Skripsi
oleh:
i
ii
iii
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
Saya ingin mengerjakan tugas-tugas hebat dan mulia, tapi kewajiban
utama saya adalah mengerjakan tugas-tugas kecil seperti mengerjakan
tugas hebat dan mulia. (Helen Keller)
Tak ada pekerjaan rendah. Yang ada hanya sikap rendah. (Wiliam
Bennett)
PERSEMBAHAN
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat, karunia
judul “Peran Pekerja Sosial dalam Pelayanan di Panti Pelayanan Lanjut Usia
bimbingan dari berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh
karna itu dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan terimakasih kepada:
Negeri Semarang.
skripsi ini.
vi
vii
Abstrak
viii
DAFTAR ISI
ix
3.4. Subyek Penelitian ................................................................................ 37
3.5. Teknik Pengumpulan Data .................................................................. 41
3.6. Teknik Keabsahan Data ...................................................................... 50
3.7. Teknik Analisis Data ........................................................................... 54
BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan
4.1. Hasil Penelitian ...................................................................................
4.2 Pembahasan .......................................................................................... 94
BAB V PENUTUP
5.1. Simpulan............................................................................................... 101
5.2. Saran ..................................................................................................... 103
x
Daftar Bagan dan Tabel
xi
Daftar Gambar
xii
Daftar Lampiran
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
Panti Pelayanan Sosial Lanjut Usia adalah sebuah rumah yang dihuni para
lanjut usia yang biasa disebut lansia. Pendirian panti sosial didasarkan atas Undang-
undang RI No.4 Tahun 1965 tentang “Pemberian Bantuan Kehidupan bagi Orang-
zaman, panti jompo sekarang sudah berganti nama menjadi panti pelayanan sosial
lanjut usia.
Panti pelayanan sosial lanjut usia merupakan salah satu lembaga sosial.
Lembaga sosial merupakan satuan norma khusus yang menata serangkaian tindakan
dibentuk oleh masyarakat, baik yang berbadan hukum maupun yang tidak berbadan
hukum. Sebagai lembaga sosial, panti pelayanan sosial lanjut usia merupakan
norma khusus atau aturan hukum dan berfokus pada pelayanan bagi lansia.
Fokus pelayanan dalam panti pelayanan sosial lanjut usia adalah pada
lansia. Lanjut usia menurut UU RI No 13 tahun 1998 adalah mereka yang telah
1
2
memasuki usia 60 tahun atau lebih karena faktor-faktor tertentu tidak dapat
meningkat 9,1% (20.547.541) pada tahun 2009 menjadi terbesar keempat di dunia
setelah Cina, India dan Jepang. Presentase ini diprediksi akan meningkat
sebagaimana WHO menyatakan bahwa pada tahun 2020 jumlah lansia Indonesia
akan menjadi yang terbesar di dunia dengan angka 11,34% (Dinkes Yogyakarta
yang tidak dikenal pada awalnya. Namun lansia yang berada di panti tidak
sepenuhnya lansia yang sengaja ditempatkan oleh anak-anak mereka, ada juga
lansia yang tidak mempunyai keluarga misal lansia yang tidak menikah dan
memutuskan tinggal di panti untuk menikmati masa tuanya dengan sisa umur
mereka.
jam, jadwal aktifitas, dan hiburan yang dibutuhkan sesuai kebutuhan lansia. Banyak
manfaat positif yang diperoleh lansia jika fasilitas panti terpenuhi. Manfaat positif
tersbut diantaranya lansia tetap dapat beraktifitas dan berkomunikasi dengan lansia
seusianya. Jika panti mempunyai fasilitas yang seadanya dapat membuat para lansia
merasa tidak nyaman. Para lansia harus cepat menyesuaikan diri dengan
3
lingkungannya karena tidak ada pilihan lain. Hal tersebut dapat menyebabkan
pelayanan pada lansia. Pekerja sosial di sini menjadi tim terpenting yang akan
memutar roda untuk menjalankan tujuan yang sudah direncanakan dan ingin
peran dari pelaksana teknis di panti yang disebut sebagai pekerja sosial. Pekerja
keilmuan tertentu.
penting dalam penggerak kemajuan di panti pelayanan sosial lanjut usia. Menurut
sosial yang profesional adalah seseorang yang bekerja baik di lembaga pemerintah
maupun swasta yang memiliki kompetensi dan profesi pekerjaan sosial, dan
penanganan.
jawab, dan loyalitas yang tinggi agar bekerja untuk para lansia lebih menyenangkan
4
dan memberikan kebahagiaan untuk para lansia yang tidak didapat berada di tengah
keluarganya.
