Disusun Oleh :
Kelompok 4
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Kurikulum Prototipe di
SD” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari Ibu
Dr. Sri Sulistyorini, M. Pd. pada mata kuliah Pendidikan IPA. Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan tentang “Kurikulum Prototipe di SD” bagi para
pembaca dan juga bagi penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dr. Sri Sulistyorini, M. Pd. selaku dosen
pengampu mata kuliah Pendidikan IPA yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.
Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.
Kelompok 4
1
DAFTAR ISI
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dibuatnya makalah ini yaitu:
3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Kurikulum Prototipe
Kurikulum Prototipe merupakan kurikulum yang digunakan satuan pendidikan
sejak awal tahun 2022. Kurikulum prototype melanjutkan arah pengembangan
kurikulum sebelumnya. Kurikulum prototipe merupakan kurikulum berbasis
kompetensi untuk mendukung pemulihan pembelajaran dengan menerapkan
pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning) untuk mendukung
pengembangan karakter sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila. Kurikulum prototype
merupakan kurikulum yang fleksibel yang berfokus kepada materi yang esensial
sehingga lebih leluasa untuk mengembangkan karakter dan kompetensi. Dengan
adanya kurikulum prototype mendorong pembelajaran yang sesuai dengan
kemampuan siswa serta memberikan kebebasan pada pengembangan karakter dan
kompetensi dasar. Penerapan kurikulum prototipe ini nantinya akan dilaksanakan di
jenjang pendidikan TK, SD, SMP dan SMA/SMK.
Pada dasarnya kurikulum prototipe merupakan paradigma baru kurikulum di
Indonesia yang selaras dengan program merdeka belajar. Kurikulum ini memusatkan
pembelajaran pada siswa atau peserta didik, di mana diberlakukan secara terbatas dan
bertahap melalui program sekolah penggerak yang saat ini sedang dijalankan oleh
pemerintah. dampak positif dari penerapan kurikulum prototipe ini adalah
pembelajaran yang tidak hanya bertumpu pada target materi, namun pembelajaran
berbasis proyek (Project Based Learning) dengan menitik beratkan pada materi yang
lebih esensial. Pembelajaran menjadi lebih baik dengan meningkatnya karakter siswa.
Potensi siswa bisa lebih tergali dengan berbagai kesempatan belajar yang
menyenangkan, dengan berjuta harapan learning loss(ketinggalan pelajaran) dapat
dicegah sebagai dampak pandemi Covid-19 yang berkelanjutan.
4
2. Fokus pada materi esensial sehingga ada waktu cukup untuk pembelajaran yang
mendalam bagi kompetensi dasar seperti literasi dan numerasi.
3. Fleksibilitas bagi guru untuk melakukan pembelajaran yang sesuai dengan
kemampuan murid (teach at the right level) dan melakukan penyesuaian dengan
konteks dan muatan lokal.
5
3 Lebih relevan dan inetraktif
Pembelajaran melalui kegiatan projek memberikan kesempatan lebih luas
kepada peserta didik untuk secara aktif mengeksplorasi isu-isu aktual misalnya
isu lingkungan, kesehatan, dan lainnya untuk mendukung pengembangan
karakter dan kompetensi Profil Pelajar Pancasila.
Tujuan pembelajaran :
1. Peserta didik dapat mengidentifikasi urutan siklus air.
2. peserta didik mendeskripsikan pengaruh siklus air dalam kehidupan sehari-hari.
6
Langkah 2 1. Guru mengajak peserta didik untuk merencanakan sebuah
Mendesain proyek membuat saringan untuk menghasilkan air bersih.
Perencana 2. Peserta didik mengumpulkan informasi tentang cara memperoleh air
an Proyek bersih.
3. Peserta didik mengaitkan informasi yang diperoleh sehingga dapat
membuat rancangan proyek membuat saringan untuk menghasilkan air
bersih.
4. Peserta membuat aturan penyelesaian proyek, misalnya:
1) Dilakukan secara berkelompok
2) Waktu kegiatan melakukan perancangan
3) Mempelajari bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat
7
2. Peserta didik mempresentasikan hasil rancangan saringan air bersih
dan jadwal proyek di depan kelas
3. Guru memberikan masukan kepada peserta didik terhadap rancangan
proyek.
Langkah 4 1. Peserta didik melaksanakan proyek membuat saringan air bersih
Memonitor sesuai rancangan bersama-sama kelompoknya.
peserta 2. Peserta didik melakukan ujicoba saringan air bersih
didik dan 3. Peserta didik mencatat data hasil ujicoba.
kemajuan 4. Peserta didik mengolah data hasil ujicoba.
proyek 5. Selama penyelesaian proyek, guru memonitor aktivitas yang penting
dari peserta didik, menanyakan masalah-masalah yang ditemui pada
saat membuat bel listrik.
6. Peserta didik membuat laporan proyek
Langkah 5 1. Peserta didik mengomunikasikan hasil proyek membuat saringan air
Menguji bersih dengan cara presentasi dan demonstrasi di depan kelas.
Hasil 2. Guru menilai laporan rancangan saringan air bersih, laporan hasil
pembuatan saringan air bersih sesuai rancangan.
3. Peserta didik menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan guru
berkaitan dengan pembuatan saringan air bersih.
4. Guru memberikan saran-saran untuk perbaikan pembuatan saringan
air bersih
Langkah 6 1. Peserta didik diminta untuk mengungkapkan pengalamannya selama
Mengevalu menyelesaikan proyek.
asi 2. Pada akhir proses pembelajaran, guru dan peserta didik melakukan
Pengalama refleksi terhadap aktivitas selama merancang dan membuat saringan
n air bersih.
3. Guru dan peserta didik mengembangkan diskusi untuk memperbaiki
kinerja selama proses pembelajaran, sehingga pada akhirnya
ditemukan suatu temuan baru (new inquiry) untuk menjawab
pertanyaan yang diajukan pada tahap pertama pembelajaran.
Maka dari itu, peserta didik akan benar-benar memaknai tidak hanya tentang
pengetahuan daur air, namun juga memaknai bahwa sulitnya memperoleh air bersih
dan lebih menghargai air sebagai sumber kehidupan.
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kurikulum prototipe merupakan kurikulum berbasis kompetensi untuk mendukung
pemulihan pembelajaran dengan menerapkan pembelajaran berbasis proyek (Project
Based Learning) untuk mendukung pengembangan karakter sesuai dengan Profil
Pelajar Pancasila. Penerapan kurikulum prototype pada jenjang SD yaitu adanya
gabungan mata pelajaran antara IPA dan IPA digabung menjadi IPAS untuk
memahami lingkungan sekitar yang pada kurikulum 2013 sempat terpisah. Untuk
mendapat pemahaman lebih jauh mengenai IPA di kurikulum prototipe, maka penulis
akan menjelaskan melalui makalah ini.
Dari makalah ini, peserta didik akan benar-benar memaknai tidak hanya tentang
pengetahuan daur air, namun juga memaknai bahwa sulitnya memperoleh air bersih
dan lebih menghargai air sebagai sumber kehidupan.
3.2 Saran
Bagi para guru dan calon guru, metode pembelajaran ini sangat cocok atau sesuai
dengan kurikulum 2013 sekarang. Diharapakan metode pembelajaran ini dapat di
terapkan bagi para pembaca terkhususnya para guru dan calon guru.
9
DAFTAR PUSTAKA
Amalia Fitri, DKK. (2021). Buku Panduan Guru Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial.
Jakarta Pusat : Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
Amalia Fitri, DKK. (2021). Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial. Jakarta Pusat :
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
10