Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA

ISOLASI ASAM SITRAT

Disusun oleh:

Kelompok 3

Ambar Rismawati 2015340020

Irfan Rahmawan 2015340060

Jihan Dhiar Winanti 2015340017

Marissa Gustiana 2012340083

Meidina Rahmawati 2015340023

Yudi Tri Wicaksono 2015340030

JURUSAN TEKNOLOGI PANGAN

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN

UNIVERSITAS SAHID JAKARTA

2015
A. ABSTRAK
Asam sitrat merupakan asam organik lemah yang ditemukan pada daun
dan buah tumbuhan genus Citrus (jeruk-jerukan). Senyawa ini merupakan
bahan pengawet yang baik dan alami, selain digunakan sebagai penambah
rasa masam pada makanan dan minuman ringan. Dalam biokimia, asam sitrat
dikenal sebagai senyawa antara dalam siklus asam sitrat yang terjadi di
dalam mitokondria, yang penting dalam metabolisme makhluk hidup. Zat ini
juga dapat digunakan sebagai zat pembersih yang ramah lingkungan dan
sebagai antioksidan.
Asam sitrat terdapat pada berbagai jenis buah dan sayuran, namun
ditemukan pada konsentrasi tinggi, yang dapat mencapai 8% bobot kering,
pada jeruk lemon dan limau (misalnya jeruk nipis dan jeruk purut).
Rumus kimia asam sitrat adalah C6H8O7. Struktur asam ini tercermin pada
nama IUPAC-nya, asam 2-hidroksi-1,2,3-propanatrikarboksilat.
Penggunaan utama asam sitrat saat ini adalah sebagai zat pemberi cita
rasa dan pengawet makanan dan minuman, terutama minuman ringan.
Kemampuan asam sitrat untuk meng-kelat logam menjadikannya berguna
sebagai bahan sabun dan deterjen. Asam sitrat dapat pula ditambahkan
pada es krim untuk menjaga terpisahnya gelembung-gelembung lemak.
Dalam resep makanan, asam sitrat dapat digunakan sebagai pengganti sari
jeruk.

B. TUJUAN PERCOBAAN
 Memisahkan asam sitrat dari sari buah lemon melalui perhitungan yang
cermat.
 Mempelajari metode isolasi dari suatu produk.

C. PENDAHULUAN
Asam sitrat adalah asam organik yang tergolong dalam asam
trikarboksilat. Asam sitrat merupakan penyusun utama dari jeruk manis
(Citrus sinesis), limau (C. limon, Arbei (Fragaria) dan lain-lain. Kandungan
asam sitrat dalam jeruk limau dapat mencapai 50mg/ml dan mempunyai pH
2,5.
Asam sitrat mengandung molekul air, dan air ini akan lepas bila kristal
dipanaskan pada suhu 130ºC. Asam sitrat anhidrat memiliki sifat fisik sebagai
berikut, titik leleh 153ºC, larut dalam air, alkohol dan eter.
Asam sitrat dapat dipisahkan sebagai garam kalsium sitrat. Dalam
percoban ini ke dalam sari jeruk limau ditambahkan kalsium karbonat. Asam
sitrat dengan ion kalsium membentuk garam kalsium sitrat yang mempunyai
kelarutan rendah dalam air. Kalsium sitrat yang terbentuk selanjutnya dapat
dipisahkan dengan penyaring. Selanjutnya kalsium sitrat diubah menjadi
kalsium sulfat dan asam sitrat dengan menambahkan asam sulfat. Asam sitrat
yang sudah bebas selanjutnya dapat diidentifikasi.

D. ALAT DAN BAHAN


 Alat:
Corong
Gelas piala
Gelas ukur
Spatula
Kain kassa
Kertas saring
pH universal
Hot plate
Oven
Lemari pendingin ‘Bunsen
Filtrate