Sebuah lembaga tidak akan berjalan dengan baik dalam mencapai tujuan
tanpa adanya peran yang baik dari para pekerja di dalamnya. Peran sangat
kerja dalam tim. Sama halnya dengan lembaga panti pelayanan sosial lanjut usia,
panti ini tidak dapat bekerja dengan baik tanpa adanya peran yang baik dari para
manusia, manajemen organisasi, sarana dan prasarana, proses pelayanan dan hasil
pelayanan. Penjelasan dari pasal 6 ayat 1 adalah suatu lembaga dikatakan baik yaitu
dengan pelayanan yang baik juga sama halnya dengan semua pekerja sosial harus
mempunyai peran yang baik dalam lembaga panti pelayanan sosial lanjut usia.
peran dan motivasi dalam bekerja. Untuk meningkatkan peran, salah satu hal yang
perlu diperhatikan oleh pekerja sosial adalah kualitas emosional. Peran terbaik
pekerja sosial tidak hanya dilihat dari kemampuan intelektual saja namun juga
penelitian dalam penelitian ini. Panti ini berada di bawah naungan Dinas Sosial
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah telah
bagi lanjut usia baik yang potensial maupun tidak potensial. Hal ini dilakukan
supaya pelayanan yang ada di panti dapat lebih maksimal dan terpusat dalam
melayani kebutuhan yang dibutuhkan para lanjut usia, sehingga lansia (lansia) dapat
Panti Pelayanan Sosial Lanjut Usia Dewanata memiliki pekerja sosial yang
yang memberikan kenyamanan dan kebahagiaan para lansia. Pekerja sosial sebagai
lansia. Jumlah pekerja sosial sebaiknya disesuaikan dengan jumlah lansia yang
berada di dalam panti. Namun, jumlah pekerja sosial di Panti Pelayanan Sosial
Lanjut Usia Dewanata hanya ada 2 orang dimana jumlah lansia dalam panti ada
sekitar 100 orang. Jumlah tersebut dapat dikatakan sangat kurang memadai. Maka
peran pekerja sosial dalam memberikan pelayanan bagi para lansia akan
terpengaruh.
Pekerja sosial memiliki peranan yang sangat penting dalam sebuah panti
pelayanan sosial lanjut usia. Pekerja sosial diharapkan dapat menciptakan sinergi
yang harmonis dan efektif dalam mencapai tujuan pembangunan dan pelayanan
kesejahteraan sosial. Peran pekerja sosial yang baik akan mendukung tercapainya
6
pelayanan kesejahteraan sosial bagi para lansia. Melihat kurangnya jumlah pekerja
sosial di Panti Pelayanan Sosial Lanjut Usia Dewanata dan pentingnya peran dari
pekerja sosial, maka perlu dilakukan sebuah penelitian. Penelitian ini akan meneliti
lebih mendalam tentang bagaimana peran pekerja sosial di Panti Pelayanan Sosial
Lanjut Usia Dewanata. Usulan judul penelitian yaitu “Peran Pekerja Sosial dalam
Cilacap”.
lansia?
kepada lansia?
lansia.
