Anda di halaman 1dari 101

Skripsi

Pemenuhan Hak Anak Melalui Program Pendidikan Yuh


Sekolah Maning di Panti Asuhan Al Mukhlisin Desa
Lebakgowah Kecamatan Lebaksiu Tegal

Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk


Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Oleh :

Chindy Octalizza Yanuar

NIM: 11150541000059

PROGRAM STUDI KESEJAHTERAAN SOSIAL


FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
1441 H/ 2020
PEMENUHAN HAK ANAK MELALUI PROGRAM
PENDIDIKAN YUH SEKOLAH MANING DI PANTI
ASUHAN AL MUKHLISIN DESA LEBAK GOWAH
KECAMATAN LEBAKSIU TEGAL.

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk


Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Oleh:

Chindy Octalizza Yanuar

NIM : 11150541000059

Di Bawah Bimbingan:

Dra. Nasichah MA
NIP. 150276298

PROGRAM STUDI KESEJAHTERAAN SOSIAL


FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
1441 H/ 2020 M
ABSTRAK
Chindy Octalizza Yanuar (11150541000059), Pemenuhan
Hak Anak melalui Program Pendidikan Yuh Sekolah Maning
di Panti Asuhan Al Mukhlisin Desa Lebakgowah Kecamatan
Lebaksiu Tegal
Upaya meningkatkan kualitas SDM Pemerintah Tegal dan
panti asuhan membuat program yuh sekolah maning untuk
turunkan angka putus sekolah. Melalui program tersebut hak anak
akan terpenuhi dan anak dapat sekolah dari SD sampai SMA.
Hak anak menurut peraturan UU No 23 tahun 2002 Pasal 9 ayat
(1) tentang perlindungan anak bahwa anak berhak memperoleh
pendidikan dan pengajaran dalam rangka pengembangan
pribadinya dan tingkat kecerdasannya sesuai dengan minat bakat.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana cara
pemenuhan hak anak melalui program yuh sekolah maning di
panti asuhan Al Mukhlisin Desa Lebakgowah Kecamatan
Lebaksiu Tegal. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif,
dengan jenis penelitian deskriptif. Teknik pengumpulan data
menggunakan wawancara, observasi, dan studi dokumentasi.
Subjek dan objek dalam penelitian ini adalah terfokus pada
pemenuhan hak anak.
Hasil penelitian bahwa dengan adanya program tersebut
anak yang sudah usia wajib sekolah akan terpenuhi hak
pendidikan untuk berkesempatan sekolah agar anak berkembang
dan dapat meningkatkan kecerdasan sesuai minat bakat.
Kata kunci: Hak Anak, Pendidikan, Kesejahteraan, Yuk
Sekolah Maning

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT


yang telah memberikan rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Alhamdulillah penulis
dapat menyelesaikan skripsi dengan judul Pemenuhan hak anak
melalui program pendidikan “]Yuh Sekolah Maning” di Panti
Asuhan Al-Mukhlisin Desa Lebakgowah kecamatan Lebaksiu
Tegal. Adapun tujuan penulisan Penelitian Skripsi ini adalah
sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar S. Sos. dalam
jenjang Strata Satu (S1) Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Dalam proses penyusunan skripsi ini tidak lepas dari
bantuan, dukungan, bantuan, bantuan doa. Peneliti menyadari
skripsi ini masih banyak kekurangan dan peneliti menerima kritik
dan saran dari pembaca. Tidak lupa peneliti ingin mengucapkan
rasa terima kasih kepada:
1. Bapak Suparto, Ph.D, M.Ed sebagai Dekan Fakultas Ilmu
Dakwan dan Ilmu Komunikasi, Wakil Dekan Bidang
Akademik Ibu Dr. Siti Napsiyah Ariefuzzaman, S.Ag.,
MSW, Wakil Dekan Bidang Administrasi Umum Dr
Sihabudin Noor, M.A. Wakil Dekan Bidang
Kemahasiswaan Cecep Castrawidjaya, M.Si.
2. Ahmad Zaky, M.Si sebagai Ketua Prodi Jurusan
Kesesejahteraan Sosial dan Ibu Hj. Nunung Khoiriyah,

ii
MA sebagai Sekretaris Program Studi Kesejahteraan
Sosial.
3. Bapak Dr. Arief Subhan, M.Ag. sebagai dosen
pembimbing akademik.
4. Ibu Nasichah M.A. sebagai dosen pembimbing,
terimakasih sudah memberikan waktu untuk membimbing
saya mengerjakan skripsi sehingga skripsi ini bisa selesai.
5. Kepada seluruh Dosen Fakultas Dakwah dan Ilmu
Komunikasi, khususnya dosen-dosen Program studi
Kesejahteraan Sosial.
6. Kepada Orang tua, Nenek, Kakek, Tante dan Om yang
telah memberikan dukungan dan tidak lelah mendoakan
agar skripsi ini segera selesai.
7. Kepada Dirga Masri Trianggono, terimakasih selalu
memberikan semangat untuk menyelesaikan skripsi ini
dan mendengerkan keluh kesah selama mengerjakan
skripsi ini.
8. Kepada sahabat, Sadiah, Alisha, Karlita, Mega dan UCU
geng yang telah menemani kuliah dan selalu ada untuk
memberikan inspirasi dan menyemangati agar skripsi ini
segera selesai.
9. Kepada teman-teman Kesejahteraan Sosial 2015,
terimakasih sudah berjuang kuliah bareng dikelas.
10. Kepada seluruh pihak yang memberikan dukungan dan
semangat untuk menyelesaikan skripsi ini tetapi namanya
belum disebutkan namanya oleh peneliti tapi tidak
mengurangi rasa hormat.

iii
Dengan selesainya skripsi yang telah peneliti kerjakan,
terimakasih untuk semua pihak yang telah memberikan dukungan
agar peneliti segera menyelesaikan skripsi ini dan semoga skripsi
ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.

Jakarta, 07 Juli 2020

Chindy Octalizza Yanuar

iv
DAFTAR ISI

ABSTRAK ................................................................................... i
KATA PENGANTAR ................................................................. ii
DAFTAR ISI ................................................................................ v
DAFTAR TABEL........................................................................ viii
DAFTAR GAMBAR ................................................................... ix
DAFTAR BAGAN ....................................................................... x
BAB I PENDAHULUAN ............................................................ 1
A. Latar Belakang Masalah ................................................ 1
B. Identifikasi Masalah ...................................................... 6
C. Batasan Masalah ............................................................ 6
D. Rumusan Masalah.......................................................... 8
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ...................................... 8
F. Tinjauan Kajian Terdahulu ............................................ 9
G. Metodologi Penelitian.................................................... 12
H. Sistematika Penulisan .................................................... 16
BAB II KAJIAN PUSTAKA ...................................................... 19
A. Hak anak ........................................................................ 19
1. Pengertian Anak ...................................................... 19
2. Pengertian Hak Anak ............................................... 20
3. Macam- macam hak Anak dalam Ilmu Kesejahteraan
sosial ........................................................................ 22
4. Hak-hak Anak dalam Perspektif Islam .................... 23
B. Keberfungsian Sosial ..................................................... 26
C. Pelayanan Sosial ............................................................ 26
1. Pengertian Kesejahteraan Sosial .............................. 26

v
2. Tujuan Utama Kesejahteraan Sosial ........................ 27
3. Program Kesejahteraan Sosial Anak ....................... 27
4. Manfaat Program Kesejahteraan Sosial Anak ......... 29
5. Kesejahteraan Sosial dalam Pemenuhan hak
pendidikan Anak ...................................................... 29
6. Pengertian Pelayanan Sosial .................................... 30
7. Fungsi Pelayanan Sosial .......................................... 31
8. Pelayanan Sosial yang ada di Panti Asuhan Al
Mukhlisin ................................................................. 31
9. Program Pelayanan Pendidikan ............................... 32
D. Kerangka Berpikir ......................................................... 34
BAB III GAMBARAN UMUM LEMBAGA ............................ 37
A. Sejarah Panti .................................................................. 37
B. Visi dan Misi Panti ........................................................ 39
C. Tujuan Panti ................................................................... 40
D. Sasaran Penerima Layanan ............................................ 41
E. Sarana dan Prasarana Panti ............................................ 42
F. Sumber Dana ................................................................. 43
G. Susunan Pengurus Panti................................................. 43
BAB IV DATA DAN TEMUAN PENELITIAN ...................... 49
A. Deskripsi Masalah Anak di Desa lebakgowah Kecamatan
Lebaksiu Tegal .............................................................. 46
B. Pemenuhan Hak Anak melalui Program Pendidikan Yuh
Sekolah Maning di Desa Lebakgowah Kecamatan
Lebaksiu Tegal .............................................................. 47
C. Manfaat adanya Program Pendidikan Yuh Sekolah Maning
untuk memenuhi Kesejahteraan Anak ........................... 53

vi
BAB V PEMBAHASAN ............................................................. 56
Pemenuhan Hak Anak melalui Program Pendidikan Yuh
Sekolah Maning di Desa Lebakgowah Kecamatan
Lebaksiu Tegal .............................................................. 57
BAB VI PENUTUP ..................................................................... 62
A. Kesimpulan .................................................................... 62
B. Saran .............................................................................. 63
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................
LAMPIRAN

vii
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Fasilitas yang ada di Panti Asuhan Al Mukhlisin ......... 43

Tabel 3.2 Jumlah Anak yang Mengikuti Program Pendidikan ..... 46

viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Hirarki Kebutuhan Abraham Maslow ....................... 27

ix
DAFTAR BAGAN
Bagan 2.1 Kerangka Berfikir ........................................................ 36
Bagan 3.2 Susunan Pengurus Panti Asuhan Al Mukhlisin ........... 45

x
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Undang-undang Dasar 1945 telah menyatakan secara
tegas bahwa salah satu tujuan Negara Republik Indonesia
adalah mencerdaskan kehidupan bangsa salah satu cara untuk
dapat mencapai tujuan tersebut yaitu dengan pendidikan.
Salah satu hak yang dilindungi dalam Konvensi Hak-Hak
Anak adalah hak untuk mengenyam pendidikan. Perwujudan
jaminan pendidikan anak dalam hukum nasional diatur dalam
UU No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Dalam Undang-Undang dijelaskan bahwa sistem pendidikan
nasional harus mampu menjamin pemerataan kesempatan
pendidikan, peningkatan mutu serta relevansi dan efisiensi
manajemen pendidikan untuk menghadapi tantangan sesuai
dengan tuntutan perubahan kehidupan lokal, nasional, dan
global sehingga perlu dilakukan pembaharuan pendidikan
secara terencana, terarah, dan berkesinambungan. (Menurut
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003)
Menurut Muhammad Taufik Makarao, anak adalah
generasi muda yang merupakan SDM sebagai potensi
generasi penerus bangsa yang memerlukan bimbingan dan
diberi perlindungan agar pertumbuhan dan perkembangan
fisik, mental, sosialnya utuh, serasi, selaras, dan seimbang.
(Ardani Mahendra, 2014, h.5) Perlu diketahui, bahwa anak

1
2

merupakan tanggung jawab Negara. Anak membutuhkan


perhatian khusus agar masa depannya menjadi generasi
penerus bangsa yang berkualitas. Anak-anak merupakan
manusia memiliki hak atas hidupnya, maka sudah menjadi
kewajiban bagi orang tua, masyarakat dan Negara untuk
memenuhi hak anak. Jika ingin masa depan anak yang lebih
baik maka perlu untuk diperhatikan dan dipenuhi haknya
sejak dini.(Ardani Mahendra, 2014, h.5)
Masih banyak ditemui anak yang belum memiliki
kesempatan dalam mewujudkan keinginan untuk
mendapatkan hak untuk sekolah di Tegal dikarenakan banyak
hal-hal yang menjadi faktor penyebab anak tidak sekolah
antara lain latar belakang pendidikan orang tua, lemahnya
ekonomi keluarga, kurangnya minat anak untuk sekolah, dan
kondisi lingkungan tempat tinggal anak serta pandangan
masyarakat terhadap pendidikan seperti lebih baik bekerja
mendapatkan uang dibandingkan sekolah memerlukan biaya
yang banyak. Pada umumnya masyarakat di Desa mereka
kurang memahami arti pentingnya pendidikan, sehingga
banyak anak-anak mereka tidak sekolah dan kalau sekolah
kebanyakan putus di tengah jalan.
Pada kenyataannya, hak-hak anak sering mengalami
penentangan dengan hak-hak orang tua atau orang dewasa
yang memiliki peran sebagai pengasuh anak. Kondisi anak
menjadi lemah jika dibandingkan dengan orang tua dan orang
dewasa. Anak tidak dapat mengutarakan keinginannya,
3

misalnya dalam hal pendidikan ia ingin sekolah tetapi dari


orang tua tidak memberi izin atau tidak mendukung keinginan
anak tersebut dikarenakan tidak memiliki biaya untuk sekolah
sehingga memerlukan kehadiran orang dewasa lainnya yang
bisa membantunya untuk mewujudkan keinginannya. Pekerja
sosial disini memiliki kesempatan untuk membantu anak yang
kurang memiliki kekuatan untuk menyeruakan keinginannya,
karena fokus kerja seorang pekerja sosial professional ialah
bekerja dengan anak. (Ife, 2001, h.48)
Menurut Darwan Prinst, hak anak adalah mendapatkan
pendidikan dan kasih sayang. (Darwin Prinst, 2003, h.25)
Pendidikan memiliki peranan sebagai membentuk kualitas
diri dari manusia agar mempunyai daya saing dan memiliki
kemampuan dalam bidang keilmuan guna meningkatkan
produktivitas sekaligus menjadi investasi Sumber Daya
Manusia. Pendidikan membutuhkan peran pemerintah seperti
masyarakat dapat memperoleh fasilitas pendidikan yang
bermutu guna meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia
yang ada di Indonesia. Kesejahteraan ialah keadaan
kebutuhan dasar anak telah terpenuhi, dimana anak dapat
tumbuh dan berkembang dengan sehat, memiliki fasilitas
kesehatan, pendidikan, yang merupakan kondisi dimana anak-
anak dapat berkembang. (Clifton dan Hodgosn, 1997, h.50)
'Yuh Sekolah Maning' yang dalam Bahasa Indonesia
berarti 'Ayo Sekolah Lagi' yang mendukung wajar 9 tahun
dan sepenuhnya dibiayai oleh pemkab Tegal, pembiayaan
4

