KARTU KELUARGA
(Di Desa Saolat kecamatan wasile selatan kabupaten halmahera timur)
SKRIPSI
Skripsi ini telah berhasil dipertahankan di depan dewan penguji sebagai prasyarat untuk memperoleh gelar
sarjana srata satu (S1) pada program studi ilmu pemerintahan
Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik
Universitas Muhammadiyah Maluku Utara
Ternate 17/ Februari / 2021
Oleh:
EFENDI TOUJOUNG
12105 6520114027
i
ii
iii
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
HALAMAN PERSETUJUAN ii
HALAMAN PENGESAHAN iii
HALAMAN PERYATAAN iv
DAFTAR ISI v
KATA PENGANTAR vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN vii
ABSTRAK viii
BAB I
PENDAHULUAN………………….………………………………………………………………
……….………….…….…… 1
1.1 Latar Belakang……………………………………………………………….………………. 1
1.2 Rumusan Masalah………….……………………………………………..…….……………. 4
1.3 Tujuan Dan Manfaat penilitian……………………………………..…….….………………. 5
1.4 Definisi Konseptual…………………………………...……………………….…………….. 6
1.5 Metode Penilitian…………………………………...……………………………….……….. 7
1.6 Teknik Pengumpulan Data…………………………………………………………………… 8
1.7 Teknik Analisis Data………………………………………..……….……………………….. 9
v
3.5. Program Kerja Desa Saolat………………………………………………………………….37
3.2. Keadaan Geografis Desa Saolat……………………………………………………………. 37
3.3. Keadaan Sosial Ekonomi Desa Saolat…………………………………………….………. 38
3.4. Keadan Demografis Desa Saolat……………………………………………………………39
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. persepsi masyarakat dalam Pelayanan Surat Pengantar Di Desa Saolat……….……………43
4.2. Kendala-Kendala Dalam Pengurusan Surat Pengantar……….………………….………….48
BAB V. PENUTUP
5.1.Kesimpulan………………………………………………………………………………51
5.2.Saran……………………………………………………………………………………..52
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………..53
vi
KATA PENGANTAR
Sebagai insan yang mulia insan yang beriman patutlah penulis panjatkan puji serta sukur
pada sang kosmos besar pencipta langit dan bumi pembawa arus kebenaran yang telah membebaskan
manusia dari alam kegelapan menuju alam terang menerang tuhan yang maha esa, yang telah
menetaskan nafas kesehatan dan kesempatan sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan karya
ilmia skripsi dengan judul “Peresepsi masyarakat dalam pelayanan surat pengantar kartu
Ada ungkapan rasa hormat dan cinta yang tak henti-hentinya penulis hanturkan kepada sang
arsitektur dunia yesus kritus telah berkontribusi besar dalam memberikan cahaya intelektual serta
ketabahan dalam menjalani kehidupan sebagai manusia yang sudah tercerahkan dibawa peradaban
dunia ini.
Penulis sangat menyadari tersusunya karya ini bukanlah atas usaha dan kemmpuan penulis semata
–mata akan tetapi tidak terlepas dari bantuan dan dorongan dari berbagai pihak terutama Bapak
Syaiful Madjid S.Sos M.SI sebagai pembimbing I dan bapak Rahmat Suaib, S.IP M.IP sebagai
pembimbing II yang telah meluangkan waktu untuk melakukan pembimbingan dan memberikan
arahan dan nasehat kepada penulis dalam menyelesai skripsi ini, serta kepada semua pihak yang
1. Bapak Prof. Dr. Saiful Deni, S.Ag,.M.si selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Maluku
2. Kepada Bapak Syaiful Madjid S.Sos,.M.SI selaku Dekan Fakulyas Ilmu Sosial Dan Ilmu
vii
1. Kepada Bapak Rahmat suaib S.IP,.M.IP selaku Ketua Prodi Ilmu Pemerintahan Fakultas
2. Seluruh Bapak/Ibu Dosen pada Program Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu
Utara.
3. Terima kasih kepada segenap informen masyarakat Desa Saolat yang telah meluangkan
4. Terima kasih yang tak terhingga kepada kedua orang tua, Bapak Luter Toujoung dan ibu
lisbet pesu untuk cinta kasih, kesabaran doa dan perjuangan hidupmu, yang begitu sabar yang
telah membimbing penulis dari kecil hingga dewasa dan mendorong penulis untuk tabah
5. Untuk saudara tercinta kak. Eben toujoung dan adik beatris toujoung efan toujoung. Yang
selalu memberikan spirit dan kasih sayang sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi
ini.
6. Dan buat semua sahabat penulis ucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya atas
TTD
EFENDI TOUJOUNG
viii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
pertolonganku ialah dari tuhan yang menjadikan langit dan bumi. (Mazmur 121)
PERSEMBAHAN
1. Pemberi motifasi ayahanda Luter Toujoung dan ibu ku tercinta Lisbet Pesu
2. Kakak dan adik yang telah meberi ku dukungan, bimbingan dan kasih sayang
3. Untuk sahab-sahabat ku yang telah yang selalu memberiku inspirasi dan motifasi
ix
ABSTRAK
x
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Balakan
Pelayanan public merupakan hak setiap individu yang harus di lindungi.kesejahtran public
bukanlah merupakan penjumlahan kesejahtraan semua anggota masyarakat. Negara selalu hanya
dapat penyelangarakan semua prasarat. Kondisi dan sarana maupun prasarana yang dapat
mendukung tecapainya kesejahtran public, tetapi tidak dapat membuat public merasa sejahtra.
Negara tidak langsung dapat menciptakan kesejhatran seseorang. Apresiasi dan perasan masing-
masing angota masyarakat tentang kesejahtran adalah fakta yang berada diluar Negara kemampuan
Negara untuk menentukannya.tanggung jawab sosial Negara dan pemerintah dalam penyelangaran
kesejahteran umum harus di padang sebagai upaya untuk menfasilitasai masyarakatnya agar mereka
Konsep Negara “kesejahtraan” tentu sangat tepat untuk mengambarkan bagai mana seharusnya
Negara berbuat untuk kepentingan warganya. Negara kesejahtraan, pada dasarnya mengacu pada
“peran Negara yang aktif dalam mengelolah dan mengorganisasi perekonomian” yang didalam
mencakup tanggung jawab Negara untuk menjamin ketersedian pelayanan kesejahtaran dasar dalam
Oleh karna itu tugas dan tangung jawab Negara adalah mendukung dan secara langsung
menyediakan berbagai pelayanan public yang berlandaskan pada apa yang menjadi kebutuhan dan
kepentingan public dalam upaya mewujudkan kesejahtran publik. Tugas Negara dan pemerintah
bukan menghilangkan atau membatasi perasan dan apresiasi masyarakanya, tetapi mendukung dan
1
pemerintah tidak memposisikan dirinya sebagai yang paling bias melakukan segala hal, tetapi
mendukung usaha keterlibatan masyarakat untuk menentukan apa yang terbaik bagi dirinya.
Pelayanan public yang berkualitas, demokratis dan tidak diskriminatif sudah menjadi sebuah
kebutuhan bagi masyarakat sebagai warga Negara dan tidak ada alasan bagi Negara untuk tidak
memenuhinya. Jika menilik pada konsepsi pemenuhan hak asai manusia telah adanya promosi
perlidungan dan pemenuhan pada aspek hak sipil politik,hak ekonomi, sosial, budaya dan
lingkungan maka kini suda seharusnya hak asasi manusia baik tentang promosi, perlindungan
maupun pemenuhannya pada aspek pelayanan public. Karna dengan baiknya pelayanan public yang
diselengarakan oleh Negara/pemerintah dapat dijadikan indicator bahwa Negara telah bertanggung
Dibeberapa Negara konsep tentang pelayanan public telah banyak mengalami perubahan
paradigmanya. Misalnya di hungari merupakan salah satu Negara yang mampu mewujudkan
Perlindungan tersebut didasarkan atas penghargan terhadap hak individu dan harmoni sosial (Ajeng
desentralisasi, dekonsentrasi dan tugas bantuan. Dalam asas desentralisasi melahirkan otonom
daerah. Maksud otonom daerah adalah daerah di beri kewenangan untuk mengatur dan mengurus
semua urusan pemerintahan sendiri. Adanya otonomi daerah membawa perubahan dalam daerah
dalam hal kewenagan daerah untuk mengatur dan mengelolahnya sendiri, kewenangan ini menjadi
sebuah impian karna system pemerintahan yang sentralistik cenderung melibatkannan daerah
ibukota sebagai pembagunan utama sedangkan wilayah daerah diangap tidak begitu penting atau
belum masuk pada prioritas utama pembagunan. Pemerintah daerah dalam menjalankan otonomi
2
daerah juga mendukung untuk di lakukan program atau kebijakan pemekaran daerah. Usulan
pemekaran muncul dari daerah yang merupakan bentuk pengakuan bahwa demokrasi spasial telah
terjadi dengan hak-hak yang dimiliki masyarakat daerah sebagai pemilki ruang untuk membentuk
daerah otonom. Pemekaran daerah ini bias meliputi pemekaran kota/kabupaten,kecamatan atau desa.