7
khasanah pengetahuan dan wawasan tentang peran pekerja sosial dalam pelayanan
akan keberadaan Panti Pelayanan Lanjut Usia Dewanata yang peduli pada lanjut
1.4.3.1 Sebagai acuan untuk melakukan penelitian mengenai peran pekerja sosial
1.4.3.2. Sebagai acuan untuk melakukan penelitian mengenai peran pekerja sosial
1.4.3.3 Sebagai acuan untuk melakukan penelitian yang berkaitan dengan peran
pemahaman, maka perlu adanya penjelasan istilah penting yang digunakan dalam
penelitian ini. Untuk itu peneliti membatasi masalah yang diteliti dalam penelitian
“Peran Pekerja Sosial di Panti Pelayanan Sosial Lanjut Usia Dewanata Kabupaten
Pekerja sosial merupakan salah satu profesi yang dapat dilibatkan untuk
keahlian ini bukan dari sisi obyeknya saja tetapi juga melingkupi semua sisi
1.5.2. Peran
perean sendiri adalah sebagai berikut: a. Memeberi arahan pada proses sosialisasi,
9
memasuki usia 60 tahun ke atas. Lanjut usia adalah bagian dari proses tumbuh
kembang, manusia tidak secara tiba-tiba menjadi tua, akan tetapi berkembang dari
bayi, anak-anak, dewasa dan akhirnya menjadi tua (Azizah, 2011:1). Pada masa
lansia akan terjadi banyak proses kemunduran sel dikarenakan oleh proses penuaan
yang dapat berakibat pada kelemahan organ, kemunduran fisik timbulnya berbagai
Panti pelayanan sosial lanjut usia dewanata ini mempunyai banyak lansia
yang harus diperhatikan kesehatanya dan kenyamananya karena tubuh lansia sangat
rentan sekali.
Panti Pelayanan Sosial Lanjut Usia ini adalah tempat yang disediakan untuk
lansia yang telah dimasukkan atau dititipkan oleh anggota keluarga ada juga lansia
10
yang tidak mempunyai sanak sodara. Panti Pelayanan sosial lanjut usia menjadi
tempat bagi peneliti untuk melakukan penelitian ini yaitu Panti Pelayanan Sosial
Lanjut Usia Dewanata Cilacap. Panti ini terletak di jalan Raya Slarang No.119.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
yang berbunyi: a. Secara sosial, moral, hukum, dan agama sah; b. Berdasarkan
khusus yang sah dan diakui serta menggunakan metode, teknik, dan ketrampilan
11
12
sebagai suatu bidang pelayanan yang didasarkan pada ilmu pengetahuan dan
baik secara perseorangan maupun didalam kelompok untuk mencapai kepuasan dan
secara individual, organisasional, sosial, dan kultural. Pekerja sosial adalah para
baik kepada lansia secara individual maupun kepada masyarakat secara keseluruhan
(Fahrudin, 2012: 93). Pekerja sosial didefinisikan sebagai suatu konsep perihal apa-
13
apa yang dapat dilakukan oleh individu dalam masyarakat sebagai suatu organisasi
bahwa pelayanan kesejahteraan sosial adalah upaya yang terarah, terpadu, dan
dalam bentuk pelayanan sosial guna memenuhi kebutuhan dasar setiap warga
sosial.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat diartikan bahwa pekerja sosial
sosial pada para lansia yang membutuhkan. Pekerja sosial pertama kali mulai
menciptakan masyarakat yang lebih adil, terpadu, dan demokratis. Peran dari para
kesejahteraan sosial.
agar orang dapat menyesuaikan diri dengan situasi kehidupan secara memuaskan.
tujuan pekerjaan sosial pada intinya sama dengan tujuan kesejahteraan sosial.
14
Sukoco dalam Chayo (2012) menyatakan bahwa fungsi dari pekerja sosial
adalah membantu orang untuk meningkatkan dan menggunakan secara lebih efektif
yang mereka alami. Selain itu, pekerja sosial juga memberikan pemahaman
dorongan dan dukungan untuk orang yang mengalami krisis, memberikan fasilitas
kehidupanya.
tentang perlindungan anak pasal 68 ayat 1. Menurut ayat tersebut pekerja sosial
dengan tugas pekerja sosial di panti pelayanan sosial lanjut usia, ada yang penting
juga untuk dilaksanakan seperti; a. pekerja sosial menjadi penghubung klien untuk
mampu menangani situasi dengan cara memberikan kesempatan dan fasilitas yang
sosial adalah seorang agen perubahan yang terjadi harus menyusun perencanaan
haknya, dan d. sebagai pelatih, pekerja sosial merancang dan memberikan pelatihan
ketrampilan sosial pada lansia seperti kerajinan tangan untuk mengisi waktu luang.
mediasi jika lansia mengalami konflik dengan pihak lain atau orang lain agar
pembelaan bagi lansia yang berada dalam posisi yang dirugikan sehingga
mengenai kondisi lansia dan kondisi panti agar dapat memberikan pertimbangan
dan keterampilan yang mereka miliki untuk menolong lansia dalam memecahkan
permasalahan mereka.
perawatan atas orang lansia, pemberian dan dukungan sosial, status kesehatan
lansia, isolasi dan kecemasan pada lansia yang dirawat di rumah sakit agar dapat
dilakukan tindakan pencegahan, studi tentang konsep diri dan aktualisasi diri lansia,
faktor demografi, sosial dan ekonomi pada perlakuan salah terhadap lansia.