dimulai dari perlengkapan sekolah hingga uang saku. Gerakan


ini bertujuan untuk mengatasi tingginya angka putus sekolah
di wilayah Tegal Jawa Tengah, melalui program ini
Pemerintah akan mengajak anak yang putus sekolah untuk
kembali meneruskan pendidikannya. Melalui APBD 2018,
pemkab telah menyediakan anggaran Rp 4 milyar untuk
mengembalikan sedikitnya 3.000 anak putus sekolah yang
masih dalam kategori usia sekolah dan berasal dari keluarga
miskin untuk kembali8 ke bangku sekolah. Bantuan yang
diberikan Pemkab Tegal kepada anak yang terdaftar program
Yuh Sekolah Maning beruapa tabungan sebesar Rp. 600.000
per anak per tahun untuk biaya operasional seperti uang saku
dan biaya transportasi. Pemkab Tegal juga memfasilitasi
bantuan buku, tas seragam senilai Rp. 150.000 per anak per
tahun ajaran. (https://jateng.tribunnews.com (akses 10 agustus
2019 pada jam 11:27)
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
(Kemendikbud) Tegal, menyampaikan jumlah anak putus
sekolah di Kabupaten Tegal menurut Pemutakhiran Basis
Data Terpadu (PBDT) tahun 2015 yaitu 11.940 anak yang
terdiri dari anak usia 7tahun-12 tahun sebanyak 2.695 anak
dan usia dari 13 tahun-15 tahun sebanyak 9.225 anak.(Sumber
data dari Kemendikbud Kota Tegal tahun 2018)
Pelayanan kesejahteraan sosial bagi anak ditujukan
untuk memperbaiki kondisi anak dan keluarga untuk
memperkuat kembali, melengkapi, atau mengganti fungsi
5

orang tua yang tidak mampu melaksanakan tugasnya


sebagaimana mestinya dengan merubah institusi-institusi
sosial yang ada atau membentuk institusi baru.
(Johnson&Schwartz, 1991, h.25) Pelayanan sosial ini dibuat
untuk membantu orang tua yang belum memenuhi hak anak,
memberikan tambahan pelayanan untuk anak baik dirumah
maupun diluar rumah jika keadaan tidak memungkinkan.
Pelayanan sosial bagi anak untuk membantu
memecahkan permasalahan anak yang berhubungan dengan
ketergantungan anak, kemiskinan, ketelantarana anak, dan
lain sebagainya. Pelayanan ini untuk membantu orang tua
dalam mengurus anak dan memenuhi hak anak dirumah
maupun bekerja sama dengan institusi/panti asuhan yang
bertujuan untuk memperkuat dan memberdayakan keluarga.
Coopersmith (dalam Ghufron & Rini, 2010, h.43) berkata
bahwa self esteem adalah penilaian diri yang dibuat oleh
seseorang, yang mengekspresikan satu sikap menyetujui atau
tidak setuju dan menganggap dirinya telah mampu berarti
sukses dan berharga.
Sesuai dengan visi dan misi Panti Asuhan Al-Mukhlisin
adalah membantu mewujudkan impian anak-anak dalam
memenuhi hak pendidikan dan membimbing anak-anak agar
bisa menjadi anak yang berakhlakul karimah, sukses
pendidikannya demi masa depan yang lebih berkualitas. Panti
asuhan ini juga memiliki program yang dapat meningkatkan
keterampilan para anak panti dan non panti agar nanti setelah
6

lulus SMA dapat bekerja sesuai minat dan bakat yang dimiliki
anak-anak.
Panti Asuhan Al Mukhlisin memiliki fasilitas yang
memadai baik sarana maupun prasarana. Sumber biaya Panti
Asuhan berasal dari para Dermawan yang bersedia menjadi
Donatur karena simpati dan empati terhadap anak-anak yang
membutuhkan. Panti Asuhan Al-Mukhlisin ini tidak
memungut biaya apapun dari anak asuhnya, semua yang
menjadi anak asuh di Panti Asuhan Al-Mukhlisin ini dibiayai
mulai dari sekolah SD sampai dengan kuliah secara gratis
seperti seragam, biaya buku pelajaran dan diberikan uang
saku untuk anak asuhnya.
Peneliti tertarik untuk meneliti “Pemenuhan Hak Anak
Melalui Program Pendidikan “Yuh Sekolah Maning” di Panti
Asuhan Al-Mukhlisin Desa Lebakgowah Kecamatan
Lebaksiu Tegal.” Karena dengan adanya program tersebut
hak anak untuk mendapatkan kesempatan dalam pendidikan
akan terpenuhi , dimana orang tua mereka belum bisa
memenuhi hak mereka dalam mendapatkan pendidikan
karena lemahnya ekonomi keluarga, maka dengan adanya
program pemerintah yang bekerja sama dengan Panti Asuhan
Al-Mukhlisin sangat membantu para orang tua untuk
memenuhi hak anak mereka dalam mendapatkan pendidikan
dan mensejahterakan anaknya agar memiliki masa depan yang
lebih baik.
7

Skripsi ini diharapkan dapat bermanfaat bagi para


pembaca tentang Pemenuhan Hak Anak Melalui Program
Pendidikan “Yuh Sekolah Maning” di Panti Asuhan Al-
Mukhlisin Desa Lebakgowah Kecamatan Lebaksiu Tegal.
Oleh karena itu, melihat hal tersebut maka penulis terdorong
melakukan penelitian guna menyusun skripsi dengan judul:
“Pemenuhan Hak Anak Melalui Program Pendidikan Yuh
Sekolah Maning di Panti Asuhan Al Mukhlisin Desa
Lebakgowah Kecamatan Lebaksiu Tegal.”

B. Identifikasi masalah
Berdasarkan latar belakang yang sudah dijelaskan, dapat
diidentifikasi beberapa permasalahan yaitu:
1. Kurang dukungan sosial dari ortu dalam pendidikan.
2. Latar belakang pendidikan orang tua rendah.
3. Kondisi lingkungan tempat tinggal kurang memperhatikan
pendidikan.
4. Angka putus sekolah tinggi.
5. Rendahnya ekonomi Keluarga.

C. Batasan masalah
Dalam penelitian ini penulis membatasi pada
Pemenuhan hak anak melalui program pendidikan “Yuh
Sekolah Maning” di Panti Asuhan Al-Mukhlisim Desa
Lebakgowah kecamatan Lebaksiu Tegal.
8

D. Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang yang sudah dijelaskan,
maka rumusan permasalahan yang akan dibahas, yaitu:
Bagaimana pemenuhan hak anak melalui program pendidikan
“Yuh Sekolah Maning” di Panti Asuhan Al-Mukhlisin di
Desa Lebakgowah kecamatan Lebaksiu Tegal?

E. Tujuan dan Manfaat penelitian


1. Tujuan Penelitian:
Adapun tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk
mengetahui Pemenuhan hak anak melalui program
pendidikan “Yuh Sekolah Maning” di Yayasan Al-
Mukhlisin Desa Lebakgowah kecamatan Lebaksiu Tegal.
2. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini diantaranya
sebagai berikut:
a. Dilihat dari sudut pandang Akademik, hasil penelitian
ini dapat memberikan kontribusi pemikiran dan
pengetahuan bagi studi llmu Kesejahteraan Sosial
mengenai Pemenuhan hak anak melalui program
pendidikan “Yuh Sekolah Maning” di Panti Asuhan
Al-Mukhlisin Desa Lebakgowah kecamatan Lebaksiu
Tegal.
b. Dilihat dari sudut pandang praktis, hasil penelitian ini
dapat memberikan masukan-masukan yang
9

bermanfaat bagi Masyarakat dan bagi para calon


pekerja sosial agar mendapat gambaran-gambaran
umum tentang hal-hal yang berkaitan dengan
Pemenuhan hak anak melalui program penddikan
“Yuh Sekolah Maning” di Yayasan Al-Mukhlisin
Desa Lebakgowah kecamatan Lebaksiu Tegal.

F. Tinjauan Kajian Terdahulu


1. Jurnal dengan judul “Analisis Pemenuhan Hak Dasar
Anak pada Program “Kota Layak Anak” di Kecamatan
Gading Cempaka, Bengkulu” yang ditulis oleh Ika Pasca
Himawati, dkk. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,
Universitas Bengkulu, 2016. Penelitian ini fokus pada
menganalisis pemenuhan hak dasar anak yang didasarkan
pada Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan
dan Perlindungan Anak Republik Indonesia No. 12 Tahun
2011 tentang indikator Kabupaten Kota Layak Anak.
2. Jurnal dengan Judul “Pemenuhan Hak Anak dalam
Keluarga Poligami” yang ditulis oleh Ratna Kusuma
Wardani, dkk. Jurusan Syariah, Universitas
Muhammadiyah Malang, 2016. Penelitian ini fokus pada
bagaimana anak yang berasal dari keluarga poligami
dapat mengembangkan kemandirian dan kedewasaan.
3. Jurnal dengan Judul “Perlindungan Hukum terhadap Hak
Anak sebagai Hak Asasi Manusia dalam Perspektif
Sistem Hukum Keluarga di Indonesia. Yang ditulis oleh
10

Tedy Sudrajat, Jurusan Hukum, Universitas Syiah Kuala,


2011. Penelitian ini berfokus pada sistem hukum keluarga
yang memahami hak anak sebagai hak asasi manusia
berdasarkan konstitusi, islam, dan adat.
4. Jurnal dengan Judul “Perlindungan dan Pemenuhan Hak
Anak (Studi tentang Orang tua sebagai Buruh Migran di
Kabupaten Banyumas). Yang ditulis oleh Noer
Indriati,dkk, Jurusan Hukum, Universitas Gadjah Mada,
2017. Penelitian ini berfokus pada perlindungan dan
pemenuhan hak anak yang menjadi korban seperti korban
perceraian, orang tua meninggal dan orang tua sibuk
bekerja yang menjadi buruh migran apakah kebutuhannya
terpenuhi atau tidak.
5. Jurnal dengan Judul “Perlindungan Hak-hak Anak dalam
upaya peningkatan kesejahteraan anak” yang ditulis oleh
Annisa Nur Fitri, dkk. Jurusan Kesejahteraan Sosial,
Universitas Padjajaran, 2015. Penelitian ini fokus pada
bagaimana pemenuhan kebutuhan anak bisa terpenuhi dan
mencapai kepuasan agar anak terpenuhi kesejahteraan
lahir batin dan kesejahteraan sosial.
6. Skripsi dengan judul “Pemenuhan hak anak pemulung
melalui program pendidikan dan kesehatan di Yayasan
Tunas Mulia Kelurahan Sumur Batu Bantar Gebang
Bekasi” yang ditulis oleh Epida Sari, Fakultas Ilmu
Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Program Studi
Kesejahteraan Sosial, Universitas Islam Negeri Syarif
11

Hidayatullah Jakarta, 2014. Penelitian ini


mendeskripsikan pelayanan sosial dalam bidang
pendidikan dan kesehatan merupakan cara pemenuhan
hak anak pemulung melalui program pendidikan dan
kesehatan di Yayasan Tunas Mulia, Kelurahan Sumur
Batu, Bantar Gebang, Bekasi, Jawa Barat.
7. Skripsi dengan judul “Pemenuhan hak anak di pusat
pendidikan dan pengasuhan anak usia dini (PPPAUD)
warna-warni Yogyakarta” yang ditulis oleh Lina Zahra
Arifa, Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Program Studi
Ilmu Kesejahteraan Sosial, Universitas Islam Negeri
Sunan Kalijaga, 2016. Penelitian ini mendeskripsikan
pemenuhan hak anak yang mengacu pada asas
perlindungan anak di pusat pendidikan dan pengasuhan
anak usia dini (PPPAUD) warna-warni Yogyakarta.
8. Skripsi dengan judul “Pemenuhan hak anak melalui
program pendidikan yang diselenggarakan oleh Yayasan
PKPA di kelurahan Lalang Kecamatan Medan Sunggal”
yang ditulis oleh Meytry Pangestika Asror, Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sumatera Utara,
2018. Penelitian ini mendeskripsikan Pemenuhan hak
anak jalanan melalui program pendidikan yang
diselenggarakan oleh Yayasan PKPA di kelurahan Lalang
Kecamatan Medan Sunggal .
Dari penelitian tersebut peneliti melihat memiliki fokus
yang berbeda dengan skripsi yang penulis teliti walaupun
12

sama-sama membahas tentang pelayanan sosial. Dari 3


skripsi dan 5 jurnal masing-masing memiliki fokus penelitian
berbeda seperti objek penelitiannya. Sedangkan penulis fokus
kepada pelayanan untuk anak Panti Asuhan Al-Mukhlisin
Desa Lebakgowah kecamatan Lebaksiu Tegal. Dengan
demikian penelitian diatas berbeda dengan penelitian yang
peneliti kaji. Peneliti berharap penelitian ini dapat dijadikan
sebagai masukan terhadap perkembangan ilmu kesejahteraan
sosial.

G. Metodelogi Penelitian
1. Pendekatan penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pendekatan kualitatif. Metodelogi kualitatif sebagai
prosedur tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku
yang dapat diamati.(Lexy J. Moleong, 2006, h.4)
Penulis menggunakan pendekatan kualitatif karena
penulis ingin memberikan gambaran mengenai
Pemenuhan hak anak melalui program pendidikan “Yuh
Sekolah Maning” di Panti Asuhan Al-Mukhlisin Desa
Lebakgowah kecamatan Lebaksiu Tegal.
2. Jenis penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan jenis
penelitian deskriptif. Penelitian kualitatif deskriptif yaitu
memperoleh data sesuai dengan gambaran, keadaan,
realita, dan fenomena yang diselidiki. Melalui jenis
13

pendekatan deskriptif, peneliti berusaha untuk


menguraikan atau mendeskripsikan hasil penelitian di
Panti Asuhan Al-Mukhlisin Desa Lebakgowah kecamatan
Lebaksiu Tegal.
3. Subjek dan Objek Penelitian
a. Subjek penelitian
Subjek Penelitian ini adalah para pengajar, anak dan
orang tua yang anaknya mengikuti program
pendidikan “Yuh Sekolah Maning” di Panti Asuhan
Al-Mukhlisim Desa Lebakgowah kecamatan Lebaksiu
Tegal.
b. Objek penelitian
Objek penelitiannya adalah berfokus pada pemenuhan
hak anak melalui program pendidikan “Yuh Sekolah
Maning” di Panti Al-Mukhlisin.
4. Sumber Data
Data primer yaitu data yang diperoleh dari
sumbernya langsung, baik dilakukan wawancara atau
observasi.(M.Djunaedi Ghony, dkk, 2012, h.157) Penulis
mendapatkan data dari pengurus Yayasan Al-Mukhlisin
terdiri dari pengurus panti asuhan, pengajar yayasan, dan
orang tua murid.
Sedangkan data sekunder yaitu peneliti
mendapatkan data dari catatan atau dokumen yang
berkaitan dengan penelitian yang diambil dari buku,
artikel, media sosial atau internet yang berkaitan dengan
penelitian.
14

