Disusun Oleh:
KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN
POLITEKNIK KETENAGAKERJAAN
PRODI RELASI INDUSTRI
JAKARTA
2021
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat
dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “Pengantar Pendidikan
Pancasila” dengan tujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Pancasila tahun ajaran 2020/2021.
Penyusun menyadari bahwa makalah ini terwujud berkat adanya dorongan dan bantuan dari
banyak pihak. Penyusun mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya
terutama kepada:
1. Bapak Faris Satria Alam, S.H., M.H selaku dosen pengampu mata kuliah Pancasila.
2. Rekan-rekan satu kelompok dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa di dalam pembuatan makalah ini tidak lepas dari berbagai
kesalahan. Proses penulisan makalah ini masih sangat jauh dari kata sempurna baik materi
maupun cara penulisannya. Kami telah berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan
yang dimiliki sehingga dapat selesai dengan baik. Dengan demikian, kami terbuka menerima
masukan, saran, dan usul demi penyempurnaan makalah ini.
Tim Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1. Pembaca dan penulis dapat menambah pengetahuan dan wawasan mengenai pendidikan
Pancasila.
2. Pembaca dan penulis dapat menambah pengetahuan dan wawasan mengenai pentingnya
pendidikan Pancasila.
3. Penulis dapat menyelesaikan tugas dari mata kuliah Pancasila.
4. Dosen pengampu dapat menilai pengetahuan yang dimiliki oleh penulis setelah
penyusunan makalah.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
1) Nilai-nilai perjuangan bangsa (semangat kebangsaan) telah mengalami pasang
surut sesuai dengan dinamika kehidupan dan telah mengalami penurunan
sampai pada titik kritis.
2) Pengaruh globalisasi, pengaruh negara maju, dan pengaruh kekuatan lembaga-
lembaga internasional yang telah sering menimbulkan berbagai konflik
kepentingan di kalangan bangsa Indonesia.
3) Pengaruh perkembangan IPTEKS, khususnya teknologi informasi, komunikasi,
dan transportasi yang membuat dunia menjadi semakin transparan.
4) Pengaruh isu-isu/persoalan/permasalahan global (demokratisasi, HAM, dan
lingkungan hidup) yang sering dan telah mempengaruhi kondisi nasional.
Berbagai kondisi di atas, secara langsung atau tidak langsung, jelas akan
mempengaruhi pola pikir, pola sikap, dan pola tindakan dari segenap komponen
bangsa Indonesia. Oleh karena itu, pembinaan moral dan mental spiritual
berdasarkan nilai-nilai Pancasila perlu ditingkatkan dan mendapat perhatian yang
serius dan mendalam agar berbagai kemungkinan pengaruh negatif dari keempat
kondisi tersebut di atas dapat ditangkal dan diantisipasi. Sebagaimana telah diketahui
bahwa nilai-nilai Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia telah
dilaksanakan dalam kehidupan 19 bermasyarakat sejak sebelum Pancasila menjadi
dasar negara. Sejak zaman dahulu berbagai wilayah Nusantara ini mempunyai
beberapa nilai yang dipegang teguh oleh masyarakatnya seperti percaya adanya
Tuhan Yang Maha Esa, berperikemanusian, toleransi, gotong royong, musyawarah,
kesetiakawanan, dan menegakkan keadilan dalam kehidupan bermasyarakat.
Masalah-masalah yang dihadapi bangsa Indonesia sekarang menunjukkan bahwa
nilai-nilai Pancasila belum dilaksanakan dengan baik dalam kehidupan
bermasyarakat berbangsa dan bernegara. Diantara masalah yang dihadapai bangsa
Indonesia sekarang antara lain:
a) Masalah Korupsi
b) Masalah Disintegrasi Bangsa
c) Masalah Dekadensi Moral
d) Masalah Narkoba.
e) Masalah Penegakan Hukum yang Berkeadilan
f) Masalah Terorisme
4
2.2.1 Pancasila Sebagai Dasar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara
Pancasila sebagai dasar negara, berarti Pancasila dijadikan pedoman dalam
bertingkah laku dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Pembukaan UUD 1945 alinea ke-4 menegaskan, bangsa Indonesia memiliki dasar
dan pedoman dalam berbangsa dan bernegara yaitu Pancasila. Pancasila sebagai
dasar negara mendasari pasal-pasal dalam UUD 1945. Serta menjadi cita-cita hukum
yang dituangkan dalam peraturan perundang-undangan.
1) Sila Pertama: menghormati setiap orang atau warga negara atas berbagai
kebebasannya dalam menganut agama dan kepercayaannya masing-masing,
serta menjadikan ajaran-ajarannya sebagai panutan untuk menuntun maupun
mengarahkan jalan hidupnya.
2) Sila Kedua: menghormati setiap orang dan warga negara sebagai pribadi
(persona) “utuh sebagai manusia”, manusia sebagai subjek pendukung,
5
3) penyangga, pengemban serta pengelola hak-hak dasar kodrati, merupakan
suatu keutuhan dengan eksistensi dirinya secara bermartabat.
