Anda di halaman 1dari 14

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur selalu kami haturkan kehadirat Tuhan YME yang
senantiasa melimpahkan rahmat, taufik, hidayah, serta inayah-Nya kepada kami,
sehingga kami bisa menyelesaikan tugas penyusunan Makalah “SENI TARI
NUSANTARA”.
Kami selaku penyusun makalah menyampaikan ucapan terima kasih
kepada Ibu Agustina selaku guru Sejarah Indonesia yang telah memberikan
arahan dan bimbingan dalam pembuatan makalah ini, orang tua yang selalu
mendukung kelancaran tugas kami, serta pada rekan-rekan sekelas yang selalu
kompak dan konsisten dalam memberikan dukungan kepada penulis.
Dalam penyusunan makalah ini, kami menyadari masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu, kami tidak menutup diri dari para pembaca akan saran
dan kritik yang sifatnya membangun demi perbaikan dan peningkatan kualitas
penyusunan makalah dimasa yang akan datang.
Dan kami berharap, semoga makalah ini bisa memberikan suatu
kemanfaatan bagi kami penyusun dan para pembaca semuanya. Amin.

Arga Makmur, Desember 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ................................................................................. i


KATA PENGANTAR ................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................. 1
B. Permasalahan .................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan ............................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Seni Tari .......................................................... 2
B. Sejarah Seni Tari ............................................................... 3
C. Jenis Seni Tari .................................................................. 4
D. Fungsi Seni Tari ................................................................ 4
E. Simbol Dalam Seni Tari .................................................... 5
F. Nilai Estetis Dalam Gerak Tari ......................................... 6
G. Praktik Gerak Dasar Tari Sesuai Hitungan ....................... 7

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan ....................................................................... 8
B. Saran .................................................................................. 8

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara yang kaya akan kesenian, terutama seni
tari. Bahkan pada setiap daerahnya Indonesia telah menetapkan tari khas
daerahnya masing-masing”.
Dari uraian diatas telah jelaslah bahwa latar belakang terciptanya
makalah ini karena begitu banyaknya kesenian-kesenian tari yang begitu
beragam sehingga membutuhkan media untuk mempelajarinya. Disini kami
telah memberikan sedikit dari pengetahuan yang kami miliki tentang seni tari.
Apakah dan bagaimanakah seni tari itu?... Marilah kita pelajari dengan
seksama uraian makalah ini.

B. Permasalahan
Banyak hal yang perlu diketahui dan dipahami oleh semua siswa untuk
mengetahui dan memahami seni tari yang ada diindonesia. Agar terarah
dalam penulisan makalah ini, penulis membuat rumusan-rumusan masalah
sebagai berikut:
1. Apa pengertian seni tari ?
2. Bagaimana pengaruh seni tari di indonesia ?
3. Sebutkan ragam seni tari yang ada di Indonesia?
4. Berfungsi sebagai apa sajakah seni tari ?
5. Apakah keunikan seni tari ?

C. Tujuan Penulisan
Tujuan utama kami menulis makalah ini adalah untuk mendapatkan
nilai yang memuaskan. Diluar itu, makalah ini ditulis karena kami ingin
mengingatkan kepada para pembaca bahwa begitu banyaknya keunika-
keunikan kesenian di Indonesia seperti seni tari ini yang harus selalu kita
pelajari, kita lestarikan, dan kita kembangkan agar kesenian itu tidak hilang

1
begitu saja, karena itu merupakan kebudayaan yang sangat berharga di
Indonesia. Dan kami berinisiatif ingin meningkatkan pembelajaran Seni
Budaya di SMA Negeri 1 Bengkulu Utara ini dalam bentuk makalah.
Secara garis besar makalah ini bertujuan untuk mengembangkan
pengetahuan kami dengan cara berbagi pengalaman melalui makalah ini
kepada orang lain.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Seni Tari


