Anda di halaman 1dari 14

“PERAN DAN PENTINGNYA PANCASILA

DI DUNIA PENDIDIKAN KAMPUS”

Disusun Oleh :
Kelompok 2
Manajemen O Malam
Ni Made Sugiantari Putri (04) (2202612010945)
I Made Bayu Parmadi (16) (2202612010960)

Dosen Pengampu :
Sebastianus Bambang Dwianto, SE.,MM

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR
2023/2024
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, oleh karena
berkat dan rahmat-Nya maka Kami kelompok 2 dari mata kuliah Pancasila dapat menyajikan
paper yang telah ditugaskan untuk kelompok kami.

Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kepada Bapak Dosen Pengampu Mata
Kuliah Pancasila yang telah memberikan tugas kepada kami. Tidak lupa kami mengucapkan
terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik pikiran maupun materinya.

Kami jauh dari kata sempurna, dan ini merupakan langkah yang baik mengenai studi
yang sesungguhnya. Oleh karena itu, keterbatasan waktu dan kemampuan kami, maka kritik
dan saran yang membangun dari teman-teman sekalian serta dosen pengampu mata kuliah
senantiasa kami harapkan, semoga paper ini dapat berguna bagi kami pada khususnya dan
pihak lain yang berkepentingan pada umumnya.

Denpasar, 17 Februari 2024

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................................i

DAFTAR ISI......................................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................................1

1.1 Latar Belakang...........................................................................................................................1

1.2 Metode Penelitian......................................................................................................................2

1.3 Rumusan Masalah......................................................................................................................2

1.4 Tujuan Penelitian.......................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................................3

2.1 Pendidikan Pancasila di Dunia Pendidikan Kampus.................................................................3

2.2 Peran dan Pentingnya Pancasila di Dunia Pendidikan Kampus................................................3

2.3 Peran dan Implementasi Mahasiswa dalam Penerapan Pancasila.............................................7

2.4 Dampak Apabila Pendidikan Pancasila tidak diselenggarakan di Indonesia............................9

BAB III PENUTUP.........................................................................................................................10

3.1 Kesimpulan..............................................................................................................................10

3.2 Saran........................................................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................11

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara adalah seperangkat gagasan yang
menggambarkan pandangan hidup suatu bangsa. Sedangkan, ideologi negara merupakan
cita- cita dari suatu negara yang berbentuk sistem kenegaraan untuk seluruh rakyat dan
bangsa yang bersangkutan. Ideologi dari sebuah negara mencerminkan cara berpikir
masyarakat, bangsa dan negara untuk membentuk masyarakat menuju cita-citanya atau
mencapai tujuan dari suatu negara.
Hadirnya Pancasila sebagai dasar negara menjadi salah satu alat pemersatu
keberagaman yang ada pada bangsa Indonesia. Pendidikan Pancasila memegang peranan
penting di dalam kehidupan berbangsa dan juga bernegara. Dalam pendidikan pancasila
memiliki tujuan untuk memberikan penjelasan mengenai pentingnya nilai-nilai pancasila
baik dalam kehidupan bermasyarakat maupun Negara, Selain itu untuk membentuk
karakter maupun etika para penerus bangsa.
Karena, seiring berkembangnya teknologi maupun zaman perubahan inipun sangat
terlihat jelas terutama dalam perubahan etika maupun karakter generasi muda.
Perkembangan teknologi tentunya merupakan hal yang sangat positif dan menguntungkan
apabila mampu memanfaatkannya dengan baik. Namun, juga dapat sebaliknya yang
malah akan merugikan apabila tidak dimanfaatkan dengan baik. Di era globalisasi saat
ini, komunikasi dan teknologi berkembang pesat khususnya media elekronik yang dapat
mempengaruhi sikap dan tindakan generasi muda yang cenderung tidak sesuai dengan
kepribadian bangsa Indonesia. Berdasarkan hal tersebut menunjukan bahwa teknologi
informasi berimplikasi secara langsung pada perubahan dari berbagai aspek kehidupan,
termasuk pada karakter generasi muda. Mengenai persoalan etika maupun karakter
generasi muda saat ini masih terbilang memprihatinkan bahkan sampai di muat dalam
media. Persoalan-persoalan seperti tawuran, meningkatnya tindak kriminalitas, kekerasan,
perundungan, tindak asusila maupun yang lainnya masih saja sering terjadi di kalangan
anak muda. Inilah kenapa pendidikan pancasila sangat diperlukan sejak anak usia dini.
Karena diera sekarang masih banyak masyarakat yang belum mengerti ataupun
memahami dengan baik arti dari Pancasila dan mengapa pelajaran Pendidikan Pancasila
pun masih ada saat sudah berada di bangku perkuliahan padahal serasanya itu tidak
terlalu diperlukan. Dari sinilah akar dari permasalahan yang ada.

