Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA

Disusun untuk memnuhi tugas matakuliah manajemen pendidikan kejuruan


Dosen pengampu :
1. Dr. Ir. Ulfah Mediaty Arief, M. T., IPM
2. Dr. Ir. Sri Sukamta, M. Si., IPM

Disusun oleh : kelompok 1


Anggota kelompok :
1. Ahmad Yusif ( 5301420044 )
2. Nindi Mustika Sari ( 5301420050 )
3. Rizki Abdul Malik ( 5301420067 )

PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO


TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2022

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah tentang “projek penguatan
profil pelajar pancasila”.

Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah turut
memberikan kontribusi dalam penyusunan makalah ini. Tentunya, tidak akan bisa
maksimal jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.

Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari
penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami
dengan rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah ini supaya dapat lebih baik lagi. Kami berharap semoga makalah yang kami
susun ini memberikan manfaat dan juga inspirasi untuk pembaca.

Semarang, 12 November 2022

Penulis

2
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG ........................................................................................... 1


B. RUMUSAN MASALAH....................................................................................... 2
C. TUJUAN ................................................................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN PROFIL PELAJAR PANCASILA .......................................... 3


B. PENGERTIAN P5 ................................................................................................ 4
C. PENERAPAN P5 DISATUAN PENDIDIKAN .................................................. 7

BAB III PENUTUP

KESIMPULAN ................................................................................................................. 11

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 12

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Kurikulum memegang kedudukan kunci dalam pendidikan. Hal ini dikarenakan


sangat berkaitan erat dengan penentuan arah, isi dan proses pendidikan, yang pada akhirnya
menentukan macam dan kualifikasi lulusan suatu lembaga pendidikan. Kurikulum
menyangkut suatu rencana dan pelaksanaan pendidikan baik di lingkup kelas, sekolah,
daerah, wilayah maupun nasional. Menurut Sukmadinata (2001: 5) kurikulum (curriculum)
merupakan suatu rencana yang memberikan pedoman atau pegangan dalam proses kegiatan
belajar-mengajar.

Perubahan terhadap kurikulum pendidikan di Indonesia merupakan upaya lain untuk


meningkatkan kualitas pendidikan. Setelah Indonesia merdeka, kurikulum di Indonesia telah
mengalami sepuluh kali perubahan, yaitu pada tahun 1947, 1952, 1964, 1968, 1975, 1984,
1994, 2004, 2006, dan 2013. Berbagai perubahan tersebut bertujuan untuk menyempurnakan
kurikulum sebelumnya, dimana kurikulum disesuaikan dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dan tuntutan perkembangan jaman. Tujuan lain adanya
perubahan kurikulum bahwa perubahan kurikulum pada dasarnya bahwa kurikulum harus
bisa menjawab tantangan di masa depan dalam hal penguasaan pengetahuan, sikap, dan
keterampilan untuk bisa beradaptasi dengan lingkungan yang selalu berubah.

kurikulum merdeka merupakan kurikulum pembelajaran intrakurikuler yang beragam.


Di mana konten akan lebih optimal agar peserta didik mempunyai waktu yang cukup untuk
mendalami konsep dan menguatkan kompetensi. Nantinya, guru memiliki kekuasaan untuk
memilih berbagai perangkat ajar sehingga pembelajaran bisa disesuaikan dengan kebutuhan
belajar dan minat peserta didik.

Kurikulum ini bertujusn untuk menguatkan pencapaian profil pelajar Pancasila yang
dikembangkan berdasarkan tema tertentu yang ditetapkan oleh pemerintah. Yang mana
proyek tersebut tidak diarahkan untuk mencapai target capaian pembelajaran tertentu,
sehingga tidak terikat pada konten mata pelajaran.,

1
Maka dari itu Untuk selanjutnya bagaimanakah profil pelajar pancasila itu dan
bagaimana penerapanya dan sebagainya, makalah ini bertujuan agar dapat menjawab
permasalahan tersebut.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Apa pengertian dari profil pelajar pancasila ?
2. Apa pengertian projek penguatan profil pelajar pancasila ?
3. Bagaimana penerapan P5 pada satuan pendidikan ?