Seni tari merupakan seni yang dihasilkan mimik, gerak dan tingkah
laku seseorang. Dengan gerak yang teratur diiringi musik, tarian akan
menjadi indah. Tari dapat di artikan juga sebagai gerak tubuh secara berirama
yang dilakukan di tempat dan waktu tertentu untuk keperluan pergaulan,
mengungkapkan perasaan, maksud, dan pikiran. Seni tari terbagi menjadi
beberapa macam, diantaranya:
1. Tari tunggal ( Solo ) : Tari tunggal nusantara adalah jenis tari dari
Nusantara yang diperagakan oleh seorang penari.Pada dasarnya,istilah
tunggal hanya menunjukkan jumlah penari saja. Sementara jenis tarian
dapat dimainkan oleh seorang atau lebih penari. Misalnya, Tari Merak
bisa menjadi tari tunggal, bisa pula menjadi tari berpasangan atau
kelompok. Sifat tari tunggal menuju ke arah psikologis yang akan
menjadikan seseorang sebagai subjek atau objek dalam suatu kegiatan.
Sifat tari tunggal terdiri atas :
Lirik, yaitu tarian yang memusatkan pada subjek atau keadaan diri
pribadi, seperti bahagia,atau haru,atau senang.
Epik, yaitu sifat tari yang mengarah pada nilai luar diri, seperti kagum
atau manja.
Contohnya: Tari gambir anom (Jawa Tengah)
2. Tari berkelompok (Group choreography): Tari yang dibawakan oleh
banyak orang atau lebih dari 2.
3. Tari berpasangan (duet/pas de duex): Tari yang dilakukan oleh 2 orang
(berpasangan) seperti:
Laki-laki dengan laki-laki
Perempuan dengan perempuan
Laki-laki dengan perempuan

3
Contohnya: Tari damarwulan, tari roro mendut, tari perang sugriwo
subali.

B. Sejarah SeniTari
Perjalanan dan bentuk seni tari di Indonesia sangat terkait dengan
perkembangan kehidupan masyarakatnya, baik ditinjau dari struktur etnik
maupun dalam lingkup negara kesatuan. Jika ditinjau sekilas perkembangan
Indonesia sebagai negara kesatuan, maka perkembangan tersebut tidak
terlepas dari latar belakang keadaan masyarakat Indonesia pada masalalu.
James R. Brandon (1967), salah seorang peneliti seni pertunjukan Asia
Tenggara asal Eropa,membagi empat periode budaya di Asia Tenggara
termasuk Indonesia yaitu:1) periode pra-sejarah sekitar 2500 tahun sebelum
Masehi sampai 100 Masehi (M)2) periode sekitar 100 M sampai 1000 M
masuknya kebudayaan India,3) periode sekitar 1300 M sampai 1750
pengaruh Islam masuk, dan4) periode sekitar 1750M sampai akhir Perang
Dunia II.
Pada saat itu, Amerika Serikat dan Eropa secara politis dan ekonomis
menguasai seluruh AsiaTenggara, kecuali Thailand.Menurut Soedarsono
(1977), salah seorang budayawan dan peneliti seni pertunjukan Indonesia,
menjelaskan bahwa, secara garis besar perkembangan seni pertunjukan
Indonesia tradisional sangat dipengaruhi oleh adanya kontak dengan budaya
besar dari luar [asing]´.Berdasarkan pendapat Soedarsono tersebut, maka
perkembangan seni pertunjukan tradisional Indonesia secara garis besar
terbagi atas periode masa pra pengaruh asing dan masa pengaruh asing.
Namun apabila ditinjau dari perkembangan masyarakat Indonesia hingga saat
ini,maka masyarakat sekarang merupakan masyarakat Indonesia dalam
lingkup negara kesatuan.
Setiap wilayah etnik di Indonesia belum tentu telah mengalami
tahapan tersebut, bahkan dalam wilayah-wilayah tertentu mungkin masih
dalam tahapan pertama. Jika ditinjau sekilas perkembangan Indonesia sebagai

4
negara kesatuan, maka tahapan perkembangan tari tersebut terkait dengan
perubahan struktur masyarakat.
MASA PRA-KERAJAAN Pada masa ini dapat diidentikkan pula
dengan masa pra-Hindu atau pra pengaruh asing.Bentuk-bentuk seni
pertunjukan pada masa ini, masih banyak terdapat di daerah pedalaman yang
terpencil yang diwarnai oleh kepercayaan animisme. Menurut pengamatan
Soedarsono(Op.Cit) sisa-sisa pertunjukan yang berbau animisme,
penyembahan nenek moyang danbinatang totem, masih bisa dijumpai di Irian
Jaya, pedalaman Kalimantan, pedalamanSumatra, pedalaman Sulawesi,
beberapa daerah di Bali yang disebut Bali Aga atau Bali Mula,seperti
Trunyan dan Tenganan, serta di Jawa. Perwujudan tari pada masa itu
didugamerupakan refleksi dari satu kebulatan kehidupan masyarakat.

