SKRIPSI
Oleh :
DHEA KHAIRUNNISA
NIM : 190210170
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena dengan
SAW. Yang telah membawa begitu banyak perubahan didalam kehidupan kita
semua, baik dari segi ilmu pengetahuan, pemahaman agama, serta nilai moral dan
karena kekurangan dan ketidak sempurnaan baik dalam penulisan maupun isi dari
skripsi ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
bagi penulis.
Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih dan semoga skripsi ini
Administrasi Publik.
Dhea Khairunnisa
Nim: 190210170
i
UCAPAN TERIMA KASIH
dan juga kepada orang tua penulis Bapak Samsul Bahri dan Ibunda Novita yang
sangat penulis cintai dan sayangi, serta senantiasa memberikan bantuan, doa dan
dan bimbingan baik secara langsung maupun tidak langsung. Untuk itu penulis
juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang
1. Prof. Dr. Ir. Herman Fithra, ST., MT., IPM., ASEAN. Eng selaku Rektor
Universitas Malikussaleh.
2. Dr. M. Nazaruddin, S.S., M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial Politik
Univrsitas Malikussaleh.
3. Dr. Nur Hafni, S.Sos., MPA selaku Ketua Jurusan Administrasi Fakultas Ilmu
Malikussaleh.
ii
8. Sahabat penulis, Dara As-shifa yang telah banyak membantu dan berperan
Isna Zahara, dan lainnya yang mungkin tidak penulis cantumkan, yang telah
11. Dan yang paling istimewa kepada diri sendiri yang telah kuat dan tidak
menyerah melewati semua ujian sampai detik ini, ayo berjuang sampai akhir
Akhir kata saya berharap Allah SWT. membalas segala kebaikan semua
pihak yang telah membantu. Semoga nantinya skripsi ini dapat memberikan
Penulis,
Dhea Khairunnisa
Nim: 190210170
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
UCAPAN TERIMA KASIH
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
ABSTRAK
ABSTRACT
BAB 1PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Rumusan Masalah
1.3. Fokus Penelitian1.4.
Tujuan Penelitian
1.5. Manfaat Penelitian
BAB IITINJAUAN PUSTAKA
2.1. Penelitian Terdahulu
2.2 Landasan Teoritis
2.2.1 Teori Administrasi Publik
2.2.2 Pengertian Responsivitas
2.2.2.1 Indikator Responsivitas
2.2.2.2 Prinsip Responsivitas
2.2.2.3 Strategi Pelaksanaan Responsivitas
2.2.3 Pengertian Fenomenologi
2.2.4 Definisi Kemacetan
2.2.4.1 Faktor penghambat dalam mengatasi masalah
kemacetan
2.2.5 Pengertian Lalu Lintas
2.2.5.1 Teknik Perlalu-lintasan (Traffic Engineering)
2.3. Landasan Konseptual
BAB IIIMETODE PENELITIAN
3.1. Lokasi Penelitian
3.2. Pendekatan Penelitian
3.3. Informan Penelitian
3.4. Sumber Data
3.5. Teknik Pengumpulan Data
3.6. Teknik Analisis Data
BAB IVHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian
4.1.1 Gambaran umum lokasi penelitian………………………...
4.1.2 Sejarah Singkat Dinas Perhubungan Kota Lhokseumawe... 29
BAB VPENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
iv
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN…………………………………………………………………. 52
DAFTAR TABEL
v
Tabel 3.1 Informan............................................................................................23
DAFTAR GAMBAR
vi
vii
ABSTRAK
vii
ABSTRACT
viii
BAB 1
PENDAHULUAN
dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang dengan landasan tertentu dimana
tingkat pemuasannya hanya dapat dirasakan oleh orang yang melayani atau
dengan perusahaan.Frank Jefkins yang dikutip dalam Fajar (2009: 56-57), publik
baik secara internal maupun eksternal. Pelayanan publik meliputi segala bentuk
pemerintah, baik pusat maupun daerah, lingkungan Badan Usaha Milik Negara
(BUMN) dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). Dapat disimpulkan bahwa itu
berisi dan layanan. Pelayanan publik merupakan kewajiban suatu negara untuk
1
Menurut Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan
warga negara dan penduduk atau barang, jasa atau pelayanan administratif yang
warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif
pelayanan publik yang baik dan adil serta produk dan layanan lain yang
dipenuhi oleh pemerintah, baik di tingkat pusat maupun daerah. Sampai saat ini
masih banyak kasus dimana pelayanan publik jauh dari harapan masyarakat. Salah
satu faktor keberhasilan pelyanan public adalah dengan melihat responsivitas para
utilitas baru sesuai dengan pengetahuan dan persyaratan baru untuk waktu, akses,
kecelakaan lalu lintas. Fenomena kemacetan dan kecelakaan lalu lintas sering
terjadi dikarenakan pelayanan publik yang kurang maksimal yang diberikan oleh
2
instansi terkait. Instansi pemerintahan yang mempunyai wewenang dalam
pengaturan lalu lintas adalah Dinas Perhubungan dan Satuan Lalu lintas
mendukung salah satu kegiatan ekonomi daerah dan potensi pendapatan daerah.