5. Tempat dan waktu


Penulis melakukan penelitian pada bulan
September 2019 sampai dengan bulan Juni 2020. Objek
penelitian yang penulis dilakukan di Panti Asuhan Al-
Mukhlisin Jalan H. Abdul Majid, Lebakgowah,
Kecamatan Lebaksiu Tegal Jawa Tengah.
6. Teknik pengumpulan data
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan beberapa
teknik pengumpulan data melalui:
a. Observasi
Observasi adalah pengamatan dan pencatatan yang
sistematik atas fenomena yang sedang diselidiki.
(Sutrisno Hadi, 2015, h.186) Observasi yang peneliti
lakukan yaitu terjun langsung ke Panti Asuhan Al-
Mukhlisin Jalan H. Abdul Majid, Lebakgowah,
Kecamatan Lebaksiu Tegal Jawa Tengah. Peneliti ikut
terlibat langsung untuk mengamati proses pemenuhan
hak anak melalui program pendidikan “Yuh Sekolah
Maning” di Panti Al-Mukhlisin.

b. Wawancara
Wawancara merupakan teknik untuk mengumpulkan
data dan informasi yang didapat memperoleh
informasi dari seseorang dengan mengajukan
pertanyaan-pertanyaan berdasarkan tujuan
tertentu.(Dedi Mulyani, 2003, h.180. Dalam penelitian
ini penulis telah menyusun pertanyaan untuk diajukan
15

kepada beberapa pengurus panti asuhan, pengajar


panti asuhan, dan orang tua murid.
c. Studi Dokumentasi
Dokumentasi dilakukan untuk mendapatkan gambaran
dari sudut pandang subjek melalui media tertulis dan
dokumen lainnya yang ditulis atau dibuat langsung
oleh subjek yang bersangkutan. (Heri Herdiansyah,
2012, h.143) Dokumentasi berupa sumber tertulis ,
film, gambar, dan karya-karya monumental (Imam
Gunawan, 2013, h.176)
Dalam penelitian ini, peneliti mengumpulkan data-
data pendukung dari Panti Asuhan Al-Mukhlisin Jalan H.
Abdul Majid, Lebakgowah, Kecamatan Lebaksiu Tegal
Jawa Tengah. maupun website yang berupa dokumen-
dokumen kegiatan yang terkait dalam penelitian ini.
7. Teknik analisis data
Penelitian ini dilakukan dengan metode penelitian
kualitatif, data yang diperoleh melalui wawancara dan
observasi lalu diuraikan dalam bentuk deskripsi. Analisis
data merupakan proses mencari dan menyusun secara
sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara,
observasi dan bahan-bahan pendukung lain sehingga
dapat dipahami dan dapat diinformasikan kepada orang
lain temuan yang sudah dilakukan. (Sugiyono, 2009,
h.244)
16

Berdasarkan hal tersebut maka metode analisis


data yang digunakan adalah metode deskripsi analisis
yakni dengan cara mengamati, menyimpulkan data,
menyusun data, setelah data dianalisa kemudian disajikan
dalam tulisan-tulisan.
8. Teknik Keabsahan Data
Pengecekan data pada penelitian membutuhkan
beberapa teknik pengujian. Pengecekan data sangat
diperlukan untuk memastikan keaslian data yang ada agar
dapat dipercaya dan dapat dipertanggung jawabkan secara
ilmiah. Triangulasi adalah teknik pengumpulan data yang
sifatnya menggabungkan beberapa sumber data yang
sama dengan teknik yang berbeda. Data yang diperoleh
dari hasil observasi dan wawancara. Jika hasil data yang
didapat berbeda, peneliti dapat melakukan diskusi kepada
sumber data untuk memastikan data yang didapat sudah
benar, atau mungkin data sudah benar karena dilihat dari
sudut pandang yang berbeda. (Sugiyono, 2009, h.274)
H. Sistematika Penulisan
Untuk mempermudah pembahasan skripsi, secara
sistematis penulisan skripsi ini dibagi menjadi kedalam
enam bab, yang terdiri dari sub-sub bab. Adapun
sistematika peneulisan skripsi ini, sebagai berikut :
BAB I adalah Pendahuluan yang menjelaskan latar
belakang masalah, rumusan masalah, pembatasan
17

masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metode


penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II adalah Landasan Teori yang melandasi
pemikiran dalam menganalisa dari data-data yang
dikumpulkan. Landasan teori berkaitan dengan
konsentrasi penelitian Pemenuhan Hak Anak Melalui
Program Pendidikan “Yuh Sekolah Maning” di Panti
Asuhan Al-Mukhlisin Desa Lebakgowah Kecamatan
Lebaksiu Tegal.
BAB III adalah Gambaran Umum Lembaga yang
membahas eksistensi Panti Asuhan Al-Mukhlisin Desa
Lebakgowah Kecamatan Lebaksiu Tegal, profil, visi-misi,
kedudukan, fungsi dan tujuan berdirinya Desa
Lebakgowah Kecamatan Lebaksiu Tegal.
BAB IV adalah Hasil Penelitian dan Analisa yang
merupakan gabungan dari hasil pengumpulan data untuk
dianalisis melalui berbagai pendekatan-pendekatan teori,
khususnya dalam menganalisis sejauh mana Dampak
Keberadaan Panti Asuhan Al-Mukhlisin Desa
Lebakgowah Kecamatan Lebaksiu Tegal, Dalam Upaya
Memberikan Pemenuhan Hak Anak Melalui Program
Pendidikan “Yuh Sekolah Maning” di Panti Asuhan Al-
Mukhlisin Desa Lebakgowah Kecamatan Lebaksiu Tegal.
BAB V adalah Pembahasan yang berisi berbagai
macam ulasan yang memili keterikatan maupun hubungan
antara latar belakang, teori, dan rumusan masalah,
18

terutama teori-teori yang melandasi data-data yang akan


penulis analisis.
BAB VI adalah Penutup yang memuat kesimpulan,
implikasi, dan saran-saran penelitian yang dengan harapan
dapat memberikan sumbangsi pengetahuan terhadap
kinerja institusi yang bersangkutan yaitu Panti Asuhan Al-
Mukhlisin Desa Lebakgowah Kecamatan Lebaksiu Tegal.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Hak Anak
1. Pengertian Anak
Menurut R. A. Kosnan Anak adalah manusia yang
umurnya masih muda masih memiliki jiwa muda dan
perjalanan hidupnya masih mudah dipengaruhi oleh
keadaan sekitarnya. (R. A. Kosnan, 2005, h.113). Oleh
karena itu anak perlu diperhatikan secara efektif.
Sebagai makhluk sosial anak adalah makhluk yang
paling rentan dan lemah, anak seringkali menjadi
manusia yang dirugikan oleh manusia dewasa lainnya,
anak tidak memiliki hak bersuara, anak sering menjadi
tindak kekerasan dan dilanggar hak-hak anak jadi tidak
terpenuhi. (Arif Gosita, 1992, h.28)
Menurut Muhammad Taufik Makarao, anak adalah
generasi muda yang merupakan SDM sebagai potensi
generasi penerus bangsa yang memerlukan bimbingan
dan diberi perlindungan agar pertumbuhan dan
perkembangan fisik, mental, sosialnya utuh, serasi,
selaras, dan seimbang. (Ardani Mahendra, 2014, h.5)
Perlu diketahui, bahwa anak merupakan tanggung jawab
Negara. Anak membutuhkan perhatian khusus agar masa
depannya menjadi generasi penerus bangsa yang
berkualitas. Anak-anak merupakan manusia memiliki
hak atas hidupnya, maka sudah menjadi kewajiban bagi

19
20

orang tua, masyarakat dan Negara untuk memenuhi hak


anak. Jika ingin masa depan anak yang lebih baik maka
perlu untuk diperhatikan dan dipenuhi haknya sejak
dini.(Ardani Mahendra, 2014, h.5)
Anak adalah generasi penerus bangsa dan penerus
pembangunan, yakni generasi yang harus dipersiapkan
dari anak usia dini sebagai subjek pelaksanaan
pembangunan yang berkelajutan dan merupakan
generasi emas pada suatu Negara, termasuk Indonesia.
(Nashriana, 2011, h.1)
Jadi dapat dikatakan bahwa anak merupakan
generasi muda sebagai penerus bangsa yang harus
dilindungi dan dipersiapkan dari usia dini agar terpenuhi
hak nya sejak dini. memiliki hak atas hidupnya, maka
sudah menjadi kewajiban bagi orang tua, masyarakat dan
Negara untuk memenuhi hak anak agar memiliki masa
depan yang lebih baik.
2. Pengertian Hak Anak
Anak termasuk kategori kelompok yang rawan
mendapatkan perlakuan yang tidak sesuai dengan hak
asasi manusia. Hak anak yang harus dipenuhi agar anak-
anak dapat tumbuh secara optimal yaitu kelangsungan
hidup, perlindungan, pengembangan diri, dan partisipasi.
(Suradi, 2007, h.40)
Anak termasuk kategori kelompok yang lemah,
anak tidak memiliki kekuatan dan tidak bisa
21

menyuarakan keinginannya, anak membutuhkan peran


orang dewasa untuk membantu mengekspresikan
keinginannya tersebut seperti pemenuhan hak anak
dalam pendidikan merupakan tanggung jawab orang tua.
(Ife, 2001, h.48) Orang tua harus menangani langsung
agar kebutuhan pendidikan anak terpenuhi, para
pendidik yang mendidik anak disekolah hanya partner
bagi orang tua dalam proses memenuhi hak anak dalam
pendidikan. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Al-
Hakim, Nabi SAW bersabda “Tiada suatu pemberian
yang lebih utama dari orang tua kepada anaknya selain
pendidikan yang baik”
Menurut Darwan Prinst, hak anak adalah
mendapatkan pendidikan dan kasih sayang. (Darwin
Prinst, 2003, h.25) Pendidikan memiliki peranan sebagai
membentuk kualitas diri dari manusia agar mempunyai
daya saing dan memiliki kemampuan dalam bidang
keilmuan guna meningkatkan produktivitas sekaligus
menjadi investasi Sumber Daya Manusia. Pendidikan
membutuhkan peran pemerintah seperti masyarakat
dapat memperoleh fasilitas pendidikan yang bermutu
guna meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia yang
ada di Indonesia.
Berikut ini merupakan hak-hak anak menurut
peraturan UU No 23 tahun 2002 Pasal 9 ayat (1) tentang
perlindungan anak bahwa setiap anak berhak
22

memperoleh pendidikan dan pengajaran dalam rangka


pengembangan pribadinya dan tingkat kecerdasannya
sesuai dengan minat bakat. Kesimpulan dari pasal 9 ayat
1 itu adalah bahwa anak yang sudah memasuki usia
sekolah wajib terpenuhi hak pendidikan untuk
mendapatkan kesempatan bersekolah agar diri anak
tersebut berkembang dan dapat meningkatkan
kecerdasan sesuai minat bakat agar menjadi penerus
bangsa yang berguna.
3. Macam-macam Hak Anak dalam Ilmu
Kesejahteraan Sosial
Hak anak adalah hak yang wajib dipenuhi untuk
anak dari usia dini hingga anak usia remaja usia 12-18
tahun. Hak anak menurut kesejahteraan sosial dilindungi
oleh Undang-undang Nomor 4 tahun 1979 tentang
kesejahteraan anak, sebagai berikut:
a. Anak berhak atas kesejahteraan, perawatan, asuhan,
dan bimbingan maupun diberikan kasih sayang
maupun asuhan khusus untuk tumbuh dan
berkembang dengan wajar oleh keluarga.
b. Anak berhak atas pelayanan untuk mengembangkan
kemampuan dan kehidupan sosial.
c. Anak berhak atas pemeliharaan dan perlindungan,
baik pada saat dikandungan hingga sudah dilahirkan.
d. Anak berhak mendapat perlindungan terhadap
lingkungan hidup yang membahayakan atau
23

menghambat pertumbuhan dan perkembangannya


secara wajar.

4. Hak-hak Anak dalam Perspektif Islam


Anak merupakan anugrah yang dititipkan oleh
Allah SWT kepada sepasang suami istri kapanpun Allah
dapat mengambilnya tidak ada yang bisa menghalangi.
Anak sebagai makhluk yang bernyawa juga mempunyai
hak dan kewajiban selama di Dunia. Memenuhi hak
anak telah dijelaskan oleh Nabi dalam sebuah QS. An-
Nisa ayat 58.

ْ ‫َّللا َ ي َ أ ْ مُ ُر ك ُ ْم أ َ ْن ت ُ َؤ دُّ وا‬


ِ ‫اْل َ مَ ا ن َ ا ت ِ إ ِ ل َ ىٰ أ َ ه ْ ل ِ ه َ ا َو إ ِ ذَ ا َح كَ ْم ت ُ ْم ب َ ي ْ َن ال ن َّ اس‬ َّ ‫إ ِ َّن‬

ِ َ ‫َّللا َ كَ ا َن سَ ِم ي ًع ا ب‬
‫ص ي ًر ا‬ َّ ‫َّللا َ ن ِ ِع مَّ ا ي َ ِع ظ ُ ك ُ ْم ب ِ ه ِ ۗ إ ِ َّن‬ َّ ‫أ َ ْن ت َ ْح ك ُ مُ وا ب ِ ا ل ْ عَ دْ ِل ۚ إ ِ َّن‬

Artinya:
Sesungguhnya Allah menyuruh kamu
menyampaikan amanat kepada yang berhak
menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila
menetapkan hukum di antara manusia supaya
kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya
Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya
kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha
Mendengar lagi Maha Melihat.
Perkembangan dan kecerdasan anak merupakan
tanggung jawab orang tua. Sebagai sesama umat
beragama Islam agar dapat memenuhi kebutuhan hak
anak dalam pendidikan bukan hanya sekedar tugas dari
Negara melainkan sebagai tanggung jawab orang tua
dimulai dari lingkungan terdekat yaitu keluarga.
24

Macam-macam hak anak dalam perspektif Islam


menurut Al-Qur’an dan Hadits ada 7 macam, antara lain:
a. Hak anak untuk hidup dan berkembang. Seperti yang
dijelaskan dalam Al-qur’an hak untuk hidup dan
berkembang ini terdapat dalam surat Al-Maidah ayat
32 yang dapat disimpulkan yaitu supaya kita lebih
menghormati sesama manusia, memberikan hak
hidup tidak saling membunuh, membedakan manusia
dari suku, bahasa dan warna kulit.
b. Hak mendapatkan perlindungan dan penjagaan dari
siksa api neraka. Seperti yang dijelaskan dalam
Al’Qur’an surat At-Tahrim ayat 6 yang dapat
disimpulkan bahwa setiap manusia agar selalu
mengerjakan perbuatan-perbuatan yang baik,
melaksanakan perintah-perintah Allah, tidak
mengerjakan perbuatan yang dilarang Allah agar
terhindar dari siksa api neraka.
c. Hak mendapatkan nafkah dan kesejahteraan. Seperti
yang dijelaskan dalam Al’Qur’an surat Al-Baqarah
ayat 233 yang dapat disimpulkan bahwa setiap orang
tua yang mampu wajib menafkahi anaknya sampai
anaknya mampu menafkahi dirinya sendiri.
d. Hak mendapatkan pendidikan dan pengajaran.
Seperti yang dijelaskan dalam Al’Qur’an surat At-
Tahrim ayat 6 yang dapat disimpulkan bahwa setiap
manusia agar selalu mengerjakan anaknya agar
memiliki bekal ilmu dalam bentuk pendidikan.
25

