimetil selulosa, premiks vitamin, perisa alami
jeruk, pemanis buatan aspartam 62 mg/saji (ADI: 50 mg/kg berat badan/hari),
pemanis buatan asesulfam K-36 mg/saji ADI: 15 mg/kg berat badan/hari),
pewarna makanan kuning FCF CI 15985, pewarna makanan tartrazin Ci 19140,
pewarna makanan coklat HT Ci 20285.

1. Pengatur keasaman asam malat


Asam malat (malic acid)

adalah

asam

dikarboksilat

yang

memberikan rasa asam dan getir dalam berbagai buah seperti apel hijau
dan anggur. Asam malat juga dapat dicampur dengan beberapa perasa
makanan

untuk memberikan berbagai jenis sensasi rasa. Zat ini juga

memainkan peran dalam pembentukan adenosin trifosfat (ATP). Buahbuahan lain yang juga mengandung asam malat diantaranya adalah
nanas, aprikot, gooseberry, raspberry, ceri, dan lemon. Asam malat dapat
disintesis

dalam

tubuh

melalui

siklus

asam

sitrat

(Krebs)

untuk

meningkatkan metabolisme energi. Tanpa asam malat, siklus tersebut


tidak dapat berjalan baik sehingga produksi energi tubuh juga akan
berhenti. Asam malat bermanfaat pula untuk orang yang menderita
fibromyalgia, suatu kondisi yang menyebabkan nyeri otot, nyeri sendi, dan

rendahnya tingkat energi. Zat ini juga berfungsi mengurangi toksisitas di


dalam tubuh yang dapat menyebabkan penyakit hati dan gangguan otak
dengan cara mengikat logam beracun dalam tubuh. Selain itu, asam malat
membantu menjaga kulit tetap sehat dan muda, sekaligus membantu
menjaga kebersihan mulut. Asam malat dapat ditemukan dalam sejumlah
produk seperti minuman berkarbonasi, produk susu yang diasamkan, buah
kaleng, produk roti, serta produk perawatan medis dan pribadi. Kadar
asam malat yang ditambahkan pada produk pangan dalam hal ini
minuman air berperisa dalam BPOM No. 8 tahun 2013 menyebutkan
bahwa batas maksimum adalah 10000 mg/kg.
2. Mineral trikalsium fosfat
Mineral trikalsium fosfat digunakan sebagai antikempal yang masuk dalam
kelompok kalsium fosfat. Kelompok kalsium fosfat dapat membentuk
hidrat. Trikalsium fosfat dapat digunakan untuk mencegah penggumpalan
bubuk bumbu penyedap. Namun jika digunakan dalam bubuk minuman
dosisnya sebanyak kurang lebih 1%. Berdasarkan peraturan menteri
kesehatan RI No. 722/Menkes/per/IX/88 tentang bahan tambahan pangan,
persyaratan untuk anti kempal trikalsium fosfat yaitu 15 mg/kg, tunggal
atau campuran dengan garam stearat dan silicon dioksida. Jika dilihat dari
proses pengolahannya, trikalsium fosfat ditambahkan ke dalam produk
sebagai antikempal, sehingga bubuk minuman tidak saling menggumpal
satu sama lain.
3. Penstabil nabati karboksimetil selulosa.
Karboksimetil selulosa digunakan sebagai bahan pengental, dengan tujuan
untuk membentuk sistem dispersi koloid dan meningkatkan viskositas.
Dengan adanya karboksimetil selulosa ini maka partikel-partikel yang
tersuspensi akan terperangkap dalam sistem tersebut dan tetap tinggal
ditempatnya dan tidak mengendap oleh pengaruh gaya gravitasi. Bisa
juga digunakan sebagai bahan pengemulsi, sehingga minuman bubuk
nutrisari tidak mudah mengendap jika tidak diaduk. Menurut BPOM nomor
24 tahun 2013, ADI untuk karboksimetil selulosa tidak ditentukan.
4. Aspartam
Aspartam merupakan pemanis sintetis non-karbohidrat, aspartylphenylalanine-1-methyl ester, atau merupakan bentuk metil ester dari
dipeptida dua asam amino yaitu asam amino asam aspartat dan asam
amino essensial fenilalanina. Keunggulan aspartam yaitu mempunyai
energi yang sangat rendah, mempunyai cita rasa manis mirip gula, tanpa
rasa pahit, tidak merusak gigi, menguatkan cita rasa buah-buahan pada

