Disusun oleh:
Elda Mei Zahra
Ade Firmansyah
Muhamad Dwiki Raihan
Raka Dimaswara
Dinar Arisandi
Pendidikan Pancasila
Institut Bisnis & Informatika KOSGORO 1957, Jakarta , 2023
i
KATA PENGANTAR
Bismilahirahmanirahim…
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
HAALAMAN JUDUL............................................................................................i
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.3 Tujuan.......................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3
3.1 Kesimpulan.............................................................................................17
3.2 Saran.......................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................19
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
1. Pentingnya Pemahaman Nilai-Nilai Pancasila
2. Peran Pendidikan Pancasila dalam Membentuk Identitas Nasional
3. Kontribusi Pendidikan Pancasila terhadap Pembangunan Karakter Bangsa
4. Relevansi Nilai-Nilai Pancasila dengan Tantangan Zaman
5. Pentingnya Pendidikan Pancasila dalam Membentuk Kepemimpinan yang
Berkualitas
1.3 Tujuan
1. Menjelaskan Urgensi Pendidikan Pancasila
2. Menganalisis Peran Nilai-Nilai Pancasila dalam Membentuk Karakter
Warga Negara
3. Menjelaskan Kontribusi Pendidikan Pancasila terhadap Identitas Nasional
4. Menyoroti Peran Pendidikan Pancasila dalam Pembentukan Kepemimpinan
yang Berkualitas
5. Menganalisis Tantangan dan Kendala Implementasi Pendidikan Pancasila
2
BAB II
PEMBAHASAN
Pancasila merupakan sistem nilai yang digali dari nilai-nilai luhur bangsa
Indonesia. Nilai-nilai tersebut telah ada jauh sebelum Indonesia merdeka. Bahkan
pada masa kerajaan telah berkembang nilai-nilai dasar yang merupakan karakter
masyarakat. Bukti bahwa nilai-nilai tersebut berkembang adalah adanya tulisan
dalam kitab Sutasoma karangan Mpu Prapanca pada jaman kerajaan Majapahit.
Bukti lain adalah adanya prasasti dan candi-candi yang dipercaya sebagai bukti
tumbuh berkembangnya kepercayaan terhadap Tuhan, budaya musyawarah dan
gotong royong juga terlihat dalam setiap relief candi. Nilai-nilai itu kemudian
digali dan dirumuskan menjadi suatu tatanan norma dan nilai yang kita sebut
dengan Pancasila. Perumusan Pancasila sendiri mempunyai sejarah yang cukup
panjang sampai pada akhirnya dijadikan sebagai akta pendirian Negara Indonesia
dengan sebutan staat fundamental norm. Globalisasi adalah sebuah istilah yang
memiliki hubungan dengan peningkatan keterkaitan dan ketergantungan antar
bangsa dan antar manusia di seluruh dunia melalui perdagangan, investasi,
perjalanan, budaya populer, dan bentuk-bentuk interaksi yang lain sehingga batas-
batas suatu negara menjadi semakin sempit. Globalisasi adalah suatu proses
dimana antar individu, antar kelompok, dan antarnegara saling berinteraksi,
bergantung, terkait, dan mempengaruhi satu sama lain yang melintasi batas
negara. Dalam banyak hal, globalisasi mempunyai banyak karakteristik yang sama
dengan internasionalisasi sehingga kedua istilah ini sering dipertukarkan.
Sebagian pihak sering menggunakan istilah globalisasi yang dikaitkan dengan
berkurangnya peran negara atau batas-batas negara.
3
4
Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan Yang Dipimpin oleh Hikmat
Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, dan Keadilan Sosial bagi
Seluruh Rakyat Indonesia, merupakan nilai-nilai luhur yang harus dihayati dan
diamalkan oleh seluruh rakyat Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara.
Indonesia memiliki banyak ragam kebudayaan baik suku, ras, dan agama
tentu hal ini membutuhkan suatu hal yang dapat dijadikan sebagai pedoman agar
tidak terjadi perpecahan akibat banyak perbedaan tersebut. Perkembangan arus
globalisasi dan pesatnya perkembangan ilmu teknologi tentu dapat menimbulkan
berbagai macam masalah dan rintangan yang harus dihadapi karena hal ini tentu
memiliki dampak positif namun tentu juga memiliki dampak negatif. Konflik
yang dapat mengancam persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik
Indonesia harus kita hadapi bersama. Semakin cepatnya arus globalisasi juga
dapat menimbulkan munculnya paham dan ideologi baru yang bertentangan
dengan nilai-nilai Pancasila. Dampak nya yaitu pada penurunan nilai Pancasila.