Pendidikan adalah hak anak yang harus terpenuhi


yang menjadi kewajiban orang tua untuk mendidik
dan mengajarkan anaknya.
e. Hak mendapatkan keadilan dan persamaan derajat.
Seperti yang dijelaskan dalam Al’Qur’an surat Al-
Hujarat ayat 13 yang dapat disimpulkan bahwa
setiap anak mempunyai hak agar diperlakukan adil
oleh orang tua mereka. Orang tua tidak
diperkenankan membedakan hak anak dikarenakan
faktor jenis kelamin.
f. Hak mendapatkan cinta kasih. Seperti yang
dijelaskan dalam H.R. Bukhari Muslim yang dapat
disimpulkan bahwa setiap orang tua sudah
diwajibkan untuk memberikan cinta dan kasih
sayang terhadap anak-anaknya. Anak berhak
mendapat cinta dan kasih dari orang tuanya, anak
berhak mengkritik orang tua jika ia tidak merasakan
cinta dan kasih dari orang tuanya.
g. Hak untuk bermain. Seperti yang dijelaskan dalam
Hadits Sharif yang dapat disimpulkan bahwa setiap
anak mempunyai hak untuk bermain karena sesuai
umur dari anak tersebut. Tugas dari orang tua adalah
mengarahkan agar anak bermain sesuai dengan umur
dan permainan anak ini arahnya positif.
26

B. Keberfungsian Sosial
Keberfungsian sosial menurut Robert Barker
adalah pemenuhan kebutuhan dasar pada seseorang yang
meliputi aspek fisik yaitu (makanan, tempat tinggal,
keamanan, kesehatan dan perlindungan), aspek pribadi
yaitu (pendidikan, rekreasi, estetika, nilai, agama,
prestasi) dan kebutuhan emosi (rasa memiliki, saling
peduli, kebersamaan) dan konsep diri yang memadai
(kepercayaan diri, harga diri, dan identitas). (Robert
Barker, 2014, h.82)
Keberfungsian sosial mengacu pada cara yang
dilakukan individu atau kelompok untuk memotivasi
seseorang dalam menjalankan tugas kehidupan dalam
memenuhi kebutuhan dasarnya. Keberfungsian sosial
berkaitan dengan kemampuan seseorang dalam
memberikan kontribusi positif bagi masyarakat yang ada
disekitar terutama untuk dirinya sendiri.(Sheafor &
Horejsi, 2003, h.19)
Jadi dapat dikatakan bahwa Keberfungsian Sosial
adalah suatu kondisi dimana individu, kelompok,
keluarga dan masyarakat dapat memenuhi kebutuhan
dan hak dasarnya, melaksanakan tugas dan peran di
kehidupan sosialnya, serta mampu mengatasi masalah
yang ada dalam kehidupannya.

C. Pelayanan Sosial
1. Pengertian Kesejahteraan sosial
27

Kesejahteraan sosial menurut Isbandi


Rukminto adalah suatu ilmu terapan yang
mengembangkan kerangka pemikiran serta
metodelogi yang dapat meningkatkan kualitas hidup
masyarakat untuk pengelolaan masalah sosial,
pemenuhan kebutuhan hidup masyarakat dan
memaksimalkan anggota masyarakat untuk
berkembang. (Isbandi Rukminto, 2005, h.17)
Menurut Sumarno Nugroho Kesejahteraan
sosial ialah kumpulan kegiatan yang ditujukan untuk
individu, keluarga, kelompok dan komunitas yang
menanggulanggi masalah sosial yang ada di
lingkungan masyarakat yang dikarenakan oleh
perubahan kondisi. (Muhammad Suud, 2006, h.9)
2. Tujuan utama kesejahteraan sosial adalah :
1) Untuk tercapainya kehidupan yang lebih sejahtera
sesuai dengan standar kehidupan terpenuhi
kebutuhan pokok, seperti sandang, pangan, papan
dan kehidupan sosial yang harmonis dengan
lingkungan sekitar.
2) Untuk mencapai penyesuaian diri ya
3) Baik di kehidupan masyarakat seperti menggali
sumber-sumber, meningkatkan dan
mengembangkan taraf hidup yang memuaskan.
(Fahrudin, 2014, h.10)
3. Program Kesejateraan Sosial Anak
28

Menurut Bagong Suyanto program


kesejahteraan sosial anak sangat diperlukan dalam
rangka pemenuhan kebutuhan anak, seperti
kebutuhan pendidikan, kebutuhan bermain,
kebutuhan kesehatan, atau kebutuhan anak lainnya.
Dengan adanya program pendidikan “Yuh Sekolah
Maning” di wilayah Tegal Jawa Tengah, anak-anak
yang putus sekolah atau anak yang terlambat
sekolah akibat rendahnya ekonomi dapat
melanjutkan sekolah melalui program tersebut.
(Bagong Suyanto, 2010, h.5)
Kesejahteraan anak merupakan kondisi
dasar yang diperlukan oleh anak-anak agar dapat
berkembang secara sehat. Seperti yang disebutkan
oleh Clifton & Hodgson bahwa gambaran
kesejahteraan anak yang keadaan kebutuhan dasar
anak untuk tumbuh kembang yang sehat, termasuk
pendapatan yang cukup, perumahan, kesehatan,
pendidikan dan isu lingkungan, yang kondisi
dimana anak dapat berkembang. (Nurliana Cipta
Apsari, 2015, h.15)
Kesejahteraan anak merupakan sebuah
konsep yang melibatkan banyak faktor dan dimensi.
Seperti dimensi fisik, psikologis dan emosional,
sosial, kognisi dan pendidikan, serta dimensi
ekonomi (Thorton, 2001, h.15)
29

Jadi dapat dikatakan bahwa kesejahteraan


anak merupakan sebuah program kesejahteraan
sosial anak sangat diperlukan dalam rangka
pemenuhan kebutuhan anak dalam bidang
pendidikan, kesehatan, dan kebutuhan anak lainnya.
4. Manfaat Program Kesejahteraan Sosial Anak
Manfaat dengan adanya program
kesejahteraan sosial agar anak dapat terpenuhi hak
dan kebutuhannya. Anak mendapatkan fasilitas dan
terjamin kesehatan anak, terpenuhi gizi mendapatkan
pendidikan sesuai haknya. Manfaat yang dirasakan
oleh anak adalah anak jadi bersemangat untuk
belajar, dan menimbulkan perilaku yang lebih positif
dalam sehari-hari.
5. Kesejahteraan sosial dalam pemenuhan hak
pendidikan anak
Menurut Walter Friedlander Kesejahteraan
Sosial memiliki kebijakan dan pelayanan yang terkait
dengan kehidupan dalam masyarakat, seperti
kesehatan, jaminan sosial, pendidikan dan lain
sebagainya.(Isbandi Rukminto, 2001, h.26)
Dalam kesejahteraan sosial memiliki Program
Pelayanan Kesejahteraan Sosial Anak (PKSA) yang
bertujuan untuk membantu mengembangkan kondisi
anak menjadi anak yang lebih berpotensi pada
bidangnya dan sejahtera dalam menjalani
kehidupannya. Program kesejahteraan sosial anak
30

ada untuk mendampingi fungsi orang tua dalam


memecahkan masalah anak yang berhubungan
dengan kemiskinan, anak terlantar, kenakalan anak,
anak tidak mendapatkan kesempatan dalam
pendidikan dan lain sebagainya.
Pelayanan Kesejahteraan Sosial Anak (PKSA)
hadir untuk membantu orang tua di rumahnya
sendiri, atau dalam institusi/lembaga yang bertujuan
untuk memperkuat, memberdayakan dan menolong
anak yang membutuhkan perhatian, bimbingan,
perlindungan, serta hak untuk mendapatkan
pendidikan yang layak. (Menurut Irma Setyowati,
1990, h.12)
6. Pengertian Pelayanan Sosial
Menurut Alfed J. Khan pelayanan sosial
merupakan sebuah pelayanan yang diberikan oleh
lembaga kesejahteraan sosial yang terbagi dalam dua
golongan yaitu pekerjaan sosial yang sangat rumit
dan komprehensif dan pelayanan sosial memiliki
ruang lingkup dan batas-batas kewenangannya yang
selalu mengalami perubahan. (Pepen Nazaruddin,
2004, h.21)
Pelayanan Sosial menurut Edi Suharto adalah
pelayanan yang dimaksud untuk meningkatkan
kesejahteraan sosial manusia sedanngkan arti sempit
adalah pelayanan sosial yang diberikan untuk
31

masyarakat yang kurang mampu. (Edi Suharto,


2004, h.52)
Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan
bahwa pengertian pelayanan sosial adalah
pelayanan dari lembaga atau yang diberikan
seseorang untuk masyarakat yang kurang mampu
untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
7. Fungsi Pelayanan Sosial
Menurut M. Titmuss fungsi pelayanan sosial
adalah sebagai berikut:
a. Meningkatkan kesejahteraan individu,
kelompok serta masyarakat untuk masa
sekarang dan mendatang
b. Melindungi masyarakat
c. Investasi manusiawi yang diperlukan untuk
mencapai tujuan-tujuan sosial
d. Program kompensasi untuk orang-orang yang
tidak mendapat pelayanan sosial.
8. Pelayanan Sosial yang ada di Panti Asuhan Al
Mukhisin
a. Terpenuhi kebutuhan jasmani dengan baik
seperti terpenuhi kebutuhan pokok yaitu
sandang, pangan, dan papan.
b. Terpenuhi kebutuhan rohani dengan baik
seperti kasih sayang.
c. Terpenuhi kebutuhan sosial dengan baik
seperti hubungan baik dengan teman dan
32

masyarakat. (Ahmad Abidin, Kepala


Pengasuhan Panti Asuhan Al-Mukhlisin,
Wawancara di Panti Asuhan Al-Mukhlisin, 15
Oktober 2019)
9. Program Pelayanan Pendidikan
a. Pengertian Pendidikan
Menurut sifatnya pendidikan dibedakan
menjadi 3, yaitu pendidikan informal, formal dan
nonformal. Menurut Isbandi Rukmianto Adi
mengatakan bahwa pendidikan adalah suatu upaya
pembangunan suatu pemberdayaan dengan
berbagai bentuk dan versinya, dilakukan guna
untuk meningkatkan tingkat kesejahteraan
masyarakat ataupun kesejahteraaan sosial. (Isbandi
Rukmianto Adi, 2012, h.3)
Menurut Harahap dan Poerkatja,
pendidikan merupakan usaha sengaja yang
dilakukan orang tua yang selalu diartikan sebagai
bentuk moril tanggung jawab dalam memenuhi
pendidikan anak atau mendidik anak seperti guru
disekolah. (Syah Muhibbin, 2007, h.11)
Menurut Ihsan Pendidikan formal adalah
pendidikan di sekolah yang sudah teratur,
sistematis dan memiliki jenjang pendidikan yang
mulai dari jenjang taman kanak-kanak sampai
perguruan tinggi. (Ihsan, 2011, h.30)
33

Pendidikan non formal adalah pendidikan


yang dilaksanakan tidak terlalu mengikuti aturan
seperti pendidikan formal dan dilaksanakan secara
waktu tertentu. (Ahmad dan Uhbiyati, 1991, h.97)
Pendidikan Informal adalah pendidikan
dimana membantu anak belajar dengan cara
mandiri dan terbentuk kegiatan belajar mengajar
secara tidak disengaja. (Suprijanto, 2007, h.8)
Berdasarkan pengertian pendidikan dari
beberapa ahli kesimpulannya adalah pendidikan
ada 3 macam yaitu informal, nonformal dan
formal yang merupakan pelaksanaan pendidikan
yang dibedakan melalui peraturan dari pemerinta,
cara belajar seperti dibawah naungan lembaga atau
dilakukan dengan mandiri atau komunitas, dan
waktu pelaksanaan belajarnya.
b. Tujuan pendidikan
1. Pendidikan formal memiliki tujuan sebagai
berikut:
a) Jangka panjang dan umum pendidikan
memiliki tujuan untuk membekali anak
dengan kemampuan umum untuk
kehidupan di masa depan.
b) Hasil belajar di sekolah akan disahkan
dalam bentuk ijazah, ijazah sangat
diperlukan untuk di dunia pekerjaan,
kedudukan dann untuk melanjutkan
34

pendidikan ke jenjang selanjutnya.


(Sudjana, 2004, h.29)
2. Pendidikan informal memiliki tujuan sebagai
berkut:
a) Mengembangkan potensi anak dengan
pengetahauan dan keterampilan.
b) Pengembangan sikap dan kepribadian
professional. (Sardjan Kadir, 2002,
h.65)
3. Pendidikan non formal memiliki tujuan
sebagai berkut:
a) Untuk memenuhi pengetahuan anak dari
tingkat dasar. Contoh pengetahuan tentang
alam, pengetahuan tentang hewan, dan
pengetahuan tentang kesehatan
b) Untuk melengkapi tingkatan pendidikan yang
telah dilaksanakan tingkat dasar seperti
pengajian dan pendidikan kesenian. (Ahmad
dan Uhbiyati, 1991, h.98)
D. Kerangka Berpikir
Pada tahun 2018 Pemerintah Kota Tegal dan
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud)
Kabupaten Tegal bekerja sama dengan Panti Asuhan
Al Mukhlisin membuat program pendidikan Yuh
Sekolah Maning untuk mengatasi beragam masalah
yang ada di Desa Lebakgowah Kecamatan Lebaksiu
Tegal yakni kurang dukungan sosial dari ortu dalam
35

pendidikan, latar belakang pendidikan orang tua


rendah, kondisi lingkungan tempat tinggal kurang
memperhatikan pendidikan, angka putus sekolah
tinggi dan rendahnya ekonomi keluarga.
Panti Asuhan Al Mukhlisin berusaha mengatasi
menyelesaikan masalah melalui pelayanan sosial
untuk memenuhi hak anak melalui program
pendidikan Yuh Sekolah Maning dengan model
pembelajaran seperti sekolah formal pada umumnya
sesuai dengan usia anak serta jenjang pendidikan
anak. Dengan permasalahan anak tersebut program
Yuh Sekolah Maning akan memenuhi kebutuhan anak
berupa sekolah gratis, pengembangan keterampilan,
dan uang saku.
36

Bagan 2.1 Kerangka Berpikir

Anak

Permasalahan : Program Pendidikan Yuh


1. Kurang dukungan sosial dari ortu Sekolah Maning
dalam pendidikan
Sekolah Formal :
2. Latar belakang pendidikan orang
tua rendah - SD/MI
3. Kondisi lingkungan tempat tinggal kurang - SLTP: SMP dan
memperhatikan pendidikan MTS
4. Angka putus sekolah tinggi
- SLTA: SMA, SMK
dan MA
5. Rendahnya ekonomi keluarga

