Perhatikan
penggunaan
EYD dalam
halaman kulit
Oleh
Lulu Risya Salsabila
Nomor Induk 31030722
Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi
Universitas Sahid
Jakarta
2013
PRAKATA
1. Puji syukur Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas
kepada Tuhan
karunia-Nyalah saya mampu menyelesaikan makalah ini dengan baik. Adapun
2. Penjelasan
tentang penyusunan makalah ini melalui proses yang cukup lama, yaitu 6 minggu berturut-
penyusunan PKI turut dimulai sejak tanggal 4 November 2013.
3. Informasi
tentang arahan Makalah tentang “Hiruk Pikuk Kemacetan di Kota Jakarta” ini disusun
dan bantuan dari dengan tujuan untuk melengkapi persyaratan mengikuti ujian akhir semester
berbagai pihak
4. Ucapan terima (UAS) dan diharapkan melalui makalah ini, saya selaku penulis dapat lebih
kasih memahami kaidah bahasa Indonesia dan mampu menerapkan metode penulisan
5. Penyebutan karya ilmiah dengan konsisten.
nama tempat,
tanggal, bulan, Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
tahun, serta
nama penyusun saya dalam proses penyusunan makalah ini, khususnya kepada dosen Bahasa
Indonesia yang bersedia membimbing dan mengarahkan saya dalam penyusunan
makalah ini.
ii
DAFTAR ISI
PRAKATA ii
Perhatikan DAFTAR ISI iii
penerapan EYD
dan penomoran
dengan angka BAB I PENDAHULUAN 1
arab dan romawi 1.1 Latar Belakang 1
besar/kecil sistem 1.2 Rumusan Masalah 1
digital 1.3 Tujuan Penelitian 2
1.4 Kerangka Teori 2
1.5 Sumber Data 3
1.6 Metode dan Teknik 3
DAFTAR PUSTAKA 15
iii
BAB I
PFNDAHULUAN
1
pemilis pernah melihat polisi membiarkan mobil, motor serta ada seseorang
yang ingin rnenyebrangi jalur busway, tetap saja dibiarkan melinIas di jalur
busway tersebut. Apakah hal yang seperti ini bisa dikatakan sebagai tindakan tegas
yang signifikan?
Berawal dan mematuhi semua rambu dan peraturan berlalu lintas bagi
seluruh masyarakat yang dapat dimulai saat mi hingga seterusnya maka akan
berdampak positif dan bermanfaat untuk kegiatan kerja dimana saja, mulai tertib
pada waktu dan stamina tubuh pun tidak terlalu terkurasas bahkan jika seandainya
pemerintah dan masyarakat sejak dini dapat terus bekerja sama dengan baik dalam
merealisasikansemua cara untuk rnembuat Jakarta bebas dari kemacetan, maka
secara perlahan akan mengurangi kemacetan hingga 30 s.d. 40% (TvOne, 26
November 2010).
3
Kerangka teori
berisi prinsip-
prinsip teori yang keinacetan di Jakarta, penulis berusaha mencari tahu lebih dalam lagi pendapat
memengaruhi serta tindakan yang telah dilakukan pemerintah. Menurut Nirwonoyoga sebagai
dalam pengamat tata kota yang hadir sebagai juru bicara pada acara “Kabar Petang” yang
pembahasan.
ditayangkan oleh TvOne pada 26 November 2010, salah satu faktor terpenting
Kerangka itu
dikutip dari dalam kemacetan adalah pengguna jalan yang egois dan selalu mengabaikan
berbagai sumber, peraturan yang dibuat oleh pemerintah.