Penguatan mengenai ideologi dan nilai Pancasila harus dilakukan agar tetap
memperkuat nilai yang ada dalam setiap butir sila Pancasila .
terdapat pandangan hidup bangsa, kepribadian serta dasar Negara bagi seluruh
rakyat di Indonesia. Dengan demikian tentu harus ada upaya untuk tetap menjaga
7
nila-nilai luhur yang terdapat di dalamnya. Pancasila sebagai dasar negara tentu
dijadikan sebagai dasar dan pedoman dalam hidup berbangsa dan bernegara.
Karena didalam Pancasila terdapat tujuan, cita-cita dan harapan yang dimiliki oleh
Bangsa Indonesia yang tertulis dalam setiap butir sila nya. Dalam Pendidikan
Pancasila ini lah kita dapat belajar dan mengetahui nilai-nilai apa saja yang
terdapat pada Pancasila serta bagaimana cara untuk menerapkan nilai-nilai yang
tersebut dalam kehidupan bermasyarakat. Pendidikan Pancasila sangatlah penting
untuk didapat setiap warga negara Indonesia karena sebagai pondasi dasar dalam
membentuk karakter, dimana sekolah menjadi salah satu lingkungan yang tepat
sebagai sarana untuk berlangsungnya kegiatan dimana memberikan Pendidikan
Pancasila yang diberikan sejak usia dini. Dalam hal ini tentu sekolah memiliki
peran dan harus memberikan dorongan kepada peserta didik agar berperilaku dan
memiliki karakter sesuai dengan nilai-nilai yang terdapat didalam Pancasila.
Pengembangan moral dan karakter peserta didik dilingkungan sekolah menjadi hal
yang wajib dilakukan agar terbentuk moral dan karakter peserta didik yang baik,
serta menjadi generasi yang sesuai dengan nilai-nilai dan karakter Pancasila.
Dijelaskan juga bahwa karakter yang dimiliki setiap individu yang terdapat
pada nilai dari setiap butir sila-sila Pancasila yang terdiri dari dua sumber yaitu
karakter yang bersumber dari hati nurani dan dari pola pikir manusia. Karakter
yang bersumber dari hati antara lain yaitu jujur, beriman dan bertaqwa, adil, tertib,
amanah, taat aturan, bertanggung jawab, berempati, berani mengambil resiko,
pantang menyerah, rela berkorban dan berjiwa nasionalisme. Sedangkan untuk
karakter yang bersumber dari olah pikir manusia antara lain yaitu cerdas, inovativ,
rasa ingin tahu nya tinggi, produktif dan peka terhadap lingkungan sekitar. Sesuai
dengan apa yang tercantum dalam UU N0 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional yang menyatakan bahwa " Pendidikan Nasional
Sebagai makhluk individu manusia tentu tidak dapat hidup tanpa bantuan
dan campur tangan orang lain. Hal ini tentu menjadi alasan segala sesuatu yang
8
kita lakukan pada dasarnya ada bantuan dari orang lain. Sebagai alasan mengapa
sebagai
8
9
manusia harus selalu berbuat baik pada sesama. Pentingnya pengendalian diri
untuk dapat membangun koneksi antar masyarakat sangat dibutuhkan terlebih
Indonesia adalah negara yang terdiri dari berbagai macam suku, ras, dan budaya.
Sehingga tercipta rasa persatuan dan kesatuan dalam kehidupan bermasyarakat.
Menurut pandangan Pancasila hubungan antar individu dengan Pancasila dijiwai
oleh nilai-nilai yang terkandung dalam setiap silasila Pancasila sebagai satu
kesatuan. Manusia tentu membutuhkan bantuan dari orang lain dengan kata lain
kita hidup saling berdampingan dan juga hidup saling membutuhkan. Itulah
pentingnya membangun relasi di masyarakat untuk mempermudah dalam
menjalani kehidupan sehari-hari. Dapat dikatakan bahwa Pancasila dalam hal ini
menjadi aspek penting untuk membangun karakter generasi bangsa (Sakti, 2017).
