Anda di halaman 1dari 4

TATA ARTISTIK TEATER

Pentas teater melibatkan banyak orang di dalamnya. Berdasarkan prosesnya, pentas teater
diproduksi melalui kerja sama antara sutradara, pemain, dan tim artistik. Tata artistik menjadi salah
satu unsur penting yang tidak bisa dipisahkan dari teater.

Pertunjukan teater menjadi tidak lengkap dan tidak elok tanpa campur tangan dari tata artistik.
Unsur artistik terdiri dari tata panggung, tata busana, tata cahaya, tata rias, tata suara, dan tata
musik. Unsur-unsur itu membantu pementasan menjadi sempurna sebagai suatu pertunjukan.
Unsur-unsur artistik menjadi lebih berarti apabila sutradara dan penata artistik mampu memberi
makna kepada bagian-bagian tersebut. Sehingga unsur-unsurnya tidak hanya sebagai bagian yang
menempel atau mendukung, tetapi merupakan kesatuan yang utuh dari sebuah pementasan.

Jenis-Jenis Tata Artisik dalam Pentas Teater

1.Tata panggung adalah pengaturan di panggung selama pementasan berlangsung. Tujuannya


bukan cuma sekadar supaya permainan dilihat penonton, tetapi juga menghidupkan pemeranan
dan suasana panggung.

2.Tata cahaya adalah pengaturan pencahayaan di daerah sekitar panggung. Fungsinya untuk
menghidupkan permainan dan suasana lakon yang dibawakan, sehingga menimbulkan suasana
istimewa.

3. Tata musik adalah pengaturan musik yang mengiringi pentas teater yang berguna untuk memberi
penekanan pada suasana permainan dan mengiringi pergantian babak dan adegan.
Tata suara adalah pengaturan suara yang dihasilkan dari berbagai macam sumber bunyi seperti
suara aktor, efek suasana, dan musik.

4.Tata rias dan tata busana adalah pengaturan rias dan busana yang dikenakan pemain. Gunanya
untuk menonjolkan watak peran yang dimainkan sehingga bentuk fisik pemain bisa terlihat jelas
penonton.

5. PengertianTata Suara Pentas Teater


Tata suara adalah pengaturan keluaran suara yang dihasilkan dari berbagai macam sumber
bunyi seperti suara aktor, efek suasana, dan musik. Tata suara diperlukan untuk menghasilkan
harmoni.
Tata suara terdiri dari banyak hal. Di antaranya akustik ruangan, mikrofon, dialog, efek bunyi, dan
musik.
Akustik ruangan berhubungan dengan pemilihan gedung untuk pentas teater. Mikrofon
berkaitan dengan properti. Sedangkan dialog berhubungan dengan para pemain.
Efek bunyi dan musik merupakan masalah yang menjadi tanggung jawab seksi tata suara. Efek bunyi
seperti bunyi halilintar, suara air mengalir, dan suara tembakan bisa dihasilkan dari keyboard. Alat
musik yang satu ini mempunyai fitur untuk menghasilkan suara-suara tertentu.
Sebelum ada keyboard, efek bunyi yang dimunculkan pada pentas teater dilakukan dengan
merekam atau trik-trik khusus. Contohnya, suara tembakan dapat dibuat dengan meletuskan balon,
suara detik jam dibuat dengan memukulkan sendok ke gelas.
Bila terdapat gagal fungsi dalam penataan atau pengaturan tata suara, gagal pula teater yang
dipertunjukkan.
Namun, berbeda dengan pengaturan musik yang berfungsi sebagai ilustrasi cerita, pengaturan
suara, keluaran suara, dan efek suara yang dihasilkan dari berbagai macam sumber bunyi.
Misalnyan, suara aktor, efek suasana, dan musik yang berfungsi sebagai harmonisasi sebuah
pertunjukan.
MANAJEMEN PERTUNJUKAN
Indonesia merupakan negara yang terkenal kaya akan seni dan budayanya. Salah satu
kesenian yang sampai sekarang masih dilestarikan ialah seni teater. Teater merupakan
suatu kegiatan manusia yang secara sadar menggunakan tubuhnya sebagai alat utama
untuk menyatakan rasa dan karsanya yang berbentuk suatu karya seni. Teater biasanya
diungkapkan melalui dua cara, yaitu tersurat dan tersirat atau terucap dan tercermin.
Pentingnya memahami masalah manajamen dalam pergelaran teater pentingnya
ketika seniman mempersiapkan karya seni teater yang berkualitas. Karena dalam
persoalan manajemen terdapat beberapa tahapan yang mampu membantu seniman
untuk mempublikasikan karyanya pada apresiator. Selain memiliki nilai dan fungsi
komersial, ada pula kegiatan manajemen pergelaran tari dilakukan seniman tari untuk
mengefisiensikan berbagai persiapan agar kegiatan pergelaran tari dapat terlaksana
dengan baik dan lancar.

