Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH SOSIOLOGI DAN ANTROPOLOGI

“Pendidikan dan Pranata Sosial”

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Final Mata Kuliah Sosiologi, Politik dan Ekonomi

DISUSUN OLEH :
Tasya Azzaura (200604074)

DOSEN PENGAMPU :

Dr. Muhammad Zuhilmi, S.Ag., M.A.

PROGAM STUDI ILMU EKONOMI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY
BANDA ACEH
1443 H/2022 M
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr.wb.

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunianya kepada saya sehingga saya berhasil menyelesaikan makalah ini yang
alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “ Pendidikan Dan Pranata Sosial”

Makalah ini berisikan informasi tentang pendidikan dan pranata sosial dan dengan ini
dapat membantu menambah pengetahuan bagi para pembacanya. Saya menyadari bahwa
makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak
yang bersifat membangun selalu saya harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, saya berharap semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi para pembaca
khususnya untuk para Mahasiswa/i pada mata kuliah Sosiologi, Politik, dan Ekonomi.

Wassalamu’alaikum wr.wb.

Banda Aceh, 11 Juli 2022

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................... 2

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.......................................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah..................................................................................................... 4

BAB II PEMBAHASAN

A. Visi dan Misi Pendidikan Nasional.......................................................................... 5


B. Pendidikan dan Pranata Sosial.................................................................................. 6
C. Pendidikan dan Fungsi Keluarga, Masyarakat dan Pemerintah................................ 7
1. Pendidikan dalam Keluarga (Informal).................................................................... 7
2. Pendidikan di Sekolah (Formal)............................................................................... 8
3. Pendidikan dalam Masyarakat (Nonformal)............................................................ 9

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan............................................................................................................... 10
B. Saran......................................................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................... 11
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan adalah memanusiakan manusia yang bertujuan menganalisis
perkembangan dan kemajuan sosial. Pendidikan juga merupakan sebuah proses sehingga
pendidikan dapat dijadikan instrumen oleh individu untuk berinteraksi secara tepat di
komunitas dan masyarakatnya. Pendidikan diselenggarakan untuk manusia Indonesia,
sehingga manusia Indonesia memiliki kemampuan mengembangkan diri, meningkatkan mutu
kehidupan, meningkatkan martabat dalam rangka mencapai tujuan nasional.

Dalam mencapai tujuan pendidikan tersebut dibutuhkan adanya peran dari pranata
sosial untuk mendukung terselenggarakannya proses pendidikan yang diharapkan. Pranata
sosial memiliki tujuan utama berupa kebutuhan khusus masyarakat. Misalnya: demi
tercapainya sasaran lembaga, tiap lembaga mempunyai fungsi ganda yang harus
dilaksanakan.

Dalam mewujudkan pendidikan yang bermutu dan berkualitas, harus ada hubungan
yang harmonis antara sekolah, keluarga, masyarakat, serta lembaga-lembaga lain yang ada
dalam masyarakat. Setiap unsur mempunyai peran dan fungsi masing-masing yang saling
mendukung satu dengan yang lain, sehingga membentuk suatu kesatuan dalam sebuah sistem.

B. Rumusan Masalah
a.       Apa visi, misi, dan tujuan Pendidikan Nasional ?

b.      Apa yang dimaksud pendidikan dan pranta social ?

c.       Apa fungsi keluarga, masyarakat dan pemerintah dalam pendidikan ?


BAB II

PEMBAHASAN

A.VISI DAN MISI PENDIDIKAN NASIONAL

Visi dan misi pendidikan nasional teah dirumuskan dan dituangkan dalam “penjelasan” UU
20/2003 tentang sistem pendidikan nasional (sisdiknas) visi dan misi pendidikan nasional ini
merupakan bagian yang penting dalam strategi pembaharuan sistem pendidikan.

