Disusun Oleh :
Hazmi Fauzi (1142080031)
Semester 2 A
KATA PENGANTAR
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR..............................................................................
...... i
DAFTAR
ISI............................................................................................
........ ii
BAB I PENDAHULUAN.... 1
I.1 Latar
Belakang................................................................................ 1
I.2 Rumusan
Masalah............................................................................... 1
I.3 Tujuan
Penelitian.................................................................................2
I.4 Batasan Masalah.. 2
BAB II KAJIAN TEORI....... 4
II.1 Perkembangan Fisik Anak......................................
4
II.2 Perkembangan Intelektual
Anak......................................................... 5
II.3 Perkembangan Sosial
Anak......................................................... 7
II.4 Perkembangan Moral dan Keagamaan
Anak....................................... 8
BAB III METODOLOGI PENELITIAN...... 13
III.1 Waktu dan Tempat
Penelitian.............................................................. 13
III.2Subjek Penelitian.......... 13
III.3 Teknik Pengambilan
Data.................................................................... 14
III.4Rancangan Tabulasi Data......... 14
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN................. 15
IV.1 Hasil Penelitian....................................................
15
IV.2
Pembahasan.....................................................................................
15
IV.2.1 Pengaruh lingkungan terhadap pekembangan fisik, intelektual,
sosial dan keagamaan anak.
IV.2.2 Cara mengoptimalkan pengaruh lingkungan terhadap
perkembangan fisik, intelektual, sosial dan keagamaan anak..
BAB V PENUTUP..... 19
V.1
Kesimpulan......................................................................................
19
V.2
Saran................................................................................................
19
DAFTAR PUSTAKA.. 20
LAMPIRAN...... 21
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
KAJIAN TEORI
3. Otak
Pertumbuhan otak dan sistem syarafmerupakan salah satu aspek terpenting dalam
perkembangan individu. Didalam otak terdapat pusat-pusat saraf yang mengendalikan
perilaku individu, yang berhubungan dengan perilaku kognisi juga emosi. Dalam otak bagian
tengah terdapat sistem limbik dengan pusatnya yang disebut dengan amigdala.
Bila dibanding pertumbuhan bagian-bagian tubuh lainnya, pertumbuhan otak dan kepala ini
jauh lebih cepat. Pertumbuhan otak itu terjadi pada masa usia dini.
Hal yang perlu dicatat bahwa kematangan otak yang yang dikombinasi dengan pengalaman
berinteraksi dengan lingkungan sangat berpengaruh terhadap perkembangan kognisi anak.
Dalam hal ini diperlukan kebutuhan nutrisi dan rangsangan rangsangan yang membuat otak
anak tersebut berfungsi.
4. Keterampilan Motorik
Kemampuan gerak motorik menjadi jauh lebih halus dan lebih terkoordinasi daripada
sebelumnya selama masa anak. Anak laki-laki lazimnya memiliki kemampuan yang lebih
baik daripada perempuan, karena jumlah sel otot laki-laki lebih banyak daripada anak
perempuan. Anak-anak usia SD lebih mampu mengendalikan tubuhnya sehingga dapat duduk
dan memperhatikan sesuatu secara lebih lama. Namun anak SD lebih suka melakukan
berbagai aktifitas fisik daripada berdiaam diri.
1. Keluarga
Keluarga merupakan lingkungan pertama yang memberikan
pengaruh terhadap berbagai aspek perkembangan anak, termasuk
perkembangan sosialnya. Kondisi dan tata cara kehidupan keluarga
merupakan lingkungan yang kondusif bagi sosialisasi anak. Di dalam
keluarga berlaku norma-norma kehidupan keluarga, dan dengan demikian
pada dasarnya keluarga merekayasa perilaku kehidupan anak.
Proses pendidikan yang bertujuan mengembangkan kepribadian
anak lebih banyak ditentukan oleh keluarga. Pola pergaulan dan
bagaimana norma dalam menempatkan diri terhadap lingkungan yang
lebih luas ditetapkan dan diarahkan oleh keluarga.
2. Kematangan Anak
Bersosialisasi memerlukan kematangan fisik dan psikis. Untuk
mampu mempertimbangan dalam proses sosial, memberi dan menerima
pendapat orang lain, memerlukan kematangan intelektual dan emosional.
Di samping itu, kemampuan berbahasa ikut pula menentukan.
Dengan demikian, untuk mampu bersosialisasi dengan baik
diperlukan kematangan fisik sehingga setiap orang fisiknya telah mampu
menjalankan fungsinya dengan baik.
