Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH

KURIKULUM PENDIDIKAN MIPA


“TEKNIK PENYUSUNAN RPP TEMATIK (UNTUK SD)”

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Kurikulum Pendidikan MIPA yang diampu
oleh:

Sri Murni Soenarno, Dr, M,Si.

Kelompok 3

Eko Sugiyanto 20207270165


Nanda Khairunnisa 20207270028
Nessia Kurnia 20207270121
Siti Lina Marlina 20207270133
Umi Sulistiyani 20207270144

MAGISTER PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA


FAKULTAS PASCASARJANA
UNIVERSITAS INDRAPRASTA
JAKARTA
2021
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT hingga saat ini masih
memberikan nafas kehidupan dan anugerah akal, sehingga kami dapat menyelesaikan
pembuatan makalah ini dengan judul “Teknik Penyusunan RPP Tematik (untuk SD)” tepat pada
waktunya. Terimakasih pula kepada seluruh pihak yang telah ikut membantu hingga dapat
disusunnya makalah ini.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Kurikulum
Pendidikan MIPA. Makalah ini membahas tentang Teknik Penyusunan RPP Tematik (untuk
SD). Akhirnya kami sampaikan terima kasih atas perhatiannya terhadap makalah ini, dan
penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi diri saya sendiri dan khususnya pembaca
pada umumnya.
Akhirnya, tidak ada manusia yang luput dari kesalahan dan kekurangan. Dengan segala
kerendahan hati, saran-saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat kami harapkan dari
para pembaca guna peningkatan kualitas makalah ini dan makalah-makalah lainnya pada waktu
mendatang.

Jakarta, Oktober 2021


Penulis

Kelompok 3

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................................... i


DAFTAR ISI ..................................................................................................................... ii
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .......................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................................... 2
C. Tujuan ....................................................................................................................... 2
BAB II. PEMBAHASAN
A. Arti dan Prinsip Pembelajaran Tematik ................................................................... 3
B. Pengertian RPP ......................................................................................................... 4
C. Komponen dan sistematika yang terkandung dalam RPP ........................................ 4
D. Prinsip-prinsip dalam pembuatan RPP ..................................................................... 6
E. Langkah-langkah dalam penyusunan RPP ............................................................... 7
F. Pihak yang terlibat dalam pengembangan RPP ......................................................... 13
G. Prinsip Penerapan RPP Dalam Pembelajaran............................................................ 13
H. Contoh RPP Tematik ................................................................................................ 14
BAB III. PENUTUP
A. Simpulan ................................................................................................................... 24
B. Saran ......................................................................................................................... 24
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pemerintah telah memberlakukan kurikulum baru yang disebut dengan Kurikulum 2013 pada awal
tahun 2013/2014. Implementasi kurikulum tersebut diatur dalam Permendikbud Nomor 81A Tahun 2013.
Keberhasilan implementasi Kurikulum 2013 SD dalam kegiatan pembelajaran di kelas-kelas sekolah
dasar sesuai yang diharapkan pemerintah dan masyarakat sangat ditentukan oleh pemahaman para
pemangku kepentingan, utamanya guru. Guru SD harus memiliki pemahaman, kesadaran, kemampuan,
kreativitas, kesabaran dan keuletan. Kurikulum 2013 SD melaksanakan pembelajaran Tematik Terpadu
dan prosesnya dengan pendekatan saintifik. Penerapan pembelajaran Tematik Terpadu dengan
pendekatan saintifik membawa implikasi perubahan dalam pembelajaran di SD. Perubahan itu
mengakibatkan perubahan buku siswa, buku guru, sistem penilaian, pelaksanaan program remedial dan
pengayaan, dan sebagainya. Agar semua pemangku kepentingan pendidikan dasar memiliki persepsi yang
sama dalam pelaksanakan Kurikulum 2013 SD, maka dibutuhkan adanya pedoman pelaksanaan
pembelajaran yang bersifat teknis.
Kurikulum 2013 dijadikan sebagai kurikulum nasional. Kurikulum nasional merupakan kurikulum
yang harus dapat mewujudkan tujuan pendidikan nasional suatu bangsa. UU Nomor 20 Tahun 2003
Tentang Sistem Pendidikan Nasional pada Pasal 1 Butir 1 menyatakan bahwa “Pendidikan adalah usaha
sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, dan keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa,
dan negara”. Undang-undang ini dirumuskan dengan berlandaskan pada dasar falsafah negara yaitu
Pancasila. Oleh karena itu, Pancasila sebagai filsafat bangsa dan negara Indonesia menjadi sumber utama
dan penentu arah yang akan dicapai dalam kurikulum. Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila harus
tumbuh dalam diri siswa. Landasan filosofi pengembangan Kurikulum 2013 adalah berakar pada budaya
lokal dan bangsa, pandangan filsafat eksperimentalisme, rekonstruksi sosial, pandangan filsafat
esensialisme dan perenialisme,pandangan filsafat eksistensialisme, dan romantik naturalism.
Permendikbud Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah
menetapkan bahwa perencanaan pembelajaran dirancang dalam bentuk Silabus dan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP), penilaian proses pembelajaran menggunakan pendekatan penilaian otentik
(authentic assesment) yang menilai kesiapan siswa, proses, dan hasil belajar secara utuh. Pelaksanaan
pembelajaran juga melaksanakan program remedial dan program pengayaan. Implementasi kurikulum

3
akan sesuai dengan harapan apabila guru mampu menyusun RPP serta melaksanakan dan memahami
konsep penilaian autentik serta melaksanakannya.
Permendikbud Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah
menyebutkan, bahwa “Sesuai dengan Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi, maka prinsip
pembelajaran yang digunakan dari pembelajaran parsial menuju pembelajaran terpadu.”. Hal ini
dipertegas kembali dalam Permendikbud Nomor 67 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur
Kurikulum SD/MI menyebutkan, bahwa “Pelaksanaan Kurikulum 2013 pada SD/MI dilakukan melalui
pembelajaran tematik terpadu dari Kelas I sampai Kelas VI.” Sampai saat ini, pembelajaran tematik
terpadu masih perlu disosialisasikan dan dilatihkan kepada seluruh guru SD, sehingga semua guru SD
memiliki pemahaman tentang pembelajaran tematik terpadu dan dapat mengimplementasikan di sekolah.
Pada intinya kurikulum harus mampu mengembangkan seluruh potensi manusia yaitu menjadikan siswa
sebagai manusia seutuhnya. Manusia yang memiliki kekuatan yang berguna bagi dirinya, masyarakat,
bangsa, dan negara.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan pembelajaran Tematik ?
2. Apa pengertian dari RPP?
3. Apa saja komponen dan sistematika yang terkandung dalam RPP?
4. Apa saja prinsip-prinsip dalam pembuatan RPP?
5. Bagaimana langkah-langkah dalam penyusunan RPP?
6. Siapa saja pihak yang terlibat dalam pengembangan RPP?

