Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan hidayah-
Nya sehinggga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat waktu.
Sholawat serta salam selalu kami curahkan kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga,
para sahabat, serta kami selaku umatnya. Semoga kita mampu meneladani beliau sebagai
manusia yang berguna.
Penyusunan makalah ini ditujukan untuk memenuhi salah satu tugas kelompok dari
mata kuliah Pembelajaran Etnocivic. Di dalam makalah ini membahas tentang “Paradigma
Pkn Terhadap Pembelajaran Etnocivic”.
Makalah ini tidak akan berhasil tanpa bantuan dan dukungan berbagai pihak. Terimakasih
kami ucapkan kepada dosen pengampu mata kuliah yaitu Dr Wawan Shokib Rondli S.Pd,
M.Pd, yang telah memberikan tugas kepada kami dan semua pihak yang telah membantu
memberikan saran serta masukan guna untuk menyampurnakan makalah ini.
Penyusunan makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh kerena itu, kami sangat
mengharapkan adanya kritik dan saran yang sifatnya membangun, agar makalah kami
menjadi lebih baik dan berguna dimasa yang akan datang.
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB 1.........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN......................................................................................................................4
A.Latar Belakang....................................................................................................................4
B.Rumusan Masalah...............................................................................................................5
C.Tujuan.................................................................................................................................5
BAB II........................................................................................................................................7
HASIL DAN PEMBAHASAN..................................................................................................7
A.Pengertian paradigma baru PKN........................................................................................7
B.Pengertian Pembelajaran Etnocivic....................................................................................7
C.Bagaimana paradigma PKN dapat diterapkan dalam pembelajaran etnoCivic?................7
D.Apa saja manfaat penerapan paradigma PKN dalam pembelajaran etnocivic?.................8
E.Apa saja kendala-kendala yang mungkin muncul dalam penerapan paradigma baru pkn
dalam pembelajaran etnocivic..............................................................................................10
F.Bagaimana cara mengatasi kendala-kendala tersebut?.....................................................10
G.Bagaimana evaluasi dan penilaian Pembelajaran Etnocivic yang menerapkan paradigma
PKN dilakukan?....................................................................................................................11
H.Bagaimana implementasi pembelajaran etnocivic dengan paradigma PKN di Indonesia?
..............................................................................................................................................14
I.Apa dampak dari penerapan paradigma PKN dalam Pembelajaran Etnocivic terhadap
peningkatan karakter dan keterampilan sosial siswa?..........................................................15
J.Apa tantangan dan peluang yang muncul dari penerapan paradigma PKN dalam
Pembelajaran Etnocivic di masa depan?..............................................................................15
BAB III.....................................................................................................................................17
PENUTUP................................................................................................................................17
A.Simpulan...........................................................................................................................17
B.Saran.................................................................................................................................17
Soal dan Kunci Jawaban.......................................................................................................18
Glosarium.................................................................................................................................19
Daftar Pustaka..........................................................................................................................20
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Paradigma dalam hal ini yang akan dibahas merupakan kesepakatan dari suatu
komunitas Pendidikan Kewarganegaraan (Pkn), mengenai hal-hal yang bersifat
mendasar seperti: materi pokok keilmuan, sudut pandang atau orientasi, visi dan misi.
PKn (Civic Education) sendiri merupakan mata pelajaran yang bertugas bagaimana
membentuk warga negara yang baik (how a good citizen). Warga negara yang baik
adalah warga negara yang sadar terhadap hak dan kewajibannya. Dengan kesadaran
terhadap hak dan kewajibannya maka seorang warga negara diharapkan menjadi
kritis, partisipatif dan bertanggung jawab. Ukuran warga negara yang baik tentunya
sangat dipengaruhi oleh ideologi nasional masing-masing negara. Bagi bangsa
Indonesia ideologi Pancasila merupakan acuan dalam membina warga negara yang
baik.