kota terutama pembangunan fisik seperti jalan, gedung, pusat perbelanjaan dan
berkerja sama dengan Satuan Lalu Lintas (SATLANTAS) yang mempunyai tugas
bertanggung jawab di bidang lalu lintas dan bertugas mengatur lalu lintas agar
tempat yang terjadi kemacetan adalah wilayah pasar Inpres. Fenomena kemacetan
ini terjadi mulai pukul 07.00 WIB hingga pukul 12.00 WIB. Selain itu, kemacetan
3
juga terjadi di Bundaran Cunda Poslantas miliknya di pertigaan Wisma Selat
Tabel 1.1
Nama Ruas Jalan
Nama Ruas Jalan No. Jalan Kecamatan Panjang Jalan Lebar Jalan
Masjid Cunda
020.319 Muara Dua 0,331 5,00
Uteunkot
sering terjadi kemacetan lalu lintas. Hal ini dikarenakan ruas jalan pada kawasan-
kawasan tersebut sangat sempit, dapat dilihat dari tabel diatas. Dan juga banyak
kendaraan yang diparkir melebihi marka jalan, serta pada kawasan tersebut
jalan akan selalu dipenuhi oleh lalu lintas kendaraan dan akhirnya problem lalu
Tabel 1.2
Panjang Jalan terhadap Jumlah Kendaraan
Kota Lhokseumawe Tahun 2017 s.d 2022
Tahun
No Uraian
2017 2018 2019 2020 2021 2022
4
Kemacetan adalah kondisi dimana terjadi penumpukan kendaraan di
mampu diimbangi oleh sarana dan prasana lalu lintas yang memadai. Akibatnya,
Maulana Rahman, 2021) Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa salah satu
permasalahan lalu lintas pada transportasi darat yang saat ini sangat kompleks
menjaga fasilitas lalu lintas berupa hilangnya rambu-rambu lalu lintas dan
pengguna jalan dalam penyebrangan. Dapat dilihat pada tabel dibawah dimana
jumlah pemasangan rambu-rambu lalu lintas dari tahun 2017-2022 tidak sesuai
Tabel 1.3
Pemasangan Rambu-Rambu
Kota Lhokseumawe Tahun 2017 s.d 2021
Tahun
No Uraian
2017 2018 2019 2020 2021 2022
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa tidak ada pemasangan rambu
lalu lintas pada tahun 2017 dan 2018. Pada tahun 2019 kembali dilakukan
5
pemasangan rambu lalu lintas sebanyak 60 unit dan meningkat menjadi 80 unit di
tahun 2020. Selanjutnya pada tahun 2021 dan 2022 juga tidak ada pemasangana
rambu-rambu sama seperti tahun 2017 dan 2018. Tidak adanya pemasangan
rambu lalu lintas dikarenakan kurangnya anggaran, selain itu infrastruktur yang
rambu jalan yang rusak dan tidak sesuai. Selain itu, rambu lalu lintas berupa
marka jalan Blang Panyang sudah tidak aktif lagi. Menurut UU No. 22 Tahun
2009, infrastruktur lalu lintas yang bertanggung jawab atas pengelolaan prasarana
lalu lintas, namun hal tersebut tidak sesuai dengan realitas peraturan pemerintah
kelancaran infrastruktur lalu lintas, berikut beberapa sarana dan prasarana beserta
Tabel 1.4
Sarana dan Prasarana Kelancaran Infrastruktur Lalu Lintas Kota
Lhokseumawe 2019 s.d 2022
No Tahun
Sarana & Prasarana
. 2019 2020 2021 2022
1. Marka Jalan 21.212 m2 15.909 m2 4.105 m2 3.302 m2
2. Rambu-Rambu 60 unit 80 unit 0 0
3. Speed Bump 0 266 unit 276 unit 170 unit
4. Paku Jalan 0 0 0 242 unit
5. Traffic Light 1 unit 1 unit 0 1 unit
6. Road Barrier 65 unit 0 0 32 unit
7. Cermin Tikungan 0 0 3 unit 0
8. Kerucut Lalu Lintas 0 0 13 unit 0
9. Pita Penggaduh 0 5.587 m2 0 0
10. Zebra Cross 0 2.865 m2 0 0
Sumber : Dinas Perhubungan Kota Lhokseumawe
6
Berdasarkan fenomena bahwa permasalahan kemacetan yang terjadi
adalah semakin meningkatnya jumlah volume kendaraan yang tidak sesuai dengan
oleh pemerintah untuk menjaga fasilitas lalu lintas berupa hilangnya rambu-rambu
lalu lintas dan rusaknya rambu-rambu lalu lintas yang mengakibatkan terjadinya
memiliki satu visi dan misi yaitu melayani masyarakat. Kemacetan yang terjadi di
dengan pembuatan rambu-rambu lalu lintas dan pemasangan lampu lalu lintas.
dapat mengurangi kemacetan lalu lintas yang ada. Pasalnya, jalan tersebut sudah
tidak mampu lagi menampung kendaraan yang melintas. Berdasarkan visi, misi
pokok urusan pemerintahan di bidang angkutan jalan, kereta api, sungai dan laut.
Salah satu tugas tersebut adalah pelaksanaan manajemen dan rekayasa lalu lintas,
7
Manajemen Dan Rekayasa Lalu Lintas. Dalam pasal tersebut mengatakan bahwa
belakang masalah diatas penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul
Sesuai dengan rumusan masalah yang ada di atas, maka yang menjadi
Zeithmal.