Pekerja sosial merupakan sebuah profesi yang didasarkan pada bidang ilmu
pekerja sosial profesional yang datang dan bergabung dalam organisasi profesi.
sosial dalam melaksanakan apa yang harus dilakukan oleh seorang pekerja sosial
profesional.
sosial yang diakui secara resmi oleh pemerintah dan melaksanakan tugas
profesional.
Pekerja sosial bukan hanya pekerjaan amal namun merupakan profesi yang
mempunyai ilmu, ketrampilan dan nilai, namun secara spesifik yang dimaksud
bertahun-tahun, b. Adanya kaidah dan standar moral yang sangat tinggi sebagai
kepada kepentingan masyarakat, d. Ada izin khusus untuk bisa menjalankan suatu
profesi, dan e. Kaum profesional biasanya menjadi anggota dari suatu organisasi
yang harus dimiliki oleh pekerja sosial meliputi: a. Human Development and
dan melihat pengaruh orang lain dan lingkungan terhadap manusia, kondisi sosial,
lembaga sosial yang lain; f. Relationship, yaitu proses interaksi antar individu,
pekerjaan sosial; dan i. Diri pekerja sosial, dimana pekerja sosial dapat mempunyai
kesadaran dan tanggung jawab terhadap emosi dan sikap sebagai seseorang
profesional.
informasi dengan baik dan benar serta mudah diterima oleh individu dan
Etika dapat diartikan dari segi bahasa. Etika berasal dari bahasa Yunani
ethos, dalam bentuk jamaknya (ta etha) yang berarti adat istiadat atau kebiasaan.
Pengertian ini menyatakan etika berkaitan dengan nilai-nilai, tata cara hidup yang
baik, dan segala kebiasaan yang dianut dan diwariskan dari satu orang pada suatu
dan diwariskan melalui agama dan kebudayaan dalam bentuk peraturan atau norma
memberikan petunjuk konkret tentang bagaimana manusia harus hidup secara baik
sebagai manusia.
adalah seseorang yang hidup dengan mempraktekkan suatu keahlian tertentu atau
dengan terlibat dalam suatu kegiatan tertentu yang menurut keahlian, sementara
orang lain melakukan hal yang sama sebagai sekadar hobi untuk senang-senang,
atau mengisi waktu luang (Salam, 1997: 137). Seorang profesional yang
mempunyai profesi adalah orang yang melakukan suatu pekerjaan purna waktu dan
mengatakan bahwa syarat untuk dapat diangkat sebagai pekerja sosial profesional
adalah berijazah paling rendah strata satu (S1) atau diploma empat (D-4) di bidang
berbunyi pekerja sosial profesional adalah seseorang yang bekerja, baik di lembaga
sosial, dan kepedulian dalam pekerjaan sosial yang diperoleh melalui pendidikan
20
dan pelatihan dan atau pengalaman praktik pekerjaan sosial untuk melaksanakan
oleh profesi tersebut. Pekerja sosial bukanlah pekerjaan yang sederhana dan mudah
2.2. Peran
dengan posisi sosial yang diberikan baik secara formal maupun secara informal.
Peran didasarkan pada preskripsi (ketentuan) dan harapan peran yang menerangkan
apa yang individu-individu harus lakukan suatu situasi tertentu agar dapat
memenuhi harapan –harapan mereka sendiri atau harapan orang lain menyangkut
peran-peran tersebut (Friedman, M 1998: 286). Menurut Ahmadi (2009: 106) peran
adalah suatu kompleks penghargaan manusia terhadap cara individu harus bersikap
Salah satu teori peran menurut Robert Linton dalam Syam (2004: 71)
diterapkan oleh budaya. Sesuai dengan teori ini, peran menuntun kita untuk
dalam termologi aktor-aktor yang bermain sesuai dengan apa-apa yang yang
ditetapkan oleh budaya. Sesuai dengan teori ini, harapan-harapan peran merupakan
teori ini seseorang yang mempunyai peran tertentu misalnya pekerja sosial,
2.3. Lansia
Lansia adalah seseorang yang berusia 60 tahun ke atas baik pria maupun
wanita yang masih aktif beraktifitas dan bekerja ataupun mereka yang tidak berdaya
untuk mencari nafkah sendiri sehingga bergantung kepada orang lain untuk
menghidupi dirinya (Nugroho, 2008: 45). Masa tua dapat dilihat dari berbagai segi
yaitu umur, perubahan kepribadian, perubahan jaringan tubuh, dan kebutuhan yang
Menjadi tua seharusnya bukan untuk ditakuti tapi untuk dinikmati dan hal
tersebut merupakan fenomena yang tidak dapat dihindarkan. Masa tua merupakan
masa paling akhir dari siklus kehidupan manusia. Dalam masa ini akan terjadi
proses penuaan.
