SINGARAJA
2021
i
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan Makalah Perkembangan
Peserta Didik tentang “Aspek-aspek Perkembangan Intelektual, Bakat, Minat
Individu, serta Fisik-motorik pada Masa Kanak-kanak, Anak, Remaja, dan
Dewasa ” dengan baik dan tepat pada waktunya. Kami mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam menyelesaikan laporan ini
dengan baik.
Informasi yang disajikan dalam laporan ini kami harap dapat bermanfaat
bagi para pembaca yang membutuhkan, karena informasi yang disajikan dalam
laporan ini berkaitan dengan salah satu pembelajaran sekolah dan objek di sekitar
kita. Sehingga kami harapkan para pembaca dapat mengetahui/mengidentifikasi
senyawa-senyawa karbon di sekitar kita.
Tim Penyusun
ii
DAFTAR ISI
BAB 1. PENDAHULUAN
BAB 2. PEMBAHASAN
iii
2.3.2 Karakteristik Perkembangan Minat …….............................. 17
BAB 3. PENUTUP
iv
v
BAB I
PENDAHULUAN
Setiap manusia tentunya berkembang dari setelah lahir hingga lanjut usia.
Perkembangan tersebut tidak hanya sebatas usia dan fisik. Jika ditelisik lebih
jauh, perkembangan memiliki banyak sekali jenis yang dapat dilihat maupun
tidak dilihat. Contoh perkembangan tersebut seperti perkembangan intelektual,
perkembangan bakat, perkembangan minat, dan perkembangan fisik-motorik,
dll. Perkembangan tersebut tidak boleh diremehkan, karena semua
perkembangan memiliki peran penting dalam tumbuh kembang manusia.
Perkembangan ini mengarahkan manusia semakin dewasa dan berkembang
terus menerus.
1
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagi Penulis
2. Bagi Pembaca
2
Pembaca dapat mengetahui mengenai definisi, jenis, karakteristik, serta
faktor perkembangan kecerdasan terutama intelektual, minat, bakat, dan
fisik-motorik pada kanak-kanak, anak, remaja, dewasa. Makalah ini
diharapkan dapat digunakan sebagai bahan referensi dan menambah
wawasan pembaca tentang perkembangan kecerdasan.
3
BAB II
PEMBAHASAN
a. Chaplin (1981)
c. William stern
4
1. Kematangan, yang merupakan perkembangan susunan syaraf,
sehingga fungsi-fungsi indra menjadi lebih sempurna.
2. Pengalaman, yaitu hubungan timbal-balik dengan lingkungannya.
3. Transmisi sosial, yaitu hubungar timbal balik dengan lingkungan
sosial antara lain melalui pengasuhan dan pendidikan dari orang
lain.
4. Ekuilibrasi, yaitu sistem pengaturan dalam diri anak itu sendiri
yang mampu mempertahankan keseimbangan dan penyesuaian diri
terhadap lingkungannya (Gunarsa,1982).
5
egosentrisme sudah sedemikian kecilnya, sehingga remaja sudah dapat
berpikir abstrak dengan mengikutsertakan pendapat dan pandangan orang lain.
Pada tahapan ini anak berada dalam sesuatu masa pertumbuham dimana
bayi hanya menyadari apa yang ada di depan mereka. Mereka fokus pada apa
yang mereka lihat, apa yang mereka lakukan, dan interaksi fisik dengan
lingkungan terdekat mereka. Karena mereka belum tahu bagaimana hal-hal
bereaksi, mereka terus-menerus bereksperimen dengan kegiatan-kegiatan
seperti mengguncang atau melempar barang-barang, memasukkan barang ke
mulut mereka. Segala perbuatan merupakan perwujudan dari proses
pematangan aspek sensori-motoris Hal ini menandakan bahwa mereka sedang
mengembangkan beberapa kemampuan simbolis.