8
1. Untuk melihat Responsivitas Dinas Perhubungan Lalu Lintas Kota
1. Manfaat Praktis
2. Manfaat Teoritis
pemerintah.
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
No Nama Peneliti Masalah Persamaan Perbedaan
Penelitian
1 Firmansyah Permasalahan Sama-sama Pada
(2020) dengan kemacetan menggunakan penelitian ini
judul “Startegi yang terjadi di metode penulis fokus
Dinas Alam Barajo, kualitatif, bagaimana
Perhubungan bagaimana melakukan responsivitas
Kota Jambi strategi Dinas pengumpulan pemerintah
Dalam Perhubungan data melalui menangani
Mengatasi dalam observasi, masalah lalu
Kemacetan Ddi pencegahan wawancara, lintas,
Kecamatan kemacetan. dan sedangkan
Alam Barajo” dokumentasi, penelitian
dan kedua terdahulu
penelitian ini lebih fokus
sama-sama kepada
membahas strategi dalam
tentang pencegahan
kemacetan lalu kemacetan.
lintas.
2 Calvin Losa Kemacetan Kedua peneliti Peneliti ini
(2017) dengan yang terjadi sama-sama membahas
judul akibat menggunakan bagaimana
“Efektivitas bertambahnya metode respon Dinas
Kerja Dalam volume kualitatif, dan Perhubungan
Menanggulangi kendaraan sama sama saat melihat
Masalah yang tidak menggunakan kondisi lalu
Kemacetan seimbang tiga teknik lintas yang
Kota Manado” dengan analisis data tidak
kapasitas yaitu memadai,
jalan. pengumpulan sedangkan
data, peneliti
reduksi data, terdahulu
penyajian data, lebih fokus
dan penarikan kepada
simpulan efektivitas
kerja Dinas
Perhubungan
10
apakah sudah
tepat sasaran
atau tujuan
yang telah
ditentukan
sebelumnya.
3 Yassir Fuad Mengatasi Sama-sama Penilitian ini
(2017) dengan permasalahan meneliti lebih fokus
judul “Analisis lalu lintas tentang kepada
Kemacetan yang kemacetan dan bagaimana
Lalu Lintas di disebabkan menggunakan respon Dinas
Ruas jalan oleh metode Perhubungan
Marelan Raya” bertambahnya kualitatif. terhadap
kepemilikan masalah yang
kendaraan. ada,
sedangkan
penelitian
terdahulu
lebih fokus
kepada
menganalisa
masalah
tersebut.
4 Indah Dahlia Banyaknya Keduanya Bedanya
(2021) dengan angkutan sama-sama peneliti Indah
judul umum yang meneliti lebih fokus
“Pengawasan menurunkan tentang terhadap
Penertiban penumpang kelancaran pengawasan
Angkutan dipinggir jalan arus lalu lintas angkutan
Penumpang sehingga umum oleh
Umum di Kota menyebabkan Dinas
Lhokseumawe” kemacetan. Perhubungan.
5 Rifqi Affan Kemacetan Sama-sama Peneliti
Maulana terjadi akibat meneliti terdahulu
Rahman (2021) penumpukan tentang lebih banyak
dengan judul kendaraan, kemacetan dan melakukan
“Kemacetan dimana infrastruktur survei sebagai
dan Kebutuhan penumpukan lalu lintas. teknik
Infrastruktur kendaraan pengumpulan
Transportasi di tersebut data.
Kota Palopo” disebabkan
oleh sarana
dan prasarana
yang tidak
memadai.
11
2.2 Landasan Teoritis
ditentukan oleh cara yang diambil untuk mencapai tujuan yang dicapai. Ini adalah
organisasi, teori politik, dan penelitian tentang makna, struktur, dan fungsi semua
yang paling penting untuk studi birokrasi dan isu-isu epistemologis yang berkaitan
dengan pelayanan publik sebagai profesi dan disiplin. Ada beberapa kelompok
12
McGregor menyatakan bahwa seseorang memiliki kemampuan yang baik
kebutuhan masyarakatnya.
dan referensi :
13
1. Menurut Siagian (2000) dalam (Sofianti et al., 2021), responsivitas
Indikator atau tolak ukur dari responsivitas adalah cara terbaik perangkat
atau penyedia layanan melayani pengguna layanan untuk membuat kedua belah
pihak senang. Seperti yang diungkapkan Zeithmal dkk yang dikutip dalam
dimensi kualitas pelayanan publik, dimana dalam responsivitas itu sendiri terdiri
dengan sopan dan ramah. Komunikasi yang baik dan ramah juga
14
diperlukan. Komunikasi yang baik memudahkan masyarakat untuk
Pelayanan yang tanggap ini terkait dengan kesigapan dan kejujuran pihak
ketelitian juga sangat penting untuk indikator ini. Ketulusan dalam bekerja
dan menyediakan layanan dengan biaya yang benar. Pelayanan yang taat
pada prosedur, yaitu pelayanan yang berpegang pada SOP pelayanan yang
telah ditetapkan dan bebas dari kesalahan dalam pemberian pelayanan dan
hak setiap pelanggan. Selain itu, indikator ini memiliki ketepatan waktu
15
2.2.2.2 Prinsip Responsivitas
itu sendiri. Kecepatan, ketepatan, kenyamanan dan kewajaran adalah alat untuk
pokok pelayanan publik yang harus dipahami oleh aparat birokrasi publik
pelayanan)
bentuk apa pun harus ditangani oleh personel yang memiliki pemahaman
masyarakat luas.