Peran lansia akan semakin menurun seiring bertambahnya usia dalam berbagai
bidang, salah satunya bidang pekerjaan. Tetapi justru yang lebih penting adalah
22
para lansia tersebut dapat terus aktif mengisi waktu dengan kesibukan yang secara
kesejahteraan mereka melalui pelayanan yang sesuai kebutuhan. Hal tersebut perlu
dilakukan agar para lansia merasa tidak diperlakukan sebagai orang yang “habis
pelayanan sosial lanjut usia dengan sedikit berolahraga karena lansia akan terjadi
banyak proses kemunduran sel dikarenakan oleh proses penuaan yang dapat
penyakit (Yulianti, 2015). Panti Pelayanan Sosial Lanjut Usia Dewanata ini
Panti pelayanan sosial lanjut usia adalah wadah orang-orang lanjut usia yang
tak ada lagi keluarga dan kerabat yang mengurusnya. Sebagian masyarakat
23
tercantum dalam UU No.1 Tahun 1974 pasal 46 ayat 1 dan ayat 2 tentang
orangtua dan mentaati kehendak mereka yang baik (ayat 1). Jika anak telah dewasa,
lurus keatas, bila mereka itu memerlukan bantuanya (ayat 2). Berdasarkan
menelantarkan orangtua.
Penelitian terdahulu tentang lansia di panti pelayanan sosial lanjut usia sudah
melakukan bebagai penelitian mengenai lansia di panti pelayanan sosial lanjut usia
dalam menangani lanjut usia terlantar. Penelitian dilakukan di wilayah Kota Pare-
panti sosial terhadap pembinaan lanjut usia Pada Panti Sosial Mappakasunggu. Data
24
kajian pustaka yang ada hubungannya dengan objek yang diteliti yakni peranan
Panti Sosial Lanjut Usia Mappakasunggu. Pengolahan dan analisis data dilakukan
jelas, terperinci dan mendalam sebagai penggunaan metode penelitian studi kasus.
berkaitan dengan peran pekerja sosial Kabupaten Brebes. Berdasarkan apa yang
kesejahteraan sosial lanjut usia di Unit Rehabilitasi Sosial Purbo Yuwono Brebes
Masing-masing program tersebut dilaksanakan lima kali dalam satu minggu dengan
durasi waktu 2 (dua) jam yang dimulai dari pukul 08.00-10.00 WIB. Program-
lansia.
mendukung bagi lanjut usia dalam sebuah perspektif global dengan judul “ Social
25
workr’s role in ensuring enabling and supportive environments for older persons.
dari Cuyahoga, bagian Ohio, Amerika Serikat. Penelitian ini menjelaskan bahwa
manfaat bagi lansia. Metode yang digunakan pekerja sosial yaitu menggunakan
seluruh dunia dalam pekerjaan mereka dengan lansia. Terdapat pula pendekatan
lansia keterampilan dan kemampuan agar dapat terlibat dalam budaya yang sensitif
menunjukan rasa hormat terhadap lansia yang berjudul “How Social Workers
Demonstrate Respect For Elderly Clients”. Penelitian ini diteliti oleh mahasiswa
dari School Of Social Work Universitty Of Michigan America Serikat. Metode yang
Data dikumpulkan dari sampel sebanyak 50 pekerja sosial di dua tempat yang
26
berbeda yaitu 25 di sebuah kota di Midwest dan 25 dari sebuah kota di Pantai barat.