Pada dasarnya, pembentukan daerah atau pemekaran daerah bertujuan untuk meningkat pelayanan
public guna mempercepat terwujudnya kesejahtran masyarakat. Pelayan public yang prima sangat
masarakat, hal ini secara tegas di atur dalam aturan pemerintah nomor 78 tahun 2007 alasan lainnya
yang juga dikemukakan adalah bahwa pemekaran akan mengembangkan demokrasi local melalui
pembagian kekuasan pada tingkat yang lebih kecil urayan tersebut mencerminkan bahwa alasan
utama yang menuntut daerah untuk dimekarkan secarah umum berkaitan dengan alasan ekonomi
dan pemerataan pembangunan pasal 2 peraturan pemerintah nomor 129/2000 penjelasan PP No,129
tahun 2000 yang terakhir di perbaharui dengan PP No 78 tahun 2007 tentang persaratan
pembentukan, dan kriteria pemekaran penghapusan dan penggabungan daerah, lahir dari semangat
Langkah seperti ini di perlukan di dalam suasana titik berat otonomi yang diletakan pada daerah
kabupaten/kota, maka setiap aparatur, harus di pacu secara maksimal mendukung setiap segi dari
penyelengara tugas dan tanggung jawabnya masing-masing untuk mendukung konsep pembinaan
aparatur itu di perlukan tenaga-tenaga yang mempunyai potensi kreatif sehingga dapat secar
sistimmatis menggikuti berbagai jenjang pendidikan dan latihan yang di butuhkan oleh bidang
tugasnya pada suatu ketika. Sesuai konsep disentralisasi didaerah kabupaten, dengan kewenangan
yang bertamba seharusnya di ikuti peningkatan tenaga yang baik dari segi kualitas maupun kuantitas.
3
Dimana peningkatan SDM itu dapat di tempuh dengan pelatihan pendidikan, bantuan konsultan dan
tenaga professional, selain itu dapat ditempu dengan pola pengembangan karir yang tertib dan
teratur.
Kehadiran konsep desentralisasi telah membuka kran demokrasi yang tujuannya adalah
pembagian kekuasan bagi daerah-daerah lain untuk mengurus rumah tangganya sendiri, Otonomi
pemerintah daerah pada seluruh masyarakat setempat demi terwujudnya kepentingan masyarakat.
sesuai dengan penjelasan diatas ternyata tujuan otonomi daerah untuk mewujudkan kesehjatraan
rakyat dengan cara memberikan pelayanan public yang baik dan terbuka.
Pelayanan publik bertujuan untuk memberikan kemudahan kepada warga masyarakat, sesungguhnya
ini masih dalam bentuk teori belaka, belum mendukung fakta lapangannya, salah satu desa di
kabupaten Halmahera Timur kecamatan Wasile Selatan, Desa Saolat adalah desa yang rentang
kendalinya sangat jauh dari ibu kota kabupaten maba sehingga membutuhkan biaya transportasi
pun sanagatlah tinggi, untuk mengurus hal-hal administrasi KK,KTP, AKTA dll. problem tersebut
menjadi hambatan bagi warga desa saolat dalam berpergian ke Ibu Kota Kabupaten Maba,
Seharunya tanggung jawab ini adalah pemerintah daerah yang adalah element penting untuk
membantu warga masyarakat dalam menjawab apa yang menjadi kebutuhan mereka sehingga, warga
masyarakat sediri pun tidak merasa dirugikan hanya karena pengurusan hal-hal kecil seperti
KK,KTP,AKTA dll. Yang memakan biaya sangat besar hanya biaya trasportasinya saja. Di tahun
20015 Pemerintah Daerah berkunjung ke semua desa d wilaya wasile selatan dengan jumlah desa
24 desa programnya adalah pembuatan KK,KTP,AKTA dll yang menyangkut dengan administrasi
masyarakat, Pemerintah Desa pun ikut terlibat didalamnya Namun anehnya keterlibatan pemerintah
desa bukanlah bertujuan membantu warga masyarakat setempat secara serius ada langka-langka
4
pembodohan yang dilakukan oleh pemerintah desa terhadap warga masyarakat dengan cara
menyediakan materai, dengan nilai Rp20.000 yang harus dibayar oleh warga, pengambilan formulir
pengisian KK, KTP dan AKTA diminta bayarannya dengan nilai Rp5000 belum lagi data-data
tersebut harus di bawa kekecamatan untuk di imput memakan biaya tansportasi kurang lebih
Rp50.000 kemungkinan biaya inipun tidak cukup karena disana sangat memakan waktu seharian
sembari menunggu antrian panjang dari 24 desa yang ada di kecamata wasile selatan saking
banyaknya desa-desa tersebut akhirnya berimbas pada kekacauan banyaknay jumlah masyarakat
saolat yang tidak dapat mengurus pembuatan adminstrasi KK, KTP AKTA dan masih banyak lagi
kentingan adminstrasi masyarakat yang tidak dapat terealisasi. budaya pungli menjadi tidak asing
Warga desa di jadikan boneka hanya demi memiliki satu atau dua helai kertas yg di sediakan
pemerintah daerah maupun desa terhadap warga masyarakat desa saolat sehingga sampai saat ini
masih banyak administrasi KK,KTP AKTA warga desa saolat yang belum memiliki.
Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka penulis dapat merumuskan masalah yang
1. Bagai mana peresepsi masyarakat dalam pelayanan surat pengantar Kartu Kelurga di Desa
2. Faktor-faktor apa saja yang dapat menghambat yang dapat menghambat dalam pelayanan
5
Adapun tujuan penelitian ini adalah mengetahui bentuk peresepsi masyarakat dalam
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara akademisi dan praktisi.
a. Secara Akademik
Dari penelitian dapat diharapkan memberikan sumbangsi positif terhadap penelitian terkait disiplin
ilmu dan bahan referensi pengembangan ilmu pengetahuan bagi sifitas akdemik khususnya ilmu
pemerintahan fakultas ilmu social dan ilmu politik dan siapa saja yang tertarik melakukan penelitian
terkait dengan peresepsi masyarakat dalam pembuatan KK demi pengembangan kedisiplinan ilmu
pemerintahan.
b. Secara Praktis
Hasil peneliti di harapkan dapat menjadi bahan masukan bagi pemerintah desa, agar kedepannya lagi
dalam melaksanakan tugas dan fungsi dapat berjalan secara baik dan benar.
Dan di harapkan dapat menjadi bahan study perbandingan bagi peneliti selanjutnya dan menjadi
salah satu sumbangsi pemikiran. Serta menjadi masukan terhadap pemerintah desa saolat kecamatan
Berikut ini merupakan pembahasan mengenai sentral kajian dalam penelitian, pembahasan
ini dipandang perlu untuk memberikan batasan-batasan pokok pikiran yang melekat pada masalah
dimaksud dalam beberapa istilah yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut;
1. Peresepsi adalah gagasan atau ide-ide masyarakat desa saolat dalam mendiskusikan kegiatan
6
2. Pembuatan KK adalah program pemerintah daerah yang seharusnya dapat menyentuh kepada
Yang menjadi lokasi penelitian ini adalah Desa Saolat alasanya karena peneliti ingin mengetahui
peresepsi masyarakat Desa Saolat dalam pelayanan pembuatan surat pengantar kartu keluaga..
Tipe penelitian yang di gunakan adalah tipe penelitian kualitatif diskriptif. Untuk mengesprolasi dan
mengklarafikasi mengenai suatu fenomena atau kenyataan social, dengan jalan, mendeskripsikan
sejumlah informasi yang berkenaan dengan masalah atau unit masalah yang ditelit” (Sukmadina,
2. Data primer { Primarci data} yaitu data yang diperoleh lansung dari wawancara antara
7
5. Masyarakat ( Bpk. Darle Pesu )
Dengan demikian jumlah informen sebanyak 6 {Orang} yang diyakini dapat memberikan data yang
Dengan mengacuh pada akan dilakukan, maka ada juga teknik pengumpulan data yang
1. Teknik obserfasi, yang terkait dengan objek penelitian sebagai pengamatan pencatatan
secara sistimatis terhadap geala yang tampak pada objek penelitian. S. Margono,{dalam
zuria 2006:173}.