16
5. Prinsip Akuntabilitas. Artinya, prinsip bahwa proses, produk, dan kualitas
masyarakat.
Charter pada dasarnya adalah kontrak sosial antara birokrat dan pelanggan
dan penyedia layanan. Prosedur, biaya dan waktu layanan juga harus
ditentukan dan disepakati bersama. Tentu saja regulasi yang ada perlu
17
2.2.3 Pengertian Fenomenologi
(Moustakas, 1994 dalam Hamid, 2015). Fenomena adalah suatu tampilan objek,
peristiwa dalam persepsi bisa berupa hasil rekaan atau kenyataan. Fenomena juga
bukan suatu benda, bukan suatu objek diluar diri kita, melaikan sebuah aktivitas.
atau bahkan terhentinya lalu lintas yang disebabkan oleh banyaknya kendaraan
terutama yang tidak memiliki angkutan umum yang memadai atau kebutuhan
jalan yang tidak sesuai dengan kepadatan penduduk seperti Jakarta.(Student et al.,
2021)
lintas yang disebabkan oleh banyaknya kendaraan yang melebihi kapasitas jalan.
lancar dan yang terpenting selamat lalu lintas dan angkutan umum. Pemerintah
telah melakukan manajemen lalu lintas dan rekayasa lalu lintas untuk mengatasi
kemacetan lalu lintas adalah arus lalu lintas yang tertahan melebihi kapasitas
18
kepadatan pengguna jalan yang menyebabkan tersendatnya arus lalu lintas pada
menimbulkan biaya sosial, biaya operasional yang tinggi, waktu yang terbuang
2. Perilaku pemakai jalan yang tidak taat lalu lintas sehingga terjadi
kemacetan
lalu lintas
Komponen utama pertama dari sistem jarak “waktu antara dua kendaraan yang
berurutan melewati suatu titik di jalan” Segala jenis sarana transportasi yang ada
dalam bentuk apapun, seperti jaringan jalan, fasilitas jalan, fasilitas jalan,
19
angkutan umum, dll infrastruktur dan fasilitas. Jenis kendaraan pribadi dan
barang dari suatu tempat ke tempat lain yang dibatasi dengan jarak tertentu.
pergerakan kendaraan dan orang di ruang lalu lintas jalan. Ruang lalu lintas jalan
Suatu transportasi dinilai baik jika waktu tempuhnya cukup cepat, tidak
pelayanannya nyaman. Dapat atau tidaknya keadaan ideal tersebut dapat tercapai
sangat bergantung pada berbagai faktor yang menjadi bagian dari lalu lintas,
seperti keadaan infrastruktur (jalan) dan sistem jaringannya, serta keadaan fasilitas
untuk memahami aspek rekayasa lalu lintas. Rekayasa lalu lintas transportasi darat
meliputi karakteristik lalu lintas, kapasitas jalan, satuan kendaraan, asal dan tujuan
untuk memperjelas variabel yang diteliti. Dengan cara ini, elemen alat pengukur
20
Gambar 2.1 Kerangka Landasan Konseptual
21
BAB III
METODE PENELITIAN
Perhubungan kota Lhokseumawe. Alasan peneliti memilih lokasi ini karena kota
kualitatif adalah metode penelitian yang menekankan pada aspek pengayaan data
kualitatif adalah mekanisme kerja penelitian yang berasumsi bahwa subject matter
suatu ilmu sosial adalah amat berbeda dengan subject matter dari ilmu
induktif, yang berisi nilai-nilai subjektif, holistik dan berorientasi pada proses.
22
1. Informan kunci, yaitu seseorang yang mengetahui dan memiliki informasi
yang secara tidak langsung terlibat dalam interaksi sosial yang dipelajari.
juga memiliki ciri-ciri khusus, yakni orang-orang yang paling mengetahui tentang
Tabel 3.1
Informan
No JABATAN TEKNIK
Kabid Lalu Lintas Dan Angkutan
1 Dinas Perhubungan Kota Purposive
Lhokseumawe
Kasi Pengujian Sarana Dinas
2 Purposive
Perhubungan Kota Lhokseumawe
Petugas Lapangan & Pemegang
3 Barang Dinas Perhubungan Kota Purposive
Lhokseumawe
Kanit Kamsel Sat Lantas Polres
4 Purposive
Kota Lhokseumawe
5
Anggota Satlantas Polres Kota Purposive
Lhokseumawe
6
Kajaga Regu C Sat Lantas Polres Purposive
Kota Lhokseumawe
7 Pengendara Purposive
8 Pengendara Purposive
Sumber:Olahan Peneliti
23
3.4. Sumber Data
data tambahan lainnya. Sumber data untuk penelitian ini terdiri dari data primer
foto, atau film. Mengumpulkan sumber data kunci melalui wawancara dan
Sumber data lainnya adalah semua bentuk dokumen, baik tertulis maupun
foto. Atau sumber data sekunder mengikuti sumber data primer (Bungin,
24
3.5. Teknik Pengumpulan Data
penelitian yang paling penting. Untuk mengumpulkan data primer dan sekunder,
1. Wawancara
2. Observasi
(Wicaksono, 2020)
3. Dokumen
25
3.6. Teknik Analisis Data
terkait dengan pekerjaan analisis data mereka. Secara khusus, pemrosesan unit
data, klasifikasi, dan interpretasi data Moleong (2017). Pemprosesan data adalah
mengandung makna. Unit-unit ini harus menjadi bagian yang membulat dan dapat
dipisahkan secara independen dari bagian lain. Tahapan analisis data yang
1. Reduksi data
kesimpulan.