1. Visi Pendidikan Nasional

Visi adalah terwujudnya sistem pendidikan sebagai pranata sosial yang kuat dan
berwibawa untuk memberdayakan semua warga negara Indonesia berkembang menjadi
manusia yang berkualitas sehingga mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang
selalu berubah.

2. Misi Pendidikan Nasional

Dari visi tersebut, disusunlah Misi Pendidikan Nasional, yakni:

1. Mengupayakan perluasan dan pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan yang


bermutu bagi seluruh rakyat Indonesia;

2. Membantu dan memfasilitasi pengembangan potensi anak bangsa secara utuh sejak usia
dini sampai akhir hayat dalam rangka mewujudkan masyarakat belajar;

3. Meningkatkan kesiapan masukan dan kualitas proses pendidikan untuk mengoptimalkan


pembentukan kepribadian yang bermoral;

4. Meningkatkan keprofesionalan dan akuntabilitas lembaga pendidikan sebagai pusat


pembudayaan ilmu pengetahuan, keterampilan, pengalaman, sikap, dan nilai berdasarkan
standar nasional dan global; dan

5. Memberdayakan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan berdasarkan


prinsip otonomi dalam konteks Negara Kesatuan RI.
Berdasarkan visi dan misi pendidikan nasional tesebut, pendidikan nasional berfungsi
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

B. PENDIDIKAN DAN PRANATA SOSIAL

Pendidikan diselenggarakan sebagai proses pembudayaan dan pemberdayaan anak didik


yang berlangsung sepanjang hayat. Pendidikan dijadikan sebagai sarana pembelajaran bagi
anak didik, sesungguhnya pendidikan tersebut mengajarkan kepada anak didik untuk menjadi
anggota masyarakat yang baik dan senantiasa mentaati aturan-aturan yang berlaku dalam
masyarakat.

Kata pranata dapat diartikan sebagai seperangkat aturan berkisar kegiatan atau kebutuhan


sosial tertentu. Pranata sebagai suatu sistem tingkah laku sosial bersifat resmi serta adat
istiadat dan norma yang mengatur tingkah laku itu dan seluruh perlengkapan di berbagai
suatu manusia dalam masyarakat. Pranata dapat pula diartikan sebagai suatu sistem pola
sosial yang tersusun rapi dan relatif bersifat permanen serta mengandung perilaku tertentu
yang kokoh dan terpadu demi pemuasan dan pemenuhan kebutuhan pokok.

Pranata sosial adalah suatu sistem tata kelakuan dan hubungan yang berpusat kepada
aktivitas untuk memenuhi kompleksitas kebutuhan dalam kehidupan masyarakat yang
menekankan pada sistem tata kelakuan atau norma untuk memnuhi kebutuhan tersebut. Pada
setiap masyarakat, setidaknya terdapat lima lembaga/pranata sosial, yaitu keluarga,
pendidikan, agama, ekonomi, dan pemerintah. Setiap pranata sosial mempunyai fungsi dan
tanggung jawab masing-masing. Ciri-ciri dari pranata sosial yaitu:

a.       Memiliki lambang atau symbol.

b.      Memiliki tata tertib atau tradisi.

c.       Memiliki satu atau beberapa tujuan.

d.      Memiliki nilai.

e.       Memiliki usia lebih lama atau tingkat kekebalan tertentu.


f.       Memiliki alat kelengkapan.

Pendidikan sebagai pranata sosial sudah tentu tidak bisa lepas pula dari
ketergantungan saling silang budaya. Mengamatai dunia pendidikan tentu tidak cukup hanya
dengan melihat masalah internal pendidikan, namun perlu pula melihat beberapa komponen
lain, misalnya: sosial, budaya, ekonomi, politik, sejarah, dan filsafat.