C. Jenis SeniTari
1. Tari klasik
Tari klasik yaitu tarian yang memiiki nilai seni tinggi (artistik) yang
ditimbulkan dari gerak, busana maupun iringan musiknya.
Contohnya tari balet .
2. Tari tradisional
Tari tradisional adalah tari yang bertumpu dan berpijak kuat pada tradisi
suatu bangsa, suku atau kelompok masyarakat tertentu.
Contohnya tari gambyong.
3. Tari kreasi baru
Contohnya tari tani (menggambarkan petani menggarap sawah)
4. Tari dramatik
Contoh dari drama tari ini adalah sendra tari dan langen mandrawanara
yang mengambil cerita dari epos ramayana menggunakan dialog dengan
tembang.

5
D. Fungsi Seni Tari
Tari sangat di gemari oleh masyarakat tertentu karena memiliki
beragam fungsi, yaitu:
1. Seni tari sebagai sarana upacara
Fungsi tari sebagai sarana upacara merupakan bagian dari tradisi
yang ada dalam suatu kehidupan masyarakat yang sifatnya turun temurun
dari generasi ke generasi berikutnya sampai masa kini yang berfungsi
sebagai ritual. tari dalam upacara pada umumya bersifat sakral dan
magis. pada tari upacara faktor keindahan tidak diutamakan, yang
diutamakaan adalah kekuatan yang dapat mempengaruhi kehidupan
manusia itu sendiri ataupun hal hal diluar dirinya.
2. Seni tari sebagai hiburan
Salah satu bentuk penciptaan tari ditujukan hanya untuk di tonton.
Tari ini memiliki tujuan hiburan pribadi lebih mementingkan kenikmatan
dalam menarikan. Tari hiburan disebut tari gembira, pada dasarnya tarian
gembira tidak bertujuan untuk ditonton akan tetapi tarian ini cenderung
untuk kepuasan para penarinya itu sendiri. Keindahan tidak diutamakan,
tetapi mementingkan kepuasan individual, bersifat spontanitas dan
improvisasi. Tarian ini untuk konsumsi public. Dalam penyajiannya
terkait dengan berbagai kepentingan terutama dalam kaitannya dengan
hiburan, amal bahkan untuk memenuhi kepentingan public dalam rangka
hiburan saja.
3. Seni tari sebagai penyalur terapi
Jenis tari ini biasanya ditujukan untuk penyandang cacat fisik atau
cacat mental. Penyalurannya dapat dilakukan secara langsung bagi
penderita cacat tubuh atau bagi penderita tuna wicara dan tuna rungu, dan
secara tidak langsung bagi penderita cacat mental. Pada masyarakat
daerah timur jenis tarian ini menjadi pantangan karena adanya rasa tidak
sampai hati.

6
4. Seni tari sebagai media pendidikan
Kegiatan tari dapat dijadikan media pendidikan, seperti mendidik
anak untuk bersikap dewasa dan menghindari tingkah laku yang
menyimpang dari nilai – nilai keindahan dan keluhuran karena seni tari
dapat mengasah perasaan seseorang.
5. Seni tari sebagai pertunjukan
Tari pertunjukkan adalah bentuk momunikasi sehingga ada
penyampai pesan dan penerima pesan. Tari ini lebih mementingkan
bentuk estetika dari pada tujuannya. Tarian ini lebih digarap sesuai
dengan kebutuhan masyarakat setempat’ tarian ini sengaja disusun untuk
dipertontonkan. Oleh sebab itu penyajian tari mengutamakan segi
artistiknya yang konsepsional yang mantab, koreografer yang baik serta
tema dan tujuan yang jelas.
Tari tidak hanya diartikan sebagai hiburan namun, dapat
dilakukan untuk ajang pencarian bakat (tari) separti acara-acara ditelevisi
yang pernah ditayangkan. “SANDRINA” salah satunya penari cilik yang
saat ini sedang naik daun berkat bakan menarinya.