1
1.2 Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian in menggunakan metode penelitian kualitatif
yang bersifat study pustaka atau kajian pustaka. Kajian pustaka ini dilakukan dengan cara
mengumpulkan, membaca, menganalisis, dan memahami sumber-sumber informasi yang
ada untuk dijadikan sumber rujukan dalam menulis artikel. Metode penelitian yang
bersifat kajian pustaka juga dapat dilakukan dengan mempelajari berbagai buku referensi
dan hasil-hasil penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan judul artikel ini. Adapun
langkah-langkah dalam penelitian studi pustaka yang pertama adalah memilih topik yang
akan menjadi bahan untuk penelitian, mencari informasi, mengumpulkan informasi dari
berbagai sumber data, persiapan untuk menyajikan data, dan yang terakhir penyusunan
laporan. Adapun permasalahan pada penelitian ini adalah peran dan pentingnya Pancasila
di dunia Pendidikan kampus.

1.3 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka dapat didapatkan rumusan masalah
sebagai berikut :
1. Apa itu Pendidikan Pancasila di Dunia Pendidikan Kampus?
2. Apa Peran dan Pentingnya Pancasila di Dunia Pendidikan Kampus?
3. Apa saja Peran dan Impementasi Mahasiswa dalam Penerapan Pancasila?
4. Apa saja Dampak Apabila Pendidikan Pancasila tidak diselenggarakan di Indonesia?

1.4 Tujuan Penelitian


Berdasarkan rumusan masalah diatas maka didapatkan tujuan penelitian
sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui bagaimana Pendidikan Pancasila di Dunia Pendidikan Kampus
2. Untuk memahami Peran dan Pentingnya Pancasila di Dunia Pendidikan Kampus
3. Untuk mengetahui Peran dan Impementasi Mahasiswa dalam Penerapan Pancasila
4. Untuk memahami Dampak Apabila Pendidikan Pancasila tidak diselenggarakan di
Indonesia

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pendidikan Pancasila di Dunia Pendidikan Kampus


Mata kuliah pendidikan Pancasila memiliki kedudukan sebagai mata kuliah wajib
kurikulum pendidikan tinggi (MKWK-PT) yang berdiri sendiri dan harus ditempuh
oleh setiap mahasiswa, baik pada jenjang diploma maupun jenjang sarjana. Mata
kuliah pendidikan Pancasila merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar mahasiswa secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki pengetahuan, kepribadian, dan keahlian, sesuai dengan
program studinya masing-masing. Selain itu, mahasiswa diharapkan mampu
memberikan kontribusi yang konstruktif dalam bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara, dengan mengacu kepada nilai-nilai Pancasila. Jadi, mata kuliah pendidikan
Pancasila merupakan proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan student
centered learning, untuk mengembangkan knowledge, attitude, dan skill mahasiswa
sebagai calon pemimpin bangsa dalam membangun jiwa profesionalitasnya sesuai
dengan program studinya masing-masing dengan menjadikan nilai-nilai Pancasila
sebagai kaidah penuntun (guiding principle) sehingga menjadi warga negara yang baik
(good citizenship). Apabila pendidikan Pancasila dapat berjalan dengan baik, maka
diharapkan permasalahan-permasalahan yang muncul sebagai akibat dari tidak
dilaksanakannya Pancasila secara konsisten, baik oleh warga negara, oknum aparatur
maupun pemimpin bangsa, dikemudian hari dapat diminimalkan.