2. Teknik wawancara, metode ini digunakan dalam rangka mendapatkan informasi yang
sebagaimana wawancara merupakan suatu proses interaksi dan komunikasi verbal dengan
{sanafisa, 2006:52-530}.metode ini digunakan pertanyaan diajukan secara lisan, pengumpulan data,
8
3. Teknik dokumentasi, pengambilan data yang di peroleh melalui dokumen-dokumen atau
pengumpulan data dengan cara mencatat atau mengutip dari dokumen dan arsip-arsip
yang diperlukan untuk melengkapi data primer yang diperoleh lansung dari responden,
Menurut Lexy j.Moleong {2006;288-289}analisis data adalah satu proses mengorganisasikan dan
mengurutkan data kedalam satu pola, kategori dan satu uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema
dan dapat dirumuskan seperti yang idisarnkan oleh data. Dengan menganalisis data, penulis
menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif yang termaksud memberikan gambaran tentang
a. Reduksi data dengan cara membuat abstraksi dengan maksud untuk membuat
rangkuman yang inti menyeleksi data didapat sesuai dengan permasalahan yang
diteliti.
b. Menyajikan data dalam bntuk yang sederhana yang sesuai dengan rumusan masalah
c. Mengumpulkan data-data yang telah didapat dari seluruh proses penelitian sehingga
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Kehidupan masyarakat tidak akan lepas dari presepsi masyarakat itu sendiri. Presepsi merupakan
tanggapan atau penerimaan langsung dari seseorang. Menurut jalaludin rahmat ( 2011 ; 50) presepsi
merupakan pengalaman tentang obyek, pristiwa, atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan
menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan. Sedangkan menurut bimo walgito (2000;87
presepsi merupakan suatu proses yang didahului penginderaan yaitu proses stimulus bagi individu
melalui proses sensoris namun proses itu tidak berhenti begitu saja. Melainkan stimulus tersebut
Pendapat lain dari Leavitt haroldj (1978 ; 3) presepsi dapat dilihat dalam arti sempit yaitu
penglihatan, bagiman cara seseorang melihat sesuatu, sedangakan dalam arti luas ialah pandangan
atau pengertian, yaitu bagai mana seseorang memandang atau mengartikan sesuatu.proses presepsi
tidak dapat terlepas dari proses pengindaraan dan proses tersebut merupakan proses pendahuluan
dari proses presepsi. Penginderan sendiri dapat diartikan suatu stimulus yang diterima oleh individu
melalui alat reseptor yang disebut indera. Alat indera merupakan penghubung antara individu
dengan dunia luasnya. Dari stimulus yang diindera oleh individu. Diorganisasian kemudian
diinterpretasikan sehingga individu menyadari dan mengerti tentang sesuatu yang diindera
Presepsi dapat disimpulkan sebagai suatu proses penginderaan, stimulus yang diterima oleh individu
melalui alat indera yang kemudian diinterpretasikan sehingga individu dapat memberi pandangan,
memahami dan dapat mengratikan tentang stimulus yang diterimanya. Proses menginterpretasikan
10
Manusia tidak lepas dari kegiatan berpresepsi, hamper setiap hari manusia berprespsi seperti
presepsi ketika berkomonikasi dengan masyarakat, mengurus perizinan, bertemu dengan petugas
istansi dan sebagainya. Dedi mulyana (2005;171) menyebutkan secara garis besar presepsi manusia
a. Presepsi terdapat obyek ( lingkungan fisik ) sifat-sifat luar, sedangan presepsi terhadap orang
menangapi sifat-sifat luar dan dalam ( perasan, motif, harapan dan sebagainya ) orang akan
mempresepsi anda pada saat anda mempresepsi mereka. Deangan kata lain presepsi terhadap
orang melalui lembaga-lembaga ferbal dan nonferbal. Orang lebih aktif dari pada
Demikian juga yang terjadi pada masyarakat penguna layanan dalam mempersiapkan kualitas
pelayanan pada bagian administrasi kemasyarakatan dan kesejahteran rakyat pemerintah kabupaten.
Dengan mereka memahami suatu hal tentang kualitas pelayanan. Maka akan mempengaruhi bagai
mana mereka akan bersikap ataupun bertindak sesuai denagan apa mereka fahami.
a. Factor fungsional berasal dari kebutuhan, pengalaman masa lalu dan hal-hal yang termasuk
apa yang disebut sebagai factor-faktor persoalan. Krech dan Crutchfield merumuskan dahlil
presepsi bersifat selektif secara fungsional. Dalil ini berarti bahwa obyek-obyek yang
mendapat tekanan dalam presepsi biasanya obyek-obyek yang memenuhi tujuan individu
b. Factor-faktor structural
11
Factor-faktor structural yang menentukan presepsi berasal dari luar individu seperti lingkungan,
budaya, hukum yang berlaku, nilai-nilai dalam masyarakat sangat berpengaruh terhadap seseorang
Prinsip yang dikemukakan dalam penelitian ini adalah pemberian arti masyarakat penguna layanan
tentang kualitas pelayanan pada bagian administrasi kesejahtran rakyat pemerintah kabupaten
dimana sudah menjadi tangung jawab pemerintah daerah untuk memberikan pelayanan terhadap
2.2 Masyarakat.
Pengertian masyarakat
Salah satu defenisi dari masyarakat pada awalnya adalah “ a union of families” atau masyarakat
merupakan gabungan atau kumpulan dari keluaga-keluarga. Awal dari masyarakatpun dapat kita
katakan berasal dari hubungan antara individu. Kemudian kelompok yang lebih membesar lagi
Masyarakat adalah suatu kesatuan yang selalu berubah yang hidup karna proses masyarakat
masyarakat terbentuk melalui hasil interaksi yang kontinyu antara individu. Dalam kehidupan
masyarakat selalu dijumpai saling pengaru mempengaruhi kehidupan antara kehidupan individu dan
kehidupan masyarakat.
Istilah masyarakat (society) artinya tidak diberikan ciri-ciri atau ruang lingkup tentu yang dapat
dijadikan pegangan. Untuk mengadakan suatu analisa secara ilmiah. Itilah masyarakat mencakup
masyarakat sederhana yang buta huruf. Sampai pada masyarakat-masyarakat industrial moderen
yang merupakan suatu negara.istilah masyarakat juga dipakai untuk menggambar kelompok
12
Definisi masyarakat adalah golongan besar atau kecil yang terdiri dari beberapa manusia yang
dengan atau sendirinya bertalian secara golongan dan pengaruh-mempengaruhi satu sama lain.
Istilah masyarakat kadang-kadang digunakan dalam arti “gesellaachafi” atau sebagai asosiasi
manusia yang ingin mencapai tujuan-tujuan tertentu yang terbatas isinya. Sehinga direncanakan
secara rasional untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan tertentu, suatu totalitas dari orang-orang yang
saling tergantung dan yang mengembangkan suatu kebudayaan tersendiri juga di sebut masyarakat.
Walupun pengunan itilah-istilah masyarakat masih sangat samar-samar dan umum. Akan tetapi hal
itu masih diagap indikasi dari hakikat manusia yang senantiasa ingin hidup bersama dengan orang-
orang lain. Bagaimanapun juga pengunaan istilah masyarakat tak akan mungkin dilepas dari nilai-
nilai, norma-norma tradisi, kepentingan-kepentingan dan lain sebagainya. Oleh karna itu
Berdasarkan pengertian menurut pendapat diatas maka dapat disimpulkan masyarakat adalah
hubungan satu orang/ kelompok orang-orang yang hidup secara mengelompok maupun individu dan
berinteraksi satu sama lain saling pengaru dan mempengaruhi menimbulkan perubahan sosial dalam
kehidupan.
Pengertian pemerintahan.
Jika dilihat dari pendekatan segi bahasa kata “pemerintah” atau “pemerintahan” kedua kata tersebut
berasal dari kata “perintah” yang berarti sesuatu yang harus dilaksanakan, didalam kata tersebut
terkumpul beberapa unsur yang menjadi ciri khas dari kata “perintah”
13
3. Adanya hubungan fungsional antara yang memberi dan yang menerima perintah
“Perintah” atau “pemerintahan” dalam bahasa ingris dipergunakan kata “government” kata yang
berasal dari suku kata “ to govern “ tetapi “perintah” disalin dengan “ to order” atau “ to command”
Dari empat ciri khas dari kata perintah mempunyai makna pengertian yaitu “ keharusan” berarti
syahnya perintah yang diberikan. Tanpa adanya wewenang perintah diangap tidak syah dan
hilanglah kekuatan hukum dari perintah itu, wewenang dalam undang-undang republik indonesia
nomor 32 tahun 2014 tentang administrasi pemerintahan pasal 1 (angka 5) adalah hak yang dimiliki
oleh badan/atau pejabat pemerintah atau penyelengara negara lain untuk mengambil keputusan dan
atau tindakan dalam penyelengara pemerintah, demikian juga kata memerintah diartikan sebagai
menguasai atau mengurus negara atau daerah sebagian dari negara. Maka kata “pemerintah” berarti
Pada umumnya yang disebut dengan “pemerintah” adalah sekelompok individu yang mempunyai
wewenang tertentu untuk melaksanakan kekuasan yang dalam arti ini melakukan wewenang yang
sah dan melindungi serta meningkat tarap hidup masyarakat melalui perbuatan dan pelakasanaan
berbagai keputusan. Sebagai mana dalam undang-undang republik indonesia nomor 30 tahun 2014
tentang administrasi pemerintahan pasal 1 (ANGKA 2) bahwa fungsi pemerintah adalah fungsi
14
Terdapa beberapa pengertian yang terhubung dengan pelayanan dan pelayanan public yang di kutip
1. Pengertian pelayanan
Menurut moenir, A.S (2008;27) pelayanan adalah serangkayan kegiatan yang beralangsung secara
rutin dan berkesenambungan meliputi seluru kehidupan orang dalam masyarakat, berdasarkan
pendapat tersebut pelayanan dapat diartikan bahwa pelayanan merupakan kegiatan yang bersifat
rutin dan berkesinambungan dalam masyarakat. Selanjutnya lijan poltak sinambela (2008;5) adalah
setiap kegiatan yang menguntungkan dalam suatu kumpulan atau kesatuan, dan menawarkan
kepuasan meskipun hasilnya tidak terikat pada suatu produk secara fisik , hal ini menunjukan bahwa
Pelayanan yang dibutuhkan manusia pada dasarnya terbagi atas 2 jenis, yaitu layanan fisik yang
sifatnya pribadi serta layanan administrasi yang bersifat orang lain sebagai anggota organisasi
(organisasi massa atau organisasi Negara) berdasarkan pendapat tersebut yang dimaksud pelayanan
adalah kegiatan yang berkesinambungan dalam kehidupan sehari-hari yang berupa layanan fisik
yang bersifat pribadi dan administratif yang biasa terdapat pada suatu kegiatan organisasi.
