Anda di halaman 1dari 19

ESENSI DAN URGENSI PENDIDIKAN PANCASILA

UNTUK MASA DEPAN

DI SUSUN OLEH:

Nama : SYUKURIA AULIA 21157201014


INDAR DWI LESMANA 21157201002

JURUSAN SISTEM INFORMASI


STMIK CATUR SAKTI KENDARI 2022

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadiran Allah SWT atas selesainya


makalah ini dapat kami rampung tepat pada waktunya. Penulisan dan
pembuatan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah
Pendidikan Pancasila & kewarganegaraan. Adapun yang kami bahas dalam
makalah ini mengenai salah satu syarat penilaian tugas pendidikan
pancasila. Kami menyadari akan kemampuan kami yang masih amatir.
Dalam makalah ini kami sudah berusaha semaksimal mungkin. Tapi kami
yakin makalah ini masih banyak kekurangan disana-sini. Oleh karena itu
kami mengaharapkan dan juga kritik membangun agar lebih maju dimasa
yang akan datang. Harapan kami, makalah ini dapat mrenjadi referensi bagi
kami dalam mempengaruhi masa depan. Kami juga berharap agar makalah
ini dapat berguna bagi orang lain.

Kendari, 6 oktober 2022

Kelompok III

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................... i


DAFTAR ISI ................................................................................................... ii
BAB 1 PENDAHULUAN ……………………………………………………
1.1 Latar belakang ………………………………………………………
1.1 rumusan masalah.......................................................................................
1.3 tujuan .........................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN .........................................................................................
2.1 Pengertian urgensi dan esensi ...................................................................
2.2 Tujuan urgensi dan esensi pendidikan pancasila utuk masa depan.....
2.3 Tujuan pelajaran pendidikan pancasila dan kewarga negaraan .........
2.4 pengertian pendidikan pancasila…………………………………….
2.5 pentingnya pendidikan pancasila di perguruan tinggi
BAB III PENUTUP .................................................................................................
A. Kesimpulan...................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pancasila adalah ideologi dasar bagi negara Indonesia. Pancasila
juga merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara
bagi seluruh rakyat Indonesia. Pancasila yang telah diterima dan ditetapkan
sebagai dasar negara seperti tercantum dalam alinea keempat Pembukaan
Undang-Undang Dasar 1945 merupakan kepribadian dan pandangan hidup
bangsa yang telah diuji kebenaran, kemampuan dan kesaktiannya, sehingga
tidak ada satu kekuatan manapun juga yang mampu memisahkan Pancasila
dari kehidupan bangsa Indonesia.
Pendidikan pancasila dapat dimaknai sebagai wahana untuk
mengembangkan dan melestarikan nilai luhur dan moral yang berakar pada
budaya bangsa Indonesia yang diharapkan dapat diwujudkan dalam bentuk
perilaku kehidupan sehari-hari peserta didik sebagai individu, anggota
masyarakat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara maupun kehidupan
masa depan mendatang.

1.2 Rumusan Masalah

Mengetahui deskripsi konsep urgensi dan esensi pendidikan pancasila


untuk masa depan? Apa tujuan diperlukannya pendidikan pancasilauntuk masa
depan?Apa tujuan pembelajaran pendidikan pancasila dan kewarganegaraan?

1.3 Tujuan
Mendeskripsikan konsep urgensi dan essensi pendidikan pancasila untuk
masa depan Mengetahui tujuan diperlukannya pendidikan pancasila untuk masa
depan Mengetahui tujuan pembelajaran pendidikan pancasila dan
kewarganegaraan
BAB II
PEMBAHASAN

2.1Pengertian Urgensi dan Esensi


Pendidikan Pancasila untuk masa depan, sebelum membahas lebih
jauh tentang urgensi dan esensi pendidikan pancasila akan dibahas terlebih
dahulu mengenai hakikat pancasila. Memahami hakikat pancasila bearti
memahami makna pancasila. Artinya dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara bahwa pancasila mempunyai fungsi dan peran tersendiri. Sudah
jelas pancasila dasar negara, namun disamping itu pancasila mempunyai
fungsi sebagai pandangan hidup bangsa. Artinya bahwa pandangan hidup
sebuah bangsa lahir dari nilai-nilai yang dimiliki bangsa itu sendiri, yang
diyakini kebenarannya dan menimbulkan tekad untuk mewujudkan.
Melihat betapa pentingnya fungsi pancasila dalam kehidupan bangsa
Indonesia maka sudah seharusnya pancasila dipahami secara menyeluruh
dan mendalam oleh orangnya sendiri.