1.3 TUJUAN
1. Dapat mengetahui pengertian dari profil pelajar pancasila
2. Dapat mengetahui projek penguatan profil pelajar pancasila
3. Dapat mengetahui Bagaimana penerapan P5 pada satuan pendidikan

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN PROFIL PELAJAR PANCASILA

Profil pelajar Pancasila adalah karakter dan kemampuan yang dibangun dalam
keseharian dan dihidupkan dalam diri setiap individu peserta didik melalui budaya satuan
pendidikan, pembelajaran intrakurikuler, projek penguatan pro l pelajar Pancasila, dan
ekstrakurikuler.

A. Kegunaan Profil Pelajar Pancasila


1. Menerjemahkan tujuan dan visi pendidikan ke dalam format yang lebih mudah
dipahami oleh seluruh pemangku kepentingan pendidikan.
2. Menjadi kompas bagi pendidik dan pelajar Indonesia.
3. Tujuan akhir segala pembelajaran, program, dan kegiatan di satuan pendidikan.
B. Dimensi Dan Elemen Profil Pelajar Pancasila

Profil Pelajar Pancasila memiliki enam dimensi dan beberapa elemen di dalamnya.

1. Beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia

Pelajar Pancasila mengimani dan mengamalkan nilai dan ajaran


agama/kepercayaannya. Hal ini diwujudkan dalam akhlak yang baik pada diri sendiri, sesama
manusia, alam, dan negara Indonesia (nasionalisme).

2. Berkebhinekaan global

Pelajar Pancasila mengenal dan mencintai budaya dan negaranya (nasionalisme),


menghargai budaya lain, serta mampu berkomunikasi dan berinteraksi antar budaya. Mereka
juga melakukan refleksi terhadap pengalaman kebhinekaannya sehingga dapat menyelaraskan
perbedaan budaya untuk mewujudkan masyarakat inklusif, adil, dan berkelanjutan.

3. Mandiri

Pelajar Pancasila memiliki pemahaman terhadap diri dan situasi yang dihadapi serta
regulasi diri untuk mencapai tujuan dan meningkatkan kualitas hidupnya.

4. Bergotong royong

3
Pelajar Pancasila melakukan kolaborasi yang dibangun atas dasar kemanusiaan dan
kepedulian kepada bangsa dan negara sehingga dapat berbagi kepada sesama.

5. Bernalar kritis

Pelajar Pancasila yang bernalar kritis menganalisis dan mengevaluasi semua


informasi maupun gagasan yang diperoleh dengan baik. Mereka juga mampu mengevaluasi
dan merefleksi penalaran dan pemikirannya sendiri.

6. Kreatif

Pelajar Pancasila yang kreatif adalah pelajar yang bisa menghasilkan gagasan, karya,
dan tindakan yang orisinal. Mereka juga memiliki keluwesan berpikir dalam mencari
alternatif solusi permasalahan.

2.2 PENGERTIAN PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA

Projek penguatan profil pelajar Pancasila adalah Projek Lintas Disiplin Ilmu yang
kontekstual dan berbasis pada kebutuhan masyarakat atau permasalahan di lingkungan satuan
pendidikan. (Pada pendidikan kesetaraan berupa projek pemberdayaan dan keterampilan
berbasis profil Pelajar Pancasila). Sebagai contoh projek tersebut bisa di salurkan dalam
bentuk,

1. Intrakurikuler yang di salurkan dalam muatan Pelajaran, Kegiatan/pengalaman,


belajar.
2. Ekstrakurikuler yang di salurkan dalam kegiatan untuk mengembangkan minat dan
bakat.
3. Budaya Satuan Pendidikan yang bisa berupa iklim satuan pendidikan, kebijakan, pola
interaksi dan komunikasi, serta norma yang berlaku di satuan pendidikan.

