Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN

WORKSHOP IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA (IKM)


PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI DAN ASESMEN
DI SMA NEGERI 1 BUKT BATU
TANGGAL 24 s/d 27 NOVEMBER 2022

Oleh,

----------------------------
NIP.

DINAS PENDIDIKAN PROVINSI RIAU


SMA NEGERI 1 BUKIT BATU
TAHUN 2022

i
BIODATA PESERTA

WORKSHOP IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA (IKM)


PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI DAN ASESMEN
DI SMA NEGERI 1 BUKIT BATU

Nama :
NIP :
Pangkat/Golongan :
Jabatan :
Jenjang Pengawas Sekolah : SMA
Tempat & Tgl Lahir :
Jenis Kelamin :
Agama :
Nama Unit Kerja : SMA Negeri 1 Bukit Batu
Alamat Unit Kerja : Jalan Ahmad Yani Sejangat
Alamat Rumah :
Telepon Rumah & HP :
E-mail :
NUPTK :
*) Lingkari yang sesuai

Sungai Paknings, 297 November 2022


Peserta,

------------------------------------
NIP

i
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN
Workshop Implentasi Kurikulum Merdeka (IKM) Pembelajaran Berdiferensiasi dan
Asesmen Di SMA Negeri 1 Bukit Batu Tanggal 24 s.d. 27 November 2022

Oleh,

Nama :
NIP :
Pangkat Golongan :
NUPTK :
Jabatan :
Instansi : SMA NEGERI 1 BUKIT BATU
Email :
Alamat : Jalan Ahmad Yani Sejangat
HP :

Mengetahui Sungai Pakning, 27 Novembert 2022


Kepala SMA Negeri 1 Bukit Batu, Koordinator PKB,

NURHADI, S. Pd Dra. RASMIDA


NIP 19750627 200212 1 003 NIP. 19640106 199303 2 003

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan YME, karena atas rahmat-Nya
laporan ini dapat tersusun dengan baik. Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada:

1. Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Riau


2. Ketua MKKS Kabupaten Bengkalis
3. Bapak/Ibu nara sumber
4. Bapak Kepala SMA Negeri 1 Bukit Batu

Yang telah memfasilitasi kegiatan Workshop Implentasi Kurikulum Merdeka


(IKM) Pembelajaran Berdiferensiasi dan Asesmen . Di SMA Negeri 1 Bukit Batu.
Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi dunia pendidikan Indonesia
umumnya dan kabupaten Bengkalis khususnya.

Sungai Pakning, 27 November 2022


Peserta,

----------------------------------------
NIP

iii
DAFTAR ISI

Biodata Peserta........................................................................................................i
Lembar Pengesahan.................................................................................................ii
Kata Pengantar.........................................................................................................iii
Daftar isi..................................................................................................................iv

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah....................................................................................1
B. Dasar Hukum.....................................................................................................3
C. Tujuan ...............................................................................................................3
D. Manfaat..............................................................................................................4
E. Hasil yang Diharapkan.......................................................................................4

PENGEMBANGAN DIRI
A. Peserta................................................................................................................5
B. Waktu dan Tempat Pelaksanaan........................................................................5
C. Struktur Program................................................................................................5
D. Uraian Materi.....................................................................................................6
E. Hasil yang Diperoleh.........................................................................................9

PENUTUP
A. Simpulan............................................................................................................10
B. Rekomendasi......................................................................................................10

