Anda di halaman 1dari 14

TUGAS MAKALAH

"Peranan Mahasiswa Dalam Peningkatan Penanaman dan Penerapan

Nilai-Nilai Pancasila Dalam Kehidupan Sehari hari


“Pendidikan Pancasila”

Disusun Oleh:
Nur Asisah

Nim : 2022310419
Lecture : Dr. Fahmi Room

Fakultas keguruan dan ilmu pendidikan bahasa Inggris


Universitas Muhammadiyah Bulukumba
2022/2023

KATA PENGANTAR
Puji syukur dipanjatkan kepada tuhan yang maha esa, yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya. Atas berkat rahmat dan hidayah-Nya serta berbagai upaya, dalam tugas makalah
mata kuliah Pendidikan Pancasila yang berjudul "Peranan Mahasiswa Dalam Peningkatan
Penanaman dan Penerapan Nilai-Nilai Pancasila Dalam Kehidupan Sehari hari" dan dapat
diselesaikan dengan baik dan tepat waktu. Makalah ini ditulis berdasarkan buku panduan yang
berkaitan dengan Pancasila, serta infomasi dari media massa yang berhubungan dengan
Peranan mahasiswa dalam nilai-nilai Pancasila. Disadari bahwa makalah ini masih kurang
sempurna.Untuk itu diharapkan berbagai masukan yang bersifat membangun demi
kesempurnaannya.

Semoga makalah ini bermanfaat.


DAFTAR ISI

 JUDUL…………………………………………………………………………….
KATA PENGANTAR ……………………………………………………..
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang …………………………………………….………..
1.2. Rumusan Masalah ………………………………………….……….

1.3. Tujuan .……………………………………………….…….....………
BAB II PEMBAHASAN
2. 1 Pengertian nilai-nilai Pancasila kepada generasi muda……………………
2.2 Makna dan nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila ………….........
2.3 Penerapan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari …..........
 2.4 Peran mahasiswa dalam mengatasi kemiskinan dan kelatarbelakangan.....
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ……………………………………………………....
3.2 Saran ………………………………………………………….………..
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


Pancasila dianggap sebagai sesuatu yang sakral yang setiap warganya harus hafal dan mematuhi segala
isi dalam pancasila tersebut. Namun sebagian besar warga negara Indonesia hanya menganggap
pancasila sebagai dasar negara/ideologi semata tanpa memperdulikan makna dan manfaatnya dalam
kehidupan.
Tanpa manusia sadari nilai-nilai makna yang terkandung dalam pancasila sangat berguna dan
bermanfaat. Banyaknya terjadi penyimpangan/kesalahan tertentu sebenarnya berakar dari tidak
mengamalkannya nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila itu sendiri. Maka dari itu pentingnya
memahami pancasila tidak hanya mengerti namun juga mengamalkan dan melaksanakan nilai-nilai yang
terkandung dalam pancasila sebagai pendidikan karakter.

Pendidikan karakter yang merupakan upaya mewujudkan amanat pacasila dan Pembukaan UUD 1945
dilatar belakangi oleh realita yang berkembang saat ini di lembaga pendidikan. Dengan prilaku- prilaku
yang tidak sesuai dengan karakter bangsa Indonesia saat ini. Membina dan mendidik karakter, dalam
arti untuk membentuk “positive character” generasi muda bangsa ini. Agar positive character terbentuk,
maka perlu pembiasaan “mandiri, sopan santun, kreatif dan tangkas, rajin bekerja, dan punya tanggung
jawab.” (Marjohan.2010:7)

Pendidikan pancasila dalam kehidupan sehari hari dapat membrikan dampak yang baik untuk
masyarakat agar masyarakat mematuhi dan menganut nilai nilai dalam pancasila karena nilai yang
terkandung dalam pancasila mempunyai banyak makna untuk kehidupan sehari hari dalam beragama,
memberikan pendapat dan lain-lain

1.2. RUMUSAN MASALAH

1. Apa pengertian nilai-nilai Pancasila kepada generasi muda?


2. Apa makna dan nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila ?
3. Bagaimana penerapan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari?
4. Bagaimana peran mahasiswa dalam mengatasi kemiskinan dan kelatarbelakangan?