yang diperoleh dari penelitian yaitu bahwa bentuk rasa hormat yang ditujukan oleh
pekerja sosial pada PM yang paling sering dilakukan yaitu linguistik, acquiscent,
dan Sung dan Dunkle, peneliti mendapatkan pemahaman baru mengenai peran
penelitian yang dilakukan oleh Merl C. “Terry” Hokenstad and Amy Restorick
Roberts yaitu memberi pelayanan kepada lansia terlantar, sedangkan peneliti Sung
dan Dunkle menyatakan bahwa pekerja sosial dalam memberikan pelayanan pada
lansia juga harus memperhatikan etika khususnya rasa hormat pada para lansia yang
yang menjadi pokok pikiran dari penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti.
peneliti. Kerangka berfikir dari penelitian berjudul Peran Pekerja Sosial di Panti
Lansia
Pekerja Sosial
(pelayanan pada lansia)
Peran
Faktor Faktor
penghambat pendukung
berdasarkan adanya realita bahwa setiap lansia mempunyai hak memilih untuk
tinggal di rumah dengan keluarga atau di panti pelayanan sosial lanjut usia. Namun
sebagian besar keluarga menempatkan lansia di panti pelayanan lanjut usia karena
banyak lansia tidak terawat jika berada di rumah. Penelitian ini berfokus pada Panti
Lansia berada di panti pelayanan lanjut usia akan bertemu dengan pekerja
sosial yang melayani lansia dengan baik. Pekerja sosial dapat memberikan
lansia. Jika peran para pekerja sosial baik maka timbullah kesejahteraan sosial di
adanya beberapa lansia yang sulit untuk dipahami atau sulit dimengerti apa
kebutuhanya dan adanya beberapa lansia yang belum bisa menyesuaikan dirinya
tinggal di panti pelayanan lanjut usia. Faktor pendukung yaitu sudah banyak lansia
yang memang dengan kemauannya untuk tinggal di panti pelayanan lanjut usia
maka dari itu mudah untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan dan dengan
pekerja sosial.
BAB V
PENUTUP
5.1. Simpulan
Cilacap maka diambil simpulan pada rumusan masalah sebagai berikut pekerjaaan
sosial masih jarang untuk di minati setiap orang, karena pekerja sosial memang
panggilan dari hati yang tulus untuk melakukan nya. Pekerja sosial banyak sekali
mental, konseling genetik) dll. Penelitian ini berfokus dalam bidang lanjut usia,
meneliti tentang peran pekerja sosial lanjut usia, pada rumusan masalah yaitu
meneliti peran pekerja sosial, faktor penghambat pekerja sosial melayani lansia,
Pekerja sosial memiliki faktor penghambat yang dialami pekerja sosial panti
lansia ini sering mengalami kesulitan untuk mengatur lansia yang tidak mau diatur
masalah dengan lansia dalam satu wisma atau wisma lainnya, partisipasi lansia
bergantung dengan kesehatan dan niatnya, ada lansia yang sehat tetapi tidak mau
99
100
Faktor pendukung yang dialami pekerja sosial di panti yaitu ada kalanya
lansia brubah sikap yaitu mudah diajak untuk mengikuti kegiatan di panti, mudah
menerima nasehat mau meminta maaf dan memaafkan bagi lansia yang memiliki
masalah, mau hidup rukun dalam satu wisma dan wisma lainya, mudah diatur untuk
satu lembaga pealayanan sosial yang ditujukan untuk lansia yang terlantar dan tidak
mampu. Lembaga ini berada dibawah naungan Dinas Sosial pemerintah provinsi
Jawa Tengah. Panti pelayanan sosial lanjut usia ini adalah satu-satunya tempat para
program yang diberikan untuk lansia yaitu a. Bimbingan fisik/olahraga yang berupa
senam sehat, jalan sehat, kerja bhakti, b. Bimbingan mental keagamaan yang berupa
ceramah, c. bimbingan sosial yang berupa konsultasi atau cerita masalah yang
dimiliki lansia, d. bimbingan ketrampilan yang berupa membuat keset dengan kain
perca. Tujuan panti memberi program untuk lansia mengisi waktu luang agar selalu
nyaman, betah di panti, dapat hidup rukun, dapat interaksi dengan sebayanya,
melatih kemandirian agar tidak merepotkan sesamanya, menjadi lebih baik dari
sebelumnya.