C. Tujuan
1) Mengetahui pengertian dari pembelajaran Tematik
2) Mengetahui pengertian dari RPP.
3) Mengetahui komponen dan sistematika yang terkandung dalam RPP.
4) Mengetahui prinsip-prinsip dalam pembuatan RPP.
5) Mengetahui langkah-langkah dalam penyusunan RPP.
6) Mengetahui pihak yang terlibat dalam pengembangan RPP.

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Arti dan Prinsip Pembelajaran Tematik


Pembelajaran tematik dapat diartikan suatu kegiatan pembelajaran dengan mengintegrasikan
materi dari beberapa mata pelajaran dalam satu tema/topik pembahasan. Sutirjo dan Sri Istuti Mamik
(2004: 6) menyatakan bahwa pembelajaran tematik merupakan satu usaha untuk mengintegrasikan
pengetahuan, keterampilan, nilai, atau sikap pembelajaran, serta pemikiran yang kreatif dengan
menggunakan tema. Dari pernyataan tersebut dapat ditegaskan bahwa pembelajaran tematik dilakukan
dengan maksud sebagai upaya untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pendidikan, terutama untuk
mengimbangi padatnya materi kurikulum. Disamping itu pembelajaran tematik akan memberi peluang
pembelajaran terpadu yang lebih menekankan pada partisipasi/keterlibatan siswa dalam belajar.
Keterpaduan dalam pembelajaran ini dapat dilihat dari aspek proses atau waktu, aspek kurikulum, dan
aspek belajar mengajar.
Dalam menerapkan dan melaksanakan pembelajaran tematik, ada beberapa prinsip dasar yang
perlu diperhatikan yaitu I) bersifat terintegrasi dengan lingkungan, 2) bentuk belajar dirancang agar siswa
menemukan tema, dan 3) efisiensi. Agar diperoleh gambaran yang lebih jelas maka ketiga prinsip berikut
ini akan diuraikan sebagai berikut :
1. Bersifat kontekstual atau terintegrasi dengan lingkungan
Pembelajaran yang dilakukan perlu dikemas dalam suatu format keterkaitan, maksudnya
pembahasan suatu topik dikaitkan dengan kondisi yang dihadapi siswa atau ketika siswa menemukan
masalah dan memecahkan masalah yang nyata dihadapi siswa dalam kehidupan sehari-hari dikaitkan
dengan topik yang dibahas.
2. Bentuk belajar harus dirancang agar siswa bekerja secara sungguh-sungguh
Proses ini dilakukan untuk menemukan tema pembelajaran yang riil sekaligus dapat
diaplikasikan. Dalam melakukan pembelajaran tematik siswa didorong untuk mampu menemukan
tema-tema yang benar – benar sesuai dengan kondisi siswa, bahkan dialami oleh siswa.
3. Efisiensi
Pembelajaran tematik memiliki nilai efisiensi antara lain dalam segi waktu, beban materi,
metode, penggunaan sumber belajar yang otentik sehingga dapat mencapai ketuntasan kompetensi
secara tepat.

5
B. Pengertian Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana kegiatan pembelajaran tatap muka
untuk satu pertemuan atau lebih. Sedangkan RPP tematik adalah rencana yang menggambarkan prosedur
dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai KD dan tujuan pembelajaran dengan
menggabungkan beberapa mata pelajaran ke dalam satu tema.
RPP dikembangkan secara rinci dari suatu materi pokok atau tema tertentu yang mengacu pada
silabus untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran siswa dalam upaya mencapai Kompetensi Dasar (KD).
Setiap pendidik pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan sistematis agar
pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, efisien, memotivasi
siswa untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan
kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis siswa. RPP disusun
berdasarkan KD atau subtema yang dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih.

C. Komponen RPP
Berikut merupakan komponen-komponen yang terkandung dalam RPP
1. Identitas sekolah yaitu nama satuan pendidikan;
2. Identitas mata pelajaran atau tema/subtema;
3. Kelas/semester;
4. Materi pokok;
5. Alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian KD dan beban belajar dengan
mempertimbangkan jumlah jam pelajaran yang tersedia dalam silabus dan KD yang harus dicapai;
6. Kompetensi Inti (KI), merupakan gambaran secara kategorial mengenai kompetensi dalam aspek
sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang harus dipelajari siswa untuk suatu jenjang sekolah, kelas,
dan matapelajaran;
7. Kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi.
a) Kompetensi Dasar; merupakan kemampuan spesifik yang mencakup sikap, pengetahuan, dan
keterampilan yang terkait muatan atau mata pelajaran;
b) Indikator pencapaian merupakan penanda pencapaian kompetensi dasar yang ditandai oleh
perubahan perilaku yang dapat diukur yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
c) Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik siswa, satuan pendidikan, dan potensi daerah.
Indikator digunakan sebagai dasar untuk menyusun alat penilaian. Dalam merumuskan indikator
perlu memperhatikan beberapa hal:
1) Keseluruhan indikator memenuhi tuntutan kompetensi yang tertuang dalam kata kerja yang
digunakan dalam KI-KD.

6
2) Indikator dimulai dari tingkatan berpikir mudah ke sukar, sederhana ke kompleks, dekat ke
jauh, dan dari konkrit ke abstrak (bukan sebaliknya).
3) Indikator harus mencapai tingkat kompetensi minimal KD dan dapat dikembangkan melebihi
kompetensi minimal sesuai dengan potensi dan kebutuhan siswa.
4) Indikator harus dapat menggunakan kata kerja operasional yang sesuai.
8. Tujuan pembelajaran yang dirumuskan berdasarkan KD, dengan menggunakan kata kerja operasional
yang dapat diamati dan diukur, yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan;
9. Materi pembelajaran adalah rincian dari materi pokok yang memuat fakta, konsep, prinsip, dan
prosedur yang relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator
ketercapaian kompetensi;
10. Metode pembelajaran merupakan rincian dari kegiatan pembelajaran, digunakan oleh pendidik untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik mencapai KD yang
disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan KD yang akan dicapai;
11. Media, alat, dan, sumber pembelajaran
a) Media pembelajaran, berupa alat bantu proses pembelajaran untuk menyampaikan materi
pelajaran;
b) Alat pembelajaran adalah alat bantu pembelajaran; yaitu alat bantu pembelajaran yang
memudahkan memberikan pengertian kepada siswa.
c) Sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam sekitar, atau sumber belajar
lain yang relevan;
12. Langkah –langkah Kegiatan Pembelajaran, mencakup:
a) Pertemuan pertama, berisi pendahuluan; kegiatan Inti, dan penutup.
b) Pertemuan kedua, berisi pendahuluan, kegiatan inti, dan penutup.
13. Penilaian
a) Berisi jenis/teknik penilaian;
b) Bentuk instrumen
c) Pedoman perskoran

D. Prinsip-Prinsip Penyusunan RPP


Berbagai prinsip dalam mengembangkan atau menyusun RPP adalah sebagai berikut.
1. RPP disusun guru sebagai terjemahan dari ide kurikulum dan berdasarkan silabus yang telah
dikembangkan di tingkat nasional ke dalam bentuk rancangan proses pembelajaran untuk
direalisasikan dalam pembelajaran.