seperti buku, Jembatan dan halte dianggap angin. Banyak warga Ibukota mengira pagar
majalah, surat batas jalan itu sebagai jembatan, sehingga mereka menyebranginya. Berangkat
kabar, tabloid,
pagi pulang malam terlalu banyak waktu dan tenaga kita terbuang percuma akibat
kamus, jurnal
ilmiah, atau macet di jalan raya. Bagi kebanyakan pekerja kantoran, kemacetan lalu lintas di
internet yang Jakarta sangat menye-balkan. Akan tetapi, mereka tidak berdaya dan sulit
dikemukakan oleh menghindarinya. Kalau lidak ingin terjebak macct, ya di rumah saja! Saran itu
para pakar di tentu saja sangat ekstrem. Soalnya, jika di rumah saja, demi menghindari macct,
bidangnya.
berarti tidak ngantor alias tidak bekerja. Apa mereka mau nganggur? Tentu saja
tidak (Zaenuddin, 2007:163).
Jika kita mencari-cari kesalahan, pemeri ntah dan masyarakat memiliki
kesalahan masing masing. Pcmcrintah salah karena tanah yang seharusnya menjadi
tempat penycrapan air malah dibangun menjadi gedung-gcdung pencakar langit
tanpa memedulikan lingkungan. Walaaupun begitu, pcrncrintah juga sudah
memulai memberikan solusi-solusi untuk mengatasi kemacetan, seperti
diadakannya bus angkutan umurn Transjakarta atau lebih dikenal masyarakat
denga sebutan busway
Elemen masyarakat yang tidak menaati peraturan juga tidak bisa
dimungkiri menjadi salah satu faktor penyebab kemacetan di Jakarta. Masyarakat
yang melanggar peraturan seperti parkir sembarangan, buang sampah sembarangan
juga dapat menjadi penyebab kemacetan. (http://green. kompasiana.
Com/penghijauan /2010/1 0/30/)-jakarta-the-city-of-eternal-traffic-jam/25-11-
2010).
Jika membaca berita yang dimuat olch Sofyano pada koran Kompas
(2010:10), penataan angkutan umum di Jakarta tidak boleh kalah dengan
kepentingan kendaraan pribadi. Pilihan ini harus diambil bila ingin mengurangi
kemacetan di Ibukota. Karena itu, dibutuhkan kekuatan besar untuk meralisasikan
penataan transportasi ini.
Angkutan umum kerap menjadi biang kemacetan lalu lintas Jakarta.
Kepolisin Daerah Metro Jaya akan menertibkan angkutan umum tersebut dengan
memberlakukan jalur khusus (kanalisasi) untuk mereka. Prinsip jalur khusus untuk
angkutan umum ini, kata Pinem, mirip dengan yang telah diberlakukan kepada
pengendara sepeda motor. Jalur khusus ini berupa marka jalan yang dirangkai
4
dengan tambang. Pinem mengatakan jalur khusus ini telah diberlakukan di
Slipi arah ke Palmerah. Jalur mi dipilih karena banyak angkulan yang kerap
ngetem. “Sudah mulai minggu ini setiap pagi,” katanya. Selain di Slipi, Pinem
melanjutkan, jalur khusus untuk angkutan juga diberlakukan di Cililitan arah ke
Pusat Grosir Cililitan. “Sudah di kanal jadi lebih sempit kesempatan ngetem,”
katanya. Ia herharap jalur khusus angkutan urnurn ini bisa dikembangkan di
daerah lain. Namun, pihaknya belum menargetkan sampai kapan jalur khusus mi
akan diberlakukan. Selarna masih belum tertib, kata Pinem, jalur khusus tersebut
akan terus diberlakukan. “Kalau belum tertib akan dipasang terus,” katanya. Pinem
mengatakan penerapan jalur khusus angkutan umum ini untuk membentuk perilaku
para sopir angkutan sehingga mereka tidak lagi menunggu penumpang yang
imbasnya membuat macet. “Ini pembentukan perilaku,” katanya yang dimuat pada
Majalah Tempo (2010:5)
6
Yang terpenting adalah kesadaran tertib berlalu lintas bagi seluruh
pengguna jalan. Kesadaran pengguna jalan tersebut sangatlah rendah. Hal ini
disebabkan oleh gagalnya lembaga berwenang mengeluarkan izin mengemudi
menjadi proses perolehan izin ini sebagai media pembelajaran tertib berlalu lintas.
