Anda di halaman 1dari 13

Seni Tari

Disusun Guna Memenuhi Tugas


Mata Kuliah : Pembelajaran Seni Budaya Dan Keterampilan
SD\MI
Dosen Pengamp : Siti Wasiqoh, M.Pd

oleh:
Siti Anaiqotul M.F.H (2317063)
Agnes Mahayati MS (2317065)
Atik Ayu Novela (2317070)

KELAS E
JURUSAN PGMI
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
PEKALONGAN
2019
KATA PENGANTAR

Alhamdullilah, puji syukur ke hadirat Allah swt. atas segala nikmat dan
karunia-Nya sehingga makalah yang berjudul “seni tari” ini dapat diselesaikan.
Salawat dan salam senantiasa tercurah kepada sebaik-baik manusia, nabi
Muhammad saw., keluarganya, dan sahabatnya.
Makalah ini menjelaskan strategi pembelajaran bahasa Indonesia. strategi
merupakan kemampuan internal seseorang untuk berpikir, memecahkan masalah
dan mengambil keputusan dalam bidang pembelajaran. Untuk menjadi seorang
guru yang baik, guru membutuhkan perjalanan yang panjang, kompleks, dan
keasyikan tersendiri. Perhatian terhadap pembelajaran sangat penting bagi seorang
guru. Oleh karena itu guru harus menguasai strategi dalam proses pembelajaran
yang sesuai dengan kondisi/kelas saat mengajar.
Makalah ini tentu tidak terlepas dari kekurangan dan kesalahan. Oleh
karena itu, penulis dengan senang hati menerima saran dan kritik konstruktif dari
pembaca guna penyempurnaan penulisan makalah ini. Akhirnya, semoga makalah
ini menambah khasanah keilmuan dan bermanfaat bagi mahasiswa. Amin yaa
robbal ‘alamin.

Pekalongan, 13 September 2019


Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................... i


DAFTAR ISI .............................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................... 1


A. Latar Belakang Masalah ....................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................ 1

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................ 2


A. Pengertian seni tari ............................................................... 2
B. Konsep sejarah seni tari ........................................................ 2
C. Prinsip-prinsip seni tari......................................................... 4
D. Jenis-jenis seni tari ............................................................... 6

BAB III PENUTUP ................................................................................. 8


A. Simpulan ............................................................................... 8
B. Saran-saran ........................................................................... 8

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 9

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Seni tari adalah seni yang mengekspresikan nilai batin melalui gerak yang
indah dari tubuh/fisik dan mimik. Seni tari secara umum memiliki aspek-
aspek gerak, ritmis, keindahan, dan ekspresi. Selain itu, seni tari memilki
unsur-unsur ruang, tenaga, dan waktu. Ruang berhubungan dengan posisi,
tingkatan, dan jangkauan. Posisi berhubungan dengan arah hadap dan arah
gerak. Indonesia merupakan Negara dengan beraneka ragam macam budaya.
Kebudayaan daerah tercermin dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat di
seluruh daerah di Indonesia. Setiap daerah memilki ciri khas kebudayaan yang
berbeda, Salah satu bentuk ciri khas kebudayaan setiap daerah di wujudkan
dengan tari khas kebudayaan masing-masing setiap daerah.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut perlu kiranya merumuskan
masalah sebagai pijakan untuk terfokusnya kajian makalah ini. Adapun
rumusan masalahnya sebagai berikut.
1. Apa pengertian seni tari?
2. Bagaimana sejarah seni tari di indonesia?
3. Apa prinsip-prinsip seni tari?
4. Apa jenis-jenis seni tari?

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Seni Tari

Seni tari adalah seni yang mengekspresikan nilai batin melalui


gerak yang indah dari tubuh/fisik dan mimik. Seni tari secara umum
memiliki aspek-aspek gerak, ritmis, keindahan, dan ekspresi. Selain itu,
seni tari memilki unsur-unsur ruang, tenaga, dan waktu. Ruang
berhubungan dengan posisi, tingkatan, dan jangkauan. Posisi berhubungan
dengan arah hadap dan arah gerak. Arah hadap, seperti menghadap
kedepan, kebelakang, serong kanan, dan serong kiri, arah gerak, contohnya
menuju kedepan, kebelakang, memutar, atau zigzag. Tingkatan
berhubungan dengan tinggi rens\dahnya posisi duduk dan level tinggi
dengan posisi kaki dijinjitkan atau dengan meloncatloncat,. Jangkauan
berhubungan dengan gerak yang panjang atau pendek, gerak yang besar
atau kecil.
Tenaga sangat dibutuhkan dalam seni tari karena dengan tenaga,
tari yang ditampilkan lebih kreatif. Tenaga dalam seni tari sangat
berhubungan dengan rasa dan emosi, bukan dengan kekuatan otot.
Gerakan tari yang dikendalikan dan diatur dengan tenaga yang berbeda-
beda akan membangkitkan kesan yang mendalam, bukan hanya bagi
penonton, juga bagi si penari1.
B. Sejarah Singkat Seni Tari Di Indonesia
Indonesia merupakan Negara dengan beraneka ragam macam
budaya. Kebudayaan daerah tercermin dalam berbagai aspek kehidupan
masyarakat di seluruh daerah di Indonesia. Setiap daerah memilki ciri khas
kebudayaan yang berbeda, Salah satu bentuk ciri khas kebudayaan setiap
daerah di wujudkan dengan tari khas kebudayaan masing-masing setiap
daerah. Dengan musik dan gerak menciptakan sebuah tarian yang
menceritakan kekayaan dan keanekaragaman bangsa Indonesia . Kami kali

