Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH TELAAH KURIKULUM

“ISI DAN PROSES KURIKULUM”

DOSEN PENGAMPU : SUSILAWATI AMDAYANI, S.SI.,M.PD

OLEH KELOMPOK 3

CITRA KUDADIRI (4223131068)

FEMITA DEVANA YOSANDRI (4222431012)

NAILAH AINI (4223331019)

PUTRI MALONA GIRSANG (4223331030)

SISKA ANGGRAINI (4221131010)

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, dimana atas berkat dan
karunianya, kami dapat menyelesaikan Makalah yang berjudul “Konsep Dasar Kurikulum”
dengan tepat waktu. Kami ucapkan terimakasih kepada Ibu Susilawati Amdayani, S.Si.,M.Pd
selaku Dosen Pengampu Mata kuliah Telaah Kurikulum kami, yang telah memberikan
bimbingan dan arahan mengenai pemenuhan salah satu tugas KKNI kami. Dan juga kami
mengucapkan terimakasih kepada teman teman yang memotivasi kami dalam penyusunan
makalah ini.

Kami menyadari tugas makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kami
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca untuk penyempurnaan makalah
ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan penulis dan pembaca.
Terimakasih.

Medan, 2 Maret 2023

(Kelompok 3)

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................................................1
1. LATAR BELAKANG............................................................................................................................1
2. RUMUSAN MAKALAH......................................................................................................................1
3. TUJUAN MAKALAH..........................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................................................2
1. STANDAR ISI KURIKULUM................................................................................................................2
2. RUANG LINGKUP STANDAR ISI.........................................................................................................2
3. PERANAN DAN FUNGSI KURIKULUM...............................................................................................3
4. STANDAR PROSES KURIKULUM PENDIDIKAN..................................................................................5

ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG
Standar bisa diartikan menjadi patokan atau dapat juga dikatakan sebagai kriteria
minimal. Sebuah standar acapkali mengacu pada pencapaian minimal. standar isi pada
Standar Nasional Pendidikan meliputi lingkup materi dan tingkat kompetensi untuk
mencapai kompeteni lulusan pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu. standar isi ini
memuat kerangka dasar serta struktur kurikulum, beban belajar, kurikulum tingkat satuan
pendidikan, serta kalender pendidikan/akademik. standar proses merupakan kriteria tentang
pelaksanaan pembelajaran pada satuan pendidikan dasar dan satuan pendidikan dasar
menengah untuk mencapai kompetensi lulusan.

Kurikulum sebagai acuan aplikasi pembelajaran di sekolah harus terlebih dahulu


dipahami secara menyeluruh serta mendalam oleh pendidik, kurikulum sebagai seperangkat
instruksi utama oleh pengajar. Para pendidik harus bisa memahami secara detail tentang
kurikulum dan penerapan kurikulum, sehingga aplikasi- nya bisa berjalan dengan baik.
Kurikulum saat ini memegang peranan penting dalam menentukan arah pendidikan karena
sebagai konten dan proses yang me- nentukan kualitas lulusan di masa depan. Dalam
makalah ini akan membahas terkait standar isi kurikulum pendidikan serta ruang lingkupnya,
membahas standar proses kurikulum Indonesia.

2. RUMUSAN MAKALAH
a. Apa standar isi kurikulum pendidikan?
b. Apa saja yang termasuk dalam ruang lingkup standar isi kurikulum pendidikan?
c. Apa standar proses kurikulum pendidikan Indonesia?

3. TUJUAN MAKALAH
a. Untuk mengetahui maksud dari standar isi kurikulum pendidikan.
b. Untuk mengetahui ruang lingkup standar isi kurikulum pendidikan.
c. Untuk mengetahui standar proses kurikulum pendidikan Indonesia.

1
BAB II
PEMBAHASAN

STANDAR ISI KURIKULUM


Standar Nasional Pendidikan yang sudah ditetapkan oleh pemerintah meliputi standar isi, standar
proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan
prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan dan standar evaluasi pendidikan. standar isi
adalah Implementasi Undang-Undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang
dijabarkan ke dalam sejumlah peraturan diantaranya Peraturan Pemerintah nomor 19 Tahun 2005
tentang standar Nasional Pendidikan. Peraturan Pemerintah ini menyampaikan arahan tentang perlunya
disusun serta dilaksanakan delapan standar nasional pendidikan.

