Anda di halaman 1dari 13

Tugas Makalah

Mata Kuliah : Pengembangan Kurikulum


Dosen Pengampu : Waddi Fatimah, S.Pd.,M.Pd

MAKALAH
“LANDASAN PENGEMBANGAN KURIKULUM MERDEKA”

Disusun Oleh Kelompok 10 :

Dinda Claudia Risal Denggo (C1C121037)

Fatihah Amania Firman (C1C121040)

Merianti Penda’ (C1C121021)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MEGAREZKY
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat tuhan yang maha esa karena dengan
rahmatnya serta karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang membahas
tentang “Landasan Pengembangan Kurikulum Merdeka”. Penulis berterima kasih
kepada ibu Waddi Fatimah, S.Pd.,M.Pd selaku Dosen yang telah memberikan tugas
ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai Landasan Pengembangan Kurikulum
Merdeka. Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun guna sempurnanya makalah ini. Kami berharap semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi pembaca umumnya dan bagi kami khususnya.

Makassar, 25 November 2023

Kelompok 10

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..............................................................................................i
DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................1
A. Latar Belakang .............................................................................................1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................2
C. Tujuan...........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................3
A. Pentingnya Kurikulum .................................................................................3
B. Kurikulum Merdeka .....................................................................................5
C. Landasan Pengembangan Kurikulum Merdeka ...........................................6
BAB III PENUTUP ................................................................................................9
A. Kesimpulan ..................................................................................................9
B. Saran.............................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................10

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut Fatmawati dan Yusrizal (2020) kurikulum merupakan salah
satu komponen yang penting dalam penyelanggaraan pendidikan untuk
mencapai tujuan pendidikan. Kurikulum adalah suatu rencana yang
dijadikan sebagai pedoman atau Pegangan dalam kegiatan proses belajar
mengajar (Martin & Simanjorang, 2022). Jadi kurikulum adalah rancana
dan pengaturan mengenai tujuan, isi, bahan pelajaran serta metode yang
digunakan, sebagai pedoman dalam kegiatan proses belajar mengajar untuk
mencapai tujuan pendidikan. Sejalan dengan perkembangan zaman,
kurikulum pun juga ikut berkembang untuk memenuhi tuntutan pendidikan.
Salin itu perubahan yang terjadi merupakan upaya untuk meningkatkan
kualitas pendidikan dan menciptakan generasi bangsa yang memiliki
sumber daya manusia dengan kualitas yang baik dan dapat bersaing dengan
negara lain.
Perubahan digambarkan sebagai sesuatu yang alamiah dan selalu
akan terjadi, artinya segala sesuatu dalam kehidupan ini sudah pasti akan
terus mengalami perubahan, termasuk dalam dunia pendidikan. Perubahan-
perubahan yang terjadi dalam dunia pendidikan dapat dilihat dari
munculnya berbagai macam inovasi baik dari segi sistem pendidikan,
pelaksanaan pembelajaran, media pembelajaran, maupun halhal yang
berkaitan dengan ranah pendidikan. Salah satu yang dapat terlihat adalah
perubahan kurikulum di Indonesia yang dilakukan sebagai bentuk antisipasi
perkembangan dan kebutuhan abad ke-21 yang merupakan bentuk
penyempurnaan kurikulum berbasis karakter sekaligus kompetensi. Segala
perubahan tersebut, terjadi akibat adanya perubahan kebutuhan kompetensi,
sehingga mempengaruhi keberlangsungan pendidikan ke depannya
(Nugraha, 2022).

1
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan dari latar belakang di atas, maka penulis merumuskan
beberapa permasalahan yang akan dibahas pada makalah ini, yaitu :
1. Seberapa pentingkah sebuah kurikulum?
2. Apa yang dimaksud dengan kurikulum merdeka?
3. Apa saja yang menjadi landasan pengembangan kurikulum merdeka?
C. Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini, yaitu:
1. Untuk mengetahui pentingnya kurikulum.
2. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan kurikulum merdeka.
3. Untuk mengetahui apa saja yang menjadi landasan pengembangan
kurikulum merdeka.

