KARTU KELUARGA
(Di Desa Saolat kecamatan wasile selatan kabupaten halmahera timur)
SKRIPSI
Skripsi ini telah berhasil dipertahankan di depan dewan penguji sebagai prasyarat untuk memperoleh gelar
sarjana srata satu (S1) pada program studi ilmu pemerintahan
Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik
Universitas Muhammadiyah Maluku Utara
Ternate 17/ Februari / 2021
Oleh:
EFENDI TOUJOUNG
12105 6520114027
i
ii
iii
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
HALAMAN PERSETUJUAN ii
HALAMAN PENGESAHAN iii
HALAMAN PERYATAAN iv
DAFTAR ISI v
KATA PENGANTAR vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN vii
ABSTRAK viii
BAB I PENDAHULUAN………………….
……………………………………………………………………….………….…….…… 1
1.1 Latar Belakang……………………………………………………………….………………. 1
1.2 Rumusan Masalah………….……………………………………………..…….……………. 4
1.3 Tujuan Dan Manfaat penilitian……………………………………..…….….………………. 5
1.4 Definisi Konseptual…………………………………...……………………….…………….. 6
1.5 Metode Penilitian…………………………………...……………………………….……….. 7
1.6 Teknik Pengumpulan Data…………………………………………………………………… 8
1.7 Teknik Analisis Data………………………………………..……….……………………….. 9
v
3.2. Keadaan Geografis Desa Saolat……………………………………………………………. 37
3.3. Keadaan Sosial Ekonomi Desa Saolat…………………………………………….………. 38
3.4. Keadan Demografis Desa Saolat……………………………………………………………39
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. persepsi masyarakat dalam Pelayanan Surat Pengantar Di Desa Saolat……….……………43
4.2. Kendala-Kendala Dalam Pengurusan Surat Pengantar……….………………….………….48
BAB V. PENUTUP
5.1.Kesimpulan………………………………………………………………………………51
5.2. Saran…………………………………………………………………………………
…..52
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………..53
vi
KATA PENGANTAR
Sebagai insan yang mulia insan yang beriman patutlah penulis panjatkan puji serta sukur
pada sang kosmos besar pencipta langit dan bumi pembawa arus kebenaran yang telah
membebaskan manusia dari alam kegelapan menuju alam terang menerang tuhan yang maha esa,
yang telah menetaskan nafas kesehatan dan kesempatan sehingga penulis dapat menyelesaikan
penulisan karya ilmia skripsi dengan judul “Peresepsi masyarakat dalam pelayanan surat
Ada ungkapan rasa hormat dan cinta yang tak henti-hentinya penulis hanturkan kepada sang
arsitektur dunia yesus kritus telah berkontribusi besar dalam memberikan cahaya intelektual serta
ketabahan dalam menjalani kehidupan sebagai manusia yang sudah tercerahkan dibawa peradaban
dunia ini.
Penulis sangat menyadari tersusunya karya ini bukanlah atas usaha dan kemmpuan penulis semata
–mata akan tetapi tidak terlepas dari bantuan dan dorongan dari berbagai pihak terutama Bapak
Syaiful Madjid S.Sos M.SI sebagai pembimbing I dan bapak Rahmat Suaib, S.IP M.IP sebagai
pembimbing II yang telah meluangkan waktu untuk melakukan pembimbingan dan memberikan
arahan dan nasehat kepada penulis dalam menyelesai skripsi ini, serta kepada semua pihak yang
1. Bapak Prof. Dr. Saiful Deni, S.Ag,.M.si selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Maluku
2. Kepada Bapak Syaiful Madjid S.Sos,.M.SI selaku Dekan Fakulyas Ilmu Sosial Dan Ilmu
vii
1. Kepada Bapak Rahmat suaib S.IP,.M.IP selaku Ketua Prodi Ilmu Pemerintahan Fakultas
2. Seluruh Bapak/Ibu Dosen pada Program Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu
Maluku Utara.
3. Terima kasih kepada segenap informen masyarakat Desa Saolat yang telah meluangkan
4. Terima kasih yang tak terhingga kepada kedua orang tua, Bapak Luter Toujoung dan ibu
lisbet pesu untuk cinta kasih, kesabaran doa dan perjuangan hidupmu, yang begitu sabar
yang telah membimbing penulis dari kecil hingga dewasa dan mendorong penulis untuk
5. Untuk saudara tercinta kak. Eben toujoung dan adik beatris toujoung efan toujoung. Yang
selalu memberikan spirit dan kasih sayang sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi
ini.
6. Dan buat semua sahabat penulis ucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya atas
TTD
EFENDI TOUJOUNG
viii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
pertolonganku ialah dari tuhan yang menjadikan langit dan bumi. (Mazmur 121)
PERSEMBAHAN
1. Pemberi motifasi ayahanda Luter Toujoung dan ibu ku tercinta Lisbet Pesu
2. Kakak dan adik yang telah meberi ku dukungan, bimbingan dan kasih sayang
3. Untuk sahab-sahabat ku yang telah yang selalu memberiku inspirasi dan motifasi
ix
ABSTRAK
x
xi
BAB I
PENDAHULUAN
Pelayanan public merupakan hak setiap individu yang harus di lindungi.kesejahtran public
bukanlah merupakan penjumlahan kesejahtraan semua anggota masyarakat. Negara selalu hanya
dapat penyelangarakan semua prasarat. Kondisi dan sarana maupun prasarana yang dapat
mendukung tecapainya kesejahtran public, tetapi tidak dapat membuat public merasa sejahtra.
Negara tidak langsung dapat menciptakan kesejhatran seseorang. Apresiasi dan perasan masing-
masing angota masyarakat tentang kesejahtran adalah fakta yang berada diluar Negara kemampuan
Negara untuk menentukannya.tanggung jawab sosial Negara dan pemerintah dalam penyelangaran
kesejahteran umum harus di padang sebagai upaya untuk menfasilitasai masyarakatnya agar
Konsep Negara “kesejahtraan” tentu sangat tepat untuk mengambarkan bagai mana seharusnya
Negara berbuat untuk kepentingan warganya. Negara kesejahtraan, pada dasarnya mengacu pada
“peran Negara yang aktif dalam mengelolah dan mengorganisasi perekonomian” yang didalam
mencakup tanggung jawab Negara untuk menjamin ketersedian pelayanan kesejahtaran dasar
Oleh karna itu tugas dan tangung jawab Negara adalah mendukung dan secara langsung
menyediakan berbagai pelayanan public yang berlandaskan pada apa yang menjadi kebutuhan dan
kepentingan public dalam upaya mewujudkan kesejahtran publik. Tugas Negara dan pemerintah
bukan menghilangkan atau membatasi perasan dan apresiasi masyarakanya, tetapi mendukung dan
1
pemerintah tidak memposisikan dirinya sebagai yang paling bias melakukan segala hal, tetapi
mendukung usaha keterlibatan masyarakat untuk menentukan apa yang terbaik bagi dirinya.