E. Simbol Dalam Seni Tari


Sebelum berangkat pada pemahaman simbol dalam gerak tari.
Menurut kalian apakah yang dimaksud dengan simbol? apakah simbol hanya
berupa benda, seperti pedang? Coba kalian sebutkan apa saja yang dapat
dijadikan sebagai simbol? Gerak dalam tari mengandung tenaga atau energi
yang dikeluarkan dan mencakup ruang dan waktu. Gerak adalah aktivitas
yang dilakukan manusia didalam kehidupan. Artinya manusia dalam
mengungkapan segala perasaan marah, kecewa, takut, senang, akan nampak
pada perubahan - perubahan yang ditimbulkan melalui gerakan anggota
tubuh. Gerak berasal dari pengolahan hasil dari perubahan dan akan
melahirkan dua jenis gerak yaitu gerak murni dan gerak maknawi yang
dirangkai menjadi sebuah tarian.

7
Tari adalah ekspresi jiwa, oleh sebab itu didalam tari mengandung
maksud-maksud tertentu. Dari maksud yang jelas dan dapat dirasakan oleh
manusia. Maksud atau simbol gerak yang dapat dimengerti atau abstrak yang
sukar untuk dapat dimengerti tetapi masih tetap dapat dirasakan
keindahannya.
Untuk dapat lebih memahami tentang simbol gerak tari. perhatikan
dan amatilah gambar dibawah ini. Sebutkan simbol gerak yang terdapat pada
gambar itu? Setelah mempelajari simbol gerak dasar, amatilah satu
pertunjukan seni tari yang ada disekitar daerahmu lalu identifikasikanlah
simbol gerak yang terdapat pada tarian itu? Apakah semua gerak mempunyai
simbol gerak? jelaskan alasan kalian?

F. Nilai Estetis Dalam Gerak Tari


Estetis sering dikatakan estetika dan diartikan hanya sebatas indah atau
keindahan dan dari keindahan akan muncul suatu nilai seni. Pernahkah kalian
mengalami pengalaman dalam melihat pementasan seni tari? apakah yang
kalian rasakan saat melihat pementasan seni tari? setiap jawaban pasti tak
akan sama sebab keindahan muncul dari pengalaman yang dialami oleh
masing-masing individu.
Nilai estetis pada gerak tari adalah kemampuan dari gerak itu untuk
menimbulkan suatu pengalaman estetis. Pengalaman estetika dari seorang
penari dalam melaksanakan gerak wajib dilihat pula dalam kualiatas gerak
yang dilakukannya. Setiap gerak tarian pasti mempunyai nilai estetis
tersendiri yang dapat diuraikan dan dijelaskan secara cermat. Jadi apa itu
estetis? Hal yang perlu dipahami dalam mengamati karya tari adalah adanya
faktor subjektif dan objektif. Benda itu sangat estetis sebab adanya sifat yang
melekat pada benda dan tidak terkait dengan orang yang mengamati. Selain
itu juga dikatakan bahwa munculnya estetis itu sebab adanya tanggapan
perasaan dari pengamat. Jadi, estetis itu ada sebab proses hubungan antara
benda (karya tari) dan alam pikiran orang yang mengamati.

8
Masing-masing gerak setiap daerah mempunyai keunikannya
tersendiri yang tidak bisa terlepas dari pengaruh kebudayaan yang ada pada
daerah itu sendiri. Genre dalam suatu daerah juga mempunyai pengaruh besar
dalam menilai nilai estetis suatu gerak tari. Jenis tari berdasar penyajiannya
terbagi menjadi dua yaitu tari tradisional dan kreasi baru. Tari tradisional
terbagi lagi menjadi tiga yaitu tari primitif, tari rakyat dan tari klasik.