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pentingnya Kurikulum
1. Pengertian Kurikulum
Kurikulum merupakan rancangan atau panduan dalam
melaksanakan pembelajaran dan program pendidikan, yang diberikan
oleh lembaga pendidikan yang berisi rancangan pelajaran yang akan
diberikan kepada peserta pelajaran dalam satu periode jenjang
pendidikan. Kurikulum merupakan pedoman atau tolak ukur untuk
mencapai tujuan di dalam pendidikan. J. Lloyd Trump dan Dalmes F.
Miller (1973), mengatakan bahwa kurikulum merupakan serangkaian
metode yang memuat metode belajar mengajar, cara mengevaluasi
siswa dan seluruh program, bimbingan dan penyuluhan, supervisi dan
administrasi dan struktur yang berhubungan dengan waktu, ruangan,
dan pemilihan mata pelajaran (Martin & Simanjorang, 2022).
Dalam UU Nomor 20 Tahun 2003 pasal 1 mengatakan bahwa,
kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan,
isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu. Jadi kurikulum merupakan pedoman mengenai serangkaian
kegiatan yang akan dilakukan dalam proses belajar mengajar untuk
mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan.
2. Peranan kurikulum dalam pendidikan
Menurut Oemar Hamalik (1990), terdapat tiga peranan penting
kurikulum, yaitu sebagai berikut;
a. Peranan konservatif
Yaitu kurikulum dapat dijadikan sebagai sarana untuk
mentransmisikan nilai-nilai warisan budaya masa lalu yang
dianggap masih relevan dengan masa kni kepada generasi muda.
Peranan konservatif ini pada hakikatnya menempatkan kurikulum
yang berorientasi pada masa lampau. Peranan ini sangat mendasar

3
yang disesuaikan dengan kenyataan bahwa pendidikan pada
hakikatnya merupakan proses social. Salah satu tugas pendidikan
yaitu mempengaruhi dan membina perilaku siswa sesuai dengan
nilai-nilai social hidup dilingkungan masyarakat.
b. Peranan Kreatif
Yaitu kurikulum harus mampu mengembangkan sesuatu
yang baru sesuai dengan perkembangan yang terjadi dan kebutuhan-
kebutuhan masyarakat pada masa sekarang dan masa mendatang.
Kurikulum harus mengandung hal-hal yang dapat membantu setiap
siswa mengembangkan semua potensi yang ada pada dirinya untuk
memperoleh pengetahuan-pengetahuan baru, kemampuan-
kemampuan baru, serta cara berfikir baru yang dibutuhkan dalam
kehidupannya.
c. Peranan Kritis dan Evaluatif
Yaitu, nilai-nilai dan budaya yang hidup masyarakat
senantiasa mengalami perubahan, sehingga pewarisan nilai-nilai dan
budaya masa lalu kepada siswa perlu disesuaikan dengan kondisi
yang terjadi pada masa sekarang. Selain itu, perkembangan yang
terjadi pada masa sekarang dan masa mendatang belum tentu sesuai
dengan kebutuhan. Oleh karena itu, peranan kurikulum tidak hanya
mewariskan nilai dan budaya yang ada atau menerapkan hasil
perkembangan baru yang terjadi, melainkan juga memiliki peranan
untuk menilai dan memilih nilai dan budaya serta pengetahuan baru
yang akan diwariskan tersebut. Dalam hal ini, kurikulum harus turut
aktif berpartisipasi dalam control atau filter social. Nilai-nilai sosial
yang tidak sesuai lagi dengan keadaan dan tuntutan masa kini
dihilangkan dan diadakan modifikasi atau penyempurnaan-
penyempurnaan.
Kurikulum dan pendidikan merupakan suatu hubungan yang tidak
dapat dipisahkan. Seperti yang telah diketahui bahwa kurikulum
berperan sebagai pedoman dalam penyelenggaraan pendidikan. Kalau

4
tidak ada kurikulum maka pendidikan tidak dapat terlaksana dan tujuan
pendidikan pun tidak akan terwujud, sebagai pedoman penyeleggaraan
pendidikan, selain itu kurikulum selalu disesuaikan dengan situasi dan
keadaan yang ada. Kurikulum disusun secara sistematis, jelas, dan rinci
dengan tujuan agar mudah dipahami dan digunakan sebagai pedoman
pelaksanaan proses belajar mengajar.
B. Kurikulum Merdeka
Menurut Menteri Nadiem, arti kata "Merdeka" bukan berarti tidak
adanya aturan dan indikator yang tegas dalam pembelajaran. Memang
menurut Mas Menteri, proses belajar mandiri ini harus mengikuti pedoman
yang ketat, terutama saat proses pembelajaran. Alhasil, benar-benar
menghasilkan mereka yang memiliki kompetensi yang sesuai dengan
standar kemahasiswaan yang telah ditetapkan. Kebijakan ini tentunya akan
berdampak positif, karena anggaran pelaksanaan ujian yang besar dapat
digunakan untuk pengembangan pembelajaran, peningkatan kualitas guru
dalam mengajar, dan melengkapi berbagai sumber belajar (Hamzah,
Mujiwati, Zuhriyah, & Suryanda, 2022).
Kurikulum Merdeka dalam hal ini memberikan kebebasan kepada
satuan pendidikan di masing masing sekolah yaitu guru, dan peserta didik
dapat mengembangkan pembelajaran. Peserta didik memiliki kodrat (bakat)
alami, guru sebagai pendidik harus merawatnya sesuai dengan kodrat yang
dimiliki peserta didik karena dalam hal ini mendidik anak sama dengan
mendidik masyarakat. Pembelajaran tidak akan terjadi proses dan hasil yang
maksimal kecuali didukung dengan media, sistem dan perangkat yang
lengkap. Pada umumnya proses belajar seseorang sangat tergantung pada
support system yang meliputi lingkungan dan guru yang berkompeten.
Adapun tujuan Merdeka Belajar adalah menciptakan ruang inovasi yang
luas kepada segenap eksponen dan elemen pendidikan di Indonesia demi
mewujudkan pemulihan dan perbaikan mutu pendidikan secara
menyeluruh.