Jadi, pendidikan dan pranata sosial adalah sesuatu yang bertalian satu sama lain.
Beberapa kebutuhan manusia, seperti kebutuhan pendidikan, akan diperoleh lebih terstruktur
dengan adanya lembaga sosial atau pranata sosial. Pranata sosial akan ada jika ada kebutuhan
individu yang digabungkan dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhannya. Pranata sosial
melibatkan bukan saja pola aktivitas yang lahir dari segi sosial untuk memenuhi kebutuhan
manusia, tetapi juga pola organisasi untuk melaksanakannya.

C. Pendidikan dan Fungsi Keluarga, Masyarakat, dan Pemerintah

  Pendidikan merupakan salah satu fungsi yang harus dilakukan dengan sebaik-baiknya
oleh keluarga, masyarakat, dan pemerintah secara terpadu untuk mengembangkan fungsi
pendidikan. Keberhasilan pendidikan bukan hanya dapat diketahui dari kualitas individu,
melainkan juga keterkaitan erat dengan kualitas kehidupan masyarakat, berbangsa, dan
bernegara. Dilihat dari ruang lingkupnya, pendidikan terdiri dari tiga jenis, yaitu:

1. Pendidikan dalam keluarga (informal)

Maksudnya pendidikan keluarga dan lingkungan. Keluarga merupakan bagian dari


pranata sosial begitu juga dengan pendidikan. Pengaruh keluarga sangat mempengaruhi
kepribadian anak, sebab waktu terbanyak anak adalah keluarga, dan di dalam keluarga itulah
diletakkan sendi-sendi dasar pendidikan. Keluarga juga sangat penting sebagai wadah antara
individu dan kelompok yang menjadi tempat pertama dan utama untuk sosialisasi anak.

Keluarga merupakan institusi sosial yang bersifat universal multifungsional, yaitu


fungsi pengawasan, sosial, pendidikan, keagamaan, perlindungan, dan rekreasi. Fungsi-fungsi
keluarga ini membuat interaksi antar anggota keluarga eksis sepanjang waktu. Waktu terus
berjalan dengan membawa konsekuensi perkembangan dan kemajuan, sehingga perubahan
yang terjadi di masyarakat berpengaruh pula di keluarga. Tetapi ada fungsi keluarga yang
tidak bisa lapuk dan berubah, yaitu fungsi biologis, fungsi sosialisasi, dan fungsi afeksi.
Dalam keluarga sangat berperan penting dalam pembentukan kepribadian anak, karena hal ini
sangat penting dalam kehidupan sosial. Selain itu sebuah keluarga juga haru memperhatikan
landasan moral dan nilai yang dapat dijadikan sebagai landasan untuk mendorong pendidikan
dalam keluarga.

2. Pendidikan di sekolah (formal)

Maksudnya jalur pendidikan terstuktur dan berjenjang yang terdiri dari pendidikan dasar,
pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi. Anak yang telah menyelesaikan sekolah
diharapkan sanggup melakukan pekerjaan sebagai mata pencaharian atau setidaknya
mempunyai dasar ketrampilan untuk mencari nafkah. Bukan hanya masalah pekerjaan, tetapi
sekolah sangat berpengaruh dalam kehidupan manusia. Fungsi pendidikan sekolah antar lain:

a. Fungsi transmisi dan transformasi kebudayaan.

Fungsi transmisi terdiri dari transmisi pengetahuan dan ketrampilan. Dan fungsi
transformasi diharapkan menambah pengetahuan dengan mengadakan penemuan-penemuan
baru yang dapat membawa perubahan dalam masyarakat.

b. Fungis peranan manusia sosial.

Sekolah diharapkan dapat membentuk manusia sosial yang dapat bergaul dengan
sesama manusia, meskipun berbeda agama, suku, ekonomi, dan sebagainya.

c. Fungsi membentuk kepribadian sebagai dasar ketrampilan.

Sekolah juga harus memperhatikan perkembangan jasmaniah melalui program olah


raga, senam, dan kesehatan. Bukan hanya memperhatikan perkembangan intelektualnya saja.

d. Sekolah mempersiapkan anak untuk suatu pekerjaan.