Kesejahteraan sosial

- Terpenuhi Hak Anak


melalui program
pendidikan Yuh
Sekolah Maning
37

BAB III
GAMBARAN UMUM LEMBAGA
A. Sejarah Panti
Panti Asuhan Al Mukhlisin berdiri sejak tahun 1989
meskipun secara resmi di akta notaris tahun 1995. Sejak
berdiri panti asuhan Al-Mukhlisin secara sungguh-sungguh
turut serta membantu program pemerintah, khususnya dalam
mengentaskan kemiskinan dan mencerdaskan bangsa. Serta
menanamkan jiwa nasionalisme kebangsaan dan akhlaqul
karimah. Panti Asuhan Al Mukhlisin resmi dibuka pada
tanggal 03 Maret 1995. Panti Asuhan Al Mukhlisin di
bangun di atas tanah seluas 1.400 M3 dengan luas bangunan
700 M3, sedangkan fasilitas yang di miliki diantaranya kantor
sebanyak 2 ruang, ruang kelas 4 lokal, mushola, 15 kamar
mandi, 6 asrama santri (putra/putri), dapur umum, gudang,
listrik, air, dan lain-lain. (Ahmad Abidin, Kepala Pengasuhan
Panti Asuhan Al-Mukhlisin, Wawancara di Panti Asuhan Al-
Mukhlisin, 15 Oktober 2019)
Panti Asuhan Al Mukhlisin adalah lembaga yang
bergerak dibidang sosial untuk menjaring anak-anak yang
berasal dari keluarga tidak mampu, yatim atau piatu dan
terlantar yang belum sejahtera, haknya belum terpenuhi baik
dalam kebutuhan tempat tinggal ataupun pendidikan. Panti
asuhan akan menggantikan peran orang tua yang akan
mengasuh, menjaga, dan melindungi hak-hak anak atas
bantuan saudara-saudara yang berasal dari keluarga mampu.
(Ahmad Abidin, Kepala Pengasuhan Panti Asuhan Al-
38

Mukhlisin, Wawancara di Panti Asuhan Al-Mukhlisin, 15


Oktober 2019)
Alasan didirikannya panti asuhan saat itu ialah karena
melihat permasalahan yang ada yaitu banyaknya anak yang
tidak sekolah karena tidak mampu dibidang ekonomi,
solusinya didirikanlah panti asuhan ini di Tegal. Harapannya
agar anak-anak akan meningkat kesejahteraannya, terpenuhi
haknya agar mereka memiliki masa depan yang lebih
cemerlang.
Panti Asuhan Al Mukhlisin mempunyai program
pendidikan ‘Yuh Sekolah Maning’ bekerja sama dengan
Pemerintah Kota Tegal sejak 2015. Dalam menunjang
pendidikan sepenuhnya akan dibiayai oleh Panti Asuhan
mulai dari pembiayaan, perwalian maupun fasilitas
pendukung pembelajaran seperti pemberian uang saku,
pemberian peralatan sekolah gratis, penyediaan ruang belajar
di Panti Asuhan, serta pemberian hadiah untuk anak yang
berprestasi di sekolah.
Dilihat dari letak geografisnya Panti Asuhan Al
Mukhlisin berada di wilayah kelurahan Lebakgowah,
tepatnya di Jl. H. Abdul Madjid, RT. 04 RW. 03 Desa
Lebakgowah Kecamatan Lebaksiu Kabupaten Tegal. Panti
Asuhan yang dipimpin oleh bapak Drs. H. Hasyim AB, MA
sebagai pengasuh sekaligus ketua Panti Asuhan. Secara
umum, tujuan didirikannya Panti Asuhan tersebut adalah
untuk meningkatkan keterampilan para anak panti dan non
panti agar nanti setelah selesai masa pendidikan dapat
39

bekerja sesuai minat dan bakat yang dimiliki anak-anak.


(Ahmad Abidin, Kepala Pengasuhan Panti Asuhan Al-
Mukhlisin, Wawancara di Panti Asuhan Al-Mukhlisin, 15
Oktober 2019)
Tahun pelajaran 2019/2020 anak Panti Asuhan Al
Mukhlisin yang ditempatkan di panti asuhan/asrama
berjumlah 28 orang yang terdiri dari Putra 10 orang dan putri
18 orang, dan anak non panti terdiri dari Putra 20 orang dan
putri 28 orang, total keseluruhan anak panti dan non panti
adalah 76 orang.

B. Visi dan Misi Panti


1. Visi
Mewujudkan impian anak-anak dalam memenuhi hak
pendidikan serta membimbing anak-anak agar bisa
menjadi anak yang berakhlakul karimah.
2. Misi
a. Membantu meringankan beban hidup anak-anak yang
berasal dari keluarga tidak mampu, yatim atau piatu
dan terlantar.
b. Membantu mewujudkan impian anak-anak yang
berasal dari keluarga tidak mampu, yatim atau piatu
dan terlantar dalam mendapatkan pendidikan.
c. Memberikan dana santunan untuk anak-anak yang
berasal dari keluarga tidak mampu, yatim atau piatu
dan terlantar.
40

d. Memberikan dana beasiswa untuk sekolah kepada


anak-anak yang berasal dari keluarga tidak mampu,
yatim atau piatu dan terlantar.
e. Meningkatkan minat untuk sekolah kepada anak-
anak yang berasal dari keluarga tidak mampu, yatim
atau piatu dan terlantar. (H. M. Hasyim Bunasir,
Ketua Pengurus Panti Asuhan Al-Mukhlisin,
Wawancara di Panti Asuhan Al-Mukhlisin, 15
Oktober 2019)

C. Tujuan Panti
Secara umum, tujuan didirikannya Panti Asuhan Al
Mukhlisin adalah untuk meningkatkan minat sekolah para
anak-anak yang berasal dari keluarga tidak mampu, yatim
atau piatu dan terlantar agar nanti setelah selesai masa
pendidikan dapat bekerja sesuai minat dan bakat yang
dimiliki anak-anak.
Secara khusus, tujuan didirikannya Panti Asuhan Al
Mukhlisin adalah
1. Meningkatkan minat sekolah kepada anak-anak yang
berasal dari keluarga tidak mampu, yatim atau piatu dan
terlantar.
2. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kepada
anak-anak yang berasal dari keluarga tidak mampu, yatim
atau piatu dan terlantar.
41

3. Meningkatkan Kesejahteraan keluarga anak-anak yang


berasal dari keluarga tidak mampu, yatim atau piatu dan
terlantar.
4. Meningkatkan minat sekolah kepada anak-anak yang
berasal dari keluarga tidak mampu, yatim atau piatu dan
terlantar.
5. Memberikaan fasilitas sekolah kepada anak-anak yang
berasal dari keluarga tidak mampu, yatim atau piatu dan
terlantar.
6. Mendidik dan membina anak agar menjadi pribadi yang
mandiri. (H. M. Hasyim Bunasir, Ketua Pengurus Panti
Asuhan Al-Mukhlisin, Wawancara di Panti Asuhan Al-
Mukhlisin, 15 Oktober 2019)

D. Sasaran Penerima Layanan


Panti asuhan Al-Mukhlisin memiliki sasaran penerima
layanan untuk anak asuh yaitu sebagai berikut :
1. Mengantarkan anak kepada program pendidikan MAN
atau sederajat
2. Mendidik dan membina anak agar menjadi pribadi yang
mandiri
3. Mendidik dan membina anak agar dapat bermanfaat
minimal untuk dirinya sendiri, terlebih untuk keluarga dan
masyarakat.
4. Menjaring anak-anak yang berasal dari keluarga tidak
mampu, yatim atau piatu dan terlantar yang ingin
mendapatkan kesempatan untuk sekolah.
42

5. Hafal do’a sehari-hari


6. Hafal beberapa surat Al-qur’an. (H. M. Hasyim Bunasir,
Ketua Pengurus Panti Asuhan, Wawancara di Panti
Asuhan Al-Mukhlisin, 15 Oktober 2019)
E. Sarana dan Prasarana Panti
Panti Asuhan Al-Mukhlisin merupakan rumah dari
Anak-anak yang putus sekolah sedang berjuang menimba
ilmu pendidikan. Dengan adanya panti asuhan ini diharapkan
akan membantu memecahkan permasalahan anak yang putus
sekolah dan anak yang orang tuanya tidak mampu memenuhi
hak pendidikan anak karena latar belakang ekonominya
rendah.
Panti Asuhan memiliki fasilitas yang memadai baik
sarana maupun prasarana untuk mendukung aktivitas belajar
anak-anak. Sarana prasarana yang ada di panti asuhan adalah
sebagai berikut:
Tabel 3.1
Fasilitas yang ada di Panti Asuhan Al Mukhlisin
No URAIAN JUMLAH KETERANGAN
1. Ruang kelas 6 lokal Baik
2. Ruang Staff 3 lokal Baik
Pengurus, dan Guru Baik
3. Mushola 1 lokal Baik
4. Kamar santri 6 lokal Baik
5. Kamar mandi (WC) 15 lokal Baik
6. Aula 1 lokal Baik
7. Gudang 4 lokal Baik
8 UKS 1 lokal Baik
Sumber: Dokumen Buku Data Kepengurusan Yayasan Al
Mukhlisin Tahun 2019
43

F. Sumber Dana
Pembiayaan panti asuhan Al Mukhlisin untuk operasional
baik kebutuhan pokok seperti : makan, minum, dan biaya
sekolah setiap bulannya berkisar kurang lebih Rp. 19.725.000
(Sembilan belas juta tujuh ratus dua puluh lima ribu rupiah.
Sumber Biaya Operasional Panti Asuhan Yayasan Al
Muikhlisin berasal dari berbagai sumber, yaitu:
a. Bantuan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Tengah secara
periodik berupa permakanan lauk pauk anak asuh peranak
asuh pertahun untuk 23 anak asuh masing masing Rp.
700.000,- pada bulan Oktober Tahun 2019.
b. Bantuan Lembaga Pemerintah atau Bantuan Swasta
Individu, antara lain:
c. Bank Nusamba Kecamatan Adiwerna Kabupaten Tegal
d. PLN Kecamatan Balapulang Kabupaten Tegal
e. Dinas Pegadaian Kecamatan Lebaksiu Kabupaten Tegal
f. Komandan Brigift Dewa Ratna Slawi Kabupaten Tegal
g. Donatur Panti Asuhan Al Mukhlisin yang memiliki
simpati, empati, dan hati nurani untuk membantu.
(Sumber: Dokumen Buku Keuangan Panti Asuhan Al
Mukhlisin Bulan Oktober Tahun 2019)

G. Susunan Pengurus Panti


Panti Asuhan Al Mukhlisin memiliki struktur organisasi
kepegawaian untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawab.
Tercapainya tujuan secara maksimal dan mengatur peranan
44

sesuai fungsinya. Dalam struktur organisasi ada pembagian


kerja, fungsi dan koordinasi dari setiap kegiatan.
Jumlah keseluruhan pengurus panti asuhan sebanyak 12
orang, dan untuk jumlah anak di panti asuhan sebanyak 76
anak, dan tercatat yang tinggal di asrama sebanyak 28 anak
sementara yang tinggal bersama orang tua sebanyak 48 anak.
Adapun anak yang jenis kelamin perempuan 46 anak, dan 30
jumlah anak laki-laki.
Bagan 3.2
Susunan Pengurus Panti Asuhan Al Mukhlisin

DEWAN PEMBINA
Ketua Dewan Pembina: H. M.
Royyan Suparno
Anggota Dewan Pembina: H. M.
Masyhuri

DEWAN PENGURUS KABID HUMAS


Ketua Umum: Drs. H. M. Fatih Fathunnida ,S.Pd
Hasyim Bunasir, MA Ricky Komarudin, S.Pd
Bendahara:Hj. Asnah, S.Pd. Musyakiroh
Sekertaris: Ibrohim Aji, S. Pd.
I

KABID PENDIDIKAN
Muhammad Galih Subekhan,
S.pd.I

Ike Sri Wulandani, S.Pd

Atik Harlindah, S. Pd
45

Dalam usaha memberikan pelayanan kesejahteraan sosial


untuk anak maka dibentuk susunan pengurus panti asuhan ada
pembagian divisi atau status jabatan yang memiliki peran masing-
masing dalam melaksanakan tugas-tugas di panti asuhan. Fungsi
adanya penyusunan pengurus panti untuk mengalokasikan
sumber daya, melakukan kegiatan perekrutan anak asuh dan
pengembangan keahlian anak.

Tabel 3.2 Jumlah Anak yang mengikuti program


pendidikan
No. Jenjang Pendidikan Jumlah Anak Persentase
1 SD 8 10,6 %
2 SLTP 42 55,2 %
3 SLTA 26 34,2 %
4 Total 76 100 %

Program Pendidikan “Yuh Sekolah Maning” ini berlaku


bagi semua siswa Sekolah Dasar hingga SLTA. Jumlah
presentase anak asuh Panti Asuhan yang mengikuti jenjang
pendidikan Sekolah Dasar adalah 10,6 % yaitu sebanyak 8 anak,
untuk jenjang pendidikan Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama
(SLTP) sebesar 55,2% yaitu sebanyak 42 anak, dan untuk
jenjang pendidikan Sekolah Lanjutan Tingkat Akhir (SLTA)
sebesar 34,2% yaitu sebanyak 26 anak. Jadi total keseluruhan
yang menigkuti Program Pendidikan “Yuh Sekolah Maning”
yaitu sebanyak 76 anak.
BAB IV
DATA DAN TEMUAN PENELITIAN

Pada bagian BAB IV ini akan dijelaskan tentang hasil yang


telah peneliti amati di Panti Asuhan Al Mukhlisin dengan
melakukan wawancara dengan pengurus Panti Asuhan sebanyak
5 informan. Peneliti juga melakukan observasi di Panti Asuhan
dengan mengunjungi panti tersebut dan mencari informan yang
merupakan bagian dari pengurus Panti Asuhan tersebut. Dalam
mencari informan wawancara peneliti fokus untuk pengurus dan
staff panti asuhan.
A. Deskripsi Masalah Anak di Desa Lebakgowah
Kecamatan Lebaksiu Tegal
Beragamnya masalah terhadap anak yang ada di Tegal
yang marak terjadi seperti kekerasan fisik, psikis anak
terganggu, anak dari keluarga yang broken home, putus
sekolah, nikah muda dan masih banyak lagi yang lainnya.
Anak-anak yang menjadi korban itu butuh dilindungi dan
diberikan rumah yang aman dan fasilitas yang mendukung
untuk melanjutkan hidupnya.
Masalah anak yang ada di Kabupaten Tegal Jawa
Tengah diantaranya banyak anak yang putus sekolah dan
anak yang telat untuk putus sekolah. Penyebab putus sekolah
dikarenakan rendahnya ekonomi keluarga dan kurang
dukungan sosial dari ortu dalam pendidikan. Masih banyak
anak yang kurang sadar arti penting pendidikan. Beberapa