4) Sila Ketiga: bersikap dan bertindak adil dalam mengatasi segmentasi
segmentasi atau primordialisme sempit dengan jiwa dan semangat “Bhineka
Tunggal Ika”, yaitu bersatu dalam perbedaan dan berbeda dalam persatuan.
5) Sila Keempat : kebebasan, kemerdekaan, kebersamaan, dimiliki dan
dikembangkan dengan dasar musyawarah untuk mencapai kemufakatan secara
jujur dan terbuka dalam menata berbagai aspek kehidupan.
6) Sila Kelima: membina dan mengembangkan masyarakat yang berkeadilan
sosial yang mencakup kesamaan derajat (equality) dan pemerataan (equity)
bagi setiap orang atau setiap warga negara. Sila-sila dalam Pancasila
merupakan satu kesatuan integral dan integratif menjadikan dirinya sebagai
referensi kritik sosial kritis, komprehensif serta sekaligus valuatif bagi
pengembangan etika dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa maupun
bernegara. Konsekuensi dan implikasinya ialah bahwa norma etis yang
mencerminkan satu sila akan mendasari dan mengarahkan sila-sila lain
6
e) Jujur, dalam arti menyebutkan setiap sumber atau informasi yang diperoleh dan
pihak lain dalam mendukung sikap atau pendapatnya.
7
hidupnya dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara pada suatu asas yang
dimiliki dan melekat pada bangsa itu sendiri. Nilai-nilai kenegaraan dan
kemasyarakatan yang terkandung dalam sila-sila Pancasila bukan hanya hasil
konseptual seseorang saja, melainkan juga hasil karya 23 besar bangsa Indonesia
sendiri melalui proses refleksi filosofis para pendiri negara (Kaelan, 2000). Bung
Karno menegaskan bahwa nilai-nilai Pancasila digali dari bumi pertiwi Indonesia. Ini
berarti bahwa nilai-nilai Pancasila berasal dari kehidupan sosiologis bangsa
Indonesia. Dengan demikian materi mata kuliah Pendidikan Pancasila jelas berasal
dari kenyataan hidup masyarakat Indonesia bukan diadopsi dari budaya lain sehingga
masyarakat Indonesia adalah merupakan Causa Prima dari Pancasila.
8
Pancasila untuk mewujudkan politik yang sehat sehingga bisa memberikan
kontribusi yang konstruktif dalam menciptakan struktur politik yang stabil dan
dinamis. Kegiatan politik yang dilaksanakan oleh negara Indonesia yang bisa
dijadikan sumber pengayaan materi Pendidikan Pancasila adalah yang sesuai dengan
budaya bangsa dan dapat diterima oleh seluruh rakyat Indonesia seperti pemilihan
presiden secara langsung yang telah terlaksana dengan baik sejak tahun 2004.
9
keberadaan dan menyempurnakan penyelenggaraan mata kuliah pendidikan
Pancasila, yaitu:
10
penerus, maka nilai-nilai Pancasila harus dididikkan kepada para mahasiswa melalui
mata kuliah pendidikan Pancasila.
11
profesi yang dihasilkan oleh sekelompok jurusan/program studi saja, tetapi juga
merupakan tanggung jawab semua bidang. Adanya Pendidikan Pancasila di
perguruan tinggi ialah agar mahasiswa tidak menyimpang dari jati diri bangsa yang
merupakan budaya sendiri sehingga memiliki pedoman dan kaidah penuntun dalam
berfikir dan bertindak dalam kehidupan sehari-hari dengan berlandaskan nilai-nilai
Pancasila. Selain itu urgensi Pendidikan Pancasila adalah agar dapat memperkokoh
jiwa kebangsaan mahasiswa sehingga menjadi pendorong utama untuk merubah dan
memperlihatkan sikap sebagai salah seorang Pancasilais yang sejati dalam bertindak
dan bertingkah laku dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Selain itu Pendidikan Pancasila bagi mahasiswa sebagai calon pemegang tongkat
estafet kepemimpinan bangsa untuk berbagai bidang tingkatan agar tidak terpengaruh
oleh paham-paham asing yang negatif yang tidak sesuai dengan nilai-nilai budaya
bangsa sendiri. Oleh karena itu, menjadi suatu keharusan Pancasila disebarluaskan
secara masif, antara lain melalui mata kuliah pendidikan Pancasila di perguruan
tinggi. Riyanto (2009: 4) menyatakan bahwa pendidikan Pancasila di perguruan
tinggi merupakan suatu keniscayaan karena mahasiswa sebagai agen perubahan dan
intelektual muda yang di masa yang akan datang akan menjadi inti pembangunan dan
pemegang estafet kepemimpinan bangsa dalam setiap tingkatan lembaga-lembaga
negara, badan-badan negara, lembaga daerah, lembaga infrastruktur politik, lembaga-
lembaga bisnis, dan sebagainya. Dengan demikian, pemahaman nilai-nilai Pancasila
di kalangan mahasiswa amat penting, tanpa membedakan pilihan profesinya di masa
yang akan datang, baik yang akan berprofesi sebagai pengusaha/entrepreneur,
pegawai swasta, pegawai pemerintah, dan sebagainya. Semua lapisan masyarakat
memiliki peran amat menentukan terhadap eksistensi dan kejayaan bangsa di masa
depan.
