Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH PENDIDIKAN IPA

“KURIKULUM PROTOTIPE DI SD”

Dosen Pengampu : Dr. Sri Sulistyorini, M. Pd

Disusun Oleh :

Kelompok 4

1. Viramitha Febrina : 1401420154


2. Sindy Ainun : 1401420161
3. Maghfira Putri Yusnia : 1401420164
4. Arum Ayu Ramadhani : 1401420171

JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Kurikulum Prototipe di
SD” ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari Ibu
Dr. Sri Sulistyorini, M. Pd. pada mata kuliah Pendidikan IPA. Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan tentang “Kurikulum Prototipe di SD” bagi para
pembaca dan juga bagi penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dr. Sri Sulistyorini, M. Pd. selaku dosen
pengampu mata kuliah Pendidikan IPA yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.

Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.

Semarang, 13 Maret 2022

Kelompok 4

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................................ 1


DAFTAR ISI........................................................................................................................................... 2
BAB I ...................................................................................................................................................... 3
PENDAHULUAN .................................................................................................................................. 3
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................................ 3
1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................................................... 3
1.3 Tujuan ......................................................................................................................................... 3
BAB II..................................................................................................................................................... 4
PEMBAHASAN ..................................................................................................................................... 4
2.1 Kurikulum Prototipe ............................................................................................................... 4
2.2 Karakteristik Kurikulum Prototipe di Sekolah Dasar ............................................................. 4
2.3 Keunggulan Kurikulum Prototipe ........................................................................................... 5
2.4 Penerapan Materi IPA Model PjBL Pada Kurikulum Prototipe ........................................... 6
BAB III ................................................................................................................................................... 9
PENUTUP .............................................................................................................................................. 9
3.1 Kesimpulan ............................................................................................................................. 9
3.2 Saran ....................................................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................................... 10

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kurikulum merupakan suatu perangkat mata pelajaran dan program
pendidikan yang diberikan oleh suatu lembaga penyelenggara pendidikan yang isinya
rancangan pelajaran yang akan diberikan kepada peserta didik dalam satu periode
jenjang pendidikan. Sistem pendidikan saling berkaitan dengan kurikulum pendidikan.
Kurikulum pertama kali digunakan Indonesia pada tahun 1947. Hingga saat ini
Indonesia telah mengalami beberapa perubahan pada kurikulum. Perubahan kurikulum
dilakukan karena adanya perbaikan menuju pendidikan yang lebih baik dari kurikulum
yang sebelumnya. Pada tahun 2022 ini Indonesia telah menerapkan kurikulum
prototype.

Kurikulum prototipe merupakan kurikulum berbasis kompetensi untuk


mendukung pemulihan pembelajaran dengan menerapkan pembelajaran berbasis proyek
(Project Based Learning) untuk mendukung pengembangan karakter sesuai dengan
Profil Pelajar Pancasila. Penerapan kurikulum prototype pada jenjang SD yaitu adanya
gabungan mata pelajaran antara IPA dan IPA digabung menjadi IPAS untuk memahami
lingkungan sekitar yang pada kurikulum 2013 sempat terpisah. Untuk mendapat
pemahaman lebih jauh mengenai IPA di kurikulum prototipe, maka penulis akan
menjelaskan melalui makalah ini.

1.2 Rumusan Masalah


1 Apa itu kurikulum prototipe?
2 Bagaimana karakteristik kurikulum prototipe di Sekolah Dasar?
3 Bagaimana penerapan materi IPA model PjBL pada kurikulum prototipe?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan dibuatnya makalah ini yaitu:

1. Untuk mengetahui dan menambah wawasan mengenai kurikulum prototipe.


2. Untuk mengetahui dan menambah wawasan mengenai karakteristik kurikulum
prototipe di Sekolah Dasar?
3. Untuk mengetahui dan menambah wawasan mengenai penerapan materi IPA
metode PjBL pada kurikulum prototipe?