Menurut ivancevich, lorensi. Skinner dan Crosby ( ratminto dan atik septi winarsih. 2010;2)
pelayanan adalah produk-produk yang kasat ata ( tidak dapat diraba) yang melibatkan usaha-usaha
manusia dan mengunkan peralatan berdasarkan pendapat ini pelayanan dapat diartikan sebagai
susuatu yang tidak dapat dilihat akan tetapi dapat dirasakan dimana melibatkan usaha-usaha manusia
2. Pelayanan publik
15
Pelayanan public adalah segalah bentuk kegiatan dalam rangka pengatur, pembinan, bimbingan,
penyedian fasilitas, jasa dan lainya yang dilaksana oleh aparatur pemerintah sebagai upayah
Menurut AG. Subarsono (agus dwiyanto 2005;141) pelayanan publik didefinisikan sebagai
serangkaian aktifitas yang dilakukan oleh birokrasi publik untuk memenuhi kebutuhan warga
penguna. Penguna yang dimaksud adalah warga Negara yang membutuhkan pelayanan publik
seperti pembuatan akta kelahiran pembuatan KTP, akta nikah. Akta kematian, sertifikat sedangakan
depertemen dalam negeri (2004) menyebutkan bahwa pelayanan publik adalah pelayanan umum.
Dan mendefinisikan pelayanan umum adalah suatu proses bantuan kepada orang lain dengan cara-
cara tertentu dengan cara tertentu denagn memerlukan kepekaan dan hubungan interpersonal tercipta
kepuasan dan keberhasilan. Setiap pelayanan menghasilkan produk baik. Berupa barang dan jasa.
Pengertian pelayanan dan pelayanan publik diatas dapat disimpulkan sebagai pemberian pelayanan
( melayani) yang dilaksanakan oleh penyelengara pelayanan publik ( pemerintah) sebagai upaya
untuk pemenuhan kebutuhan dan keperluan penerima pelayanan atau masyarakat maupun pelaksana
dengan aturan pokok dan tata cara yang telah ditetapkan.kebutuhan dalam hal ini bukan kebutuhan
secara individu akan tetapi berbagai kebutuhan yang sesunguhnya yang diharapkan oleh masyarakat.
Penyelengara kegiatan pelayanan publik ini adalah instansi pemerintah. Instasi pemerinta
merupakan sebuah kolektif meliputi satuan kerja atau satuan organisasi kementrian, depertemen,
lembaga, pemerintah nondepertemen,kesekretarian lembaga tertinggi dan tinggi Negara dan instansi
pemerintah lainya baik pusat maupun daerah termasuk badan usaha milik daerah penerima
16
Menurut moenir, A.S (2008;186) unsur-unsur pelayanan publik tidak dapat dipisahkan satu dengan
yang lainnya, karna keempatnya akan membentuk proses kegiatan antara lain;
1. Tugas layanan
Dalam pelayanan umum pemerintah harus memberikan pelayanan sesuai dengan tugas yang
Yaitu dalam pelayanan umum perlu adanya system.informasi prosedur dan metode yang mendukung
3. Kegiatan pelayanan
Dalam pelayanan umum kegiatan yang di tujukan kepada masyarakat harus bias sepenuhnya
4. Pelaksanan pelayanan
program secara matang agar proses pelayanan yang mudah, cepat, tidak berbelit-belit dan mudah
dipahami masyarakat.
Pada dasarnya penyelangara pelayanan publik ini dilakukan oleh penyelengara Negara pemerintah,
badan usaha/badan hukum yang memberikan wewenang yang melaksanakan sebagian tugas dan
fungsi pelayanan publik. Dan masyarakat umum dan swasta yang melakanakan sebagian tugas dan
Unsur-unsur penting dalam pelayanan publik. 1.organisasi pemberi layanan yaitu pemerintah daerah
2. Penerima layanan pelanggan yaitu masyarakat atau organisasi yang berkepentingan dengan
17
pemberi layanan, 3. Kepuasan yang diberikan dan yang diterima oleh pelanggan, unsur pertama
menunjukan bahwa pemerintah daerah memiliki strategis sebagai regulator dan disisi lain juga harus
Unsur kedua, adalah masyarakat atau organisasi yang menerima layanan, unsur kedua ini tidak
dalam posisi yang setara untuk menerima layanan, sehingga tidak memiliki akses untuk mendapat
pelayanan yang baik, sehingga rawan terjadi korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) dan penguatan
liar yang ironisnya dianggap saling menguntungkan antara pihak pemberi layanan dan penerima
layanan.
Unsur ketiga, adalah kepuasan pelanggan dan menerima pelayanan, unsur ini menjadi perhatian
penyelangara pelayanan ( pemerintah) hal ini dikarenakan pemerintah dibentuk untuk melayani
kebutuhan masyarakat, sehingga kepuasan masyarakat menjadi focus dari pemerintah, untuk
pemerintahan daerah.
Dengan demikian, pemerintah daerah dalam menjalankan seluruh tugasnya sebagai pelayanan
publik baik sebagai pembuat pengaturan harus merobah pola piker dan kerjanya sesuai dengan tujuan
dari otonomi daerah, yaitu bertujuan untuk menigkatkan pelayanan yang memuaskan kepada
masyarakat dalam hal ini tentunya masyarakat harus mendapat akses pelayanan publik sesuai dengan
35)
Secara teoritis, tujuan pelayanan pablik pada dasarnya adalah memuaskan masyarakat, untuk
dicapai kepuasan itu dituntut kualitas pelayanan publik yang professional sebagai berikut;
18
1. Transparansi
Bersifat terbuka, muda dan dapat diakses oleh semua pihak yang membutuhkan dan diseduakan
secara memadai serta muda dimengerti.
2. Akuntabilitas
Sesuai dengan kondisi dan kemampuan pemberi dan penerima pelayanan dengan tetap berpegang
pada prinsip efisiensi dan efektivitas.
4. Partisipatif
Mendorong peran serta masyarakat dalam penyelengaran pelayanan publik dengan memperhatikan
aspirasi, kebutuhan dan harapan masyarakat.
5. Keamanan hak
Tidak diskriminatif dalam arti tidak membedakan suku,agama ras,golongan,gender dan status
ekonomi.
6. Keseimbangan hak dankewajiban
Pemberi dan penerima pelayanan publik harus memenuhi hak dan kewajiban masing-masing pihak
Berdasarkan uraian diatas azaz-azaz pelayanan publik sangat penting dalam proses pelayanan publik
hak,keseimbangan hak, dan kewajibanazaz tersebut dapat memberikan rasa puas kepada penguna
pelayanan.
1. Kesederhanan
Prosedur pelayanan publik tidak berbelit-belit, mudah dipahami, dan mudah dilaksanakan
19
2. Kejelasan
3. Kepastian waktu
Pelaksanan pelayanan publik dapat diselesaikan dalam kurun waktu yang telah ditentukan.
4. Akurasi
Proses dan produk pelayanan publik memberikan rasa aman dan kepastian hukum.
6. Tanggung jawab
Pemimpin penyelangara pelayanan publik atau pejabat yang ditujukan bertanggung jawab atas
Peralatan kerja dan pendukung lainnya yang memadai termasuk pelayanan sarana teknologi
8. Kemudahan akses
Tempat dan lokasi sarana dan prasarana pelayanan yang memadai mudah dijangkau oleh masyarakat
20
Pemberi pelayanan harus bersikap disiplin, sopan dan santun, ramah, serta memberi pelayanan
dengan ikhlas.