46
47

anak lebih memelih bekerja dibandingkan untuk sekolah


dikarenakan rendahnya ekonomi keluarga mereka.
Pemerintah Tegal melakukan sosialisasi kepada panti
asuhan yang ada di Tegal untuk memberikan jalan keluar
dari masalah anak yang ada. Pemerintah tegal membuat
program pendidikan Yuh Sekolah Maning untuk mengatasi
masalah pendidikan tersebut dikarenakan anak wajib
mendapatkan hak mereka dalam hal pendidikan, tidak ada
kata terlambat untuk melanjutkan sekolah, dan pemerintah
bekerja sama dengan panti-panti agar mendukung program
pendidikan ini agar anak-anak yang belum atau putus sekolah
karena faktor biaya bisa memenuhi hak untuk melanjutkan
sekolahnya.
Semenjak program yuh sekolah maning didirikan
banyak anak yang bisa melanjutkan pendidikan yang
dikarenakan terhambat biaya atau tidak mempunyai dana
untuk sekolah. Lingkungan tempat tinggal juga menjadi
faktor dari beberapa anak yang putus sekolah. Maka dari itu
dengan adanya program tersebut semua hak anak mulai dari
biaya sekolah hingga uang saku akan ditanggung oleh
pemerintah.(Wawancara pribadi dengan Drs. H. M. Hasyim
Bunasir MA, Panti Asuhan Al Mukhlisin, 27 Oktober 2019)

B. Pemenuhan Hak Anak melalui Program Pendidikan Yuh


Sekolah Maning di Desa Lebakgowah Kecamatan
Lebaksiu Tegal
48

Panti Asuhan Al Mukhlisin mempunyai program


pendidikan “Yuh Sekolah Maning” bekerja sama dengan
Pemerintah Kota Tegal. Dalam menunjang pendidikan
sepenuhnya akan dibiayai oleh Panti Asuhan mulai dari
pembiayaan, perwalian maupun fasilitas pendukung
pembelajaran seperti pemberian uang saku, pemberian
peralatan sekolah, penyediaan ruang belajar di Panti Asuhan,
serta pemberian hadiah untuk anak yang berprestasi di
sekolah.
Panti asuhan sesuai dengan visi misinya adalah
mewujudkan impian anak-anak dalam memenuhi hak
pendidikan anak. Penyelenggaraan program pendidikan
gratis ini adalah hal yang sangat bagus menurut masyarakat
karena disini anak akan terwujud impiannya, merasakan
suasana belajar, mengembangkan pengetahuan, menekuni
minat dan bakat yang mereka inginkan, serta keterampilan
anak untuk masa depannya.
Panti asuhan memiliki program yang mendukung untuk
minat bakat pada anak asuh, tujuan diadakannya program ini
adalah mendukung minat bakat anak dan memotivasi agar anak
menjadi anak yang yang lebih kreatif untuk masa depannya,
akan dijelaskan beberapa program pemenuhan hak anak di
panti asuhan Al Mukhlisin sebagai berikut:
1. Program Keagamaan
a. Pembelajaran Al-qur’an setiap malam jum’at untuk
anak asuh.
b. Pengajian kitab kuning setiap malam untuk anak asuh
49

2. Program Sosial
b. Menyelenggarakan santunan 10 Muharram
c. Menyelenggarakan khitanan massal gratis setiap 10
Muharram
d. Menyelenggarakan santunan sebelum bulan suci
Ramadhan
e. Menerima dan menyalurkan daging qurban pada hari
raya idul adha
3. Program Pendidikan
a. Pembelajaran bahasa arab dan bahasa inggris setiap
hari jum’at untuk anak asuh
b. Anak dapat belajar dipendidikan formal sesuai
dengan umur anak masing-masing mulai dari SD/MI,
SMP/MTS, dan SMA/MAN.
c. Mengadakan diklat dan seminar tentang pendidikan
antar Panti Asuhan khususnya di wilayah Tegal.
d. Mengadakan lomba cerdas cermat antar panti asuhan.
4. Program Skill dan Olahraga
a. Parenting Skill
b. Pelatihan usaha sesuai minat bakat
c. Menyelenggarakan pelatihan bulu tangkis.
d. Menyelenggarakan pelatihan tenis meja.
e. Menyelenggarakan pelatihan karate
f. Menyelenggarakan pelatihan memanah.
Program Pendidikan “Yuh Sekolah Maning” ini
berlaku bagi semua siswa Sekolah Dasar hingga SLTA.
Jumlah presentase anak asuh Panti Asuhan yang mengikuti
50

jenjang pendidikan Sekolah Dasar adalah 10,6 % yaitu


sebanyak 8 anak, untuk jenjang pendidikan Sekolah
Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) sebesar 55,2% yaitu
sebanyak 42 anak, dan untuk jenjang pendidikan Sekolah
Lanjutan Tingkat Akhir (SLTA) sebesar 34,2% yaitu
sebanyak 26 anak. Jadi total keseluruhan yang menigkuti
Program Pendidikan “Yuh Sekolah Maning” yaitu sebanyak
76 anak.

Masyarakat wilayah Kota Tegal merasakan manfaat


semenjak ada program pendidikan “Yuh Sekolah Maning”
yaitu anak mendapatkan kesempatan dapat bersekolah secara
gratis tanpa membebankan orang tua masalah biaya
pendidikan. Dengan diberikannya bantuan berupa
perlengkapan sekolah yang diberikan kepada anak yang
mampu meringankan beban orang tua anak. Pemerintah Kota
Tegal berharap dengan adanya program ini dan dibantu oleh
Panti Asuhan Al Mukhlisin dapat meningkatkan mutu
pendidikan di Indonesia.
Drs. H. M. Hasyim Bunasir MA menyampaikan
tentang program pendidikan ‘Yuh Sekolah Maning” sebagai
berikut:
“Semenjak ada program pendidikan Yuh Sekolah
Maning di Panti Asuhan anak-anak yang tadinya tidak
sekolah sekarang jadi sekolah, gratis pula dan dapat fasilitas
yang mendukung untuk anak-anak jadi semangat belajarnya
biar nanti setelah lulus sekolah dapat kerja yang bagus”.
51

(Wawancara pribadi dengan Drs. H. M. Hasyim Bunasir MA,


Panti Asuhan Al Mukhlisin, 27 Oktober 2019)
Dalam memenuhi hak anak melalui program
pendidikan “Yuh Sekolah Maning” di Panti Asuhan Al
Mukhlisin dengan diberikannya fasilitas pendukung dalam
bentuk;
“Anak mendapatkan tabungan pendidikan setiap tahun
per anak, sekolah gratis, uang saku, bantuan buku, tas,
seragam, dan tempat tinggal berupa asrama.”(Wawancara
pribadi dengan Ahmad Abidin, Panti Asuhan Al Mukhlisin,
26 Oktober 2019)
Panti asuhan juga memberikan fasilitas sarana dan
prasarana untuk anak asuh yang tidak memiliki orang tua dan
terlantar, seperti yang disampaikan ketua pengasuh anak di
panti sebagai berikut:
“Mengenai fasilitas sarana dan prasarana yang
merupakan pelayanan yang ada di panti asuhan untuk anak
asuh berupa ruang kelas, ruang pengasuh, musholla, kamar
anak, kamar mandi, aula, gudang dan uks semua kondisinya
bagus dan layak pakai untuk mendukung aktifitas sehari-hari
dalam menjalani program pendidikan Yuh Sekolah Maning.”
(Wawancara pribadi dengan Ahmad Abidin, Panti Asuhan Al
Mukhlisin, 26 Oktober 2019)
Ahmad Abidin menuturkan saat diwawancarai tentang
proses perekrutan atau syarat untuk menjadi anak asuh di
Panti Asuhan Al-Mukhlisin sebagai berikut;
52

“Pertamanya calon anak asuh harus daftar ke panti, lalu


nanti disurvey oleh staff panti kondisi keluarga dan kondisi
anak, diverifikasi data, lalu nanti jika diterima harus buat
surat tidak mampu dan surat kematian orang tua untuk anak
yatim atau piatu.” (Wawancara pribadi dengan Ahmad
Abidin, Panti Asuhan Al Mukhlisin, 26 Oktober 2019)
Menurut Muhammad Galih sebagai “staff bidang
pendidikan di panti asuhan Al Mukhlisin, panti asuhan
memiliki sasaran utama yang akan dijadikan sebagai anak
asuh yang akan didaftarkan untuk mengikuti program
pendidikan Yuh Sekolah Maning yaitu Anak yang berasal
dari keluarga yang ekonominya rendah, anak terlantar, dan
anak yatim piatu.” (Wawancara pribadi dengan Muhammad
Galih, Panti Asuhan Al Mukhlisin, 26 Oktober 2019)
Harapan untuk anak-anak dengan adanya program
pendidikan “Yuh Sekolah Maning” yang ada di Panti Asuhan
Al-Mukhlisin adalah;
“Semoga semua anak yang mendapatkan keseempatan
untuk mengikuti program pendidikan Yuh sekolah maning
yang mendapatkan kesempatan sekolah secara gratis dapat
menjadi anak yang berguna untuk Negara dan menjadi anak
yang cerdas.” (Wawancara pribadi dengan Hj. Asnah, Panti
Asuhan Al Mukhlisin, 27 Oktober 2019)
Menurut Hj. Asnah “hasil yang telah dicapai setelah
adanya program pendidikan “Yuh Sekolah Maning” di Panti
Asuhan Al-Mukhlisin adalah Anak dapat lulus sekolah
secara gratis sampai jenjang SMA dan mendapatkan
53

pekerjaan yang bagus.” (Wawancara pribadi dengan Hj.


Asnah, Panti Asuhan Al Mukhlisin, 27 Oktober 2019)
Hj. Asnah mengungkapkan dengan adanya pelayanan
program Pendidikan “Yuh Sekolah Maning” masyarakat
merasa lebih sejahtera sebagai berikut;
“Alhamdulillah respon dari masyarakat bagus, dan
sudah ada beberapa anak yang berhasil lulus sekolah sampai
jenjang SMA, sekarang sudah bekerja dan hidupnya jadi
lebih sejahtera” (Wawancara pribadi dengan Hj. Asnah, Panti
Asuhan Al Mukhlisin, 27 Oktober 2019)

C. Manfaat Program Pendidikan Yuh Sekolah Maning bagi


Kesejahteraan Anak

Rendahnya ekonomi kelarga merupakan alasan


dibentuknya program pendidikan Yuh Sekolah Maning di
Panti Asuhan Al Mukhlisin. Program ini adalah salah satu
bentuk pelayanan yang diberikan oleh panti asuhan Al
Mukhlisin terhadap anak asuh yang diberikan sesuai dengan
kebutuhan setiap anak. Kegiatan yang ada pada program ini
pun beragam, tergantung pada minat bakat dan jenjang
pendidikan anak. Program ini dilakukan untuk meningkatkan
mutu pendidikan yang ada di Indonesia khususnya untuk anak
yang berdonasi sekitar wilayah Tegal. Daerah tegal terkenal
dengan anak yang putus sekolah, sudah nikah dan
memutuskan untuk bekerja demi membiayai hidup sehari-hari
karena rendahnya ekonomi keluarga anak, sehingga banyak
54

anak yang usianya sudah melewati usia produktif untuk


menempuh jenjang pendidikan.
Masyarakat yang berada di lingkungan panti asuhan Al
Mukhlisin merupakan masyarakat yang kurang
memperhatikan pendidikan, rata-rata orang tua disana lebih
memberikan dukungan anaknya untuk bekerja mendapatkan
uang, karena pada dasarnya orang tua disana rata-rata
orangtua disana memiliki latar belakang pendidikan rendah
hanya sampai SD atau SMP dan tidak memiliki pekerjaan
yang tetap hanya pekerja serabutan. Maka dari itu timbul
angka putus sekolah yang tinggi di daerah Tegal Jawa
Tengah. Kebanyakan dari masyarakat Tegal hidup dengan
ekonomi yang rendah, memiliki masalah pendidikan, sekolah
merupakan hal yang sulit mereka ingin lakukan karena
menurut mereka biaya untuk sekolah itu mahal dan butuh
biaya yang besar. Hal itu yang membuat panti asuhan Al
Mukhlisin mengupayakan mengadakan agar anak-anak yang
putus sekolah atau belum sekolah mendapatkan pelayanan
kesejahteraan yang terbaik dengan didirikannya program Yuh
Sekolah Maning. (Hj. Asnah, Panti Asuhan Al Mukhlisin, 27
Oktober 2019)
Untuk daftar menjadi anak asuh di panti asuhan Al
Mukhlisin adalah dengan melakukan kunjungan ke panti lalu
mendaftarkan diri ke pengurus panti dan melengkapi syarat-
syarat perekrutan program Yuh Sekolah Maning. Berikut
syarat-syarat yang harus dilengkapi oleh orang tua asuh
adalah :
55

1. Fotocopy Kartu Tanda Penduduk/Pelajar aktif


2. Fotocopy Kartu Keluarga
3. Memiliki surat keterangan tidak mampu
4. Mengisi formulir pendaftaran
Selain untuk menanggulangi angka putus sekolah,
adanya program ini juga dapat membantu orang tua untuk
biaya hidup dan biaya pendidikan, dan diharapkan setelah
mengikuti program ini dapat meningkatkan kesejahteraan
anak agar masa depannya lebih baik.
Dari hasil observasi yang penulis lakukan di panti
asuhan, dalam pelaksanaan program Yuh Sekolah Maning
masyarakat miskin merasa terbantu dan senang karena
anaknya jadi mendapatkan pelayanan sekolah gratis dengan
fasilitas yang baik dari pemerintah kotanya, sehingga
masyarakat dan anak yang mengikuti program pendidikan
sudah merasakan sejahtera.
BAB V

PEMBAHASAN

Dalam bab ini peneliti akan menggambarkan temuan


penelitian yang telah di paparkan pada bab IV dengan dikaitkan
pada teori yang sudah dipaparkan dan kerangka berpikir yang
telah dirancang dalam bab II.
Sebagaimana yang sudah dipaparkan dalam bab II bahwa
anak memiliki hak untuk mendapatkan pendidikan. Pendidikan
membutuhkan peran pemerintah untuk memperoleh fasilitas
pendidikan yang bermutu guna meningkatkan kualitas Sumber
Daya Manusia yang ada di Indonesia. Kesejahteraan adalah
keadaan kebutuhan dasar anak ketika sudah terpenuhi, dimana
anak dapat tumbuh dan berkembang dengan sehat, memiliki
fasilitas kesehatan, pendidikan, yang merupakan kondisi dimana
anak-anak dapat berkembang.( Nurliana Cipta Apsari,2015, h.15)
Pada penelitian ini, peneliti memfokuskan pada anak yang
belum mendapatkan hak dalam pendidikan yakni anak yang putus
atau belum sekolah. Anak yang belum memiliki kesempatan
untuk sekolah dikarenakan tidak mampu dalam bidang ekonomi
maka anak membutuhkan fasilitas pendidikan gratis yang
didukung oleh Pemerintah. Pada tahun 2018 Pemerintah Kota
Tegal dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud)
Kabupaten Tegal bekerja sama dengan Panti Asuhan Al
Mukhlisin membuat program pendidikan Yuh Sekolah Maning
untuk mengatasi beragam masalah anak putus sekolah di Desa
Lebakgowah Kecamatan Lebaksiu Tegal.