Setelah anak lulus sekolah diharapkan sanggup melaksanakan pekerjaan sebagai


sumber mata pencaharian.

e. Integrasi sosial.

Keutuhan sosial sangat penting untuk menciptakan keseimbangan hidup masyarakat.

3. Pendidikan dalam masyarakat (nonformal)

Maksudnya jalur pendidikan di luar formal yang dapat dilaksanakan secara terstruktur
dan berjenjang. Masyarakat dapat diartikan sebagai suatu bentuk dengan tata kehidupan
sosial dengan tata nilai dan tata budaya sendiri. Dalam arti ini, masyarakat adalah wadah dan
wahana pendidikan. Pendidikan yang bertujuan mempersiapkan anak didik menjadi
masyarakat yang baik dengan mematuhi norma atau aturan berlaku dalam masyarakat serta
memiliki peranan atau kontribusi bagi kehidupan masyarakat. Melalui lembaga-lembaga
masyarakat tersebut terjadi proses pendidikan yang dapat membentuk kepribadian manusia.
Fungsi lembaga kemasyarakatan adalah:

a.       Memberikan pedoman kepada anggota masyarakat bagaimana harus bertingkah laku


untuk bersikap dalam menghadapi masalah-masalah dalam masyarakat, terutama yang
menyangkut kebutuhan.

b.      Menjaga keutuhan masyarakat.

c.       Memberikan pegangan pengendalian sosial, intinya sistem pengawasan masyarakat


terhadap tingkah laku anggota-anggota masyarkatnya.

Selanjutnya, penguatan pendidikan sebagai pranata sosial pada konteks yang lebih
luas menunjukkan masih banyak kendala. Pemerintah Indonesia melalui Kementrian
Pendidikan RI dan Kementerian Agama RI, dalam mempercepat kualitas pendidikan di
sekolah dan madrasah, juga mulai melakukan program e-books dan program belajar
dengan e-learning. Media belajar yang menggunakan jasa internet tersebut, sudah barang tetu
secara konseptual sangat medukung proses pembelajaran dan mempercepat peluang yang
sama dalam pendidikan, misalnya dengan mendukung program pendidikan jarak
jauh (distance education) seperti pendidikan terbuka (open education).
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak


serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman
dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Pendidikan dan pranata sosial adalah sesuatu yang bertalian satu sama lain. Beberapa
kebutuhan manusia, seperti kebutuhan pendidikan, akan diperoleh lebih terstruktur dengan
adanya lembaga sosial atau pranata sosial. Pranata sosial akan ada jika ada kebutuhan
individu yang digabungkan dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhannya.

Pendidikan merupakan salah satu fungsi yang harus dilakukan dengan sebaik-baiknya
oleh keluarga, masyarakat, dan pemerintah secara terpadu untuk mengembangkan fungsi
pendidikan. Keberhasilan pendidikan bukan hanya dapat diketahui dari kualitas individu,
melainkan juga keterkaitan erat dengan kualitas kehidupan masyarakat, berbangsa, dan
bernegara.

B. SARAN
Demikian penyusunan makalah ini, saya berharap dengan adanya penyusunan
makalah ini dapat memberikan tambahan ilmu yang bermanfaat sehingga menjadikan saya
manusia yang berpendidikan dan berilmu. Dan apabila terdapat beberapa kesalahan dalam
penyusunan makalah ini saya memohon maaf.
DAFTAR PUSTAKA

Abdullah Idi & Safarina, Sosiologi Pendidikan, Jakarta: Rajagrafindo Persada, 2011.

Bruce J. Cohen, Sosiologi Suatu Pengantar, Jakarta: Rineka Cipta, 1992.

Koentjaraningrat, Pengantar Antropologi, Jakarta: Rajawali Press, 2006.

Padil & Triyo Suprayitno, Sosiologi Pendidikan, Malang: UIN-Maliki Press, 2010.

Undang-undang RI Nasional Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional

Anda mungkin juga menyukai