10. Kenyamanan
Lingkungan pelayanan harus tertib, teratur, disediakan ruang tunggu yang nyaman bersih, rapi,
lingkungan yang indah dan sehat, serta dilengkapi dengan fasilitas pendukung pelayanan, seperti
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa penyusunan prinsip dan standar pelayanan publik
tersebut dipakai sebagai pedoman dalam pelayanan publik oleh istansi pemerintah dan dapat
dijadikan indicator penilaian terhadap kualitas pelayana yang telah diberikan. Dengan adanya
standar dalam kegiatan pelayanan publik ini diharapkan masyarakat bias mendapakan pelayanan
yang sesuai dengan kebutuhan dan proses yang memuaskan serta tidak meyulitkan masyarakat
sebagai penguna pelayanan, pada layanan yang berupa jasa, kualitas pelayanan lebih dilihat dari
elemen struktur dan proses. Elemen struktur menunjukan pada karakteristik yang Nampak dari suatu
system pelayanan sedangakan elemen proses merujuk pada interaksi yang terjalani antara pelanggan
dan pemberi pelayanan elemen struktur suatu pelayanan menyangkut lingkungan dan fasilitas fisik
Kualitas pelayanan publik yang diberikan oleh pemerintah harus diperhatikan kepuasan dari
penerima pelayanan. Dalam hal ini terdapat beberapa pendapat tentang kualitas pelayanan sebagai
berikut:
21
1. Josep M juran
Juran mendefinisikan kualitas sebagai kecocokan pemakaian (fitness for us) definisi ini menekankan
2. Philip B. Crosby
Crosby mendefinisikan kualitas sebagai kesesuaian individual tehadap persaratan atau tuntutan
3. W. Edwar Daning
Daning mendefinisikan kualitas sebagai upaya yang menjadi kebutuhan dan keinginan konsumen.
Kualitas pelayanan merupakan upaya pemerintah untuk menciptakan kepuasan bagi para penguna
pelayanan, jika penguna pelayanan merasa puas dengan pelayanan yang telah diterima dapat
disimpulkan bahwa pemertah telah memberikan pelayanan yang sesuai dengan tugas pemerintah
Goetsch dan defies yang diterjemahkan fandy Tjiptono (2001 : 101) membuat definisi mengenai
kualitas sebagai berikut: kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubung dengan produk
jasa, manusia, proses dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan.
Berdasarkan definisi kualitas pelayanan diatas dapat disimpulkan bahwa kualitas pelayanan adalah
suatu kemampuan untuk menyesuaikan antara keinginan atau tuntutan penerima (masyarakat)
pelayanan dengan pelayanan yang diberikan oleh penyelangara pelayanan sesuai dengan syarat yang
22
BAB III
GAMBARAN UMUM DESA SAOLAT
3.1. VISI DAN MISI
3.1.1. Visi
Berdasarkan analisis terhadap kondisi objektif dan potensi yang di miliki desa saolat dengan
• sejahtera, yang merupakan cita-cita dan perwujudan masyarakat desa saolat yang terbebas dari
ketergantungan dan ketertingalan terutama dalam pemenuhan kebutuhan hidupnya baik primer
maupun sekunder
• mandiri. Yaitu merupakan cita-cita dan perwujudan masyarakat desa saolat yang mandiri sebagai
• pengembangan potensi usaha perkebunan, pala dan cengke yaitu. Target dan sasaran prioritas
• pembagunan akses jalan pertanian yaitu target dan sasaran prioritas pembangunan, agar dapat
3.1.2. Misi
Untuk mencapai misi mewujudkan masyarakat sejahtra dan mandiri melalui peningkatan usaha
pertanian pala dan cengke serta pembangunan akses jalan pertanian tersebut diatas, desa saolat telah
23
a. Wujudkan tata pemerintahan desa yang baik dengan meningkatkan pelayanan bidang
d. Meningkatakan pengelolah hasil pertanian , khusus kelapa, pala coklat dan cengke bekerja
dengan menjalin kerja sama dinas perindustrian dan perdangan serta para investor,
f. Meningkatkan kualitas pendidikan dengan menjalin kerja sama antara dinas pendidikan dan
g. Memperbaiki dan menamba sarana dan prasaranan dasar khusunya air bersih bagi seluruh
warga
h. Meningkatkan pendapatan asli desa d3ngan menetapkan peraturan desa tentang pengelola
i. Menjadi masyarakat yang berbudi prokerti luhur dengan melambangkan musyawarah dalam
j. Menjadi masyarakat yang disiplin dengan membudayakan jam belajar dan jam kerja
24
Meningkatkan persatuan dan kesatuan serta toleransi beragama demi mewujudkan kedamaian,
Desa saolat, tempo dulu adalah satu wilayah kesatuan masyarakat dengan nama saolat yang
dipimpin oleh seorang tua adat yang bisa disebut kepala adat. Nama desa Herman dawanaka saolat
diambil dari sebuah sungai yang ada didesa saolat yang dibahas oleh para tua-tua kampong.
Desa saolat berdiri sekitar tahun 1900 yang belum memiliki kepemimpinan ketika desa saolat
ditetapkan sebagai anak desa waijoi yang dipimpin seorang tua kampong atas nama:
1. Kamean kano-kano
2. Cia kokian
3. Paulus dawanaka
4. Paulus dawanaka
5. Estepanus pesu
6. Robi taugetong
Desa Saolat menjadi desa otonom pada tahun 2006 sampai mulailah lahir kepemimpinan
pemerintah desa:
25
Tabel.3.1. Yang pernah memimpin diDesa Saolat
Sebelum provinsi maluku utara terlepas dari provinsi maluku, Desa Saolat masi termasuk dalam
wilayah pemerintah kabupaten halmahera tengah yang pusat pemerintahnya berkedudukan di tidore
kepulauan dan kecamatan wasile bertempat di subaim. Akan tetapi ketika provinsi maluku utara
mekar pada tahun 2003 dari provinsi maluku yang terdiri 4 ( empat ) kabupaten, 2 (dua) kota dan
satu kepulauan. Sejak itu Desa Saolat masuk dalam wilayah pemerintah kabupaten halmahera timur
Sebagian besar desa ( sekitar 75% ) merupakan lahan pertanian dan 25% lahan hutan`Mayoritas
penduduk beragama kristen. Kesanjangan sosial ekonomi pada masyarakat tidak terlalu nampak di
desa. Secara ekonomi tidak ada keluarga yang sangat kaya. Rata-rata mengandalkan kehidupanya
Pemerintah disini diartikan organisasi dan atau lembaga yang memberi pelayanan pada masyarakat.
Secara umum adanya undang-undang. Peraturan pemerintah, keputusan presiden peraturan daerah
dan keputusa pimpinan daerah, adalah aturan main yang memberi gerak berjalannya lembaga-
26
lembaga tersebut. Kelembagaan masyarakat adalah suatu himpunan norma-norma dari tingkatan
berkisar pada suatu kebutuhan pokok di dalam kehidupan masyarakat dimana wujud konkritnya
Jumlah 19 Orang
Wilayah desa saolat terdiri dari satu desa induk yang dipimpin oleh seorang kepala desa, desa induk
merupakan desa yang dihuni oleh warga asli suku tobelo. Sedangkan wilayah lainya merupakan
perkebunan kelapa yang dikuasi oleh masyarakat penduduk pendatang umumnya bekerja sebagai
A. Kepala Desa
27
3. Menetapkan peraturan-peraturan yang telah mendapatkan persetujuan dari BPD
4. Menyusun dan mengajukan rancangan peraturan desa mengenai ABP desa untuk dibahas
8. Mewakili desanya di dalam dan diluar pengadilan dan dapat menunjukan kuasa hukum
B. Sekretaris Desa
2. Fungsi.
• penyelangaran kegiatan administrasi dan mempersiapkan bahan untuk kelancaran tugas kepala
desa
28
• pengkordinasian penyelangaraan tugas-tugas unsur, dan
1. Tugas pokok membantu sekretaris desa dalam melakasanakan administrasi umum, tata
2. Fungsi
• pelaksanaan, pengendalian dan pengelolaan surat masuk dan surat keluar, serta pengendalian tata
kearsipan.
• pelaksanan penyedian, penyimpangan dan pendistribusian alat tulis kantor serta pemeliharan dan
D. Kaur keuangan
2. Fungsi.
29
• pelaksanaan pengelolaan administrasi keuangan desa
E. Kaur Pemerintahan
2. Fungsi.
• persiapan bahan-bahan penyusunan rancangan peraturan desa dan keputusan kepala desa
• persiapan bantuan dan melaksanakan kegiatan penataan kelembagaan masyarakat untuk kelancaran
• persiapan bantuan dan melaksanakan kegiatan kemasyarakat yang berhubungan dengan upaya
F. Kaur Pembangunan
1. Tugas pokok. Membantu kepala desa dalam melaksanakan, penyiapan bahan perumusan
30
administrasi pembangunan, pengelola pengembangan masyarakat serta penyiapan bahan
2. Fungsi.
G. Kur Pemberdayaan
1. Tugas pokok. Membantu kepala desa dalam melaksanakan penyiapan bahan perumusan
2. Fungsi.
• penyiapan bahan dan pelaksanaan program, pemberdayaan masyarakat dan dan sosial
kemasyarakatan.
masyarakat
31
3. Melakukan kegiatan penerangan tentang tentang program pemerintah kepada masyarakat
fungsi:
tanggung jawabnya
3. Melakukan usaha dalam rangka meningkakan partisipasi dan swadaya gotong royong
ketertibaan masyarakat.