2. Penyajian data.
3. Menarik Kesimpulan/Verifikasi.
sumber data substansi dan memilih hanya yang signifikan dari pola yang
26
dapat menjawab rumusan masalah. Suatu kesimpulan tercapai karena
27
BAB IV
Nanggroe Aceh Darussalam degan luas wilayah 181,06 km 2, terletak pada posisi
04054`-05o 18`LU dan 96°20'-97°21 BT yang diapit oleh Selat dan menempati
28
yaitu seluas 8.491 Ha (46,90%). Kebutuhan lahan yang menonjol adalah untuk
Bersama cabang Dinas Lalu Lintas Jalan Raya (LLARJR) yang kemudian
diubah menjadi Dinas Lalu Lintas Angkutan Jalan Raya (LLARJR). Sesuai
dengan Peraturan Pemerintah pusat tentang lalu lintas jalan raya kepada
daerah Provinsi dan Kabupaten yang sampai sekarang dikenal dengan nama
1. Visi
2. Misi
darat.
29
c. Peningkatan ketertiban dan kenyamanan berlalu lintas dalam
Kota Lhokseumawe
Bidang Perhubungan.
Aceh.
Aceh.
30
4.1.3 Responsivitas Dinas Perhubungan Kota Lhokseumawe dalam
Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik, adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan
pelayanan publik yang baik dan adil serta produk dan layanan lain yang
dikarenakan pelayanan publik yang kurang maksimal yang diberikan oleh intansi
31
Menurut keterangan dari Bapak Ashabul Jamil S. Sos selaku Kepala
(DISHUB) dan Satuan Lalu Lintas (SATLANTAS) merupakan salah satu instansi
kelancaran lalu lintas, kedua intansi ini juga meningkatkan evektifitas penegak
hukum seperti bagaimana yang telah dijelaskan pada UU Nomor 22 Tahun 2009
mampu diimbangi oleh sarana dan prasana lalu lintas yang memadai. Akibatnya,
Dari hasil wawancara diatas dapat dipahami bahwa setiap tahun terjadi
penambahan kendaraan yang tidak sesuai dengan fasilitas lalu lintas yang tersedia,
32
khususnya pada jam-jam sibuk seperti pagi hari dan sore hari. Selain itu
ketersediaan jalan yang sangat sempit dan minim alternatif juga menjadi penyebab
peningkatan.
berkerja sama dengan Satuan Lalu Lintas (SATLANTAS) yang mempunyai tugas
bertanggung jawab di bidang lalu lintas dan bertugas mengatur lalu lintas agar
biaya sosial, biaya operasional yang tinggi, waktu yang terbuang percuma, polusi
Hal ini sesuai dengan yang disampaikan Bapak Bripka Resky Adhitama
Nst, S.Sos, MH. selaku Kanit Kamsel Sat Lantas Polres Lhokseumawe, bahwa :
bahwa mereka senang untuk membantu dan mampu memberikan jasa yang cepat
kepada para konsumennya. Daya tanggap dapat berarti respon atau kesigapan
33
karyawan dalam membantu pelanggan dan memberikan pelayanan yang cepat dan
adalah semakin meningkatnya jumlah volume kendaraan yang tidak sesuai dengan
oleh pemerintah untuk menjaga fasilitas lalu lintas berupa hilangnya rambu-rambu
lalu lintas dan rusaknya rambu-rambu lalu lintas yang mengakibatkan terjadinya
bahwa :
“Salah satu titik yang sering macet itu kan di simpang selat
malaka yang disebabkan oleh parkir liar. Sebenarnya tidak
adanya marka jalan dan menimbulkan parkir liar bukan alasan
mutlak terjadinya kemacetan, karena memang lokasi parkirnya
yang tidak ada sehingga kendaraan sudah pasti parkir dibadan
jalan. Ini terjadi karena bangunan atau ruko-ruko disitu berjualan
melebihi Garis Sempadan Bangunan (GSB) yang harusnya itu
menjadi tempat parkir kendaraan. Selain di titik itu memang
marka parkir kita masih terbatas, hanya di beberapa titik tertentu
saja yang perlu seperti di jalan Perdagangan dan jalan
Perniagaan.” (Wawancara 09 Agustus 2023)
satu-satunya penyebab terjadinya kemacetan, akan tetapi lahan parkir yang tidak
34
“selain parkir liar penyebab kemacetan itu adalah bertambahnya
jumlah kendaraan. Jumlah kendaraan setiap tahunnya itu
meningkat, paling parah itu di tahun 2017 mencapai 62 ribu
kendaraan. Pada tahun 2018 menurun hingga 50 ribu dan pada
tahun 2022 mencapai 52 ribu kendaraan baik angkutan pribadi
maupun angkutan umum. Kalau untuk tahun ini belum ada
rekapannya, tapi seperti yang kita lihat macet tidak juga
berkurang. Itu artinya penambahan volume kendaraan terus
meningkat sedangkan panjang jalan tidak ada peningkatan dari
tahun ke tahun. Maka dari itu kita meminimalisirkan dari
pelanggaran parkir sembarangan tadi sembari menunggu
penambahan ruas jalan dari pihak terkait.” (Wawancara 09
Agustus 2023)
permasalahan lalu lintas pada transportasi darat yang saat ini sangat kompleks
tidak mampu diimbangi oleh sarana dan prasana lalu lintas yang memadai.