Kemudian, penegakan hukum juga sehingga seseorang menganggap remeh
pelanggaran lalu lintas karena aparat penegak hukum bisa disuap. Banyak kasus
yang terjadi dalam pelanggaran tersebut, misalnya pelanggaran pengguna helm
bagi pegendara motor, menerobos lampu merah, mengabaikan rambu-rambu lalu
lintas dan lain sebagainya.
Di ibukota banyak fasilitas umum yang seakan-akan sia-sia dibangun
karena cenderung tidak digunakan sebagaimana mestinya. Contoh sederhana
adalah jembatan penyeberangan di atas jalan raya. Coba saja scwaktu-waktu
lihatlah tingkah laku para pengguna jalan di tempat-tempat seperti itu. Masih
banyak warga Jakarta yang tidak menggunakan jembatan itu, tetapi lewat di
bawahnya dan bahkan melompat pagar jalan raya. Padahal, pelanggaran seperti itu
sangat membahayakan baginya. Sudah banyak warga yang menyeberang seperti itu
akhirnya jadi korban kecelakaan lalu lintas. Ada yang tertabrak atau terserempet
mobil, dari sekadar luka ringan hingga tewas dalarn kondisi tubuh hancur dan
berlumuran darah. Hal ini disebabkan oleh masyarakat yang lalai dan tidak patuh
terhadap peraturan yang bibuat oleh pemerintah. Padahal, pemerintah telah
menyediakan fasilitas yang dapat digunakan, seperti jembatan penyebernngan.
zebra cross, serta halte yang dapat digunakan sebagni tempat berhenti dan
menurunkan penumpang dengan tertib.
Faktor pendukung penyebab kemacetan lainnya adalah parkir bebas atau
parkir on the street. Tempat parkir seperti ini banyak kita jumpai di berhagai sudut
kota, salah satunya adalah di Hayam Wuruk, Jakarta Pusat dan sekitamya. Jika kita
melihat keadaan di sana sangat rnemprihatinkan, banyak terdapat ruko, warung
makan, dan sebagainya yang menarik pengunjung datang ke sana, tetapi sangat
disayangkan bahwa lahan yang harusnya digunakan untuk berlalu lintas tersendat
karena digunakan oleh pengunjung yang akan berhenti untuk berkunjung di salah
sam ruko yang ada di sana. Kemudian, lahan parkir bebas tersebut dipicu oleh
orang-orang yang menggunakan kesempatan dalam kesempitan untuk mencari
penghasilan. Bahkan, petugas parkir langsung mengeluarkan tarif parkir sesuka
hatinya saja tanpa memikirkan tiket masuk, keamanan di sekitar, dan lain
sebagainya sehingga dapat menimbulkan kerugian bagi orang lain.
Menurut berita dari salah satu stasiun tclevisi swasta, yaitu TvOne,
kernacetan yang terjadi di Jakarta terus berkembang memburuk setiap tahunnya.
Tidak ada perubahan yang signifikan dalam kinerja pemerintah karena seolah
MOU yang dibuat hanya ditandatangani tanpa adanya tindakan yang tegas.
Kalaupun ada tindakan tegas, itu hanya berlaku beberapa saat, tidak dalam kurun
7
waktu yang lama. Parkir liar adalah masalah serius yang saat ini akan
ditindakianjuti oleh pemerintah setelah bertahun-tahun dibiarkan begitu saja.
Preman-preman on the street akan ditindak dengan tegas oleh Dinas Perhubungan,
Polisi, Satpol PP, dan lain sebagainya apabila di saat penertiaan berlangsung
preman-preman tersebut memberi perlawanan.