1.3 TUJUAN PENDIDIKAN PANCASILA

Sebagai seorang mahasiswa yang memiliki peran sebagai 'Agent Of Change' dan 'Social Control'
Mahasiswa harus dapat menerapkan dan menjalankan Pancasila sebagai pedoman hidup di dalam
masyarakat dan kehidupan akademik, mahasiswa juga diharapkan tetap terus menempa dirinya menjadi
pribadi-pribadi yang memiliki kematangan intelektual, kreatif, percaya diri, inovatif, dan memiliki
kesetiakawanan sosial dan semangat pengabdian terhadap masyarakat, bangsa dan negara yang tinggi.

Untuk dapat menerapkan Pancasila, mahasiswa di harapkan dapat memahami Pancasila dengan
mengikuti mata kuliah pendidikan kewarganegaraan, Adapun peran yang dapat di lakukan mahasiswa
dalam menerapkan pancasila dalam kehidupan bermasyarakat,berbangsa,dan bernegara adalah sebagai
berikut:

1. Mewariskan nilai-nilai ideal pancasila kepada generasi muda di bawahnya.

2. Membekali diri dengan pendidikan yang berlandaskan Pancasila

3. Memperkuat jati diri sebagai sebuah Bangsa.

4. Penguatan nilai etik dan nasionalisme generasi muda.

5. Pengambil peran dalam pengentasan dalam kemiskinan dan pendidikan.

BAB II
PEMBAHASAN

Di dalam mewujudkan pancasila sebagai falsafah bangsa sebagai cita -cita kehidupan, maka
terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia yang kokoh kuat menjadi syarat. Untuk membangun
NKRI ini kita harus ingat bahwa persatuan dan kesatuan bangsa itu tidak akan terjadi dengan sendirinya
(spontan), akan tetapi harus diusahakan dengan kesadaran kita. (Djohar.2006:83)

Untuk itu diperlukan pendidikan karakter untuk menumbuhkan kesadaran mengenai rasa kesatuan dan
persatuan berbangsa, juga memperbaiki nilai-nilai yang telah menyimpang dan mengembalikannya ke
nilai-nilai yang sesuai demi kesatuan Negara Indonesia. Dan mengamalkan nilai-nilai pancasila dalam
kehidupan melalui pendidikan karakter bagi para generasi bangsa.

1. PENGERTIAN NILAI-NILAI PANCASILA KEPADA GENERASI MUDA


"Pancasila merupakan hasil dari satu kesatuan proses yang dimulai dengan rumusan pancasila i juni
1945 yang dipidatokan Ir Sukarno.Piagam Jakarta 22 juni 1945,dan rumusan final pancasila 18 agustus
1945.adalah jiwa besar para ulama dan pejuang kemerdekaan dari seluruh pelosok nusantara sehingga
kita bisa membangun kesepakatan bangsa yang mempersatukan kita"

Bangsa Indonesia dengan segenap potensi yang ada, merupakan bangsa yang besar dan kaya. Memiliki
keuntungan dengan posisi strategis di antara jalur-jalur distribusi barang dan jasa internasional, dan
memiliki sunber daya alam yang melimpah serta diberkahi dengan sumber energi yang seakan tak ada
habisnya.

Kebesaran bangsa Indonesia dengan segala sumber dayanya itu sangat rentan menjadi negara yang
hancur dan gagal. Karena Indonesia pada dasarnya merupakan negara yang memiliki perbedaan dari
segala bidang. Keanekaragaman baik dari suku, agama, maupun golongan sangat mudah memicu
terjadinya disintegrasi bangsa.

Oleh karena itu, sangat disayangkan apabila sejarah kerukunan bangsa Indonesia yang sudah tumbuh
beratus-ratus tahun lamanya ini harus dihancurkan oleh kebencian yang disebabkan oleh keserakahan
dan perebutan kekuasaan di antara kelompok-kelompok tertentu.Tentunya perpecahan seperti negara-
negara itu tidak kita inginkan terjadi di negara yang kita cintai ini. Tanggung jawab ini terletak pada kita
semua, terlebih pada bahu dan pundak para generasi muda yang hidup di zaman now khususnya bagi
generasi muda yang millenial.