5
Kurikulum Merdeka adalah kurikulum yang bertujuan untuk
mengasah minat dan bakat anak sejak dini dengan berfokus pada materi
esensial, pengembangan karakter, dan kompetensi peserta didik. Menurut
Kemdikbud Ristek, rencananya, Kurikulum Merdeka ini akan dijalankan
sebagai opsi tambahan terlebih dahulu selama tahun 2022-2024 dalam
rangka pemulihan pembelajaran pasca pandemi (Swawikanti, 2022).
Kurikulum Merdeka atau sering disebut juga dengan Kurikulum
Merdeka Belajar adalah kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler
yang beragam, di mana konten yang disajikan kepada siswa akan lebih
optimal dengan tujuan agar peserta didik dapat memiliki cukup waktu untuk
mendalami konsep serta menguatkan kompetensi. Dalam Kurikulum
Merdeka, guru memiliki keleluasaan untuk memilih berbagai perangkat
ajar, sehingga pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan belajar
dan minat peserta didik (Acer for education, 2023).
C. Landasan Pengembangan Kurikulum Merdeka
Kemunculan pandemi COVID-19 pada akhir Desember 2019,
menjadi salah satu titik di mana keberlangsungan pendidikan khususnya di
Indonesia mengalami perubahan. Krisis pembelajaran yang telah terjadi
diiringi dengan kondisi kedaruratan pandemi COVID-19 sangat berdampak
terhadap perubahan pendidikan di Indonesia. Pada kasus ini, pendidikan
harus ikut berubah dan berkembang mengikuti kebijakan akibat keberadaan
pandemi COVID-19 agar pendidikan dapat tetap mencapai tujuan
pembelajaran sesungguhnya. Salah satunya dalam proses pembelajaran
yang beralih menjadi pembelajaran jarak jauh karena terbatasnya waktu
untuk berkumpul dan belajar dikelas di mana sistem ini pada akhirnya
disepakati oleh sekolah dan universitas karena keadaannya yang mendesak.
Dampak pandemi salah satunya adalah ketertinggalan pembelajaran
(learning loss) dan kesenjangan pembelajaran (learning gap). Engzell
(2021) dalam penelitiannya menunjukkan bahwa siswa mengalami learning
loss ketika belajar dari rumah. Hal tersebut juga dipengaruhi oleh beberapa
faktor lain kondisi geografis, demografis, strategi, kebijakan, dan keadaan

6
sekolah itu sendiri sebelum adanya pandemi. Selain itu keberadaan pandemi
juga menyebabkan learning gap di mana keadaan siswa, kondisi keluarga,
dan juga kondisi ekonomi menjadi faktor lain penyebab learning gap di
masa pandemi COVID-19 (Nugraha, 2022).
Kurikulum Merdeka menjadi program yang diharapkan dapat
melakukan pemulihan dalam pembelajaran, dimana menawarkan 3
karakteristik diantaranya pembelajaran berbasis projek pengembangan soft
skill dan karater sesuai dengan profil pelajar pancasila, pembelajaran pada
materi esensial dan stuktur kurikulum yang lebih fleksibel (Jojor &
Sihotang, 2022). Kurikulum Merdeka Belajar dilatarbelakangi oleh adanya
hasil Programme for International Student Assessment (PISA) yang
menunjukkan bahwa 70% siswa berusia 15 tahun berada di bawah
kompetensi minimum dalam memahami bacaan sederhana atau menerapkan
konsep matematika dasar. Skor PISA ini tidak mengalami peningkatan yang
signifikan dalam 10-15 tahun terakhir. Selain itu, terdapat kesenjangan besar
antarwilayah dan antarkelompok sosial-ekonomi dalam hal kualitas belajar
yang diperparah dengan adanya pandemi COVID-19.
Pengembangan kurikulum pendidikan di Indonesia telah sampai
pada pengembangan Kurikulum Merdeka. Kurikulum ini merupakan
pengembangan dan penerapan kurikulum darurat yang digagas sebagai
respon terhadap dampak pandemi Covid-19. Prinsip dari kurikulum baru ini
adalah pembelajaran yang berpusat sepenuhnya pada peserta didik dengan
mencanangkan istilah Merdeka Belajar. Istilah tersebut didefinisikan
sebagai metode yang memungkinkan peserta didik bisa memilih pelajaran
yang menarik bagi mereka. Sekolah berhak dan bertanggung jawab untuk
mengembangkan kurikulum sesuai kebutuhan dan karakteristik masing-
masing. Kebijakan pemilihan kurikulum diharapkan dapat mempercepat
proses pentahapan reformasi kurikulum nasional. Dapat dikatakan bahwa
kebijakan memberikan pilihan kurikulum sekolah merupakan salah satu
upaya manajemen perubahan. Hakikat dari Kurikulum Merdeka adalah
pendidikan yang didasarkan pada kodrat alam dan zaman, dimana setiap

