Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH SENI BUDAYA

MERANCANG MANAJEMEN PAGELARAN TARI

D
I
S
U
S
U
N
Oleh :

JISSA DEWI FORTUNA


OVI INDRAWANI IRMA
WEVI OKTARIA YUTI
ULYATUS SHOFA HABIBA

JURUSAN : TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN


SMK NEGERI 1 PASIR PENYU
Alamat : Jl. Jend. Sudirman PO. Box 38 Air Molek, Indragiri Hulu – Riau 29352

TA. 2018/2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah ini sebatas
pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki. Dan juga kami berterima kasih pada Ibuk Ade
Irma selaku guru seni budaya yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan,
pengetahuan serta apresiasi kita tentang seni tari. Saya juga menyadari sepenuhnya bahwa di
dalam tugas ini terdapat kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang kami harapkan.
Untuk itu,kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa yang akan
datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang
kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di
masa depan.

Air Molek, 13 Februari 2019

Kelompok 3
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.....................................................................................
Daftar Isi...............................................................................................
BAB I Pendahuluan..............................................................................
A. Latar Belakang............................................................................
B. Rumusan Masalah.......................................................................
C. Tujuan.........................................................................................
BAB II PEMBAHASAN .....................................................................
A. Pengertian Pagelaran...................................................................
B. Pengertian Tari.............................................................................
C. Pengertian Pagelaran Tari............................................................
D. Pengertian Seni Pertunjukan Menurut Para Ahli..........................
E. Merancang Pagelaran Tari.............................................................
F. Fungsi Pagelaran Tari...................................................................
BAB III PENUTUP...............................................................................
A. Kesimpulan..................................................................................
Daftar Pustaka......................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perjalanan dan bentuk seni tari di Indonesia sangat terkait dengan perkembangan
kehidupan masyarakatnya, baik ditinjau dari struktur etnik maupun dalam lingkup negara
kesatuan. Jika ditinjau sekilas perkembangan di Indonesia sebagai negara kesatuan, maka
perkembangan tersebut terlepas dari latar belakang keadaan masyarkat Indonesia.
Pada saat itu, Amerika Serikat dan Eropa secara politis dan ekonomis menguasai
seluruh Asia Tenggara kecuali Thailand. Menurut Soedarsono (1977), salah seorang
budayawan dan peneliti seni pertunjukan Indonesia, menjelaskan bahwa, “secara garis
besar perkembangan seni pertunjukan Indonesia tradisional sangat dipengaruhi oleh
adanya kontak dengan budaya besar dari luar (asing)”. Berdasarkan pendapat
Soedarsono tersebut maka perkembangan seni pertunjukan tradisional Indonesia secara
garis besar terbagi atas periode masa pra pengaruh asing. Namun, apabila ditinjau dari
perkembangan masyarakat Indonesia hingga saat ini, maka masyarakat sekarang
merupakan masyarkat Indonesia dalam lingkup negara kesatuan. Tentu saja masing-
masing periode menampilkan budaya yang berbeda-beda bagi seni pertunjukan, karena