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) sebagai PKn versi
paradigma baru memiliki fungsi memberdayakan warga negara dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara yang sejalan dengan Pancasila. Pengertian paradigma
biasanya disederhanakan sebagai cara berpikir. Arti lain paradigma berarti juga suatu
model atau rancangan pikiran yang digunakan dalam pendidikan kewarganegaraan di
Indonesia. Jadi paradigma baru PKn merupakan cara berpikir baru tentang PKn.
Pada hakikatnya proses pembangunan karakter dan bangsa harus dengan
sengaja dimaksudkan untuk membangun masyarakat bangsa dan negara Indonesia
yang demokratis, religius, beradab, bersatu, dan berkeadilan sosial. Dalam proses
itulah, pembangunan karakter dan bangsa harus disikapi dan diperlakukan sebagai
kebutuhan yang sangat mendesak yang secara konseptual dan programatik
memerlukan pola pemikiran atau paradigma baru. Misi PKn dengan paradigma
barunya adalah mengembangkan pendidikan demokrasi yang secara psiko-pedagogis
dan sosio-andragogis berfungsi mengembangkan tiga karakteristik pokok warga
negara yang demokratis, yakni civic intelligence atau kecerdasan warga negara, civic
responsibility atau tanggung jawab warga negara dan civic participation atau
partisipasi warga negara. Kecerdasan warga negara demokratis yang perlu
dikembangkan bukan hanya kecerdasan rasional melainkan juga dalam kecerdasan
spiritual, emosional dan sosial. Dengan demikian paradigma baru PKn secara
konseptual dan programatik bersifat multidimensional.
Oleh karena itu, kemampuan di atas sangat penting bagi Anda sebagai
mahasiswa calon guru kelas atau guru mata pelajaran PKn di SD. Selain itu,
penguasaan anda mengenai paradigma baru PKn baik tentang kualitas warga negara
yang demokratis maupun pembelajaran untuk mengembangkan warga negara yang
demokratis sangat berguna dalam mengatasi kesulitan memilih dan menyusun materi
serta menentukan model pembelajaran yang cocok untuk pokok bahasan tertentu.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian paradigma Pendidikan Kewarganegaraan (PKN)?
2. Apa itu Pembelajaran Etnocivic?
3. Bagaimana paradigma PKN dapat diterapkan dalam Pembelajaran Etnocivic?
4. Apa saja manfaat penerapan paradigma PKN dalam Pembelajaran Etnocivic?
5. Apa saja kendala-kendala yang mungkin muncul dalam penerapan paradigma
PKN dalam Pembelajaran Etnocivic?
6. Bagaimana cara mengatasi kendala-kendala tersebut?
7. Bagaimana evaluasi dan penilaian Pembelajaran Etnocivic yang menerapkan
paradigma PKN dilakukan?
8. Bagaimana implementasi pembelajaran etnocivic dengan paradigma PKN di
Indonesia?
9. Apa dampak dari penerapan paradigma PKN dalam Pembelajaran Etnocivic
terhadap peningkatan karakter dan keterampilan sosial siswa?
10. Apa tantangan dan peluang yang muncul dari penerapan paradigma PKN dalam
Pembelajaran Etnocivic di masa depan?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian paradigma Pendidikan Kewarganegaraan (PKN)?
2. Mengetahui itu Pembelajaran Etnocivic?
3. Mengetahui paradigma PKN dapat diterapkan dalam Pembelajaran Etnocivic?
4. Mengetahui saja manfaat penerapan paradigma PKN dalam Pembelajaran
Etnocivic?
5. Mengetahui kendala-kendala yang mungkin muncul dalam penerapan paradigma
PKN dalam Pembelajaran Etnocivic?
6. Mengetahui cara mengatasi kendala-kendala tersebut?
7. Mengetahui evaluasi dan penilaian Pembelajaran Etnocivic yang menerapkan
paradigma PKN dilakukan?
8. Mengetahui implementasi pembelajaran etnocivic dengan paradigma PKN di
Indonesia?
9. Mengetahui dampak dari penerapan paradigma PKN dalam Pembelajaran
Etnocivic terhadap peningkatan karakter dan keterampilan sosial siswa?