Dari semua bentuk projek yanb di gunakan tersebut di lakukan dengan


melatarbaelakangi dari profil pelajar pancasila.

A. Perlunya Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila

Projek penguatan profil pelajar Pancasila, sebagai salah satu sarana pencapaian profil
pelajar Pancasila, memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk “mengalami
pengetahuan” sebagai proses penguatan karakter sekaligus kesempatan untuk belajar dari
4
lingkungan sekitarnya. Dalam kegiatan projek profil ini, peserta didik memiliki kesempatan
untuk mempelajari tema-tema atau isu penting seperti perubahan iklim, anti radikalisme,
kesehatan mental, budaya, wirausaha, teknologi, dan kehidupan berdemokrasi sehingga
peserta didik dapat melakukan aksi nyata dalam menjawab isu-isu tersebut sesuai dengan
tahapan belajar dan kebutuhannya. Projek penguatan profil pelajar Pancasila diharapkan
dapat menginspirasi peserta didik untuk berkontribusi bagi lingkungan sekitarnya.

Bagi pekerja di dunia modern, keberhasilan menjalankan projek akan menjadi prestasi
Dalam skema kurikulum, pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila terdapat di
dalam rumusan Kepmendikbudristek No.56/M/2022 tentang Pedoman Penerapan Kurikulum
dalam Rangka Pemulihan Pembelajaran yang menyebutkan bahwa Struktur Kurikulum di
jenjang PAUD serta Pendidikan Dasar dan Menengah terdiri atas kegiatan pembelajaran
intrakurikuler dan projek penguatan profil pelajar Pancasila. Sementara pada Pendidikan
Kesetaraan terdiri atas mata pelajaran kelompok umum serta pemberdayaan dan keterampilan
berbasis profil pelajar Pancasila.Penguatan projek profil pelajar Pancasila diharapkan dapat
menjadi sarana yang optimal dalam mendorong peserta didik menjadi pelajar sepanjang hayat
yang kompeten, berkarakter, dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.

Pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila dilakukan secara fleksibel dari
segi muatan, kegiatan, dan waktu pelaksanaan. Projek penguatan profil pelajar Pancasila
dirancang terpisah dari intrakurikuler. Tujuan, muatan, dan kegiatan pembelajaran projek
tidak harus dikaitkan dengan tujuan dan materi pelajaran intrakurikuler. Satuan pendidikan
dapat melibatkan masyarakat dan/atau dunia kerja untuk merancang dan menyelenggarakan
projek penguatan profil pelajar Pancasila.

B. Prinsip-Prinsip Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila


1. Holistik
Holistik bermakna memandang sesuatu secara utuh dan menyeluruh, tidak parsial atau
terpisah-pisah. Dalam konteks perancangan Projek Penguatan profil pelajar Pancasila,
kerangka berpikir holistik mendorong kita untuk menelaah sebuah tema secara utuh
dan melihat keterhubungan dari berbagai hal untuk memahami sebuah isu secara
mendalam.
2. Kontekstual

5
Prinsip kontekstual berkaitan dengan upaya mendasarkan kegiatan pembelajaran pada
pengalaman nyata yang dihadapi dalam keseharian. Prinsip ini mendorong pendidik
dan peserta didik untuk dapat menjadikan lingkungan sekitar dan realitas kehidupan
sehari-hari sebagai bahan utama pembelajaran.
3. Berpusat Pada Peserta Didik
Prinsip berpusat pada peserta didik berkaitan dengan skema pembelajaran yang
mendorong peserta didik untuk menjadi subjek pembelajaran yang aktif mengelola
proses belajarnya secara mandiri, termasuk memiliki kesempatan memilih dan
mengusulkan topik projek profil sesuai minatnya.
4. Eksploratif
Prinsip eksploratif berkaitan dengan semangat untuk membuka ruang yang lebar bagi
proses pengembangan diri dan inkuiri, baik terstruktur maupun bebas. Projek
penguatan profil pelajar Pancasila tidak berada dalam struktur intrakurikuler yang
terkait dengan berbagai skema formal pengaturan mata peserta didikan.

