KELOMPOK VII
DISUSUN OLEH :
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat-Nya
maka kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “DESAIN
PEMENTASAN SENI TARI DAN PRAKTEK” ini dengan tepat waktu. Penulisan ini
merupakan salah satu tugas dan syarat untuk menyelesaikan tugas mata kuliah SENI TARI
. Dalam penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik pada
teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki. Untuk itu
kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan
makalah kami kedepannya.
DAFTAR ISI
ii
Contents
KATA PENGANTAR .......................................................................................................... ii
DAFTAR ISI ………………………………………………………...................................iii
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................................... 1
A. LatarBelakang ................................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah .......................................................................................................... 2
C. Tujuan............................................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................................... 3
A. Pengertian Desain Pementasan Seni Tari...................................................................... 3
B. Pemilihan Seni Tari yang dipentaskan. .......................................................................... 4
C. Latihan Pelaksanaan pementasan …………………………………………………… 8
BAB III PENUTUP .............................................................................................................. 9
A. Kesimpulan .................................................................................................................... 9
B. Saran ............................................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 10
SOAL ................................................................................................................................... 11
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seni tari merupakan budaya yang dapat di lestarikan, karena memiliki peran penting
bagi masyarakat. Indonesia salah satu bangsa yang memiliki keanekaragaman budaya, yang
membuat bangsa Indonesia semakin maju dan berkembang dari segi kesenian dapat membuat
bangsa Indonesia semakin di kenal dengan beragam budayanya.
Tari adalah bagian dari kebudayaan manusia yang dapat kita jumpai di berbagai
daerah yang ada di Indonesia. Kebudayaan masyarakat tersebut berkembang pada setiap
daerah itu sendiri serta memiliki peran penting dalam kehidupan manusia, kerena bias
memberikan berbagai manfaat seperti hiburan dan sarana komunikasi antara penonton /
seniman. Budaya menari hidup dan berkembang di dalam berbagai kolompok masyarakat
yang akhirnya melahirkan tari-tarian tradisi. Tari tradisional adalah tari yang lahir, tumbuh,
berkembang pada suatu masyarakat yang kemudian di turunkan atau di wariskan secara terus
menerus dari generasi ke generasi serta sesuai adat kebiasanya itu sendiri dan telah diakui
oleh masyarakat pendukungnya. Seiring perkembangan pemikiran manusia dan kehidupan
manusia serta berubahnya selerah masyarakat dalam berkesenian, maka muncul jenis-jenis
tari yang tidak hanya untuk tujuan upacara keagamaan saja, tetapi muncul tari-tarian yang
berfungsi hiburan maupun kapan keindahan. Selain itu muncul juga karya-karya tari kreasi
yang semakin memperkaya bangsa Indonesia.
1
B. Rumusan Masalah
1. Menjelaskan pengertian desain pementasan seni tari ?
2. Menjelaskan pemilihan seni tari yang akan di pentaskan?
3. Menjelaskan latihan pelaksanaan pementasan?
C. Tujuan
1. Mampu memahami desain pementasan seni tari.
2. Mampu memahami pemilihan seni tari yang akan di pentaskan.
3. Mampu memahami latihan pelaksanaan pementasan.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
2. Panggung Proscenium
Panggung ini dikenal juga dengan panggung bingkat. Hal ini dikarenakan diatas panggung
akan dibuat sebuah tiang atau pembatas seperti bingkai foto. Biasanya pada panggung ini
akan ada penutup tirai. Hal ini agar para peserta seni dapat mengganti konsep arena tanpa
sepengetahuan penonton.
3. Panggung Thrust
Panggung ini hampir sama dengan panggung proscenium hanya saja bentuk bingkainya 2/3
mengenai area penonton. Posisi penontonnya juga melingkar.
4. Panggung Bentuk Tapak Kuda
Panggung ini berbentuk cengkung dimana panggungnya ada di di depan cekungan atau
ditengah cekungan. Hal ini dilakukan agar suara yang berasal dari panggung dapatt terdengar
dengan jelas kepada penonton.
5. Panggung Terbuka
Panggung jenis ini sebuah panggung yang bersifat terbuka. Terbuka disini maksudnya
panggung ini berada di area terbuka seperti lapangan.
Bentuk pentas seni tari umumnya diadakan dengan berbagai fungsi, seperti untuk
memperindah penampilan, untuk memperjelas karakter, dan untuk menggambarkan suasana
dalam suatu panggung atau pentas agar lebih jelas. (DNR)
4
Agar pertunjukkan karya tari lebih bervariatif dan meriah, akan lebih baik jika ketiga
bentuk karya tari tersebut ditampilkan.
2. Menentukan JumlahPenari.
Penentuan jumlah penari sangat berkaitan dengan bentuk karya tari yang akan
disajikan. Jika karya tari yang dipilih merupakan bentuk tari berpasangan, secara
otomatis ditentukan jumlah penari dua orang atau kelipatannya. Sebaliknya, jika
karya tari yang dipilih merupakan bentuk tari kelompok, penentuan jumlah penari
disesuaikan dengan jumlah anggota tarian kelompok tersebut. Sebagai contoh, untuk
mempertunjukkan tari Lawung dari Yogyakarta dibutuhkan 16 penari. Jumlah penari
juga sebagai bahan pertimbangan pembuatan panggung atau tempat pertunjukan. Jika
jumlah penari banyak, perlu disiapkan pula panggung yang luas.
5
1. Menentukan Tema Pertunjukan Tari
Suatu tema sangat diperlukan untuk memulai suatu kegiatan pertunjukan tari.