Generasi muda yang saat ini berumur antara 18–36 tahun, merupakan generasi di usia produktif.
Generasi yang akan memainkan peranan penting dalam kelangsungan kehidupan berbangsa dan
bernegara.

Keunggulan generasi ini memiliki kreativitas tinggi, penuh percaya diri serta terkoneksi antara satu
dengan lainnya. Namun, karena hidup di era yang serba otomatis, generasi ini cenderung menginginkan
sesuatu yang serba instan dan sangat gampang dipengaruhi.

Hal inilah yang menjadi titik kritis bagi masa depan negara dan bangsa kita. Sungguh merupakan suatu
ironi di tengah perkembangan teknologi komunikasi saat ini, tetapi di sisi lain, ternyata hal itu tidak
mampu mendekatkan dan menyatukan anak bangsa. Era komunikasi terbukti memberi jaminan akses
dan kecepatan memperoleh informasi. Akan tetapi seringkali menciptakan jarak serta membuat tidak
komunikatif. Bahkan, berujung dengan rusaknya hubungan .

Teknologi komunikasi dan informasi telah mengubah gaya hidup dan pola pikir generasi muda milenial.
dengan menggunakan teknologi, media massa, internet, sasarannya jelas yaitu ketahanan ekonomi,
pertahanan dan keamanan, budaya, ideologi, lingkungan, politik, karakter, dll.

Untuk membentengi diri dari kehancuran akibat pesatnya perkembangan teknologi dan upaya-upaya
memecah bangsa, maka bangsa ini harus kembali kepada Pancasila. Pancasila sebagai falsafah bangsa
Indonesia, telah berkembang secara alamiah dari perjalanan panjang sejarah, berisikan pandangan
hidup, karakter dan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia.

Pancasila harus dijadikan cara hidup seluruh anak bangsa dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
dan bernegara. Pancasila tidak perlu lagi diajarkan secara formal dengan tampilan kaku, tetapi yang
terpenting ialah hakikatnya tetap terpelihara dan diamalkan.

Generasi muda harus berada di depan, memegang obor untuk mencegah paham-paham yang
bertentangan dengan Pancasila sehingga masa depan pendidikan dan nasib generasi penerus bangsa ke
depan tidak berada di jalan yang salah.Arah perjalanan bangsa ini berada di tangan generasi milenial,
generasi muda yang akan menerima tongkat estafet pembangunan. Mari jaga, rawat dan peliharalah
nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan kita sehari-hari.

2.MAKNA YANG TERKANDUNG DALAM NILAI-NILAI PANCASILA

Pancasila yang merupakan dasar Negara Republik Indonesia memiliki makna dan nilai-nilai luhur dalam
setiap sila-silanya, karena setiap butir pancasila itu dirumuskan dari nilai-nilai yang sudah ada sejak
zaman dulu dalam kehidupan pribadi bangsa Indonesia.

Adapun makna dan nilai-nilai yang terkandung dalam setiap sila-sila itu adalah sebagai berikut :
1. Ketuhanan (Religiusitas)

Nilai religius adalah nilai yang berkaitan dengan keterkaitan individu dengan sesuatu yang dianggapnya
memiliki kekuatan sakral, suci, agung dan mulia. Memahami Ketuhanan sebagai pandangan hidup
adalah mewujudkan masyarakat yang beketuhanan, yakni membangun masyarakat Indonesia yang
memiliki jiwa maupun semangat untuk mencapai ridlo Tuhan dalam setiap perbuatan baik yang
dilakukannya. Dari sudut pandang etis keagamaan, negara berdasar Ketuhanan Yang Maha Esa itu
adalah negara yang menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduknya untuk memeluk agama dan
beribadat menurut agama dan kepercayaan masing-masing. Dari dasar ini pula, bahwa suatu keharusan
bagi masyarakat warga Indonesia menjadi masyarakat yang beriman kepada Tuhan, dan masyarakat
yang beragama, apapun agama dan keyakinan mereka.
2. Kemanusiaan (Moralitas)