Standar isi yang disebutkan dalam Peraturan Pemerintah nomor 19 Tahun 2005, yang
secara keseluruhan meliputi:

a. Kerangka dasar dan struktur kurikulum yang merupakan pedoman dalam penyusunan
kurikulum pada tingkat satuan pendidikan,
b. Beban belajar bagi peserta didik pada satuan pendidikan dasar dan menengah,
c. Kurikulum tingkat satuan pendidikan yang akan dikembangkan oleh satuan pendidikan
sesuai pedoman penyusunan kurikulum menjadi bagian tak terpisahkan dari standar isi.
d. Kalender pendidikan untuk penyelenggaraan pendidikan pada satuan pendidikan jenjang
pendidikan dasar dan menengah.

1. RUANG LINGKUP STANDAR ISI


Dalam Peraturan Pemerintah No. 13 tahun 2015, Standar isi mencakup lingkup materi
minimal dan tingkat kompetensi minimal untuk mencapai kompetensi lulusan minimal pada
jenjang dan jenis pendidikan tertentu.Standar isi memuat kerangka dasar dan struktur
kurikulum, beban belajar, kurikulum tingkat satuan pendidikan, dan kalender pendidikan
(Indonesia, 2006).

Zais (1976) menentukan empat kriteria dalam melakukan pemilihan isi/materi kurikulum,
yaitu sebagai berikut :
1. Materi kurikulum memiliki tingkat kebermaknaan yang tinggi (significance).
2. Materi kurikulum bernilai guna bagi kehidupan (utility).
3. Materi kurikulum sesuai dengan minat siswa (interest).
4. Materi kurikulum harus sesuai dengan perkembangan individu (human development).

Hilda Taba menetapkan kriteria sebagai berikut.

2
1. Materi kurikulum valid dan signifikan dalam kehidupan sehari-hari.
2. Materi kurikulum beroreintasi pada realita sosial.
3. Materi kurikulum memiliki Kedalaman dan keluasan yang seimbang.
4. Materi kurikulum bersifat konprehensif, baik aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap.
5. Materi kurikulum dapat diterima dan dipelajarai sesuai

2. PERANAN DAN FUNGSI KURIKULUM


Peranan kurikulum sebagai program pendidikan yang telah direncanakan secara
sistematis, kurikulum mengembang peranan yang sangat penting bagi pendidikan menurut
Hamalik (2007: 11-12) menyatakan terdapat tiga peranan kurikulum, yaitu:

1. Peranan konservatif
Peranan ini menekankan bahwa kurikulum itu merupakan tradisi lama yang baik dan
masih bisa digunakan dalam budaya pendidikan saat ini, sekaligus dapat dijadikan
sebagai sarana untuk mentransmisikan nilai-nilai budaya masa lalu tersebut yang masih
relevan dengan masa kini kepada peserta didik. Dengan demikian, peranan konservatif
pada hakikatnya mendudukan kurikulum yang berorientasi kepada tradisi lama untuk
ditanamkan pada generasi muda. Peranan ini sifatnya menjadi sangat mendasar,
disesuaikan dengan kenyataan bahwa pendidikan pada hakikatnya merupakan proses
perubahan sosial yang selalu dinamis dan progresif. Salah satu tugas pendidikan yaitu
mempengaruhi dan membina perilaku siswa sesuai dengan nilai-nilai sosial yang hidup
di lingkungan masyarakat masa lampau dan masa sekarang.
2. Peranan kritis atau evaluatif
Peranan kritis dan evaluatif dimaksudkan bahwa kurikulum itu mampu mengantarkan
para lulusan yang mempunyai kemampuan berfikir kritis dalam memecahkan masalah
dan mencari serta menemukan solusinya. Hal ini perlu dimiliki oleh setiap individu,
sebagai bekal hidup ditengah-tengah masyarakat yang sedang dan akan mengalami
perubahan. Selain itu, perkembangan yang terjadi pada masa sekarang dan masa
mendatang belum tentu sesuai dengan apa yang dibutuhkan. Oleh karena itu, peranan
kurikulum tidak hanya mewariskan nilai dan budaya yang ada atau menerapkan hasil
perkembangan baru yang terjadi, melainkan juga memiliki peranan untuk menilai dan
memilih nilai dan budaya serta pengetahuan baru yang akan diwariskan tersebut secara
kritis sekaligus mencari nilai-nilai budaya tersebut sesuai dengan tuntutan hari ini dan
yang akan datang. Berangkat dari ke tiga peranan kurikulum tersebut maka dapat
disimpulkan bahwa Kurikulum itu sebagai proses pewarisan nilai-nilai budaya dari orang
dewasa kepada orang yang belum dewasa, Peranan ini menekankan pada aspek masa
lampau. Peranan kreatif dimaksudkan bahwa kurikulum itu harus mampu menjawab
kebutuhan masyarakat saat ini dan yang akan datang. Perubahan yang terjadi saat ini dan