menurun
penerima layanan terlihat dari sikap petugas dalam membantu masyarakat atau
pengendara yang mengalami kesulitan pada saat menemukan masalah pada lalu
terselenggaranya pelayanan publik yang baik dan adil serta produk dan layanan
35
pengaturan lalu lintas adalah Dinas Perhubungan dan Satuan Lalu Lintas
bahwa :
bahwa intansi terkait kurang peduli atau tidak ingin melakukan perubahan.
aktivitas mereka. Selain itu, pengendara juga berharap agar adanya jalan alternatif
yang berguna untuk mengurangi kendaraan yang melintas dijalur utama dan tidak
terjadi penumpukan kendaraan. Akan tetapi hingga saat ini upaya penambahan
jalur alternatif pun belum tersalurkan dari pihak terkait, tentu saja dengan
berbagai hambatan dan kendala, seperti yang disampaikan oleh Bapak Ashabul
36
“Saya sudah mengupayakan ke pemerintah kota khususnya
bidang PU tentang jalan alternatif, karena untuk penanganan
kemacetan terutama di Selat Malaka kita harus ada jalur
alternatif satu lagi. Seperti contoh dari simpang loskala ke
jomblang itu sangat bermanfaat bagi masyarakat, saat terjadi
kemacetan mereka bisa antisipasi lewat jalan itu tadi. Sedangkan
kearah timur belum ada, sehingga macetnya pas didepan
poslantas cunda sampai ke simpang Selat Malaka. Satu lagi,
mungkin kita perlu adanya jalan layang (Flyover) untuk
membantu mengatasi kemacetan seperti yang sudah ada di Banda
Aceh. Seandainya ada jalan alternatif, mungkin sudah
terantisipasi kemacetan ini oleh masyarakat.” (Wawancara 09
Agustus 2023)
Dari hasil wawancara diatas dapat dilihat bahwa dari pihak Dishub sudah
berupaya semaksimal mungkin agar masalah kemacetan ini dapat segera teratasi.
Salah satunya adalah dengan mengusulkan rencana pembuatan jalan alternatif dari
berbagai arah dan menciptakan Flyover atau jalan layang yang membantu
37
Menurut keterangan diatas dapat disimpulkan bahwa dari pihak Satlantas
melalukan patroli atau penertiban di sejumlah titik rawan macet pada jam tertentu.
dimana pada jam tersebut aktivitas masyarakat meningkat sehingga rawan terjadi
menjadi faktor penting dalam menanggulangi masalah kemacetan lalu lintas. Ada
banyak upaya pemerintah dalam mengatasi hal ini dengan cara yang bijak, namun
masih tidak efektif apabila banyak masyarakat yang melanggar aturan tertib
berlalu lintas. Oleh karena itu, dinas terkait menekankan bahwa peran pemerintah
dalam mengupayakan masalah kemacetan tidak akan berjalan lancar dan tidak
memiliki perubahan apabila masih terdapat pengendara yang melanggar tata tertib
lalu lintas.
menangani masalah atau komplain dengan baik. Atau dengan istilah lain yang
38
sering kita dengar adalah tanggap terhadap kebutuhan konsumen. Berdasarkan
data yang peneliti temukan secara umum dapat disimpulkan bahwa kualitas
pelayanan yang diberikan belum sepenuhnya berjalan dengan baik. Hal ini dapat
dilihat dari belum adanya jalur alternatif seperti yang diharapkan pengendara,
Upaya menciptakan adanya jalan alternatif ini belum ada jawaban dari
pemerintah kota khususnya bidang PU. Menciptakan jalur alternatif maupun jalan
layang merupakan salah satu keinginan Bapak Ashabul Jamil selaku Kabid Lalu
masalah atau komplain dengan baik. Selain itu, upaya Dishub dan Satlantas dalam
adalah dengan melakukan patroli dan penertiban di sejumlah titik rawan macet
pada jam tertentu. Kegiatan ini bertujuan untuk memberi kenyamanan kepada
sehingga rawan terjadi kemacetan lalu lintas. Dalam hal ini intansi terkait sangat
butuh kesadaran dan kepedulian pengendara akan peraturan berlalu lintas dengan
kemacetan tidak akan berjalan lancar dan tidak memiliki perubahan apabila masih
39
berjalan dengan lancar , ada banyak hambatan dan kendala yang bisa saja terjadi
menertibkan kelancaran arus lalu lintas yang ada di Kota Lhokseumawe tidak
terlepas dari berbagai kendala dan hambatan yang berkaitan dengan fasilitas yang
1. Fasilitas
Semakin banyaknya volume kendaraan pada ruas jalan yang sempit sering
ruas jalan seperti permasalahan lalu lintas. Untuk mencapai tujuan pelayanan
publik pada ruas jalan yang macet ada banyak faktor pendukung, salah satu
40
tempat berjualan pedagang kaki lima.” (Wawancara 09 Agustus
2023)
masih kurang, yang ada hanya fasilitas-fasilitas ditempat khusus saja. Ini
dikarenakan oleh dana atau anggaran yang terbatas yang diberikan dari
pemerintah kepada pihak terkait. Selain itu, ada lahan yang seharusnya menjadi
tempat parkir akan tetapi disalah gunakan oleh pemilik bangunan atau pedagang.