Kemanusiaan yang adil dan beradab, adalah pembentukan suatu kesadaran tentang keteraturan,
sebagai asas kehidupan, sebab setiap manusia mempunyai potensi untuk menjadi manusia sempurna,
yaitu manusia yang beradab. Manusia yang maju peradabannya tentu lebih mudah menerima
kebenaran dengan tulus, lebih mungkin untuk mengikuti tata cara dan pola kehidupan masyarakat yang
teratur, dan mengenal hukum universal. Kesadaran inilah yang menjadi semangat membangun
kehidupan masyarakat dan alam semesta untuk mencapai kebahagiaan dengan usaha gigih, serta dapat
diimplementasikan dalam bentuk sikap hidup yang harmoni penuh toleransi dan damai.
3. Persatuan Indonesia (Kebangsaan)

Persatuan adalah gabungan yang terdiri atas beberapa bagian, kehadiran Indonesia dan bangsanya di
muka bumi ini bukan untuk bersengketa. Bangsa Indonesia hadir untuk mewujudkan kasih sayang
kepada segenap suku bangsa dari Sabang sampai Marauke. Persatuan Indonesia, bukan sebuah sikap
maupun pandangan dogmatik dan sempit, namun harus menjadi upaya untuk melihat diri sendiri secara
lebih objektif dari dunia luar. Negara Kesatuan Republik Indonesia terbentuk dalam proses sejarah
perjuangan panjang dan terdiri dari bermacam-macam kelompok suku bangsa, namun perbedaan
tersebut tidak untuk dipertentangkan tetapi justru dijadikan persatuan Indonesia.
4. Permusyawaratan dan Perwakilan
Sebagai makhluk sosial, manusia membutuhkan hidup berdampingan dengan orang lain, dalam interaksi
itu biasanya terjadi kesepakatan, dan saling menghargai satu sama lain atas dasar tujuan dan
kepentingan bersama. Prinsip-prinsip kerakyatan yang menjadi cita-cita utama untuk membangkitkan
bangsa Indonesia, mengerahkan potensi mereka dalam dunia modern, yakni kerakyatan yang mampu
mengendalikan diri, tabah menguasai diri, walau berada dalam kancah pergolakan hebat untuk
menciptakan perubahan dan pembaharuan. Hikmah kebijaksanaan adalah kondisi sosial yang
menampilkan rakyat berpikir dalam tahap yang lebih tinggi sebagai bangsa, dan membebaskan diri dari
belenggu pemikiran berazaskan kelompok dan aliran tertentu yang sempit.
5. Keadilan Sosial
Nilai keadilan adalah nilai yang menjunjung norma berdasarkan ketidak berpihakkan, keseimbangan,
serta pemerataan terhadap suatu hal. Mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
merupakan cita-cita bernegara dan berbangsa. Itu semua bermakna mewujudkan keadaan masyarakat
yang bersatu secara organik, dimana setiap anggotanya mempunyai kesempatan yang sama untuk
tumbuh dan berkembang serta belajar hidup pada kemampuan aslinya. Segala usaha diarahkan kepada
potensi rakyat, memupuk perwatakan dan peningkatan kualitas rakyat, sehingga kesejahteraan tercapai
secara merata. Dari uraian nilai-nilai kelima butir Pancasila itu kita dapat melihat betapa apik dan luhur
nilai-nilai yang terkandung didalamnya. Sehingga sangat disayangkan apabila nilai-nilai itu hanya
menjadi wacana belaka dan tidak terealisasikan sebagaimana mestinya dalam kehidupan sehari-hari
karena kurangnya kesadaraan dan sikap menjiwai Pancasila yang kurang. Nilai-nilai tersebut mungkin
bisa lebih merasuk kedalam hati dan jiwa setiap rakyat Indonesiaapabilai nilai-nilai itu telah tertanam
dalam setiap individu dalam hidup ditengah keluarga, bersekolah, dan berada ditengah-tengah
masyarakat.