Pengertian esensi berasal dari kata Essence yang artinya hakikat,


inti, hal yang pokok dari segala sesuatu. Esensi tergantung dalam konteks
dan penggunaannya. Pengertian urgensi dilihat dari bahasa latin bernama
Urgere yaitu yang berarti mendorong. Istilah urgensi menunjuk pada
sesuatu yang mendorong kita, memaksa kita, untuk diselesaikan. Dengan
demikian mengandaikan ada suatu masalah dan harus segera ditindak
lanjuti. Pendidikan pancasila dan kewarganegaraan dapat dimaknai sebagai
wahana untuk mengembangkan dan melestarikan nilai luhur dan moral
yang berakal pada budaya bangsa indonesia yang diharapkan dapat
diwujudkan dalam bentuk perilaku kehidupan sehari-hari peserta didik
baik sebagai individu, maupun sebagai anggota masyarakat dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara.

Pendidikan pancasila dan kewarganegaraan (PPKN) berupaya


mengantarkan warga negara indonesia menjadi ilmuan dan profesional
yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air, menjadiwarga negara
yang demokraktis yang berkeadaban .,yang memiliki daya saing:
berdisiplin,d n berpartisipasi aktif dalam membangun kehidupan yang
damai berdasarkan system nilai pancasila. Pendidikan pancasila dan
kewarganegaraan berkontribusi penting menunjang tujuan negara indonesia
yang berdasarkan pancasila dan UUD 1945. PPKN berkaitan dan berjalan
seiring dengan perjalanan membangun kehidupan berbangsa dan bernegara
indonesia.maka untuk kedepannya, bangsa ini harus benar-benar
berpedoman pada pancasila.untuk dapan mengentaskan kemiskinan,
membasmi praktik KKN ( Korupsi Kolusi dan Nepotisme), berbagai
bentuk kejahatan dan lain sebagainnya,keberadaan pancasila tetap harus
dipertahankan.karna jika pancasila sudah di ujung tanduk oleh ekses-ekses
negative, maka akan menjadi apa bangsa ini kemudian.

Esensi dan urgensi pendidikan pancasila memiliki nilai-nilai


sebagai pandangan hidup bangsa yang sudah terwujud dalam kehidupan
sehari hari untuk masa depan. Pengembangan nilai-nilai tersebut adalah
Nilai-nilai cinta tanah air
Kesadaran berbangsa dan bernegara
Keyakinan terhadap Pancasila sebagai ideologi negara
Nilai-nilai demokrasi, hak asasi manusia dan lingkungan hidup
Kerelaan berkorban untuk masyarakat, bangsa, dan negara, serta
Kemampuan awal bela negara
Menurut penjelasan pasal 35 ayat (3) Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi, yang
dimaksud dengan mata kuliah pendidikan Pancasila adalah pendidikan
untuk memberikan pemahaman dan penghayatan kepada mahasiswa
mengenai ideologi bangsa Indonesia. Dengan landasan tersebut, Ditjen
Dikti mengembangkan esensi materi pendidikan Pancasila yang meliputi:

1. Pengantar perkuliahan pendidikan Pancasila


Lahirnya ketentuan dalam pasal 35 ayat 5 Undang-Undang Nomor
12 Tahun 2012 yang menyatakan bahwa kurikulum pendidikan tinggi
wajib memuat kuliah Agama, Pancasila, Kewarganegaraan, dan Bahasa
Indonesia. Ini menunjukan bahwa negara berkehendak agar Pendidikan
Pancasila dilaksanakan dan wajib dimuat dalam Kurikulum Perguruan
Tinggi sebagai mata kuliah yang berdiri sendiri. Pendidikan pancasila
diharapkan menjadi ruh dalam membentuk jati diri mahasiswa guna
mengembangkan jiwa profesionalitasnya sesuai dengan bidang studi
masing-masing.

2. Pancasila dalam kajian sejarah bangsa Indonesia


Fakta sejarah dijadikan dasar bagi pengembangan pendidikan
pancasila, baik menyangkut formulasi tujuan, pengembangan materinya,
rancangan modal pembelajaranya, dan evaluasinya. Formasi pendidikan
pancasila tentu saja tidak hanya memiliki prespektif waktu kebelakang
yang berisi alasan-alasan historis perlunya perilaku tertentu bagi generasi
muda. Pada dasarnya, tujuan pendidikan pancasila memformulasikan apa
yang penting dari masa lampau, masalah yang dihadapi pada sekarang, dan
cita-cita tentang kehidupan ideal dimasa lampau.

3. Pancasila sebagai dasar negara


Setiap hal yang menyangkut dengan urusan-urusan ataupun masalah
kenegaraan harus diputuskan dengan dilandasi ataupun didasar dengan
nilai-nilai yang terkandung di dalam pancasila.norma hukum pokok serta
disebut pokok kaidah fundamental dari pada suatu negara itu dalam hukum
mempunyai hakikat serta kedudukan tetap kuat dan tidak berubah bagi
negara di bentuk. Dengan kata lain, dengan jalan hukum tidak dapat
diubah. fungsi serta kedudukan pancasila sebagai pokok kaidah yang
fundamental. Hal tersebut penting sekali dikarenakan undang-undang harus
bersumber serta berada dibawah pokok kaidah negara fundamental
itu.pancasila menurut ketetapan MPR No.III/MPR/2000 merupakan sumber
hukum nasional.

