Anda di halaman 1dari 8

JAWABAN SOAL UTS

TEORI, PROSES & KONTEKS SOSBUD PENDIDIKAN

NAMA : NARITA AYU MAHARANI


NPM : 20207270066
KELAS : 2N / MINGGU

1. Teori sosiologi beranjak dari suatu konsep berfikir tentang hakekat Manusia dan
Masyarakat, yang di ibaratkan antara ikan dengan air, Mengapa keduanya merupakan
Keduanaan yang Tunggal ? Uraikan diikuti dengan contoh.
Jawab:
Manusia adalah makhluk bertanya, ia mempunyai hasrat untuk mengetahui segala
sesuatu. Atas dorongan hasrat ingin tahunya, manusia tidak hanya bertanya tentang
berbagai hal yang ada di luar dirinya, tetapi juga bertanya tentang dirinya sendiri. Dalam
rentang ruang dan waktu, manusia telah dan selalu berupaya mengetahui dirinya sendiri.
Hakikat manusia dipelajari melalui berbagai pendekatan (common sense, ilmiah, filosofis,
religi) dan melalui berbagai sudut pandang (biologi, sosiologi, antropobiologi, psikologi,
politik). Dalam kehidupannya yang riil manusia menunjukkan keragaman dalam berbagai
hal, baik tampilan fisiknya, strata sosialnya, kebiasaannya, bahkan sebagaimana
dikemukakan di atas, pengetahuan tentang manusia pun bersifat ragam sesuai pendekatan
dan sudut pandang dalam melakukan studinya.
Berdasarkan tersebut di atas, dapat kita simpulkan bahwa pengertian hakikat manusia
adalah seperangkat gagasan atau konsep yang mendasar tentang manusia dan makna
eksistensi manusia di dunia. Pengertian hakikat manusia berkenaan dengan “prinsip
adanya” (principe de’etre) manusia. Dengan kata lain, pengertian hakikat manusia adalah
seperangkat gagasan tentang “sesuatu yang olehnya” manusia memiliki karakteristik khas
yang memiliki sesuatu martabat khusus” (Louis Leahy, 1985). Aspek-aspek hakikat
manusia, antara lain berkenaan dengan asal-usulnya (contoh: manusia sebagai makhluk
Tuhan), struktur metafisikanya (contoh: manusia sebagai kesatuan badan-ruh), serta
karakteristik dan makna eksistensi manusia di dunia (contoh: manusia sebagai makhluk
individual, sebagai makhluk sosial, sebagai makhluk berbudaya, sebagai makhluk susila,
dan sebagai makhluk beragama).
Masyarakat merupakan sekumpulan manusia yang saling berinteraksi satu sama lain
dalam jangka waktu yang sangat lama, sehingga membentuk suatu kebudayaan. Menurut
Koentjaraningrat (2009), masyarakat adalah sekumpulan manusia yang saling bergaul,
dalam istilah ilmiah adalah saling berinteraksi. Suatu kesatuan manusia dapat mempunyai
prasarana melalui warga-warganya dapat saling berinteraksi. Definisi lain, masyarakat
adalah kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat
tertentu yang bersifat kontinyu, dan yang terikat oleh suatu rasa identitas bersama.
Kontinuitas merupakan kesatuan masyarakat yang memiliki keempat ciri yaitu: 1)
Interaksi antar warga-warganya, 2). Adat istiadat, 3) Kontinuitas waktu, 4) Rasa identitas
kuat yang mengikat semua warga. Sedangkan masyarakat menurut Selo Soemardjan
dalam Soekanto (2006) adalah orang-orang yang hidup bersama yang menghasilkan
kebudayaan dan mereka mempunyai kesamaan wilayah, identitas, mempunyai kebiasaan,
tradisi, sikap, dan perasaan persatuan yang diikat oleh kesamaan.
Dari uraian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa antara manusia dan masyarakat
satu sama lainnya merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan atau berdiri
sendiri. Hal ini mengacu pada pemikiran Emile Durkheim yang menyatakan bahwa
manusia merupakan homo duplex. Dalam pemikiran ini menyatakan bahwa manusia
sebagai homo duplex memiliki dualitas makna yaitu sebagai makhluk individu dan
makhluk sosial. Manusia sebagai makhluk individu tidak bisa lepas dari pengaruh
masyarakat, masyarakat berpengaruh terhadap pola-pola interaksi yang terjadi antara
keduanya. Begitupun manusia sebagai makhluk sosial, manusia secara individu tidak
dapat mempengaruhi pola-pola interaksi yang terjadi akan tetapi hanya
mempertimbangkan hal-hal yang menyangkut kebutuhan pribadinya. Oleh karena itu
makna dualism ini tidak mampu berdiri sendiri-sendiri.