7
2. RPP dikembangkan guru dengan menyesuaikan apa yang dinyatakan dalam silabus dengan kondisi
di satuan pendidikan baik kemampuan awal siswa, minat, motivasi belajar, bakat, potensi,
kemampuan sosial, emosi, gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya,
norma, nilai, dan/atau lingkungan siswa.
3. Mendorong partisipasi aktif siswa.
4. Sesuai dengan tujuan Kurikulum 2013 untuk menghasilkan siswa sebagai manusia yang mandiri dan
tak berhenti belajar, proses pembelajaran dalam RPP dirancang dengan berpusat pada siswa untuk
mengembangkan motivasi, minat, rasa ingin tahu, kreativitas, inisiatif, inspirasi, kemandirian,
semangat belajar, keterampilan belajar dan kebiasaan belajar.
5. Mengembangkan budaya membaca, menulis, dan berhitung.
6. Proses pembelajaran dalam RPP dirancang untuk mengembangkan kegemaran membaca,
pemahaman beragam bacaan, dan berekspresi dalam berbagai bentuk tulisan.
7. Memberikan umpan balik dan tindak lanjut.
8. RPP memuat rancangan program pemberian umpan balik positif, penguatan, pengayaan, dan remedi.
Pemberian pembelajaran remedi dilakukan setiap saat setelah suatu ulangan atau ujian dilakukan,
hasilnya dianalisis, dan kelemahan setiap siswa dapat teridentifikasi. Pemberian pembelajaran
diberikan sesuai dengan kelemahan siswa.
9. Keterkaitan dan keterpaduan.
10. RPP disusun dengan memperhatikan keterkaitan dan keterpaduan antara KI dan KD, materi
pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian, dan sumber belajar dalam satu keutuhan
pengalaman belajar. RPP disusun dengan mengakomodasikan pembelajaran tematik, keterpaduan
lintas matapelajaran untuk sikap dan keterampilan, dan keragaman budaya.
11. Menerapkan teknologi informasi dan komunikasi
12. RPP disusun dengan mempertimbangkan penerapan teknologi informasi dan komunikasi secara
terintegrasi, sistematis, dan efektif sesuai dengan situasi dan kondisi.

E. Langkah-langkah penyusunan RPP


Penyusunan RPP dapat dilakukan pada setiap awal semester atau awal tahun pelajaran dengan
maksud agar RPP telah tersedia terlebih dahulu pada setiap awal pelaksanaan pembelajaran. Penyusunan
RPP dapat dilakukan oleh guru secara individu maupun berkelompok dalam Kelompok Kerja Guru
(KKG) di gugus sekolah, di bawah koordinasi dan supervisi oleh pengawas atau dinas pendidikan.
Kurikulum 2013 untuk Sekolah Dasar (SD) menggunakan pendekatan pembelajaran tematik terpadu dari
kelas I sampai kelas VI. Penyusunan RPP disusun dengan mengakomodasikan pembelajaran tematik atau
disebut dengan RPP Tematik Terpadu.

8
RPP tematik dalam implementasi Kurikulum 2013 merupakan rencana pembelajaran tematik
terpadu yang dikembangkan secara rinci dari suatu tema dengan tahapan sebagai berikut.
1) Mengkaji Silabus Tematik
Secara umum, untuk setiap pembelajaran pada setiap silabus mencakup 4 kompetensi inti (KI)
sesuai dengan aspek kompetensi inti yaitu: KI-1 (sikap spiritual), KI-2 (sikap sosial), KI-3
(pengetahuan), dan KI-4 (keterampilan). Untuk mencapai 4 KI tersebut, di dalam silabus dirumuskan
kegiatan peserta didik secara umum dalam pembelajaran berdasarkan Pedoman Pelaksanaan
Pembelajaran. Kegiatan peserta didik ini merupakan rincian dari pendekatan saintifik, yakni:
mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengolah dan mengkomunikasikan. Kegiatan inilah
yang harus dirinci lebih lanjut di dalam RPP, dalam bentuk langkah-langkah yang dilakukan guru
dalam pembelajaran, yang membuat peserta didik aktif belajar. Pengkajian terhadap silabus juga
meliputi perumusan indikator pencapaian KD pada KI-1; KI-2; KI-3, dan KI- 4 dan penilaiannya. Pada
kurikulum 2013, silabus telah dikembangkan di tingkat nasional ke dalam bentuk rancangan proses
pembelajaran untuk direalisasikan ke dalam bentuk proses pembelajaran.
2) Mengkaji Buku Guru
Buku guru berisi tentang:
a) Standar Kompetensi Lulusan (SKL) dan Kompetensi Inti (KI).
b) Ruang lingkup pembelajaran untuk satu subtema yang terdiri dari 6 pembelajaran.
c) Pemetaan KD KI-1 dan KI-2 serta KD KI-3 dan KI-4 untuk satu subtema
d) Pemetaan KD KD KI-3 dan KI-4 untuk satu pembelajaran
e) Pemetaan indikator pembelajaran untuk setiap pembelajaran.
f) Refleksi, pengayaan, dan remedial
g) Pendampingan bersama orangtua.

3) Mengkaji Buku Siswa


Buku siswa pembelajaran tematik terpadu untuk peserta didik disusun mengacu pada
kompetensi dasar mata pelajaran yang termuat di dalam Permendikbud nomor 57 tahun 2014 tentang
Kurikulum SD. Buku siswa memuat rencana pembelajaran berbasis aktivitas. Di dalamnya memuat
urutan pembelajaran yang dinyatakan dalam kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan peserta didik.
Buku ini mengarahkan aktivitas yang harus dilakukan peserta didik bersama guru untuk mencapai
kompetensi tertentu, bukan buku yang materinya dibaca, diisi, atau dihafal.
Buku siswa merupakan buku bacaan sekaligus buku aktivitas yang akan memudahkan para
peserta didik terlibat aktif dalam pembelajaran. Buku siswa dilengkapi dengan penjelasan lebih rinci
tentang isi dan penggunaan sebagaimana dituangkan dalam Buku Guru. Kegiatan pembelajaran yang