Pelayanan public yang berkualitas, demokratis dan tidak diskriminatif sudah menjadi sebuah
kebutuhan bagi masyarakat sebagai warga Negara dan tidak ada alasan bagi Negara untuk tidak
memenuhinya. Jika menilik pada konsepsi pemenuhan hak asai manusia telah adanya promosi
perlidungan dan pemenuhan pada aspek hak sipil politik,hak ekonomi, sosial, budaya dan
lingkungan maka kini suda seharusnya hak asasi manusia baik tentang promosi, perlindungan
maupun pemenuhannya pada aspek pelayanan public. Karna dengan baiknya pelayanan public
yang diselengarakan oleh Negara/pemerintah dapat dijadikan indicator bahwa Negara telah
Dibeberapa Negara konsep tentang pelayanan public telah banyak mengalami perubahan
paradigmanya. Misalnya di hungari merupakan salah satu Negara yang mampu mewujudkan
Perlindungan tersebut didasarkan atas penghargan terhadap hak individu dan harmoni sosial
azas desentralisasi, dekonsentrasi dan tugas bantuan. Dalam asas desentralisasi melahirkan otonom
daerah. Maksud otonom daerah adalah daerah di beri kewenangan untuk mengatur dan mengurus
semua urusan pemerintahan sendiri. Adanya otonomi daerah membawa perubahan dalam daerah
dalam hal kewenagan daerah untuk mengatur dan mengelolahnya sendiri, kewenangan ini menjadi
sebuah impian karna system pemerintahan yang sentralistik cenderung melibatkannan daerah
ibukota sebagai pembagunan utama sedangkan wilayah daerah diangap tidak begitu penting atau
belum masuk pada prioritas utama pembagunan. Pemerintah daerah dalam menjalankan otonomi
2
daerah juga mendukung untuk di lakukan program atau kebijakan pemekaran daerah. Usulan
pemekaran muncul dari daerah yang merupakan bentuk pengakuan bahwa demokrasi spasial telah
terjadi dengan hak-hak yang dimiliki masyarakat daerah sebagai pemilki ruang untuk membentuk
daerah otonom. Pemekaran daerah ini bias meliputi pemekaran kota/kabupaten,kecamatan atau
desa. Pada dasarnya, pembentukan daerah atau pemekaran daerah bertujuan untuk meningkat
pelayanan public guna mempercepat terwujudnya kesejahtran masyarakat. Pelayan public yang
masarakat, hal ini secara tegas di atur dalam aturan pemerintah nomor 78 tahun 2007 alasan
lainnya yang juga dikemukakan adalah bahwa pemekaran akan mengembangkan demokrasi local
melalui pembagian kekuasan pada tingkat yang lebih kecil urayan tersebut mencerminkan bahwa
alasan utama yang menuntut daerah untuk dimekarkan secarah umum berkaitan dengan alasan
ekonomi dan pemerataan pembangunan pasal 2 peraturan pemerintah nomor 129/2000 penjelasan
PP No,129 tahun 2000 yang terakhir di perbaharui dengan PP No 78 tahun 2007 tentang persaratan
pembentukan, dan kriteria pemekaran penghapusan dan penggabungan daerah, lahir dari semangat
Langkah seperti ini di perlukan di dalam suasana titik berat otonomi yang diletakan pada daerah
kabupaten/kota, maka setiap aparatur, harus di pacu secara maksimal mendukung setiap segi dari
penyelengara tugas dan tanggung jawabnya masing-masing untuk mendukung konsep pembinaan
aparatur itu di perlukan tenaga-tenaga yang mempunyai potensi kreatif sehingga dapat secar
sistimmatis menggikuti berbagai jenjang pendidikan dan latihan yang di butuhkan oleh bidang
tugasnya pada suatu ketika. Sesuai konsep disentralisasi didaerah kabupaten, dengan kewenangan
yang bertamba seharusnya di ikuti peningkatan tenaga yang baik dari segi kualitas maupun
3
kuantitas. Dimana peningkatan SDM itu dapat di tempuh dengan pelatihan pendidikan, bantuan
konsultan dan tenaga professional, selain itu dapat ditempu dengan pola pengembangan karir yang
Kehadiran konsep desentralisasi telah membuka kran demokrasi yang tujuannya adalah
pembagian kekuasan bagi daerah-daerah lain untuk mengurus rumah tangganya sendiri, Otonomi
pemerintah daerah pada seluruh masyarakat setempat demi terwujudnya kepentingan masyarakat.
sesuai dengan penjelasan diatas ternyata tujuan otonomi daerah untuk mewujudkan kesehjatraan
rakyat dengan cara memberikan pelayanan public yang baik dan terbuka.
sesungguhnya ini masih dalam bentuk teori belaka, belum mendukung fakta lapangannya, salah
satu desa di kabupaten Halmahera Timur kecamatan Wasile Selatan, Desa Saolat adalah desa yang
rentang kendalinya sangat jauh dari ibu kota kabupaten maba sehingga membutuhkan biaya
transportasi pun sanagatlah tinggi, untuk mengurus hal-hal administrasi KK,KTP, AKTA dll.
problem tersebut menjadi hambatan bagi warga desa saolat dalam berpergian ke Ibu Kota
Kabupaten Maba, Seharunya tanggung jawab ini adalah pemerintah daerah yang adalah element
penting untuk membantu warga masyarakat dalam menjawab apa yang menjadi kebutuhan mereka
sehingga, warga masyarakat sediri pun tidak merasa dirugikan hanya karena pengurusan hal-hal
kecil seperti KK,KTP,AKTA dll. Yang memakan biaya sangat besar hanya biaya trasportasinya
saja. Di tahun 20015 Pemerintah Daerah berkunjung ke semua desa d wilaya wasile selatan dengan
jumlah desa 24 desa programnya adalah pembuatan KK,KTP,AKTA dll yang menyangkut dengan
administrasi masyarakat, Pemerintah Desa pun ikut terlibat didalamnya Namun anehnya
keterlibatan pemerintah desa bukanlah bertujuan membantu warga masyarakat setempat secara
4
serius ada langka-langka pembodohan yang dilakukan oleh pemerintah desa terhadap warga
masyarakat dengan cara menyediakan materai, dengan nilai Rp20.000 yang harus dibayar oleh
warga, pengambilan formulir pengisian KK, KTP dan AKTA diminta bayarannya dengan nilai
Rp5000 belum lagi data-data tersebut harus di bawa kekecamatan untuk di imput memakan biaya
tansportasi kurang lebih Rp50.000 kemungkinan biaya inipun tidak cukup karena disana sangat
memakan waktu seharian sembari menunggu antrian panjang dari 24 desa yang ada di kecamata
wasile selatan saking banyaknya desa-desa tersebut akhirnya berimbas pada kekacauan banyaknay
jumlah masyarakat saolat yang tidak dapat mengurus pembuatan adminstrasi KK, KTP AKTA dan
masih banyak lagi kentingan adminstrasi masyarakat yang tidak dapat terealisasi. budaya pungli
menjadi tidak asing lagi di repoblik ini asalkan bisa cepat selesai.
Warga desa di jadikan boneka hanya demi memiliki satu atau dua helai kertas yg di sediakan
pemerintah daerah maupun desa terhadap warga masyarakat desa saolat sehingga sampai saat ini
masih banyak administrasi KK,KTP AKTA warga desa saolat yang belum memiliki.
Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka penulis dapat merumuskan masalah yang
1. Bagai mana peresepsi masyarakat dalam pelayanan surat pengantar Kartu Kelurga di Desa
2. Faktor-faktor apa saja yang dapat menghambat yang dapat menghambat dalam pelayanan
5
Adapun tujuan penelitian ini adalah mengetahui bentuk peresepsi masyarakat dalam
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara akademisi dan praktisi.
a. Secara Akademik
Dari penelitian dapat diharapkan memberikan sumbangsi positif terhadap penelitian terkait disiplin
ilmu dan bahan referensi pengembangan ilmu pengetahuan bagi sifitas akdemik khususnya ilmu
pemerintahan fakultas ilmu social dan ilmu politik dan siapa saja yang tertarik melakukan
b. Secara Praktis
Hasil peneliti di harapkan dapat menjadi bahan masukan bagi pemerintah desa, agar kedepannya
lagi dalam melaksanakan tugas dan fungsi dapat berjalan secara baik dan benar.
Dan di harapkan dapat menjadi bahan study perbandingan bagi peneliti selanjutnya dan menjadi
salah satu sumbangsi pemikiran. Serta menjadi masukan terhadap pemerintah desa saolat
pembahasan ini dipandang perlu untuk memberikan batasan-batasan pokok pikiran yang melekat
pada masalah dimaksud dalam beberapa istilah yang digunakan dalam penelitian ini sebagai
berikut;
1. Peresepsi adalah gagasan atau ide-ide masyarakat desa saolat dalam mendiskusikan
6
2. Pembuatan KK adalah program pemerintah daerah yang seharusnya dapat menyentuh
Yang menjadi lokasi penelitian ini adalah Desa Saolat alasanya karena peneliti ingin
mengetahui peresepsi masyarakat Desa Saolat dalam pelayanan pembuatan surat pengantar kartu
keluaga..
Tipe penelitian yang di gunakan adalah tipe penelitian kualitatif diskriptif. Untuk mengesprolasi
dan mengklarafikasi mengenai suatu fenomena atau kenyataan social, dengan jalan,
mendeskripsikan sejumlah informasi yang berkenaan dengan masalah atau unit masalah yang
2. Data primer { Primarci data} yaitu data yang diperoleh lansung dari wawancara antara
7
5. Masyarakat ( Bpk. Darle Pesu )
Dengan demikian jumlah informen sebanyak 6 {Orang} yang diyakini dapat memberikan data
Dengan mengacuh pada akan dilakukan, maka ada juga teknik pengumpulan data
1. Teknik obserfasi, yang terkait dengan objek penelitian sebagai pengamatan pencatatan
secara sistimatis terhadap geala yang tampak pada objek penelitian. S. Margono,{dalam
zuria 2006:173}.
2. Teknik wawancara, metode ini digunakan dalam rangka mendapatkan informasi yang
8
3. Teknik dokumentasi, pengambilan data yang di peroleh melalui dokumen-dokumen atau
pengumpulan data dengan cara mencatat atau mengutip dari dokumen dan arsip-arsip
yang diperlukan untuk melengkapi data primer yang diperoleh lansung dari responden,
Menurut Lexy j.Moleong {2006;288-289}analisis data adalah satu proses mengorganisasikan dan
mengurutkan data kedalam satu pola, kategori dan satu uraian dasar sehingga dapat ditemukan
tema dan dapat dirumuskan seperti yang idisarnkan oleh data. Dengan menganalisis data, penulis
menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif yang termaksud memberikan gambaran tentang
a. Reduksi data dengan cara membuat abstraksi dengan maksud untuk membuat
rangkuman yang inti menyeleksi data didapat sesuai dengan permasalahan yang
diteliti.
b. Menyajikan data dalam bntuk yang sederhana yang sesuai dengan rumusan masalah
c. Mengumpulkan data-data yang telah didapat dari seluruh proses penelitian sehingga
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Kehidupan masyarakat tidak akan lepas dari presepsi masyarakat itu sendiri. Presepsi
merupakan tanggapan atau penerimaan langsung dari seseorang. Menurut jalaludin rahmat ( 2011 ;
50) presepsi merupakan pengalaman tentang obyek, pristiwa, atau hubungan-hubungan yang
diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan. Sedangkan menurut bimo
walgito (2000;87 presepsi merupakan suatu proses yang didahului penginderaan yaitu proses
stimulus bagi individu melalui proses sensoris namun proses itu tidak berhenti begitu saja.