iv
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan investasi dalam pengembangan sumber daya manusia
dan dipandang sebagai kebutuhan dasar bagi masyarakat yang ingin maju.
Komponen-komponen sistem pendidikan yang mencakup sumber daya manusia
dapat digolongkan menjadi dua yaitu: tenaga kependidikan guru dan non guru.
Menurut Undang-Undang Nomor 2 tahun 1989 tentang sistem pendidikan
nasional menyatakan, komponen-komponen sistem pendidikan yang bersifat
sumber daya manusia dapat digolongkan menjadi tenaga pendidik dan pengelola
satuan pendidikan ( penilik, pengawas, peneliti dan pengembang pendidikan)”.
Tenaga gurulah yang mendapat perhatian lebih banyak di antara komponen-
komponen sistem pendidikan. Besarnya perhatian terhadap guru antara lain dapat
dilihat dari banyaknya kebijakan khusus seperti kenaikan tunjangan fungsional
guru dan sertifikasi guru.
Usaha-usaha untuk mempersiapkan guru menjadi profesional telah banyak
dilakukan. Kenyataan menunjukkan bahwa tidak semua guru memiliki kinerja
yang baik dalam melaksanakan tugasnya. “Hal ini ditunjukkan dengan kenyataan
(1) guru sering mengeluh kurikulum yang berubah-ubah, (2) guru sering
mengeluhkan kurikulum yang syarat dengan beban, (3) seringnya siswa mengeluh
dengan cara mengajar guru yang kurang menarik, (4) masih belum dapat
dijaminnya kualitas pendidikan sebagai mana mestinya” (Imron,2000:5).
Berdasarkan kenyataan begitu berat dan kompleksnya tugas serta peran guru
tersebut, perlu diadakan supervisi atau pembinaan terhadap guru secara terus
menerus untuk meningkatkan kinerjanya. Kinerja guru perlu ditingkatkan agar
usaha membimbing siswa untuk belajar dapat berkembang. pada kualitas gurunya
yang terlibat langsung dalam proses pembelajaran dan keefektifan mereka dalam
melaksanakan tanggung jawab individual dan kelompok.
Direktorat Pembinaan SMA (2008:3) menyatakan.”kualitas pendidikan sangat
ditentukan oleh kemampuan sekolah dalam mengelola proses pembelajaran, dan
lebih khusus lagi adalah proses pembelajaran yang terjadi di kelas, mempunyai
andil dalam menentukan kualitas pendidikan konsekuensinya, adalah guru harus

1
mempersiapkan (merencanakan) segala sesuatu agar proses pembelajaran di kelas
berjalan dengan efektif.”
Hal ini berarti bahwa guru sebagai fasilitator yang mengelola proses
pembelajaran di kelas mempunyai andil dalam menentukan kualitas pendidikan.
Konsekuensinya adalah guru harus mempersiapkan (merencanakan) segala
sesuatu agar proses pembelajaran di kelas berjalan dengan efektif. Perencanaan
pembelajaran merupakan langkah yang sangat penting sebelum pelaksanaan
pembelajaran. Perencanaan yang matang diperlukan supaya pelaksanaan
pembelajaran berjalan secara efektif. Perencanaan pembelajaran dituangkan ke
dalam Modul Ajar atau beberapa istilah lain seperti desain pembelajaran,
skenario pembelajaran. Modul Ajar memuat Tujuan Pembelajaran, Kegiatan
Pembelajaran dan Rencana Asesmen.Sebagai langkah atau proses belajar untuk
melakukan perubahan atas praktik pembelajaran dan asesmen yang perlu
dilakukan pendidik saat mereka menggunakan Kurikulum Merdeka. Secara teknis
pendidik dapat mengimplementasikan Kurikulum Merdeka pada tahap yang
berbeda. Namun demikian, secara filosofis setiap tahap dirancang agar pendidik
tetap mengacu pada prinsip-prinsip pembelajaran dan asesmen (Prinsip
Pembelajaran Yang Berdiferensiasi dan Prinsip Asesmen). Sebagai contoh,
pembelajaran sesuai tahap capaian peserta didik merupakan praktik yang
dianjurkan. mengimplementasikan langsung pada pembelajaran terdiferensiasi.
Pendidik yang belum percaya diri untuk menerapkannya, dapat mulai berlatih
dengan menerapkan tahap yang paling sederhana, yaitu dengan melakukan
asesmen di awal pembelajaran dan kemudian menjadi lebih peka akan adanya
kebutuhan belajar peserta didik yang berbedabeda.
Guru harus mampu berperan sebagai desainer (perencana), implementor
(pelaksana), dan evaluator (penilai) kegiatan pembelajaran. Guru merupakan
faktor yang paling dominan karena di tangan gurulah keberhasilan pembelajaran
dapat dicapai. Kualitas mengajar guru secara langsung maupun tidak langsung
dapat mempengaruhi kualitas pembelajaran pada umumnya. Seorang guru
dikatakan profesional apabila (1) serius melaksanakan tugas profesinya, (2)
bangga dengan tugas profesinya, ( 3) selalu menjaga dan berupaya
meningkatkan kompetensinya, (4) bekerja dengan sungguh tanpa harus diawasi,