9
ada di buku siswa lebih merupakan contoh kegiatan yang dapat dipilih guru dalam melaksanakan
pembelajaran untuk mencapai kompetensi tertentu. Guru diharapkan mampu mengembangkan ide-ide
kreatif lebih lanjut dengan memanfaatkan alternatif-alternatif kegiatan yang sesuai dengan konteks
lokal, atau mengembangkan ide-ide pembelajaran sendiri.
4) Mengembangkan Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang melibatkan
proses mental dan fisik melalui interaksi antar peserta didik, peserta didik dengan guru, peserta didik
dengan lingkungan, dan dengan sumber belajar lainnya dalam rangka pencapaian KD. Pengalaman
belajar yang dimaksud dapat terwujud melalui penggunaan strategi pembelajaran yang bervariasi dan
berpusat pada peserta didik. Pengalaman belajar memuat kecakapan hidup yang perlu dikuasai peserta
didik. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam mengembangkan kegiatan pembelajaran adalah sebagai
berikut:
1. Kegiatan pembelajaran disusun untuk memberikan bantuan kepada para pendidik, khususnya guru,
agar dapat melaksanakan proses pembelajaran secara profesional.
2. Kegiatan pembelajaran memuat rangkaian kegiatan manajerial yang dilakukan guru, agar peserta
didik dapat melakukan kegiatan seperti pada silabus.
3. Kegiatan pembelajaran untuk setiap pertemuan merupakan skenario langkah-langkah guru dalam
membuat peserta didik aktif belajar.
Kegiatan ini diorganisasikan menjadi kegiatan: (a) Pendahuluan, (b) Inti, dan (c) Penutup.
a) Kegiatan Pendahuluan
Beberapa kegiatan yang dilakukan oleh guru dalam kegiatan pendahuluan adalah:
1) Menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran;
2) Memberi motivasi belajar peserta didik secara kontekstual;
3) Mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang materi yang sudah dipelajari dan terkait dengan
materi yang akan dipelajari;
4) Mengantarkan peserta didik kepada suatu permasalahan atau tugas yang akan dilakukan untuk
mempelajari suatu materi dan menjelaskan tujuan pembelajaran atau KD yang akan dicapai;
5) Menyampaikan garis besar cakupan materi dan penjelasan tentang kegiatan yang akan
dilakukan peserta didik untuk menyelesaikan permasalahan atau tugas.
6) Menyampaikan aspek yang akan dinilai selama proses pembelajaran
Kegiatan Pendahuluan bisa dilakukan dengan:
➢ Menyanyikan lagu yang sesuai dengan subtema yang disampaikan, misalnya: untuk kelas VI
pada Tema 1 Subtema ke- 1, Pembelajaran ke-1: Lagu Bunga Nusa Indah.
➢ Menampilkan slide animasi atau video.

10
➢ Menunjukkan benda yang menarik, dll
b) Kegiatan Inti
Kegiatan inti dijabarkan lebih lanjut menjadi rincian dari kegiatan: mengamati, menanya,
mengumpulkan informasi/ eksperimen, mengasosiasi/menalar, dan mengomunikasikan.
Pengalaman belajar tersebut tidak harus berurutan dan tidak harus mencakup semua pengalaman
belajar dalam satu proses pembelajaran.
1) Mengamati
Dalam kegiatan mengamati, guru memberi kesempatan seluas-luasnya pada peserta didik
untuk melibatkan semua panca indera (mata, hidung, telinga, lidah, kulit). Dengan demikian
kegiatan mengamati bisa melalui membaca, mendengar, menyimak, melihat, merasa, meraba,
dan membaui (tanpa atau dengan alat).
2) Menanya
Dalam kegiatan menanya guru mendorong peserta didik untuk bertanya mengenai apa
yang sudah dilihat, disimak, atau dibaca. Bagi peserta didik yang belum mampu mengajukan
pertanyaan guru membimbing agar peserta didik mampu melakukannya secara mandiri.
Pertanyaan-pertanyaan tersebut bisa bersifat faktual, hipotetik yang terkait dengan hasil
pengamatan terhadap objek konkrit sampai abstrak yang berkenaan dengan fakta, konsep,
prosedur, dan generalisasi. Kegiatan mengajukan pertanyaan perlu dilakukan terus-menerus
agar peserta didik terlatih dalam mengajukan pertanyaan, sehingga rasa ingin tahu
berkembang. Melalui kegiatan mengajukan pertanyaan peserta didik dapat memperoleh
informasi lebih lanjut dari beragam sumber, baik dari guru, anak maupun sumber lainnya.
3) Mengumpulkan Informasi/eksperimen/mencoba
Dalam kegiatan mengumpulkan informasi, peserta didik menggali dari berbagai sumber
belajar, misalnya dengan membaca buku yang lebih banyak, memerhatikan fenomena atau
objek yang lebih teliti atau bahkan melakukan eksperimen untuk dijadikan sebagai bahan
berpikir kritis dalam menggali berbagai sumber belajar.
4) Mengolah informasi/mengasosiasi/menalar
Berdasarkan berbagai informasi yang diperoleh, peserta didik dapat menemukan
keterkaitan satu informasi dengan informasi lainnya, menemukan pola dari keterkaitan
informasi, dan mengambil berbagai kesimpulan.
5) Mengomunikasikan
Kegiatan berikutnya adalah menuliskan atau menceritakan/ mempresentasikan hasil dari
kegiatan yang telah dilakukan oleh peserta didik. Hasil tersebut disampaikan di kelas dan
dinilai oleh guru sebagai hasil belajar peserta didik atau kelompok peserta didik tersebut.

11
c) Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru bersama peserta didik atau peserta didik sendiri:
1) Membuat rangkuman/simpulan hasil kegiatan.
2) Melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.
3) Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran.
4) Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program
pengayaan, dan layanan konseling.
5) Memberikan tugas baik secara individual maupun kelompok.
6) Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.

5) Penjabaran Jenis Penilaian


Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis, dan menafsirkan
data tentang proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan
berkesinambungan. Data ini akan menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam merancang penilaian yaitu sebagai berikut :
▪ Mengetahui tingkat penguasaan kompetensi dalam sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang
sudah dan belum dikuasai seorang/sekelompok peserta didik untuk ditingkatkan dalam
pembelajaran remedi dan program pengayaan.
▪ Penilaian sikap yang dilakukan harian adalah catatan hasil pengamatan (observasi dan jurnal).
Sedangkan penilaian diri dan penilaian antarteman bisa dilakukan dalam kurun waktu tertentu,
dan berfungsi sebagai verifikasi/validasi data hasil pengamatan.
▪ Penilaian menggunakan acuan k riteria yang merupakan penilaian kemajuan peserta didik
dibandingkan dengan kriteria capaian kompetensi yang ditetapkan. Skor yang diperoleh dari hasil
suatu penilaian baik yang formatif maupun sumatif seorang peserta didik tidak dibandingkan
dengan skor peserta didik lainnya (tidak menggunakan ranking), namun dibandingkan dengan
penguasaan kompetensi yang dipersyaratkan.
▪ Bagi yang belum berhasil mencapai kriteria, diberi kesempatan mengikuti pembelajaran remedial
yang dilakukan setelah suatu kegiatan penilaian (bukan di akhir semester) baik secara individual,
kelompok, maupun klasikal. Bagi mereka yang berhasil dapat diberi program pengayaan sesuai
dengan waktu yang tersedia, baik secara individual maupun kelompok. Program pengayaan
merupakan pendalaman atau perluasan dari kompetensi yang telah dipelajari.
▪ Acuan kriteria menggunakan modus untuk sikap, rerata untuk pengetahuan, dan capaian optimum
untuk keterampilan.
6) Menentukan Alokasi Waktu

12
RPP dibuat per-kegiatan pertemuan tatap muka untuk satu hari pembelajaran. Untuk SD
menggunakan waktu 35 menit/jam pelajaran. Durasi waktu pembelajaran disesuaikan dengan
kebutuhan satuan pendidikan.
7) Menentukan Sumber Belajar
Sumber belajar adalah rujukan, objek dan/atau bahan yang digunakan untuk kegiatan
pembelajaran, yang berupa media cetak dan elektronik, narasumber, serta lingkungan fisik, alam,
sosial, dan budaya.