3.PENERAPAN NILAI-NILAI PANCASILA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI


Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila dari Sila ke I sampai Sila Sila ke V yang harus diaplikasikan
atau dijabarkan dalam setiap kegiatan pengelolaan lingkungan hidup adalah sebagai berikut :
1. Dalam Sila Ketuhanan Yang Maha Esa terkandung nilai religius, antara lain :
a. Kepercayaan terhadap adanya Tuhan Yang Maha Esa sebagai pencipta segala sesuatu dengan sifat-
sifat yang sempurna dan suci seperti Maha Kuasa, Maha Pengasih, Maha Adil, Maha Bijaksana dan
sebagainya;

Contohnya :

Menyayangi tumbuh-tumbuhan dan merawatnya; selalu menjaga kebersihan dan sebagainya. Dalam
Islam bahkan ditekankan, bahwa Allah tidak suka pada orang-orang yang membuat kerusakan di muka
bumi, tetapi Allah senang terhadap orang-orang yang selalu bertakwa dan selalu berbuat baik.
Lingkungan hidup Indonesia yang dianugerahkan Tuhan Yang Maha Esa kepada rakyat dan bangsa
Indonesia merupakan karunia dan rahmat-NYA yang wajib dilestarikan dan dikembangkan
kemampuannya agar tetap dapat menjadi sumber dan penunjang hidup bagi rakyat dan bangsa
Indonesia serta makhluk hidup lainya demi kelangsungan dan peningkatan kualitas Hidup itu sendiri.
2. Sila Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab terkandung nilai-nilai perikemanusiaan yang harus
diperhatikan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam hal ini antara lain sebagai berikut :
- Pengakuan adanya harkat dan martabat manusia dengan sehala hak dan kewajiban asasinya.
Penerapan, pengamalan/ aplikasi sila ini dalam kehidupan sehari hari yaitu :Dapat diwujudkan dalam
bentuk kepedulian akan hak setiap orang untuk memperoleh lingkungan hidup yang baik dan sehat; hak
setiap orang untuk mendapatkan informasi lingkungan hidup yang berkaitan dengan peran dalam
pengelolaan lingkungan hidup; hak setiap orang untuk berperan dalam rangka pengelolaan lingkungan
hidup yang sesuai dengan ketentuanketentuan hukum yang berlaku dan sebagainya (Koesnadi
Hardjasoemantri, 2000 : 558). Dalam hal ini banyak yang bisa dilakukan oleh masyarakat untuk
mengamalkan Sila ini,
misalnya mengadakan pengendalian tingkat polusi udara agar udara yang dihirup bisa tetap nyaman;
menjaga kelestarian tumbuh-tumbuhan yang ada di lingkungan sekitar; mengadakan gerakan
penghijauan dan sebagainya.

Dan juga beberapa contoh antara lain :

1. Meningkatkan kemandirian, keberdayaan masyarakat dan kemitraan;

2. Menumbuhkembangkan kemampauan dan kepeloporan masyarakat;


3. Menumbuhkan ketanggapsegeraan masya-rakat untuk melakukan pengwasan social

4. Memberikan saran pendapat;


5. Menyampaikan informasi dan/atau menyam-paikan laporan

3. Dalam Sila Persatuan Indonesia terkandung nilai persatuan bangsa, dalam arti dalam hal-hal yang
menyangkut persatuan bangsa patut diperhatikan aspek-aspek sebagai berikut :
3. Persatuan Indonesia

adalah persatuan bangsa yang mendiami wilayah Indonesia serta wajib membela dan menjunjung tinggi
(patriotisme);
- Pengakuan terhadap kebhinekatunggalikaan suku bangsa (etnis) dan kebudayaan bangsa (berbeda-
beda namun satu jiwa) yang memberikan arah dalam pembinaan kesatuan bangsa;
- Cinta dan bangga akan bangsa dan Negara Indonesia (nasionalisme). Penerapan sila ini dalam
kehidupan sehari-hari, antara lain :

misalnya ada larangan untuk menebang pohon-pohon tertentu tanpa ijin sesepuh adat; ada juga yang
dilarang memakan binatang-bintang tertentu yang sangat dihormati pada kehidupan masyarakat yang
bersangkutan dan sebagainya. Secara tidak langsung sebenarnya ajaran-ajaran nenek leluhur ini ikut
secara aktif melindungi kelestarian alam dan kelestarian lingkungan di daerah itu. Bukankah hal ini
sudah mengamalkan Pancasila dalam kehidupan masyarakat yang bersangkutan sehari-hari.