1
M. Jazuli, Dance Compotition (Jakarta:Soeryobrongto:1987), hlm. 12-34.
2
ini akan membahas tentang perkembang Tari Traditional di Indonesia.
Setiap tarian menceritakan kisah yang telah mereka alami. Terjadinya
penciptaan tarian pada awalnya dilandasi oleh beberapa hal di antaranya :
1. Terjadi pada acara adat atau ritual keagamaan
2. Ritual Penyembuhan
3. Pesta rakyat / panen yang melimpah
4. Cerita cinta pada zaman terdahulu
5. Permainan Rakyat2
Indonesia adalah salah satu negara jajahan, sekita 200 SM
Indonesia sudah di datangai oleh
negara-negara lain dan selama 350 tahun Indonesia di jajah oleh
belanda,maka dari itu secara garis besar perkembangan seni pertunjukan
Indonesia khusunya tari tradisional sangat dipengaruhi oleh adanya
kontak dengan budaya besar dari luar melalui kolonialisasi. James R.
Brandon (1967), salah seorang peneliti seni pertunjukan Asia Tenggara
asal Eropa,membagi empat periode budaya di Asia Tenggara termasuk
Indonesia yaitu:
1. periode pra-sejarah sekitar 2500 tahun sebelum Masehi sampai 100
Masehi (M)
2. periode sekitar 100 M sampai 1000 M masuknya kebudayaan India,
3. periode sekitar 1300 M sampai 1750 pengaruh Islam masuk, dan
4. periode sekitar 1750M sampai akhir Perang Dunia II.
Pada masa dahulu Tarian juga tercipta dari beberapa tema pada
masanya yaitu :
1. Tari Bercorak Hindu-Budha
2. Tari bercorak Islam
3. Tari Kraton / Kerajaan.

2
Aminuddin, Pengantar Apresiasi Karya Sastra (Bandung: Sinar Baru Algensindo,
2000), hlm. 101.

3
Kurang lebih terdapat 3000 tari traditional di indonesia dan dari
3000 tarian ada beberapa tarian yang di kenal didunia yaitu diantaranya
Tari Pendet-Tari kecak (Bali),Tari Saman (aceh), Tari Reog ponorogo
(jawa timur),Tari klasik kraton surakarta (surakarta) ,Tari Jaipong (Jawa
barat),Tari Piring (Padang),Tari Lenggang Nyai (jakarta/Betawi)3.

C. Prinsip-Prinsip Seni Tari

1. Harmoni
Harmoni atau keselarasan, keselarasan antara gerak, lagu, dan
gerak tarian antara penari yang satu dengan penari yang lain harus disusun
menjadi sebuah rangkaian yang berkaitan, berkesinambungan dalam sebuah
harmoni yang baik sehingga dapat menyampaikan pesan yang dimaksud.
Harmoni juga merupakan paduan penggunaan warna busana tari yang dapat
memberi kesan sebuah karakter dengan warna yang ada. Contohnya kuning
dengan hijau, merah dengan biru atau kuning. Namun misalnya untuk
karakter lincah misalnya, tidak memadukanhitam dengan ungu tua
2. Keutuhan
Kesatuan dalam karya seni tari adalah membuat satu bentuk yang
memiliki keterkaitan unsur satu dengan yang lain berdasarkan sumber
yang sama. Tari adalah pertunjukan yang bermaksud menyampaikan
suatu pesan tanpa kata, hanya melalui mimik, gerak, lagu, dan tata
busana. Oleh karenanya semua faktor yang harus ada didalam sebuah
tarian harus terangkai dengan lengkap dan utuh.
Jika kita ambil unsur terpenting yang menjadi titik pertemuan yang
mengaitkan satu unsur dengan usur lainnya sehingga berakhir pada sebuah
tujuan yang sama, kesatuan dan keutuhan sebuah karya seni tari adalah : -

