1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah tentang “projek penguatan
profil pelajar pancasila”.
Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah turut
memberikan kontribusi dalam penyusunan makalah ini. Tentunya, tidak akan bisa
maksimal jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.
Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari
penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami
dengan rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah ini supaya dapat lebih baik lagi. Kami berharap semoga makalah yang kami
susun ini memberikan manfaat dan juga inspirasi untuk pembaca.
Penulis
2
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
KESIMPULAN ................................................................................................................. 11
3
BAB I
PENDAHULUAN
Kurikulum ini bertujusn untuk menguatkan pencapaian profil pelajar Pancasila yang
dikembangkan berdasarkan tema tertentu yang ditetapkan oleh pemerintah. Yang mana
proyek tersebut tidak diarahkan untuk mencapai target capaian pembelajaran tertentu,
sehingga tidak terikat pada konten mata pelajaran.,
1
Maka dari itu Untuk selanjutnya bagaimanakah profil pelajar pancasila itu dan
bagaimana penerapanya dan sebagainya, makalah ini bertujuan agar dapat menjawab
permasalahan tersebut.
1.3 TUJUAN
1. Dapat mengetahui pengertian dari profil pelajar pancasila
2. Dapat mengetahui projek penguatan profil pelajar pancasila
3. Dapat mengetahui Bagaimana penerapan P5 pada satuan pendidikan
2
BAB II
PEMBAHASAN
Profil pelajar Pancasila adalah karakter dan kemampuan yang dibangun dalam
keseharian dan dihidupkan dalam diri setiap individu peserta didik melalui budaya satuan
pendidikan, pembelajaran intrakurikuler, projek penguatan pro l pelajar Pancasila, dan
ekstrakurikuler.
Profil Pelajar Pancasila memiliki enam dimensi dan beberapa elemen di dalamnya.
2. Berkebhinekaan global
3. Mandiri
Pelajar Pancasila memiliki pemahaman terhadap diri dan situasi yang dihadapi serta
regulasi diri untuk mencapai tujuan dan meningkatkan kualitas hidupnya.
4. Bergotong royong
3
Pelajar Pancasila melakukan kolaborasi yang dibangun atas dasar kemanusiaan dan
kepedulian kepada bangsa dan negara sehingga dapat berbagi kepada sesama.
5. Bernalar kritis
6. Kreatif
Pelajar Pancasila yang kreatif adalah pelajar yang bisa menghasilkan gagasan, karya,
dan tindakan yang orisinal. Mereka juga memiliki keluwesan berpikir dalam mencari
alternatif solusi permasalahan.
Projek penguatan profil pelajar Pancasila adalah Projek Lintas Disiplin Ilmu yang
kontekstual dan berbasis pada kebutuhan masyarakat atau permasalahan di lingkungan satuan
pendidikan. (Pada pendidikan kesetaraan berupa projek pemberdayaan dan keterampilan
berbasis profil Pelajar Pancasila). Sebagai contoh projek tersebut bisa di salurkan dalam
bentuk,
Projek penguatan profil pelajar Pancasila, sebagai salah satu sarana pencapaian profil
pelajar Pancasila, memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk “mengalami
pengetahuan” sebagai proses penguatan karakter sekaligus kesempatan untuk belajar dari
4
lingkungan sekitarnya. Dalam kegiatan projek profil ini, peserta didik memiliki kesempatan
untuk mempelajari tema-tema atau isu penting seperti perubahan iklim, anti radikalisme,
kesehatan mental, budaya, wirausaha, teknologi, dan kehidupan berdemokrasi sehingga
peserta didik dapat melakukan aksi nyata dalam menjawab isu-isu tersebut sesuai dengan
tahapan belajar dan kebutuhannya. Projek penguatan profil pelajar Pancasila diharapkan
dapat menginspirasi peserta didik untuk berkontribusi bagi lingkungan sekitarnya.