4. Dalam Sila Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan
Perwakilan terkandung nilainilai kerakyatan.
Dalam hal ini ada beberapa hal yang harus dicermati, yakni :
- Mewujudkan, menumbuhkan, mengembangkan dan meningkatkan kesadaran dan tanggung jawab
para pengambil keputusan dalam pengelolaan lingkungan hidup;

-Mewujudkan, menumbuhkan, mengembangkan dan meningkatkan kesadaran akan hak dan tanggung
jawab masyarakat dalam pengelolaan lingkungan hidup;
- Mewujudkan, menumbuhkan, mengembangkan dan meningkatkan kemitraan

- Masyarakat, dunia usaha dan pemerintah dalam upaya pelestarian daya dukung dan daya tampung
lingkungan hidup.

5. Dalam Sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia terkandung nilai keadilan sosial. Dalam hal
ini harus diperhatikan beberapa aspek berikut, antara lain :

aspek pengelolaan lingkungan hidup dan pemanfaatan yaitu


- Mengelola sumber daya alam dan memelihara daya dukungnya agar bermanfaat bagi peningkatan
kesejahteraan rakyat dari generasi ke generasi.
- Meningkatkan pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan hidup dengan melakukan konservasi,
rehabilitasi dan penghematan pengunaan dengan menerapkan teknologi ramah lingkungan.
- Mendelegasikan secara betahap wewenang pemerintah pusat kepada pemerintah daerah dalam
pelaksanaan pengelolaan sumber daya alam secara selektif dan pemeliharaan ling-kungan hidup,
sehingga kualitas ekosistem tetap terjaga yang diatur dengan undangundang.
- Mendayagunakan sumber daya alam untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat dengan
memperhatikan kelestarian fungsi dan keseim-bangan lingkungan hidup, pembangunan yang
berkelanjutan, kepentingan ekonomi dan budaya masyarakat lokal serta penataan ruang yang
pengaturannya diatur dengan undang-undang.
4.PERAN MAHASISWA DALAM MENGATASI KEMISKINAN DAN KETERBELAKANGAN

Oleh karena itu, mahasiswa sebagai sumber daya manusia yang berpendidikan harus memiliki peran
aktif dalam mengatasi masalah tersebut.

Sebagai agent of change mahasiswa memiliki 3 peran untuk mengurangi angka kemiskinan di Indonesia,
yakni:

(1) Berperan dalam pengontrolan pemanfaatan sumber daya alam Indonesia

(2) Berperan dalam pembuatan home industri kebutuhan sandang pangan, sandang, dan papan;

(3) Berperan dalam pengumpulan zakat yang dapat digunakan untuk membantu desa atau pelajar yang
kurang mampu.

Berbicara tentang kemiskinan, kita perlu memahami istilah kemiskinan terlebih dahulu. Menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kemiskinan diartikan hal miskin; keadaan miskin; atau dalam pengertian
absolutnya yaitu situasi penduduk atau sebagian penduduk yang hanya dapat memenuhi makanan,
pakaian, dan perumahan yang sangat diperlukan untuk mempertahankan tingkat kehidupan yang
minimum.

Menurut Hall dan Midgley pengertian kemiskinan adalah kondisi deprivasi materi dan sosial yang
menyebabkan individu hidup di bawah standar kehidupan yang layak, atau kondisi di mana individu
mengalami deprivasi relatif dibandingkan dengan individu yang lainnya dalam masyarakat.

Dengan begitu, dapat disimpulkan kemiskinan adalah Orang-orang yang telah kehilangan fasilitas
modern dalam pendidikan, kesehatan, komunikasi dan makanan yang baik.

Orang-orang seperti itu khawatir karena kurangnya sumber pendapatan dan mereka tidak dapat
memenuhi kebutuhan mereka untuk hidup sejajar dengan tetangga mereka. Dalam penggolongan
masyarakat yang termasuk miskin atau tidak, Badan Pusat Statistik (BPS) menggunakan konsep
kemampuan memenuhi kebutuhan dasar (basic needs approach).