4. Pancasila sebagai ideologi negara


Adalah visi atau arah dari penyelenggaraan kehidupan berbangsa
dan bernegara di Indonesia ialah terwujudnya kehidupan yang menjunjung
tinggi ketuhanan, nilai kemanusiaan, kesadaran akan kesatuan,
berkerakyatan serta menjunjung tinggi nilai keadilan.
Pancasila sebagai ideologi negara berarti juga sebagai cita-cita
bernegara dan sarana yang mepersatukan masyarakat perlu perwujudan
yang konkret dan operasional aplikatif, sehingga tidak hanya dijadikan
slogan belaka.
5. Pancasila sebagai sistem filsafat
Adalah suatu kesatuan yang saling berhubungan untuk satu tujuan
tertentu, dan saling berkualifikasi yang tidak terpisahkan satu dengan yang
lainnya. Jadi pancasila pada dasarnya satu bagian atau unit-unit yang saling
berkaitan satu sama lain, dan memiliki fungsi serta tugas masing-masing.
Manusia memerlukan filsafat karena beberapa alasan. Pertama,
manusia telah memperoleh kekuatan baru yang besar dalam sains dan
teknologi, telah mengembangkan berbagai macam teknik untuk
memperoleh ketenteraman dan kenikmatan. Akan tetapi, pada waktu yang
sama manusia merasa tidak tenteram dan gelisah karena mereka tidak tahu
dengan pasti makna hidup mereka dan arah tempuh dalam kehidupan
mereka. Kedua, filsafat bekerjasama dengan disiplin ilmu lain memainkan
peran yang sangat penting untuk membimbing manusia kepada keinginan-
keinginan dan aspirasi mereka (Titus, 1984:24).

6. Pancasila sebagai sistem etika


Merupakan Way of life bangsa Indonesia, juga merupakan struktur
pemikiran yang disusun untuk memberikan tuntunan atau paduan kepada
setiap warga negara Indonesia dalam bersikap dan bertingkah laku.
Pancasila sebagai sistem etika, dimaksudkan untuk mengembangkan
dimensi moralitas dalam diri setiap individu sehingga memiliki
kemampuan menampikan sikap spirutualitas dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

7. Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu


Untuk menggambarkan peran pancasila sebagai rujukan bagi
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, antara lain pancasila
sebagai intelektual bastion (Sofian Effendi). Pancasila sebagai common,
denominator values (Muladi). Pancasila sebagai paragdigma ilmu
pentingnya pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu bagi masa
depan bangsa untuk memperlihatkan pancasila sebagai rambu-rambu
normati bagi pengembangan ilmu pengetahuan di Indonesia. Selain itu,
pengembangan ilmu dan teknologi Indonesia harus berakar pada budaya
bangsa Indonesia itu sendiri dan melibatkan partisipasi masyarakat luar.
Pendekatan pembelajaran yang direkomendasikan dalam mata
kuliah pendidikan Pancasila adalah pendekatan pembelajaran yang
berpusat kepada mahasiswa (student centered learning), untuk memahami
dan menghayati nilai-nilai Pancasila baik sebagai etika, filsafat negara,
maupun ideologi bangsa secara spesifik. Dengan harapan, nilai-nilai
Pancasila akan terinternalisasi sehingga menjadi guiding principles atau
kaidah penuntun bagi mahasiswa dalam mengembangkan jiwa
profesionalismenya sesuai dengan jurusan/program studi masing-masing.
Implikasi dari pendidikan Pancasila tersebut adalah agar mahasiswa dapat
menjadi insan profesional yang berjiwa Pancasila dalam kehidupan
bermasyarakat dan bernegara. Selain itu, urgensi pendidikan Pancasila
adalah untuk membentengi dan menjawab tantangan perubahan-perubahan
di masa yang akan datang.