12
3) Nilai Persatuan
Nilai Persatuan Indonesia mengandung makna ke arah bersatu dalam kebulatan atau
kesadaran rakyat untuk membangun rasa nasionalisme dalam Negara Kesatuan
Republik Indonesia. Contoh nilai persatuan adalah memiliki rasa cinta tanah air dan
bangsa, serta rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan Negara.
4) Nilai Kerakyatan
Nilai Kerakyatan mengandung makna suatu pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat,
dan untuk rakyat yang mana pengambilan keputusannya dengan cara musyawarah
mufakat melalui lembaga-lembaga perwakilan. Contoh nilai kerakyatan adalah
mengutamakan musyawarah dalam setiap mengambil keputusan; mengutamakan
kepentingan negara dan masyarakat daripada kepentingan pribadi atau golongan.
5) Nilai Keadilan
Nilai Keadilan mengandung makna sebagai dasar sekaligus tujuan, yaitu tercapainya
masyarakat Indonesia yang adil dan makmur secara lahiriah ataupun batiniah.
Keadilan adalah nilai yang amat mendasar yang diharapkan oleh seluruh bangsa.
Contoh nilai keadilan adalah bersikap adil dan suka memberi pertolongan kepada
orang lain; cinta akan kemajuan dan pembangunan bangsa baik material maupun
spiritual.
13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Generasi penerus harus benar-benar dipersiapkan, dengan berkembangnya zaman bukan
berarti menghilangkan nilai dasar dan mengubah standar nilai dasar. Warga negara
Indonesia dihadapkan berbagai informasi yang bermuatan dari berbagai nilai dasar.
Sehingga, pendekatan dalam pemahaman kebenaran Pancasila kepada generasi muda
menjadi sebuah tantangan bagi program Pendidikan khusunya Pendidikan Pancasila.
Pancasila harus dapat menjadi solusi dari berbagai masalah yang terjadi, nilai-nilai dalam
Pancasila harus mampu memiliki sifat yang aktual dengan kemajuan teknologi informasi
dan komunikasi, sehingga Pancasila dapat menjadi sebuah ideologi yang terus menjadi
pedoman utama walau di tengah perubahan. Oleh karena itu, nilai-nilai dasar Pancasila harus
sangat dimengerti dan dipahami oleh setiap warga Indonesia agar nilai-nilai tersebut dapat
diamalkan oleh warga.
Nilai-nilai dalam Pancasila harus dapat diwariskan sebagai penerus negara kebangsaan
Indonesia. Jika gagal dalam mewarsikan Pancasila, maka merupakan kegagalan dalam
mempertahankan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Oleh karena itu, sistem
pendidikan di Indonesia harus mampu mengembangkan atau menghasilkan warga negara
yang Pancasilais. Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa Indonesia dan dasar filsafat
Negara yang sangat penting dan harus dipelajari dan dipahami oleh seluruh warga negara
Indonesia agar tidak melakukan kesalahan dalam berkehidupan bermasyarakat, berbangsa,
dan bernegara
3.2 Saran
Dengan perkembangan zaman begitu banyak hal-hal yang akan masuk ke dalam suatu
negara, baik hal positif maupun yang negatif. Sangat disayangkan jika para penerus bangsa
ikut terpengaruh akan hal-hal yang negatif sehingga dapat merusak moral dan jati diri
bangsa. Oleh sebab itu, seluruh masyarakat khususnya para penerus bangsa diminta untuk
meningkatkan kesadaran dan menjadikan Pancasila sebagai pedoman dalam kehidupan baik
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, agar dapat menjalankan kehidupan sesuai dengan
apa yang telah diwariskan oleh para pendahulu secara turun-temurun agar menjadi warga
negara yang sesuai dengan cita-cita bangsa.
14
DARTAR PUSTAKA
Syamsir, dkk. 2017. Pendidikan Pancasila untuk Perguruan Tinggi. Palembang: BKS PTN-
Barat
Putri, Tri Endang Sungkowo. 2012. Pentingnya Pendidikan Pancasila sebagai Materi
Pembelajaran di Perguruan Tinggi (Studi Kasus di Sekolah Tinggi Teknik Malang). Jurnal
Teknik. 1(2): 9-14
Putri, Arum Sutrisni. 2020. Arti Penting Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan
Hidup. https://www.kompas.com/skola/read/2020/02/03/070000769/arti-penting-pancasila-
sebagai-dasar-negara-dan-pandangan-
hidup?page=all#:~:text=Pancasila%20sebagai%20dasar%20negara%2C%20berarti,berban
gsa%20dan%20bernegara%20yaitu%20Pancasila. (diakses pada 18 Maret 2021)
https://lmsspada.kemdikbud.go.id/pluginfile.php/4833/mod_resource/content/1/BAB%20VI.pdf#
:~:text=Pancasila%20sebagai%20sistem%20etika%20adalah,persatuan%2C%20kerakyata
n%2C%20dan%20keadilan. (diakses pada 19 Maret 2021)
15