2.2 Peran dan Pentingnya Pancasila di Dunia Pendidikan Kampus


Menurut Sarwono Mahasiswa Merupakan setiap orang yang secara resmi telah
terdaftar untuk mengikuti pelajaran di perguruan tinggi dengan batas usia sekitar
antara 18 – 30 tahun. Mahasiswa adalah suatu kelompok dalam masyarakat yang
memperoleh status karena memiliki ikatan dengan perguruan tinggi. Mahasiswa juga
merupakan seorang calon intelektual ataupun cendekiawan muda dalam suatu lapisan
masyarakat yang sering kali syarat dengan berbagai predikat dalam masyarakat itu
sendiri.
Kehidupan kampus merupakan suatu awal pembentukan karakter seorang
mahasiswa. Setiap kampus di Indonesia mengupayakan kepada mahasiswanya untuk
selalu berpegang teguh pada norma dan hukum yang berlaku. Hal ini bertujuan untuk

3
mencetak generasi muda yang berakhlak dan berjiwa kritis dalam kehidupan
bermasyarakat. Untuk menyukseskan terbentuknya suatu moral yang baik, berbagai
Universitas di Indonesia menerapkan kebijakan. Pendidikan Pancasila sangat berperan
penting dalam membangun jiwa nasionalis dan bermoral karena butir-butir Pancasila
mengandung makna mendalam dan menjadi pedoman bagi seluruh rakyat Indonesia.
Lewat kegiatan pendidikan diharapkan peserta didik menyerap nila-nilai moral
Pancasila. Penyerapan nilai-nilsai moral Pancasila diarahkan berjalan secara
manusiawi dan alamiah tidak saja lewat pengalaman secara pribadi. Nilai-nilai moral
Pancasila tidak untuk sekadar dipahami melainkan untuk dihayati, oleh karena itu
penyerapan nilai-nilai moral Pancasila bukan lewat proses indoktrinasi. Sasaran
pelaksanaan Pancasila adalah perorangan, keluarga dan masyarakat, baik di
lingkungan tempat tinggal masing-masing maupun di lingkungan perkuliahan.
Sehingga harapannya mahasiswa dapat menjadikan Pancasila sebagai pedoman dalam
bermasyarakat.
Pendidikan Pancasila merupakan salah satu mata pelajaran pendukung
pengembangan karakter manusia. Pendidikan Pancasila di tingkat perguruan tinggi
sangat penting artinya, karena merupakan proses lanjutan pembentukan karakter bagi
manusia di mana akan berlangsung sampai manusia itu menemui ajalnya. Bagi
sebagian mahasiswa tidak akan mengalami kesulitan dalam bergaul dengan mahasiswa
lain bahkan dalam lingkup masyarakat, demikina pun masyarakat tidak akan
mengalami kesulitan dalam menerima mahasiswa tersebut, jika di dalam diri seorang
mahasiswa sudah tertanam nilai-nilai luhur pancasila yang merupakan penjelmaan dari
karakter bangsa Indonesia. Sebaliknya, tidak dapat diperkirakan apa yang akan terjadi
ketika sebagian mahasiswa bergabung dengan masyarakat yang di dalam dirinya tidak
dibekali ajaran-ajaran moral pancasila. Melihat kenyataan ini pelajaran pancasila
memilik peranan penting di dunia pendidikan terutama di tingkat Perguruan Tinggi
karena awal dan lanjutan dari proses pembentukan karakter manusia.
Kadang kala nilai-nilai luhur yang ada dalam Pancasila yang merupakan
penjelmaan dari seluruh bangsa Indonesia tidak dipraktekan dalam kehidupan sehari-
hari, tetapi diabaikan sehingga akibat dari itu nilai-nilai luhur tersebut dengan
sendirinya akan hilang.
Seperti yang terkandung dalam sila ke-4, terkandung nilai dalam menyelesaikan
permasalahan di utamakan dengan musyawarah. Hal ini sesuai dengan kebutuhan
mahasiswa yang dituntut untuk aktif dalam organisasi baik tingkat Universitas maupun