Dengan konsep ini, kemiskinan dipandang sebagai ketidakmampuan seseorang dari segi ekonomi dalam
memenuhi kebutuhan dasar seperti kebutuhan makanan dan kebutuhan non-makanan yang ditinjau
dari banyaknya pengeluaran. Jadi, Penduduk yang tergolong dalam kategori miskin adalah yang memiliki
rata-rata pengeluaran perkapita di bawah garis kemiskinan yang telah ditentukan oleh BPS.

Garis Kemiskinan (GK) ditetapkan dengan cara menjumlahkan Garis Kemiskinan Makanan (GKM) dan
Garis Kemiskinan Non Makan (GKNM).
Penetapan GKM diukur dengan melihat faktor-faktor yaitu rata-rata harga suatu komoditi, rata rata
kuantitas suatu komiditi, dan nilai pengeluran untuk konsumsi suatu komoditi pada daerah dan provinsi
dimana data tersebut diambil.

Kemiskinan sendiri tidak muncul dengan sendirinya, banyak faktor-faktor yang menyebabkan munculnya
suatu kemiskinan. Faktor-faktor tersebut dibagi menjadi dua bagian bedasarkan penyebab
kemunculanya yaitu faktor internal dan faktor eksternal.

Faktor internal adalah faktor yang muncul dari diri orang tersebut dan contoh dari faktor internal antara
lain malas bekerja, malas belajar, memiliki penyakit akut, memiliki kecacatan baik fisik maupun mental,
mudah menyerah, dan kurang motivasi dalam dirinya untuk berubah.

Untuk faktor eksternal adalah faktor yang muncul akibat dari lingkungan disekitar orang tersebut baik
dari negara maupun yang lain. Contoh-contoh faktor eksternal penyebab kemiskinan adalah
Ketidakmampuan pemerintah dalam memenuhi kebutuhan pangan masyarakat, ketidakmampuan
pemerintah dalam memperluas lapangan pekerjaan, banyaknya kasus korupsi, kualitas pendidikan yang
buruk, Kondisi geografis yang tandus atau terpencil, cuaca buruk yang mengakibatkan gagal panen, dan
Pembangunan ekonomi antar daerah yang belum merata

Masalah sosial yang akan terjadi akibat dari kemiskinan yaitu meningkatnya tindak kriminal,
pengangguran dan bahkan kecemburuan sosial.

Meningkatnya tindak kriminal dapat terjadi karena bila seseorang sudah tidak mampu lagi untuk
memenuhi kebutuhan dasarnya dengan cara halal, maka biasanya seseorang tersebut akan melakukan
tindak kriminal seperti membegal atau menjambret.

Pengangguran dapat terjadi karena dengan pendidikan yang rendah akibat kurangnya biaya akan
menjadikan seseorang sebagai SDM yang rendah dan karena itu jarang lapangan kerja yang mau
menampung.

Lalu kecemburuan sosial, kecemburuan sosial dapat terjadi karena gaya hidup mewah kaum bugis yang
menimbulkan kecemburuan terhadap kaum yang tidak mampu. Selanjutnya tentang masalah
pendidikan, masalah pendidikan yang akan mucul akibat dari kemiskinan adalah meningkatnya angka
putus sekolah. Meningkatnya angka putus sekolah diakibatkan oleh kurang mampunya keluarga dalam
membiayai biaya sekolah anaknya.

Generasi emas yang akan datang khususnya mahasiswa merupakan aset yang sangat berharaga dalam
menentukan bagaimana kondisi negara ini nantinya, apakah akan tetap berada pada kondisi seperti
sekarang ini dimana masalah-masalah terjadi di mana-mana ataukah menjadi negara maju yang dimana
penduduknya dapat hidup sejahtera, damai dan tentram.