2
(5) menjaga nama baik profesinya, (6) bersyukur atas imbalan yang diperoleh
dari profesinya.
Kurikulum merdeka dalam lingkup sekolah sangat-sangat bermanfaat, karena
sekolah bisa menentukan sesuai dengan kebutuhan masing-masing, bagaimana cara
untuk melaksanakan kurikulum merdeka, dan menyiapkan pelatihan kepada guru-guru,
dengan keseluruhan proses pembelajaran berfokus pada kebutuhan, kemampuan, dan
kemauan siswa. Dalam jalannya proses implementasi kurikulum merdeka, sekolah dan
setiap guru perlu melakukan asesmen secara individu dan mampu untuk
mengelompokkan sesuai dengan hasil tes-tes yang sudah diberikan. Tes-tes tersebut akan
bermanfaat nantinya sebagai penyelarasan kecerdasan para siswa, sehingga guru
memahami dan menemukan kemampuan, kemauan dan bakat dari siswa. Dari sisi
tersebut guru mampu untuk mengembangkan dan membuat inovasi dengan menyiapkan
buku siswa yang berbeda dari sebelumnya.

B. Dasar Hukum
Landasan hukum kegiatan ini adalah:
1. Undang-undang RI Nomor 20 tahun 2003 tanggal 8 Juli 2003 tentang sistem
pendidikan nasional
2. Permendikbud nomor 81A tahun 2013 tentang implementasi kurikulum
3. Peraturan pemerintah nomor 19 tahun 2005 tentang standar nasional
pendidikan
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 57 Tahun 2021 Tentang
Standar Nasional Pendidikan
5. Keputusan menteri pendidikan, kebudayaan, riset, dan teknologi republik
indonesia nomor 56/m/2022 tentang pedoman penerapan kurikulum dalam
rangka pemulihan pembelajaran

C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Tujuan dari pelaksanaan kegiatan workshop ini secara umum adalah
1. Membimbing peserta workshop untuk lebih memahami program merdeka
belajar dan merdeka mengajar Kemdikbudristek agar siap mengemban
tugas secara profesional dan mampu menerapkan kompetensi
keilmuannya.
3
2. Membimbing peserta workshop dalam pengembangan pembelajaran
berdiferensiasi.
3. Membimbing peserta workshop dalam menetapkan dan merancang
asesmen.
4. Membimbing peserta workshop dalam menentukan KTTP
5. Peserta dapat memahami konsep penyusunan perencanaan pembelajaran.

2. Tujuan Khusus
Secara khusus workshop ini bertujuan untuk meningkatkan meningkatkan
pemahaman, wawasan, keterampilan dan penguasaan kompetensi
professional dalam pelaksanaan program merdeka belajar dan merdeka
mengajar Kemdikbudristek serta pengembangan media pembelajaran dalam
proses pembelajaran.

D. Manfaat
Manfaat pelaksanan workshop ini adalah sebagai berikut:
1. Pemahaman pelaksanaan program merdeka belajar dan merdeka mengajar
Kemdikbudristek agar siap mengemban tugas sesuai kompetensi keilmuan.
2. Peningkatan profesionalitas guru dalam pengembangan pembelajaran
berdiferensiasi
3. Peningkatan profesionalitas guru dalam pengembangan asesmen pembelajaran
4. Peningkatan profesionalitas dalam penyusunan perencanaan pembelajaran.

E. Hasil yang Diharapkan


Hasil yang diharapkan dari Workshop Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM)
Pembelajaran Berdiferensiasi dan Asesmen bagi semua guru mata pelajaran ini
adalah pengenalan, pemahaman, peningkatan wawasan, keterampilan dan
penguasaan kompetensi keilmuan dalam pelaksanaan program merdeka belajar
dan merdeka mengajar Kemdikbudristek.

4
PENGEMBANGAN DIRI

A. Peserta
Peserta Workshop Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) Pembelajaran
Berdiferensiasi dan Asesmen di SMA Negeri 1 Bukit Batu diikuti oleh semua
guru mata pelajaran di SMA Negeri 1 Bukit Batu.