Selama tahap ini (balita hingga usia 7 tahun), tahap ini juga disebut
dengan tahap intuisi sebab perkembangan kognitifnya memperlihatkan
kecendrungan yang ditandai oleh suasana intuitif. Artinya semua perbuatan
rasionalnya tidak di dukung oleh perasaan, kecenderungan alamiah, sikap-
sikap yang diperoleh dari orang-orang bermakna dan lingkungan sekitarnya
anak-anak kecil dapat memikirkan hal-hal secara simbolis. Penggunaan bahasa
mereka menjadi lebih dewasa. Mereka juga mengembangkan ingatan dan
imajinasi, yang memungkinkan mereka untuk memahami perbedaan antara
masa lalu dan masa depan, dan terlibat dalam khayalan. Tetapi pemikiran
mereka didasarkan pada intuisi dan masih belum sepenuhnya logis. Mereka
belum dapat memahami konsep yang lebih kompleks seperti sebab dan akibat,
waktu, dan perbandingan.
Pada tahap ini, anak mulai menyesuaikan diri dengan realitas dan sudah
mulai berkembang rasa ingin tahunya. Anak-anak usia sekolah dasar dan pra-
remaja usia 7 hingga 11 tahun mulai menunjukkan kemampuan berpikir logis
dan konkrit. Pemikiran anak-anak mulai mampu memahami perspektif orang
lain dan mereka semakin sadar akan peristiwa-peristiwa yang terjadi di
6
kehidupan mereka. Mereka mulai menyadari bahwa pikiran dan perasaan
seseorang adalah unik. Selama tahap ini, sebagian besar anak masih tidak
dapat berpikir secara abstrak atau hipotesis.
Intelegensi pada masa remaja tidak mudah diukur, karena tidak mudah
terlihat perubahan kecepatan perkembangan kemampuan tersebut. Pada
umumnya umur tiga sampai empat tahun pertama menunjukkan
perkembangan kemampuan yang hebat, selanjutnya akan terjadi
perkembangan yang teratur. Pada masa remaja kemampuan untuk mengatasi
masalah yang majemuk bertambah. Pada awal masa remaja, kira-kira pada
umur 12 tahun, anak berada pada masa yang disebut masa operasi formal
(berpikir abstrak). Pada masa ini remaja telah berpikir dengan
mempertimbangkan hal yang “mungkin“ di samping hal yang “nyata”
(Gleitman, 1986).
7
2.1.4 Jenis Perkembangan Intelektual (Intelegensi)
8
mendapat pendidikan dan latihan atau sentuhan dari lingkungan. Oleh
karena itu, peranan lingkungan sangat menentukan perkembangan
intelektual anak.
b. Faktor Lingkungan
Ada dua unsur lingkungan yang sangat penting peranannya dalam
mempengaruhi perkembangan intelektual, yaitu keluarga dan sekolah.
1. Keluarga
Intervensi yang paling penting dilakukan oleh keluarga atau orang
tua adalah memberikan pengalaman kepada anak dalam berbagai
bidang kehidupan sehingga anak memiliki informasi untuk berpikir.
Cara-cara yang digunakan adalah memberi kesempatan kepada anak
untuk merealisasikan ide-idenya, menghargai ide-ide tersebut,
memuaskan dorongan keingintahuan anak dengan jalan seperti
menyediakan bacaan, alat-alat keterampilan, dan alat-alat yang dapat
mengembangkan daya kreativitas anak.