kehidupan kesenian sangat tergantung pada msyarakat pendukungnya.
Tarian daerah Indonesia dengan beraneka ragam jenis tarian Indonesia seni tari
membuat Indonesia kaya akan adat kebudayaan kesenian. Dengan mengenal lebih
banyak tarian adat di seluruh provinsi di Indonesia mudah-mudahan membuat kita lebih
mencintai negeri kita ini.
Tarian Indonesia mencerminkan kekayaaan dan keanekaragaman suku bangsa dan
budaya Indonesia. Terdapat lebih dari 700 suku bangsa di Indonesia: dapat terlihat dari
akar budaya bangsa Austronesia dan Melanesia, di pengaruhi oleh berbagai budaya dari
negeri tetangga di Asia bahkan pengaruh barat yang diserap melalui kolonialisasi. Setiap
suku bangsa di Indonesia memiliki berbagai tarian khas nya sendiri. Di Indonesia terdapat
lebih dari 3000 tarian asli Indonesia. Tradisi kuno tarian dan drama di lestarikan di
berbagai sanggar dan sekolh seni tari yang dlindungi oleh pihak Keraton atau Akademi
seni yang dijalan kan pemerintah.
B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan pengertian pagelaran
2. Jelaskan pengertian tari
3. Jelaskan pengertian pagelaran tari
4. Jelaskan pengertian seni pertunjukan menurut para ahli
5. Bagaimana cara merancang pagelaran tari
6. Fungsi pagelaran tari
C. Tujuan
Adapun tujuan penulisan karya tulis ini guna memenuhi tugas dari guru Seni Budaya
yaitu Ibu Ade Irma.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pagelaran
Pagelaran atau pergelaran adalah suatu pertunjukan dari suatu karya seni baik itu
berupa seni tari, seni lukisan, seni ukir atau seni lainnya.
B. Pengertian Tari
Tari adalah gerakan-gerakan tubuh yang memiliki irama dan merupakan suatu
gerakan ekspresi dari yang menarikannya.
C. Pengertian Pagelaran Tari
Pageralan tari adalah suatu pertunjukan dari karya seni tari yang dilakukan di tempat
dan waktu tertentu dengan tujuan untuk mempertunjukan atau mengungkapkan perasaan,
maksud dan pikiran dengan diiringi musik sebagai pengatur gerakan penari dan
memperkuat maksud yang ingin disampaikan.
D. Pengertian Seni Pertunjukan Menurut Para Ahli
Berikut adalah pengertian seni pertunjukan menurut para ahli :
1. Murgiyanto (1995). Menurutnya, seni pertunjukan merupakan sebuah tontonan yang
memiliki nilai seni dimana tontonan tersebut disajikan sebagai pertunjukan di depan
penonton.
2. Soedarsono. Menurutnya, seni pertunjukan adalah sebuah rumpun seni yang berfungsi
sebagai sarana ritual, hiburan pribadi dan presentasi estetis yang mengajarkan
bagaimana selayaknya manusia berperilaku sosial.
3. Anantarfi. Menurutnya, seni pertunjukan adalah sebuah media yang digunakan untuk
mengekpresikan/menyampaikan pesan moral kepada penonton dalam bentuk dialog
ataupun gerakan.
4. Malaranganjaya. Menurutnya, seni pertunjukan adalah sebuah media untuk
mengekspresikan rasa dan karsa manusia.
5. Muhyani. Menurutnya, seni pertunjukan adalah media untuk mengekspresikan cipta,
rasa dan karsa manusia.
6. RoseLee Goldbreg. Menurutnya, seni pertunjukan adalah sebuah seni yang dapat
disajikan sendiri , kelompok/group dengan pencahayaan, musik atau gambar yang
dibuat oleh artis sendiri atau bekerja sama dan dilakukan di suatu tempat.
7. Sapardi Djoko Damono. Menurutnya, seni pertunjukan adalah cabang seni yang
memiliki 3 unsur yaitu sutradara, pemain dan penonton.
8. Edi Sedyawati. Menurutnya, seni pertunjukan adalah seni yang telah ditemukan pada
zaman prasejarah akhir, terutama pada zaman perunggu dan pada perkembangannya
seni pertunjukan memiliki fungsi yaitu fungsi religius, edukatif, peneguhan integrasi
sosial, hiburan dan mata pencaharian.
9. Bagus Susetyo (2007:1-23). Menurutnya, seni pertunjukan adalah sebuah ungkapan
budaya, wahana untuk menyampaikan nilai-nilai budaya dan perwujudan norma-