Bagi pekerja di dunia modern, keberhasilan menjalankan projek akan menjadi prestasi
Dalam skema kurikulum, pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila terdapat di
dalam rumusan Kepmendikbudristek No.56/M/2022 tentang Pedoman Penerapan Kurikulum
dalam Rangka Pemulihan Pembelajaran yang menyebutkan bahwa Struktur Kurikulum di
jenjang PAUD serta Pendidikan Dasar dan Menengah terdiri atas kegiatan pembelajaran
intrakurikuler dan projek penguatan profil pelajar Pancasila. Sementara pada Pendidikan
Kesetaraan terdiri atas mata pelajaran kelompok umum serta pemberdayaan dan keterampilan
berbasis profil pelajar Pancasila.Penguatan projek profil pelajar Pancasila diharapkan dapat
menjadi sarana yang optimal dalam mendorong peserta didik menjadi pelajar sepanjang hayat
yang kompeten, berkarakter, dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
Pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila dilakukan secara fleksibel dari
segi muatan, kegiatan, dan waktu pelaksanaan. Projek penguatan profil pelajar Pancasila
dirancang terpisah dari intrakurikuler. Tujuan, muatan, dan kegiatan pembelajaran projek
tidak harus dikaitkan dengan tujuan dan materi pelajaran intrakurikuler. Satuan pendidikan
dapat melibatkan masyarakat dan/atau dunia kerja untuk merancang dan menyelenggarakan
projek penguatan profil pelajar Pancasila.
5
Prinsip kontekstual berkaitan dengan upaya mendasarkan kegiatan pembelajaran pada
pengalaman nyata yang dihadapi dalam keseharian. Prinsip ini mendorong pendidik
dan peserta didik untuk dapat menjadikan lingkungan sekitar dan realitas kehidupan
sehari-hari sebagai bahan utama pembelajaran.
3. Berpusat Pada Peserta Didik
Prinsip berpusat pada peserta didik berkaitan dengan skema pembelajaran yang
mendorong peserta didik untuk menjadi subjek pembelajaran yang aktif mengelola
proses belajarnya secara mandiri, termasuk memiliki kesempatan memilih dan
mengusulkan topik projek profil sesuai minatnya.
4. Eksploratif
Prinsip eksploratif berkaitan dengan semangat untuk membuka ruang yang lebar bagi
proses pengembangan diri dan inkuiri, baik terstruktur maupun bebas. Projek
penguatan profil pelajar Pancasila tidak berada dalam struktur intrakurikuler yang
terkait dengan berbagai skema formal pengaturan mata peserta didikan.
Secara umum Manfaat projek penguatan profil pelajar Pancasila adalah memberikan
ruang bagi semua anggota komunitas satuan pendidikan untuk dapat mempraktikkan dan
mengamalkan profil pelajar Pancasila. Sedangkan berdasarkan
6
Memberi ruang dan waktu untuk peserta didik mengembangkan kompetensi dan
memperkuat karakter dan profil pelajar Pancasila.
Merencanakan proses pembelajaran projek profil dengan tujuan akhir yang jelas.
Mengembangkan kompetensi sebagai pendidik yang terbuka untuk berkolaborasi
dengan pendidik dari mata pelajaran lain untuk memperkaya hasil pembelajaran.
SMA NEGERI 2 PACITAN adalah salah satu satuan pendidikan dengan jenjang
SMA di Kayen, Kec. Pacitan, Kab. Pacitan, Jawa Timur. Dalam menjalankan kegiatannya,
SMA NEGERI 2 PACITAN berada di bawah naungan Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan. SMA NEGERI 2 PACITAN memiliki akreditasi A
Dalam satu tahun SMA NEGERI 2 PACITAN memilih tiga tema yang harus di
projekan, 3 projek tersebut yaitu:
C. Proyek Yang Menjadi Fokus Utama Dari Makalah Ini Adalah Proyek Dengan
Tema Kewirausahaan
7
Pemahaman bahwa program kewirausahaan adalah program yang membangun
kesadaran, menggali potensi diri dan daerah, serta memberdayakan pengetahuan dan
keterampilan yang dimiliki dalam mengembangkan wirausaha.
Pengetahuan dan keterampilan yang dilatih adalah hal penting yang dibutuhkan di
dunia nyata apapun peran yang nantinya dipilih siswa saat dewasa.
Komitmen seluruh warga sekolah untuk menerapkan nilai-nilai penting
kewirausahaan: kreativitas, inovasi, kepemimpinan, komitmen, pantang menyerah,
berintegritas, berjiwa pemimpin, mandiri, berkomitmen, pantang menyerah. Hal ini
tidak terbatas diterapkan pada jam mata pelajaran Kewirausahaan saja, tapi
dilaksanakan pada bidang lainnya.