Melainkan stimulus tersebut diteruskan dan diproses selanjutnya merupakan proses presepsi.
Pendapat lain dari Leavitt haroldj (1978 ; 3) presepsi dapat dilihat dalam arti sempit yaitu
penglihatan, bagiman cara seseorang melihat sesuatu, sedangakan dalam arti luas ialah pandangan
atau pengertian, yaitu bagai mana seseorang memandang atau mengartikan sesuatu.proses presepsi
tidak dapat terlepas dari proses pengindaraan dan proses tersebut merupakan proses pendahuluan
dari proses presepsi. Penginderan sendiri dapat diartikan suatu stimulus yang diterima oleh
individu melalui alat reseptor yang disebut indera. Alat indera merupakan penghubung antara
individu dengan dunia luasnya. Dari stimulus yang diindera oleh individu. Diorganisasian
kemudian diinterpretasikan sehingga individu menyadari dan mengerti tentang sesuatu yang
Presepsi dapat disimpulkan sebagai suatu proses penginderaan, stimulus yang diterima oleh
individu melalui alat indera yang kemudian diinterpretasikan sehingga individu dapat memberi
pandangan, memahami dan dapat mengratikan tentang stimulus yang diterimanya. Proses
menginterpretasikan ini biasanya dipengaru oleh pengalaman dan proses pengalaman individu.
10
Manusia tidak lepas dari kegiatan berpresepsi, hamper setiap hari manusia berprespsi seperti
presepsi ketika berkomonikasi dengan masyarakat, mengurus perizinan, bertemu dengan petugas
istansi dan sebagainya. Dedi mulyana (2005;171) menyebutkan secara garis besar presepsi
a. Presepsi terdapat obyek ( lingkungan fisik ) sifat-sifat luar, sedangan presepsi terhadap
orang menangapi sifat-sifat luar dan dalam ( perasan, motif, harapan dan sebagainya )
orang akan mempresepsi anda pada saat anda mempresepsi mereka. Deangan kata lain
orang melalui lembaga-lembaga ferbal dan nonferbal. Orang lebih aktif dari pada
Demikian juga yang terjadi pada masyarakat penguna layanan dalam mempersiapkan kualitas
kabupaten. Dengan mereka memahami suatu hal tentang kualitas pelayanan. Maka akan
mempengaruhi bagai mana mereka akan bersikap ataupun bertindak sesuai denagan apa mereka
fahami.
a. Factor fungsional berasal dari kebutuhan, pengalaman masa lalu dan hal-hal yang termasuk
apa yang disebut sebagai factor-faktor persoalan. Krech dan Crutchfield merumuskan dahlil
presepsi bersifat selektif secara fungsional. Dalil ini berarti bahwa obyek-obyek yang
mendapat tekanan dalam presepsi biasanya obyek-obyek yang memenuhi tujuan individu
11
b. Factor-faktor structural
Factor-faktor structural yang menentukan presepsi berasal dari luar individu seperti lingkungan,
budaya, hukum yang berlaku, nilai-nilai dalam masyarakat sangat berpengaruh terhadap seseorang
Prinsip yang dikemukakan dalam penelitian ini adalah pemberian arti masyarakat penguna
layanan tentang kualitas pelayanan pada bagian administrasi kesejahtran rakyat pemerintah
kabupaten dimana sudah menjadi tangung jawab pemerintah daerah untuk memberikan pelayanan
2.2 Masyarakat.
Pengertian masyarakat
Salah satu defenisi dari masyarakat pada awalnya adalah “ a union of families” atau masyarakat
merupakan gabungan atau kumpulan dari keluaga-keluarga. Awal dari masyarakatpun dapat kita
katakan berasal dari hubungan antara individu. Kemudian kelompok yang lebih membesar lagi
Masyarakat adalah suatu kesatuan yang selalu berubah yang hidup karna proses masyarakat
masyarakat terbentuk melalui hasil interaksi yang kontinyu antara individu. Dalam kehidupan
masyarakat selalu dijumpai saling pengaru mempengaruhi kehidupan antara kehidupan individu
Istilah masyarakat (society) artinya tidak diberikan ciri-ciri atau ruang lingkup tentu yang dapat
dijadikan pegangan. Untuk mengadakan suatu analisa secara ilmiah. Itilah masyarakat mencakup
masyarakat sederhana yang buta huruf. Sampai pada masyarakat-masyarakat industrial moderen
yang merupakan suatu negara.istilah masyarakat juga dipakai untuk menggambar kelompok
12
Definisi masyarakat adalah golongan besar atau kecil yang terdiri dari beberapa manusia yang
dengan atau sendirinya bertalian secara golongan dan pengaruh-mempengaruhi satu sama lain.
Istilah masyarakat kadang-kadang digunakan dalam arti “gesellaachafi” atau sebagai asosiasi
manusia yang ingin mencapai tujuan-tujuan tertentu yang terbatas isinya. Sehinga direncanakan
secara rasional untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan tertentu, suatu totalitas dari orang-orang
yang saling tergantung dan yang mengembangkan suatu kebudayaan tersendiri juga di sebut
masyarakat. Walupun pengunan itilah-istilah masyarakat masih sangat samar-samar dan umum.
Akan tetapi hal itu masih diagap indikasi dari hakikat manusia yang senantiasa ingin hidup
bersama dengan orang-orang lain. Bagaimanapun juga pengunaan istilah masyarakat tak akan
sebagainya. Oleh karna itu kepentingan masyarakat tidak dapat dipisahkan dari kebudayan dan
kepribadian.
Berdasarkan pengertian menurut pendapat diatas maka dapat disimpulkan masyarakat adalah
hubungan satu orang/ kelompok orang-orang yang hidup secara mengelompok maupun individu
dan berinteraksi satu sama lain saling pengaru dan mempengaruhi menimbulkan perubahan sosial
dalam kehidupan.
Pengertian pemerintahan.
Jika dilihat dari pendekatan segi bahasa kata “pemerintah” atau “pemerintahan” kedua kata
tersebut berasal dari kata “perintah” yang berarti sesuatu yang harus dilaksanakan, didalam kata
tersebut terkumpul beberapa unsur yang menjadi ciri khas dari kata “perintah”
13
2. Adanya dua pihak yang memberi dan menerima perintah.
3. Adanya hubungan fungsional antara yang memberi dan yang menerima perintah
“Perintah” atau “pemerintahan” dalam bahasa ingris dipergunakan kata “government” kata yang
berasal dari suku kata “ to govern “ tetapi “perintah” disalin dengan “ to order” atau “ to
Dari empat ciri khas dari kata perintah mempunyai makna pengertian yaitu “ keharusan” berarti
syahnya perintah yang diberikan. Tanpa adanya wewenang perintah diangap tidak syah dan
hilanglah kekuatan hukum dari perintah itu, wewenang dalam undang-undang republik indonesia
nomor 32 tahun 2014 tentang administrasi pemerintahan pasal 1 (angka 5) adalah hak yang
dimiliki oleh badan/atau pejabat pemerintah atau penyelengara negara lain untuk mengambil
keputusan dan atau tindakan dalam penyelengara pemerintah, demikian juga kata memerintah
diartikan sebagai menguasai atau mengurus negara atau daerah sebagian dari negara. Maka kata
Pada umumnya yang disebut dengan “pemerintah” adalah sekelompok individu yang mempunyai
wewenang tertentu untuk melaksanakan kekuasan yang dalam arti ini melakukan wewenang yang
sah dan melindungi serta meningkat tarap hidup masyarakat melalui perbuatan dan pelakasanaan
berbagai keputusan. Sebagai mana dalam undang-undang republik indonesia nomor 30 tahun 2014
tentang administrasi pemerintahan pasal 1 (ANGKA 2) bahwa fungsi pemerintah adalah fungsi
14
2.1.1. Pengertian pelayanan publik
Terdapa beberapa pengertian yang terhubung dengan pelayanan dan pelayanan public yang di
1. Pengertian pelayanan
Menurut moenir, A.S (2008;27) pelayanan adalah serangkayan kegiatan yang beralangsung secara
rutin dan berkesenambungan meliputi seluru kehidupan orang dalam masyarakat, berdasarkan
pendapat tersebut pelayanan dapat diartikan bahwa pelayanan merupakan kegiatan yang bersifat
rutin dan berkesinambungan dalam masyarakat. Selanjutnya lijan poltak sinambela (2008;5) adalah
setiap kegiatan yang menguntungkan dalam suatu kumpulan atau kesatuan, dan menawarkan
kepuasan meskipun hasilnya tidak terikat pada suatu produk secara fisik , hal ini menunjukan
Pelayanan yang dibutuhkan manusia pada dasarnya terbagi atas 2 jenis, yaitu layanan fisik yang
sifatnya pribadi serta layanan administrasi yang bersifat orang lain sebagai anggota organisasi
(organisasi massa atau organisasi Negara) berdasarkan pendapat tersebut yang dimaksud
pelayanan adalah kegiatan yang berkesinambungan dalam kehidupan sehari-hari yang berupa
layanan fisik yang bersifat pribadi dan administratif yang biasa terdapat pada suatu kegiatan
organisasi.