G. Praktik Gerak Dasar Tari Sesuai Hitungan


Melakukan gerak tari dengan menggunakan hitungan akan lebih
mengetahui bagaimana teknik dan proses dalam melakukannya. Dalam
prosesnya melaksanakan gerak tari dapat dilakukan dengan perorangan,
berpasangan atau berkelompok. Sekarang, cobalah kita melaksanakan salah
satu gerak burung terbang dengan hitungan 2 x 8, dengan tempo lambat dan
lakukan kembali gerakan itu dengan tempo cepat. Apakah ada perbedaan dari
gerak yang kalian lakukan? Berikan pendapat kalian? Gerakan badan pada
tari, diantaranya sebagai berikut. Hoyog, yaitu gerakan badan dicondongkan
ke samping kanan atau kiri. Engkyek, yaitu gerakan badan dicondongkan ke
kiri atau ke kanan, dengan sikap tangan lurus ke samping. Polatan, yaitu
gerakan arah pandangan. Oklak, yaitu menggerakkan pundak ke depan dan
belakang. Entrag, yaitu menghentakkan badan ke bawah berkali-kali, seolah-
olah badan mengeper.
Gerak kepala dalam tari jawa yaitu pacak gulu, gebesan, gileg, gelieur,
anggukan dan gelengan kepala tengok kanan dan kiri Gerakan kaki Debeg,
yaitu menghentakkan ujung telapak kaki. Kengser, yaitu bergerak ke kiri atau
ke kanan dengan menggerakkan kedua telapak kaki. Srisig, yaitu lari kecil
dengan berjinjit. Trecet, yaitu telapak kaki jinjit bergerak ke kiri dan ke
kanan. Tunjak tancep, yaitu sikap berdiri diam. Gerakan tangan Malangkerik,
yaitu gerakan posisi tangan berkacak pinggang. Menthang, yaitu gerakan
meluruskan tangan ke samping. Nggrodha, yaitu gerakan siku di tekuk.
Panggel, yaitu mengadu pangkal pergelangan tangan

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Fungsi Seni serta tujuannya bisa dibagi menjadi ; Fungsi
Religi/Keagamaan, Fungsi Pendidikan, Fungsi Komunikasi, Fungsi
Rekreasi/Hiburan, Fungsi Artistik, Fungsi Guna (seni terapan), dan Fungsi
Kesehatan (terapi). Jenis tari ditinjau dari bentuk penyajiannya terbagi tiga
kelompok, yaitu: Tari Tunggal, Tari Berpasangan, dan Tari
Kelompok/Massal.
Peranan seni tari untuk dapat memenuhi kebutuhan manusia adalah
dengan melalui stimulan individu, social dan komunikasi.
Tari tradisional adalah tari yang telah melampaui perjalanan
perkembangannya cukup lama, dan senantiasa berfikir pada pola-pola yang
telah mentradisi. Para ahli antropologi percaya bahwa tarian di Indonesia
berawal dari gerakan ritual dan upacara keagamaan dan juga alam. Jenis Tari
Tradisional ada dua : Tari keraton adalah tari yang semula berkembang
dikalangan kerajaan dan bangsawan. Tari Rakyat merupakan tari yang hidup
dan berkembang dikalangan rakyat. Setiap daerah provinsi di Indonesia
masing-masing memiliki tarian tradisional.

B. Saran
Dengan mengenal lebih banyak Tarian adat di seluruh provinsi di
indonesia mudah-mudahan membuat kita lebih mencintai negeri kita ini.
Sekolah seni tertentu di Indonesia seperti Sekolah Tinggi Seni Indonesia
(STSI) di Bandung, Institut Kesenian Jakarta (IKJ) di Jakarta, Institut Seni
Indonesia (ISI) yang tersebar di Denpasar, Yogyakarta, dan Surakarta
kesemuanya mendukung dan menggalakkan siswanya untuk mengeksplorasi
dan mengembangkan seni tari tradisional di Indonesia.
Beberapa festival tertentu seperti Festival Kesenian Bali dikenal
sebagai ajang ternama bagi seniman tari Bali untuk menampilkan tari kreasi

10
baru karya mereka. Semoga seluruh masyarakat Indonesia dapat terus
menjaga dan melestarikan seni tari serta menemukan cara-cara terbaru untuk
mengatasinya agar tarian suatu daerah di Indonesia dapat terjaga sampai
generasi selanjutnya.

11
DAFTAR PUSTAKA

Seni Budaya untuk SMA. Solo: CV. HK MJ


http://id.wikipedia.org/wiki/Tari
http://zulfikart.blogspot.com/2011/10/unsur-unsur-tari.html
http://buratna.blogspot.com/2012/08/fungsi-dan-peranan-tari.html
http://www.eastjava.com/tourism/banyuwangi/ina/damarwulan-dance.html

12

Anda mungkin juga menyukai