Apakah Anda mempunyai cita-cita yang harus dicapai di masa yang


akan datang? Hal tersebut menjadi sesuatu yang lumrah karena manusia
selalu menginginkan suatu hal yang dikemudian hari akan mempermudah
dan menjadi batu pijakan agar kehidupannya menjadi bahagia, damai, dan
sejahtera. Dalam Undang-Undang Republik Indonesia, Nomor 20 tahun
2003, pasal 3 menegaskan bahwa: Pendidikan nasional berfungsi
mengembangkan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan
untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab. Harapan tersebut memang tidak
mudah untuk diwujudkan. Akan tetapi, pendidikan dianggap merupakan
alternatif terbaik dalam melakukan rekayasa sosial secara damai.
Pendidikan adalah alternatif yang bersifat preventif untuk membangun
generasi baru bangsa yang lebih baik dibandingkan dengan generasi
sebelumnya. Pendidikan Pancasila di perguruan tinggi, penekanannya
dengan memberikan kontribusi dalam pendalaman penghayatan dan
penerapan nilai-nilai Pancasila kepada generasi baru bangsa.
Contoh urgensi pendidikan Pancasila bagi suatu program studi,
misalnya yang berkaitan dengan tugas menyusun/membentuk peraturan
perundang undangan. Orang yang bertugas untuk melaksanakan hal
tersebut, harus mempunyai pengetahuan, pengertian, pemahaman,
penghargaan, komitmen, penghayatan dan pola pengamalan yang lebih
baik daripada warga negara yang lain karena merekalah yang akan
menentukan meresap atau tidaknya nilai-nilai Pancasila ke dalam peraturan
perundang-undangan yang disusun/dibentuknya. Demikian pula halnya
bahwa keberadaan pendidikan Pancasila merupakan suatu yang esensial
bagi program studi di perguruan tinggi. Oleh karena itu, menjadi suatu
kewajaran bahkan keharusan Pancasila disebarluaskan secara masif, antara
lain melalui mata kuliah pendidikan Pancasila di perguruan tinggi. Dalam
hal ini, Riyanto (2009: 4) menyatakan bahwa pendidikan Pancasila di
perguruan tinggi merupakan suatu keniscayaan karena mahasiswa sebagai
agen perubahan dan intelektual muda yang di masa yang akan datang akan
menjadi inti pembangunan dan pemegang estafet kepemimpinan bangsa
dalam setiap tingkatan lembaga-lembaga negara, badan-badan negara,
lembaga daerah, lembaga infrastruktur politik, lembaga-lembaga bisnis,
dan sebagainya. Dengan demikian, pemahaman nilai-nilai Pancasila di
kalangan mahasiswa amat penting, tanpa membedakan pilihan profesinya
di masa yang akan datang, baik yang akan berprofesi sebagai
pengusaha/entrepreneur, pegawai swasta, pegawai pemerintah, dan
sebagainya. Semua lapisan masyarakat memiliki peran amat menentukan
terhadap eksistensi dan kejayaan bangsa di masa depan

2.2 Tujuan Urgensi dan Esensi Pendidikan Pancasila untuk Masa Depan
Tujuan pendidikan pancasila dapat dilacak keterkaitannya dengan
tujuan nasional dan tujuan pendidikan nasional. Tujuan pendidikan
pancasila adalah agar subjek didik memiliki moral yang sesuai dengan nilai
pancasila moralitas itu mampu itu terwujud dalam kehidupan sehari-hari
(UU No.2 Tahun 1989). Perilaku moral adalah perilaku keimanan dan
ketakwaan terhadap tuhan yang maha esa dalam masyarakat yang terdiri
dari berbagai agama, perilau kemanusian yang adil dan beradap, perilaku
yang mendukung persatuan bangsa indonesia. Adapun tujuan pendidikan
pancasila untuk masa depan adalah:
1. Dapat memahami dan mampu melaksanakan pancasila dan UUD 1945
dalam kehidupan sebagai warga negara Indonesia.
2. Menguasai pengatahuan tentang beragam masalah dasar berkehidupan
bermasrakat, berbangsa dan bernegara yang hendak diatasi dengan
penerapan pemikiran yang berlandasan pancasila dan UUD 1945.
3. Memupuk sikap dan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai dan norma
pancasila, sehingga mampu menanggapi perubahan yang terjadi dalam
rangka keterpaduan iptek dan pembangunan.
4.Untuk membentuk karakter manusia yang profesional dan bermoral.
5. Kesadaran gaya hidup yang sederhana dan cinta produk dalam negeri.

2.3 Tujuan Pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan


Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan bertujuan untuk
menambah wawasan para pembaca, agar memiliki motivasi bahwa
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan berkaitan erat dengan peran
dan kedudukan serta kepentingan warga negara sebagai individu, anggota
keluarga, anggota masyarakat dan sebagai warga negara Indonesia yang
terdidik, serta bertekad dan bersedia untuk mewujudkannya dalam
kehidupan sehari-hari. Serta mengembangkan potensi individu mereka
sehingga memiliki wawasan, sikap, dan keterampilan kewarganegaraan
yang memadai dan memungkinkan untuk berpartisipasi secara cerdas dan
bertanggung jawab dalam berbagai kehidupan bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara. Tujuan utama Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
adalah untuk menumbuhkan wawasan dan kesadaran berbangsa dan
bernegara Indonesia, memiliki sikap dan perilaku cinta tanah air yang
bersendikan kebudayaan dan filsafat bangsa Pancasila. Pancasila sebagai
filsafat bangsa dan negara Indonesia, mengandung makna bahwa dalam
setiap aspek kehidupan kebangsaan, kemasyarakatan dan kenegaraan harus
berdasarkan nilai-nilai Ke-Tuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan
dan Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Secara konstitusional rakyat Indonesia, melalui MPR telah