Nilai-nilai karakter yang diterapkan diambil dari nilai-nilai yang terdapat pada
Pancasila. Pancasila memuat nilai-nilai atau karakter bangsa Indonesia yang
tercermin dalam sila-sila Pancasila sebagai berikut: a. Nilai-nilai ketuhanan yang
maha esa yaitu mengenai kepercayaan dan ketaqwaan setiap orang pada tuhannya,
kebebasan setiap orang dalam menganut agama sesuai dengan hati nurani,
mencintai setiap makhluk hidup yang diciptakan oleh tuhan dan toleransi antar
umat beragama lainnya. b. Nilai-nilai Kemanusiaan yang Adil dan Beradab yaitu
mengenai memiliki rasa empati dan simpati pada sesama, bersikap jujur,
memandang setiap orang memiliki derajat yang sama, dan bersikap adil serta
dapat memanusiakan manusia selaknya mereka sebagai seorang manusia. c. Nilai-
nilai Persatuan Indonesia yaitu mengenai rasa persatuan dan kesatuan, bagaimana
kita mencintai bangsa dan negara Indonesia, memiliki jiwa nasioalisme dan
patriotisme, mengesampingkan perbedaan dengan Bhineka Tunggal Ika. d. Nilai-
nilai Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam
Permusyawaratan Perwakilan yaitu mengenai kebebasan dalam menyampaikan
pendapat, pelaksanaan musyawarah secara mufakat untuk mencapai tujuan
bersama, serta hikmat kebijaksanaan. e. Nilai-nilai Keadilan Sosial bagi Seluruh
Rakyat Indonesia yaitu mengenai keadilan sosial yang diberikan sebagai seorang
warga negara hal ini dapat berupa perlindungan dan jaminan atas hak asasi , upaya
unntuk memberikan kesejahteraan bagi setiap warga negara, serta gotong royong
9
untuk mewujudkan kerja sama dan rasa kekluargaan di masyarakat. Semua itu
bisa didapatkan pada mata pelajaran pendidikan Pancasila dan
10
“Ketahanan ideologi Pancasila kembali diuji ketika dunia masuk pada era
globalisasi di mana banyaknya ideologi alternatif merasuki ke dalam segenap
sendi-sendi bangsa melalui media informasi yang dapat dijangkau oleh seluruh
anak bangsa,” kata Deputi Bidang Pengkajian Strategik Prof. Dr. Ir. Reni
Mayerni, M.P. membuka Focus Group Discussion (FGD) tentang Mencari Bentuk
Implementasi Nilai-Nilai Pancasila dalam Era Globalisasi bertempat di Ruang
Gatot Kaca, Senin, 9 Maret 2020.
Relevansi Pancasila di era modern adalah sangat penting dan relevan dalam
menghadapi berbagai tantangan dan dinamika sosial, politik, dan ekonomi yang
terjadi saat ini. Berikut adalah beberapa alasan mengapa Pancasila tetap relevan di
era modern:
13
1. Identitas Nasional
Prinsip keadilan sosial dalam Pancasila tetap relevan di era modern yang
ditandai dengan ketimpangan sosial dan ekonomi yang meningkat.
Pancasila mendorong upaya untuk mengatasi kesenjangan, memberikan
kesempatan yang sama bagi semua warga negara, dan mencapai
pembangunan yang inklusif.
Nilai dasar terdiri atas nilai Ketuhanan Yang Maha Esa, nilai Kemanusiaan
yang adil dan beradab, nilai Persatuan Indonesia, nilai Kerakyatan yang dipimpin
oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dan nilai
Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Nilai instrumental merupakan
penjelasan dari nilai dasar, dengan kata lain semua perangkat perundang-
undangan haruslah merupakan penjabaran dari nilai-nilai dasar Pancasila yang
14
terdapat pada pembukaan dan batang tubuh Undang-undang Dasar 1945. Para
penyusun
24
15
3.1 Kesimpulan
3.1 Saran
17
18
pelatihan yang lebih intensif kepada guru agar mereka dapat lebih efektif
mengintegrasikan nilai-nilai ini dalam pembelajaran sehari-hari.
Selain itu, penelitian dan evaluasi berkala juga perlu diperkuat untuk
memastikan bahwa metode dan materi pembelajaran Pancasila sesuai dengan
tujuan dan efektif dalam membentuk karakter dan identitas nasional. Hal ini akan
membantu dalam terus meningkatkan kualitas pendidikan Pancasila.
Lestari, Silvia Oktaviana, and Heri Kurnia. “Peran Pendidikan Pancasila Dalam
Pembentukan Karakter.” Jurnal Citizenship: Media Publikasi Pendidikan
Pancasila Dan Kewarganegaraan, vol. 5, no. 1, 14 Feb. 2022, p. 25,
https://doi.org/10.12928/citizenship.v5i2.23179.
19
20