Menurut ivancevich, lorensi. Skinner dan Crosby ( ratminto dan atik septi winarsih. 2010;2)
pelayanan adalah produk-produk yang kasat ata ( tidak dapat diraba) yang melibatkan usaha-usaha
manusia dan mengunkan peralatan berdasarkan pendapat ini pelayanan dapat diartikan sebagai
susuatu yang tidak dapat dilihat akan tetapi dapat dirasakan dimana melibatkan usaha-usaha
2. Pelayanan publik
15
Menurut undang-undang No 25 tahun 2009 tentang pelayanan public yaitu;
Pelayanan public adalah segalah bentuk kegiatan dalam rangka pengatur, pembinan, bimbingan,
penyedian fasilitas, jasa dan lainya yang dilaksana oleh aparatur pemerintah sebagai upayah
Menurut AG. Subarsono (agus dwiyanto 2005;141) pelayanan publik didefinisikan sebagai
serangkaian aktifitas yang dilakukan oleh birokrasi publik untuk memenuhi kebutuhan warga
penguna. Penguna yang dimaksud adalah warga Negara yang membutuhkan pelayanan publik
seperti pembuatan akta kelahiran pembuatan KTP, akta nikah. Akta kematian, sertifikat
sedangakan depertemen dalam negeri (2004) menyebutkan bahwa pelayanan publik adalah
pelayanan umum. Dan mendefinisikan pelayanan umum adalah suatu proses bantuan kepada orang
lain dengan cara-cara tertentu dengan cara tertentu denagn memerlukan kepekaan dan hubungan
interpersonal tercipta kepuasan dan keberhasilan. Setiap pelayanan menghasilkan produk baik.
Pengertian pelayanan dan pelayanan publik diatas dapat disimpulkan sebagai pemberian pelayanan
( melayani) yang dilaksanakan oleh penyelengara pelayanan publik ( pemerintah) sebagai upaya
untuk pemenuhan kebutuhan dan keperluan penerima pelayanan atau masyarakat maupun
sesuai dengan aturan pokok dan tata cara yang telah ditetapkan.kebutuhan dalam hal ini bukan
kebutuhan secara individu akan tetapi berbagai kebutuhan yang sesunguhnya yang diharapkan oleh
masyarakat.
Penyelengara kegiatan pelayanan publik ini adalah instansi pemerintah. Instasi pemerinta
merupakan sebuah kolektif meliputi satuan kerja atau satuan organisasi kementrian, depertemen,
16
lembaga, pemerintah nondepertemen,kesekretarian lembaga tertinggi dan tinggi Negara dan
instansi pemerintah lainya baik pusat maupun daerah termasuk badan usaha milik daerah penerima
Menurut moenir, A.S (2008;186) unsur-unsur pelayanan publik tidak dapat dipisahkan satu
dengan yang lainnya, karna keempatnya akan membentuk proses kegiatan antara lain;
1. Tugas layanan
Dalam pelayanan umum pemerintah harus memberikan pelayanan sesuai dengan tugas yang
Yaitu dalam pelayanan umum perlu adanya system.informasi prosedur dan metode yang
3. Kegiatan pelayanan
Dalam pelayanan umum kegiatan yang di tujukan kepada masyarakat harus bias sepenuhnya
4. Pelaksanan pelayanan
program secara matang agar proses pelayanan yang mudah, cepat, tidak berbelit-belit dan mudah
dipahami masyarakat.
Pada dasarnya penyelangara pelayanan publik ini dilakukan oleh penyelengara Negara pemerintah,
badan usaha/badan hukum yang memberikan wewenang yang melaksanakan sebagian tugas dan
17
fungsi pelayanan publik. Dan masyarakat umum dan swasta yang melakanakan sebagian tugas dan
Unsur-unsur penting dalam pelayanan publik. 1.organisasi pemberi layanan yaitu pemerintah
daerah 2. Penerima layanan pelanggan yaitu masyarakat atau organisasi yang berkepentingan
dengan pemberi layanan, 3. Kepuasan yang diberikan dan yang diterima oleh pelanggan, unsur
pertama menunjukan bahwa pemerintah daerah memiliki strategis sebagai regulator dan disisi lain
juga harus dilaksanakan fungsi meningkatkan pelayanan publik. Sehinga menyebabkan buruknya
Unsur kedua, adalah masyarakat atau organisasi yang menerima layanan, unsur kedua ini tidak
dalam posisi yang setara untuk menerima layanan, sehingga tidak memiliki akses untuk mendapat
pelayanan yang baik, sehingga rawan terjadi korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) dan penguatan
liar yang ironisnya dianggap saling menguntungkan antara pihak pemberi layanan dan penerima
layanan.
Unsur ketiga, adalah kepuasan pelanggan dan menerima pelayanan, unsur ini menjadi perhatian
penyelangara pelayanan ( pemerintah) hal ini dikarenakan pemerintah dibentuk untuk melayani
kebutuhan masyarakat, sehingga kepuasan masyarakat menjadi focus dari pemerintah, untuk
pemerintahan daerah.
Dengan demikian, pemerintah daerah dalam menjalankan seluruh tugasnya sebagai pelayanan
publik baik sebagai pembuat pengaturan harus merobah pola piker dan kerjanya sesuai dengan
tujuan dari otonomi daerah, yaitu bertujuan untuk menigkatkan pelayanan yang memuaskan
kepada masyarakat dalam hal ini tentunya masyarakat harus mendapat akses pelayanan publik
18
sesuai dengan prinsip-prinsip kesetaraan, transparansi,akunbilitasi, dan keadilan.(Nyoman
Sumaryadi. 2010:32-35)
Secara teoritis, tujuan pelayanan pablik pada dasarnya adalah memuaskan masyarakat, untuk
dicapai kepuasan itu dituntut kualitas pelayanan publik yang professional sebagai berikut;
1. Transparansi
Bersifat terbuka, muda dan dapat diakses oleh semua pihak yang membutuhkan dan diseduakan
secara memadai serta muda dimengerti.
2. Akuntabilitas
Sesuai dengan kondisi dan kemampuan pemberi dan penerima pelayanan dengan tetap berpegang
pada prinsip efisiensi dan efektivitas.
4. Partisipatif
Mendorong peran serta masyarakat dalam penyelengaran pelayanan publik dengan memperhatikan
aspirasi, kebutuhan dan harapan masyarakat.
5. Keamanan hak
Tidak diskriminatif dalam arti tidak membedakan suku,agama ras,golongan,gender dan status
ekonomi.
6. Keseimbangan hak dankewajiban
Pemberi dan penerima pelayanan publik harus memenuhi hak dan kewajiban masing-masing pihak
Berdasarkan uraian diatas azaz-azaz pelayanan publik sangat penting dalam proses pelayanan
keamanan hak,keseimbangan hak, dan kewajibanazaz tersebut dapat memberikan rasa puas kepada
penguna pelayanan.
19
Berdasarkan keputusan mentri Negara pemberdayaan aparatur Negara nomor
1. Kesederhanan
Prosedur pelayanan publik tidak berbelit-belit, mudah dipahami, dan mudah dilaksanakan
2. Kejelasan
3. Kepastian waktu
Pelaksanan pelayanan publik dapat diselesaikan dalam kurun waktu yang telah ditentukan.
4. Akurasi
Proses dan produk pelayanan publik memberikan rasa aman dan kepastian hukum.
6. Tanggung jawab
Pemimpin penyelangara pelayanan publik atau pejabat yang ditujukan bertanggung jawab atas
Peralatan kerja dan pendukung lainnya yang memadai termasuk pelayanan sarana teknologi
8. Kemudahan akses
20
Tempat dan lokasi sarana dan prasarana pelayanan yang memadai mudah dijangkau oleh
Pemberi pelayanan harus bersikap disiplin, sopan dan santun, ramah, serta memberi pelayanan
dengan ikhlas.