menyatakan bahwa : Pendidikan Nasional yang berakar pada kebudayaan
bangsa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kecerdasan serta harkat
dan martabat bangsa, mewujudkan manusia serta masyarakat Indonesia
yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berkualitas
dan mandiri, mampu membangun dirinya dan masyarakat sekelilingnya
serta dapat memenuhi kebutuhan pembangunan nasional dan bertanggung
jawab atas pembangunan bangsa. Disamping itu Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraanjuga bertujuan untuk meningkatkan kualitas manusia
Indonesia yang berbudi luhur, berkepribadian, mandiri, maju, tangguh,
cerdas, kreatif. Terampil, berdisiplin, beretos kerja, profesional,
bertanggung jawab, dan produktif serta sehat jasmani dan rohani. Nilai-
nilai Pancasila sebagai dasar filsafat negara Indonesia pada hakikatnya
merupakan sumber hukum dasar dalam negara Indonesia. Sebagai suatu
sumber hukum dasar secara objektif Pancasila merupakan suatu
pandangan hidup, kesadaran, cita-cita hukum, serta cita-cita moral yang
luhur yang meliputi suasana kejiwaan, serta watak bangsa Indonesia, yang
pada tanggal 18 Agustus 1945 telah dipadatkan dan diabstraksikan oleh
para pendiri negara ini menjadi lima sila yang ditetapkan secara yuridis
formal menjadi dasar filsafat negara Republik Indonesia.

Unsur-unsur yang merupakan materi pendidikan Pancasila diangkat


dari pandangan hidup masyarakat Indonesia sendiri, sehingga bangsa ini
merupakann kausa materialis (asal bahan) Pancasila. Unsur-unsur Pancasila
tersebut kemudian diangkat dan dirumuskan oleh para pendiri negara,
sehingga Pancasila berkedudukan sebagai dasar negara, ideologi bangsa
dan negara Indonesia. Keanekaragaman suku,bangsa adat istiadat, dan
agama yang berada pada ribuan pulau yang berbeda sumber kekayaan
alamnya, memungkinkan untuk terjadi keanekaragaman kehendak dalam
Negara karena tumbuhnya sikap premordalisme sempit, yang akhirnya
memungkinkan dapat terjadi konflik yang negatif, oleh karena itu dalam
pendidikan dibutuhkan alat perekat bangsa dengan adanya kesamaan cara
pandang tentang visi dan misi negara melalui wawasan nusantara sekaligus
akan menjadi kemampuan menangkal ancaman pada berbagai kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Kompentensi kehadiran Pendidikan Pancasila dan


Kewarganegaraan adalah dimana masyarakat dan pendidikan suatu negara
berupaya untuk menjamin kelangsungan hidup serta kehidupan generasi
penerusnya dan bermakna. Generasi penerus tersebut diharapkan akan
mampu mengantisipasi hari depan bangsa yang senantiasa berubah dan
selalu terkait dengan konteks dinamika budaya, bangsa, Negara, dan
hubungan internasional. Kompetensi lulusan Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan adalah didapatnya tindakan cerdas yang penuh tanggung
jawab dari seorang warga negara dalam berhubungan dengan negara, dan
memecahkan berbagai masalah hidup bermasyarakat,berbangsa dan
bernegara dengan menerapkan konsepsi falsafah bangsa, wawasan
nusantara dan ketahanan nasional.Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraandiharapkan dapat membuahkan sikap mental yang cerdas,
penuh rasa tanggung jawab. Sikap ini disertai dengan perilaku yang :
Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, menghayati
nilainilai falsafah bangsa; berbudi pekerti luhur, berdisiplin; rasional,
dinamis, dan sadar akan hak dan kewajibannya sebagai warga negara; serta
bersifat profesional yang dijiwai oleh kesadaran bela negara.

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan berupaya memberikan


semangat perjuangan kepada genegarasi muda bangsa Indonesia dalam
mengisi kemerdekaan dan menghadapi globalisasi yang penuh tantangan.
Generasi muda sebagai warga negara Indonesia dan sebagai penerus cita-
cita bangsa perlu memiliki wawasan dan kesadaran bernegara, bersikap
dan berperilaku positif, cinta tanah air serta mengutamakan persatuan dan
kesatuan bangsa di atas kepentingan peribadi dan golongan dalam rangka
bela negara demi utuh dan tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Keikutsertaan warga negara dalam upaya bela negara diselenggarakan
melalui : pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, pelatihan dasar
kemiliteran secara wajib, pengabdian sebagai prajurit TNI secara sukarela
atau wajib dan pengabdian sesuai profesi Pasal 9 ayat (2) UU No.3 Tahun
2002 Tentang Pertahanan Negara: Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan memiliki peran penting dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan adalah bentuk
pengemblengan individu-individu agar mendukung dan memperkokoh
komunitas politik sepanjang komunitas politik itu adalah hasil kesepakatan.
PPKn senantiasa dipengaruhi oleh nilai-nilai dan tujuan pendidikan
(educational values and aims) sebagai faktor struktural utama (David Kerr,
1999). Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan bukan semata-mata
membelajarkan fakta tentang lembaga dan prosedur kehidupan politik
tetapi juga persoalan jati diri dan identitas bangsa (Kymlicka, 2001).