Oleh karena itu, mahasiswa yang memiliki daya intelektual yang tinggi harus ikut andil dalam
memikirkan bagaimana cara dalam memberantas dan mengurangi kemiskinan tersebut
guna mengejar ketertinggalan Indonesia dengan negara-negara maju, dimana negara maju memiliki
rata-rata kemiskinan dibawah 8%.

Peran-peran yang dapat dilakukan mahasiswa adalah dengan menjadi agent of control terhadap
jalannya perekonomian di Indonesia, menjadi garda dalam memberantas kasus korupsi, membuat home
industri kebutuhan pangan, sandang, dan papan dengan memanfaatkan SDM suatu desa terpencil,
melakukan penyuluhan tentang pembangunan usaha di desa terpencil, membuat website untuk
pengumpulan zakat yang diperuntukan bagi desaterpencil dan pelajar yang kekurangan biaya.

Dengan begitu, desa-desa yang tertinggal dapat menjadi desa yang produktif lalu bertumbuh dan
berkembang untuk mengejar ketertinggalan dan banyak pelajar dari keluarga tidak mampu bisa
melanjutkan sekolahnya sehingga akan memperbanyak SDM dengan kualiatas yang tinggi dan bagus.

Dengan bertambahnya desa yang produktif, maka akan menambahkan penghasilan negara dan dengan
meningkatnya jumlah SDM yang berkualitas tinggi, maka akan menjadi keuntungan bagi sebuah negara
karena dapat menjadi penunjang pertumbuhan negara.

Dengan berkurangnya angka kemiskinan di Indomesia, maka masalah-masalah yang mucul akibat dari
kemiskinan otomatis akan ikut berkurang.

Lalu dengan berkurangnya masalah-masalah yang muncul akibat dari kemiskinan, maka pembangunan
bangsa ini dapat berjalan dengan lancar serta membawa bangsa ini kepada kejayaan dan kesejahteraan,
bahkan dapat menjadi bangsa yang bisa bersaing dengan negara-negara maju.

Oleh karena itu, Kita sebagai mahasiswa yang akan menjadi tombak perjuangan di masa depan dan akan
menggatikan pemimpin-pemimpin bangsa di masa yang akan datang, sudah saatnya menjalankan fungsi
dan peran kita dalam pembangunan negara ini.

Mahasiswa harus selalu ingat dengan kata Bung Karno " Beri aku 1.000 orang tua, niscaya akan kucabut
semeru dari akarnya. Beri aku 10 pemuda niscaya akan kuguncangkan dunia" dan tidak hanya diingat
saja, tetapi dijadikan motivasi dalam semangat membangun negeri ini

BAB III
PENUTUP

3.1. KESIMPULAN
Pancasila memiliki nilai-nilai luhur yang dapat dijadikan pedoman hidup dalam berbangsa dan
berbegara. Penanaman dan penerapan nilai-nilai Pancasila sangat penting dan diperlukan dalam
membentuk kepribadian generasi bangsa yang berkarakter agar generasi dapar menghargai dan hidup
dalam damai dan bermoral serta mampu bersaing dalam segala bidang.

3.2. SARAN
Diharapkan agar semua lapisan masyarakat dan juga terutama mahasiswa dapat menerapkan nilai-nilai
yang terkandung dalam pancasila tidak hanya sebatas mengetaui saja namun melaksanakannya dalam
kehidupan. Dan penerapan pendidikan karakter harus ditanamkan sejak dini agar kelak nilai pancasila
akan melekat dalam karakter dan kepribadian tiap individu dalam bermasyarakat agar senantiasa
tercipta bangsa Indonesia yang damai.

DAFTAR PUSTAKA

https://www.kompasiana.com/amp/diva215/6159b52e28817556db237082/peran-mahasiswa-dalam-
mengurangi-kemiskinan-di-indonesia https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5643315/nilai-nilai-
yang-terkandung-dalam-pancasila-sila-pertama-sampai-kelima

https://www.slideshare.net/Niadianaintansari/makalah-pendidikan-pancasila-penerapan-nilai-
pancasila-sebagai-pendidikan-karakter?from_action=save https://pancasila.weebly.com/penerapan-sila-
dalam-kehidupan.htmlhttps://saintif.com/nilai-nilai-pancasila/

Anda mungkin juga menyukai