4
organisasi tingkat nasional bahkan organisasi tingkat Internasional. Selain itu,
mahasiswa juga perlu menanamkan nilai persatuan Indonesia. Karena kehidupan
kampus yang majemuk terdiri atas mahasiswa berbagai dari berbagai daerah. Sikap
toleransi yang tinggi sangat dibutuhkan.
Pancasila merupakan rumusan dan pedoman hidup bangsa Indonesia. Pancasila
juga menjadi falsafah yang harus diperhatikan dan dihormati oleh setiap rakyat. Selain
sebagai pedoman bagi rakyat, Pancasila juga merupakan dasar Negara Indonesia,
dinyatakan secara jelas dan resmi dalam pembukaan Undang-undang Dasar Negara
Republik Indonesia (UUD 1945). Sebagai seorang mahasiswa dengan sadar atau tidak
sadar dituntut untuk menjalankan dan mematuhi tugas, hak, dan kewajiban sebagai
seorang warga negara Indonesia. Tugas, hak dan kewajiban yang dijalani dan dipatuhi
itulah yang membawa perubahan bagi setiap mahasiswa. Mahasiswa adalah generasi
muda. Generasi muda adalah penerus perjuangan dan tulang punggung bangsa
indonesia. Karena itu sangatlah penting sekali bila dalam diri setiap mahasiswa
ditanamkan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Nilai-nilai yang dimaksud
adalah ketuhanaan, kemanusiaan, persatuaan, kerakyataan, dan keadilan. Pendidikan
Pancasila penting bagi mahasiswa. Sebab, generasi muda zaman sekarang harus ditata
sedemikian rupa agar karakternya dapat dibentuk, dibina dan dibimbing. Dengan
mengadakan pembelajaran Pancasila, setiap diri seorang mahasiswa bisa mengetahui
mana yang salah dan harus dihindari dan mana yang benar dan harus dipatuhi dan
dikembangkan. Melalui pendidikan Pancasila, para mahasiswa diharapkan dapat
memahami, menyadari, mengaplikasikan dan mengimplementasikan nilai-nilai
Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, terkhususnya di dalam lingkungan kampus.
Pendidikan Pancasila dapat berpengaruh besar bagi mahasiswa untuk lebih mengenal
dan mengetahui hak dan kewajiban sebagai seorang warga negara Indonesia.
Pancasila sebagai sumber, norma dan tolak ukur tentang baik-buruk, salah-benarnya
tingkah laku manusia. Pancasila dapat pula menghasilkan peserta didik (mahasiswa)
yang memiliki sikap yang baik serta tanggung jawab yang penuh dalam menganalisis
dan mampu memecahkan masalah. Selain dari itu mempunyai rasa persaudaraan yang
tinggi (solidaritas), toleransi antar lumat beragama dalam kehidupan homogen, dan
mempunyai sikap patriot terhadap tanah air Indonesia. Ketua Majelis
Permusyawaratan rakyat RI Bambang Soesatyo mengingatkan pada mahasiswa untuk
menanamkan nilai-nilai Pancasila. Hal itu disampaikan lantaran kelak generasi muda
atau penerus bangsa akan menerima tongkat estafet kepemimpinan nasional. Sehingga

5
Pancasila perlu dan penting sekali ditanamkan dalam benak setiap anak bangsa. Agar
nilai Pancasila tidak hanya sekadar pengetahuan saja, tetapi lebih dari itu, para
mahasiswa dapat menanamkan dan mewariskan nilai Pancasila. Namun hal itu semua
harus ditanamkan sejak dini dengan melakukan pembekalan yang dapat membantu
mutu setiap mahasiswa.

Peran Pendidikan Pancasila Di kalangan mahasiswa, yaitu :


Pendidikan Pancasila ialah salah satu mata kuliah pendukung pengembangan karakter
seseorang. eksistensi mata kuliah Pancasila pada kurikulum pembelajaran di
Universitas sangatlah krusial untuk meningkatkan kesadaran mahasiswa atas
pentingnya menanamkan nilai-nilai kebangsaan dalam upaya menuntut ilmu.
Tujuan pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi ialah untuk:
1. Memperkuat Pancasila menjadi dasar falsafah negara dan ideologi bangsa melalui
revitalisasi nilai-nilai dasar Pancasila sebagai adat dasar kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara.
2. Agar mahasiswa bisa mengembangkan karakter manusia Pancasilais dalam
pemikiran, sikap, dan tindakan.
3. Menyampaikan pemahaman dan penghayatan atas jiwa serta nilai-nilai dasar
Pancasila kepada mahasiswa sebagai warga negara Republik Indonesia, serta
membimbing agar dapat menerapkannya dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara.
4. Mempersiapkan mahasiswa agar mampu menganalisis dan mencari solusi terhadap
aneka macam dilema kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara melalui
sistem pemikiran yang berdasarkan nilai-nilai Pancasila dan Undang-Undang
Dasar RI Tahun 1945.
5. Membentuk perilaku mental mahasiswa yang bisa mengapresiasi nilai-nilai
ketuhanan, kemanusiaan, kecintaan pada tanah air dan kesatuan bangsa, dan
penguatan warga madani yang demokratis, berkeadilan, serta bermartabat
berlandaskan Pancasila, buat bisa berinteraksi dengan dinamika internal dan
eksternal rakyat bangsa Indonesia.

6
2.3 Peran dan Impelementasi Mahasiswa dalam Penerapan Pancasila
Menurut Siswoyo (2007) mahasiswa adalah insan atau individu berakal yang lebih
sering melakukan pertimbangan dan memiliki kecenderungan yang lebih idealis.
Mahasiswa juga sebagai tonggak inti dan utama dalam pembentukan generasi muda
dan generasi bangsa. Penguatan pendidikan pancasila di kalangan muda, terutama di
mahasiswa sangat lah penting.
Selain itu, mahasiswa juga mempunyai 4 peran yang sudah tersemat dan harus
dijalankan dan dijaga oleh mahasiswa:
1. Social control Sebagai mahasiswa sebagai kontrol. Ketika ada penyimpangan di
masyarakat, mahasiswa tidak berdiam diri tetapi berusaha ikut meluruskan atau
mengontrol.
2. Iron stock Stock (cadangan) atau menggantikan orang orang yang mempunyai
peran strategis di masa yang sekarang. Konsekuensi mahasiswa sebagai Iron stok
mahasiswa harus mempersiapkan dengan mempunyai pengetahuan, keterampilan
dan pengalaman.
3. Moral Force Sebagai mahasiswa yang menyandang status tertinggi sebagai pelajar,
mahasiswa dipandang masyarakat diharapkan lebih dari pelajar–pelajar lainnya.
4. Agent of change Perubahan dapat dimulai dari hal yang kecil. Contohnya,
mengubah perilaku–perilaku dari siswa menjadi mahasiswa.
Dimana untuk menjalankan 4 peran tersebut tidak lah mudah jika kita tidak
mempunyai daya tahan pikiran yang kuat. Mahasiswa ialah seseorang dengan berbagai
macam pemikiran yang ada didalamnya. Dengan membawa nama kaum intelektual
yang diberikan oleh masyarakat seta menyandang predikat sebagai Agent of Change
(agen pembawa perubahan), mahasiswa dapat menjadi alat penggerak dan pengubah
opini dari masyarakat secara memungkinkan. Dengan idealismenya seorang
mahasiswa dapat dengan mudah menjadikan suatu keadaan menjadi apa yang hendak
dicapaimya. Adanya berbagai macam pemikiran atau idealisme yang dianut oleh para
mahasiswa maka tidak dapat dipungkiri juga terdapat beberapa penyimpangan ideologi
di kalangan mahasiswa. Cukup sulit untuk mengetahui apakah para mahasiswa
memiliki idealisme atau ideologi yang menyimpang atau tidak. Penyebaran ideologi
yang menyimpang terbilang sangatlah cepat karena, kita tidak mengetahui hal tersebut.
Biasanya, penyebaran idealisme atau ideologi yang menyimpang dengan sangat mudah

7
terjadi didalam organisasi atau kegiatan mahasiswa karena, dianggap memiliki tujuan
yang sama dan mudah untuk dipengaruhi.