C. Manfaat Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila

Secara umum Manfaat projek penguatan profil pelajar Pancasila adalah memberikan
ruang bagi semua anggota komunitas satuan pendidikan untuk dapat mempraktikkan dan
mengamalkan profil pelajar Pancasila. Sedangkan berdasarkan

1) Untuk Satuan Pendidikan


 Menjadikan satuan pendidikan sebagai sebuah ekosistem yang terbuka untuk
partisipasi dan keterlibatan masyarakat.
 Menjadikan satuan pendidikan sebagai organisasi pembelajaran yang
berkontribusi kepada lingkungan dan komunitas di sekitarnya.
2) Untuk pendidik
 Memberi ruang dan waktu untuk peserta didik mengembangkan kompetensi dan
memperkuat karakter dan profil pelajar Pancasila.
 Merencanakan proses pembelajaran projek profil dengan tujuan akhir yang jelas.
 Mengembangkan kompetensi sebagai pendidik yang terbuka untuk berkolaborasi
dengan pendidik dari mata pelajaran lain untuk memperkaya hasil pembelajaran.
3) Untuk peserta didik

6
 Memberi ruang dan waktu untuk peserta didik mengembangkan kompetensi dan
memperkuat karakter dan profil pelajar Pancasila.
 Merencanakan proses pembelajaran projek profil dengan tujuan akhir yang jelas.
 Mengembangkan kompetensi sebagai pendidik yang terbuka untuk berkolaborasi
dengan pendidik dari mata pelajaran lain untuk memperkaya hasil pembelajaran.

2.3 PENERAPAN PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA


A. Profil SMA NEGERI 2 PACITAN

SMA NEGERI 2 PACITAN adalah salah satu satuan pendidikan dengan jenjang
SMA di Kayen, Kec. Pacitan, Kab. Pacitan, Jawa Timur. Dalam menjalankan kegiatannya,
SMA NEGERI 2 PACITAN berada di bawah naungan Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan. SMA NEGERI 2 PACITAN memiliki akreditasi A

B. Penerapan P5 di SMA NEGERI 2 PACITAN

Pelaksanaan P5 di SMA Negeri 2 Pacitan menggunakan sistem blok yaitu 1 minggu


penuh sesuai dengan alokasi waktu yang telah direncanakan. Perhitungan waktu pelaksanaan
P5 dalam 1 tahun 486 jam pelajaran atau 30% dari alokasi total jam pelajaran. Terdapat 3
Projek dalam 1 tahun, sehingga tiap projek memiliki alokasi waktu 162 JP.

Dalam satu tahun SMA NEGERI 2 PACITAN memilih tiga tema yang harus di
projekan, 3 projek tersebut yaitu:

1. Proyek 1 dengan tema kewirausahaan,


2. Proyek 2 dengan tema kearifan lokal,
3. Proyek 3 dengan tema bangunlah jiwa dan raganya.

C. Proyek Yang Menjadi Fokus Utama Dari Makalah Ini Adalah Proyek Dengan
Tema Kewirausahaan

Hal Yang Perlu Diperhatikan Sebelum Memulai Projek

7
 Pemahaman bahwa program kewirausahaan adalah program yang membangun
kesadaran, menggali potensi diri dan daerah, serta memberdayakan pengetahuan dan
keterampilan yang dimiliki dalam mengembangkan wirausaha.
 Pengetahuan dan keterampilan yang dilatih adalah hal penting yang dibutuhkan di
dunia nyata apapun peran yang nantinya dipilih siswa saat dewasa.
 Komitmen seluruh warga sekolah untuk menerapkan nilai-nilai penting
kewirausahaan: kreativitas, inovasi, kepemimpinan, komitmen, pantang menyerah,
berintegritas, berjiwa pemimpin, mandiri, berkomitmen, pantang menyerah. Hal ini
tidak terbatas diterapkan pada jam mata pelajaran Kewirausahaan saja, tapi
dilaksanakan pada bidang lainnya.
 Pemahaman bahwa meskipun ada tahap di mana siswa akan diminta untuk membuat
sebuah rancangan usaha dan menjalankannya, keberhasilan dari projek kewirausahaan
ini ditentukan pada perubahan perilaku dan cara pandang siswa tentang
kewirausahaan dan bagaimana mereka menerapkan nilai-nilai tersebut dalam
kehidupan (tidak ditentukan dari seberapa banyak laba penjualan yang dapat
dihasilkan siswa).
 Memberikan bimbingan bagi siswa sekaligus memberikan ruang bagi siswa untuk
menuangkan kreativitas mereka. Hal ini termasuk bersikap terbuka dalam menerima
masukan program dari siswa yang berhubungan dengan kewirausahaan.
 Membina hubungan dengan pemerintah dan wirausahawan daerah agar dapat menjadi
partner dalam pelaksanaan program kewirausahaan.
 Menyiapkan waktu khusus yang dikoordinasikan dengan seluruh guru mata pelajaran,
jika akan ada hari yang dipakai untuk kunjungan, observasi, unjuk karya atau lainnya
agar seluruh kegiatan belajar mengajar tetap berjalan dengan baik.

Rangkaian kegiatan pada Tema Kewirausahaan dengan Projek “Aquascape”


melibatkan berbagai disiplin ilmu dalam pelaksanaannya. Pengenalan etika dan integritas
lewat pelajaran agama dan budi pekerti serta budaya lokal; pembuatan berbagai macam teks
seperti proposal, iklan, surat yang melibatkan pelajaran bahasa; penghitungan dasar hasil
survey, harga, dan biaya dari pelajaran Matematika; pengenalan potensi daerah lewat
pelajaran IPS dan IPA, menumbuhkan sikap kerjasama lewat kerja kelompok berbagai bidang
ilmu dan juga pelajaran Olahraga, dan lainnya.

8
Dengan menerapkan project kewirausahaan, pelajar akan berlatih untuk mengambil
keputusan dan resiko, serta meningkatkan hubugan interpersonal, kerja sama, kemampuan
berbicara di depan public, dan rasa percaya diri.

Tema Kewirausahaan SMA yang mengacu kepada dimensi Profil Pelajar Pancasila,
dengan Projek “Aquascape” ini bertujuan untuk membangun kesadaran, menggali potensi diri
dan daerah, serta memberdayakan pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki dalam
mengembangkan wirausaha.

Projek 1 dengan tema Kewirausahaan adalah Pembuatan Aquascape. Aquascape


adalah seni mengatur tanaman air dan batu, batu karang, koral, atau kayu apung, secara alami
dan indah di dalam akuarium sehingga memberikan efek seperti berkebun di bawah air
(Widhianto;2012). Tujuan utama Aquascaping yaitu untuk menciptakan sebuah
pemandangan bawah air yang bagus dengan mempertimbangkan aspek pemeliharaan
tanaman air. Seperti tanaman pada umumnya, tanaman air juga membutuhkan energi melalui
proses fotosintesis. Fotosintesis adalah proses sintesis karbohidrat dari bahan bahan
anorganik (CO2 dan H2O) pada tumbuhan berpigmen dengan bantuan energi cahaya
matahari (Nio song Ai;2012). Ada beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam proses
fotosintesis antara lain yaitu pencahayaan/lighting sebagai pengganti sinar matahari, tingkat
kekeruhan air dan suhu air pada aquascape. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal
pada proses fotosintesis tumbuhan aquascape maka perlu dilakukan perawatan secara intens
dan rutin.