2. Gugus pemikiran Naturalis dan Gugus pemikiran Humanis memiliki perbedaan yang
Sangat tajam. Coba Anda uraikan masing- masing dan disertai contoh umum
Jawab:
Gugus pemikiran naturalis atau positivis adalah gugus pemikiran yang terikat pada
ide mengenai sudut pandang sosiologi sebagai suatu ilmu dengan ilmu alam sebagai
modelnya. Gugus naturalis begitu terikat pada asumsi bahwa sosiologi harus merupakan
suatu ilmu yang senada dengan ilmu alam. Pandangan naturalis juga lenih menekankan
pada pada pembangunan ilmu. Kecepatan prediksi seperti halnya ilmu alam adalah
sesuatu yang dicita-citakan. Oleh sebab itu aspek metodologisnya menjadi sesuatu yang
harus ditekankan. Segala sesuatu akan dipandang dengan jelas akar, warna dan
kedudukannya. Beberapa aktivitas atau pandangan yang termasuk dalam gugus pemikiran
humanis adalah dalam lingkungan pendidikan gugus pemikirn naturalis menerapkan
pandangannya terkait intelektualitas, tentang ketuhanan dan budi pekerti sehingga
seorang siswa diharapkan memiliki sikap arif bijaksana.
Gugus pemikiran humanis adalah gugus pemikiran yang terikat pad aide-ide yang
memancang sosiologi sebagai hal yang milhat hakekat manusia, bermula dari yang ada
pada kehidupan, lebih mengetengahkan masalah kemanusiaan dari pada metodologisnya.
Gugus humanis menekankan aspek sifat-sifat parsial dari perilaku manusia. Manusia
memandang fenomena sosial tidaklah dapat dibuat seragam dalam menangkap maknanya.
Bias terjadi peristiwa yang sama, waktu yang sama, dua orang atau lebih, menangkap
fenomena yang sedang berlangsung memiliki kesan yang berbeda-beda. Contohnya
dalam aktivitas pembelajaran disekolah dalam sudut pandang pemikiran humanis seorang
guru harus memandang siswa sebagai makhluk unik yang memiliki berbagai macam
potensi dan kecerdasan yang berbeda-beda. Dengan demikian akan tercipta pembelajaran
yang demokratis, mengakui hak anak untuk melakukan tindakan belajar sesuai
karakteristiknya,
3. Mills, Melihat Elit kekuasaan sebagai suatu kelas sosial dari orang-orang yang memiliki
asal-usul dan Pendidikan yang sama,Uraikan Pola kekuasaan yang di jadikan Landasan
hubungan antar manusia dilihat dari Struktur kekuasaan.
Jawab:
Elite theory berbeda dengan pluralisme dalam hal bahwa teori elite ini memandang
kekuasaan dalam masyarakat sebagai monopoli segelintir orang, small minority atau few
people, yang disebut elite. Jadi, bagi elite theory, masyarakat itu terbagi menjadi the
ruling class, kelas yang menguasai, dan the ruled, yang dikuasai. Pada tataran elite
theory ini, para penganutnya berbeda pendapat dalam tiga hal: pertama, apakah elite ini
kehendak masyarakat dan menguntungkan bagi masyarakat; kedua, apakah elite ini
bersifat inevitable apa tidak; dan ketiga, mereka berbeda pendapat tentang siapa
sesungguhnya yang membentuk elite itu.
Ada perbedaan yang sangat mendasar antara ”dominasi” dan ”eksploitas.” Mills
menjelaskan bahwa massa umum dan elite adalah kelas-kelas sosial yang memiliki
kepentingan berbeda, sehingga sangat mungkin muncul konflik kelas. Maka penguasaan
elite atas masyarakat bawah (masyarakat umum) tidak bisa disebut sebagai dominasi,
melainkan eksploitasi. Dominasi terjadi hanya jika ada kesamaan kepentingan, sementara
eksploitasi terjadi karena adanya konflik kepentingan.
Dalam pencetusan teori ini Mills, melakukan banyak pendekatan dan kajian sehingga
dari penelitian yang dilakukan didapatkan kesimpulan bahwa terdapat pengaruh orang-
orang elite dalam pengembilan keputusan pemerintahan. Orang elite ini biasanya terdiri
dari orang-orang yang memiliki background yang relatif sama sehingga mempermudah
mereka untuk berinteraksi satu sama lainnya.