Implementasi Pancasila dalam Kehidupan Kampus


Kampus juga harus memerlukan tatanan pembangunan seperti tatanan Negara yaitu
politik, ekonomi, budaya, hukum dan antar umat beragama. Sebagai mahasiswa yang
mempunyai rasa intelektual yang besar kita dapat memanfaatkan fasilitas kampus
untuk mencapai tujuan bersama.
Implementasi Sila I : Ketuhanan yang Maha Esa
1. Jadwal kuliah sudah diatur sedemikian rupa sehingga tidak mengganggu jadwal untuk
beribadah.
2. Mahasiswa baru diwajibkan untuk mengikuti ospek/pengenalan kampus.
3. UKM ( Unit Kegiatan Mahasiswa) kerohanian, misalnya UKM mahasiswa Budha,
Kristen, Katolik, Protestan, Islam dan Hindhu.
Implementasi Sila II : Kemanusiaan yang adil dan beradab
1. Mahasiswa dalam kampus berasal dari berbagai macam latar belakang:
 Budaya
 Agama
 Ras dan Suku Bangsa
2. Tidak ada pembedaan perlakuan/diskriminasi dalam kampus.
3. Semua mahasiswa diperlakukan secara adil dan sama.
Implementasi Sila III : Persatuan Indonesia
1. Melalui organisasi kemahasiswaan membentuk suatu jaringan perkumpulan
mahasiswa dari berbagai universitas di Indonesia.
2. Hal tersebut merupakan salah satu bukti ada sikap dan upaya untuk memjalin rasa
kebersamaan diantara para mahasiswa sebagai bagian dari pemuda Indonesia.
Implementasi Sila IV : Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijakanaan
dalam Permusyawaratan/ Perwakilan
1. Penerapan suatu kebiasaan untuk melakukan musyawarah dan diskusi bersama terkait
dengan berbagai hal merupakan cerminan yang tepat dalam implementasi sila ke-4:
 Rapat UKM
 Diskusi dalam kelas
 Musyawarah penunjukkan ketua BEM
 Pemilihan ketua Senat Mahasiswa

8
 dll
Implementasi Sila V : Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
1. Penerapan persamaan dan saling menghargai karya orang lain :
 Mahasiswa yang telah memenuhi syarat berhak untuk mengikuti ujian akhir
semester
 Setiap mahasiswa berhak memperoleh nilai sesuai dengan kemampuannya
 Setiap mahasiswa berupaya menghargai hasil karya orang lain dengan tidak
mencontek atau membuat plagiat atas hasil karya ilmiah teman

2.4 Dampak Apabila Pendidikan Pancasila tidak diselenggarakan di Indonesia


Berikut merupakan dampak apabila pendidikan pancasila dan kewarganegaraan
tidak diselenggarakan dalam dunia pendidikan di Indonesia
Sosial Budaya
Dampak sosial yang ditimbulkan jika pendidikan pancasila dan kewarganegaan
ditiadakan adalah tumbuhnya gaya hidup yang materialistik, konsumtif, dan cenderung
melahirkan sifat ketamakan tau keserakahanan, serta mengarah pada sifat dan sikap
individualistik.
Dampak Politik
Dampak yang ditimbulkan jika nilai - nilai Pancasila luntur dalam bidang politik
terutama pada sebagian elit politik adalah banyaknya partai - partai yang menyimpang.
Partai - partai yang berkuasa ternyata hanya meneruskan budaya baru yang
berorientasi pada kekuasaan dan pemaksaan kehendak. Para elit politik dan birokrasi
masih cenderung berorientasi mempertahankan kekuasaan dan disibukkan untuk
memikirkan strategi strategi agar dapat terpilih di periode selanjutnya. Belum lagi
Negara kita, Negara Indonesia merupakan Negara demokratif yang tentunya
memerlukan pengetahuan mengenai pancasila maupun kewarganegaraan agar
mengetahui hak maupun kewajiban setiap individu.
Dampak Ekonomi
Dampak ekonomi yang dapat ditimbulkan sangat berkaitan dengan dampak politik.
Dengan keadaan politik yang kacau dan tidak aman maka para investor pun ragu untuk
menanamkan modal mereka di Indonesia. Maka tanpa investasi, kehidupan ekonomi
Indonesia pun akan kacau seperti tidak terbukanya lapangan pekerjaan yang tidak
sebanding dengan jumlah pencari kerja sehingga menimbulkan banyaknya

9
pengangguran yang nantinya sangat berpotensi untuk menimbulkan masalah baru
bahkan masalah yang lebih besar.