10. Kenyamanan
Lingkungan pelayanan harus tertib, teratur, disediakan ruang tunggu yang nyaman bersih, rapi,
lingkungan yang indah dan sehat, serta dilengkapi dengan fasilitas pendukung pelayanan, seperti
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa penyusunan prinsip dan standar pelayanan publik
tersebut dipakai sebagai pedoman dalam pelayanan publik oleh istansi pemerintah dan dapat
dijadikan indicator penilaian terhadap kualitas pelayana yang telah diberikan. Dengan adanya
standar dalam kegiatan pelayanan publik ini diharapkan masyarakat bias mendapakan pelayanan
yang sesuai dengan kebutuhan dan proses yang memuaskan serta tidak meyulitkan masyarakat
sebagai penguna pelayanan, pada layanan yang berupa jasa, kualitas pelayanan lebih dilihat dari
elemen struktur dan proses. Elemen struktur menunjukan pada karakteristik yang Nampak dari
suatu system pelayanan sedangakan elemen proses merujuk pada interaksi yang terjalani antara
pelanggan dan pemberi pelayanan elemen struktur suatu pelayanan menyangkut lingkungan dan
Kualitas pelayanan publik yang diberikan oleh pemerintah harus diperhatikan kepuasan dari
penerima pelayanan. Dalam hal ini terdapat beberapa pendapat tentang kualitas pelayanan sebagai
berikut:
21
1. Josep M juran
Juran mendefinisikan kualitas sebagai kecocokan pemakaian (fitness for us) definisi ini
2. Philip B. Crosby
Crosby mendefinisikan kualitas sebagai kesesuaian individual tehadap persaratan atau tuntutan
3. W. Edwar Daning
Daning mendefinisikan kualitas sebagai upaya yang menjadi kebutuhan dan keinginan konsumen.
Kualitas pelayanan merupakan upaya pemerintah untuk menciptakan kepuasan bagi para penguna
pelayanan, jika penguna pelayanan merasa puas dengan pelayanan yang telah diterima dapat
disimpulkan bahwa pemertah telah memberikan pelayanan yang sesuai dengan tugas pemerintah
Goetsch dan defies yang diterjemahkan fandy Tjiptono (2001 : 101) membuat definisi mengenai
kualitas sebagai berikut: kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubung dengan produk
jasa, manusia, proses dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan.
Berdasarkan definisi kualitas pelayanan diatas dapat disimpulkan bahwa kualitas pelayanan adalah
suatu kemampuan untuk menyesuaikan antara keinginan atau tuntutan penerima (masyarakat)
pelayanan dengan pelayanan yang diberikan oleh penyelangara pelayanan sesuai dengan syarat
22
BAB III
GAMBARAN UMUM DESA SAOLAT
3.1. VISI DAN MISI
3.1.1. Visi
Berdasarkan analisis terhadap kondisi objektif dan potensi yang di miliki desa saolat dengan
• sejahtera, yang merupakan cita-cita dan perwujudan masyarakat desa saolat yang terbebas dari
ketergantungan dan ketertingalan terutama dalam pemenuhan kebutuhan hidupnya baik primer
maupun sekunder
• mandiri. Yaitu merupakan cita-cita dan perwujudan masyarakat desa saolat yang mandiri sebagai
• pengembangan potensi usaha perkebunan, pala dan cengke yaitu. Target dan sasaran prioritas
• pembagunan akses jalan pertanian yaitu target dan sasaran prioritas pembangunan, agar dapat
3.1.2. Misi
23
Untuk mencapai misi mewujudkan masyarakat sejahtra dan mandiri melalui peningkatan usaha
pertanian pala dan cengke serta pembangunan akses jalan pertanian tersebut diatas, desa saolat
a. Wujudkan tata pemerintahan desa yang baik dengan meningkatkan pelayanan bidang
d. Meningkatakan pengelolah hasil pertanian , khusus kelapa, pala coklat dan cengke bekerja
dengan menjalin kerja sama dinas perindustrian dan perdangan serta para investor,
f. Meningkatkan kualitas pendidikan dengan menjalin kerja sama antara dinas pendidikan dan
g. Memperbaiki dan menamba sarana dan prasaranan dasar khusunya air bersih bagi seluruh
warga
h. Meningkatkan pendapatan asli desa d3ngan menetapkan peraturan desa tentang pengelola
24
i. Menjadi masyarakat yang berbudi prokerti luhur dengan melambangkan musyawarah
j. Menjadi masyarakat yang disiplin dengan membudayakan jam belajar dan jam kerja
Meningkatkan persatuan dan kesatuan serta toleransi beragama demi mewujudkan kedamaian,
Desa saolat, tempo dulu adalah satu wilayah kesatuan masyarakat dengan nama saolat yang
dipimpin oleh seorang tua adat yang bisa disebut kepala adat. Nama desa Herman dawanaka saolat
diambil dari sebuah sungai yang ada didesa saolat yang dibahas oleh para tua-tua kampong.
Desa saolat berdiri sekitar tahun 1900 yang belum memiliki kepemimpinan ketika desa saolat
ditetapkan sebagai anak desa waijoi yang dipimpin seorang tua kampong atas nama:
1. Kamean kano-kano
2. Cia kokian
3. Paulus dawanaka
4. Paulus dawanaka
5. Estepanus pesu
6. Robi taugetong
Desa Saolat menjadi desa otonom pada tahun 2006 sampai mulailah lahir kepemimpinan
pemerintah desa:
25
Tabel.3.1. Yang pernah memimpin diDesa Saolat
Sebelum provinsi maluku utara terlepas dari provinsi maluku, Desa Saolat masi termasuk dalam
tidore kepulauan dan kecamatan wasile bertempat di subaim. Akan tetapi ketika provinsi maluku
utara mekar pada tahun 2003 dari provinsi maluku yang terdiri 4 ( empat ) kabupaten, 2 (dua) kota
dan satu kepulauan. Sejak itu Desa Saolat masuk dalam wilayah pemerintah kabupaten halmahera
Sebagian besar desa ( sekitar 75% ) merupakan lahan pertanian dan 25% lahan hutan`Mayoritas
penduduk beragama kristen. Kesanjangan sosial ekonomi pada masyarakat tidak terlalu nampak di
desa. Secara ekonomi tidak ada keluarga yang sangat kaya. Rata-rata mengandalkan kehidupanya
26
3.2.3 Kondisi Pemerintah Desa Saolat
Pemerintah disini diartikan organisasi dan atau lembaga yang memberi pelayanan pada
peraturan daerah dan keputusa pimpinan daerah, adalah aturan main yang memberi gerak
norma dari tingkatan berkisar pada suatu kebutuhan pokok di dalam kehidupan masyarakat dimana
wujud konkritnya adalah asosiasi. Lembaga-lembaga yang ada didesa adalah sebagai berikut
Jumlah 19 Orang
Wilayah desa saolat terdiri dari satu desa induk yang dipimpin oleh seorang kepala desa, desa
induk merupakan desa yang dihuni oleh warga asli suku tobelo. Sedangkan wilayah lainya
merupakan perkebunan kelapa yang dikuasi oleh masyarakat penduduk pendatang umumnya
27
A. Kepala Desa
4. Menyusun dan mengajukan rancangan peraturan desa mengenai ABP desa untuk
8. Mewakili desanya di dalam dan diluar pengadilan dan dapat menunjukan kuasa hukum
B. Sekretaris Desa
2. Fungsi.
• penyelangaran kegiatan administrasi dan mempersiapkan bahan untuk kelancaran tugas kepala
desa
28
• melaksanakan tugas kepala desa dalam hal kepala desa berhalangan
1. Tugas pokok membantu sekretaris desa dalam melakasanakan administrasi umum, tata
2. Fungsi
• pelaksanaan, pengendalian dan pengelolaan surat masuk dan surat keluar, serta pengendalian tata
kearsipan.
• pelaksanan penyedian, penyimpangan dan pendistribusian alat tulis kantor serta pemeliharan dan
D. Kaur keuangan
29
1. Tugas poko, membantu sekretaris desa dalam melaksanakan pengelola sumber
2. Fungsi.
E. Kaur Pemerintahan
2. Fungsi.
• persiapan bahan-bahan penyusunan rancangan peraturan desa dan keputusan kepala desa
• persiapan bantuan dan melaksanakan kegiatan kemasyarakat yang berhubungan dengan upaya
30
F. Kaur Pembangunan
2. Fungsi.
G. Kur Pemberdayaan
1. Tugas pokok. Membantu kepala desa dalam melaksanakan penyiapan bahan perumusan
2. Fungsi.
• penyiapan bahan dan pelaksanaan program, pemberdayaan masyarakat dan dan sosial
kemasyarakatan.
31
1. Membantu pelaksanan tugas kepala desa dalam wilayah kerjanya
masyarakat
masyarakat
fungsi:
tanggung jawabnya
3. Melakukan usaha dalam rangka meningkakan partisipasi dan swadaya gotong royong
ketertibaan masyarakat.
32
BPD Mempunyai fungsi menetapkan peraturan desa bersama kepala desa, menampung dan
Tugas :
desa
Hak :
perundang-undang
33
8. Mendahulukan kepentingan umum diatas kepentingan pribadi, kelompok dan golongan
10. Menjaga norma dan etika dalam hubungan kerja dengan lembaga kemasyarakatan.
Desa saolat secara adminisratif termasuk dalam wilayah kecamatan wasile selatan, kabupaten
halmahera timur terletak di arah selatan kabupaten halmahera timur dengan jarak 10 km dari
kantor kecamatan. Jarak desa saolat dari kantor bupati kabupaten halmahera timur sekitar 179 km.
waktu tempu menujunpusat kota kecamatan sekitar 30 menit. Sedangkan waktu tempu menuju ibu
Desa saolat terdiri dari 2 dusun 4 RT. Luas wilayah desa saolat25 ha dengan batas-batas wilayah
sebagai berikut:
34
Luas desa saolat keseluruhan sekitar 25.000 ha tersebut dapat dilihat dari luas lahan untuk kegiatan
pertanian yaitu kebun kelapa 250 ha dan tanah kering seluas 600 ha. Sedangkan untuk hutan
22.875ha. lahan yang digunakan untuk kuburan, lapangan, jalan dan sungai seluas1.200 ha
perincian masing- masing penguna lahan di desa saolat dapat dilihat pada tabel berikut:
Sebagaian besar keluaga di Desa Saolat mempunyai mata pencaharian dibidang pertanian.