3
yang akan datang, semestinya sudah terakomodir oleh kurikulum. Peranan ini lebih
menekankan pada perubahan yang diakibatkan oleh kemajuan ilmu pengetahuan yang
menuntut setiap peserta didik untuk menyesuaikan. Adapun Peranan kritis dan evaluatif
adalah dimaksudkan untuk melakukan seleksi, nilai-nilai budaya manakah yang masih
relevan dengan kebutuhan peserta didik saat ini dan yang akan datang, sesuai dengan
budaya dan etika yang berlaku di masyarakat.
3. Peranan kreatif
Kurikulum selalu berperan dalam menciptakan suatu prodak sebagai hasil kreasi dalam
memenuhi tanggung jawabnya terhadap tuntutan pendidikan dan perkembangan ilmu
pengetahuan yang senantiasa terjadi setiap saat. Peranan kreatif menekankan bahwa
kurikulum harus mampu mengembangkan keterbaruan sesuai dengan perkembangan
yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan masyarakat pada masa sekarang dan masa
mendatang. Kurikulum harus mengandung hal-hal yang dapat membantu setiap siswa
mengembangkan semua potensi yang ada pada dirinya untuk memperoleh
pengetahuan,keterampilan dan perubahan serta penanaman sikap kepribadian dalam
kehidupan sehari-hari.

Adapun fungsi manajemen kurikulum adalah:


1) Meningkatkan efisiensi pemanfaatan sumber daya kurikulum, pemberdayaan sumber
maupun komponen kurikulum dapat ditingkatkan melalui pengelolaan yang terencana dan
efektif.
2) Meningkatkan keadilan (equity) dan kesempatan pada siswa untuk mencapai hasil yang
maksimal, kemapuan yang maksimal dapat dicapai peserta didik tidak hanya melalui
kegiatan intrakurikuler, tetapi juga perlu melalui kegiatan ekstra dan kokurikuler yang
dikelola secara integritas dalam mencapai tujuan kurikulum.
3) Meningkatkan relevansi dan efektivitas pembelajaran sesuai dengan kebutuhan peserta
didik maupun lingkungan sekitas peserta didik, kurikulum yang dikelola sacar efektif
dapat memberikan kesempatan dan hasil yang relevan dengan kebutuhan peserta didik
maupun lingkungan sekitar.
4) Meningkatkan efektivitas kinerja guru maupun aktivitas dalam mencapai tujuan
pembelajaran, pengelolaan kurikulum yang professional, efektif dan terpadu dapat
memberikan motivasi pada kinerja guru maupun aktivitas siswa dalam belajar.
5) Meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses belajar mengajar, proses pembelajaran salau
dipantau dalam rangka melihat konsistensi antara desain yang telah direncanakan dengan
pelakasanaan pembelajaran. Dengan demikian, ketidaksesuaian anatara desain dengan
implementasi dapat dihindarkan. Disamping itu, guru maupun siswa selalu termotivasi
untuk melakssanakan pembelajaran yang efektif dan efisien karena adanya dukungan
kondisi positif yang diciptakan dalam kegiatan pengeloaan kurikulum.
6) Meningkatkan partisifasi masyarakat untuk membantu mengembangkan kurikulum,
kurikulum yang dikelola secara professional akan melibatkan masyarakat, khususnya

4
dalam mengisi bahan ajar atau sumber belajar perlu disesuaikan dengan cirri khas dan
kebutuhan pembangunan daerah setempat.