BPD Mempunyai fungsi menetapkan peraturan desa bersama kepala desa, menampung dan
Tugas :
32
2. Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanan peraturan desa dan peraturan kepala
desa
Hak :
perundang-undang
10. Menjaga norma dan etika dalam hubungan kerja dengan lembaga kemasyarakatan.
33
3.2.5Program Kerja Desa Saolat Tahun 2020
Desa saolat secara adminisratif termasuk dalam wilayah kecamatan wasile selatan, kabupaten
halmahera timur terletak di arah selatan kabupaten halmahera timur dengan jarak 10 km dari kantor
kecamatan. Jarak desa saolat dari kantor bupati kabupaten halmahera timur sekitar 179 km. waktu
tempu menujunpusat kota kecamatan sekitar 30 menit. Sedangkan waktu tempu menuju ibu kota
Desa saolat terdiri dari 2 dusun 4 RT. Luas wilayah desa saolat25 ha dengan batas-batas wilayah
sebagai berikut:
Luas desa saolat keseluruhan sekitar 25.000 ha tersebut dapat dilihat dari luas lahan untuk kegiatan
pertanian yaitu kebun kelapa 250 ha dan tanah kering seluas 600 ha. Sedangkan untuk hutan
22.875ha. lahan yang digunakan untuk kuburan, lapangan, jalan dan sungai seluas1.200 ha perincian
masing- masing penguna lahan di desa saolat dapat dilihat pada tabel berikut:
34
3.2.7Keadan Sosial Ekonomi Desa Saoalat
Sebagaian besar keluaga di Desa Saolat mempunyai mata pencaharian dibidang pertanian. Menurut
catatan monografi desa tahun 2015, jumlah kepala keluarga yang bekerja di bidang pertanian 135
orang, sedankan yang tidak teridentifikasi sebanyak 50 orang, sedangkan sisanya bekerja di bidang
lain seperti pengusaha, buruh, pedagang, pengangkutan, dan sebagianya untuk jelasnya dapat dilihat
No Penguna Lahan
Luas (Ha)
1 Tanah Kelapa - Ha
4 Lai-lain 880-Ha
5 Hutan Negara - Ha
Jumlah 2680 Ha
0-4 54 71 125
35
5-9 28 22 50
10-14 49 47 96
15-19 38 26 64
20-24 42 33 75
25-29 25 15 40
30-39 43 23 66
40-49 41 33 74
50-59 41 35 76
> 60 34 31 65
Jumlah 731
Dari tabel diatas dapat diamati bahwa golongan usia produktif berjumlah 661 jiwa ( 63,5% ) dan
golongan usia tidak produktif adalah 71 jiwa ( 36,5% ) kenyataan ini menunjukan bahwa tenaga
kerja yang tersedia di desa saolat bisa mengisi peluang kerja , sedangkan dilapangan kerja yang
tersedia sebagian besar adalah dibidang pertanian termasuk peternakan dan perikanan serta
kehutanan karna lahan pertanian cukup tersedia. Keadan cukup kurang subur.
Tingkat pendidikan didesa saolat tergolong rata-rata SMP. Hal ini disebabkan fasilitas pendidikan
kurang memadai. Fasilitas pendidikan didesa saolat. Meliputi tiga unit gedung sekolah dasar
sebagian besar penduduk desa saolat adalah tamat sekolah dasar yaitu sebanyak, 183 0rang urutan
kedua adalah penduduk yang belum tamat SD adalah 156 orang, urutan ketiga adalah penduduk
yang tamat SMP sebanyak 50 dan yang tamat SLTA sebanyak 25 orang, dan yang tamat akademi/
perguruan tinggi sebanyak 14 orang sedangkan yang belum sekolah sebanyak 133 orang
Komposisi penduduk desa saolat berdasarkan tingkat pendidikanya dapat dilihat pada tabel berikut:
36
No Tingkat Pendidikan Jumlah
37
Struktur Pemerintah Desa Saolat
Kepala Desa
Melieser Dawanaka
BPD
38
Stuktur Organisasi BPD
KETUA BPD
HESKI NGOKU
SEKRETARIS BPD
MERSIUS YOUTONGO
ANGGOTA BPD
ANTONIUS DAWANAKA ANGGOTA BPD
NOVE FUYA
39
BAB IV
Kehidupan masyarakat tidak akan terlepas dari persepsi masyarakat itu sendiri, persepsi merupakan
tanggapan atau penerima langsung dari seseorang, persepsi dapat dilihat dari arti sempit yaitu
penglihatan, bagai mana seseorang melihat sesuatu, sedangkan dalam arti luas ialah pandangan atau
pengertian, yaitu bagai mana seseorang memandang atau mengartikan sesuatu, proses persepsi tidak
dapat di pisahkan dengan proses penginderan dan proses tersebut merupakan proses pendahuluan
dari proses persepsi, pengindera sendiri dapat di artikan suatu stimulus yang diterima oleh indifidu
melalui alat respon yang di sebut indra, alat indra merupakan hubungan individu dengan dunia
luasnya, dari stimulasi yang di indra oleh individu diorganisasikan kemudian di interpretasikan
sehingga individu menyadari dan mengerti tentang sesuatu yang diindera kemudian tercipta persepsi.
Persepsi dapat di simpulkan sebagai suatu proses pengindera, stimulus yang diterima oleh individu
melalui alat indera yang kemudian di interpretasikan sehingga individu dapat memberi pandangan,
memahami dan dapat mengartikan tentang stimulus yang diterimanya.proses pengintreprtasikan ini
Manusia tidak lepas dari kegiatan peresepsi, hampir setiap hari manusia berperesepsi seperti persepsi
ketika berkomonikasi dengan masyarakat , mengurus perizinan, bertemu dengan petugas istansi dan
lain sebagainya.
Demikian juga apa yang terjadi pada masyarakat penguna layanan dan mempersiapkan kualitas
Sebagaimana hasil wawancara dengan Sekretaris Desa Saolat, Bapak Atprinus Ngoku S.E,
yang mengatakan bahwa:
40
Pelayanan di desa saolat suda memenuhi standar pelayanan yang baik, karna setiap pengurusan
di dalam desa itu tidak di pungut biaya apapun karna tidak diperdakan atau keputusan bupati
yang mengatur tentang biaya, duluhnya itu kebijakan pemerintah desa tetapi sekarang seluruh
pengurusan di kantor desa yang menyangkut dengan administrasi tidak di pungut biayah,
apabilah ada yang memberikan itu hanya rasa terimakasih saja “ ( Hasil Wawancra tgl 08
september )”
Pelayanan pada dasarnya merupakan kata yang menyandang arti relatif karna bersifat abstrak.
Pelayanan dapat digunakan untuk menilai atau menentukan tingkat penyesuaian suatu hal
persyaratan itu terpenuhi berarti pelayanan sesuatu hal yang dimaksud dapat dikatakan baik, jika
sebaliknya maka tidak akan dikatakan baik. Pelayanan merupakan bentuk kegiatan dalam rangka
pengatur, pembinan, bimbingan, penyedian fasilitas,jasa dan lainya yang dilaksanakan oleh aparatur
Dari hasil wawancara di atas menunjukan bahwa para pemerintah desa merasa suda melakukan
pelayanan dengan baik kepada masyarakat, baik dalam bentuk apapun, ini juga merupakan salah
satu kelemahan dari pada pemerintah desa yang langsung mengambil suatu kesimpulan tanpa harus
Hal yang sama juga dikatakan oleh Ketua BPD Bapak Heski Ngoku, yang mengatakan bahwa:
Setiap pengurusan di dalam desa itu tidak ada yang berbeli-belit dan tidak ada yang namanya
biayah pengurusan adminisrtasi kalaupun itu di dapat maka yang bersangkutan bisa langsung
dilapaorkan karna itu suda termasuk dalam pungutan liar (pungli), dan harapan dari saya selaku
BPD kalu semisalkan setiap pengurusan dalam bentuk apapun itu kalu di persulit mohon di
beritahukun supaya kami bisa adakan pertemuan dan akan di adakan evaluasi.”( Hasil
Wawancara tgl. 08 september 2020)”
Secara teoritis tujuan pelayanan pada dasarnya adalah memuaskan masyarakat.untuk dicapai
kepuasan itu dituntut kualitas pelayanan yang profesionsl. Salah satuh contoh adalah bentuk
pelayanan yang trasparansi bersifat terbuka, muda dan dapat diakses oleh semua pihak yang
41
Dari hasil wawancara di atas menunjukan bahwa, para pemerintah desa merasa telah melayani
masyrakat dengan baik. Tetapi tetap saja masi ada sebagian masyarakat yang merasa dirugikan baik
Seperti apaya yang dikatakan oleh salah satu masyarakat desa saolat yang tinggal di R 003 Bapak
Romi Tobeot mengatakan bahwa:
Pada saat pembuatan surat pengantar di desa menurut saya itu pelayanan kurang baik, karna
setiap saya datang jarang sekali bertemu langsung dengan kepala desa yang ada hanya staf
saja, jadi yang ada saya disuru pulang dan balik lagi pada hari berikutnya.maka saya rasa itu
sangat merugikan waktu saya untuk pergi kerja.”(Hasil Wawancara tgl. 09 September 2020
)”
Selama ini, rendahnya kinerja birokrasi dalam memberikan pelayanan publik salah satu
penyebabnya adalah jarang ketemu sama kepala Desa, pada umunya pemerintah desa belum
mamapu memberikan para penguna jasa (masyarakat) sebagai pelangan yang memiliki kemampuan
untuk mempengaruhi nasib diri dan birokrasinya, para masyarakat masih diperlakukan sebagai klien
yang nasibnya ditentukan oleh tindakan birokrasi nilai-nilai seperti kesetaran dan profesionalisme
yang seharus menjadi dasar dalam pengembangan etika pelayanan masih sangat jauh dari realisasi
penyelengara pelayanan publik. Akibat diskriminasi perlakuan tidak adil dan sewenang-wenang
dalan penyelengaran pelayanan publik masih dengan mudah dijumpai dibanyak birokrasi pelayanan
publik.