4. Pendidikan
Pendidikan merupakan proses sosialisasi anak yang terarah. Hakikat
pendidikan sebagai proses pengoperasian ilmu yang normatif, akan
memberikan warna kehidupan sosial anak di dalam masyarakat dan
kehidupan mereka di masa yang akan datang. Pendidikan dalam arti luas
harus diartikan bahwa perkembangan anak dipengaruhi oleh kehidupan
keluarga, masyarakat, dan kelembagaan. Penanaman norma perilaku
yang benar secara sengaja diberikan kepada peserta didik yang belajar di
kelembagaan pendidikan(sekolah).
Kepada peserta didik bukan saja dikenalkan kepada norma-norma
lingkungan dekat, tetapi dikenalkan kepada norma kehidupan
bangsa(nasional) dan norma kehidupan antarbangsa. Etik pergaulan
membentuk perilaku kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
1. The Fairy Tale Stage (tingkat dongeng). Hal ini ditandai dengan
kesenangan anak-anak bercerita hal-hal yang luar biasa seperti
kebesaran, kehebatan, dan kekuatan Tuhan. Tidak jarang anak
membandingkan Tuhan dengan tokoh-tokoh yang ia kenal seperti
Power Rangers.
6. Keyakinan yang dipegang teguh. Prinsip ini juga berbeda pada tiap
anak yang secara sederhana dapat digolongkan kepada dua yaitu
keyakinan yang bersifat statis dan keyakinan yang bersifat dinamis.
Keyakinan yang statis berarti adalah keyakinan yang tidak
berkembang dan sulit menerima informasi baru yang menggugat
keyakinannya. Sedangkan keyakinan dinamis merupakan keyakinan
yang penuh dengan kreatifitas, selektifitas, dan analisis kritis
terhadap informasi-informasi baru yang diterimanya.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
IV.1 Hasil Penelitian
Dengan menggunakan angket, kita dapat memperoleh beberapa data mengenai pengaruh
lingkungan terhadap perkembangan fisik, intelektual, sosial dan keagamaan anak. Hasil yang
diperoleh adalah sebagai berikut:
Jawaban
No Pertanyaan
Ya Tidak
1 Apakah selalu minum susu?
2 Apakah suka makan tepat waktu?
3 Apakah suka berolahraga?
4 Apakah suka belajar?
5 Apakah berprestasi di sekolah?
6 Apakah Suka membaca?
7 Apakah suka menonton TV?
8 Apakah selalu bertengkar dengan kakak?
9 Apakah Selalu bermain dengan teman?
10 Apakah Selalu membantu orangtua?
11 Apakah selalu berbakti pada orangtua?
12 Apakah selalu melaksanakan sholat?
13 Apakah sudah lancar mengaji?
14 Apakah suka mengucapkan salam?
15 Apakah sering mengaji Al-quran?
Dari data diatas Faiz termasuk anak yang bersifat endomorph, karena dilihat dari
bentuk badannya tampak gemuk dan berbadan besar untuk anak seusia 10 tahun. Hal itu tidak
diimbangi dengan tinggi tubuh dikarenakan ia tidak minum susu secara teratur . Dalam sehari
kemungkinan hanya sekali saja pada saat malam hari , dimana anjuran seharusnya untuk anak
usia masa pertumbuhan minum susu itu 3 kali sehari.
1. Pembangkangan (Negativisme)
Bentuk tingkah laku melawan ini kadangkala terjadi pada faiz
apabila ia mendapatkan sesuatu yang tidak disukainya. Tingkah laku ini
terjadi sebagai reaksi terhadap penerapan disiplin atau tuntutan orang tua
yang tidak sesuai dengan kehendak anak. Biasanya ia melawan dengan
berupa perkataan apabila ia dimarahi oleh orangtua.
2. Agresi (Agression)
Biasanya, bentuk tingkah laku sosial ini terjadi pada Faiz apabila
keinginannya tidak terpenuhi ataupun apabila ia dimarahi dan disuruh
oleh orangtua. Namun hal ini jarang terjadi, mengingat semakin
bertambahnya usia ia sudah mulai berpikir akan kedewasaanya.
Kebanyakan tingkah agresi ini terjadi pada umur rentan 5 tahun kebawah.
adapun pada saat sekarang bentuk agresi yang ia lakukan hanya berupa
perkataan dan itupun secara halus.
3. Berselisih (Bertengkar)
Untuk usia sekarang ini, Faiz sangat jarang sekali bertengkar. Ia
lebih sering bertengkar pada saat umurnya 6-7 tahun dan itupun ia
lakukan dengan kakak perempuannya yang umurnya tidak beda jauh.
Biasanya tidak menutup kemungkinan ia juga bertengkar dengan
kakaknya yang lebih dewasa.
BAB V
PENUTUP
V.1 Kesimpulan
V.2 Saran