DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 4:
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat,Hidayah,Taufik
dan Hinayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan resume ini dalam bentuk maupun
isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan,
petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam administrasi pendidikan dan untuk peningkatan
kesadaran dan wawasan mahasiswa akan status, hak, dan kewajiban dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta peningkatan kualitas diriny sebagai manusia. Buku
“PENDIDIKAN PANCASILA” karangan Dr.H.Kaelan,M.S seorang dosen Universitas Gajah Mada
isinya sangat bagus. Dia menjelaskan Pancasila secara rici mulai dari sejarah munculnya Pancasila,
nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila, kegunaan Pancasila serta menjelaskan hubungan
Pancasila dengan UUD
1945.
Buku tersebut juga memungkinkan untuk dikonsumsi oleh semua kalangan karena dari sisi
ekonomisnya itu sangat murah jika dibandingkan dengan ilmu-ilmu yang terkandung dalam buku
tersebut. Akhirnya kami merasa dalam penyusunan resume buku “Pendidikan Pancasila” ini masih
banyak kekurangannya maka kami mengharap kritik dan saran yang membangun dari pembaca.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata
bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari
pembaca agar kami dapat memperbaiki resume ini. Akhir kata kami berharap semoga makalah
ilmiah ini bermanfaat untuk masyarakan d a n dapat menginspirasi pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................
2
I. PENDAHULUAN ......................................................................................................................
5
2. Tujuan Pendidikan
Kewarganegaraan........................................................................... 5
BAB I ......................................................................................................................................
8
E. Pancasila Sebagai Nilai Dasar Fundamental bagi Bangsa dan Negara Republik
Indonesia. ..........................................................................................................................
9
BAB II ...................................................................................................................................
11
A. Pengertian Filsafat.
Filsafat adalah suatu bidang ilmu yang senantiasa ada dan menyertai kehidupan manusia.
Secara etimologis istilah “filsafat” berasal dari bahasa Yunani “philein” yang artinya “cinta”
dan “sophos” yang artinya “hikmah” atau “kebijaksanaan” atau “wisdom”. Jadi secara harfiah
istilah filsafat adalah mengandung makna cinta kebijaksanaan.
Sistem adalah suatu kesatuan bagian-bagian yang saling berhubungan, saling bekerjasama
untuk satu tujuan tertentu dan secara keseluruhan merupakan suatu kesatuan yang utuh. .
Pancasila seb agai suatu system filsafat akan memberikan ciri-ciri yang khas, yang khusus
yang tidak terdapat pada system filsafat lainnya.
. Sila-sila Pancasila sebagai kesatuan dapat dirumuskan pula dalam hubungannya saling
mengisi atau mengkualifikasi dalam rangka hubungan hierarkhis piramidal. Tiap-tiap sila
mengandung empat sila lainnya, dikualifikasi oleh empat sila lainnya.
E. Pancasila Sebagai Nilai Dasar Fundamental bagi Bangsa dan Negara Republik
Indonesia
Pancasila sebagai filsafat bangsa dan negara Republik Indonesia, mengandung makna
bahwa dalam setiap aspek kehidupan kebangsaan, kemasyarakatan serta kenegaraan harus
berdasarkan nilai-nilai Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan dan Keadilan
Unsur-unsur yang merupakan materi (bahan) Pancasila tidak lain diangkat dari
pandangan hidup masyarakat Indonesia sendiri, sehingga bangsa ini merupakann kausa
materialis (asal bahan) Pancasila.
Untuk mencapai tujuan dalam kehidupan kebangsaan dan kenegaraan terutama dalam
melaksanakan pembangunan dan pembaharuan maka harus mendasarkan pada suatu kerangka
pikir, sumber nilai serta arahan yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila. Filsafat
Pancasila sebagai dasar kehidupan kebangsaan dan kenegaraan adalah merupakan Identitas
Nasional Indonesia. Hal ini didasarkan pada suatu realitas bahwa kausa materialis atau asal nilai-
nilai Pancasila adalah bangsa Indonesia sendiri.
BAB II IDENTITAS NASIONAL
Istilah identitas nasional secara terminologis adalah suatu ciri yang dimiliki oleh suatu bangsa yang secara
filosofis membedakan bangsa tersebut dengan bangsa lain.
Masyarakat harus semakin terbuka, dan dinamis namun harus berkeadaban serta kesadaran akan tujuan
hidup bersama dalam berbangsa dan bernegara.. Hal ini juga sangat ditentukan oleh proses bagaimana
bangsa tersebut terbentuk secara historis. Pengertian kepribadian, manusia sabagai individusulit dipahami
manakala ia terlepas dari manusia lainnya.
B. Faktor-faktor Pendukung Kelahiran Identitas Nasional.
Pembahasan tentang peranan negara dan masyarakat tidak dapat dilepaskan dari
telaah tentang demokrasi dan hal ini karena dua alasa. Pertama, hampir semua negara di
dunia ini telah menjadikan demokrasi sebagai asasnya yang fundamental sebagaimana telah
ditunjukkan oleh hasil studi UNESCO pada awal 1950-an yang mengumpulkan lebih dari 100
Sarjana Barat dan Timur, sementara di negara-negara demokrasi itu pemberian peranan kepada
negara dan masyarakat hidup dalam porsi yang berbeda-beda (kendati sama-sama negara
demokrasi).
C. Bentuk-bentuk Demokrasi.
Formal demokrasi menunjuk pada demokrasi dalam arti system pemerintahan.Hal ini dapat dilihat dalam
berbagai pelaksanaan demokrasi di berbagai Negara.Dalam suatu Negarmisalnya dapat diterapkan
demokrasi dengan menerapkan system presidensial atau sistem parlementer.
Sistem Presidensial : sistem ini menekankan pentingnya pemilihan presidensecara langsung,
sehingga presiden terpilih mendapatkan mandat secara langsung darirakyat. Dalam sistem ini
kekuasaan eksekutif (kekuasaan menjalankan permintaan)sepenuhnya berada di tangan presiden.
Sistem Parlementer : Sistem ini menerpakan model hubungan yang menyatuantara kekuasaan
eksekutif dan legeslatif. Kepala eksekutif (head of government)adalah berada di tangan seoran
perdana menteri
D. Demokrasi di Indonesia.
BAB IV
NEGARA DAN KONSTITUSI
A. Pengertian Negara
Nicollo Machiavelli yang merumuskan Negara sebagai Negara kekuasaan. Teori Negara
menurut Machiavelli tersebut mendapat tantangan dan reaksi yang kuat dari filsuf lain separti
Thomas Hobbes (1588-1679), John Locke (1632-1704) dan Rousseau (1712-1778). Mereka
mengartikan Negara sebagai suatu badan atau organisasi hasil dari perjanjian masyarakat
secara bersama. Menurut mereka, manusia sejak dilahirkan telah membawa hak-hak asasinya
seperti hak untuk hidup, hak milik serta hak kemerdekaan.
B. Konstitusionalisme
Konstitusionalisme mengacu kepada pengertian sistem institusionalisasi secara efektif dan
teratur terhadap suatu pelaksanaan pemerintahan. Basis pokok konstitusionalisme adalah
kesepakatan umum atau persetujuan (consensus) diantara mayoritas rakyat mengenai bangunan
yang diidealkan berkaitan dengan negara.
Konsensus yang menjamin tegaknya konstitusionalisme pada umumnya dipahami
berdasarkan pada :
1. Kesepakatan tentang tujuan atau cita-cita bersama
2. Kesepakatan tentang the rule of law
3. Kesepakatan tentang bentuk institusi-institusi dan prosedur ketatanegaraan
C. Konstitusi Indonesia
Amandemen terhadap UUD 1945 dilakukan oleh bangsa Indonesia sejak tahun
1999, dimana amandemen pertama dilakukan dengan memberikan tambahan dan perubahan
terhadap pasal 9 UUD 1945. Kemudian amandemen kedua dilakukan pada tahun 2000,
amandemen ketiga dilakukan pada tahun 2001 dan disahkan pada tanggal
10 Agustus 2002.
BAB V
RULE OF LAW DAN HAK ASASI MANUSIA
Baik rechtsstaat maupun rule of Menurut Friedman, antara pengertian negara hukum atau
rechtstaat dan rule of the law sebenarnya saling mengisi. Oleh karena itu berdasarkan
bentuknya sebenarnya rule of the law adalah kekuasaan publik yang diatur secara
legal.Prinsip negara hukum hendaklah dibangun dan dikembangkan menurut prinsip-prinsip
demokrasi atau kedaulatan rakyat. Hukum tidak boleh dibuat, ditetapkan, ditafsirkan dan
ditegakkan dengan tangan besi berdasarkan kekuasaan belaka. Prinsip Negara hukum tidak
boleh ditegakkan dengan mengabaikan prinsip-prinsip demokrasi yang diatur dalam
UUD. Karena itu perlu ditegaskan pula bahwa kedaulatan berada ditangan rakyat yang
dilakukan menurut UUD atau constitutional democracy yang diimbangi dengan penegasan
bahwa Negara Indonesia adalah Negara hukum yang berkedaulatan rakyat atau demokratis.
A. Pengertian
Geopolitik di artikan sebagai sistem politik atau peraturan-peraturan dalam wujud
kebijaksanaan dan strategi nasional yang di dorong aspirasi nasional geografik suatu Negara,
yang apabila dilaksanakan dan berhasil akan berdampak lan gsung atau tidak langsung kepada
sistem politik suatu negara. Sebaliknya politik nrgara itu secara langsungGeopolitik
bertumpu pada geografi sosial, mengenai situasi, kondisi dan segala sesuatu yang di anggap
relevan dengan karakteristik geografi suatu Negara.
A. Pengertian Geostrategi.
III. PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Buku ini sangat menarik dan sangat bagus. Bahasa yang digunakan juga mudah untuk dipahami oleh masyarakat
umum dan khususnya untuk mahasiswa. Dari buku ini dapat diambil suatu pesan bahwa perlunya kita untuk
menerapkan atau mengamalkan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari, sehingga kita dapat memahami
arti dari sila-sila pancasila yang sesungguhnya.
3.2 Saran
Diharapkan dengan adanya buku ini masyarakat lebih menghargai dan mengamalkan nilai-nilai pancasila dalam
kehidupan sehari-hari.