Pada 30 Desember 2010 pemerintah akan melakukan peraturan
parkir deck untuk iiembcraiitas parkir liar. Pada took-toko pinggirjalan akan dibuat
lahan parkir khusus yang disediakan lengkap dengan penjagaan dan pengamanan
yang baik, sepcrti di ruko Pondok lndah. Mengapa tindakan seperti mi baru
dilaksanakan saat mi, padahal anggaran untuk parkir sudah disiapkan.
Bagi siapa yang melanggar aturan parkir di pinggir jalan akan diberi
sanksi, yaitu dengan cara menggernbok kendaraan yang sedang diparkir, kemudian
diderek dan dipindahkan ke tempat yang telah ditentukan. Hal tersebut dikatakan
oleh Reza Hasyim selaku Wakil Kepala Dishub DKI Jakarta.
Menurut pengamat tata kota Nirwono Yoga, Jakarta pada 2012 benar-benar
akan macet total jika tidak ada hubungan kerja sama antara masyarakat dan
pemerintah serta pihak-pihak pengelola gedung atau ruko yang ada di Jakarta dan
sekitarnya. Padahal, jika kerja sama ini dimaksimalkan dengan cara tidak egois
dalam berlalu lintas dan penutupan parkir liar mampu mengurangi kemacetan
sebesar 30—40%.
8
h. dalam hal mengejar waktu, para pengguan kendaraan bermotor, angkutan
umum mudah sekali emosi sehingga kekerasan di jalan raya sering tcrjadi;
i. penggunaan kendaran yang sudah tidak layak pakai tetap digunakan
schingga meningkatkan polisi semakin tinggi dan mesin yang beroprasi
pada kondisi yang tidak optimal;
j. mengganggu kelancaran kendaraan darurat, seperti ambulans dan mobil
pemadam kebakaran.
d. Apabila hujan turun, kolong jembatan atau di bawah jalan fly over
seketika dapat langsung padat karena digunakan pengendara sepeda
motor untuk berteduh sehingga menyebabkan kcmacctan
e. Beberapa mal atau tempat hiburan keluarga menjadi tempat yang
sering macet karena kendaraan yang masuk mal, kendaraan yang akan
keluar dan kendaraan yang akan melaju terus berlawanan. Salah satu
contohnya adalah Mal Pejaten Village.
10
Gambar 1 Kemacetan di Jakarta akibat tingginya volume kendaraan
12
13
Simpulan adalah
gambaran umum
seluruh analisis dan
relevansinya
dengan hipotesis
yang sudah
dilakukan.
Simpulan diperoleh BAB Ill
dari uraian analisis, SIMPULAN DAN SARAN
interpretasi, dan
deskripsi yang
tertera dalam bab
analisis. 3.1 Simpulan
Simpulan sering Dengan melihat kemacetan yang semakin parah dan tak kunjung ada jalan
dijumpai dalam keluar untuk menyelesaikan masalah tersebut, hal ini merupakan masalah serius
bentuk penomoran dan tidak dapat dianggap sepele dan harus diatasi semua masyarakat. Selanjutnya
seolah-olah
merupakan kalimat
pemerintah harus memperhatikan perkembangan jalan sesuai dengan pertumbuhan
lepas. Hal itu kendaraan. Dengan pajak yang diperoleh dari kendaraan bermotor seharusnya
kurang baik karena pemerintah lebih memperhatikan pelebaran jalan, memperbaiki rambu-rambu lalu
terasa kaku, lebih lintas yang rusak. Perkembangan kemacetan yang terjadi dari tahun ke tahun selalu
baik tampil dalam semakin parah. Pemerintah juga seharusnya memperhatikan tempat halte yang
paragraf tanpa
nomor.
dibuat aman dan nyaman agar masyarakat dapat menunggu angkutan umum tepat
pada tempatnya.
14
http://www.kabarindonesai.com/berita.php?pil.
http://tempointeraktif.com/hg/brk,20100306-
230517.id.html.marschsya.blogspot.com/cara-mengurangi-kemaceta.html.
http//www.detik.com/read/2010/04/20/8-penyebab-kemacetan-jakarta.
15