Salah satu marka parkir yang tersedia adalah dijalan Perniagaan dan Perdagangan.
akan tetapi tidak digunakan sesuai dengan fungsinya. Tempat yang seharusnya
menjadi tempat parkir kendaraan jadi berpindah fungsi menjadi tempat berjualan
Bapak Bripka Hardiansyah Putra yang menjabat sebagai Baur Tilang Sat
digantikan oleh ETLE. ETLE merupakan metode baru penerapan disiplin berlalu
lintas dengan menggunakan bukti foto kamera handphone yang bertujuan untuk
41
kedisiplinan berkendara masyarakat serta meminimalisir adanya oknum-oknum
2. Kesadaran
kemacetan adalah sikap kesadaran yang baik dapat efektif jika adanya kesesuaian
sikap antara apa yang diharapkan oleh pembuat peraturan dengan implementor.
Oleh karena itu sikap dan kesadaran masyarakat atau pengendara sangat penting
Seperti yang dikatakan Bapak Bripka Resky Adhitama Nst, S.Sos, MH.
berlangsung, setelah tidak ada petugas yang mengatur lalu lintas mereka kembali
42
melanggar aturan berlalu lintas. Artinya pengendara mematuhi peraturan
berkendara disebabkan adanya upaya paksa dari regulasi hukum yaitu polisi dan
intansi terkait. Selain itu, beberapa masyarakat akan sadar jika ada sebab-akibat,
mindset, dengan tidak ada upaya paksa dari petugas akan tetapi menanamkan
3. Anggaran
adalah penambahan dana atau anggaran, sehingga perlengkapan jalan dan fasilitas
dengan baik, salah satu cara yang dilakukan adalah dengan meminta bantuan dari
43
“dalam bidang infrastruktur memang kita masih kurang, yang
menjadi faktornya adalah seperti yang saya jelaskan sebelumnya
yaitu anggaran yang diberikan pemerintah ke pihak terkait masih
terbatas. Contohnya kita belum memiliki parkir portal seperti
yang sudah ada di Provinsi. Kita masih memanfaatkan lahan
parkir yang tersedia dan semaksimal mungkin menciptakan
marka pakir di berbagai tempat. Contoh lainnya kurangnya
infrastruktur rambu lalu lintas seperti marka jalan yang nyaris
hilang bahkan tidak terlihat lagi di beberapa titik. Ini
menyebabkan mobil angkutan umum memberhentikan
kendaraannya sembarangan dan pengendara memarkirkan
kendaraannya hingga kebadan jalan, sehingga mengakibatkan
kemacetan.” (Wawancara 13 November 2023)
APBK belum mencukupi atau belum maksimal. Akan tetapi pihak terkait sangat
dijabarkan oleh Kasi Sarana dan Prasarana diatas. Oleh karena itu walaupun
4. Sanksi
misalnya parkir kendaraan untuk keperluan lain selain dalam keadaan darurat.
dan memberikan sanksi tegas kepada oknum masyarakat yang tidak menaati
44
Sanksi ini dibuat dengan tujuan agar masyarakat atau pengendara tidak
mengulangi perbuatannya.
PPNS dalam memberikan sanksi tilang. PPNS (Penyidik Pegawai Negeri Sipil)
bukti. Tidak hanya PPNS, Dishub juga dibantu oleh pihak kepolisian khususnya
45
lalu lintas, salah satunya adalah melawan arus, yang disebut
dengan Represif. Sanksi dari tindakan Represif ini ada barang
bukti yang harus ditahan untuk kemudian dilakukan proses
persidangan pengadilan. Jadi dari tindakan represif ini ada efek
jera dan sanksi berupa denda yang selanjutnya akan diproses di
pengadilan. Sesuai dengan undang-undang juga tertera jumlah
atau nominal yang dibayar untuk pelanggaran melawan arus
adalah sebesar 500.000,-“ (Wawancara 13 November 2023)
penjagaan bersama dengan Dinas Perhubungan. Dimana Sat Lantas berperan aktif
dalam penertiban arus lalu lintas pada pagi hari dan pada jam-jam sibuk lainnya.