makanan dan minuman, dapat digunakan sebagai pemanis pada makanan


atau minuman pada penderita diabetes. Pada produk Marimas digunakan
aspartame sebagai pemanis produk, jadi tidak menggunakan gula murni
sehingga dapat menekan biaya produksi. Kadar pemanis buatan
aspartame yang ditambahkan pada produk pangan dalam hal ini minuman
air berperisa dalam BPOM tahun 2013 menyebutkan bahwa batas
maksimum adalah 600 mg/kg. Produk Marimas mengandung Aspartam
sebesar 16 mg/saji dan ADI: 50 mg/kg Berat Badan. Oleh sebab itu produk
nutrisari dapat diterima dan aman untuk dikonsumsi.
5. Asesulfam-K
Asesulfam-K dengan rumus kimia C4H4KNO4S merupakan senyawa yang
tidak berbau, berbentuk tepung kristal berwarna putih, mudah larut dalam
air dan berasa manis dengan tingkat kemanisan relatif sebsesar 200 kali
tingkat kemanisan sukrosa tetapi tidak berkalori. Kombinasi penggunaan
asesulfam-K dengan asam aspartat dan natrium siklamat bersifa sinergis
dalam mempertegas rasa manis gula. Fungsi lain asesulfam-K yaitu
sebagai penegas cita rasa terutama cita rasa buah.
Beberapa kajian keamanan memperlihatkan bahwa asesulfam-k tidak
dapat dicerna, bersifat non glikemik dan non karsinogenik, sehingga JECFA
menyatakan aman untuk dikonsumsi manusia sebagai pemanis buatan
dengan ADI sebanyak 15 mg/kg berat badan.
CAC mengatur maksimum penggunaan
produk

pangan

berkisar

antara

200

asesulfam-k pada berbagai


sampai

1000

mg/kg

produk.

Sementara CFR mengatur maksimum penggunaan asesulfam-k pada


berbagai produk pangan dalam GMP atau CPPB. Sedangkan FSANZ
mengatur maksimum penggunaa asesulfam-k pada berbagai produk
pangan berkisar antara 200 sampai dengan 3000 mg/kg produk.
Secara keseluruhan, penambahan bahan tambahan pangan pada produk
ini cukup diperlukan, karena dengan menggunakan beberapa bahan
tambahan pangan pada produk ini, dapat menekan biaya produksi
sehingga harga jual jatuh lebih murah dan dapat memenuhi target
penjualan. Selain itu dengan penambahan pengawet Natrium Benzoat,
produk ini dapat tahan lama dan tidak mudah rusak sehingga dapat
meminimalisir kerugian akibat produk cepat rusak.
6. Pewarna makanan kuning
Sunset yellow merupakan perwarna maknana sintetik berwana kuning
dengan penyerapa pH maksimum antara 480 dan 500 nm. Sunset yellow

biasanya

digunakan

pada

makanan

yang

difermentasi

dengan

penggunaan panas. Sunset yellow juga bisa mungkin ditemukan di


minuman soda rasa jeruk, lemon, margarin, minuman berenergi, dan
produk-produk lainnya yang mmebutuhkan pewarna makanan kuning,
orange atau merah.
Sunset yellow biasanya dikombinasikan dengan E123, amaranth untuk
menghasilkan warna coklat pada produk coklat dan karamel. Sunset
yellow dapat menyebabkan reaksi alergi terhadap orang-orang yang
intoleran dengan aspirin, yang muncul dengan berbagai macam gejala
seperti mudah marah, diare, mual, pembengkakan pada kulit dan migrain.
Experimennt yang dilakukan pada tikus menunjukkan bahwa apabila
sunset yellw dikombinasikan dengan pewarna lain akan meningkatkan
efek toksisitas.
Pada tahun 2009 EFSA menurunnkan ADI untuk sunset yellow dari 2,5
mg /kg menjadi 1 mg/kg berat tubuh perhari. ADI berdasarkan JECFA
adalah 2 mg/kg berat tubuh. Pewarna makanan ini tidak baik untuk
tubuh jika ditambahkan dalam dosis besar. Untuk produk nutrisari sebagai
pewarna lebih baik digunakan pewarna alami.
7. Tartrazin
Tartrazine adalah pewarna buatan yang berwarna kuning. Nama lain dari
tartrazine adalah yellow 5 atau CI 29140. Bahan pewarna sintetik ini
sering dikombinasikan dengan bahan pewarna buatan hijau biru, yaitu
briliant blue. Tartrazine merupakan turunan dari coal tar yang merupakan
campuran senyawa fenol, hidrokarbon polisiklik dan heterosiklik. Biasanya
tartrazine digunakan untuk memberikan warna kuning pada makanan
olahan. Zat pewarna ini telah diketahui dapat menginduksi alergi,
terutama bagi orang yang alergi terhadap aspirin. Dibandingkan dengan
proses pengolahannya, pewarna buatan di dalam produk nutrisari dapat
diganti dengan pewarna makanan yang lebih alami seperti beta karoten
yang sama-sama memberikan warna kuning.

Anda mungkin juga menyukai