3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Kurikulum Prototipe
Kurikulum Prototipe merupakan kurikulum yang digunakan satuan pendidikan
sejak awal tahun 2022. Kurikulum prototype melanjutkan arah pengembangan
kurikulum sebelumnya. Kurikulum prototipe merupakan kurikulum berbasis
kompetensi untuk mendukung pemulihan pembelajaran dengan menerapkan
pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning) untuk mendukung
pengembangan karakter sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila. Kurikulum prototype
merupakan kurikulum yang fleksibel yang berfokus kepada materi yang esensial
sehingga lebih leluasa untuk mengembangkan karakter dan kompetensi. Dengan
adanya kurikulum prototype mendorong pembelajaran yang sesuai dengan
kemampuan siswa serta memberikan kebebasan pada pengembangan karakter dan
kompetensi dasar. Penerapan kurikulum prototipe ini nantinya akan dilaksanakan di
jenjang pendidikan TK, SD, SMP dan SMA/SMK.
Pada dasarnya kurikulum prototipe merupakan paradigma baru kurikulum di
Indonesia yang selaras dengan program merdeka belajar. Kurikulum ini memusatkan
pembelajaran pada siswa atau peserta didik, di mana diberlakukan secara terbatas dan
bertahap melalui program sekolah penggerak yang saat ini sedang dijalankan oleh
pemerintah. dampak positif dari penerapan kurikulum prototipe ini adalah
pembelajaran yang tidak hanya bertumpu pada target materi, namun pembelajaran
berbasis proyek (Project Based Learning) dengan menitik beratkan pada materi yang
lebih esensial. Pembelajaran menjadi lebih baik dengan meningkatnya karakter siswa.
Potensi siswa bisa lebih tergali dengan berbagai kesempatan belajar yang
menyenangkan, dengan berjuta harapan learning loss(ketinggalan pelajaran) dapat
dicegah sebagai dampak pandemi Covid-19 yang berkelanjutan.

2.2 Karakteristik Kurikulum Prototipe di Sekolah Dasar


Kurikulum prototipe memiliki beberapa karakteristik utama yang mendukung
pemulihan pembelajaran:
1. Pengembangan soft skills dan karakter (akhlak mulia, gotong royong,
kebinekaan, kemandirian, nalar kritis, kreativitas) mendapat porsi khusus
melalui pembelajaran berbasis projek.

4
2. Fokus pada materi esensial sehingga ada waktu cukup untuk pembelajaran yang
mendalam bagi kompetensi dasar seperti literasi dan numerasi.
3. Fleksibilitas bagi guru untuk melakukan pembelajaran yang sesuai dengan
kemampuan murid (teach at the right level) dan melakukan penyesuaian dengan
konteks dan muatan lokal.

Karakteristik Kurikulum Prototipe di SD

1. Penguatan kompetensi yang mendasar dan pemahaman holistik:


a Untuk memahami lingkungan sekitar, mata pelajaran IPA dan IPS
digabungkan sebagai mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial
(IPAS),
b Integrasi computational thinking dalam mata pelajaran Bahasa
Indonesia, Matematika, dan IPAS.
c Bahasa Inggris sebagai mata pelajaran pilihan.
2. Pembelajaran berbasis projek untuk penguatan profil Pelajar Pancasila
dilakukan minimal 2 kali dalam satu tahun ajaran.

2.3 Keunggulan Kurikulum Prototipe


Setiap kurikulum pastinya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Kurikulum sekarang tentu merupakan bentuk perbaikan dari kurikulum yang
sebelumnya. Berikut ini merupakan keunggulan kurikulum prototipe (kurikulum
merdeka) :
1 Lebih sederhana dan mendalam.
Fokus pada materi yang esensial dan pengembangan kompetensi peserta didik
pada fasenya. Belajar menjadi lebih mendalam, bermaknsa, tidak terburu-biiri
dan menyenangkan.
2 Lebih merdeka.
Peserta didik : tidak ada program peminatan di SMA, peserta didik memilih
mata pelajaran sesuai minat, bakat dan aspirasinya.
Guru : Guru mengajar sesuai tahap capalan dan perkembangan peserta didik.
Sekolah : memiliki wewenang untuk mengembangkan dan mengelola
kurikulum dan pembelajaran sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan
dan peserta didik.