56
57

Berdasarkan pada hasil penelitian faktor yang


menyebabkan anak belum terpenuhi hak anak dalam bidang
pendidikannya adalah karena kurang dukungan sosial dari ortu
dalam pendidikan, latar belakang pendidikan orang tua rendah,
kondisi lingkungan tempat tinggal kurang memperhatikan
pendidikan, angka putus sekolah tinggi dan rendahnya ekonomi
keluarga.
Oleh karena itu dengan adanya program pendidikan yuh
sekolah maning Pemerintah berharap adanya program tersebut
dapat menanggulangi angka putus sekolah yang ada di Tegal dan
dilengkapi dengan program pendidikan yang ada di Panti asuhan
Al Mukhlisin. Program ini didirikan guna memenuhi hak anak
dalam bidang pendidikan dan meningkatkan kecerdasan anak
agar memiliki potensi yang bagus di dunia kerja kelak.

A. Pemenuhan Hak Anak melalui Program Pendidikan Yuh


Sekolah Maning di Desa Lebakgowah Kecamatan
Lebaksiu Tegal
Menurut Darwan Prinst, hak anak adalah mendapatkan
pendidikan dan kasih sayang. (Darwin Prinst, 2003, h.25)
Pendidikan memiliki peranan sebagai membentuk kualitas
diri dari manusia agar mempunyai daya saing dan memiliki
kemampuan dalam bidang keilmuan guna meningkatkan
produktivitas sekaligus menjadi investasi Sumber Daya
Manusia
Dalam kesejahteraan sosial memiliki Program
Pelayanan Kesejahteraan Sosial Anak (PKSA) yang bertujuan
58

untuk membantu mengembangkan kondisi anak menjadi anak


yang lebih berpotensi pada bidangnya dan sejahtera dalam
menjalani kehidupannya. Program kesejahteraan sosial anak
ada untuk mendampingi fungsi orang tua dalam memecahkan
masalah anak yang berhubungan dengan kemiskinan, anak
terlantar, kenakalan anak, anak tidak mendapatkan
kesempatan dalam pendidikan dan lain sebagainya.
Pelayanan Kesejahteraan Sosial Anak (PKSA) hadir
untuk membantu orang tua di rumahnya sendiri, atau dalam
institusi/lembaga yang bertujuan untuk memperkuat,
memberdayakan dan menolong anak yang membutuhkan
perhatian, bimbingan, perlindungan, serta hak untuk
mendapatkan pendidikan yang layak.
Akibat angka putus sekolah yang tinggi di daerah Tegal
Jawa Tengah. Kebanyakan dari masyarakat Tegal hidup
dengan ekonomi yang rendah, memiliki masalah pendidikan,
sekolah merupakan hal yang sulit mereka ingin lakukan
karena menurut mereka biaya untuk sekolah itu mahal dan
butuh biaya yang besar. Hal itu yang membuat panti asuhan
Al Mukhlisin mengupayakan mengadakan agar anak-anak
yang putus sekolah atau belum sekolah mendapatkan
pelayanan kesejahteraan yang terbaik dengan didirikannya
program Yuh Sekolah Maning. Selain untuk menanggulangi
angka putus sekolah, adanya program ini juga dapat
membantu orang tua untuk biaya hidup dan biaya pendidikan,
dan diharapkan setelah mengikuti program ini dapat
59

meningkatkan kesejahteraan anak agar masa depannya lebih


baik.
Panti Asuhan Al Mukhlisin berusaha mengatasi
menyelesaikan masalah melalui pelayanan sosial dan
kesejahteraan sosial untuk memenuhi hak anak melalui
program pendidikan Yuh Sekolah Maning dengan model
pembelajaran seperti sekolah formal pada umumnya sesuai
dengan usia anak serta jenjang pendidikan anak. Dengan
permasalahan anak program tersebut akan memenuhi
kebutuhan anak berupa sekolah gratis, pengembangan
keterampilan, dan uang saku. Dalam pelaksanaan program
tersebut masyarakat miskin merasa terbantu dan senang
karena anaknya jadi mendapatkan pelayanan sekolah gratis
dengan fasilitas yang baik dari pemerintah kotanya, banyak
anak yang bisa melanjutkan pendidikan yang dikarenakan
terhambat biaya atau tidak mempunyai dana untuk sekolah
sehingga orang tua dan anak yang mengikuti program
pendidikan sudah merasakan sejahtera.
Masyarakat wilayah Kota Tegal merasakan manfaat
semenjak ada program pendidikan “Yuh Sekolah Maning”
sejak tahun 2015 yaitu anak mendapatkan kesempatan dapat
bersekolah secara gratis tanpa membebankan orang tua
masalah biaya pendidikan. Dengan diberikannya bantuan
berupa perlengkapan sekolah yang diberikan kepada anak
yang mampu meringankan beban orang tua anak. Pemerintah
Kota Tegal berharap dengan adanya program ini dan dibantu
60

oleh Panti Asuhan Al Mukhlisin dapat meningkatkan mutu


pendidikan di Indonesia.
Manfaat dengan adanya program kesejahteraan sosial
agar anak dapat terpenuhi hak dan kebutuhannya. Anak
mendapatkan fasilitas dan terjamin kesehatan anak, terpenuhi
gizi mendapatkan pendidikan sesuai haknya. Manfaat yang
dirasakan oleh anak adalah anak jadi bersemangat untuk
belajar, dan menimbulkan perilaku yang lebih positif dalam
sehari-hari. Jadi dapat dikatakan bahwa kesejahteraan anak
merupakan sebuah program kesejahteraan sosial anak sangat
diperlukan dalam rangka pemenuhan kebutuhan anak dalam
bidang pendidikan, kesehatan, dan kebutuhan anak lainnya.
Dari data di lapangan sudah diketahui faktor penyebab
anak putus sekolah, yakni:
1. Kurang dukungan sosial dari ortu dalam pendidikan
2. Latar belakang pendidikan orang tua rendah
3. Kondisi lingkungan tempat tinggal kurang
memperhatikan pendidikan
4. Angka putus sekolah tinggi
5. Rendahnya ekonomi keluarga
Dalam penilitian ini peneliti ingin melihat bagaimana
cara pemenuhan hak anak melalui program pendidikan Yuh
Sekolah Maning di Panti Asuhan Al Mukhlisin Desa
Lebakgowah Kecamatan Lebaksiu Tegal. Pada data yang
telah diperoleh, anak yang mengikuti program pendidikan yuh
sekolah maning menjadi lebih bersemagat belajar, memiliki
motivasi hidup dan memiliki cita-cita untuk masa depannya.
61

Selain itu anak yang memilik program tersebut senang karena


memiliki kesempatan bersekolah gratis sampai uang saku pun
dibiayai oleh Pemerintah.
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, peneliti menjelaskan
terkait kesimpulan dan saran. Setelah melakukan penelitian
untuk skripsi ini melalui proses wawancara dan dokumentasi.
Dalam bab 6 ini peneliti akan menjelaskan kesimpulan dari
hasil penelitian tentang Pemenuhan Hak Anak Melalui
Program Pendidikan “Yuh Sekolah Maning” di Panti Asuhan
Al Mukhlisin Desa Lebakgowah Kecamatan Lebaksiu Tegal.
Kesimpulan yang didapat setelah melakukan penelitian
sebagai berikut:
1. Anak yang mengikuti program pendidikan yuh sekolah
maning menjadi lebih bersemagat belajar, memiliki
motivasi hidup dan memiliki cita-cita untuk masa
depannya.
2. Anak yang mengikuti program tersebut senang karena
memiliki kesempatan bersekolah gratis yang diberikan
oleh Panti Asuhan.
3. Orang tua anak merasa sejahtera karena dengan adanya
program tersebut orang tua diringankan beban dalam hal
biaya pendidikan.
Panti Asuhan Al Mukhlisin berusaha mengatasi
menyelesaikan masalah melalui pelayanan sosial dan
kesejahteraan sosial untuk memenuhi hak anak melalui
program pendidikan Yuh Sekolah Maning dengan model
pembelajaran seperti sekolah formal pada umumnya sesuai

62
63

dengan usia anak serta jenjang pendidikan anak. Dengan


permasalahan anak program tersebut akan memenuhi
kebutuhan anak berupa sekolah gratis, pengembangan
keterampilan, dan uang saku.
Dalam pelaksanaan program tersebut masyarakat
miskin merasa terbantu dan senang karena anaknya jadi
mendapatkan pelayanan sekolah gratis dengan fasilitas yang
baik dari pemerintah kotanya, banyak anak yang bisa
melanjutkan pendidikan yang dikarenakan terhambat biaya
atau tidak mempunyai dana untuk sekolah sehingga orang tua
dan anak yang mengikuti program pendidikan sudah merasa
terpenuhi hak anaknya dan merasa sejahtera.
Dengan adanya program pendidikan yuh sekolah
maning anak jadi terpenuhi hak dan kebutuhannya. Anak
mendapatkan fasilitas dan terjamin kesehatan anak, terpenuhi
gizi mendapatkan pendidikan sesuai haknya. Manfaat yang
dirasakan oleh anak adalah anak jadi bersemangat untuk
belajar, dan menimbulkan perilaku yang lebih positif dalam
sehari-hari. Jadi dapat dikatakan bahwa kesejahteraan anak
merupakan sebuah program kesejahteraan sosial anak sangat
diperlukan dalam rangka pemenuhan kebutuhan anak dalam
bidang pendidikan, kesehatan, dan kebutuhan anak lainnya.

B. Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, peneliti
akan memberikan saran untuk kemajuan Panti Asuhan Al-
Mukhlisin sebagai berikut:
64

1. Sarana dan prasarana yang diberikan ke anak asuh


alangkah baiknya ditambahkan lagi di Panti Asuhan Al
Mukhlisin, untuk memberikan motivasi agar anak asuh
lebih semangat sekolahnya.
2. Pelaksanaan program Yuh Sekolah Maning di Panti
Asuhan Al Mukhlisin dapat lebih ditingkatkan lagi agar
seluruh wilayah Tegal dapat dikoordinasi anak-anak yang
putus atau belum sekolah.
3. Pengurus atau pengasuh anak di Panti Asuhan Al
Mukhlisin harus selalu memberi semangat kepada anak
asuh untuk mengikuti program pendidikan gratis.
DAFTAR PUSTAKA
Adi Fahrudin, 2014. Perspektif Biopsikososial untuk Asesmen
Keberfungsian Sosial, Jakarta: Refika Aditama.
Almanshur Fauzan, Ghony Djunaidi (2012), Metodelogi
Penelitian Kualitatif, Jogjakrta: Ar-Ruzz Media
Apsari, Nurliana Cipta. 2015. Hak Anak : PERSPEKTIF
PEKERJAAN SOSIAL, PT: UNPAD PRESS
Ardani, Mahendra, 2014. Tanggung Jawab Orang Tua terhadap
Kesejahteraan Anak-anak ditinjau dari Undang-Undang
Nomor 4 Tahun 1979 Tentang Kesejahteraan Anak.
Bengkulu: Fakultas Hukum Universitas Indonesia
Bagong, Suyanto dan Sutinah. 2007. Metode Penelitian Sosial.
Jakarta : Kencana George R. Terry. 2001. Dasar-Dasar
Manajemen. Jakarta : Bumi Aksara

Bungin, Burhan. 2003. Analisis Data Penelitian Kualitatif .


Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Ghufron,M.N & Risnawita, S.R. (2011), Teori-teori Psikologi.
(Yogyakarta: Ar-ruz Media Group,
Gunawan, Imam. Metodologi Penelitian Kualitatif: Teori dan
Praktik. Jakarta: Bumi Aksara, 2013.
Hadi, Sutrisno. 2015. Statstika. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Herdiansyah, Heri. Metodologi Penelitian Kualitatif untuk ilmu-
ilmu sosial. Jakarta: Salemba Humanika, 2012.
Himawati, Ika Pasca, dkk. 2016. Analisis Pemenuhan Hak Dasar
Anak pada Program “Kota Layak Anak” di Kecamatan
Gading Cempaka, Bengkulu. Bengkulu: Laboratorium
Pendidikan Sosiologi, STKIP PGRI Sumatera Barat.
Husaini Usman dan Purnomo Setiadi Akbar, (2002), Metodelogi
Penelitian Sosial, Jakarta: Bumi Aksara
Soemitro, Irma Setyowati, 1990, Aspek Hukum Perlindungan
Anak, Jakarta: Bumi Aksara

65
Johnson, Louise C, and Charles L Schwartz. (1991). Social
Welfare : A Rersponse to Human Needs, Boston : Allyn
& Bacon
Masri Singarimbun dan Sofian Efendi. (1989), Metode Penelitian
Survei. Jakarta: Rineka Cipta
Moleong, Lexy J (2007), Metodelogi Penelitian Kualitatif,
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Muhibbin Syah. 2007. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan
Baru. Bandung: Remaja Rosdakarya
Prinst, Darwan. 2003. Hukum Anak Indonesia. Bandung: PT.
Citra Aditiya Bhakti.
Sugiyono, (2009), Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan
R&D, Bandung, Penerbit: Alfabet.
https://jateng.tribunnews.com/2018/02/02/yuh-sekolah-maning-
gerakan-pemkab-tegal-untuk-tekan-angka-anak-putus-
sekolah

66
67

LAMPIRAN

Lampiran 1 foto dokumentasi

Kegiatan anak asuh sedang belajar bahasa arab

Asrama Putri
68

Asrama Putra

Asrama Pengurus Panti


69

Ruang Kerja Pengurus Panti

Foto bersama Kepala Pengasuhan Bapak Abidin


70

Foto bersama Bendahara Panti Asuhan

Foto bersama Kepala Panti Asuhan


71

Lampiran 2 Surat Permohonan Dosen Pembimbing


72

Lampiran 3 Cover Persetujuan Skripsi


73
74

Lampiran 4
TRANSKRIP WAWANCARA

Informan : Kepala Pengasuhan Anak


Nama : Ahmad Abidin
Hari dan Tanggal : Sabtu dan 26 Oktober 2019
Waktu Wawancara : 14:00 WIB
Lokasi Wawancara : Panti Asuhan Al Mukhlisin
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pendidikan : S1
Jabatan : Ketua
Umur : 25 tahun
Alamat : Panti Asuhan Al-Mukhlisin

No Pertanyaan Jawaban
1 Berapa jumlah anak yang 76 anak, 28 anak tinggal di panti,
menjadi anak asuh di Panti sisanya tinggal bersama Orang tua
Asuhan Al-Mukhlisin? 48 anak

2 Bagaimana menurut Bagus, untuk membantu anak


Bapak/Ibu dengan adanya kurang mampu untuk bersekolah
program pendidikan “Yuh kembali secara gratis
Sekolah Maning” yang ada di
Panti Asuhan Al-Mukhlisin?