norma estetik-artistik yang berkembang sesuai zaman dan wilayah dimana bentuk seni
pertunjukan itu tumbuh dan berkembang.
E. Merancang Pagelaran Tari
Dalam merancang pagelaran tari, ada beberapa langkah-langkah yang harus dibuat,
diantaranya yaitu :
1. Menentukan tema yang akan diangkat.
Tema merupakan gagasan awal suatu karya tari. Gagasan dapat bersumber dari
pengalaman sendiri/orang lain, imajinasi dan kreativitas, serta kebudayaan masa
lampau. Berikut adalah macam-macam tema antara lain :
a. Heroic (kepahlawanan). Tema tari ini menggambarkan cerita tentang
kepahlawanan. Contoh tariannya yaitu seudati, kuda kepang, ranggalawe gugur,
kumbarkarna gugur, anoman rahwana dan yang lainnya.
b. Erotic (percintaan). Tema tari ini menggambarkan cerita tentang percintaan.
Contoh tariannya yaitu enggar-enggar, karonsih, diiasmara, langenasmara, kusuma
ratih dan yang lainnya.
c. Imitative (totemitis). Tema tari ini menirukan gerakan binatang dan alam. Contoh
tariannya yaitu tari kukila, kelinci dan kupu-kupu.
d. Pantomime (mimitis). Tema tari ini yaitu menirukan gerakan orang atau aktivitas
seseorang. Contoh tariannya yaitu tari batik, nelayan dan gambyong.
e. Dramatic (menggunakan cerita). Tema ini mempunyai latar belakang cerita dan
dalam penyajiannya juga menggunakan cerita. Contoh tarian ini yaitu wayang
orang, prembon, langendriyan dan langenmandrawanara.
f. Tema non-dramatic (tidak menggunakan cerita). Tema ini tidak menggunakan
cerita dalam penyajiannya. Contoh tariannya yaitu tari kuda-kuda dan tari golek.
2. Memberikan judul.
Judul merupakan hasil dari gagasan tema yang direncanakan sehingga dapat
menggambarkan isi di dalamnya. Pemberian judul ini dilakukan dengan memberikan
nama pada karya yang akan dipentaskan.
3. Mengekplorasi gerakan.
Mengekplorasi gerakan dapat dilihat dari komposisi yang sudah ada, menggali
dengan imajinasi dan pengalaman-pengalaman yang sudah ada.
4. Menyusun gerakan.
Dalam menyusun gerakan terdapat beberapa hal yang dilakukan antara lain :
a. Eksploasi : suatu usaha pencarian perbendaharaan gerak dengan berbagai cara.
b. Improvisasi : seleksi awal menuju gerak tari yang diinginkan. Ciri utama
improvisasi adalah spontanitas keran dalam improvisasi terdapat kebebasan yang
lebih.
c. Komposisi : proses pengembangan kreativitas yaitu pembuatan tari.
d. Teknik evaluasi : penilaian pada unsur-unsur pembentuk tari. Evaluasi memiliki
kriteria antara lain :
1) Gerak mempunyai makna dan relevansi gagasan terbentuknya tari.
2) Gerak begitu menarik dan mempunyai aksi yang orisinil, dinamis dan berpola
ruang.
3) Gerak mempunyai potensi untuk dikembangkan.
e. Evaluasi bentuk : evaluasi bentuk terfokus pada aspek perubahan dan penghalusan
dalam kontruksi desain ruang dan waktu. Kontruksi desain ruang terdiri dari
penetapan ukuran dan wujud ruang serta penetapan pola ruang melalui desain
wujud, tubuh, lantai, atas, level dan ekstensi. Sedangkan waktu terdiri dari frase
seksi dan transisi, tampak dan selang-seling, variasi pengembangan dan variasi
motif untuk menciptakan pengulangan serta aspek-aspek pendukung lainnya.
5. Menentukan pola lantai.
Pola lantai dalah arah hadap serta garis penari pada waktu penyajian sebuah tarian,
baik tunggal maupun berpasangan atau berkelompok.
6. Menentukan konsep musik pengiring tari.
Musik pengiring adalah rangkaian bunyi yang dihasilkan dari alat musik atau oleh
tubuh manusia yang dipakai sebagai pengiring dan berfungsi sebagai pendukung
suasana.
7. Menentukan tata rias, tata busana dan properti.
Kostum atau busana tari adalah semua kebutuhan sandang yang dikenakan pada
tubuh penari di atas pentas yang sesuai dengan peranan yang dibawakan. Tata busana
dalam tari harus sesuai denan konsep garapan yang akan ditampilkan baik desain
ataupun warnanya.

