Anda di halaman 1dari 3

Nama : Narita Ayu Maharani

NPM : 20207270066

Kelas : 2n minggu

ANALISIS JURNAL

Judul jurnal : Cognitive Development in Children : Piaget (Development and Learning, part 1)

Nama jurnal : Jourrnal Of Research In Science Teaching

Volume : Vol. 2 PP, 176-186

Tahun : 1964

Penulis : Piaget, Jean

Isi
Pada konferensi yang dilakukan di Geneva, Swiss tahun 1964 Piaget mengutarakan bahwa
terdapat perbedaan antara perkembangan dan pembelajaran. Perkembangan pengetahuan
merupakan proses yang terjadi secara umum dan berkaitan dengan proses embriogenesis.
Embriogenesis adalah proses perkembangan yang berhubungan dengan sistem syaraf dan fungsi
mental. Atau dengan kata lain perkembangan merupakan keseluruhan proses yang berhubungan
dengan struktur pengetahuan sejak anak-anak hingga dewasa.
Berbeda halnya dengan pembelajaran, pembelajaran merupakan proses yang distimulasi
oleh kondisi lingkungan misalkan saja keberadaan seorang guru, orang tua atau keluarga. Pada
kondisi tertentu pembelajaran ini memiliki proses yang terbatas pada hal tertentu. Sehingga dari
penjabaran tersebut Piaget menyimpulkan hal ini bertentangan dengan pendapat yang
berkembang bahwa perkembangan adalah bertambahnya pengalaman yang berbeda.
Pengetahuan merupakan suatu proses untuk mengetahui perubahan objek dan mengetahui
bagaimana objek terbentuk dan bagian dari pengetahuan yang paling utama adalah tindakan.
Tindakan bersifat dapat diulang-ulang dan satu sama lainnya saling berkaitan sebagai hasilnya.
Tahapan struktur perkembangan terbagi menjadi 4 yaitu:
1. Sensory-motor
Merupakan tahapan perkembangan anak pada usia 0-18 bulan, selama tahap perkembangan
ini anak-anak memperoleh pengetahuannya dengan melalui alat indera dan motoriknya.
2. Pra operasional
Tahapan dimulainya penggunaan bahasa, fungsi dari simbol dan perkembangan angan-angan.
Sehingga anak-anak memiliki kecenderungan berpikiran egosentris atau sgala sesuatu
berpusat pada pemikirannya bukan orang lain.
3. Operasional konkrit
Pada tahapan ini anak-anak melakukan suatu tindakan terhadap objek tertentu, bukan hanya
sekedar mengutarakan pendapat. Perkembangan penggunakan logika juga semakin memadai
dan dijumpai hal-hal penting pada tahap ini diantaranya pengelompokan, ordering, dan
konstruksi ide-ide.
4. Hypothetic-deductive operations atau operasional formal
Perkembangan yang terjadi pada anak usia menginjak remaja hingga dewasa, mampu
mengembangkan penalaran secara logis, berpikir abstrak dan secara umum mampu menarik
kesimpulan dari informasi yang disampaikan.
Terdapat empat faktor yang mempengaruhi perkembangan yaitu kedewasaan, pengalaman,
interaksi sosial dan mekanisme keseimbangan diri. Antara satu faktor dengan faktor memiliki
keterkaitan satu sama lain. Kedewasaan bukan hanya tahapan sederhana berkaitan dengan
kematangan sistem syaraf yang diikuti oleh Gesell, akan tetapi kedewasaan memegang peranan
penting dalam setiap perubahan tahap perkembangan anak.
Pengalaman merupakan objek, realita secara fisik dan tentu saja dasar pembentukan
struktur kognitif. Akan tetapi faktor ini tidak dapat berdiri sendiri dan terikat satu sama lainnya
hal ini dikarenakan pengalaman memberikan gambaran yang samar-samar sebab antara satu
individu dengan individu lain tidaklah sama.
Faktor ketiga yaitu interaksi sosial, interaksi sosial akan menyebabkan anak memperoleh
informasi yang bermanfaat melalui komunikasi dengan individu lainnya. Dengan kata lain ketika
anak beriteraksi dengan orang lain, anak-anak akan mencerna informasi apa yang diperoleh.
Keseimbangan diri merupakan faktor terakhir yang berpengaruh terhadap proses perkembangan
pada anak-anak. Keseimbangan diri adalah bentuk tindakan dari pengetahuan sebagai upaya
memunculkan reaksi terhadap informasi yang diperoleh. Adanya perbedaan ini menyebabkan
anak-anak akan menyeimbangkan pengetahuan yang diperoleh dari lingkungan dengan
pengetahuan yang ada dalam diri anak-anak. Proses keseimbangan diri ini berpengaruh pada
penguasaan anak dalam setiap tahap perkembangannya.
Pembelajaran erat kaitannya dengan skema respon-stimulus, menurut Piaget skema ini
kurang mampu menjabarkan pembelajaran secara kognitif hal ini karena pemikiran yang
beranggapan bahwa respon sebagai akibat dari adanya stimulus. Pada pengamatan yang
dilakukan oleh smedslund diketahui bahwa pada proses pembelajaran terdapat proses bersifat
tetap dan berubah-ubah. Sedangkan pada percobaan lain diperoleh bahwa rekonstruksi ide
didukung oleh adanya aktivitas inclusion dan ordering.

Simpulan
1. Pembelajaran merupakan bagian dari perkembangan yang didasarkan pada perintah yang
nampak dari tahapan sama secara umum.
2. Asimilasi merupakan proses fundamental yang mengaitkan antara perkembangan dan
pembelajaran. Pembelajaran dapat aktif terjadi apabila proses asimilasi berlangsung baik
3. Dalam perkembangan dan pembelajaran terdapat aktivitas, proses keseimbangan,
transformasi, asimilasi dan asosiasi

Anda mungkin juga menyukai