3
Soedarsono. Terj.1986. Elemen-elemen Dasar Komposisi Tari. Jogjakarta:
Lagaligo Fakultas Kesenian ISI Jogjakarta

4
Ide atau gagasan - Tema - Desain/motif gerak - Dinamika iringan tari -
Dinamika rangkaian motif gerak - Desain rias - Desain busana.
a. Ide/Gagasan dalam mengawali sebuah kreativitas harus jelas akar
sumbernya sehingga ketika tema ditentukan akan dengan mudah ke
arah mana desain gerak/motif gerak hingga menjadi pola yang
disusun menjadi sebuah bentuk yang memiliki keterkaitan dengan
tema tadi.
b. Gerak tari harus menimbulkan kesan karakter tertentu agar
kreativitas pemilihan iringan tari jelas menyusun dinamika dan
suasana yang diinginkan karakternya.
c. Respons iringan tari akan menegaskan suasana yang diinginkan
dalam setiap bagian pola gerak. Keterbacaan suasana ini
bergantung kepada penyusunan dinamika rangkaian motif gerak.
d. Keseluruhan unsur tadi harus didukung penegasan wujud visual
dengan desain rias dan busana sebuah tari.

3. Keseimbangan
Harus ada kesimbangan antara peran dan pemain, lagu dan gerak,
waktu dan lama pertunjukan. Sehingga pesan dari tarian dapat
tersampaikan dengan baik. Keseimbangan yang dimaksud adalah
proporsional dalam mengolah dimensi ruang, waktu, tenaga yang
ditentukan dengan jumlah dan ukuran. Proporsional dengan pemahaman
bahwa bukan jumlah penari yang harus sama, tetapi kedudukannya
seimbang dengan besarnya ruang atau arena pentas.
Begitu pula dengan desain pola lantai kedudukan penari, durasi
waktu penyajian seimbang dengan tema tarian, tidak bertele-tele seperti
mengungkapkan sesuatu yang terlalu berbelit-belit. Harus proporsional
menggunakan tenaga karena jika semua gerakan menggunakan tenaga
yang kuat, akan menguras keringat penari dan melelahkan penonton.
Dinamika Naik turunnya suasana tarian menentukan wujud struktur tarian.
Sebuah tarian yang dapat menciptakan kejutan kecilyang dapat membuat
5
penonton penasaran untuk terus menyaksikannya dan dapat ditangkap
maksudnya, maka dia telah memakai dinamika sajian tari.4
D. Jenis-jenis Seni Tari
Pada dasarnya, seni tari dapat dikelompokkan menjadi dua jenis tari.
Dua macam berbedaan itu bisa dilihat dari jumlah penarinya dan macam
genre/aliranya.
Tari Berdasarkan Jumlah Penarinya
Dalam sebuah tarian pasti ada sebuah subjek utama yang menjalankan
tarian tersebut. Subjek tersebut adalah penari.
Yang lain hanya pendukung agar lebih terlihat indah saja.
Seperti para pemain musik yang mengiringi tari tersebut, dan lain
sebagainya.
Maka dari itu, tidak akan dikatakan seni tari jika subjek utama ini tidak
ada.
Dalam hal ini maka dapat dikelompokkan menjadi tiga kategori. Berikut
penjabarannya.
Tari tunggal (solo)
Sebuah tari seni yang dibawakan oleh satu orang penari. Baik itu penari
laki-laki maupun perempuan. Contoh : Tari Gatotkaca asal Jawa Tengah.
Tari berpasangan (duet)
Sebuah tari seni yang dibawakan oleh dua orang penari. Baik itu penari
laki-laki dengan laki-laki, perempuan dengan perempuan, ataupun campur
laki-laki perempuan. Contoh : Tari Topeng asal Jawa Barat.
Tari berkelompok (group)
Sebuah tari seni yang dibawakan oleh banyak orang atau berkelompok.
Penari biasanya lebih dari dua orang. Baik dilakukan dengan laki-laki
semua, perempuan semua, ataupun campur laki-laki dan perempuan.
Contoh : Tari Saman asal Aceh.

Tari Berdasarkan Genre/Aliranya


Seni tari juga dibedakan berdasarkan genre atau alirannya. Dalam hal ini
mencangkum aliran gerakan tarian itu sendiri dan variasi musik yang
dibawakan. Aliran seni tersebut dapat dikelompokan menjadi empat
kategori:
Tari tradisional klasik
Seni tari tradisional yaitu tarian yang diwariskan dari masa ke masa sejak
zaman dahulu, yang dilestarikan lalu menjadi budaya di sebuah daerah.
Dalam tarian tersebut terdapat nilai, filosofi, simbol dan unsur religius.
Tari tradisional biasanya tidak berubah dari masa ke masa. Dari segi
pakaian tari, rias, kostum, dan tarian itu sendiri. Karena tarian seperti ini
biasanya salah satu tujuannya adalah agar tetap terjaga dan tidak hilang
dimakan zaman.