3. STANDAR PROSES KURIKULUM PENDIDIKAN


Standar proses adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan pelaksanaan
pembelajaran pada satu satuan pendidikan untuk mencapai standar kompetensi lulusan.
Standar proses pendidikan berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran yang berarti dalam proses
pembelajaran berlangsung. Penyusunan standar proses pen- didikan diperlukan untuk me- nentukan
kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru sebagai upaya ketercapaian standar kompetensi lulusan.
Dengan demikian, standar proses dapat dijadikan pedoman oleh setiap guru dalam pengelolaan
proses pembelajaran serta menentukan komponen-komponen yang dapat mempengaruhi pen-
didikan (Sanjaya, 2008). Standar proses untuk satuan pendidikan dasar dan menengah ditetapkan
oleh Kemendikbud dalam Permendiknas Nomor 41 tahun 2007 (Kurikulum Tingkat Satuan Pendi-
dikan) dan Permendikbud Nomor 65 tahun 2013 (Kurikulum 2013) merupakan acuan utama dalam
keseluruhan proses pembelajaran. Selanjutnya Djohar (Djohar, 2005), menyimpulkan bahwa pem-
berlakuan standar proses pada satuan pendidikan diharapkan dapat meningkatkan mutu lulusan
dalam mencapai standar kompetensi lulusan yang pada akhirnya mampu meningkatkan mutu
pendidikan. Proses 97 pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara
interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang memotivasi peserta didik untuk
berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan
kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta
didik. (Perundang-undangan Pendidikan, Sulfemi, Wahyu Bagja) [2016/70] . Berdasarkan
Permendikbud Nomor 65 Tahun 2013.

Standar Proses dijabarkan sebagai suatu kriteria mengenai pelaksanaan pembelajaran


pada satuan pendidikan untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan. Dari penyusunan
tersebut bahwa standar proses merupakan suatu tahapan proses pembelajaran yang
menjabarkan mengenai kriteria atau yang dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
diartikan sebagai suatu ukuran tertentu yang menjadi dasar penilaian atau penetapan sesuatu,
kaitannya dengan pelaksanaan pembelajaran guna mencapai kompetensi lulusan. Standar
proses merupakan sebuah pedoman atau tahapan langkah-langkah bagi para guru saat
mereka memberikan pembelajaran dalam kelas, dengan harapan proses pendidikan yang
berlangsung bisa efektif, efesien dan inofatif. Sehingga beberapa target atau kriteria

5
mengenai kompetensi lulusan dapat tercapai dengan sempurna. Oleh karena itu.
Permendikbud nomor 65 tahun 2013 mengamanatkan bahwa proses pembelajaran pada
satuan pendidikan harus diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan,
menentang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang
yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan
perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.

Standar proses memiliki tahapan untuk terlaksanakannya proses pembelajaran yang efektif
dan efisien yaitu:

a) Perencanaan Proses Pembelajaran (sesuai dengan Permendikbud No 81 Tahun 2013


tentang implementasi kurikulum, perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang memuat Identitas mata pelajaran, Standar
Kompetensi, Kompetensi Dasar, indikator pencapaian kompetensi, penilaian hasil
belajar, tujuan pembelajaran, dan sumber belajar).
b) Pelaksanaan proses pembelajaran.
c) Penilaian proses pembelajaran.
d) Pengawasan proses pembelajaran.

6
SIMPULAN
Standar nasional Pendidikan adalah kriterian minimal tentang berbagai aspek yang relevan
pelaksaaan nya dalam sistrm Pendidikan nasional di mana harus memenuhi standart
Pendidikan sesuai ketetapan yang telah berlaku. Standar Nasional Pendidikan yang sudah
ditetapkan oleh pemerintah meliputi standar isi, standar proses, standar kompetensi
lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana,
standar pengelolaan, standar pembiayaan dan standar evaluasi pendidikan. Karna
standart tersebut di bentuk lah kurikulum,di mana kurikulum tersebut memiliki berbagai
fungsi yaitu fungsi Peranan konservatif,peranan kritis dan kreatif. Kurikulum juga
memiliki standart di mana standart itu mencakup
a) Perencanaan Proses Pembelajaran (sesuai dengan Permendikbud No 81 Tahun 2013
tentang implementasi kurikulum, perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang memuat Identitas mata pelajaran, Standar
Kompetensi, Kompetensi Dasar, indikator pencapaian kompetensi, penilaian hasil
belajar, tujuan pembelajaran, dan sumber belajar).
b) Pelaksanaan proses pembelajaran.
c) Penilaian proses pembelajaran.
d) Pengawasan proses pembelajaran.

Anda mungkin juga menyukai