 Bahan:
Jeruk Lemon
CaCO3
H2SO4
Air
E. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Peras air dari buah lemon yang besar dan ukur volumenya.
2. Alihkan sari buah lemon ke gelas piala 250ml dan didihkan untuk
mengkoagulasi protein. Saringlah padatan. Bilaslah gelas piala dan
alihkan kembali sari buah lemon yang telah disaring kedalam gelas piala
semula. Hitung pH awal jeruk lemon.
3. Timbang 5 gram CaCO3 serbuk di atas gelas arloji dan catat bobotnya.
4. Tambahkan serbuk CaCO3 ke dalam sari jeruk sedikit demi sedikit
dengan bantuan sudip sampai reaksi tidak teramati lagi. Hitung pH
larutan pada saat semua asam sitrat telah terkonversi.
5. Bila sudah pasti semua asam sitrat bereaksi dengan CaCO3 yang
ditambahkan tentukan bobot CaCO3 yang digunakan. Ukur pH
campuran.
6. Panaskan campuran untuk mengendapkan calcium citrate, kemudian
disaring.
7. Bilaslah gelas piala dan kumpulkan calcium citrate dari kertas saring
dengan sudip.
8. Calcium citrate sekarang akan diubah menjadi kalsium sulfat dengan
menambahkan asam sulfat secukupnya. Hitunglah volume 1M H2SO4
yang mengandung zat H2SO4 yang sama dengan CaCO3 yang digunakan.
9. Tambahkan 95% dari volume H2SO4 1M ke dalam gelas piala yang berisi
kalsium sitrat. Asam sitrat akan terurai menghasilkan larutan berwarna
kecoklatan jika dipanaskan dalam asam sulfat berlebih. Tambahkan air
panas ke dalam campuran sampai volume total sekitas 50ml.
10. Kumpulkan endapan kalsium sulfat dengan penyaringan vakum, gunakan
corong buncher dan labu isap bersih. Bilaslah gelas piala 250ml dan
alihkan filtrate ke dalamnya. Kurangi volume filtrate menjadi 10ml
dengan mendidihkan larutan beberapa saat. Masukan larutan ke dalam
lemari pendingin dan amati pembentukan Kristal.
11. Kumpulkan Kristal asam sitrat (dengan penyaringan) menggunakan
kertas saring yang telah ditimbang terlebih dahulu.
12. Keringkan Kristal dalam oven (100ºC) dan timbang bobot kertas saring
plus asam sitrat.
13. Hitung bobot asam sitrat yang diperoleh.

F. HASIL PERCOBAAN
a. Data Jeruk Lemon
1. Volume Sari Buah = 100 ml
2. pH awal =3
3. CaCO3 + wadah sebelum digunakan = 67,8607 gram
CaCO3 + wadah sesudah digunakan = 64,9420 gram
CaCO3 yang terpakai = 2, 9187 gram
= 0,0292 mol
4. pH larutan setelah ditambah CaCO3 =4
5. Kertas saring + Kristal = 21,7237 gram
Kertas saring = 20,0000 gram
Bobot Kristal = 1,7237 gram
6. Kandungan asam sitrat dalam sari buah = 172,37 mg/ 100ml

b. Data You-C 1000


1. Volume You-C 1000 = 100 ml
2. pH awal =4
3. CaCO3 + wadah sebelum digunakan = 31,1745 gram
CaCO3 + wadah sesudah digunakan = 29,4757 gram
CaCO3 yang terpakai = 1,6988 gram
= 0,017 mol
4. pH larutan setelah ditambah CaCO3 =6
5. Kertas saring + Wadah + Kristal = 23,0379 gram
Kertas saring + Wadah = 20,9918 gram
Bobot Kristal = 2,0461 gram
6. Kandungan asam sitrat dalam sari buah = 204,61 mg/ 100ml
G. PERHITUNGAN
-

H. PEMBAHASAN
Sari buah lemon diperoleh dengan cara mengumpulkan keluaran dari jeruk
lemon yang diperas, hingga didapatkan 100ml. pH sari buah jeruk lemon
sebelum dipanaskan yaitu 3. Sari buah kemudian dipanaskan, lalu diberi
sedikit demi sedikit CaCO3 sebanyak 2,9 gram hingga tidak terjadi reaksi.
Catat pH larutan tersebut dengan pH universal. pH yang didapat yaitu 4.
Sari buah yang sudah ditambah CaCO3 kemudian dipanaskan hingga
terbentuk endapan. Asam sitrat mengandung banyak molekul air, dan air ini
akan lepas jika dipanaskan. Kemudian disaring kembali hingga endapan yang
didapat. Hal ini karena asam sitrat dengan ion kalsium membentuk garam
kalsium sitrat yang mempunyai kelarutan rendah dalam air.
Endapan kemudian diberi H2SO4 sebanyak 29ml, lalu dipanaskan kembali
hingga asam sitrat terurai dan menghasilkan larutan berwarna kecoklatkan.
Penambahan H2SO4 bertujuan untuk menguraikan endapan asam sitrat.
Tambahkan air panas ke dalam campuran sampai volume total kurang lebih
50ml. Kumpulkan endapan kalsium sulfat dengan penyaring vakum,
penggunaan penyaringan vakum untuk mendapatkan filtrate dari asam sitrat
tersebut, gunakan corong bunsher dan labu hisap. Pindahkan hasil
penyaringan tersebut ke dalam gelas piala, kurangi hasil filtrate menjadi 10ml
dengan cara mendidihkan larutan beberapa saat. Setelah volume filtrate
menjadi 10ml masukan larutan tersebut ke dalam lemari pendingin, agar asam
sitrat tersebut berbentuk Kristal, saring filtrate tersebut sampai mendapatkan
Kristal utuh. Setelah didapatkan Kristal tersebut dipanaskan di oven selama 2
hari pada suhu 60ºC. Lalu kita mendapatkan asam sitrat dari jeruk lemon
tersebut. Asam sitrat biasanya digunakan untuk membuat rasa asam pada
minuman atau makanan.
Sedangkan dengan cara dan proses yang sama lakukan pengujian
kandungan asam sitrat yang terdapat pada produk You C 1000. Dengan Ph
awal 4, You C 1000 memerlukan 1,6988 gram CaCO3 untuk menetralkan
proses reaksi, dan didapat ph 6. Dan H2SO4 yang digunakan sebanyak 16 ml
untuk menguraikan endapan asam sitrat.
Perbedaan jumlah CaCO3 dan H2SO4 yang digunakan ini tergantung dari
besarnya asam sitrat yang terkandung dari produk / bahan yang di uji.

I. JAWAB PERTANYAAN
1. Bagaimana pendapat anda bila pengecekan pH dilakukan dengan kertas
pH (bukan pH meter)?
Jawab: Jika pengecekan pH dilakukan dengan menggunakan kertas pH
memang hasilnya akan cepat diketahui, akan tetapi hasilnya
kemungkinan kurang akurat. Selain itu kertas pH hanya dapat digunakan
untuk sekali pemakaian. Penggunaan pH meter dapat dianggap sebagai
cara terbaik penentuan pH suatu larutan. Sebab pH meter mampu
mengukur ion hidrogen dan menghitung nilai pH secara tepat.
2. Beri ulasan tentang perolehan isolasi asam sitrat yang anda lakukan hari
ini!
Jawab: Dengan melakukan isolasi pada asam sitrat dilakukan beberapa
kali penyaringan dan pemanasan untuk memisahkan senyawa yang
bercampur dan menghasilkan senyawa asam sitrat yang murni.

J. KESIMPULAN
Hasil yang diperoleh dari praktikum Isolasi Asam Sitrat pada 12
Desember 2015 yakni asam sitrat merupakan golongan asam organik yang
termasuk ke dalam asam trikarboksilat. Senyawa ini merupakan bahan
pengawet yang baik dan alami, selain digunakan sebagai penambah rasa
masam pada makanan dan minuman ringan. Sifat asam sitrat adalah pada
temperatur kamar, berbentuk kristal berwarrna putih, dapat berbentuk
anhidrat (tidak mengikat air) atau mono hidrat (mengandung molekul air).
Dalam biokimia, asam sitrat dikenal sebagai senyawa antara dalam siklus
asam sitrat, yang penting dalam metabolisme makhluk hidup, sehingga
ditemukan pada hampir semua makhluk hidup. Zat ini juga dapat digunakan
sebagai zat pembersih yang ramah lingkungan sebagai antioksidan.
Asam sitrat terdapat pada berbagi jenis buah dan sayuran, namun
ditemukan pada konsentrasi tinggi, yang dapat mencapai 8 % bobot kering,
pada jeruk lemon dan limau (misalnya jeruk nipis dan jeruk purut).Rumus
kimia asam sitrat adalah C6H8O7.
Tujuan proses isolasi asam sitrat adalah untuk memisahkan kristal asam
sitrat dari bahan alami agar bisa digunakan kembali, dapat mengetahui bentuk
kristal asam sitrat dan mengetahui % kadar asam sitrat pada beberapa jenis
jeruk. Untuk itu dibutuhkan penyaringan, pemanasan, pendinginan dan
penambahan beberapa senyawa seperti CaCO3 dan H2SO4.

K. DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Asam_sitrat
Lampiran

Anda mungkin juga menyukai