3 Apakah menurut Bapak/Ibu Sudah memenuhi, karena hamper


dengan adanya program semua sudah diberikan fasilitas
pendidikan “Yuh Sekolah untuk anaknya
Maning” yang ada di Panti
Asuhan Al-Mukhlisin sudah
memenuhi hak anak dalam
hak pendidikan?
75

4 Bagaimana proses perekrutan Pertamanya calon anak asuh harus


atau syarat untuk menjadi daftar ke panti, lalu nanti disurvey
anak asuh di Panti Asuhan oleh staff panti kondisi keluarga
Al-Mukhlisin? dan kondisi anak, diverifikasi
data, lalu nanti jika diterima harus
buat surat tidak mampu dan surat
kematian orang tua untuk anak
yatim atau piatu

5 Siapa yang menjadi sasaran Anak yang berasal dari keluarga


utama program pendidikan tidak mampu, anak yatim atau
“Yuh Sekolah Maning” yang piatu dan anak yang terlantar.
ada di Panti Asuhan Al-
Mukhlisin?

6 Apa harapan Bapak/Ibu Semoga dengan adanya program


terhadap anak-anak dengan ini anak yang belum bisa sekolah
adanya program pendidikan karena tidak mampu jadi
“Yuh Sekolah Maning” yang mendapatkan kesempatan sekolah
ada di Panti Asuhan Al- secara gratis
Mukhlisin?

7 Apa hasil yang telah dicapai Beberapa anak yang ada disekitar
setelah adanya program panti jadi mendapatkan
pendidikan “Yuh Sekolah kesempatan untuk bersekolah
Maning” di Panti Asuhan Al- gratis
Mukhlisin?

8 Apa saja sarana dan fasilitas Anak mendapatkan tabungan


pendukung program pendidikan setiap tahun per anak,
pendidikan “Yuh Sekolah sekolah gratis, uang saku, bantuan
Maning” di Panti Asuhan Al- buku, tas, seragam, dan tempat
76

Mukhlisin? tinggal berupa asrama.


9 Apakah dengan adanya Alhamdulillah respon dari
pelayanan program masyarakat bagus, dan sudah ada
Pendidikan “Yuh Sekolah beberapa anak yang berhasil lulus
Maning” masyarakat merasa sekolah sampai jenjang SMA,
lebih sejahtera? sekarang sudah bekerja dan
hidupnya jadi lebih sejahtera
77

TRANSKRIP WAWANCARA

Informan : Ketua Pengurus


Nama : Drs. H. M. Hasyim Bunasir MA
Hari dan Tanggal : Minggu dan 27 Oktober 2019
Waktu Wawancara : 10:23 WIB
Lokasi Wawancara : Panti Asuhan Al Mukhlisin
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pendidikan : S2
Jabatan : Ketua Pengurus
Umur : 63 tahun
Alamat : Panti Asuhan Al-Mukhlisin

No Pertanyaan Jawaban
1 Berapa jumlah anak yang 76 anak ada yang tinggal di
menjadi anak asuh di Panti panti ada yang tinggal bersama
Asuhan Al-Mukhlisin? orang tua nya.

2 Bagaimana menurut Semenjak ada program


Bapak/Ibu dengan adanya pendidikan Yuh Sekolah
program pendidikan “Yuh Maning di Panti Asuhan anak-
Sekolah Maning” yang ada di anak yang tadinya tidak
Panti Asuhan Al-Mukhlisin? sekolah sekarang jadi sekolah,
gratis pula dan dapat fasilitas
yang mendukung untuk anak-
anak jadi semangat belajarnya
biar nanti setelah lulus sekolah
dapat kerja yang bagus.

3 Apakah menurut Bapak/Ibu Sudah memenuhi, karena tidak


dengan adanya program semua orang dapat
pendidikan “Yuh Sekolah mendapatkan kesempatan
Maning” yang ada di Panti mengikuti program sekolah
78

Asuhan Al-Mukhlisin sudah gratis.


memenuhi hak anak dalam
hak pendidikan?

4 Bagaimana proses perekrutan Mendaftar ke panti atau di


atau syarat untuk menjadi laporkan oleh dinas sosial
anak asuh di Panti Asuhan setempat lalu disurvey oleh
Al-Mukhlisin? pengurus panti, dan mengurus
data yang diperlukan.

5 Siapa yang menjadi sasaran Anak yang tidak mampu, tidak


utama program pendidikan punya orang tua dan anak yang
“Yuh Sekolah Maning” yang terlantar.
ada di Panti Asuhan Al-
Mukhlisin?

6 Apa harapan Bapak/Ibu Semoga anak yang


terhadap anak-anak dengan mendapatkan kesempatan
adanya program pendidikan menjadi anak yang mengikuti
“Yuh Sekolah Maning” yang program Yuh Sekolah Maning
ada di Panti Asuhan Al- menjadi anak emas digenerasi
Mukhlisin? masa depan.

7 Apa hasil yang telah dicapai Sudah ada anak yang berhasil
setelah adanya program dan dapat bekerja sesuai minat
pendidikan “Yuh Sekolah dan bakat.
Maning” di Panti Asuhan Al-
Mukhlisin?

8 Apa saja sarana dan fasilitas Seluruh kebutuhan mulai dari


pendukung program uang saku, biaya sekolah,
pendidikan “Yuh Sekolah seragam, sepatu hingga tas
Maning” di Panti Asuhan Al- sekolah.
Mukhlisin?
79

9 Apakah dengan adanya Iya, karena merasa terbantu


pelayanan program dalam bidang ekonomi untuk
Pendidikan “Yuh Sekolah bayar sekolah anak serta uang
Maning” masyarakat merasa sakunya.
lebih sejahtera?
80

TRANSKRIP WAWANCARA

Informan : Bendahara
Nama : Hj. Asnah
Hari dan Tanggal : Minggu dan 27 Oktober 2019
Waktu Wawancara : 14:17 WIB
Lokasi Wawancara : Panti Asuhan Al Mukhlisin
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pendidikan : S1
Jabatan : Bendahara
Umur : 57 tahun
Alamat : Panti Asuhan Al Mukhlisin

No Pertanyaan Jawaban
1 Berapa jumlah anak yang 76 anak asuh
menjadi anak asuh di Panti
Asuhan Al-Mukhlisin?

2 Bagaimana menurut Bagus, membantu anak yang


Bapak/Ibu dengan adanya tidak mampu untuk sekolah
program pendidikan “Yuh
Sekolah Maning” yang ada di
Panti Asuhan Al-Mukhlisin?

3 Apakah menurut Bapak/Ibu Sudah, karena anak telah


dengan adanya program mendapatkan kesempatan hak
pendidikan “Yuh Sekolah pendidikan dan didukung oleh
Maning” yang ada di Panti fasilitas yang memadai
Asuhan Al-Mukhlisin sudah
memenuhi hak anak dalam
hak pendidikan?
81

4 Bagaimana proses perekrutan Harus mendaftar ke panti lalu


atau syarat untuk menjadi disurvey sama pengurus panti
anak asuh di Panti Asuhan apakah anak tersebut pantas
Al-Mukhlisin? menjadi anak asuh

5 Siapa yang menjadi sasaran Anak dari keluarga miskin,


utama program pendidikan anak yatim piatu, dan anak
“Yuh Sekolah Maning” yang terlatar
ada di Panti Asuhan Al-
Mukhlisin?

6 Apa harapan Bapak/Ibu Semoga semua anak yang


terhadap anak-anak dengan mendapatkan keseempatan
adanya program pendidikan untuk mengikuti program
“Yuh Sekolah Maning” yang pendidikan Yuh sekolah
ada di Panti Asuhan Al- maning yang mendapatkan
Mukhlisin? kesempatan sekolah secara
gratis dapat menjadi anak yang
berguna untuk Negara dan
menjadi anak yang cerdas.

7 Apa hasil yang telah dicapai Anak dapat lulus sekolah


setelah adanya program secara gratis sampai jenjang
pendidikan “Yuh Sekolah SMA dan mendapatkan
Maning” di Panti Asuhan Al- pekerjaan yang bagus.
Mukhlisin?

8 Apa saja sarana dan fasilitas Uang saku, tempat tinggal,


pendukung program uang sekolah, buku, tas, dan
pendidikan “Yuh Sekolah seragam sekolah.
Maning” di Panti Asuhan Al-
Mukhlisin?
82

9 Apakah dengan adanya Sejahtera karena anak


pelayanan program mendapatkan kesempatan
Pendidikan “Yuh Sekolah untuk sekolah gratis.
Maning” masyarakat merasa
lebih sejahtera?
83

TRANSKRIP WAWANCARA

Informan : Pengurus Panti


Nama : Subekhan S.Pd
Hari dan Tanggal : Minggu dan 27 Oktober 2019
Waktu Wawancara : 17:14 WIB
Lokasi Wawancara : Panti Asuhan Al Mukhlisin
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pendidikan : S1
Jabatan : Staff bagian Pendidikan
Umur : 35 tahun
Alamat : Jalan Bojong Lebakgowah

No Pertanyaan Jawaban
1 Berapa jumlah anak yang 76 anak
menjadi anak asuh di Panti
Asuhan Al-Mukhlisin?

2 Bagaimana menurut Bapak/Ibu Bagus, anak yang tidak mampu


dengan adanya program jadi bisa berkesempatan untuk
pendidikan “Yuh Sekolah sekolah gratis.
Maning” yang ada di Panti
Asuhan Al-Mukhlisin?

3 Apakah menurut Bapak/Ibu Sudah memenuhi, semoga


dengan adanya program semakin bagus lagi fasilitasnya
pendidikan “Yuh Sekolah untuk anak-anak.
Maning” yang ada di Panti
Asuhan Al-Mukhlisin sudah
memenuhi hak anak dalam hak
pendidikan?
84

4 Bagaimana proses perekrutan Mendaftarkan diri ke panti


atau syarat untuk menjadi anak asuhan atau dinas sosial, lalu
asuh di Panti Asuhan Al- dikunjungi rumahnya,
Mukhlisin? dikumpulkan data anaknya

5 Siapa yang menjadi sasaran Anak berasal dari keluarga


utama program pendidikan miskin, anak yatim piatu dan
“Yuh Sekolah Maning” yang anak terlantar.
ada di Panti Asuhan Al-
Mukhlisin?

6 Apa harapan Bapak/Ibu Semoga dengan adanya program


terhadap anak-anak dengan Yuh Sekolah Maning anak
adanya program pendidikan mendapatkan kesempatan yang
“Yuh Sekolah Maning” yang bagus agar masa depan menjadi
ada di Panti Asuhan Al- lebih bagus, menjadi anak yang
Mukhlisin? berhasil masa depannya.

7 Apa hasil yang telah dicapai Anak mendapatkan kesempatan


setelah adanya program untuk sekolah secara gratis
pendidikan “Yuh Sekolah melalui program Yuh Sekolah
Maning” di Panti Asuhan Al- Maning.
Mukhlisin?

8 Apa saja sarana dan fasilitas Ada uang saku, biaya sekolah,
pendukung program seragam, dan buku.
pendidikan “Yuh Sekolah
Maning” di Panti Asuhan Al-
Mukhlisin?

9 Apakah dengan adanya Iya masyarakat merasa lebih


pelayanan program Pendidikan sejahteta dengan adanya
“Yuh Sekolah Maning” program Yuh Sekolah Maning.
masyarakat merasa lebih
sejahtera?
85

TRANSKRIP WAWANCARA

Informan : Staff bidang Pendidikan


Nama : Muhammad Galih
Hari dan Tanggal : Sabtu dan 26 Oktober 2019
Waktu Wawancara : 16:29 WIB
Lokasi Wawancara : Panti Asuhan Al Mukhlisin
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Jabatan : Staff bidang Pendidikan
Umur : 28 tahun
Alamat : Jalan Darqis Lebakgowah Tegal

No Pertanyaan Jawaban
1 Berapa jumlah anak yang 28 anak yang tinggal di
menjadi anak asuh di Panti panti asuhan, 48 anak
Asuhan Al-Mukhlisin? tinggal bersama orang tua.

2 Bagaimana menurut Bapak/Ibu Bagus membantu anak yang


dengan adanya program tidak mampu atau anak yang
pendidikan “Yuh Sekolah putus sekolah karena
Maning” yang ada di Panti rendahnya ekonomi.
Asuhan Al-Mukhlisin?

3 Apakah menurut Bapak/Ibu Sudah memenuhi karena


dengan adanya program tidak semua anak mampu
pendidikan “Yuh Sekolah terpenuhi hak
Maning” yang ada di Panti pendidikannya.
Asuhan Al-Mukhlisin sudah
memenuhi hak anak dalam hak
pendidikan?
86

4 Bagaimana proses perekrutan Daftar ke panti dan


atau syarat untuk menjadi anak menyerahkan data-data yang
asuh di Panti Asuhan Al- diperlukan, lalu nanti
Mukhlisin? disurvei oleh staff panti
asuhan untuk melihat
apakah diterima untuk jadi
anak asuh panti asuhan.

5 Siapa yang menjadi sasaran Anak yang berasal dari


utama program pendidikan “Yuh keluarga yang ekonominya
Sekolah Maning” yang ada di rendah, anak terlantar, dan
Panti Asuhan Al-Mukhlisin? anak yatim piatu.

6 Apa harapan Bapak/Ibu terhadap Semoga semua anak yang


anak-anak dengan adanya belum mendapatkan hak
program pendidikan “Yuh pendidikan dapat dipenuhi
Sekolah Maning” yang ada di dengan adanya program
Panti Asuhan Al-Mukhlisin? Yuh Sekolah Maning.

7 Apa hasil yang telah dicapai Setelah adanya program


setelah adanya program Yuh Sekolah Maning
pendidikan “Yuh Sekolah banyak anak yang tidak
Maning” di Panti Asuhan Al- mampu untuk sekolah
Mukhlisin? karena keterbatasan biaya
jadi dapat melanjutkan
kesempatan untuk sekolah
secara gratis.

8 Apa saja sarana dan fasilitas Semua fasilitas diberikan


pendukung program pendidikan mulai dari tas, buku,
“Yuh Sekolah Maning” di Panti seragam, biaya sekolah dan
Asuhan Al-Mukhlisin? uang saku untuk anak.
87

9 Apakah dengan adanya Iya sejahtera dibantu


pelayanan program Pendidikan melalui biaya pendidikan
“Yuh Sekolah Maning” yang diberikah oleh
masyarakat merasa lebih program Yuh Sekolah
sejahtera? Maning untuk anak yang
tidak mampu.

Anda mungkin juga menyukai