Visi misi dari panti pelayanan sosial lanjut usia dewanata adalah untuk
kesejahteraan sosial lansia lanjut usia terlantar dalam menikmati hari tuanya dengan
aman dan bahagia, memberikan pelayanan sosial kepada penerima manfat sesuai
101
pendidikan dan latihan pekerja sosial, terpenuhinya kebutuhan dasar lansia, menjadi
pusat laboraturium pekerjaan sosial bagi lembaga pendidikan yang manjalin kerja
5.2. Saran
Sosial Lanjut Usia Dewanata Cilacap , maka memperoleh saran untuk panti dan
pegawainya:
1. Bagi seluruh pegawai panti dan pekerja sosial di Panti Pelayanan Sosial Lanjut
pelayanan kepada lansia. Memberikan dukungan yang positif kepada lansia agar
menjadi kondusif.
4. Pekerja sosial diharapkan mampu mengelola konflik yang terjadi antar lansia
5. Pekerja sosial dan pegawai panti yang lainya diharapkan mampu menjalin
hubungan baik dengan rekan kerjanya dan saling berbagi informasi tentang
para pegawai.
Hokenstad and Roberts 2010. Social Work’s Role In Ensuring Enabling and
Supportive Environments For Older Persons. A Global Perspective. Journal
of Social Intervention Vol 19 No 2. http://www.journalsi.org
102
103
Pelenkahu dan suling. 1992. Pedoman Praktis Bagi Manusia Usia Lanjut. Jakarta:
BPK Gunung Mulia.
Salam, Burhanudin. 1997. Etika Sosial Asas Moral dalam Kehidupan Manusia.
Jakarta: Rineka Cipta.
Setiawan, Hari H. Sanusi, Makmur 2015. Analisis Yuridis Peran Profesi Pekerja
Sosial dalam Undang-Undang Nomor 11 tahun 2012.
Vol 27 No 2. http://mimbar.hukum.ugm.ac.id/index.php/jmh/article/view/529
104
Sung and Dunkle, 2009. How Social Workers Demonstrate Respect for Elderly
Clients. J Gerontol Soc Work Vol 3 No 2.
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3110652/
Syaiin, Subakti 2008. Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Peran Pegawai Klinik
Spesialis Besteri Medan. (sekripsi).
Tri Putri, Syahriani 2012. Fungsi pusat pelayanan sosial lanjut usia (ppslu)
mappakasunggu kota pare-pare dalam menangani lanjut usia terlantar.
Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Hasanuddin
Makassar (skripsi)
Sumber lain
Panti Pelayanan Sosial Lanjut Usia Dewanata Cilacap
https://bapelsosdewanata.wordpress.com/riwayat-singkat/ post tanggal 20
Januari 2017 22:31.
Hermana,
http://www.kemsos.go.id/modules.php?name=News&file=article&sid=20
7 Selasa, 23 Mei 2006 13:49:19 WIB
Wawa Chayo
http://wawachayoo.blogspot.co.id/2012/07/pengertian-fungsi-dan-peran-
pekerja.html 27 juli 2012
Dayat Rangga
http://wwwdayatranggambozo.blogspot.co.id/2012/02/pengertian-
pekerjaan-sosial.html 27 febuari 2012
106
Undang-Undang No.1 Tahun 1974 pasal 46 ayat 1 dan ayat 2 tentang perkawinan.
Undang-Undang RI No.4 Tahun 1965 tentang “ pemberian bantuan kehidupan bagi
orang-orang jompo”
Undang-Undang RI Nomer 6 Tahun 1974 pasal 2 ayat 3 pekerja sosial
Undang-Undang RI No 11 Tahun 2009 pasal 1 ayat 2, 4 dan 7 tentang kesejahteraan
sosial.
Undang-Undang RI no 13 Tahun 1998 tentang orang-orang yang telah memasuki
usia 60 tahun ke atas.
Undang-Undang Permensos No 17 Tahun.2012 tentang akreditasi lembaga
kesejahteraan sosial
Undang-Undang Nomer 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak pasal 68 ayat 1
Undang-Undang RI No.36 Tahun 2009 tentang kesehatan
Menteri Sosial RI No.3/1/50/107/1979 tentang “ pemberian kehidupan bagi orang-
orang usia lanjut”