Menurut catatan monografi desa tahun 2015, jumlah kepala keluarga yang bekerja di bidang
pertanian 135 orang, sedankan yang tidak teridentifikasi sebanyak 50 orang, sedangkan sisanya
bekerja di bidang lain seperti pengusaha, buruh, pedagang, pengangkutan, dan sebagianya untuk
No Penguna Lahan
Luas (Ha)
1 Tanah Kelapa - Ha
4 Lai-lain 880-Ha
5 Hutan Negara - Ha
Jumlah 2680 Ha
35
keluarga terdiri dari empat angota keluarga. Komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin
dapat dilihat pada tabel berikut:
abel 3.3. Penduduk Menurut Umur Dan Jenis Kelamin
0-4 54 71 125
5-9 28 22 50
10-14 49 47 96
15-19 38 26 64
20-24 42 33 75
25-29 25 15 40
30-39 43 23 66
40-49 41 33 74
50-59 41 35 76
> 60 34 31 65
Jumlah 731
Dari tabel diatas dapat diamati bahwa golongan usia produktif berjumlah 661 jiwa ( 63,5% ) dan
golongan usia tidak produktif adalah 71 jiwa ( 36,5% ) kenyataan ini menunjukan bahwa tenaga
kerja yang tersedia di desa saolat bisa mengisi peluang kerja , sedangkan dilapangan kerja yang
tersedia sebagian besar adalah dibidang pertanian termasuk peternakan dan perikanan serta
kehutanan karna lahan pertanian cukup tersedia. Keadan cukup kurang subur.
Tingkat pendidikan didesa saolat tergolong rata-rata SMP. Hal ini disebabkan fasilitas pendidikan
kurang memadai. Fasilitas pendidikan didesa saolat. Meliputi tiga unit gedung sekolah dasar
sebagian besar penduduk desa saolat adalah tamat sekolah dasar yaitu sebanyak, 183 0rang urutan
36
kedua adalah penduduk yang belum tamat SD adalah 156 orang, urutan ketiga adalah penduduk
yang tamat SMP sebanyak 50 dan yang tamat SLTA sebanyak 25 orang, dan yang tamat akademi/
perguruan tinggi sebanyak 14 orang sedangkan yang belum sekolah sebanyak 133 orang
Komposisi penduduk desa saolat berdasarkan tingkat pendidikanya dapat dilihat pada tabel
berikut:
37
Struktur Pemerintah Desa Saolat
Kepala Desa
Melieser Dawanaka
BPD
38
Stuktur Organisasi BPD
KETUA BPD
HESKI NGOKU
SEKRETARIS BPD
MERSIUS YOUTONGO
ANGGOTA BPD
ANTONIUS DAWANAKA ANGGOTA BPD
NOVE FUYA
39
BAB IV
Kehidupan masyarakat tidak akan terlepas dari persepsi masyarakat itu sendiri, persepsi
merupakan tanggapan atau penerima langsung dari seseorang, persepsi dapat dilihat dari arti
sempit yaitu penglihatan, bagai mana seseorang melihat sesuatu, sedangkan dalam arti luas ialah
pandangan atau pengertian, yaitu bagai mana seseorang memandang atau mengartikan sesuatu,
proses persepsi tidak dapat di pisahkan dengan proses penginderan dan proses tersebut merupakan
proses pendahuluan dari proses persepsi, pengindera sendiri dapat di artikan suatu stimulus yang
diterima oleh indifidu melalui alat respon yang di sebut indra, alat indra merupakan hubungan
individu dengan dunia luasnya, dari stimulasi yang di indra oleh individu diorganisasikan
kemudian di interpretasikan sehingga individu menyadari dan mengerti tentang sesuatu yang
Persepsi dapat di simpulkan sebagai suatu proses pengindera, stimulus yang diterima oleh individu
melalui alat indera yang kemudian di interpretasikan sehingga individu dapat memberi pandangan,
memahami dan dapat mengartikan tentang stimulus yang diterimanya.proses pengintreprtasikan ini
40
Manusia tidak lepas dari kegiatan peresepsi, hampir setiap hari manusia berperesepsi seperti
persepsi ketika berkomonikasi dengan masyarakat , mengurus perizinan, bertemu dengan petugas
Demikian juga apa yang terjadi pada masyarakat penguna layanan dan mempersiapkan kualitas
Sebagaimana hasil wawancara dengan Sekretaris Desa Saolat, Bapak Atprinus Ngoku
S.E, yang mengatakan bahwa:
Pelayanan di desa saolat suda memenuhi standar pelayanan yang baik, karna setiap
pengurusan di dalam desa itu tidak di pungut biaya apapun karna tidak diperdakan atau
keputusan bupati yang mengatur tentang biaya, duluhnya itu kebijakan pemerintah desa tetapi
sekarang seluruh pengurusan di kantor desa yang menyangkut dengan administrasi tidak di
pungut biayah, apabilah ada yang memberikan itu hanya rasa terimakasih saja “ ( Hasil
Wawancra tgl 08 september )”
Pelayanan pada dasarnya merupakan kata yang menyandang arti relatif karna bersifat abstrak.
Pelayanan dapat digunakan untuk menilai atau menentukan tingkat penyesuaian suatu hal
persyaratan itu terpenuhi berarti pelayanan sesuatu hal yang dimaksud dapat dikatakan baik, jika
sebaliknya maka tidak akan dikatakan baik. Pelayanan merupakan bentuk kegiatan dalam rangka
pengatur, pembinan, bimbingan, penyedian fasilitas,jasa dan lainya yang dilaksanakan oleh
Dari hasil wawancara di atas menunjukan bahwa para pemerintah desa merasa suda melakukan
pelayanan dengan baik kepada masyarakat, baik dalam bentuk apapun, ini juga merupakan salah
satu kelemahan dari pada pemerintah desa yang langsung mengambil suatu kesimpulan tanpa
Hal yang sama juga dikatakan oleh Ketua BPD Bapak Heski Ngoku, yang mengatakan bahwa:
Setiap pengurusan di dalam desa itu tidak ada yang berbeli-belit dan tidak ada yang namanya
biayah pengurusan adminisrtasi kalaupun itu di dapat maka yang bersangkutan bisa langsung
41
dilapaorkan karna itu suda termasuk dalam pungutan liar (pungli), dan harapan dari saya
selaku BPD kalu semisalkan setiap pengurusan dalam bentuk apapun itu kalu di persulit
mohon di beritahukun supaya kami bisa adakan pertemuan dan akan di adakan
evaluasi.”( Hasil Wawancara tgl. 08 september 2020)”
Secara teoritis tujuan pelayanan pada dasarnya adalah memuaskan masyarakat.untuk dicapai
kepuasan itu dituntut kualitas pelayanan yang profesionsl. Salah satuh contoh adalah bentuk
pelayanan yang trasparansi bersifat terbuka, muda dan dapat diakses oleh semua pihak yang
Dari hasil wawancara di atas menunjukan bahwa, para pemerintah desa merasa telah melayani
masyrakat dengan baik. Tetapi tetap saja masi ada sebagian masyarakat yang merasa dirugikan
Seperti apaya yang dikatakan oleh salah satu masyarakat desa saolat yang tinggal di R 003 Bapak
Romi Tobeot mengatakan bahwa:
Pada saat pembuatan surat pengantar di desa menurut saya itu pelayanan kurang baik, karna
setiap saya datang jarang sekali bertemu langsung dengan kepala desa yang ada hanya staf
saja, jadi yang ada saya disuru pulang dan balik lagi pada hari berikutnya.maka saya rasa itu
sangat merugikan waktu saya untuk pergi kerja.”(Hasil Wawancara tgl. 09 September
2020 )”
Selama ini, rendahnya kinerja birokrasi dalam memberikan pelayanan publik salah satu
penyebabnya adalah jarang ketemu sama kepala Desa, pada umunya pemerintah desa belum
mamapu memberikan para penguna jasa (masyarakat) sebagai pelangan yang memiliki
kemampuan untuk mempengaruhi nasib diri dan birokrasinya, para masyarakat masih diperlakukan
sebagai klien yang nasibnya ditentukan oleh tindakan birokrasi nilai-nilai seperti kesetaran dan
profesionalisme yang seharus menjadi dasar dalam pengembangan etika pelayanan masih sangat
jauh dari realisasi penyelengara pelayanan publik. Akibat diskriminasi perlakuan tidak adil dan
42
sewenang-wenang dalan penyelengaran pelayanan publik masih dengan mudah dijumpai dibanyak
Masih dalam masalah peresepsi masyarakat dalam pelayanan, ini menunjukan bahwa masialah
pelayanan yang di berikan oleh pemerintah desa terhadap masyarakat kurang begitu baik dan
masih jauh dari harapan masyarakat, masih hal yang sama juga yang dikatakan oleh salah satu
masyarakat desa saolat yang tinggal di RT 002. Bapak Antonius Dawanaka mengatakan bahwa:
Pengalaman pengurusan saya terkait dengan pelayanan pembuatan surat pengantar itu
kurang begitu baik karna ada beberapa kendala yang sering terjadi pada saat pengurusan
salah satunya yaitu sering ketika kami datang untuk melakukan pengurusan kantor belum di
buka maka kami harus pulang dan balik lagi apa bila kantor suda di buka.”( Hasil
wawancara tgl 10 september 2020)”
Dari hasil wawancara dengan salah satu masyarakat yang tinggal di RT 002, masyarakat RT 003
ini sangat bertolak belakang dengan apa yang dikatakan dengan bapak sekretaris desa bahwa
pelayanan pelayanan pada masyarakat sudah baik, karna tidak di pungut biaya dan tidak di
persulit.