Pemahaman bahwa meskipun ada tahap di mana siswa akan diminta untuk membuat
sebuah rancangan usaha dan menjalankannya, keberhasilan dari projek kewirausahaan
ini ditentukan pada perubahan perilaku dan cara pandang siswa tentang
kewirausahaan dan bagaimana mereka menerapkan nilai-nilai tersebut dalam
kehidupan (tidak ditentukan dari seberapa banyak laba penjualan yang dapat
dihasilkan siswa).
Memberikan bimbingan bagi siswa sekaligus memberikan ruang bagi siswa untuk
menuangkan kreativitas mereka. Hal ini termasuk bersikap terbuka dalam menerima
masukan program dari siswa yang berhubungan dengan kewirausahaan.
Membina hubungan dengan pemerintah dan wirausahawan daerah agar dapat menjadi
partner dalam pelaksanaan program kewirausahaan.
Menyiapkan waktu khusus yang dikoordinasikan dengan seluruh guru mata pelajaran,
jika akan ada hari yang dipakai untuk kunjungan, observasi, unjuk karya atau lainnya
agar seluruh kegiatan belajar mengajar tetap berjalan dengan baik.
8
Dengan menerapkan project kewirausahaan, pelajar akan berlatih untuk mengambil
keputusan dan resiko, serta meningkatkan hubugan interpersonal, kerja sama, kemampuan
berbicara di depan public, dan rasa percaya diri.
Tema Kewirausahaan SMA yang mengacu kepada dimensi Profil Pelajar Pancasila,
dengan Projek “Aquascape” ini bertujuan untuk membangun kesadaran, menggali potensi diri
dan daerah, serta memberdayakan pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki dalam
mengembangkan wirausaha.
9
Perencanaan Menggali & mengembangkan ide 22
Merencanakan usaha
Berkolaborasi dan kerja sama
Aksi/pelaksanaan Strategi dan inovasi dalam 75
berwirausaha
Pembuatan Aquascape
Penyempurnaan karya
Pelaporan Membuat laporan tertulis 22
Menyajikan hasil karya / prototype
Penilaian dan refleksi Penilaian 32
Refleksi
Total 162
Projek ini terdiri dari 5 tahap: pengenalan, kontekstualisasi, perencanaan, aksi, dan
refleksi. Tahap pengenalan dan kontekstualisasi adalah bagian dari penyadaran
kewirausahaan. Mengacu pada Program Kewirausahaan Pemuda, kedua tahap ini:
“dimaksudkan untuk memberikan dorongan dan pemacu untuk tumbuh dan berkembangnya
sikap mental, cara pandang (mindset) serta motivasi untuk berwirausaha. Program
penyadaran ini ditujukan untuk menumbuhkan beberapa sikap mental yang dibutuhkan untuk
menjadi seorang wirausahawan. Hal ini sangat penting dilaksanakan mengingat motivasi
sebagian besar pemuda Indonesia untuk berwirausaha masih cukup rendah.”
Tahap berikutnya adakah perencanaan, aksi, dan refleksi. Mengacu pada Program
Kewirausahaan Pemuda, kedua tahap ini: “dilaksanakan untuk memberikan bekal
pengetahuan dan ketrampilan kepada pemuda dalam mengembangkan wirausaha.
Pengetahuan dan ketrampilan yang diberikan setalah pemuda tersebut sadar akan pentingnya
berwirausaha, sehingga mereka memiliki motivasi dan sikap mental untuk berwirausaha
dengan mengembangkan ide-ide usaha yang ada. Pemberdayaan ini dilaksanakan melalui
penyelenggaraan pendidikan, pelatihan dan penyuluhan tentang kewirausahaan. Pelatihan,
pendidikan dan penyuluhan yang diberikan harus melalui tahap anisis kebutuhan sehingga
pelatihan dan pendidikan yang diberikan tepat sasaran Pelaksanaan projek ini diharapkan
dapat memberikan manfaat bagi semua pihak yang terlibat: siswa, orangtua, guru, sekolah,
masyarakat sekitar, pemerintah daerah, dan pihak lainnya.
10
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
11
DAFTAR PUSTAKA
12