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan berkontiribusi penting


menunjang tujuan bernegara Indonesia. Pendidikan Pancasila dan
Kewarga-negaraan secara sistematik adalah untuk mewujudkan fungsi dan
tujuan pendidikan nasional berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan berkaitan dan berjalan seiring
dengan perjalanan pembangunan kehidupan berbangsa dan bernegara
Indonesia. Generasi penerus melalui pendidika pancasila dan
Kewarganegaraandiharapkanakan mampu mengantisipasi hari depan yang
senantiasa berubah dan selalu terkait dengan konteks dinamika budaya,
bangsa, negara, dalam hubungan internasional serta memiliki wawasan
kesadaran bernegara untuk bela negara dan memiliki pola pikir, pola sikap
dan perilaku yang cinta tanah air berdasarkan Pancasila. Semua itu
diperlakukan demi tetap utuh dan tegaknya Negara Kesatuan Republik
Indonesia.Tujuan utama Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
adalah untuk menumbuhkan wawasan dan kesadaran bernegara, sikap serta
perilaku yang cinta tanah air, wawasan nusantara, serta ketahanan nasional
dalam diri warga negara Republik Indonesia. Selain itu bertujuan untuk
meningkatkan kualitas manusia Indonesia yang berbudi luhur,
berkepribadian, mandiri, maju, tangguh, cerdas, kreatif, terampil,
berdisiplin, beretos kerja, profesional, bertanggung jawab, dan produktif
serta sehat jasmani dan rohani.

Pengembangan nilai, sikap, dan kepribadian diperlukan pembekalan


kepada peserta didik di Indonesia yang diantaranya dilakukan melalui
Pendidikan Pancasila, Pendidikan Agama, Ilmu Sosial Dasar, Ilmu Budaya
Dasar, dan Ilmu Alamiah Dasar (sebagai aplikasi nilai dalam kehidupan)
yang disebut kelompok Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MKPK)
dalam komponen kurikulum perguruan tinggi. Hak dan kewajiban warga
negara, terutama kesadaran bela negaraakan terwujud dalam sikap dan
perilakunya bila ia dapat merasakan bahwa konsepsi demokrasi dan hak
asasi manusia sungguhsungguh merupakan sesuatu yang paling sesuai
dengan kehidupannya seharihari.
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan yang berhasil akan
membuahkan sikap mental yang cerdas, penuh rasa tanggung jawab dari
peserta didik. Sikap ini disertai dengan perilaku yang :
1. Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta
menghayati nilainilai falsafah bangsa
2. Berbudi pekerti luhur, berdisiplin dalam bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara.
3. Rasional, dinamis, dan sadar akanhak dan kewajiban sebagai
warga negara.
4. Bersifat profesional yang dijiwai oleh kesadaran bela negara.
5. Aktif memanfaatkan ilmu pengetahuan teknologi dan seni untuk
kepentingan kemanusiaan, bangsa dan negara.

Melalui Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, warga negara


Republik Indonesia diharapkan mampu memahami, menganalisa, dan
menjawab masalahmasalah yang dihadapi oleh masyarakat, bangsa dan
negaranya secara konsisten dan berkesinambungan dengan citacita dan
tujuan nasional seperti yang digariskan dalam Pembukaan UUD 1945.
Dalam perjuangan non fisik, harus tetap memegang teguh nilainilai ini
disemua aspek kehidupan, khususnya untuk memerangi keterbelakangan,
kemiskinan, kesenjangan sosial, korupsi, kolusi, dan nepotisme; menguasai
IPTEK, meningkatkan kualitas sumber daya manusia agar memiliki daya
saing; memelihara serta menjaga persatuan dan kesatuan bangsa; dan
berpikir obyektif rasional serta mandiri.