Teteapi hal ini tidak sesuai dengan apa yang dirasakan oleh beberapa masyarakat, karna ada
beerapa masyarakat yang berpendapat bahwa pelayanan yang dilakukan oleh pemerintah desa
Setiap pengurusan dimana saja yang sering menjadi pertanyaan yaitu masalah waktu, karna setiap
individu yang berurusan pasti mengharapkan apa yang diperlukan itu secepat mungkin bisa di
terima dan tidak bisa di perlambat oleh pihak-pihak yang bekerja di dalamnya, karna ada
kepentingan-kepentingan yang lain juag, waktu pengirusan yang diberikan oleh pihak pemerintah
desa seharusnya tidak memakan waktu yang sangat lama, ketika masyarakat yang sangat
memerlukan surat pengantar tersebut. Dalam pengurusan yang lain, agar masyarakatpun merasa
43
Menuru Bapak Darle Pesu salah satu masyarakat mengatakan bahwa:
Kalau masalah waktu pembuatann surat pengatar itu tidak memakan waktu yang
cukuplama hanya saja ada beberapa kendalah yang menjadi hambatan dalam pengurusan
yaitu sering terjadinya listrik padam maka disitu akan memakan waktu yang lama
tergantung dengan kondisi listrik. ( Hasil Wawancara tgl 13 september 20200 )”
Masyarakat sangat membutuhkan langkah bijak dari pemerintah dalam rangkah melayani
masyarakat secara baik.terciptanya kepuasan dari masyarakat dapat memberikan manfaat yaitu
hubungan masyarakat dengan instansi tersebut menjadi harmonis, dan juga adanya hubungan
kepercayan masyarakat karna semakin baik kepemerintahan dan kualitas pelayanan yang
Masih terkait dengan masalah waktu pelayanan surat pengantar di desa, dapat disimak dari hasil
wawancara dengan salah masyarakat yang ada di desa saolat.Bapak. Koyanus Lotto yang
mengatakan bawha:
Setiap pengurusan di desa itu tergantung dengan kondisi yang ada kalau semilalnya ketika
kita melakukan pengurusan dan itu kepala desa dan sekretaris desa lagi keluar desa maka
pengurusa akan tertunda dikarenakan menunggu sampe mereka datang belum lagi dengan
kondisi listrik yang sering padam maka setiap pengurusan lama dan tidaknya itu tergantung
dengan kondisi yang ada.(Hasil wawancara tgl 13 september 2020)”
Berdasarkan dengan hasil wawancara di atas menunjukan bahwa pelayanan yang tidak memuaskan
bagi sebagian masyarakat dalam berurusa di desa, juga masalah waktu yang selalu menunda-
nunda, dengan waktu yang selalu di tunda-tunda itu bisa menghabat keperluan mereka yang lain
yang belum sampai diselesaikan karna harus menunggu kedatangan kepala desa atau sekretaris
desa.
Terkai dengan waktu pelayanan dan tangapan masyarakat tercermin dengan hasil wawancara
44
Setiap pengurusan pembuatan surat pengantar menurut pandangan saya itu suda cuku baik
di karenakan tidak mempersulit masyarakat untuk melakukan pengurusan hanya saja ada
kendala yang saya ketemu ketika pengurusa yaiutu masalah waktu untuk membuka kantor
di karenakan terlalu kesiangan untuk membuka kantor makanya kamipun harus
menunggu.( Hasil wawancara tgl 13 september 2020 )”
Sesuai dengan hasil wawancara terkait dengan waktu pelayanan dan tangapan masyarakat,
masyarakat sangat membutuhkan langkah bijak dari pemerintah desa dalam rangkah melayani
masyarakat desa secara baik, terciptanya kepuasan dari masyarakat dapat memberikan manfaat
yaitu hubungan antara masyarakat dengan instansi tersebut menjadi harmonis dan adanya
hubungan kepercayaan masyarakat, karna semakin baik kepemerintahan dan kualitas pelayanan
yang di berikan, maka semakin tinggi pula kepercayaan masyarakat terhadap mereka
Pada dasarnya pemerintah di bentuk untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat, pemerintah
tidak di adakan untuk melayani dirinya sendiri, tetapi untuk melayani masyarakat dan mencipkan
kreatifitasnya demi mencapai tujuan bersama, birokrasi publik berkewajiban dan bertanggung
Setelah peneliti melakukan penelitian di desa saolat, dapat di ketahui beberapa kendala yang
menyebabkan pelayanan di desa saolat belum optimal dari bukti fisik dalam memberikan
1. KENDALA WAKTU
Pelayanan penyelangara publik pada bagian administrasi kesejatran rakyat harus memenuhi prinsip
kepastian waktu dalam hal membuka kantor apakah waktu untuk membuka kantor sudah sesuai
45
dengan waktu yang dijanjikan atau tudak, berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan
tentang kepastian pelayanan pada bagian administrasi sesuai dengan jadwal yang ada yaitu mulai
membuka kantor dari jam 07.30-13.00 wit tetapi realita yang terjadi dilapangan malah tidak sesuai
dengan waktu yang sudah ditetapkan dan yang terjadi pemerintah desa suka membuka kantor
kesiangan dan itu membuat masyarakat sering menunggu dan disitulah terjadi sebuah kekecewan
Seperti apa yang dikatakan oleh salah satu masyarakat desa saolat yang tinggal di RT 003. Bapak
Menurut saya terkait dengan kendala ketika kita melakukan pengurusan yaitu salah satunya
ketika kita pergi ke kantor dan tidak ada kepala desa dan anehnya lagi itu kantor yang
sering di buka kesiangan dan itulah menjadi salah satu kendala dan kelemahan para
pemerintah desa. Hasil Wawancara tgl 09 september 2020 )”
Dalam kehidupan sehari-hari setiap masyarakat memerlukan berbagai macam pelayanan , baik
yang berupa pelayanan barang maupun jasa untuk memenuhi kebutuhan yang berkualitas sebagai
pelayanan yang dibutuhkan disediakan oleh pemerintah, dalam bidang pelayanan tertentu
Dari segi pertangung jawaban institusi pelayanan publik bertanggung jawab kepada masyarakat
karna pemerintah mendapat kan mandat dari proses politik serta sumber pendanannya berasal dari
Masih terkait dengan masalah waktu pelayanan dapat disimak dari hasil wawancara dari satu
masyarakat yang ada di desa saoalat. Bapak Sem Ambeua yang mengatakan bahwa
Setiap pengurusan pembuatan surat pengatar menurut pandangan saya itu sudah cukup baik
dikarna tidak mempersulit masyarakat untuk melakukan pengurusan hanya saja ada kendala
yang saya ketemu ketika pengurusan yaitu masalah waktu membuka kantor dikarnakan telalu
46
kesiangan untuk membuka kantor makanya kamipun harus menunggu.(hasil wawancara tgl 13
september 2020)
Sesuai dengan hasil wawancara terkait dengan waktu pelayanan dan tangapan masyarakat,
masyarakat sangat membutuhkan langkah bijak dari pemerintah desa dalam rangka melayani
masyarakat desa secara baik, terciptanya kepuasan dari masyarakat dapat memberikan manfaat
yaitu hubungan antara masyarakat dengan instansi tersebut menjadi harmonis dan adanya
hubungan kepercayaan masyarakat, karna semakin baik kepemerintahan dan kualitas pelayanan
yang diberikan maka semakin tinggi juga kepercayan masyarakat tehadap mereka.