Mereka mempunyai hak penuh dalam hal penilangan kendaraan yang melanggar
peraturan lalu lintas sesuai dengan undang-undang yang berlaku. Salah satu
penyebab kemacetan adalah melawan arus pada ruas jalan sempit demi
kepentingan pribadi, yang merupakan salah satu dari 7 prioritas pelanggaran lalu
lintas. Sanksi dari pelanggaran melawan arus tersebut merupakan adanya barang
pengadilan. Maka dari itu tindakan ini memiliki efek jera dan sanksi yang berupa
undang juga tertera jumlah atau nominal yang dibayar untuk pelanggaran
melawan arus adalah minimal sebesar 500.000,-. Oleh karena itu bersama Dishub
dan pihak terkait lainnya, Sat Lantas berupaya memberikan kenyamanan dan
peraturan yang berlaku. Jika tidak maka akan diberikan sanksi yang memberikan
46
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
berikut :
tanggap belum berjalan dengan baik. Hal ini terlihat dari masih adanya
hanya dilakukan pagi hari dan pada waktu-waktu tertentu saja, sedangkan
dan juga SDM yang jumlahnya minim. Dalam hal ketepatan, bantuan yang
maksimal.
47
perubahan. Ada beberapa marka jalan yang nyaris hilang dan belum ada
jalan.
3.2 Saran
dan benar.
sendiri, maka dinas terkait harus lebih sering melakukan sosialisasi baik
5. Berikan efek jera kepada pengguna jalan yang semena-mena jika dengan
berbagai upaya tidak berhasil. Agar kedepannya mereka takut dan tidak
48
DAFTAR PUSTAKA
Buku :
Bungin, M. B. (2013). Metodologi Penelitian Sosial dan Ekonomi.
PRENADAMEDIA GROUP.
Kurniati, I. D., Setiawan, R., Rohmani, A., Lahdji, A., Tajally, A., Ratnaningrum,
K., Basuki, R., Reviewer, S., & Wahab, Z. (2015). Buku Ajar.
Mursyidah, L. (2020). Manajemen Pelayanan Publik (R. Ismaini (ed.); 1st ed.).
Umsida Press.
Jurnal :
Affan Maulana Rahman, R. (2021). KEMACETAN DAN KEBUTUHAN
INFRASTRUKTUR TRANSPORTASI DI KOTA PALOPO (Vol. 3, Issue 2).
Mukrimaa, S. S., Nurdyansyah, Fahyuni, E. F., YULIA CITRA, A., Schulz, N. D.,
د,انUUUغس., Taniredja, T., Faridli, E. M., & Harmianto, S. (2016).
RESPONSIVITAS PELAYANAN PUBLIK DALAM MENANGANI
KELUHAN PELANGGAN PUBLIK DALAM MENANGANI KELUHAN
PELANGGAN DI PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM)
KABUPATEN GRESIK. Jurnal Penelitian Pendidikan Guru Sekolah Dasar,
6(August), 128.
49
Soares, A. P. (2013). Pengertian Lalu Lintas. Journal of Chemical Information
and Modeling, 53(9), 1689–1699.
Student, M. T., Kumar, R. R., Omments, R. E. C., Prajapati, A., Blockchain, T.-
A., Ml, A. I., Randive, P. S. N., Chaudhari, S., Barde, S., Devices, E., Mittal,
S., Schmidt, M. W. M., Id, S. N. A., PREISER, W. F. E., OSTROFF, E.,
Choudhary, R., Bit-cell, M., In, S. S., Fullfillment, P., … Fellowship, W.
(2021). No 主観的健康感を中心とした在宅高齢者における 健康関連指
標に関する共分散構造分析 Title. Frontiers in Neuroscience, 14(1), 1–13.
Skripsi :
Fuad, Yassir. (2017). Analisis Kemacetan Lalu Lintas di Ruas Jalan Marelan
Raya.
Undang-undang :
50
Internet :
https://www.kajianpustaka.com/2022/06/responsivitas.html
https://www.gramedia.com/literasi/administrasi-publik/
https://lintar.net/kerangka-konseptual/
https://carapedia.com/pengertian_definisi_publik_info2104.html
https://eprints.umm.ac.id/35422/3/jiptummpp-gdl-nabilafird-49630-3-
bab2.pdf
https://jurnalnasional.ump.ac.id/index.php/JPPM/article/view/10047
51
LAMPIRAN PEDOMAN WAWANCARA
Pertanyaan Umum
3. Apa saja visi dan misi Kantor Dinas Perhubungan Kota Lhokseumawe?
masalah kemacetan?
kemacetan?
sejumlah titik?
10. Apa ada sanksi atau efek jera yang diberikan petugas apabila terdapat
52
2. Dimana biasanya yang menjadi titik rawan macet?
53
LAMPIRAN DOKUMENTASI
54
Gambar : Kendaraan parkir sembarangan
menyebabkan kemacetan (13 Juli 2023)
55
Gambar : Penjagaan setiap simpang pada pagi hari
oleh Dinas Perhubungan (25 Juli 2023)
56
Gambar : Tilang manual oleh anggota kepolisian apabila
tertangkap secara kasat mata melakukan pelanggaran (16 November 2023)
57
Gambar : wawancara bersama Kasi Pengujian Sarana dan
Prasarana Dishub Kota Lhokseumawe (12 Agustus 2023)
58
Gambar : Wawancara bersama Kanit Kamsel dan
Baur Tilang Sat Lantas Polres Lhokseumawe (6 September 2023)
59
Gambar : Wawancara bersama Pengendara 1 (17 November 2023)
60