F. Pihak yang terlibat dalam penyusunan RPP


Pihak-pihak yang terlibat dalam pembelajaran antara lain:
1) Peserta didik;
2) Pendidik;
3) Tenaga kependidikan meliputi pengelola satuan pendidikan;
4) Pimpinan satuan pendidikan (kepala sekolah); dan
5) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan atau Kantor Kementerian Agama di Kabupaten/Kota.

G. Prinsip Penerapan RPP Dalam Pembelajaran


1. RPP sebagai pedoman pembelajaran bagi guru agar pembelajaran berlangsung secara interaktif,
inspiratif, menyenangkan, menantang, efisien, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif,
serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan
bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis siswa.
2. RPP sebagai pedoman pembelajaran berdasarkan KD atau subtema yang
dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih
3. RPP sebagai pedoman pembelajaran kontekstual disesuaikan dengan kewajaran
perkembangan siswa.
4. RPP sebagai pedoman pembelajaran bersifat terbuka untuk dilakukan perbaikan.

13
H. Contoh RPP Tematik
* RPP Pembelajaran Daring
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)DARING MASA COVID – 19

Satuan Pendidikan :
SD /
MIKelas / Semester : 2
/2
Tema : Pengalamanku ( Tema 5 )
Sub Tema : Pengalamanku di Rumah
Fokus Pembelajaran : Bahasa Indonesia, Matematika, dan SBdP
Pembelajaran ke : 1
Alokasi waktu : 1 hari

A. Tujuan Pembelajaran
Melalui pembelajaran dengan model DARING, dan pendekatan saintifik, peserta didik diharapkan dapat
mempraktikkan ungkapan santun menggunakan kata “maaf” untuk hidup rukun dalam kemajemukan dengan
benar, menentukan panjang dan pendek bunyi pada pola irama sederhanaberbirama dua dengan tepat, memainkan
pola irama sederhana untuk dengan rasa ingin tahu, tanggung jawab, displin selama proses pembelajaran,
bersikap jujur, percaya diri dan pantang menyerah, serta memiliki sikap responsif (berpikir
kritis) dan proaktif (kreatif), serta mampu berkomukasi dan bekerjasama dengan baik.

B. Media/alat, Bahan, dan Sumber Belajar


Study Saster merupakan sebuah inovasi berupa model pembelajaran untuk mengintegrasikan
pendidikan kebencanaan dalam kegiatan belajar mengajar, dengan tujuan meningkatkan minat siswa
belajar kebencanaan .

C. Langkah – langkah Pembelajaran


Kegiatan Pendahuluan ( 10
Menit )
• Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk pembaelajaran dipandu
melalui Telegram / WA group dan google classroom, dan peserta didik mengisi daftar hadir
online yang dikirim guru ke telegram/WA group dan google classroom.
• Memeriksa kesiapan siswa untuk mengikuti pembelajaran melalui Telegram / WA group dan
google classroom.
Kegiatan Inti ( 70 Menit )
Kegiatan Literasi • Melalui Telegram / WA group dan google classroom,
Peserta didik diberi motivasi dan panduan untuk melihat,
mengamati, membaca dan menuliskanya kembali,. Mereka
diberi tayangan dan bahan bacaan terkait materi
menggunakan kata “maaf, panjang dan pendek bunyi
pada pola irama sederhana berbirama dua, dan lagu
“Bunda Piara”, untuk memainkan pola irama sederhana.
• Siswa diarahkan untuk mendengarkan teks percakapan
antaraBeni dan Ibunya.
• Siswa mendengarkan dengan penuh konsentrasi.
• Memahami dengan mengamati tanyangan konsep dan video
yang dibagikan melelui WA dan google classroom/Zoom .

14
Critical Thingking • Melalui Telegram / WA group dan google classroom, Guru
memberikan kesempatan untuk mengidentifikasi sebanyak
mungkin hal yang belum dipahami, dimulai dari pertanyaan
factual sampai kepertanyaan yang bersifat hipotetik.
Pertanyaan ini harus tetap berkaitan dengan materi.
• Peserta Didik mengajukan pertanyaan atau peristiwa di vidio
pembelajaran.
Collaboration Peserta didik bersama orang tua dirumah
mendiskusikan,mengumpulkan informasi ,
mempresentasikan ulang, dan saling
bertukar informasi mengenai materi.
Communication • Telegram / WA group dan google classroom, Peserta didik
diminta mempresentasikan hasil kerja individu secara klasikal,
mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan
kemudian ditanggapi kembali oleh individu yang
mempresentasikan.
• Siswa bertanya jawab tentang isi teks percakapan
Creativity • Telegram / WA group dan google classroom, atau
aplikasi
• zoom Guru dan peserta didik membuat kesimpulan tentang hal
– hal yang telah dipelajari terkait dengan materi.
• Peserta didik kemudian diberi kesempatan untuk menanyakan
kembali hal – hal yang belum dipahami.
Kegiatan Penutup ( 15 Menit )
✓ Peserta didik membuat rangkuman / simpulan pelajaran tentang point – pointpenting
yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan.
✓ Guru membuat rangkuman / simpulan pelajaran tentang point – point pentingyang
muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan
✓ Guru memberikan tugas kepada peserta didik untuk mengerjakan LKPD

D. Penilaian Hasil BelajarTeknik Penilaian:


• Pengetahuan : Penilaian melalui Daring ( google Form )
• Keterampilan : Unjuk Kerja , Penilaian Proyek, ( peserta didik mengirimkan
tugas melalui Email )

Mengetahui, ............, …………………


Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

.................................. …………………………..