Pementasan "Janger Merah" oleh Teater Syahid, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dalam Ajang
Festival Teater Kampus (01/10/2021). (Foto dibidik oleh Sarah Nur Almaas)

Sebelumnya apakah kalian pernah menonton pertunjukan teater?. Pernahkah terbesit di


pikiran kalian pertanyaan seputar “siapa saja yang ada di balik layar suatu pertunjukan teater?”,
atau “bagaimana cara agar pementasan teater dapat terlaksana?”. Ya, berbicara mengenai
teater sangat tidak mungkin jika tidak menyoal mengenai siapa dan apa saja yang menunjang
terjadinya sebuah pementasan.
Kesuksesan sebuah pementasan teater tidak terlepas dengan adanya kerja sama dan
komunikasi yang baik di antara seluruh unsur yang terlibat. Demi mewujudkan kerja sama
tersebut, dibutuhkan manajemen yang matang dalam setiap tahapan perencanaan,
pelaksanaan, maupun pascaproduksi. Nano Riantiarno, sosok dramawan pendiri Teater Koma
dalam Kitab Teater mengemukakan bahwa manajemen teater ialah perencanaan sebuah
kegiatan produksi teater hingga hasil akhirnya kena di hati konsumen (penonton).
Manajemen produksi biasa disebut sebagai bagian “Non Artistik”. Hal yang berkaitan
dengan “Non Artistik” meliputi jadwal latihan, tanggal pementasan, serta tempat pementasan
diadakan merupakan tanggung jawab manajemen produksi. Nah, sebelum melihat lebih dalam
terkait manajemen produksi teater, sebaiknya kita harus tahu apa saja fungsi dari manajemen
pertunjukan teater.

Fungsi Manajemen Pertunjukan Teater


Beberapa fungsi dari manajemen pertunjukan teater diantaranya:
1. Perencanaan
Tahapan-tahapan awal yang harus dilakukan dalam produksi suatu pementasan ialah riset yang
bersifat kontekstual, memikirkan metode atau strategi yang digunakan, anggaran, serta target
yang perlu dipertimbangkan dalam sebuah pementasan.
2. Pengorganisasian
Proses ini meliputi fungsi pengalokasian sumber daya, pembentukan kepanitiaan dan tugasnya,
serta koordinasi dengan seluruh divisi yang ada.
3. Pergerakan
Melakukan pergerakan semua kepanitian bekerja sesuai dengan ranahnya masing-masing
4. Pengawasan
Pengendalian memiliki fungsi yakni mengontrol jalannya proses produksi agar terealisasi sesuai
dengan perencanaan yang telah ditentukan bersama.

Sejalan dengan fungsi pengorganisasian, dalam produksi pementasan tentunya


membutuhkan suatu kepanitiaan. Panitia diartikan sebagai sekelompok orang yang dipilih
untuk mengurus tanggung jawab sesuai tugasnya. Kepanitiaan inilah yang disebut sebagai “Tim
Produksi”, dalam hal ini komitmen, kekompakan, dan rasa saling menghargai satu sama lain
sangat dibutuhkan. Selain itu, disiplin serta fisik yang sehat harus diperhatikan karena proses
produksi pementasan membutuhkan waktu yang tidak sebentar.
Buku yang berjudul Drama dalam Drama (2019) mengemukakan bahwa tim produksi
terbagi menjadi 3, yakni bidang administrasi (non artistik), house manajer dan bidang
pementasan (artistik) yang terbagi lagi menjadi divisi-divisi. Dalam bidang pementasan meliputi
sutradara, stage manager, artistik, penata musik, make up, dan pencatat adegan.
Sedangkan tim produksi bidang administrasi beserta tugasnya ialah sebagai berikut.
1. Pimpinan Produksi
Pimpinan produksi (pimpro) bertugas mengatur, memanajemen, dan mempersiapkan segala
sesuatu yang dibutuhkan dalam pementasan.
2.Sekretaris
Tugas utama sekretaris terkait segala hal yang berhubungan dengan administrasi
kesekretariatan. Misalnya surat menyurat, membuat proposal, serta mencatat segala hal
mengenai rancangankegiatan acara.
3.Bendahara
Bendahara bertugas dalam memanajemen keuangan selama proses produksi berlangsung
hingga laporan keuangan yang digunakan selama pementasan.
4.Desain dan Publikasi
Media dan publikasi bertugas membuat poster pementasan serta menyebarluaskan acara agar
semua orang dapat mengetahui akan diselenggarakannya pementasan. Desain poster yang
menarik juga akan menimbulkan minat orang untuk menonton pementasan tersebut.
5.Dokumentasi
Suatu acara pasti memerlukan dokumentasi. Dokumentasi bertugas mendokumentasikan
berupa foto maupun video segala proses pementasan yang berlangsung hingga akhir.
6.Humas
Humas bertugas terkait dengan segala hal yang berkaitan dengan hubungan masyarakat,
seperti membicarakan mengenai tempat latihan, tempat pementasan, dan sebagainya.
7. Sirkulasi Tiket (Ticketing)
Segala hal terkait tiket yakni mempromosikan hingga menjual tiket kepada penonton
merupakan tanggung jawab divisi ticketing.
Baik tim produksi bidang adminstrasi maupun bidang pementasan saling berhubungan satu
sama lain agar suatu pementasan dapat diselenggarakan dengan baik. Dapat dibayangkan jika
sebuah pementasan teater tanpa rencana yang matang atau tidak menerapkan manajemen
produksi teater maka hasilnya akan berantakan.

House Manajer

1. Keamanan 
2. Akomodasi 
3. Konsumsi 
4. Transportasi 
5. Seksi Gedung

Prinsip – prinsip manajemen pertunjukan :

1. Pembagian Kerja
Disesuaikan dengan sumber daya manusianya, keahliannya
2. Wewenang dan tanggung jawab
3. Tertib dan disiplin
4. Kesatuan Komando
5. Semangat kesatuan
6. Keadilan dan kejujuran

Anda mungkin juga menyukai