2.4 pengertian Pendidikan Pancasila


1. Pengertian Pendidikan PancasilaPendidikan Pancasila adalah pendidikan
mengenai Pancasila yang merupakandasar negara Indonesia dengan tujuan untuk
menanamkan nilai-nilai luhur padagenerasi muda Indonesia sehingga memiliki
karakter/ watak Pancasila di dalamdirinya. Pendidikan pancasila juga merupakan
salah satu cara untuk menanamkanpribadi yang bermoral dan berwawasan
luas dalam kehidupan berbangsa danbernegara. Pendidikan Pancasila juga
menjelaskan tentang landasan tujuan, sejarahpaham kebangsaan Indonesia,
Pancasila sebagai sitem filsafat, Pancasila sebagaiideologi nasional bangsa
dan Negara Indonesia, Pancasila dalam kontekskenegaraan RI,
Pancasila sebagai etika politik dan lain-lain. Oleh karena itu,pendidikan
tentang pancasila perlu diberikan di setiap jenjang pendidikan mulaidari tingkat
dasar, menengah hingga perguruan tinggi. Di dalam perguruan tinggipendidikan
pancasila yaitu usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasanabelajar
dan proses pembelajaran agar mahasiswa secara aktif
mengembangkanpotensi dirinya untuk memiliki pengetahuan, kepribadian, dan
keahlian, sesuaidengan program studinya masing-masing. Selain itu,
mahasiswa diharapkanmampu memberikan kontribusi yang konstruktif dalam
bermasyarakat, berbangsa,dan bernegara, dengan mengacu kepada nilai-nilai
Pancasila. Jadi, mata kuliahPancasila merupakan proses pembelajaran
dengan menggunakan pendekatanstudent centeredlearning, untuk
mengembangkan knowledge, attitude, dan skillmahasiswa sebagai calon
pemimpin bangsa dalam membangun jiwaprofesionalitasnya sesuai
dengan program studinya masing-masing denganmenjadikan nilai-nilai
Pancasila sebagai kaidah penuntun (guiding principle)sehingga menjadi
warga negara yang baik (good citizenship). Pendidikan tentangpancasila
sebagai pendidikan kebangsaan berangkat dari keyakinan bahwa
pancasila sebagai dasar negara, falsafah negara Indonesia tetap mengandung
nilaidasar yang relevan dan proses kehidupan dan perkembangan dalam
berbangsa danbernegara. Pancasila memiliki landasan eksistensial yang
kokoh, baik secarafilosofis, yuridis, maupun sosiologis.Pendidikan Pancasila
ini diwujudkan secara nyata dengan memasukkan matapelajaran PKN atau
PPKn dengan kurikulum sekolah (tepatnya dalam programwajib 9 tahun).
PKN/PPKn sendiri bisa kita jumpai di tingkat Sekolah Dasar,Sekolah
Menengah Pertama hingga Sekolah Menengah Atas. Pendidikan Pancasilabisa
dijumpai di bangku perkuliahan dan umumnya menjadi mata kuliah
yangharus dilewati mahasiswa baru di awl perkuliahan. Pendidikan
Pancasila inimemang perlu dilaksanakan mengingat peran dan
kedudukan Pancasila sendiriadalah dasar Indonesia di mana di dalamnya
terkandung nilai luhur yang wajibmenjadi acuan/ landasan dalam berpikir dan
berperilaku dalam lingkungan sosialsehari-hari maupun dalam lingkungan
berbangsa dan bernegara

1.Pengertian Pancasila secara etimologis Menurut Ujang Permana dalam buku


Pendidikan Pancasila (2019), secara etimologis, Pancasila berasal dari bahasa
Sanskerta, yakni Pancasyila. Panca berarti lima, sedangkan syila artinya dasar,
batu sendi, atau alas. Dengan demikian, Pancasyila berarti lima dasar. Awalnya,
kata Pancasila terdapat dalam kepustakaan Buddha di India. Dalam ajaran
Buddha, ada ajaran moral untuk mencapai nirwarna melalui samadhi, dan tiap
golongannya mempunyai kewajiban moral yang berbeda. Baca juga: Arti Nilai
Praksis Pancasila dan Contoh Perwujudannya Ajaran moral tersebut adalah
Dasasyiila, Saptasyiila, dan Pancasyiila. Adapun, Pancasyiila menurut Buddha
merupakan lima aturan yang harus ditaati, meliputi larangan membunuh,
mencuri, berzina, berdusta, serta minum minuman keras.

2. Pengertian Pancasila secara yuridis Pancasila adalah dasar negara dari negara
Republik Indonesia yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945. Pernyataan
tersebut merupakan pengertian Pancasila secara yuridis. Dikutip dari
jurnal Pancasila sebagai Landasan Hukum di Indonesia (2017) karya Wawan
Fransisco, secara yuridis, Pancasila adalah dasar negara Republik Indonesia,
sebagaimana yang tercantum pada Pembukaan UUD (Undang-Undang Dasar)
1945.