Masih dalam masalah peresepsi masyarakat dalam pelayanan, ini menunjukan bahwa masialah
pelayanan yang di berikan oleh pemerintah desa terhadap masyarakat kurang begitu baik dan masih
jauh dari harapan masyarakat, masih hal yang sama juga yang dikatakan oleh salah satu masyarakat
desa saolat yang tinggal di RT 002. Bapak Antonius Dawanaka mengatakan bahwa:
Pengalaman pengurusan saya terkait dengan pelayanan pembuatan surat pengantar itu kurang
begitu baik karna ada beberapa kendala yang sering terjadi pada saat pengurusan salah satunya
yaitu sering ketika kami datang untuk melakukan pengurusan kantor belum di buka maka
42
kami harus pulang dan balik lagi apa bila kantor suda di buka.”( Hasil wawancara tgl 10
september 2020)”
Dari hasil wawancara dengan salah satu masyarakat yang tinggal di RT 002, masyarakat RT 003 ini
sangat bertolak belakang dengan apa yang dikatakan dengan bapak sekretaris desa bahwa pelayanan
pelayanan pada masyarakat sudah baik, karna tidak di pungut biaya dan tidak di persulit.
Teteapi hal ini tidak sesuai dengan apa yang dirasakan oleh beberapa masyarakat, karna ada beerapa
masyarakat yang berpendapat bahwa pelayanan yang dilakukan oleh pemerintah desa kurang baik
Setiap pengurusan dimana saja yang sering menjadi pertanyaan yaitu masalah waktu, karna setiap
individu yang berurusan pasti mengharapkan apa yang diperlukan itu secepat mungkin bisa di terima
dan tidak bisa di perlambat oleh pihak-pihak yang bekerja di dalamnya, karna ada kepentingan-
kepentingan yang lain juag, waktu pengirusan yang diberikan oleh pihak pemerintah desa
seharusnya tidak memakan waktu yang sangat lama, ketika masyarakat yang sangat memerlukan
surat pengantar tersebut. Dalam pengurusan yang lain, agar masyarakatpun merasa puas dan senang
masyarakat secara baik.terciptanya kepuasan dari masyarakat dapat memberikan manfaat yaitu
hubungan masyarakat dengan instansi tersebut menjadi harmonis, dan juga adanya hubungan
kepercayan masyarakat karna semakin baik kepemerintahan dan kualitas pelayanan yang diberikan,
43
Masih terkait dengan masalah waktu pelayanan surat pengantar di desa, dapat disimak dari hasil
wawancara dengan salah masyarakat yang ada di desa saolat.Bapak. Koyanus Lotto yang
mengatakan bawha:
Setiap pengurusan di desa itu tergantung dengan kondisi yang ada kalau semilalnya ketika
kita melakukan pengurusan dan itu kepala desa dan sekretaris desa lagi keluar desa maka
pengurusa akan tertunda dikarenakan menunggu sampe mereka datang belum lagi dengan
kondisi listrik yang sering padam maka setiap pengurusan lama dan tidaknya itu tergantung
dengan kondisi yang ada.(Hasil wawancara tgl 13 september 2020)”
Berdasarkan dengan hasil wawancara di atas menunjukan bahwa pelayanan yang tidak memuaskan
bagi sebagian masyarakat dalam berurusa di desa, juga masalah waktu yang selalu menunda-nunda,
dengan waktu yang selalu di tunda-tunda itu bisa menghabat keperluan mereka yang lain yang belum
sampai diselesaikan karna harus menunggu kedatangan kepala desa atau sekretaris desa.
Terkai dengan waktu pelayanan dan tangapan masyarakat tercermin dengan hasil wawancara dengan
Setiap pengurusan pembuatan surat pengantar menurut pandangan saya itu suda cuku baik
di karenakan tidak mempersulit masyarakat untuk melakukan pengurusan hanya saja ada
kendala yang saya ketemu ketika pengurusa yaiutu masalah waktu untuk membuka kantor
di karenakan terlalu kesiangan untuk membuka kantor makanya kamipun harus menunggu.(
Hasil wawancara tgl 13 september 2020 )”
Sesuai dengan hasil wawancara terkait dengan waktu pelayanan dan tangapan masyarakat,
masyarakat sangat membutuhkan langkah bijak dari pemerintah desa dalam rangkah melayani
masyarakat desa secara baik, terciptanya kepuasan dari masyarakat dapat memberikan manfaat yaitu
hubungan antara masyarakat dengan instansi tersebut menjadi harmonis dan adanya hubungan
kepercayaan masyarakat, karna semakin baik kepemerintahan dan kualitas pelayanan yang di
44
1.3. Kendala Dalam Pengurusan Surat Pengantar Kartu Keluarga
Pada dasarnya pemerintah di bentuk untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat, pemerintah
tidak di adakan untuk melayani dirinya sendiri, tetapi untuk melayani masyarakat dan mencipkan
kreatifitasnya demi mencapai tujuan bersama, birokrasi publik berkewajiban dan bertanggung jawab
Setelah peneliti melakukan penelitian di desa saolat, dapat di ketahui beberapa kendala yang
menyebabkan pelayanan di desa saolat belum optimal dari bukti fisik dalam memberikan pelayanan
1. KENDALA WAKTU
Pelayanan penyelangara publik pada bagian administrasi kesejatran rakyat harus memenuhi prinsip
kepastian waktu dalam hal membuka kantor apakah waktu untuk membuka kantor sudah sesuai
dengan waktu yang dijanjikan atau tudak, berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan
tentang kepastian pelayanan pada bagian administrasi sesuai dengan jadwal yang ada yaitu mulai
membuka kantor dari jam 07.30-13.00 wit tetapi realita yang terjadi dilapangan malah tidak sesuai
dengan waktu yang sudah ditetapkan dan yang terjadi pemerintah desa suka membuka kantor
kesiangan dan itu membuat masyarakat sering menunggu dan disitulah terjadi sebuah kekecewan
Seperti apa yang dikatakan oleh salah satu masyarakat desa saolat yang tinggal di RT 003. Bapak
Menurut saya terkait dengan kendala ketika kita melakukan pengurusan yaitu salah satunya
ketika kita pergi ke kantor dan tidak ada kepala desa dan anehnya lagi itu kantor yang sering
45
di buka kesiangan dan itulah menjadi salah satu kendala dan kelemahan para pemerintah
desa. Hasil Wawancara tgl 09 september 2020 )”
Dalam kehidupan sehari-hari setiap masyarakat memerlukan berbagai macam pelayanan , baik yang
berupa pelayanan barang maupun jasa untuk memenuhi kebutuhan yang berkualitas sebagai
pelayanan yang dibutuhkan disediakan oleh pemerintah, dalam bidang pelayanan tertentu
Dari segi pertangung jawaban institusi pelayanan publik bertanggung jawab kepada masyarakat
karna pemerintah mendapat kan mandat dari proses politik serta sumber pendanannya berasal dari
Masih terkait dengan masalah waktu pelayanan dapat disimak dari hasil wawancara dari satu
masyarakat yang ada di desa saoalat. Bapak Sem Ambeua yang mengatakan bahwa
Setiap pengurusan pembuatan surat pengatar menurut pandangan saya itu sudah cukup baik
dikarna tidak mempersulit masyarakat untuk melakukan pengurusan hanya saja ada kendala
yang saya ketemu ketika pengurusan yaitu masalah waktu membuka kantor dikarnakan telalu
kesiangan untuk membuka kantor makanya kamipun harus menunggu.(hasil wawancara tgl 13
september 2020)
Sesuai dengan hasil wawancara terkait dengan waktu pelayanan dan tangapan masyarakat,
masyarakat sangat membutuhkan langkah bijak dari pemerintah desa dalam rangka melayani
masyarakat desa secara baik, terciptanya kepuasan dari masyarakat dapat memberikan manfaat yaitu
hubungan antara masyarakat dengan instansi tersebut menjadi harmonis dan adanya hubungan
kepercayaan masyarakat, karna semakin baik kepemerintahan dan kualitas pelayanan yang diberikan
hal yang sama yang dikatakan oleh salah satu masyarakat desa saolat yang tinggal di RT 002 Bapak
46
Pengalaman pengurusan saya terkait dengan pelayanan pembuatan surat pengantar itu kurang
begitu baik karna ada beberapa kendala yang sering terjadi pada saat pengurusan salah satunya
yaitu sering ketika kami datang melakukan pengurusan kantor belum dibuka maka kami harus
pulang dan balik lagi apabila kantor sudah dibuka ( hasil wawancara tgl 10 september 2020 )
Setiap pengurusan di mana saja yang sering menjadi pertanyaan yaitu masalah waktu, karna setiap
individu yang berurusan pasti mengharapkan apa yang diperlukan itu secepatnya mungkin bisa
diterima dan tidak bisa diperlambat oleh pihak-pihak yang bekerja didalamnya, karna ada
kepentingan-kepentingan yang lain juga, waktu pengurusan yang diberikan oleh pihak pemerintah
desa seharusnya tidak memakan waktu yang sangat lama ketika masyarakat yang sangat memerlukan
surat pengantar tersebut dalam pengurusan yang lain agar masyarakatpun merasa puas dan senang
Sarana dan prasarana pendukung pelayanan diperlukan untuk menuju proses pelayanan tehadapa
masyarakat agar dapat berjalan dengan lancar.fasilitas pendukung pelayanan bertujuan untuk
menciptakan suasana yang nyaman bagi penguna layanan pada bagian administrasi kesejahtran rayat
kelengkapan fasilitas tidak hanya diperuntukan bagi penguna pelayanan tetapi juga bagi petugas
pemberi pelayanan.berdasarkan hasil data yang diperoleh fasilitas pada bagian administrasi
pemerintah desa saolat masih perlu ditingkatkan lagi seperti masih kurangnya komputer dan
prent.peresepsi masyarakat pada bagian pelayanan publik pada bagian administrasi pemerintah
Masih terkait dengan masalah kendala dalam pelayanan fasilitas, dapat disimak dari hasil wawancara
dari satu masyarakat yang ada di desa saolat. Bapak Koyanus Lotto yang mengatakan bahawa:
Terkait dengan masalah pelayanan masih ada kendala yang sering di alami oleh masayarakat
salah satunya adalah mengenai dengan fasilitas yang masih sangat kurang karena ketika kita
melakukan pengurusan di desa dan itu kalau lebih dari satu orang kita harus menggu karna
47
printer yang ada di kantor hanya ada satu printer saja maka inilah yang menjadi kelemahan
dari pemerintah karna tidak peduli dengan masalah fasilitas kantor.( Hasil wawancara tgl 13
september 2020 )”
Berdasarkan hasil wawancara di atas bahwa masih ada kendala-kendala yang sering terjadi ketika
Terkait dengan masalah kendalah dalam pengurusan dan tanggapa masyarakat tecermin dengan hasil
Kendala yang sering di temukan ketika kita melakukan pengurusan yaitu lampu sering
padam dan pemerintah desa yang sering masuk kantor kesiangan mungkin itu saja yang
sering di temukan kendala dalam pengurusan. ( Hasil wawancara tgl 13 september 2020
)”
Masyarakat sangat membutuhkan langkah bijak dari pemerintah Desa dalam rangkah melayanai
masyarakat secara baik Terciptanya kepuasan dari masyarakat dapat memberi manfaat yaitu
hubungan antara masyarakat dengan instansi terebut menjadi harmonis dan juga adanya hubungan
kepercayan masyarakat karna semakin baik pemerintahan dan kualitas pelayanan yang diberikan
maka semakin tinggi juga kepercayanan terhadap mereka. Berdasarkan observasi yang peneliti
lakukan dapat di lihat bahwa masih ada kendala yang sering terjadi dan inilah salah satu kelemahan
kepala desa merupakan pemimpin desa yang bertugas sebagai pelayan bagi masyarakat, interaksi
kepala desa dengan masyarakat yang berlangsung biasanya dilakukan pada saat masyarakat
mengurus pembuatan administrasi, tetapi kondisi dilapangan yang terjadi tidak sesuai dengan
keinginan masyarakat dikarenakan dengan ketidak batah kepala desa di dalam desa atau kepala desa
yang sering keluar desa, denagan sering keluarnya kepala desa ini mengakibatkan pada masyarakat
48
yang mau melakukan pengurusan dan ini adalah salah satu kendala yang harus diperhatikan oleh
Seperti apa yang dikatakan oleh salah satu masyarakat desa saolat yang tinggal di RT 004 Bapak
Pada saat pengurusan surat pengantar di desa menurut saya itu pelayanan kurang baik,karna
setiap saya datang jarang sekali bertemu langsung dengan kepala desa yang ada hanya staf saja
jadi yang ada saya disuru pulang dan balik lagi pada hari berikutnya maka saya rasa itu sangat
merugikan waktu saya untuk pergi kerja ( hasil wawancara tgl 09 september 2020 )
Selama ini rendahnya kinerja birokrasi dalam memberikan pelayanan publik salah satu penyebab
adalah jarang ketemu sama kepala desa , pada umumnya pemerintah desa belum mampu
memberikan para penguna jasa ( masyarakat ) sebagai pelangan yang memiliki kempuan untuk
mempengaruhi nasib diri dan birokrasinya, para masyarakat masih diperlakukan sebagai klien yang
nasibnya ditentukan oleh tindakan birokrasi nilai-nilai seperti kesetaran dan profeonalisme yang
seharusnya menjadi dasar dalam pengembangan etika pelayanan masih sangat jauh dari realisasi
penyelenggara pelayanan publik akibat diskriminasi perlakuan tidak adil dan sewenang-wenang
dalam penyelangara pelayanan publik masih dengan muda dijumpai dibanyak birokrasi pelayanan
publik.
Masih terkait masalah yang sama, dapat disimak dari hasil wawancara salah satu masyarakat yang
ada di desa saolat RT 002 Bapak Koyanus Lotto yang mengatakan bahwa;
Setiap pengurusan di desa tergantung dengan kondisi yang ada kalau semisalnya ketika kita
melakukan pengurusan dan itu kepala desa dan sekertaris desa lagi keluar desa maka
pengurusan akan tertunda di kerenakan menunggu sampai mereka datang belum lagi dengan
kondisi listrik yang sering padam maka setiap pengurusan lama dan tidanya itu tergantund
dengan kondisi yang ada. ( hasil wawancara 13 september 2020 )
Berdasarkan dengan hasil wawancara di atas menunjukan bahwa pelayanan yang tidak memuaskan
bagi sebagian masyarakat dalam berurusan di desa juga masalah waktu yang sering menunda-nunda
49
itu bisa menghambat keperluan mereka yang lain yang belum sampai diselesaikan karna harus
50
BAB V
A. Kesimpulan
Dari apa yang telah di bahas pada pembahasan ini, maka dapat di simpulkan sebagai berikut:
1). Masalah kualitas juga masih sangat rendah, sebab pelayanan yang di berikan oleh pihak
pemerintah desa pada masyarakat di nilai masih lemah. Karna masih banyak yang mengeluh masalah
pelayanan yang ada di desa, yang paling di bicarakan yaitu sering tidak ketemu sama kepala desa
2). Waktu juga sangat berperan penting di dalam proses pelayanan karna setiap pengurusan yang
dilakukan di mana saja yang sering ditanya yaitu masalah waktu, karena setiap individu yang
berurusan pasti mengharapkan apa yang dia perlukan secepatnya bisa selesai.
3). Masalah kendalah yang sering terjadi dan menghambatkan di dalam proses pengurusan di dalam
desa saolat terdapat beberapa kendala seperti, kantor yang sering di buka telalu kesiangan, masalah
listrik yang sering padam, fasilitas perkantoran yang masih kurang berbagai macam persoalan diatas
ini mengambarkan bahwa pemerintah desa masih lemah didalam melayani masyarakat.
B. Saran
Dari apa yang telah di temukan pada pembahasan “ persepsi masyarakat dalam pelayanan surat
pengantar kartu keluarga di Desa Saolat kecamatan wasile selatan kabupaten halmahera timur:
1. Pemerintah Desa Saolat harus bisa mengedepankan proses pelayanan yang baik kepada
masyarakat dalam hal kepuasan yang dapat di berikan oleh pihak pemerintah Desa Saolat.
2. Pemerintah Desa Saolat harus memperbaiki kualitas pelayanan yang ada di Desa supaya
masyarakat tidak lagi mengelu masalah waktu pelayan yang ada di desa
51
3. Pemerintah desa harus lebih memperhatikan masalah fasilitas perkantoran yang ada di desa
52
DAFTAR PUSTAKA
Hery Susanto ,2003, Otonomi Daerah Dan Kompetensi Lokal. Milenium publisher,Jakatra
Aten Syafrudin ,2006, Hakikat Otonomi Dan Desentralisasi Dalam Pembangunan Daerah,Citra
Media. Yogyakarta
Faisal, Snafiah 2001 Metodologi ( Terjemahan Buku Researarch In Education Third Edition Oleh
Rosdakarya
Tungklisan Hasel Nogi 2005 Manejemen Publik. Jakarta, PT. Gramedia Widiasarana Indonesia
Risnawati ABD. Samad. 2013 peresepsi masyarakat gambesi terhadap birikrasi pelayanan publik
Sumber lain
http://infoskripsi.com/Article/pengertian-peresepsi.html
http.//id.shvoong.com/social-sciences/sociology/2205251-pengertian pelayanan/#ixzz21oqpt1ZL
http://www.merdeka.com/peristiwa/pelayanan-publik-ke-ombudsman-meningkat-html
http://sindonews.com/read/1068720/189/mewujudkan-birokrasi-yang-berkualitas-
55e0eccb4123bdadad0fbd0fb