B. Waktu dan Tempat


Kegiatan Workshop Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) Pembelajaran
Berdiferensiasi dan Asesmen di SMA Negeri 1 Bukit Batu dilaksanakan selama 4
hari mulai tanggal 24 s.d 27 November 2022 di SMA Negeri 1 Bukit Batu.

C. Struktur Program
Secara keseluruhan jumlah jam Workshop Implementasi Kurikulum Merdeka
(IKM) Pembelajaran Berdiferensiasi dan Asesmen di SMA Negeri 1 Bukit Batu
adalah 38 jam pelajaran @ 45 menit yang dilaksanakan selama 4 hari tatap muka.
Adapun struktur kurikulum secara lengkap sebagai berikut:

Struktur Program Workshop Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM)


Pembelajaran Berdiferensiasi dan Asesmen SMA Negeri 1 Bukit Batu

No. Mata Diklat Jumlah JP


1 Kebijakan Kurikulum Merdeka 4 JP
2 Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan 2 JP
3 Analisa CP/TP/ATP teori dan praktek 5 JP
4 Penyusunan Modul Ajar teori dan praktek 7 JP
5 Pembelajaran berdiferensiasi teori dan praktek 6 JP
6 Platform Merdeka Mengajar 4 JP
7 Asesmen Pembelajaran 6 JP
8 Pengolahan nilai rapor 4 JP
TOTAL 38 JP

5
D. Uraian Materi
Materi Workshop Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) Pembelajaran
Berdiferensiasi dan Asesmen di SMA Negeri 1 Bukit Batu adalah sebagai berikut:
1. Kebijakan Kurikulum Merdeka
Implementasi Kurikulum Merdeka untuk pemulihan pembelajaran
dilakukan berdasarkan kebijakan-kebijakan berikut ini: 
1. Permendikbudristek No. 5 Tahun 2022:
Standar Kompetensi Lulusan pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang
Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah. Standar kompetensi lulusan
merupakan kriteria minimal tentang kesatuan sikap, keterampilan, dan
pengetahuan yang menunjukkan capaian kemampuan peserta didik dari
hasil pembelajarannya pada akhir jenjang pendidikan. SKL menjadi acuan
untuk Kurikulum 2013, Kurikulum darurat dan Kurikulum Merdeka.
2. Permendikbudristek No. 7 Tahun 2022:
Standar Isi pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar,
dan Pendidikan Menengah. Standar isi dikembangkan melalui perumusan
ruang lingkup materi yang sesuai dengan kompetensi lulusan. Ruang
lingkup materi merupakan bahan kajian dalam muatan pembelajaran yang
dirumuskan berdasarkan: 1) muatan wajib sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan; 2) konsep keilmuan; dan 3) jalur, jenjang,
dan jenis pendidikan. Standar isi menjadi acuan untuk Kurikulum 2013,
Kurikulum darurat dan Kurikulum Merdeka.
3. Permendikbudristek No. 56 Tahun 2022: 
Pedoman Penerapan Kurikulum dalam Rangka Pemulihan Pembelajaran.
Memuat tiga opsi kurikulum yang dapat digunakan di satuan pendidikan
dalam rangka pemulihan pembelajaran beserta struktur Kurikulum
Merdeka, aturan terkait pembelajaran dan asesmen, serta beban kerja guru. 
4. Keputusan Kepala BSKAP No.008/H/KR/2022 Tahun 2022: 
Capaian Pembelajaran pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang
Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah, pada Kurikulum
Merdeka. Memuat Capaian Pembelajaran untuk semua jenjang dan mata
pelajaran dalam struktur Kurikulum Merdeka. 
5. Keputusan Kepala BSKAP No.009/H/KR/2022 Tahun 2022: 
Dimensi, Elemen, dan Sub Elemen Profil Pelajar Pancasila pada Kurikulum
Merdeka. Memuat penjelasan dan tahap-tahap perkembangan profil pelajar
Pancasila yang dapat digunakan terutama untuk projek penguatan pelajar
Pancasila.
Satuan pendidikan dapat mengimplementasikan Kurikulum Merdeka
secara bertahap sesuai kesiapan masing-masing. 
1. Sejak Tahun Ajaran 2021/2022 Kurikulum Merdeka telah
diimplementasikan di hampir 2500 sekolah yang mengikuti Program
Sekolah Penggerak (PSP) dan 901 SMK Pusat Keunggulan (SMK
6
PK) sebagai bagian dari pembelajaran dengan paradigma baru. Kurikulum
ini diterapkan mulai dari TK-B, SD & SDLB kelas I dan IV, SMP &
SMPLB kelas VII, SMA & SMALB dan SMK kelas X. 
2. Mulai Tahun Ajaran 2022/2023 satuan pendidikan dapat memilih
untuk mengimplementasikan kurikulum berdasarkan kesiapan
masing-masing mulai TK-B kelas I, IV, VII, dan X. Pemerintah
menyiapkan angket untuk membantu satuan pendidikan menilai tahap
kesiapan dirinya untuk menggunakan Kurikulum Merdeka. 
3. Tiga pilihan yang dapat diputuskan satuan pendidikan tentang
Implementasi Kurikulum Merdeka pada Tahun Ajaran 2022/2023:
1. Menerapkan beberapa bagian dan prinsip Kurikulum Merdeka tanpa
mengganti kurikulum satuan pendidikan yang sedang diterapkan.
2. Menerapkan Kurikulum Merdeka menggunakan perangkat ajar yang
sudah disediakan.
3. Menerapkan Kurikulum Merdeka dengan mengembangkan sendiri
berbagai perangkat ajar.

2. Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan


Kurikulum operasional di satuan pendidikan memuat seluruh rencana
proses belajar yang diselenggarakan di satuan pendidikan, sebagai pedoman
seluruh penyelenggaraan pembelajaran. Untuk menjadikannya bermakna,
kurikulum operasional satuan pendidikan dikembangkan sesuai dengan konteks
dan kebutuhan peserta didik dan satuan pendidikan

3. Capaian pembelajaran
Ditetapkan oleh pemerintah, merupakan kompetensi pembelajaran yang
harus dicapai peserta didik pada setiap tahap perkembangan untuk setiap mata
pelajaran pada satuan pendidikan usia dini, pendidikan dasar, dan pendidikan
menengah. Capaian pembelajaran mencakup sekumpulan kompetensi dan lingkup
materi yang disusun secara komprehensif dalam bentuk narasi.
4. Tujuan dan Alur Tujuan Pembelajaran
Tujuan Pembelajaran yang ideal terdiri dari dari 2 komponen berikut:
• Kompetensi yaitu kemampuan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan
keterampilan yang dapat didemonstrasikan oleh peserta didik yang
menunjukkan peserta didik telah berhasil mencapai tujuan pembelajaran.
• Konten yaitu ilmu pengetahuan inti atau konsep utama yang perlu dipahami di
akhir satu unit pembelajaran.

7
Kriteria Alur Tujuan Pembelajaran:
• Menggambarkan urutan pengembangan kompetensi yang harus dikuasai peserta
didik
• Alur tujuan pembelajaran dalam satu fase menggambarkan cakupan dan tahapan
pembelajaran yang linear dari awal hingga akhir fase.
• Alur tujuan pembelajaran pada keseluruhan fase menggambarkan cakupan dan
tahapan pembelajaran yang menggambarkan tahapan perkembangan
kompetensi antarfase dan jenjang.

5. Modul Ajar
Modul ajar merupakan salah satu jenis perangkat ajar. Satuan pendidikan
yang menggunakan modul ajar yang disediakan pemerintah, maka modul ajar
tersebut dapat dipadankan dengan RPP Plus, karena modul ajar tersebut memiliki
komponen yang lebih lengkap dibanding RPP. JIka satuan pendidikan
mengembangkan modul ajar secara mandiri, maka modul ajar tersebut dapat
dipadankan dengan RPP. Satuan pendidikan dapat menggunakan berbagai
perangkat ajar termasuk modul ajar atau RPP dengan kelengkapan komponen dan
format yang beragam sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan peserta didik.