Hal yang perlu diperhatikan dalam penataan busana antara lain :


a. Memperhitungkan efek lampu serta penyusunan komposisi warna.
b. Kemungkinan terhadap penyesuaian gerak penari dengan karakter dan peranannya.
c. Harus memperhitungkan panggung dan penonton.
d. Pada prinsipnya kostum tari tidak bisa dipisahkan dengan tata rias.

Fungsi kostum dan tata rias antara lain :


a. Memberi nilai keindahan dan kesopanan dalam kepenarian.
b. Membentuk perwatakan tokoh penari.
c. Alat pelengkap penari.
d. Identitas karakter penari.
1) Kostum dan tata rias.
Pemilihan kostum harus sesuai dengan tema tari. Pilihan warna penataan
jangan sampai mengganggu penari dan disesuaikan dengan watak penari. Rias
busana seni tari dibedakan menjadi rias busana tradisional, klasik dan rias
busana untuk tari kerasi dan kontemporer.
2) Properti tari.
Properti dalam tari adalah benda-benda atau peralatan yang digunakan penari
dalam waktu menari. Properti dapat berupa senjata dan non-senjata. Senjata
dapat berupa tombak, keris, panah, cundrik dan lain-lain. Sedangkan non-
senjata dapat berupa piring, lilin, payung, boneka dan lain-lain.
3) Aksesoris tari.
Aksesoris tari adalah pelengkap busana berupa perhiasan misalnya giwang,
kalung, cincin, gelang, bros dan lain-lain.
8. Mensetting panggung dan tata lampu.
Hal ini penting untuk memperkuat gagasan yang diangkat melalui karya tari
tersebut, memperindah tempat pementasan, pendukung suasana dan memberikan
ransangan rasa pada penari maupun penikmat. Perlunya perhitungan jarak antar penari
dan penonton serta efek cahaya di dalam pentas sangat penting karena mempengaruhi
jalannya pementasan. Tempat pagelaran dapat terbagi 2 yaitu tempat pagelaran in-
door (dalam ruangan contoh aula, ruang kelas dan tempat lainnya) dan tempat out-
door (luar ruangan contoh lapangan, halaman sekolah dan tempat lainnya).
9. Naskah tari.
Naskah tari adalah tulisan yang berisi konsep garapan tari. Dalam konsep garapan
tari terdapat latar belakang karya seni, deskripsi karya seni dan alur cerita yang
direfleksikan melalui gerakan tubuh. Secara lengkap konsep garapan tari memuat
antara lain :
a. Judul karya tari.
b. Latar belakang.
c. Tujuan.
d. Sinopsis.
e. Durasi.
f. Uraian gerak.
g. Desain iringan.
h. Desain tata rias busana.
i. Desain tata artistik seperti cahaya, suara dan tata panggung.

F. Fungsi Pagelaran Tari


Adapun fungsi dari pagelaran tari ini antara lain :
1. Sebagai media ekpresi diri : melalui pagelaran seseorang memiliki kesempatan
mengekspresikan dirinya melalui karya tari.
2. Sebagai media komunikasi : melalui pagelaran koreografi dapat menyampaikan pesan
sosial kepada penikmat seni.
3. Sebagai media pengembang bakat : bakat adalah kemampuan dasar manusia yang
dimiliki sejak lahir. Melalui pagelaran dapat mengembangkan bakat dengan gerak tari.
4. Sebagai media apresiasi : apresiasi adalah totalitas kegiatan meliputi pengamatan,
penghayatan, penilaian dan penghargaan terhadap sesuatu. Penilaian ini menjadi
masukan bagi koreografer untuk membuat karya yang lebih baik.

G. Manfaat Pagelaran Tari


Adapaun manfaat dari pagelaran tari yaitu antara lain :
1. Melatih mengapresiasi karya.
2. Melatih tanggung jawab.
3. Melatih mengevaluasi karya.
4. Memebangkitkan motivasi.
5. Melatih kerja sama.
6. Melatih untuk mandiri.
H. Tujuan Pagelaran Tari
Sedangkan tujuan pagelaran tari antara lain :
1. Menawarkan karya kepada masyarakat.
2. Berkomunikasi dengan masyarakat.
3. Memberikan informasi kepada masyarakat.
4. Melatih masyarakat untuk berapresiasi.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pergelaran (pagelaran) adalah kegiatan untuk mempertunjukkan hasil karya
seni kepada orang banyak pada tempat tertentu agar mendapat tanggapan dan
penilaian.Dalam melakukan pergelaran terdapat hal yang harus direncanakan
dengan matang dan unsur unsur yang sangat harus teliti.
Perencanaan adalah suatu proses untuk menetapkan apa yang akan dicapai dan
bagaimana mencapainya. Perencanaan adalah langkah awal sebelum melakukan
langkah-langkah berikutnya dibuat dalam bentuk tertulis dengan jelas.
Perencanaan yang dibuat secara tertulis disebut proposal.
Tema adalah sesuatu yang akan dicapai. Dengan kata lain tema merupakan
jiwa sesuatu kegiatan. Tema pagelaran sabngat penting karena sebagai pedoman
untuk bertindak. Dalam pagelaran tari tema dapat dimunculkan dalam kisah yang
akan dipertunjukan. Dalam menentukan tema, dapat juga dihubungkan dengan
hari bear nasional misalnya tema perjuangan, kepahlawanan, kebudayaan dan
lain-lain.

Anda mungkin juga menyukai