hal yang sama yang dikatakan oleh salah satu masyarakat desa saolat yang tinggal di RT 002
Pengalaman pengurusan saya terkait dengan pelayanan pembuatan surat pengantar itu kurang
begitu baik karna ada beberapa kendala yang sering terjadi pada saat pengurusan salah
satunya yaitu sering ketika kami datang melakukan pengurusan kantor belum dibuka maka
kami harus pulang dan balik lagi apabila kantor sudah dibuka ( hasil wawancara tgl 10
september 2020 )
Setiap pengurusan di mana saja yang sering menjadi pertanyaan yaitu masalah waktu, karna setiap
individu yang berurusan pasti mengharapkan apa yang diperlukan itu secepatnya mungkin bisa
diterima dan tidak bisa diperlambat oleh pihak-pihak yang bekerja didalamnya, karna ada
kepentingan-kepentingan yang lain juga, waktu pengurusan yang diberikan oleh pihak pemerintah
desa seharusnya tidak memakan waktu yang sangat lama ketika masyarakat yang sangat
memerlukan surat pengantar tersebut dalam pengurusan yang lain agar masyarakatpun merasa puas
Sarana dan prasarana pendukung pelayanan diperlukan untuk menuju proses pelayanan tehadapa
masyarakat agar dapat berjalan dengan lancar.fasilitas pendukung pelayanan bertujuan untuk
47
menciptakan suasana yang nyaman bagi penguna layanan pada bagian administrasi kesejahtran
rayat kelengkapan fasilitas tidak hanya diperuntukan bagi penguna pelayanan tetapi juga bagi
petugas pemberi pelayanan.berdasarkan hasil data yang diperoleh fasilitas pada bagian
administrasi pemerintah desa saolat masih perlu ditingkatkan lagi seperti masih kurangnya
komputer dan prent.peresepsi masyarakat pada bagian pelayanan publik pada bagian administrasi
Masih terkait dengan masalah kendala dalam pelayanan fasilitas, dapat disimak dari hasil
wawancara dari satu masyarakat yang ada di desa saolat. Bapak Koyanus Lotto yang
mengatakan bahawa:
Terkait dengan masalah pelayanan masih ada kendala yang sering di alami oleh
masayarakat salah satunya adalah mengenai dengan fasilitas yang masih sangat kurang
karena ketika kita melakukan pengurusan di desa dan itu kalau lebih dari satu orang kita
harus menggu karna printer yang ada di kantor hanya ada satu printer saja maka inilah yang
menjadi kelemahan dari pemerintah karna tidak peduli dengan masalah fasilitas kantor.
( Hasil wawancara tgl 13 september 2020 )”
Berdasarkan hasil wawancara di atas bahwa masih ada kendala-kendala yang sering terjadi ketika
Terkait dengan masalah kendalah dalam pengurusan dan tanggapa masyarakat tecermin dengan
Kendala yang sering di temukan ketika kita melakukan pengurusan yaitu lampu sering
padam dan pemerintah desa yang sering masuk kantor kesiangan mungkin itu saja yang
sering di temukan kendala dalam pengurusan. ( Hasil wawancara tgl 13 september
2020 )”
Masyarakat sangat membutuhkan langkah bijak dari pemerintah Desa dalam rangkah melayanai
masyarakat secara baik Terciptanya kepuasan dari masyarakat dapat memberi manfaat yaitu
hubungan antara masyarakat dengan instansi terebut menjadi harmonis dan juga adanya hubungan
48
kepercayan masyarakat karna semakin baik pemerintahan dan kualitas pelayanan yang diberikan
maka semakin tinggi juga kepercayanan terhadap mereka. Berdasarkan observasi yang peneliti
lakukan dapat di lihat bahwa masih ada kendala yang sering terjadi dan inilah salah satu
kepala desa merupakan pemimpin desa yang bertugas sebagai pelayan bagi masyarakat, interaksi
kepala desa dengan masyarakat yang berlangsung biasanya dilakukan pada saat masyarakat
mengurus pembuatan administrasi, tetapi kondisi dilapangan yang terjadi tidak sesuai dengan
keinginan masyarakat dikarenakan dengan ketidak batah kepala desa di dalam desa atau kepala
desa yang sering keluar desa, denagan sering keluarnya kepala desa ini mengakibatkan pada
masyarakat yang mau melakukan pengurusan dan ini adalah salah satu kendala yang harus
Seperti apa yang dikatakan oleh salah satu masyarakat desa saolat yang tinggal di RT 004 Bapak
Pada saat pengurusan surat pengantar di desa menurut saya itu pelayanan kurang baik,karna
setiap saya datang jarang sekali bertemu langsung dengan kepala desa yang ada hanya staf
saja jadi yang ada saya disuru pulang dan balik lagi pada hari berikutnya maka saya rasa itu
sangat merugikan waktu saya untuk pergi kerja ( hasil wawancara tgl 09 september 2020 )
Selama ini rendahnya kinerja birokrasi dalam memberikan pelayanan publik salah satu penyebab
adalah jarang ketemu sama kepala desa , pada umumnya pemerintah desa belum mampu
memberikan para penguna jasa ( masyarakat ) sebagai pelangan yang memiliki kempuan untuk
mempengaruhi nasib diri dan birokrasinya, para masyarakat masih diperlakukan sebagai klien
yang nasibnya ditentukan oleh tindakan birokrasi nilai-nilai seperti kesetaran dan profeonalisme
yang seharusnya menjadi dasar dalam pengembangan etika pelayanan masih sangat jauh dari
49
realisasi penyelenggara pelayanan publik akibat diskriminasi perlakuan tidak adil dan sewenang-
wenang dalam penyelangara pelayanan publik masih dengan muda dijumpai dibanyak birokrasi
pelayanan publik.
Masih terkait masalah yang sama, dapat disimak dari hasil wawancara salah satu masyarakat yang
ada di desa saolat RT 002 Bapak Koyanus Lotto yang mengatakan bahwa;
Setiap pengurusan di desa tergantung dengan kondisi yang ada kalau semisalnya ketika kita
melakukan pengurusan dan itu kepala desa dan sekertaris desa lagi keluar desa maka
pengurusan akan tertunda di kerenakan menunggu sampai mereka datang belum lagi dengan
kondisi listrik yang sering padam maka setiap pengurusan lama dan tidanya itu tergantund
dengan kondisi yang ada. ( hasil wawancara 13 september 2020 )
Berdasarkan dengan hasil wawancara di atas menunjukan bahwa pelayanan yang tidak memuaskan
bagi sebagian masyarakat dalam berurusan di desa juga masalah waktu yang sering menunda-
nunda itu bisa menghambat keperluan mereka yang lain yang belum sampai diselesaikan karna
50
BAB V
A. Kesimpulan
Dari apa yang telah di bahas pada pembahasan ini, maka dapat di simpulkan sebagai berikut:
1). Masalah kualitas juga masih sangat rendah, sebab pelayanan yang di berikan oleh pihak
pemerintah desa pada masyarakat di nilai masih lemah. Karna masih banyak yang mengeluh
masalah pelayanan yang ada di desa, yang paling di bicarakan yaitu sering tidak ketemu sama
2). Waktu juga sangat berperan penting di dalam proses pelayanan karna setiap pengurusan yang
dilakukan di mana saja yang sering ditanya yaitu masalah waktu, karena setiap individu yang
berurusan pasti mengharapkan apa yang dia perlukan secepatnya bisa selesai.
3). Masalah kendalah yang sering terjadi dan menghambatkan di dalam proses pengurusan di
dalam desa saolat terdapat beberapa kendala seperti, kantor yang sering di buka telalu kesiangan,
51
masalah listrik yang sering padam, fasilitas perkantoran yang masih kurang berbagai macam
persoalan diatas ini mengambarkan bahwa pemerintah desa masih lemah didalam melayani
masyarakat.
B. Saran
Dari apa yang telah di temukan pada pembahasan “ persepsi masyarakat dalam pelayanan surat
pengantar kartu keluarga di Desa Saolat kecamatan wasile selatan kabupaten halmahera timur:
1. Pemerintah Desa Saolat harus bisa mengedepankan proses pelayanan yang baik kepada
masyarakat dalam hal kepuasan yang dapat di berikan oleh pihak pemerintah Desa Saolat.
2. Pemerintah Desa Saolat harus memperbaiki kualitas pelayanan yang ada di Desa supaya
masyarakat tidak lagi mengelu masalah waktu pelayan yang ada di desa
3. Pemerintah desa harus lebih memperhatikan masalah fasilitas perkantoran yang ada di desa
52
53
DAFTAR PUSTAKA
Hery Susanto ,2003, Otonomi Daerah Dan Kompetensi Lokal. Milenium publisher,Jakatra
Aten Syafrudin ,2006, Hakikat Otonomi Dan Desentralisasi Dalam Pembangunan Daerah,Citra
Media. Yogyakarta
Faisal, Snafiah 2001 Metodologi ( Terjemahan Buku Researarch In Education Third Edition Oleh
Rosdakarya
Tungklisan Hasel Nogi 2005 Manejemen Publik. Jakarta, PT. Gramedia Widiasarana Indonesia
Risnawati ABD. Samad. 2013 peresepsi masyarakat gambesi terhadap birikrasi pelayanan publik
Sumber lain
http://infoskripsi.com/Article/pengertian-peresepsi.html
http.//id.shvoong.com/social-sciences/sociology/2205251-pengertian pelayanan/#ixzz21oqpt1ZL
http://www.merdeka.com/peristiwa/pelayanan-publik-ke-ombudsman-meningkat-html
http://sindonews.com/read/1068720/189/mewujudkan-birokrasi-yang-berkualitas-
55e0eccb4123bdadad0fbd0fb