4. Indonesia adalah Negara yang memiliki kebudayaan yang beraneka ragam terbanyak
di Dunia, dari Sabang sampai Meraoke, dari masing- masing budaya tersebut harus
di Lestarikan, Bagaimana langkah Anda agar Budaya tersebut tetap terjaga dan
memiliki nilai serta di akui Dunia sebagai alat pemersatu Bangsa.
Jawab:
Menurut Ranjabar (2006), pelestarian norma lama bangsa (budaya lokal) adalah
mempertahankan nilai-nilai seni budaya, nilai tradisional dengan mengembangkan
perwujudan yang bersifat dinamis serta menyesuaikan dengan situasi dan kondisi yang
selalu berubah dan berkembang. Upaya untuk menjaga keragaman dan kelestarian bu-
daya Indonesia merupakan sinergisme usaha dari seluruh komponen masyarakat. Upaya
pelestarian ini tidak akan berjalan dengan baik apabila hanya elemen-elemen masyarakat
tertentu saja yang berperan. Berbagai upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga
keragaman budaya yang ada antara lain :
1. Mengadakan pameran kebudayaan atau yang biasa disebut sebagai pekan budaya.
Kegiatan ini bertujuan untuk mengenalkan keragaman budaya yang dimiliki oleh
Negara Indonesia kepada seluruh kalangan masyarakat bukan hanya masyarakat
lokal saja tapi diharapkan dari pekan budaya ini mampu mengundang wisatawan
asing yang mampu meningkatkan ekonomi juga sebagai ajang promosi bagi
keragaman budaya Indonesia.
2. Menggiatkan pariwisata berbasis etnis ini mengacu pada keberadaan desa wisata
dibeberapa wilayah Indonesia yang dapat digiatkan untuk diperkenalkan kepada
masyarakat. Salah satu wilayah Indonesia yang terkenal dengan keunikan
budayanya adalah bali dan Lombok.
3. Menunjukkan wujud kecintaan terhadap budaya daerah dengan mempelajarinya
dan memperkenalkan kebudayaan kita melalui media-media sosial
4. Dalam lingkungan sekolah menggiatkan program-progam sekolah yang berkaitan
dengan penggiatan budaya misalnya saja hari kartini, hari batik, hari guru.
5. Unsur- unsur Kebudayaan menurut “ Linton “ Cultural atau kebudayaan sebagai bagian
besar secara totalitas,contoh warisan Kebudayaan (Bid. Pertanian) yang terbagi atas :
a. Cultur Universal
b. Cultur Activities
c. Traits Complexs
d. Trais
e. Items
Uraikan masing-masing disertai contoh, dan Bagaimana Pandangan Anda
Jawaban
a. Cultural universal
Cultural universal merupakan unsur-unsur pokok dari kebudayaan. Istilah ini
menunjukkan bahwa unsur-unsur kebudayaan tersebut bersifat universal, yaitu dapat
dijumpai pada setiap kebudayaan di dunia ini atau dengan kata lain kebudayaan yang
secara umum dimiliki oleh setiap masyarakat. Menurut C. Kluckhohn, inti pendapat
para ahli merujuk pada adanya tujuh unsur kebudayaan yang dianggap sebagai
cultural universal, yaitu:
1. Peralatan dan perlengkapan hidup manusia (pakaian, perumahan, alat-alat
rumah tangga, alat-alat produksi, transportasi, dan sebagainya).
2. Mata pencaharian hidup dan sistem-sistem ekonomi (pertanian, peternakan,
sistem produksi, sistem distribusi, dan sebagainya)
3. Sistem kemasyarakatan (sistem kekerabatan, organisasi politik, sistem hukum,
sistem perkawinan).
4. Bahasa (lisan maupun tertulis).
5. Kesenian (seni rupa, seni suara, seni gerak, dan sebagainya).
6. Sistem pengetahuan.
7. Religi (sistem kepercayaan).
b. Cultural activities
Cultural activities merupakan bagian dari culture universal, cultur activities
merupakan kegiatan kebudayaan yang ada pada lingkungan masyarakat setempat
contoh dari kegiatan kebudayaan ini antara lain aktivitas-aktivitas terkait mata
pencaharian, aktivitas kesenian juga termasuk didalamnya yaitu seni tari, seni lukis,
seni musik, dan sebagainya serta aktivitas keagamaan.