10. Mengetahui tantangan dan peluang yang muncul dari penerapan paradigma PKN
dalam Pembelajaran Etnocivic di masa depan?
BAB II
HASIL DAN PEMBAHASAN
Selain itu hasil apabila dinilai pada produk suatu proyek, misalnya:
Mengidentifikasikan dan menggumpulkan informasi
Menganalisis data
Mengkomunikasikan hasil
Penilaian proyek dapat digunakan untuk menilai kemampuan siswa dalam
mengkomunikasikan temuan-temuan dengan bentuk yang tepat dalam hal
mempresentasikan hasil melalui laporan tulis.
2. Penilaian sikap
Dalam penilaian sikap, objek sikap yang dapat dinilai dalam proses
pembelajaran yaitu:
Sikap terhadap materi pelajaran
Peserta didik perlu memiliki sikap positif terhadap materi pelajaran.
Dengan sikap positif dalam diri peserta didik akan tumbuh dan
berkembang minat belajar, akan lebih mudah diberi motivasi, dan akan
lebih mudah menyerap materi pelajaran yang diajarkan.
Sikap terhadap guru atau pengajar
Peserta didik perlu memiliki sikap positif terhadap guru. Peserta didik
yang tidak memiliki sikap positif terhadap guru akan cenderung
mengabaikan hal-hal yang diajarkan.
Sikap terhadap proses pembelajaran
Peserta didik juga perlu memiliki sikap positif terhadap proses
pembelajaran yang berlangsung. Proses pembelajaran mencakup suasana
pembelajaran, strategi, metodelogi, dan teknik pembeljaran yang
digunakan.
Sikap berkaitan dengan nilai atau norma yang berhubungan dengan
suatu materi pelajaran.
Dalam PKN, banyak sekali objek sikap yang menjadi isi dalam standar isi baik
distandar kompetensi maupun kompetensi dasar.
Berkaitan dengan pembelajaran PKN yang bercirikan penilaian kepribadian,
tampak bahwa teknik penilaian yang dekat dengan karakteristik ini adalah teknik
penilaian sikap. Hal demikian dirasakan tepat oleh karena sejalan dengan ide pokok
PKN yang ingin membentuk karakter warga Negara ideal (BSNP, 2006). Meskipun
demikian pengembangan sikap tidak bisa dipisahkan dari dimensi pengetahuan.
Dimensi kognitif, afektif, psikomotorik dlam PKN dinyatakan dengan pengetahuan
kewarganegaraan, sikap/watak kewarganegaraan dan keterampilan kewarganegaraan
( Branson, 1998 ; 1999 ). Untuk mengukur aspek kognitif siswa, maka dapat
dilakukan dengan berbagai ulangan dan penugasan.
Sebagaimana telah dikemukakan, penyusunan instrument penilaian didasarkan
atas indikator. Indikator pencapaian tujuan hasil belajar dibuat sendiri oleh guru.
Setelah indikator dirumuskan maka dapat ditentukan pula instrument penilaiannya.
Penentuan instrument penilaian disesuaikan dengan karakteristik dimensi baik dalam
kompetensi dasar maupun indicator. Jika kompetensi dasarnya menekankan pada
ranah pengetahuan kewarganegaraan maka instrument penilaiannya adalah yang
mampu mengukur pengetahuan kewarganegaraan peserta didik. Jika kompetensi
dasarnya menekankan pada ranah sikap kewarganegaraan maka instrument
penilaiannya mampu mengukur sikap kewarganegaraan peserta didik. Sedangkan
jika kompetensi dasarnya menekankan pada ranah kecakapan kewarganegaraan
maka instrument penilaiannya adalah mengukur kecakapan kewarganegaraan peserta
didik.
3. Penilaian Portofolio
Penilaian portofolio merupakan pendekatan baru yang akhir-akhir ini sering
diperkenalkan para ahli pendidikan untuk dilaksanakan disekolah.