BAB III
PENUTUP

1.1 Kesimpulan
Sebagai falsafah dan ideologi negara yang di dalamnya terkandung nilai-nilai luhur
bangsa, Pancasila harus dijadikan pedoman tau dasar dalam setiap pergerakan dan
tindakan yang diambil atau dalam kata lain tidak boleh keluar dari ketentuan yang
berlaku di dalamnya.
Pendidikan merupakan suatu cara atau jalan untuk menanamkan dan mewariskan
nilai-nilai filsafat tersebut kepada generasi muda, khususnya mahasiswa. Untuk
mewujudkannya, tentu membutuhkan peran mahasiswa yang diharapkan mampu
berkembang dan memiliki nilai-nilai dan karakter pancasila terutama ketika didalam
lingkungan kampus. Pentingnya Pancasila diselenggarakan di perguruan tinggi untuk
menanamkan nilai-nilai moral Pancasila kepada generasi penerus cita-cita bangsa.
Penanaman dan penguatan kesadaran akan pentingnya pancasila beserta nilai-
nilainya. dalam kehidupan sangat diperlukan karena apabila kesadaran akan hal
tersebut tidak segera kembali disosialisasikan, dinternalisasikan, dan diperkuat
implementasinya, maka masalah yang lebih besar akan segera melanda bangsa ini,
yaitu musnahnya suatu bangsa. Dampak apabila pendidikan pancasila dan
kewarganegaraan tidak diselenggarakan dalam dunia pendidikan di Indonesia akan
berimbas pada beberapa sektor antara lain di dalam bidang sosial budaya, politik,
maupun ekonomi.
1.2 Saran
Sebagai generasi penerus bangsa yang sadar akan jiwa bela negara, sudah
sepatutnya kita dapat mengamalkan seta mengimplementasikan nilai-nilai dari
Pancasila sehingga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia tetap terjaga. Dengan
ditetapkan adanya pengajaran pendidikan Pancasila diharapkan mampu memperkuat
modalitas akademik mahasiswa dalam membangun pemahaman terhadap masyarakat.
Penanaman pemahaman terhadap nilai-nilai Pancasila kepada mahasiswa/i harus lebih
ditingkatkan. Hal ini meniadi PR bagi tenaga pendidik seperti dosen untuk dapat

10
merealisasikannya, sehingga diharapkan kampus mampu membentuk dan
menghadirkan generasi muda yang dilengkapi dengan moral yang baik sesuai dengan
nilai-nilai luhur Pancasila.

DAFTAR PUSTAKA

Arini, N. (2013). Tujuan Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi, Ketahui Landasannya! In


Bpip.Go.Id. https://bpip.go.id/bpip/berita/1035/571/tujuan-pendidikan-pancasila-diperguruan-
tinggi-ketahui-landasannya.html Belakang, A. L. (2017). No Title. 1–7.

Depdiknas. 2003. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan


Nasional. Jakarta: Depdiknas.Buku Pendidikan Pancasila Untuk Perguruan Tinggi.
Kemenristekdikti. 2016.

Abdulgani, Roeslan. 1979. Pengembangan Pancasila Di Indonesia. Jakarta: Yayasan Idayu.

Pendidikan Pancasila untuk Perguruan Tinggi (Penerbit Pustaka Mandiri Tangerang 2019)

Depdiknas. 2003. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Jakarta : Depdiknas.Buku Pendidikan Pancasila Untuk Perguruan Tinggi. Kemenristekdikti.
2016.

Kaelan. 2004. Pendidikan pancasila : SK DIRJEN NO. 38/DIKTI/KEP/2002.


Yogyakarta: Paradigma.

11

Anda mungkin juga menyukai