Di web guruberbagi Ini sudah lengkap Semuanya tapi berceceran, sehingga akan menghabiskanbanyak
waktu bapak/Ibu Guru. Jika tidak mau repot mendapatkan file lengkapnya Bisa HubungiKami Dengan Harga
Sangat Ekonomis ( paling Murah Dari Lainnya ), Silahkan Langsung WA di. 0852-3967-7551 atau tinggal klik
>>
http://bit.ly/3hWlOvJ

E. Penilaian
Contoh Tindak
No. Tanggal Nama Siswa Butir sikap
Prilaku Lanjut

15
• Pengetahuan
Skor Maksimal: 100
Jumlah skor yang diperoleh x
100Skor maksimal

Konversi Nilai
Predikat Klasifikasi
(Skala 0-100)

81 - 100 A SB (Sangat Baik)


66 - 80 B B (Baik)

a. Mendengarkan teks percakapan yang berhubungan dengan budaya minta maaf sebagaicermin hidup
rukun dalam kemajemukan masyarakat Indonesia.
Menjawab pertanyaan berdasarkan teks yang didengar.
• Jam dinding terjatuh.
• Beni.
• Karena Beni kurang hati-hati.
• Menggunakan tangga.
• Minta maaf kepada ibunya.
b. Mengenal satuan baku untuk mengukur panjang. Soal nomor 1 sampai dengan 5disesuaikan dengan
jawaban siswa.
c. Menunjukkan panjang dan pendek bunyi pada pola irama sederhana berbirama dua.

• Keterampilan
✓ Mempraktikkan ungkapan santun dengan menggunakan kata “maaf” untuk hidup rukun dalam
kemajemukan
Perlu
Sangat Baik Baik Cukup
No. Kriteria Pendampingan
(4) (3) (2)
(1)
1. Penggunaan kata Mampu Mampu Mampu Belum mampu
dalam santun menggunakan menggunakan menggunakan menggunakan
berbahasa. bahasa verbal bahasa verbal bahasa verbal dan bahasa verbal dan
dan bahasa yang sangat bahasa tubuh yang bahasa tubuhyang
tubuh yang santun dan cukup santun. santun.
sangat santun. bahasa tubuh
yang cukup
santun atau
sebaliknya.

2. Penggunaan Mampu Mampu sebagian Mampu sebagian Belum mampu


lafal, intonasi, mempraktik-kan besar kecil mempraktikkan
dan ekspresi. dalam mempraktik-kan mempraktikkan dalam
menggunakan dalam menggunakan lafal, menggunakan
lafal, intonasi, menggunakan intonasi, dan lafal, intonasi,
dan ekspresi lafal, intonasi, ekspresi dengan dan ekspresi
dengan tepat. dan ekspresi tepat. dengan tepat.
dengan tepat.

✓ Memilih alat ukur yang sesuai untuk mengukur panjang benda yang diukur
Perlu
Sangat Baik Baik Cukup
No. Kriteria Pendampingan
(4) (3) (2)
(1)
1. Memilih alat ukur Mampu memilih Mampu memilih Mampu memilih Belum mampu
16
yang sesuai semua alat ukur sebagian besar sebagian kecil alat memilih semua
dengan benda. yang sesuai alat ukur yang ukur yang sesuai alat ukur yang
dengan benda sesuai dengan dengan benda. sesuai dengan
benda benda
2. Mengukur Mampu Mampu Mampu mengukur Belum mampu
panjang benda mengukur mengukur sebagian kecil mengukur
panjang benda sebagian besar benda yang sesuai panjang benda.
yang sesuai benda yang dengan ukuran
dengan ukuran sesuai dengan yang sebenarnya.
yang ukuran yang
sebenarnya. sebenarnya.

✓ Memainkan pola irama sederhana untuk mengiringi lagu berbirama dua.


Perlu
Sangat Baik Baik Cukup
No. Kriteria Pendampingan
(4) (3) (2)
(1)
1. Penguasaan Hafal seluruh Hafal sebagian Hafal sebagian Belum mampu
Lagu syair lagu dan besar syair lagu kecil syair lagu. menghafal syair
irama dengan dan irama kurang lagu.
tepat tepat dan
sebaliknya.
2. Kepercayaan Diri. Tidak terlihat Terlihat Memerlukan Belum
ragu-ragu. raguragu. bantuan guru menunjukkan
kepercayaan diri.
3. Pola irama sesuai Semua pola Sebagian besar Sebagian kecil pola Belum mampu
dengan lagu yang irama sesuai pola irama irama sesuai memainkan pola
diiringi. dengan lagu sesuai dengan dengan lagu yang irama yang
yang lagu yang mengiringi. sesuai dengan
mengiringi. mengiringi. lagu yang
mengiringi.

F. REMEDIAL DAN PENGAYAAN


• Remedial
• Guru membimbing secara rutin bagi siswa yang belum dapat mempraktikkan ungkapansantun
dengan menggunakan kata “maaf” untuk hidup rukun dalam kemajemukan.
• Guru membahas kembali materi tentang alat ukur yang digunakan untuk mengukurpanjang benda.
• Guru membimbing secara rutin bagi siswa yang belum dapat menentukan tekanan nadakuat dan
nada lemah atau panjang dan pendek pada pola irama sederhana.

• Pengayaan
• Guru memberikan latihan lanjutan dalam mempraktikkan ungkapan santun denganmenggunakan
kata “maaf” untuk hidup rukun dalam kemajemukan.
• Guru memberikan soal-soal yang berkaitan dengan pilihan alat ukur yang digunakan untukmengukur
panjang benda.
• Guru memberikan latihan lanjutan dalam menentukan tekanan nada kuat dan nada lemahatau panjang
dan pendek pada pola irama sederhana.

G. SUMBER DAN MEDIA


1. Buku Pedoman Guru Tema 5 Kelas 2 dan Buku Siswa Tema 5 Kelas 2 (Buku
TematikTerpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2018).
2. Lingkungan sekitar
3. Gambar Beni menolong ibu.
4. Teks percakapan antara Beni dan ibunya.

17
5. Gambar Beni meminta maaf kepada ibunya.
6. Gambar jam dinding.
7. Gambar Beni memegang penggaris dan jam.
8. Gambar berbagai benda.
9. Teks lagu “Pelangi-Pelangi

Refleksi Guru

Catatan Guru
1. Masalah :……….
2. Ide Baru :………..
3. Momen Spesial :………….

Mengetahui …………………, ...............


Kepala Sekolah, Guru Kelas 2 ,

……………………………… ………………………………
NIP. ………………………… NIP………………………….

18
* RPP saintifik/lengkap PTM

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

NO : 01
SATUAN PENDIDIKAN : SDIT UMMUL QURO BOGOR
FOKUS PEMBELAJARAN : PPKn dan IPS
KELAS/SEMESTER : IV/ Ganjil
TAHUN PELAJARAN : 2017/2018
TEMA/SUBTEMA/PB : Indahnya Kebersamaan/Keberagaman BudayaBangsaku/....
ALOKASI WAKTU : 2 x pertemuan (6 JP)

A. KOMPETENSI INTI (KI)


1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi
dengan keluarga, teman, dan guru.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat, membaca) dan menanya
berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda
yang dijumpainya di rumah dan di sekolah.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam karya yang estetis, dalam
gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman
dan berakhlak mulia.