4
Robby Hidayat, Menerobos Pembelajaran Tari Pendidikan, (Malang : Banjar Seni Gantar
Gumelar,2005), hlm. 114
6
Tari tradisional kerakyatan
Kebalikan dari tari tradisional klasik, tari tradisional kerakyatan justru
dikembangkan dari masyarakat kaum bawah atau rakyat biasa.

Berbeda dengan tradisional klasik, tarian yang satu ini gerakannya tidak
terlalu baku. Bahkan bisa di satu padukan dengan gerakan baru yang lebih
menarik. Karena tarian ini tidak harus memilki syarat yang berbelit untuk
melakukannya. Dari segi gerakan maupun penampilan.
Tari tradisional kerakyatan biasanya di laksanakan atau di adakan dalam
bentuk upacara perayaan dan sebagai tari pergaulan.
Contoh dari tarian ini adalah Tari Jaipong asal Jawa Barat dan Tari Lilin
asal Sumatra Barat.
Tari kreasi baru
Tari kreasi baru adalah sebuah tarian yang dikembangkan oleh seorang
koreaografer atau juga disebut penata tari.
Seni gerakan yang ditampilkan juga sudah jauh dari kaku. Gerakan yang
ditampilkan bersifat bebas, tapi masih tetap dalam kaidah gerakan tari
yang estetis dan indah.
Riasan dan iringan musik dalam tari kreasi baru juga sangat beragam.
Tergantung dengan tema dan tujuan yang ingin dibawakan oleh penari
tersebut.
Tari kreasi baru dibagi menjadi dua bagian Yaitu :
Tari kreasi baru pola tradisi.
Tari seni ini menggunakan sentuhan unsur tradisional. Baik itu
gerakannya, rias dan kostum, iramanya. Ada nilai-nilai tradisi yang
dibawakan dalam tarian jenis ini.
Tari kreasi baru pola non tradisi.
Sebaliknya, tarian ini adalah tarian yang tidak menggunakan sama sekali
unsur tradisional dalam tariannya. Baik itu gerakannya, rias dan kostum,
iramanya. Dari sini kita bisa mengartikan bahwa tarian ini adalah tarian
modern.
Tari kontemporer
Tarian jenis ini merupakan sebuah tarian yang mengunakan gerakan-
gerakan yang beresifat simbolik, unik dan mengandung pesan tertentu
didalamnya.
Irama musik yang digunakan juga tidak biasa, cukup dibilang unik. Mulai
dari musik sederhana, orkestra, sampai musik flutyloops yang diambil dari
teknologi musik digital.
Riasan wajah dan kostum dari tarian ini juga terbilang aneh sesuai dengan
tema yang dibawakan.
Terbilang aneh, mungkin karena tarian ini yang biasanya membawakan
sebuah gerakan berbentuk mengenang sebuah perjuangan seorang tokoh,
atau kejadian, atau juga hari tertentu yang mana meninggalkan cerita
khusus.

7
Contoh : tari yapong dan tari barong-barongan.5

BAB III
PENUTUP

A. Simpulan
Berdasarkan uraian pada bagian pembahasan disimpulkan bahwa Seni
tari adalah seni yang mengekspresikan nilai batin melalui gerak yang indah
dari tubuh/fisik dan mimik.
Indonesia merupakan Negara dengan beraneka ragam macam budaya.
Kebudayaan daerah tercermin dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat di
seluruh daerah di Indonesia.
Prinsip – prinsip nya : harmoni, keutuhan, keseimbangan.

B. Saran-saran
Disini yang di inginkan guru menguasai materi tari dan mampu
mempraktikan tari tersebut.

5
https://ceritaihsan.com/pengertian-seni-tari/ , diakses pada tanggal 20 september 2019 pukul
20:12

8
DAFTAR PUSTAKA

M. Jazuli,1987, Dance Compotition (Jakarta:Soeryobrongto)


Aminuddin,2000, Pengantar Apresiasi Karya Sastra (Bandung: Sinar Baru
Algensindo,)
Soedarsono. Terj.1986. Elemen-elemen Dasar Komposisi Tari.
Jogjakarta Lagaligo Fakultas Kesenian ISI Jogjakarta
Robby Hidayat,2005, Menerobos Pembelajaran Tari Pendidikan, (Malang :
Banjar Seni Gantar Gumelar)
https://ceritaihsan.com/pengertian-seni-tari/ , diakses pada tanggal 20 september
2019 pukul 20:12

Anda mungkin juga menyukai