Lolona Manik :
2022
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kami
kemudahan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan
tepat waktu. Tanpa pertolongannya ternyata kami tidak bisa mengerjakan
makalah ini denagn taletan.
Demikian makalah ini kami susun, semoga bisa memberikan manfaat kepada
pembaca.
Kelompok 5
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN.....................................................................................iii
A. Latar Belakang......................................................................................iii
B. Rumusan Masalah.................................................................................iii
C. Tujuan Penulisan...................................................................................iii
A. Simpulan................................................................................................12
B. Saran .....................................................................................................12
DAFTAR PUSATAKA.......................................................................................13
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Namun yang menjadi masalah apa yang apa yang diamanatakan dalam
pembukaan UUD 1945 belum dapat dilakuakan sepenuhnya dengan konsekuen.
Para penyelenggara negara hendaknya harus memperhatikan bahwa prioritas
utama dalam membangun bangsa adalah pendidkan. Masyarakat juga harus
memahami pendidikan adalah hal yang teramat penting karena mencerdasakan
bangsa telah menjadi tujuan bangsa sejak indonesia lahir.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksut dengan filsafat pendidikan?
2. Apa peran pancasila terhadap pendidikan di Indonesia?
3. Bagaimana pandangan filsafat pancasila terhadap sistem
pendidikan Nasional?
C. Tujuan
Nasional
BAB II
PEMBAHASAN
Pendidikan juga dapat diartikan sebagai hasil, dimana pendidik itu merupakan
wahana untuk membawa peserta didik mencapai tingkat perkembangan optimala
sesuai dengan potensi pribadinya sehingga menjadi mausia yang sadar dan
bertanggung jawab akan tugas-tugas hidupnya sebagai manusia, sesuai dengan
hakiki dan ciri-ciri kemanusiaannya. Bidang ilmu pendidikan dengan berbagai
cabang-cabangnya merupakan llandasan ilmiah bagi pelaksanaan pendidikan
yang terus berkembang secara dinamis. Sedangkan filsafat pendidikan sesuai
dengan perannya, merupakan landasan filososfi yang menjiwai seluruh
kebijaksanaan da pelaksanaan pendidikan.
Tata cara bernegara di Indonesia di atur dalam UUD 1945 yang selama ini
belum pernah mengalami amandemen kecuali setelah berukir revormasi tahun
1998.
Wujud pertama, yaitu ide dan gagasan sifatnya cenderung abstrak. Adanya dalam
pikiran manusia dan warga masyarakat di tempat kebudayaan itu berada. Gagasan
itu menjadi motivasi, pendorong, serta memberi jiwa dan makna bagi kehidupan
manusia dalam bermasyarakat sehingga pola pikir tersebut menjadi suatu sistem
yang dianut. Wujud yang kedua adalah kegiatan yang berpola dari manusia, yaitu
aktivitas manusia dalam berinteraksi dengan lingkungannya.
Dalam pemahaman yang hampir sama, Daoed Joesoef dalam Raka Joni
(1983: 40) menyebutkan bahwa Sumber ratusan ribu nilai yang ada dalam
masyarakat untuk dikembangkan melalu proses pendidikan ada tiga hal yaitu:
1. Pikiran atau logika
2. Perasaan atau estetika
3. Kemauan (etika)
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai salah satu
karakteristik perkembangan sosial budaya masyarakat akan memberi corak dan
warna terhadap perencanaan dan pelaksanaan pembangunan pendidikan. Sebab
Pendidikan adalah sebagai sutu investasi bagi pengembangan sumber daya
manusia sebagai individu dan anggota masyarakat.
Hafid Abbas (2002) menyebutkan sisdiknas belum dapat berfungsi untuk
mempersatukan manusia Indonesia. Agar dapat berfungsi, maka :
1. Pendidikan harus dikelola dengan prinsip keadilan
2. pengelolaan pendidikan harus terbuka dalam rangka mengakomodir partisipasi
masyarakat banyak
3. pengelolaan pendidikan harus bersifat inklusif dan hindari jauh-jauh eklusif
berlebihan
4. pengelolaan pendidikan di semua tingkatan harus secara profesional
5. pengelolaan pendidikan dengan melibatkan semua stakeholder dalam rangka
pengayaan dan demokratisasi pendidikan
6. pendidikan nasional hendaknya benar-benar mendorong tercapainya pemerataan
pendidikan
B. Saran
Demikianlah makalah ini kami paparkan semoga bermanfaat bagi
pembaca terkususnya bagi penulis.kami sebagai tim penyaji
mengharapkan kritikan dan masukan dari pembaca demi kesempurnaan
makalah ini sekian dan terimakasih.
DAFTAR PUSTAKA
Purba, Edward. 2013. Filsafat Pendidikan. Medan: Unimed Press
Purba, Edward, Yusnadi. 2017. Filsafat Pendidikan. Medan: Unimed
Press