3. Pengertian Pancasila secara historis Pengertian Pancasila secara historis


artinya perumusan Pancasila tidak bisa dipisahkan dari sejarah bangsa Indonesia
dalam meraih kemerdekaan. Baca juga: Pancasila sebagai Dasar Negara: Makna
dan Kedudukannya Dilansir dari jurnal Urgensi Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan terhadap Pembentukan Karakter Peserta Didik (2018) oleh
Ubaidillah, secara historis, proses perumusan Pancasila diawali saat
diselenggarakannya sidang BPUPKI pertama. Kala itu, Dr. Radjiman
Wedyodiningrat mengajukan suatu masalah, yakni pembentukan calon rumusan
dasar negara. Dalam sidang tersebut, ketiga tokoh, yakni Mohammad Yamin,
Soepomo, dan Soekarno mengungkapkan rumusannya mengenai dasar negara.
Kemudian, pada 1 Juni 1945, Soekarno berpidato secara lisan (tanpa teks)
mengenai calon rumusan dasar negara Indonesia yang disebut Pancasila, berarti
lima dasar. Adapun saran mengenai nama Pancasila diterima Soekarno dari
seorang ahli bahasa yang tak disebutkan namanya. Pada 17 Agustus 1945,
Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya. Keesokan harinya, Undang-
Undang Dasar 1945 disahkan, termasuk bagian pembukaan, yang mana di
dalamnya memuat lima prinsip dasar negara yang disebut Pancasila.

2. Tujuan Pendidikan pancasila


PancasilaSecara umum Tujuan Utama Pendidikan Pancasila adalah untuk
menumbuhkanwawasan dan kesadaran berbangsa dan bernegara, sikap dan
perilaku cinta tanahair dan bersendikan kebudayaan bangsa, wawasan
nusantara, serta ketahanannasional dalam diri para mahasiswa calon
sarjana/ilmuwan NKRI yang sedangmengkaji dan akan menguasai IPTEKS

2.5 pentingnya Pendidikan Pancasila di perguruan tinggi


PENTINGNYA PENDIDIKAN PANCASILA DI PERGURUAN
TINGGI Pancasila merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa
dan bernegara bagi seluruh rakyat indonesia. Pancasila disebut sebagai
pilar ideologis negara indonesia.Jadi, dizaman yang seperti sekarang ini
penanaman nilai-nilai pancasila harus diterapkan dalam kehidupan sehari
hari. Karena para pemuda dizaman saat ini sudah mengenal adanya
teknologi informasi dan komunikasi berkembang dengan sangat pesat. Hal
tersubut berdampak buruk karena para pemuda di zaman ini mengikuti
kebudayaan luar tanpa menyaring kebudayaan tersebut sesuai dengan
kaidah pancasila. Dengan adanya pendidikan pancasila yaitu generasi muda
tidak tercabut dari akar budayanya sendiri dan mereka memiliki pedoman
atau kaidah penuntun dalam berpikir serta bertindak dalam kehidupan
sehari-hari dengan berlandaskan makna dan nilai nilai pancasila. Sehingga
dalam berperilaku serta bersosialisasi antar sesama manusia, baik dalam
kehidupan masyarakat maupun berbangsa dan bernegara harus dilandasi
pancasila

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Urgensi pendidikan Pancasila, yaitu dapat memperkokoh jiwa
kebangsaan mahasiswa sehingga menjadi dorongan pokok (leitmotive) dan
bintang penunjuk jalan (leitstar) bagi calon pemegang tongkat estafet
kepemimpinan bangsa di berbagai bidang dan tingkatan. Selain itu, agar
calon pemegang tongkat estafet kepemimpinan bangsa tidak mudah
terpengaruh oleh pahampaham asing yang dapat mendorong untuk tidak
dijalankannya nilai-nilai Pancasila. Pentingnya pendidikan Pancasila di
perguruan tinggi adalah untuk menjawab tantangan dunia dengan
mempersiapkan warga negara yang mempunyai pengetahuan, pemahaman,
penghargaan, penghayatan, komitmen, dan pola pengamalan Pancasila. Hal
tersebut ditujukan untuk melahirkan lulusan yang menjadi kekuatan inti
pembangunan dan pemegang estafet kepemimpinan bangsa dalam setiap
tingkatan lembaga-lembaga negara, badan-badan negara, lembaga daerah,
lembaga infrastruktur politik, lembaga-lembaga bisnis, dan profesi lainnya
yang menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila. Melalui Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan, warga negara Republik Indonesia
diharapkan mampu memahami, menganalisa, dan menjawab
masalahmasalah yang dihadapi oleh masyarakat, bangsa dan negaranya
secara konsisten dan berkesinambungan dengan citacita dan tujuan nasional
seperti yang digariskan dalam Pembukaan UUD 1945

DAFTAR PUSTAKA

Darmadi, H. (2014). Urgensi Pendidikan Pancasila dan


Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi. Bandung: Alfabeta

Nurwardani, P. Dkk. (2016). Pendidikan Pancasila untuk Perguruan


Tinggi.Jakarta : Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai