Anda di halaman 1dari 31

PROGRAM PROJEK PENGUATAN

PROFIL PELAJAR PANCASILA (P5)


SMAN 11 SOLOK SELATAN

DINAS PENDIDIKAN
PROVINSI SUMATERA
BARAT
CABANG DINAS PENDIDIKAN WILAYAH III SOLOK
RAYA TAHUN PELAJARAN 2023 - 2024

i
LEMBAR PENGESAHAN

Berdasarkan keputusan menteri pendidikan, kebudayaan, riset, dan


teknologi republik indonesia nomor 262/m/2022 tentang perubahan atas keputusan
menteri pendidikan, kebudayaan, riset, dan teknologi nomor 56/m/2022 tentang
pedoman penerapan kurikulum dalam rangka pemulihan pembelajaran, maka
disusunlah program sebagai sebuah pedoman dalam kegiatan projek profil SMAN
11 Solok Selatan. Program ini meliputi tim fasilitator, tema projek, dimensi, alur
aktivitas projek, alokasi waktu dan asesmen projek profil.

Mengetahui,

Kepala SMAN 11 Solok Selatan Koordinator

Lili Suryani, S.Pd., M.M Tri Rahayu, S.Pd

NIP. 197007072005012007 NIP. 198910052019031023

ii
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah swt karena berkat rahmat
dan izin Allah jualah penyusun dapat menyelesaikan sebuah program yang dapat
digunakan sebagai acuan dalam melaksanakan kegiatan projek profil SMAN 11 Solok
Selatan. Adapun Rencana Kerja ini akan lebih diarahkan pada peningkatan
keterampilan siswa. Hal ini akan memberikan sebuah motivasi siswa untuk belajar
dalam melaksanakan projek yang direncanakan di awal projek.

Selanjutnya untuk lebih berkembangnya projek P5 tak terlepas dari kerja sama
dari berbagai pihak seperti peran kepala sekolah, wakil kurikulum dan guru- guru bidang
studi yang terkait serta seluruh komunitas sekolah.

Demikianlah yang dapat penyusun paparkan dan oleh karena itu dalam
kesempatan ini penyusun menyampaikan rasa terimakasih kepada semua pihak
yang telah ikut andil dalam menyusun program ini terutama kepada : 1). Kepala
SMAN 11 Solok Selatan 2). Wakil Kurikulum SMAN 11 Solok Selatan 3). Bapak dan Ibu
staf pengajar SMAN 11 Solok Selatan dan teman- teman sejawat yang telah
memberikan dorongan dan semangat sehingga terlaksananya penyusunan Program
Kerja ini, Amin yarabbil’alamin.

Penyusun menyadari sepenuhnya di dalam penyusunan Program Kerja ini


masih banyak kekurangan dan kelemahan yang disebabkan oleh keterbatasan
pengetahuan dan pengalaman yang penyusun miliki. Oleh sebab itu kritik dan saran
sangatlah penyusun harapkan, demi kesempurnaan penyusunan Laporan. Akhirnya
harapan penyusun, semoga Program ini bermanfaat bagi pendidikan .

Sungai Gading, Juni 2023

Penyusun

3
DAFTAR ISI

COVER........................................................................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN.............................................................................................. ii

KATAPENGANTAR........................................................................................................ iii

DAFTAR ISI.................................................................................................................... iv

BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................1

BAB II TIM FASILITATOR DAN KOORDINATOR.........................................................2

BAB III RENCANA KEGIATAN P5...............................................................................

BAB IV PENUTUP........................................................................................................

4
BAB I
PENDAHULUA
N

A. Latar belakang

Projek penguatan profil pelajar Pancasila merupakan kegiatan kokurikuler


berbasis projek untuk menguatkan upaya pencapaian kompetensi dan karakter
sesuai dengan profil pelajar Pancasila yang disusun berdasarkan Standar
Kompetensi Lulusan. Projek tersebut merupakan sarana untuk mencapai
berbagai target dalam Profil Pelajar Pancasila, dan diharapkan dapat
memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengalami pengetahuan
sebagai proses penguatan karakter dan sebagai bentuk belajar dari lingkungan
sosial mereka secara nyata.

B. Dasar Pemikiran
1. Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Republik Indonesia nomor 262/M/2022 tentang Perubahan Atas Keputusan
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi Nomor 56/M/2022
Tentang Pedoman Penerapan Kurikulum Dalam Rangka Pemulihan
Pembelajaran
2. Panduan Pengembangan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dari
Badan Stndar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kementerian
Pendidikan, Kebudayaan dan Teknologi Republik Indonesia

C. Tujuan

Sebagai bahan acuan bagi Tim Fasilitator dalam menjalankan tugasnya.

5
BAB II
TIM FASILITATOR

A. Tim Fasilitator dan Koordinator


Tim fasilitator projek profil terdiri dari sejumlah pendidik yang
berperan merencanakan, menjalankan, dan mengevaluasi projek profil.
Tim fasilitator dibentuk dan dikelola oleh kepala satuan pendidikan dan
koordinator projek profil. Jumlah tim fasilitator projek profil dapat
disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan satuan pendidikan.
Tabel 2.1 Fasilitator dan Koordinator
Jabatan
X IIS X MIPA
Tim
Koordinator
Tri Rahayu, S.Pd
:
Tema I Gaya Hidup Berkelanjutan
1. Satria Oskandar, S.Pd 1. Rizki Fazrianto, S.Pd
Fasilitator 2. Ari Yolanda, S.Pd 2. Ali Firdausi,S.Pd. I
3. Epa Priyani, S.Pd 3. Vera Baktelly,S.Pd
Tema II Kearifan Lokal
1. Era erda Yani, S.Pd 1. Yuslidar, S.Pd
Fasilitator 2. Resi Febriani, S.Pd 2. Rade Suhendra, S.Pd
3. Rosi Yonita, S.Pd 3. Liza Amelia, S.Pd
Tema II Kewirausahaan
1. Purwanti, S.Pd 1. Kanidah, S.Pd
Fasilitator 2. Deprianto, S.Pd 2. Della Yuriska, S.Pd
3. Sri Hadiyatur. R, S.Pd 3. Fanny Rahmadani, S.Pd

B. Tugas Pokok Tim Fasilitator

1. Kepala Sekolah

a. Membentuk tim projek profil dan turut merencanakan


projek profil.

b. Mendampingi jalannya projek profil dan melakukan


pengelolaan sumber daya satuan pendidikan
secara transparan dan akuntabel.
c. Melakukan coaching secara berkala bagi pendidik

6
d. Merencanakan, melaksanakan, merefleksikan, dan
mengevaluasi pengembangan aktivitas dan asesmen
projek profil yang berpusat pada peserta didik.
2. Koordinator

a. Mengembangkan kemampuan, kepemimpinan,


dalam mengelola projek penguatan profil pelajar
Pancasila di sekolah
b. Mengelola system yang dibutuhkan oleh pendidik
sebagai fasilitator projek penguatan profil projek pelajar
Pancasila
c. Memastikan kolaborasi pembelajaran terjadi
diantara para pendidik dari berbagai mata pelajaran
d. Memastikan asesmen yang diberikan sesuai
dengan kriteria kesuksesan yang sudah
ditetapkan
3. Pendidik

a. Perencana projek – Melakukan perancangan tujuan,


alur kegiatan, strategi pelaksanaan, dan asesmen
projek secara berkelanjutan.
b. Fasilitator - Memfasilitasi peserta didik dalam
menjalankan projek yang sesuai dengan minatnya,
dengan pilihan cara belajar dan produk belajar
yang sesuai dengan preferensi peserta didik.
c. Supervisor dan konsultan – Mengawasi dan mengarahkan
peserta didik dalam pencapaian projek, memberikan saran
dan masukan secara berkelanjutan untuk peserta didik,
dan melakukan asemen performa peserta didik selama
projek berlangsung.
d. Pendamping - Membimbing peserta didik dalam menjalankan
projek, menemukan isu yang relevan,

7
BAB III
RENCANA KEGIATAN PROJEK PENGUATAN
PROFIL PELAJAR PANCASIL (P5)

A. Rancangan Dimensi, Tema, Alokasi Waktu dan Jadwal Pelaksanaan


1. Rancangan Dimensi
Projek penguatan profil pelajar pancasila memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk mengalami pengetahuan
sebagai proses penguatan karakter sekaligus kesempatan untuk
belajar dari lingkungan sekitarnya. Dalam kegiatan projek ini, peserta
didik memiliki kesempatan untuk mempelajari tema-tema atau isu
penting seperti perubahan iklim, anti radikalisme, kesehatan mental,
budaya, wirausaha, teknologi dan kehidupan berdemokrasi sehingga
peserta didik bisa melakukan aksi nyata dalam menjawab isu-isu
tersebut sesuai dengan tahapan belajar dan kebutuhannya.
Profil pelajar pancasila memiliki enam kompetensi yang
dirumuskan sebagai dimensi kunci. Keenamnya saling berkaitan dan
menguatkan sehingga upaya mewujudkakan profil pelajar pancasila
yang utuh membutuhkan berkembangnya secara bersamaan, tidak
parsial. Dimensi-dimensi tersebut menunjukan bahwa profil pelajar
pancasila tidak hanya fokus pada kemampuan kognitif, tetapi juga
sikap dan prilaku sesuai jati diri sebagai bangsa Indonesia sekaligus
warga dunia. Adapun rancangaan dimensi yang sesuai dengan tema
yang diangkat sekolah adalah:
a. Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
dan berakhlak mulia
b. Bergotong royong
c. Berkebinnekaan global
d. Mandiri
e. Bernalar kritis
f. Kreatif

8
2. Muatan dan tema projek
Pembelajaran projek penguatan profil pelajar pancasila di
SMAN 11 Solok Selatan ini memenuhi:
a. Setiap tahun, peserta didik menyelesaikan projek sebanyak 3
tema, sehingga setiap tema diberikan dilaksanakan setiap hari
jum’at dengan alokasi waktu 2 JP
b. Tema projek profil pelajar pancasilan ditetapkan oleh SMAN
11 Solok Selatan
c. Tiap tema diselesaikan dengan cara bimbingan dari guru
yang menguasai tema yang telah dipilih.
Prosedur Pemilihan Tema Projek profil pelajar Pancasila :
a. Pemilihan salah satu tema projek profil pelajar Pancasila
yang akan dikerjakan di kelas dan semester tertentu.
b. Guru yang telah dipilih sebagai fasilitator melakukan analisis
kesesuaian materi (berdasarkan Capaian Pembelajaran)
yang sesuai dengan tema projek.
c. Fasilitator bersama-sama membuat modul projek
d. Pelaksanaan aksi projek melibatkan peserta didik secara
aktif dengan bimbingan fasilitator
e. Setelah projek selesai di lakukan evaluasi dan refleksi
dari kegiatan projek
Tiga tema projek penguatan profil pelajar Pancasila yang
dilaksanakan pada kelas X pada tahun pelajaran 2023/2024
ditampilkan pada tabel 3.1

Tabel 3.1 Tema P5

Projek Tema Topik Penugasan


1 Gaya Hidup Bercocok tanam : Projek pembuatan lahan
Berkelanjutan mengolah lahan tidur untuk tanaman singkong
menjadi lahan dan sayuran
2 Kearifan Lokal produktif
Pelestarian warisan Projek pembuatan lamang

9
kuliner tradisional
3 Kewirausahaan Variasi rasa keripik Projek pengolahan singkong
singkong menjadi keripik
Jadwal pelaksanaan projek penguatan profil pelajar pancasila
dilaksanakan setiap hari jumat seperti terlihat pada tabel 3.9

Tabel 3.2 Jadwal pelaksanaan P5

Senin Selas Rabu Kamis Jum’at Sabtu


a
Minggu ke-1
Projek
Minggu ke-2
Penguata
n profil
Minggu ke-3
Pelajar
Pancasil
Minggu ke-4
a

Setiap hari jumat adalah jadwal pelaksanaan projek dimana


siswa dapat berdiskusi dan berkoordinasi dengan guru dan teman
sekelasnya serta jadwal pelaksanaan projek secara mandiri (ini sesuai
dengan filosofi student-centered yang diterapkan pada SMAN 11 Solok
Selatan).

B. Rancangan Struktur dan Aktivias Projek

1. Projek Profil 1 Tema Gaya Hidup Berkelanjutan


a. Latar Belakang Pemilihan Projek
Dalam tema gaya hidup berkelanjutan, SMAN 11 Solok
Selatan mengusung judul projek bercocok tanam pembuatan lahan
untuk tanaman singkong dan sayuran. Projek ini memenuhi enam
dimensi profil pelajar pancasila yakni dimensi beriman, bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, mandiri,
bergotong-royong, berkebinekaan global, bernalar kritis, dan kreatif.
Dalam projek “bercocok tanam : mengolah lahan tidur
menjadi lahan produktif” peserta didik dilatih untuk merasa menjadi
bagian dari lingkungan. Peserta didik dilatih untuk
10
mengedepankan akhlak

10
mulianya dalam tanggung jawab, rasa sayang, dan peduli terhadap
lingkungan alam sekitar. Projek ini menanamkan kesadaran bahwa
dirinya adalah salah satu di antara bagian-bagian dari ekosistem
bumi yang saling mempengaruhi. Peserta didik dilatih juga menyadari
bahwa sebagai manusia, ia mengemban tugas dalam mengolah,
menjaga dan melestarikan alam sebagai ciptaan Tuhan. Hal tersebut
membuatnya menyadari pentingnya mengolah lahan tidur yang ada
sekitar sehingga ia menjadi bermanfaat oleh seluruh makhluk hidup
saat ini maupun generasi mendatang. Ia tidak merusak atau
menyalahgunakan lingkungan alam, serta mengambil peran untuk
menghentikan perilaku yang merusak dan menyalahgunakan
lingkungan alam. Kemampuan peserta didik dikembangkan untuk
senantiasa reflektif, memikirkan, dan membangun kesadaran tentang
konsekuensi atau dampak dari perilakunya terhadap lingkungan alam.
Kesadarannya ini menjadi dasar untuk membiasakan diri menerapkan
gaya hidup peduli lingkungan, sehingga ia secara aktif berkontribusi
untuk menjaga kelestarian lingkungan.
Adapun sub elemen yang dimuat dalam projek ini adalah
memahami keterhubungan ekosistem bumi, menjaga lingkungan
alam sekitar, kerja sama, koordinasi sosial, mengajukan pertanyaan,
mengidentifikasi, mengklarifikasi dan mengolah informasi serta
gagasan tentang mengolah, menjaga dan memanfaatkan lahan tidur
menjadi lahan produktif yang ada di sekitar lingkungan

b. Tujuan
Adapun tujuan dari pelaksanaan projek dengan tema gaya
hidup berkelanjutan adalah mampu membentuk profil pancasila yang
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan kerakhlak mulia, mandiri,
bergotong royong, bernalar kritis dan kreatif serta peduli terhadap
lingkungan.

c. Aktivitas
Dalam rangkaian projek dengan tema gaya hidup berkelanjutan
ini melibatkan beberapa orang fasilitator yang di koordinir oleh
11
seorang

12
koordinator . Aktivitas peserta didik dibagi kedalam 4 tahap seperti
pada gambar berikut.

Gambar. 3.1 Tahapan Pelaksanaan Projek Profil 1

Tahapan Pelaksanaan Projek

Tahap Pengenalan
Tahap Kontekstual Tahap aksi Tahap Tindak
Lanjut
Mengenali dan membangun
kesadaran siswa terhadap Mengkontektualisasi Bersama - sama
cara mengolah lahan agar masalah lahan mewujudkan Proses dengan
bisa produktif tidur di lingkungan pelajaran yang berbagi karya, evaluasi
dan refleksi serta
sekolah mereka dapat melalui
Menyusun Langkah
aksi nyata strategis

Kegiatan Kegiatan
Kegiatan Kegiatan
1. Pengenalan konsep 1. Penentukan lokasi
1. Pengenalan program P5 1. Evaluasi dan
perkembangbiakan lahan sekolah per
dengan tema "Mengolah
tanaman dengan kelompok per kelas. pemantauan taman
lahan tidur menjadi lahan
produktif" sekaligus pembagian generative dan (ditandai dengan patok dan oleh guru
vegetative tali untuk masing- masing pembimbing
kelompok
2. Mengidentifikasi kelompok).Mengidentifikasi 2. Penjelasan dan
2. Mengenal konsep
pengolahan singkong singkong dan sayuran yang
latihan
lahan dan sayuran yang cocok untuk di tanam
2. Pembersihan lahan dari
dokumentasi lahan
3. Mengenal singkong dan cocok untuk di tanam
sayuran beserta manfaatnya rumput dan gulma lainnya
3. Penggemburan tanah
dengan cangkul
4. Penanaman singkong

2. Profil Projek 2 Tema Kearifan Lokal


a. Latar Belakang Pemilihan Projek
Perkembangan zaman mengubah segalanya, baik budaya,
sosial, ekonomi, politik bahkan agamapun semakin tak teranggap.
Perubahan- perubahan tersebut sangat berpengaruh bagi masyarakat
Indonesia, terutama untuk para-para remaja Indonesia, lebih-lebihnya
lagi para remaja ini adalah seorang pelajar. Para remaja Indonesia

13
pada abad ini berada pada kondisi yang memprihatinkan terutama
dalam perilaku, adat

14
dan budaya. Seiring dengan hal tersebut perkembangan zaman
juga menyebabkan pudarnya adat dan budaya di Indonesia.
Generasi muda merupakan estafet yang akan menjadi generi
penerus untuk melanjutkan pembangunan Indonesia. Generasi muda
menjadi pewaris adat dan budaya. Untuk itu sebagai bentuk usaha
dalam menjaga dan melestarikan adat dan budaya pada generasi
muda SMAN 11 Solok Selatan mengangkat tema kearifan lokal
sebagai program penguatan profil pelajar pancasila dengan judul
pelestarian warisan kuliner tradisional dengan projek pembuatan
lamang.

b. Tujuan
Tujuan dari projek ini adalah membentuk peserta didik dapat
belajar tentang budaya, keterampilan praktis, nilai – nilai social, dan
pentingnya pelestarian warisan kuliner tradisional. Ini dapat
memberikan apresiasi yang lebih mendalam terhadap kekayaan
budaya daerah local dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya
menjaga dan melestarikan kearifan lokal.
Projek ini memenuhi dimensi profil pelajar pancasila yakni
dimensi beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan
berakhlak mulia, mandiri, bergotong-royong, berkebinekaan global,
bernalar kritis, dan kreatif. Adapun sub elemen yang dimuat dalam
projek ini adalah , peserta didik dapat melakukan penelusuran dan
kajian lebih lanjut tentang nilai – nilai budaya lokal terkait dengan
lamang. Misalnya, mempelajari nilai – nilai sosial, adat istiadat, atau
cerita rakyat yang terkait dengan lamang. Ini dapat menjadi
kesempatan untuk memperkaya pememahaman peserta didik tentang
budaya, sejarah dan nilai – nilai yang terkandung dari warisan kuliner
tradisional tersebut. Selain itu dengan adanya projek ini peserta didik
dapat berkontribusi dalam pelestarian kuliner tradisional dalam
pelestarian kearifan local dan membangkitkan minat masyarakat
terhadap lamang sebagai bagian dari warisan budaya yang berharga

c. Aktivitas Project
15
Dalam rangkaian projek dengan tema kearifan lokal ini
melibatkan beberapa fasilitator. Aktivitas peserta didik dibagi kedalam
4 tahap seperti pada gambar berikut.

Gambar 3.2. Tahapan Projek Profil 2

Tahapan Pelaksanaan Projek

Tahap Pengenalan Tahap aksi Tahap Tindak Lanjut


Mengenali dan Tahap Kontekstual
Bersama - sama Proses dengan berbagi
membangun kesadaran Mengkontektualisa
mewujudkan karya, evaluasi dan
siswa terhadap warisan si masalah warisan
pelajaran yang refleksi serta Menyusun
kuliner tradisional kuliner tradisional
mereka dapat Langkah strategis
melalui aksi
nyata

Kegiatan
1.Pengenalan program Kegiatan Kegiatan
P5 dengan tema 1.Penentukan jenis 1.Evaluasi dan
"Pelestarian warisan Kegiatan lamang yang akan di pemantauan taman
kuliner tradisional" 1. Pengenalan buat oleh guru
sekaligus pembagian konsep pembuatan 2.Memyiapkan bambu pembimbing
kelompok lamang dan bahan lamang 2.Penjelasan dan
2.Mengenal konsep 2. Mengidentifikasi jenis 3.Proses pembuatan latihan dokumentasi
kuliner tradisional – jenis lamang dan pembakaran lahan
3.Mengenal warisan lamang
kuliner
tradisiona
l

3. Projek Profil 3 tema Kewirausahaan


a. Latar belakang pemilihan projek

16
Dalam tema kekewirausahaan, SMAN 11 Solok
Selatan mengusung judul projek pengolahan singkong
menjadi keripik. Projek

17
ini memenuhi enam dimensi profil pelajar pancasila yakni dimensi
beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan
berakhlak mulia, mandiri, bergotong-royong, berkebinekaan global,
bernalar kritis, dan kreatif.
Dalam projek “pengolahan singkong menjadi keripik” peserta
didik dilatih untuk menjadi mandiri, mengikuti instruksi, mengambil
keputusan, dan menyelesaikan tugas – tugas yang di berikan.
Selama proses pengolahan, mereka juga akan di hadapkan pada
situasi yang membutuhkan pemecahan masalah, seperti mengatasi
kendala teknis atau menyesuaikan resep yang di perlukan.
Peningkatan keterampilan praktis ini akan memberikan manfaat yang
berkelanjutan bagi peserta didik dalam kehidupan sehari – hari dan
mempersiapkan mereka untuk dunia kerja.
Adapun sub elemen yang dimuat dalam projek ini adalah
melibatkan eksplorasi dan eksperimen untuk menciptakan variasi
rasa pada keripik singkong. Peserta didik dapat belajar tentang
bumbu, rempah – rempah, atau bahan tambahan yang dapat di
gunakan untuk memberikan rasa yang unik dan menarik pada
keripik. Peserta didik perlu memahami bagaimana
menggambungkan bahan – bahan tersebut dengan proporsi yang
dapat mencapai rasa yang diinginkan sehingga mempunya daya
jual.

b. Tujuan
Adapun tujuan dari pelaksanaan projek dengan tema
kewirausahaan adalah mampu membentuk profil pelajar pancasila
yang bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan kerakhlak
mulia, mandiri, bergotong royong, bernalar kritis dan kreatif serta
punya jiwa kewirausahaan.

c. Aktivitas projek
Dalam rangkaian projek dengan tema kewirausahaan ini
melibatkan beberapa fasilitator. Aktivitas peserta didik dibagi
kedalam 4 tahap seperti pada gambar berikut.
18
Gambar 3.3 Tahapan projek profil 3
Tahapan pelaksanaan projek

Pengenalan Kontekstual Aksi Evaluasi dan


Mengenal i dan tindak lanjut
membangun mengkontekstualis Bersama-sama Proses dengan berbagai
kesadaran a si isu persaingan mewujudkan karya evaluasi dan
generasi penerus bebas
pembelajaran dengan refleksi serta menyusun
dalam aksi nyata langkah strategis
mengembangkan
jiwa kewirausahaan

Kegiatan
Kegiatan Kegiatan
1. Perkenalan Kegiatan
variasi rasa
1. Pengumpula 1.Bersama-sama
keripik singkong 1. Penyajian data
n data menyusun
2. Eksplorasi pelaksanaan
2. Pengorganisasia pergelaran panen
variasi rasa kegiatan
n data karya
keripik singkong 2. Asesmen sumatif;
penyelenggaraan 2.Pembagian tugas pengelaran panen karya
kegiatan kelompok dalam 3. Evaluasi dan solusi
penyelenggaraan
panen karya
3.Asesmen formatif;
penilaian panen
karya

C. Penyusunan Modul Projek


Ada beberapa langkah dalam penyususnan modul Projek P5
dalam dunia pendidikan. Langkahnya sebagai berikut:
1. Membuat identitas
Identitas modul harus mencakaup; nama penyususn modul, institusi,
tahun penyusunan, jenjang sekolah, kelas, alokasi waktu
2. Membuat kompetensi awal
Berikan pengetahuan dan keterampilan yang perlu untuk dimiliki oleh
siswa sebelum mempelajari tema atau topic yang telah di tentukan
19
SMAN 11 Solok Selatan
3. Membuat Profil Pelajar Pancasila

20
Dalam modul ajar, tenaga pendidik dapat memilih profil pelajar
pancasila yang sesuai dengan kegiatan pembelajaran dalam modul
ajar tersebut. Profil pelajar pancasila. Profil pelajar pancasila tersebut
dapat dituangkan dalam pembelajaran melalui materi, padagogi,
kegiatan projek dan juga asesmen.
4. Menentukan sarana dan prasarana
Dalam membuat modul pembelajaran , tenaga pendidik harus
memperhatikan sarana dan prasarana didalam sekolah. Karena ini
merupakan fasilitas pendukung dalam kegiatan belajar.
5. Menentukan target pelajar
6. Membuat membuat model pembelajaran
7. Membuat tujuan dari pembelajaran
8. Membuat pemahaman yang bermakna

D. Asessmen dan Rapor P5


1. Asesmen P5
Program projek penguatan profil pelajar pancasila dirancang
untuk membentuk peserta didik dengan profil (kompetensi) seperti yang
ingin diwujudkan dalam tujuan pendidikan Nasional. Dalam konteks
tersebut, profil pelajar Pancasila memiliki rumusan kompetensi yang
melengkapi fokus di dalam pencapaian Standar Kompetensi Lulusan di
setiap jenjang satuan pendidikan dalam hal penanaman karakter yang
sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
Kompetensi profil pelajar Pancasila memperhatikan faktor
internal yang berkaitan dengan jati diri, ideologi, dan cita-cita bangsa
Indonesia, serta faktor eksternal yang berkaitan dengan konteks
kehidupan dan tantangan bangsa Indonesia di Abad ke-21 yang
sedang menghadapi masa revolusi industri 4.0.
Dalam penyusunan asesmen program projek penguatan profil
pelajar pancasila di SMAN 11 Solok Selatan dengan menerapkan tiga
asesmen yaitu:
a. Asesmen
diagnosis

21
Penerapan asesmen ini dimulai pada awal projek dengan
menentukan dimensi, elemen dan sub elemen. Asesmen ini di
lakukan agar guru dapat memahami pemahaman, dan minat dan
kebutuhan peserta didik terkait dengan projek. Setiap guru atau
pendidik berhak memberikan asesmen ini dengan menggunakan
observasi, diskusi dan kuesioner. Setelah asesmen ini di lakukan,
hasilnya dapat di gunakan untuk merancang dan menyesuaikan
projek yang sesuai dengan kebutuhan dan minat peserta didik. Hal
ini juga dapat membantu guru dalam memberikan bimbingan dan
umpan balik yag tepat kepada peserta didik sepanjang pelaksanaan
projek.

b. Asesmen formatif
Adalah asesmen yang penerapannya dilakukan secara
berkala dan berkelanjutan yang digunakan untuk memantau
perkembangan peserta didik selama pelaksanaan projek dan
memberikan umpan balik yang berorientasi pada peningkatan
pemahaman dan prestasi peserta didik terkait nilai – nilai
pancasila. Asesmen ini dapat diberikan oleh pendidik, peserta
didik secara pribadi, antar peserta didik dan juga mitra seperti
orang tua atau wali. Contoh penerapan ini adalah penerapan dengan
menggunakan umpan balik (feedback).

c. Asesmen sumatif
Asesmen sumatif adalah proses evaluasi akhir yang
dilakukan setelah pelaksanaan projek untuk mengevaluasi
pemahaman, keterampilan, dan prestasi speserta didik dalam
mengaplikasikan nilai
– nilai Pancasila. Asesmen ini diterapkan pada akhir projek,
pihak yang berhak memberikan asesmen ini adalah pendidik.
Penerapan asesmen ini dapat menggunakan beberapa cara seperti
presentasi, diorama, produk yang memiliki teknologi tinggi dan seni.

22
2. Rapor P5
Rapor bersifat informatif dalam menyampaikan
perkembangan peserta didik, namun tidak merepotkan pendidik dalam
pengerjaannya.

23
Rapor terdiri dari hasil penilaian terhadap performa peserta didik
dalam projek profil. Meskipun ada beberapa disiplin ilmu terintegrasi
dalam projek profil, namun bagian projek profil fokus pada keterpaduan
pembelajaran dan perkembangan karakter dan kompetensi sesuai
profil pelajar Pancasila.
Penulisan deskripsi proses peserta didik benar-benar fokus
pada hal unik dan istimewa yang layak direfleksikan, misalnya situasi di
mana peserta didik mengambil keputusan yang bijak, perkembangan
suatu karakter yang sangat nyata dalam kurun waktu tertentu, dsb.
Penilaian dalam rapor projek profil memadukan pengetahuan, sikap,
dan keterampilan sebagai satu komponen. Deskripsi juga disampaikan
secara utuh tanpa membedakan aspek tersebut. Deskripsi singkat
projek profil berisi penjelasan mengenai konteks dan tujuan projek
profil serta gambaran umum proses pelaksanaannya.
gambar 3.4 Rapor P5
RAPOR PROJEK

PENGUATAN PROFIL

PELAJAR PANCASILA

Nama Peserta Didik : Kelas : X MIPA

NISN : Semester :1

Sekolah : SMAN 11 Solok Selatan Tahun Ajaran : 2023/2024

Alamat : Sungai Gading

19
E. Refleksi dan Tindak Lanjut
1. Refleksi
Evaluasi implementasi projek profil bersifat menyeluruh.
Evaluasi ini bukan hanya terhadap pembelajaran peserta didik, tetapi
juga terhadap proses pembelajaran pendidik dalam menyiapkan
aktivitas projek profil juga kesiapan satuan pendidikan dan
lingkungan satuan pendidikan lain dalam menjalankan projek profil.
Evaluasi implementasi projek profil fokus kepada proses dan bukan
hasil akhir. Jadi tolak ukur dari evaluasi adalah perkembangan dan
pertumbuhan diri peserta didik, pendidik, dan satuan. Oleh karena itu,
evaluasi implementasi projek profil seyogyanya dikembangkan dengan
menyesuaikan konteks satuan pendidikan. satuan pendidikan dan
pendidik yang sudah terbiasa menjalankan pembelajaran berbasis
projek tentu akan mempunyai sasaran perkembangan yang berbeda
dengan satuan pendidikan dan pendidik yang baru memulai proses
pembelajaran berbasis projek, sehingga tidak bisa disamakan.
Refleksi penting dilakukan untuk menilai perkembangan
pembelajaran dan pendidikan. Refleksi di awal projek profil dapat
membantu pendidik mengukur pengetahuan awal peserta didik dan
membantu Pendidik menyiapkan projek profil yang sesuai dengan
kemampuan peserta didik. Refleksi di pertengahan dapat
memberikan pendidik dan peserta didik umpan balik mengenai proses
perkembangan pembelajaran. Refleksi di akhir projek profil juga dapat
memberikan gambaran bagi pendidik, peserta didik, dan satuan
pendidikan hal-hal yang sudah berjalan dengan baik dan hal-hal yang
perlu perbaikan.
Pendidik dan peserta didik dapat merefleksikan dan
mendiskusikan perkembangan bersama. Bukan hanya pendidik yang
memberikan penilaian secara sepihak, tetapi pendidik juga
mendengarkan pandangan peserta didik mengenai perkembangan
20
diri
mereka sendiri juga proses pendidikan pendidik. Pandangan peserta

20
didik ini dapat membuat peserta didik merasa “didengarkan” dan
pendidik juga mendapatkan masukan penyempurnaan pendidikan di
projek profil berikutnya.
Contoh Lembar Refleksi Peserta Didik seperti pada tabel 3.6.Tabel

3.6. Contoh Lembar Refleksi Peserta Didik

2. Tindak lanjut
Rencana Tindak Lanjut (RTL) Program projek penguatan
profil pelajar pancasila merupakan desain tindak lanjut yang akan
dilakukan untuk mengukur keberhasilan P5 di sekolah. RTL ini
diasumsikan sebagai kelanjutan dari evaluasi yang telah dilaksanakan
terhadap perancanaan, pelaksanaan, dan evaluasi P5 di SMAN 11
Solok Selatan. Desain RTL merupakan sebuah awal niat, motivasi dan
keinginan untuk mengembangan P5. Rancangan yang bagus adalah
separuh dari keberhasilan gerakan program projek Penguatan profil
pelajar pancasila (P5).
Rencana tindak lanjut yang dapat dilakukan untuk
dapat meningkatkan dampak projek pada SMAN 11
21
Solok Selatan adalah;

22
a. Menjalin kerjasama dengan pihak mitra diluar satuan
pendidikan, seperti orangtua siswa, komunitas dan pemerintahan
local misalnya pemerintahan Nagari atau pemeritahan
kecamatan dalam hal p5 dengan tema kearifan local ataupun
kewirausahaan.
b. Mengajak warga satuan pendidikan untuk meneruskan aksi dan
praktik baik yang sudah dijalankan selama projek. Misalnya
dalam projek yang bertema kewirausahaan dengan mengangkat
topic kerajinan dan membuat makanan tradisional.
c. Mengajak warga satuan pendidikan untuk memikirkan cara
mengoptimalkan dampak dan manfaat projek.
Proses ini dapat mendorong warga satuan pendidkan terutama
peserta didik untuk menjadi agen perubahan yang aktif terlibat
dalam mnyelesaikan masalah social yang ada dalam
masyarakat dan mampu menggunakan berbagai media social
secara positif dengan mengkampanyekan aksi dan hasil praktik
baik yang sudah mulai dilakukan.

23
BAB IV

PENUTU

Pelaksanaan program P5 ini diharapkan menjadi solusi dalam


menyiasati besarnya tanggung jawab yang diemban oleh pendidik di
sekolah. Dengan adanya pelaksanaan program kerja ini sebagai agenda
rutin di SMAN 1 Sikabau, diharapkan nilai-nilai dimensi yang telah
dipelajari oleh siswa tidak hanya sekedar menjadi pengetahuan atau
hapalan tetapi hendaknya menjadi suatu bekal di tengah-tengah kehidupan
sehari-hari.

24

Anda mungkin juga menyukai