B. KD dan IPK (Indikator Pencapaian Komptensi):

PPKn

Komptensi Dasar (KD) Indikator Pencapaian Komptensi (IPK)


1.1. Menghargai kebhinneka-tunggalikaan dan 1.1.1. Mensyukuri nikmat Allah yang telah
keraga-man agama, suku bangsa, pakaian menciptakan manusia dengan beragam
tradisional, bahasa, rumah adat, makanan suku bangsa.
khas, upacara adat, sosial, dan ekonomi di
lingkungan rumah, sekolah dan masyarakat
sekitar

2.4. Menunjukkan perilaku bersatu sebagai 2.4.1. Menunjukan prilaku rukun kepada sesama
wujud keyakinan bahwa tempat tinggal dalam pergaulan
dan lingkungannya sebagai bagian dari
wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI).

3.1. Memahami makna dan keterkaitan simbol- 3.1.1. Menyebutkan makna simbol sila-sila
simbol sila dalam Pancasila untuk dalam Pancasila
memahami Pancasila secara utuh
3.1.2. Menjelaskan keterkaitan sila-sila dalam
Pancasila dalamkehidupan sehari-hari di
lingkungan sekolah dan rumah

4.1. Mengamati dan menceritakan perilaku di 4.1.1.Menyebutkan contoh perbuatan yang


sekitar rumah dan sekolah dari sudut sesuai dengan kelima sila Pancasila
pandang kelima simbol Pancasila sebagai
satu kesatuan yang utuh

19
IPS

1.2. Menerima karunia Tuhan YME yang


telah menciptakan manusia dan
lingkungannya

2.3. Menunjukkan perilaku santun, toleran dan 2.3.1.menunjukkan perilaku peduli


peduli dalam melakukan interaksi sosial dengan teman sebaya di sekolah
dengan lingkungan dan teman sebaya

3.5. Memahami manusia dalam dinamika 3.5.1. Memahami asal-usul suku bangsa
interaksi dengan lingkungan alam, sosial, manusia di lingkungan sekitar
budaya, dan ekonomi
3.5.2. Memahami adat-istiadat manusia di
lingkungan sekitar

4.5. Menceritakan manusia dalam dinamika 4.5.1. Menunjukan 5 macam suku bangsa di
interaksi dengan lingkungan alam, lingkungan sekitar
sosial, budaya, dan ekonomi
4.5.2. Menunjukan 5 macam adat istiadat di
lingkungan sekitar

Karakter: Syukur, Rukun, Toleran, Peduli

C. Tujuan Pembelajaran:

• Melalui kegiatan pembelajaran siswa dapat mensyukuri nikmat Allah yang telah menciptakan manusia
dengan beragam suku bangsa dengan baik
• Melalui kegiatan simulasi dan pengamatan siswa dapat memahami simblo-simbol sila dalam Pancasila
dengan benar
• Melalui kegiatan simulasi dan pengamatan siswa dapat memahami keterkaitan sila-sila dalam kehidupan
sehari di lingkungan rumah dan sekolah dengan baik
• Melalui kegiatan diskusi dapat menyebutkan contoh perbuatan yang sesuai dengan sila-sila dalam Pancasila
dengan benar
• Melalui kegiatan pengamatan dan tanya jawab siswa dapat memahami asal-asul suku bangsa manusia di
lingkungan sekitar dengan baik
• Melalui kegiatan pengamatan dan tanya jawab siswa dapat memahami adat-istiadat manusia di lingkungan
sekitar dengan baik
• Melalui kegiatan pengamatan dan tanya jawab siswa dapat menunjukan 5 macam suku bangsa di lingkungan
sekitar dengan benar
• Melalui kegiatan pengamatan dan tanya siswa dapat menunjukan 5 macam adat istiadat di lingkungan
sekitar dengan benar
• Melalui kegiatan penugasan siswa dapat melaksanakan silaturrahim kepada tetangga dan saudara terdekat
dengan baik
• Melalui kegiatan penugasan siswa dapat menunjukan sikap santun kepada sesama dalam pergaulan sehari-
hari dengan baik

D. MATERI PEMBELAJARAN

(Inti Materi)
PPKn
Makna dan simbol sila pancasila
Bentukpengamalandarisilapancasila
Silake- 3 Pancasila adalah pentingnya persatuan antar suku bangsa dan rakyat Indonesia.

IPS

20
Indonesia adalah negeri yang luas dan kaya raya. Indonesia tidak hanya kaya akan kekayaan alamnya, tapi
juga kaya akan aneka ragam suku bangsa. Saling menghargai antar suku bangsa sebagai modal persatuan
bangsa. Indonesia terdiridariribuanpulau yang tersebarluas.Masing-masingwilayah di Indonesia
memilikicirikhastersendiri, meliputipakaianadat, senjatakhas, tarian, makanan, rumahadat, tempatwisata,
adatistiadat, dan lain-lain.

Internalisasi nilai-nilai keisalaman:

- “Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan
ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka
Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara;
dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah
Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk.” (QS: Ali Imran: 103)

- “Barangsiapa ingin dilapangkan rizkinya dan dipanjangkan umurnya, hendaknya ia menyambungkan tali
kekerabatan/silaturrahim (HR. Bukhori)

E. PENDEKATAN DAN METODE PEMBELAJARAN

Pendekatan: Scientifik, Terpadu


Metode : Diskusi, Ceramah, Simulasi, Dll

F. MEDIA, ALAT, DAN SUMBER BELAJAR


• Media :Gambar aneka ragam suku bangsa dan adat istiadat,
• Alat : Kertas, Pensil warna/spidol yang bisa digunakan untuk mengisi tugas, lcd, laptop
• Sumber :Buku siswa, Lagu-lagu daerah, Film tentang aneka suku dan istiadat Indonesia

G. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN

a. Pendahuluan/Kegiatan Awal
1. Guru membuka pelajaran dengan aba-aba, menghitung mundur, salam dan do’a.
2. Siswa dan guru bersama meneriakan yel-yel khas kelas.
3. Guru mengecek kehadiran siswa
4. Guru memberikan motivasi dan internalisasi terkait semangat dan manfaat belajar secara umum
5. Guru melakukan apersepsi terkait pembelajaran dengan mengacu kepada internalisasi nilai-nilai
keislaman

b. Kegiatan Inti

Telaah (Mengamati)

1. Siswa melihat video/film kartun yang ditampilkan oleh guru tentang pentingnya kerjasama

Eksplorasi (Menanya & Mengumpulkan Informasi):

2. Siswa dan guru melakukan tanya jawab tentang ibroh (pelajaran) dari film di atas
3. Siswa diminta membuat kelompok besar oleh guru
4. Siswa melakukan simulasi yang diinstrusikan guru:
a. Membuat lingkaran besar dengan posisi merentangkan tangan, kemudian salah seorang
diantara siswa diminta menerobos
b. Membuat lingkaran besar dengan posisi berpegangan tangan, kemudian salah seorang siswa
diminta menerobos
c. Membuat posisi lingkaran dengan posisi berdekatan dan berpegangan tangan, kemudian salah
seorang siswa diminta menerobos
4. Siswa berdiskusi (melakukan tanya jawab) didampingi guru tentang simulasi diatas. Fokus; pada simulasi
yang mana yang susah diterobos.
21
Rumuskan (Mengasosiasi/Menalar)