5
3 Lebih relevan dan inetraktif
Pembelajaran melalui kegiatan projek memberikan kesempatan lebih luas
kepada peserta didik untuk secara aktif mengeksplorasi isu-isu aktual misalnya
isu lingkungan, kesehatan, dan lainnya untuk mendukung pengembangan
karakter dan kompetensi Profil Pelajar Pancasila.

2.4 Penerapan Materi IPA Model PjBL Pada Kurikulum Prototipe


Mata Pelajaran : IPAS (Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial)
Kelas : IV
Materi : Siklus air

Fase Capaian Pembelajaran: B-Siklus Air

Tujuan pembelajaran :
1. Peserta didik dapat mengidentifikasi urutan siklus air.
2. peserta didik mendeskripsikan pengaruh siklus air dalam kehidupan sehari-hari.

Tahapan Model PjBL pada Kurikulum Prototipe dan Proses Pembelajarannya


Tahapan Proses Pembelajaran
dalam
PjBL
Langkah 1 1. Peserta didik diminta untuk mengamati video/gambar tentang
Penentuan pengaruh siklus air dalam kehidupan sehari-hari, serta mengamati
pertanyaan urutan siklus air.
mendasar Link video:
https://drive.google.com/drive/folders/1NosMoDueyBkiME9DIYBiH
OuF7Dflxs0C
2. Peserta didik diminta membuat pertanyaan untuk mengemukakan rasa
ingin tahunya tentang siklus air, misalnya :
➢ Bagaimana terjadinya siklus air?
➢ Bagaimana kita memperoleh air bersih?
➢ Apakah kita dapat membuat saringan untuk menghasilkan air
bersih?

6
Langkah 2 1. Guru mengajak peserta didik untuk merencanakan sebuah
Mendesain proyek membuat saringan untuk menghasilkan air bersih.
Perencana 2. Peserta didik mengumpulkan informasi tentang cara memperoleh air
an Proyek bersih.
3. Peserta didik mengaitkan informasi yang diperoleh sehingga dapat
membuat rancangan proyek membuat saringan untuk menghasilkan air
bersih.
4. Peserta membuat aturan penyelesaian proyek, misalnya:
1) Dilakukan secara berkelompok
2) Waktu kegiatan melakukan perancangan
3) Mempelajari bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat

Langkah 3 1. Peserta didik menyusun jadwal penyelesaian proyek.


Menyusun Jadwal Rencana Kegiatan
Jadwal Perencanaan 1. Mengkaji konsep membuat air bersih.
proyek 2. Merancang pembuatan saringan air
bersih.
3. Melaporkan rancangan pembuatan
saringan air bersih
Tugas Proyek 4. Memperbaiki rancangan saringan air
di Rumah bersih.
5. Membuat saringan air bersih
berdasarkan rancangan yang sudah
diperbaiki.
6. Mencatat proses pembuatan saringan
air bersih.
7. Melakukan uji coba saringan air
bersih.
8. Membuat laporan pembuatan saringan
air bersih.
Pelaporan 9. Mempresentasikan hasil pembuatan
Proyek saringan air bersih.