7
peserta didik memiliki bakat dan minat masing-masing. Tujuan merdeka
belajar adalah untuk secara efektif mengurangi keterlambatan belajar
selama pandemi Covid-19 (Cholilah, Tatuwo, Komariah, & Rosdiana,
2023).
Keunggulan Kurikulum Merdeka dijelaskan oleh Kemdikbud
(2021b) berfokus pada materi yang esensial dan pengembangan kompetensi
siswa pada fasenya sehingga siswa dapat belajar lebih mendalam, bermakna
dan menyenangkan, tidak terburu-buru. Pembelajaran jauh lebih relevan
dan interaktif melalui kegiatan projek memberikan peluang lebih luas pada
siswa untuk aktif mengeksplorasi isu-isu aktual seperti isu lingkungan,
kesehatan, dan lainnya untuk mendukung pengembangan karakter dan
kompetensi profil Pelajar Pancasila. Tujuan dari pengajaran ini untuk
memperkuat kemampuan literasi dan numerasi siswa serta pengetahuannya
pada tiap mata pelajaran (Rahmadayanti & Hartoyo, 2022).

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pengembangan dan pembaharuan kurikulum pendidikan sangat
penting dan perlu dilakukan. Di Indonesia sedang dilakukan pengembangan
kurikulum pendidikan baru dengan nama Kurikulum Merdeka. Sesuai
dengan namanya, pengembangan ini berpusat pada kemampuan peserta
didik dalam menerima pembelajaran, sehingga Merdeka Belajar adalah
sebuah cara belajar di mana peserta didik dapat memilih dan menentukan
bagaimana cara belajarnya sendiri.
B. Saran
Untuk mengimplementasikan merdeka belajar ini, kita sebagai guru
dan pemimpin pembelajaran harus terlebih dahulu menciptakan lingkungan
sekolah yang nyaman dan aman dimana anak dapat belajar dan
bereksperimen tanpa merasa tertekan untuk mencapai tujuan
pembelajarannya.

9
DAFTAR PUSTAKA

Acer for education. (2023). Kurikulum Merdeka Belajar: Pengertian, Tujuan,


hingga Latar Belakang. Acer for Education. Retrieved from
https://acerforeducation.id/blog/pengertian-kurikulum-merdeka-belajar-dan-
tujuannya/

Cholilah, M., Tatuwo, A. G. P., Komariah, & Rosdiana, S. P. (2023). Pengembangan


Kurikulum Merdeka Dalam Satuan Pendidikan Serta Implementasi Kurikulum
Merdeka Pada Pembelajaran Abad 21. Sanskara Pendidikan dan Pengajaran,
1(02), 56–67.

Hamzah, M. R., Mujiwati, Y., Zuhriyah, F. A., & Suryanda, D. (2022). Kurikulum
Merdeka Belajar sebagai Wujud Pendidikan yang Memerdekakan Peserta
Didik. Arus Jurnal Pendidikan, 2(3), 221–226.

Jojor, A., & Sihotang, H. (2022). Analisis Kurikulum Merdeka dalam Mengatasi
Learning Loss di Masa Pandemi Covid-19 (Analisis Studi Kasus Kebijakan
Pendidikan). Edukatif : Jurnal Ilmu Pendidikan, 4(4), 5150–5161.

Martin, R., & Simanjorang, M. (2022). Pentingnya Peranan Kurikulum yang Sesuai
dalam Pendidikan di Indonesia. Mahesa, 1, 125–134. Retrieved from
https://journal.mahesacenter.org/index.php/ppd/index

Nugraha, T. S. (2022). Kurikulum Merdeka untuk pemulihan krisis pembelajaran.


Inovasi Kurikulum, 19(2), 251–262.

Rahmadayanti, D., & Hartoyo, A. (2022). Potret Kurikulum Merdeka, Wujud


Merdeka Belajar di Sekolah Dasar. Jurnal Basicedu, 6(4), 7174–7187.

Swawikanti, K. (2022). Kupas Tuntas Kurikulum Merdeka, Begini Konsep &


Implementasinya - Belajar Gratis di Rumah Kapan Pun! | Blog Ruangguru.

10

Anda mungkin juga menyukai