6. Pembelajaran dengan Paradigma Baru (pembelajaran berdiferensiasi)


Pembelajaran paradigma baru merupakan pembelajaran yang berorientasi
pada penguatan kompetensi dan pengembangan karakter yang sesuai dengan
nilai-nilai Pancasila. Pembelajaran paradigma baru memastikan praktik
pembelajaran yang berpusat pada murid, yang mana setiap murid belajar sesuai
dengan kebutuhan dan tahap perkembangannya.
Pembelajaran paradigma baru dilakukan melalui kegiatan pembelajaran di
dalam kelas (intrakurikuler) dan di luar kelas (kokurikuler dan ekstrakurikuler). 
1. Pembelajaran intrakurikuler dilakukan secara terdiferensiasi sehingga
peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan
menguatkan kompetensi. Hal ini juga memberikan keleluasaan bagi guru
untuk memilih perangkat ajar yang sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik
peserta didiknya. 
2. Pembelajaran kokurikuler berprinsip pembelajaran interdisipliner yang
berorientasi pada pengembangan karakter dan kompetensi umum. 
3. Pembelajaran ekstrakurikuler dilaksanakan sesuai dengan minat murid dan
sumber daya satuan pendidik.

8
7. Platfrom Merdeka Mengajar
Sistem Informasi Perbukuan sebagai platform digital untuk mendukung layanan
perbukuan bagi ekosistem perbukuan dan pengembangan kurikulum.
Memberikan akses yang lebih luas secara daring kepada masyarakat dalam
memperoleh buku teks utama dan nonteks. Memberikan kemudahan bagi para
pelaku perbukuan dalam mengakses layanan sistem perbukuan, seperti proses dan
informasi penilaian buku, serta pembinaan pelaku perbukuan

8. Assesmen
Asesmen adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk
mengetahui kebutuhan belajar, perkembangan dan pencapaian hasil belajar
peserta didik. Jenis asesmen sesuai fungsinya mencakup: asesmen sebagai proses
pembelajaran (assessment as Learning), asesmen untuk proses pembelajaran
(assessment for Learning), dan asesmen pada akhir proses pembelajaran
(assessment of learning).
Asesmen merupakan bagian terpadu dari proses pembelajaran, memfasilitasi
pembelajaran, dan menyediakan informasi yang holistik sebagai umpan balik
untuk pendidik, peserta didik, dan orang tua, agar dapat memandu mereka dalam
menentukan strategi pembelajaran selanjutnya.

E. Hasil Yang diperoleh


Hasil yang diperoleh oleh peserta Workshop Implementasi Kurikulum Merdeka
(IKM) Pembelajaran Berdiferensiasi dan Asesmen di SMA Negeri 1 Bukit Batu
adalah:
1. Peserta dapat memahami Kebijakan Kurikulum Merdeka , Program Merdeka
Belajar dan Pembelajaran dengan Paradigma Baru.
2. Peserta dapat memahami , Capaian pembelajaran, Tujuan dan Alur Tujuan
Pembelajaran, Modul Ajar, Assesmen.
3. Peserta dapat Membuat dan Memodifikasi Modul Ajar
4. Peserta dapat memahami Program Merdeka Belajar dan Merdeka Mengajar
Kemdikbudristek.

9
PENUTUP

A. Simpulan
Keberhasilan penyelenggaraan Workshop Implementasi Kurikulum Merdeka
(IKM) Pembelajaran Berdiferensiasi dan Asesmen di SMA Negeri 1 Bukit
Batu ini sangat bergantung pada kesungguhan dan partisipasi aktif seluruh
komponen yang terlibat dalam kegiatan ini. Hasil-hasil yang dicapai
khususnya peningkatan kompetensi guru SMA dalam mengimplementasikan
pembelajaran di dalam kelas akan memberikan pengaruh terhadap
ketercapaian kompetensi siswa. Kondisi seperti ini pada gilirannya dapat
meningkatkan keberhasilan mutu pendidikan secara keseluruhan menuju
peningkatan mutu pendidikan di Indonesia.

B. Rekomendasi
Workshop Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) Pembelajaran
Berdiferensiasi dan Asesmen di SMA Negeri 1 Bukit Batu ini
merekomendasikan kepada peserta :
1. Melaksanakan musyawarah guru mata pelajaran pada lingkup kerja
masing-masing.
2. Melaksanakan pendampingan terhadap pelaksanaan musyawarah guru
mata pelajaran di sekolah binaan.

Sungai Pakning, ………… 2022


Peserta,

….………………………….
NIP

10

Anda mungkin juga menyukai