Tujuan penilaian portofolio:
- Menghargai perkembangan yang dialami siswa
- Mendokumentasikan proses pembelajaran yang berlangsung
- Memberi perhatian pada hasil kerja siswa yang terbaik
- Meningkatkan efektifitas proses pembelajaran
- Membina pertumbuhan konsep diri positif pada siswa
I. Apa tantangan dan peluang yang muncul dari penerapan paradigma PKN
dalam Pembelajaran Etnocivic di masa depan?
a. Tantangan Penerapan Pancasila
Berikut tantangan penerapan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
1. Munculnya paham atau pemikiran baru yang bertentangan dengan nilai-nilai
dan ideologi Pancasila.
2. Masuknya budaya asing yang mengikis budaya asli Indonesia.
3. Masuknya kebiasaan dan informasi yang tidak sesuai dengan nilai-nilai
Pancasila.
b. Peluang penerapan PKN
Peluang penerapan PKN merupakan kesempatan dan usaha mencapai persatuan
dan kesatuan dengan menerapkan nilai-nilai Pancasila. Peluang penerapan Pancasila
dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Di era globalisasi dan digital seperti
sekarang, peluang penerapan Pancasila bisa dilakukan menggunakan teknologi
informasi. Dengan teknologi informasi kita bisa mengampanyekan nilai-nilai Pancasila
ke seluruh dunia dengan mudah dan cepat. Sehingga, praktik kehidupan sehari-hari
yang berpedoman pada Pancasila bisa menjadi insipirasi negara-negara lain di dunia.
Contohnya bahan kampanye Indonesia kepada negara-negara lain di dunia seperti
kerukunan dalam keberagaman di Indonesia yang disebarluaskan melalui teknologi
informasi. Selain itu, Pancasila sebagai ideologi negara yang terbuka juga dapat
menyerap nilai-nilai baru yang bermanfaat dan tidak menyimpang dengan nilai-nilai
sebelumnya bagi masyarakat dan bangsa Indonesia.
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Paradigma baru PKn sering disebut sebagai pendidikan kewarganegaraan yang
bermutu karena dalam paradigma pendidikan kewarganegaraan mencakup tiga aspek
keilmuan, yaitu civic knowledge, civic skills, civic dispotition. Sedangkan pembelajaran
Etnocivic merupakan suatu bentuk pembelajaran yang menggabungkan antara etnografi dan
kewarganegaraan. Paradigma Pendidikan Kewarganegaraan (PKN) dapat diterapkan dalam
Pembelajaran Etnocivic dengan mengutamakan pemahaman dan pengembangan keterampilan
siswa dalam berpartisipasi aktif dalam kehidupan demokrasi dan masyarakat multikultural.
Untuk mengatasi kendala dalam pembelajaran ini seperti memaksimalkan sumber daya,
mengatur jadwal pembelajaran, memberikan pelatihan pada guru, melibatkan komunikasi
guru antara siswa dan orang tua. Selain itu terdapat penilaian seperti penilaian projek,
penilaian sikap, penilaian portofolio, dan hasil kerja. Implementasi pembelajaran etnocivic
dapat diimplementasikan melalui pendidikan karakter. Dampak dari pembelajaran ini
menciptakan siswa menjadi generasi yang berakhlak mulia, serta menjadi warga negara yang
berkarakter sesuai nilai-nilai pancasila.
B. Saran
Paradigma PKn terhadap pembelajaran etnocivic diharapkan dapat mengembangkan
pendidikan demokrasi dengan 3 (tiga) fungsi pokok, yakni mengembangkan kecerdasan
warga negara (civic intelligence), membina tanggung jawab warga negara (civic
responsibility), dan mendorong partisipasi warga negara (civic participation). Kemampuan di
atas sangat penting sebagai mahasiswa calon guru kelas atau guru mata pelajaran PKn di SD.
Selain itu, penguasaan kita mengenai paradigma baru PKn baik tentang kualitas warga negara
yang demokratis sangat berguna dalam mengatasi kesulitan memilih dan menyusun materi
serta menentukan model pembelajaran yang cocok untuk pokok bahasan tertentu.