D. Tahapan Dalam Kegiatan Projek Pembuatan Aquascape

Tahapan Uraian Kegiatan JP Tempat


Pengenalan  Penjelasan umum tentang P5 & 6 Museum
Kurikulum Merdeka. Geopark
 Observasi di Geopark Pacitan, Pacitan
melihat pemandangan dan struktur
gunung api purba.
 Materi menggali potensi diri.
Kontekstualisasi  Mengenal Aquascape 4
 Analisis sumber daya pembuatan
Aquascape

9
Perencanaan  Menggali & mengembangkan ide 22
 Merencanakan usaha
 Berkolaborasi dan kerja sama
Aksi/pelaksanaan  Strategi dan inovasi dalam 75
berwirausaha
 Pembuatan Aquascape
 Penyempurnaan karya
Pelaporan  Membuat laporan tertulis 22
 Menyajikan hasil karya / prototype
Penilaian dan refleksi  Penilaian 32
 Refleksi
Total 162
Projek ini terdiri dari 5 tahap: pengenalan, kontekstualisasi, perencanaan, aksi, dan
refleksi. Tahap pengenalan dan kontekstualisasi adalah bagian dari penyadaran
kewirausahaan. Mengacu pada Program Kewirausahaan Pemuda, kedua tahap ini:
“dimaksudkan untuk memberikan dorongan dan pemacu untuk tumbuh dan berkembangnya
sikap mental, cara pandang (mindset) serta motivasi untuk berwirausaha. Program
penyadaran ini ditujukan untuk menumbuhkan beberapa sikap mental yang dibutuhkan untuk
menjadi seorang wirausahawan. Hal ini sangat penting dilaksanakan mengingat motivasi
sebagian besar pemuda Indonesia untuk berwirausaha masih cukup rendah.”

Tahap berikutnya adakah perencanaan, aksi, dan refleksi. Mengacu pada Program
Kewirausahaan Pemuda, kedua tahap ini: “dilaksanakan untuk memberikan bekal
pengetahuan dan ketrampilan kepada pemuda dalam mengembangkan wirausaha.
Pengetahuan dan ketrampilan yang diberikan setalah pemuda tersebut sadar akan pentingnya
berwirausaha, sehingga mereka memiliki motivasi dan sikap mental untuk berwirausaha
dengan mengembangkan ide-ide usaha yang ada. Pemberdayaan ini dilaksanakan melalui
penyelenggaraan pendidikan, pelatihan dan penyuluhan tentang kewirausahaan. Pelatihan,
pendidikan dan penyuluhan yang diberikan harus melalui tahap anisis kebutuhan sehingga
pelatihan dan pendidikan yang diberikan tepat sasaran Pelaksanaan projek ini diharapkan
dapat memberikan manfaat bagi semua pihak yang terlibat: siswa, orangtua, guru, sekolah,
masyarakat sekitar, pemerintah daerah, dan pihak lainnya.

10
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Perubahan kurikulum diindonesia bertuan untuk membuat proses pembelajaran yang


lebih baik, tidak berbeda dengan tujuan kurikukulum merdeka, dengan program p5
diharapkan siswa dan siswi di indonesia mendapatkan profil pelajar pancasila yang ideal.
Dengan Projek penguatan profil pelajar Pancasila, sebagai salah satu sarana pencapaian profil
pelajar Pancasila, memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk “mengalami
pengetahuan” sebagai proses penguatan karakter sekaligus kesempatan untuk belajar dari
lingkungan sekitarnya. Dalam kegiatan projek profil ini, peserta didik memiliki kesempatan
untuk mempelajari tema-tema atau isu penting, sebagai contoh terdapat penerapan projek
penguatan profil pelajar pancasila yang ada di SMA Negeri 2 Pacitan yang dimana sekolah
tersebut mengambil tiga tema yaitu kewirausahaan, kearifan lokal dan bangunlah jiwa dan
raganya.

11
DAFTAR PUSTAKA

admin. (2022). PELAKSANAAN P5 (PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR


PANCASILA). pacitan: SMA N 2 Pacitan.

Nugraha, J. (2022). Mengenal Tujuan Kurikulum Merdeka, Pahami Bedanya dengan


Kurikulum Sebelumnya. jateng: merdeka.com.

Nugroho, F. T. (2022). Pengertian Profil Pelajar Pancasila, Kegunaan, dan Dimensinya.


jakarta: bola.com.

12

Anda mungkin juga menyukai