Tema merupakan pokok pikiran yang menjiwai kegiatan pertunjukan. Tema
digunakan sebagai patokan arah dalam melaksanakan kegiatan pertunjukan. Oleh
karena itu, tema diperlukan untuk menentukan alur pertunjukan tari yang akan
dilakukan.
Tema harus disesuaikan dengan tujuan dan maksud kegiatan pertunjukan. Tema
dapat juga dijadikan sebagai judul suatu pertunjukan tari. Dengan demikian, tema
pertunjukan akan mencerminkan apa yang akan dipentaskan. Pertunjukan tari yang
ditampilkan pun disesuaikan dengan tema. Misalnya, dalam memperingati Hari
Sumpah Pemuda akan diadakan pertunjukan tari yang bertema “Dengan semangat
Sumpah Pemuda, mari lestarikan karya seni tari nusantara”.
Pemilihan waktu kegiatan pertunjukan tari harus disesuaikan dengan tema dan tujuan
acara. Selain itu, waktu pelaksanaan pertunjukan dapat dipilih bertepatan dengan
peringatan hari nasional, seperti Hari Kemerdekaan, Hari Sumpah Pemuda, dan Hari
Pahlawan.
6
Tempat yang dipilih untuk melaksanakan pertunjukan tari harus disesuaikan dengan
acara pertunjukan tersebut. Tempat pertunjukan harus memenuhi berbagai kriteria,
seperti harus ada tempat untuk menari (panggung atau pentas) dan tempat bagi
penonton yang menyaksikan.
Ada dua jenis tempat pertunjukan, yaitu sebagai berikut:
a. Pertunjukan di tempat terbuka (open air), seperti di lapangan. Pertunjukan di tempat
terbuka dapat menampung jumlah penonton yang banyak, tetapi keamanan ya tidak
terjamin.
b. Pertunjukan di tempat tertutup (in door), seperti di ruang kelas dan auditorium atau
aula. Pertunjukan di ruang tertutup memiliki ruangan yang terbatas sehingga jumlah
penonton harus dibatasi. Akan tetapi, keamanan lebih terjamin, karena keadaan
gedung tertutup.
7
C. Latihan Pelaksanaan Pementasan
a. Kerja studio
Kerja studio merupakan latihan awal yang dilakukan oleh penari dengan hitungan
belum menggunakan iringan. Latihan dilaksanakan sekitar sampai kali agar penari
mempunyai teknik gerak dan hafalan gerak tentang tari.
Pada tahap berikutnya adalah latihan dengan menggunakan iringan. Pada tahap
ini adalah memadukan gerak tari dengan iringan tari. Iringan bias berupa iringan hidup atau
berupa rekaman.
Sebelum pentas kiranya perlu mempersiapkan tata rias dan busana yang akan
dipakai oleh penari. Hal ini sangat perlu untuk dilaksanakan agar pelaksanaan pementasan
dapat berjalan dengan lancar.
d. Gladi Bersih
e. Pementasan
Pementasan merupakan penampilan dari penyajian karya tari yang telah disusun.
Pementasan bias berupa karya tari tunggal, berpasangan maupun kelompok. Jumlah penari
disesuaikan dengan tema tari yang akan disajikan. Pementasan tari bias menggunakan
panggung, baik yang berbentuk proscenium maupun arena dapat disesuaikan dengan
kebutuhan.
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pentas tari adalah karya seni tari yg ditampilkan di muka umum. Pentas tari
adalah suatu pertunjukan yg dilakukan oleh beberapa individu dalam menyampaikan isi dari
setiap tarian itu untuk menciptakan suatu harmonisasi pertunjukan yang membuat para
penonton kagum. Menurut Y. Sumandiyo Hadi, 2012, berdasarkan penyusunan dan
penyajian, bentuk pentas seni tari dibagi menjadi beberapa, yakni tari tunggal, tari
berpasangan, dan tari kelompok. Perencanaan pertunjukan tari sangat diperlukan dalam
membuat sebuah pertunjukan tari. Kegiatan pertunjukan tari harus dirancang dan
sipersiapkan agar pertunjukan yang telah direncanakan berjalan baik dan sukses.
Bagaimanakah cara membuat perencanaan pertunjukan tari
B. Saran
Dengan membaca makalah ini diharapkan bagi pembaca dapat memahami
mengenai desainpementasansenitari dan praktek, selaku anak muda penurus bangsa
senantiasa kita mengembangkan seni tari dan melestarikan seni tari yang ada pada daerah
kita. Mohon kritikan yang membangun dari pembaca untuk kebaikan makalah kami ke
depannya.
9
DAFTAR PUSTAKA
Hadi, Sumandiyo. 2002. Sosiologi Tari. Yogyakarta: Media Abadi.
Hidajat, Robby. 2008. Seni Tari Pengantar Teori Dan Praktek Menyusun Tari Bagi Guru.
Malang: Jurusan Seni Dan Desain Fakultas Sastra Unuversitas Negeri Malang
2008
Astono, Sigit.2007. Apresiasi Seni Tari dan Seni Musik 2. Jakarta: Ghali Indonesia
Priting.
Fathori, Abdurahman. 2005. Antropologi Sosial Budaya. Jakarta: PT Asdi Mahastya
Hadi, Sumandyo. 2007. Kajian Tari Teks Dan Nonteks. Yogyakarta: Pustaka Book
Publisher.
10
SOAL
1) Apa yang dimaksuddenganpentastari?
11