7
2. Peserta didik mempresentasikan hasil rancangan saringan air bersih
dan jadwal proyek di depan kelas
3. Guru memberikan masukan kepada peserta didik terhadap rancangan
proyek.
Langkah 4 1. Peserta didik melaksanakan proyek membuat saringan air bersih
Memonitor sesuai rancangan bersama-sama kelompoknya.
peserta 2. Peserta didik melakukan ujicoba saringan air bersih
didik dan 3. Peserta didik mencatat data hasil ujicoba.
kemajuan 4. Peserta didik mengolah data hasil ujicoba.
proyek 5. Selama penyelesaian proyek, guru memonitor aktivitas yang penting
dari peserta didik, menanyakan masalah-masalah yang ditemui pada
saat membuat bel listrik.
6. Peserta didik membuat laporan proyek
Langkah 5 1. Peserta didik mengomunikasikan hasil proyek membuat saringan air
Menguji bersih dengan cara presentasi dan demonstrasi di depan kelas.
Hasil 2. Guru menilai laporan rancangan saringan air bersih, laporan hasil
pembuatan saringan air bersih sesuai rancangan.
3. Peserta didik menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan guru
berkaitan dengan pembuatan saringan air bersih.
4. Guru memberikan saran-saran untuk perbaikan pembuatan saringan
air bersih
Langkah 6 1. Peserta didik diminta untuk mengungkapkan pengalamannya selama
Mengevalu menyelesaikan proyek.
asi 2. Pada akhir proses pembelajaran, guru dan peserta didik melakukan
Pengalama refleksi terhadap aktivitas selama merancang dan membuat saringan
n air bersih.
3. Guru dan peserta didik mengembangkan diskusi untuk memperbaiki
kinerja selama proses pembelajaran, sehingga pada akhirnya
ditemukan suatu temuan baru (new inquiry) untuk menjawab
pertanyaan yang diajukan pada tahap pertama pembelajaran.
Maka dari itu, peserta didik akan benar-benar memaknai tidak hanya tentang
pengetahuan daur air, namun juga memaknai bahwa sulitnya memperoleh air bersih
dan lebih menghargai air sebagai sumber kehidupan.

8
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kurikulum prototipe merupakan kurikulum berbasis kompetensi untuk mendukung
pemulihan pembelajaran dengan menerapkan pembelajaran berbasis proyek (Project
Based Learning) untuk mendukung pengembangan karakter sesuai dengan Profil
Pelajar Pancasila. Penerapan kurikulum prototype pada jenjang SD yaitu adanya
gabungan mata pelajaran antara IPA dan IPA digabung menjadi IPAS untuk
memahami lingkungan sekitar yang pada kurikulum 2013 sempat terpisah. Untuk
mendapat pemahaman lebih jauh mengenai IPA di kurikulum prototipe, maka penulis
akan menjelaskan melalui makalah ini.
Dari makalah ini, peserta didik akan benar-benar memaknai tidak hanya tentang
pengetahuan daur air, namun juga memaknai bahwa sulitnya memperoleh air bersih
dan lebih menghargai air sebagai sumber kehidupan.
3.2 Saran
Bagi para guru dan calon guru, metode pembelajaran ini sangat cocok atau sesuai
dengan kurikulum 2013 sekarang. Diharapakan metode pembelajaran ini dapat di
terapkan bagi para pembaca terkhususnya para guru dan calon guru.

9
DAFTAR PUSTAKA

Amalia Fitri, DKK. (2021). Buku Panduan Guru Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial.
Jakarta Pusat : Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.

uns.ac.id. (2022, 17 Februari). Menguak Paradigma Baru Kurikulum Prototipe


(2022). Diakses pada 13 Maret 2022, dari https://uns.ac.id/id/uns-opinion/menguak-
paradigma-baru-kurikulum-prototipe-2022.html

amongguru.com. (2021, 01 Desember). Kurikulum Prototipe : Pengertian,


Karakteristik, dan Strategi Pengembangan. Diakses pada 13 Maret 2022, dari
https://www.amongguru.com/kurikulum-prototipe-pengertian-karakteristik-dan-strategi-
pengembangan/

imrantululi.net. (2021, 28 November). Implementasi Kurikulum Prototipe. Diakses


pada 13 Maret 2022, dari http://www.imrantululi.net/berita/detail/impelentasi-kurikulum-
prototipe

Amalia Fitri, DKK. (2021). Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial. Jakarta Pusat :
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.

smpn8solo.sch.id. (2022, 27 Januari). Apa Itu Kurikulum Prototipe? Diakses pada 13


Maret 2022, dari https://smpn8solo.sch.id/apa-itu-kurikulum-prototype/

10

Anda mungkin juga menyukai