c. Traits Complexs
Traits complexs merupakan unsur kebudayaan yang lebih kecil atau unik dari
pada budaya setempat. Kompleks kebudayaan merupakan kombinasi dari elemen-
elemen yang saling berkaitan yang membentuk persyaratan kebudayaan untuk situasi
atau aktivitas tertentu. Contoh dari traits complexs ini dapat dilihat pada aktivitas
menjaga keamanan desa/siskamling, gotong royong, kegiatan belajar mengajar
disekolah, dan sebagainya.
d. Traits
Traits merupakan unsur yang menjadi pelengkap dari traits complexs. Misalnya
pada kegiatan pembelajaran disekolah terdapat perangkat pembelajaran, pelaksana
dan peraturan. Unit-unit itulah yang disebut sebagai traits atau elemen penyusun dari
traits complexs.
e. Items
Items adalah unsur-unsur yang terkecil dari kebudayaan yang membentuk traits.
Items merupakan unsur terkecil yang tidak dapat diuraikan dan dijelaskan. Contohnya
dari kegiatan perangkat pembelajaran terdapat metode pembelajaran, bahan ajar,
sistem penilaian.
6. Kebudayaan tidak terjadi dengan sendirinya, namun melalui suatu proses yang
panjang
Coba Uraikan terjadinya proses Kebudayaan ( dimana saja boleh sbg contoh)
Jawab:
Secara etimologis kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta “budhayah”, yaitu
bentuk jamak dari budhi yang berarti budi atau akal. Sedangkan ahli antropologi yang
memberikan definisi tentang kebudayaan secara sistematis dan ilmiah adalah E.B. Tylor
dalam buku yang berjudul “Primitive Culture”, bahwa kebudayaan adalah keseluruhan
kompleks yang di dalamnya terkandung ilmu pengetahuan lain, serta kebiasaan yang
didapat manusia sebagai anggota masyarakat. Pada sisi yang agak berbeda,
Koentjaraningrat mendefinisikan kebudayaan sebagai keseluruhan manusia dari
kelakuan dan hasil kelakuan yang teratur oleh tata kelakuan yang harus didapatkanya
dengan belajar dan yang semuanya tersusun dalam kehidupan masyarakat. Dari beberapa
pengertian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa kebudayaan adalah keseluruhan
sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia untuk memenuhi kehidupannya
dengan cara belajar, yang semuanya tersusun dalam kehidupanan masyarakat. Secara
lebih jelas dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Kebudayaan adalah segala sesuatu yang dilakukan dan dihasilkan manusia, yang
meliputi:
 kebudayaan materiil (bersifat jasmaniah), yang meliputi benda-benda ciptaan
manusia, misalnya kendaraan, alat rumah tangga, dan lain-lain.
 Kebudayaan non-materiil (bersifat rohaniah), yaitu semua hal yang tidak dapat
dilihat dan diraba, misalnya agama, bahasa, ilmu pengetahuan, dan
sebagainya.
2. Kebudayaan itu tidak diwariskan secara generatif (biologis), melainkan hanya
mungkin diperoleh dengan cara belajar.
3. Kebudayaan diperoleh manusia sebagai anggota masyarakat. Tanpa masyarakat
kemungkinannya sangat kecil untuk membentuk kebudayaan. Sebaliknya, tanpa
kebudayaan tidak mungkin manusia (secara individual maupun kelompok) dapat
mempertahankan kehidupannya. Jadi, kebudayaan adalah hampir semua tindakan
manusia dalam kehidupan sehari-hari.
Dari uraian berkaitan kebudayaan tersebut dapat diketahui bahwa kebudayaan yang
merupakan hasil buah pemikiran manusia ini muncul sebagai adanya akumulasi
pemikiran-pemikiran kelompok masyarakat terdahulu. Sifat akumulatif kebudayaan ini
muncul sebagai akibat adanya unsur-unsur lama dan baru dalam pertumbuhan dan
perkembangan kebudayaan. Dinamika perkembangan budaya ini mengalami perubahan-
perubahannya seiring dengan dinamika perkembangan yang ada dalam masyarakat.
Contoh konkret dari akumulasi kebudayaan dapat kita lihat pada perkembangan bahasa,
terkait dengan perkembangan huruf. Huruf yang pertama kali digunakan adalah huruf
piktograf yang berisi gambar-gambar sebagai simbol lama kelamaan terjadi
perkembangan pada huruf piktograf menjadi sistem abjad yang dikenal sampai sekarang.

Anda mungkin juga menyukai