6. Siswa diminta mengerjakan LKS terkait simulasi yang sudah dilakukan. Fokus; mengaitkan dengan
rantai sebagai salah satu simbol dalam Pancasila
7. Siswa dan guru melakukan tanya jawab tentang sila yang mana yang mewakili simulasi di atas
8. Guru Meminta 2 orang siswa maju sebagai relawan.
9. Guru meminta 2 orang siswa tersebut untuk mengambil posisi berjauhan, berdekatan, lalu kemudian
berkenalan
10. Guru menekankan bahwa saling mengenal dan memahami masing-masing suku dan adat istiadat
sebagai modal awal persatuan
11. Siswa melihat tayangan film dan mengamati gambar aneka ragam suku bangsa dan adat istiadat di
Indonesia
12. Siswa diminta membaca buku teks IPS hal... (tentang aneka ragam suku bangsa di Indonesia)

Presentasikan (Mengkomunikasikan/membentuk jejaring)

13. Siswa diminta bertanya kepada teman-teman sekelasnya tentang asal suku masing-masing
14. Siswa berada pada posisi lingkaran. Bernyanyi bersama lagu: dari sabang sampai merauke”. Sambil
menyanyi siswa mengedarkan pulpen. Siswa yang terakhir memegang pulpen ketika lagu berakhir
diminta menyebutkan nama suku teman di kelasnya.

c. Penutup

Aplikasikan:

15. Guru mengulas kembali kegiatan yang sudah dilakukan dan meminta siswa melakukan refleksi dari
kegiatan yang baru saja mereka lakukan,
16. Guru mengarahkan siswa untuk menyampaikan pendapat dan perasaannya selama melakukan
kegiatan.
17. Siswa diminta mengerjakan tugas dari guru untuk dilakukan di rumah.

Duniawi:

Siswa diminta untuk berkunjung/bersilaturrahim ke tetangga (minimal 5 tetangga) dan menanyakan tentang
asal daerah serta kebiasaan/adat istiadat masing-masing sesuai asal daerahnya

Ukhrowi

Ketika siswa berkunjung ke tetangga ditekankan agar menunjukan sikap santun dan melaksanakan adab-
adab islami dalam bertamu

H. PENILAIAN
1. Prosedur penilaian : Penilaian Proses
2. Jenis penilaian : Unjuk kerja
3. Bentuk : Penugasan
4. Instrumen : LKS
5. Skor

Instrumen Penilaian:
LKS Diskusi
Sila Pancasila yang
No Simulasi Hikmah simulasi Simbol
sesuai
Kemampuan Siswa mampu Siswa mampu Siswa hanya
menyebutkan simulasi menyebutkan hikmah menyebutkan sila mampu
menyebutkan

22
Sila Pancasila yang
No Simulasi Hikmah simulasi Simbol
sesuai
dan pelajaran yang yang sesuai dengan simbol sila yang
terkandung dari simulasi simulasi sesuai
1
2
3

LKS bertanya suku bangsa


No. Nama Teman suku bangsa Adat istiadat
1. Siswa menuliskan nama Siswa menuliskan asal suku Siswa menyebutkan adat
temannya bangsa temannya istiadat temannya

LKS bertanya ke tetangga


No. Nama Tetangga suku bangsa Adat istiadat/kebiasaan
1. Siswa menuliskan nama Siswa menuliskan asal suku Siswa menyebutkan adat
tetangganya bangsa tetangganya istiadat-kebiasaan daerah
tetangganya

Pedoman penskoran
Nama siswa SB B C K
Berkunjung ke Berkunjung ke 5 Berkunjung ke 4 Berkunjung ke 3-1
lebih dari 5 tetangga + tetangga + tetangga +
tetangga + menunjukan menunjukan menjukan sikap
menujukan sikap sikap santun dan sikap santun dan santun dan
santun dan mempraktekan mempraktekan mempraktekan adab
mempraktekan adab adab islami adab islami islami dalam
islami dalam dalam bertamu dalam bertamu bertamu
bertamu

Kemang, 12 Juli 2017


Menyetujui Nama Guru
Kepala Sekolah

Dr. Amalia Amatullah Syahidah, M. M.Pd Amira Amatullah Karimah, M. Pd

23
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Berdarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa penerapan kurikulum 2013 pada tingkat
Sekolah Dasar (SD) dilakukan dengan cara pembelajaran tematik. Penyusunan RPP disusun
dengan mengakomodasikan pembelajaran tematik atau disebut dengan RPP Tematik Terpadu.
Implementasi kurikulum akan sesuai dengan harapan apabila guru mampu menyusun RPP serta
pelaksanakan dan memahami konsep penilaian autentik serta melaksanakannya.
Dalam proses penyusunan rencana pembelajaran pada RPP tentunya memiliki pedoman dan
teknik khusus yang harus dilaksanakan oleh setiap pihak yang terlibat sehingga nantinya proses
pembelajaran dapat dilakukan dengan baik dan sesuai dengan tujuan yang diharapkan. RPP
tematik dalam implementasi Kurikulum 2013 merupakan rencana pembelajaran tematik terpadu
yang dikembangkan secara rinci dari suatu tema dengan berbagai tahapan seperti mengkaji
silabus tematik, mengkaji buku guru dan buku siswa, mengembangkan kegiatan pembelajaran,
penjabaran jenis penilaian yang dilakukan, menentukan dan menyesuaikan alokasi waktu serta
menentukan sumber belajar yang akan digunakan.

B. Saran
Dengan adanya Panduan Teknis Penyusunan RPP ini diharapkan pihak – pihak yang terlibat
dalam proses penyusunan RPP baik guru, kepala sekolah, dan pengawas, serta para pemangku
kepentingan pendidikan dapat memahami, menyusun, mengembangkan, dan menerapkan RPP
dalam pembelajaran. Para guru, kepala sekolah, pengawas sekolah, dan para pemangku
kepentingan pendidikan memiliki peran yang sangat strategis dalam upaya suksesnya
implementasi Kurikulum 2013. Dengan demikian diharapkan Kurikulum 2013 dapat
diimplementasikan secara optimal oleh sekolah-sekolah mulai tahun 2013/2014.

24
DAFTAR PUSTAKA

Panduan Teknis Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) di Sekolah Dasar.


Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar Tahun 2013
Pembelajaran Tematik. Diakses pada laman www.pppgtertulis.or.id
Sungkono. 2006. Pembelajaran Tematik dan Implementasinya di Sekolah Dasar. Majalah Ilmiah
Pembelajaran No 1, Vol. 2
Sutirjo dan Sri Istuti Mamik. 2005. Tematik : Pembelajaran Efektif dalam Kurikulum 2004. Malang:
Bayumedia Publishing

Anda mungkin juga menyukai