2. Sekolah
Sekolah adalah lembaga formal yang diberi tanggung jawab untuk
meningkatkan perkembangan berpikir anak. Dalam hal ini, guru
hendaknya menyadari bahwa perkembangan intelektual anak terletak di
tangannya. Beberapa cara diantaranya adalah sebagai berikut :
1). Menciptakan interaksi atau hubungan akrab dengan peserta didik
2). Memberi kesempatan kepada peserta didik untuk berdialog dengan
orang-orang yang ahli dan pengalaman dalam berbagai bidang ilmu
pengetahuan
3). Menjaga dan meningkatkan pertumbuhan fisik anak, baik melalui
kegiatan olahraga maupun menyediakan gizi yang cukup
4). Meningkatkan kemampuan berbahasa peserta didik, baik melalui
media cetak maupun dengan menyediakan situasi yang memungkinkan
para peserta didik berpendapat atau mengemukakan ide-idenya.
c. Faktor Gizi
Kuat atau lemahnya fungsi intelektual juga ditentukan oleh gizi
yang memberikan energi atau tenaga bagi anak sehingga dapat tumbuh dan
berkembang dengan baik. Kebutuhan akan makanan bernilai gizi tinggi
(gizi berimbang) terutama yang besar pengaruhnya pada perkembangan
intelegensi ialah pada fase prenatal (anak dalam kandungan) hingga usia
balita.
d. Faktor Pembentukan
Pembentukan ialah segala keadaan diluar diri seseorang yang
mempengaruhi perkembangan intelektual. Dapat kita bedakan
pembentukan sengaja (seperti yang dilakukan di sekolah-sekolah) dan
pembentukan tidak sengaja (pengaruh alam sekitar). Pendidikan dan
latihan yang bersifat kognitif dapat memberikan sumbangan terhadap
9
fungsi intelektual seseorang. Misalnya, orang tua yang menyediakan
fasilitas sarana seperti bahan bacaan majalah anak-anak dan sarana
bermain yang memadai, semua ini dapat membentuk anak menjadi
meningkatkan fungsi dan kualitas pikirannya, pada gilirannya situasi ini
akan meningkatkan perkembangan intelegensi anak dibanding anak
seusianya.
e. Kebebasan Psikologis
Kebebasan psikologis perlu dikembangkan pada anak agar
intelektualnya berkembang dengan baik. Anak yang memiliki kebebasan
untuk berpendapat, tanpa disertai perasaan takut atau cemas dapat
merangsang berkembangnya kreativitas dan pola pikir. Mereka bebas
memilih cara (metode) tertentu dalam memecahkan persoalan. Hal ini
mempunyai sumbangan yang berarti dalam perkembangan intelektual.
f. Minat dan Pembawaan yang Khas
Minat mengarahkan perbuatan kepada suatu tujuan dan merupakan
dorongan bagi perbuatan itu. Dalam diri manusia terdapat dorongan-
dorongan (motif-motif) yang mendorong manusia untuk berinteraksi
dengan dunia luar. Motif menggunakan dan menyelidiki dunia luar
(manipulate and exploring motives). Dari manipulasi dan eksplorasi yang
dilakukan terhadap dunia luar itu, lama kelamaan timbulah minat terhadap
sesuatu. Apa yang menarik minat seseorang mendorongnya untuk berbuat
lebih giat dan lebih baik.
10
dirinya maupun orang lain, tingkat ukuran diantara 70 sampai 90. Pada
umumnya ia mampu melaksanakan berbagai tugas hanya lambat dan cepat
lelah serta jenuh.
d. Keterbelakangan
Anak yang mempunyai kemampuan yang sangat rendah dan sangat
sulit untuk melakukan tugas atas dirinya, setiap tugas memerlukan bantuan
orang lain, dengan bantuan akan memberikan kemampuan meningkat. Di
antara keterbelakangan ada yang disebut dengan :
1) Idiot IQ (0-29) yaitu keterbelakangan yang sangat rendah sekali. Tidak
dapat berbicara hanya dapat mengucapkan beberapa kata saja, tidak
dapat mengurus dirinya seperti mandi, makan dan rata-rata
kemampuan ini berada di tempat tidur, kemampuannya seperti anak
bayi. Kemampuan ini tidak tahan terhadap penyakit.
2) Imbecile IQ (30-40) yaitu lebih meningkat dari idiot, jika dilatih dalam
berbahasa ia mampu, tetapi sangat sukar sekali, dalam berbahasa
kadang dapat dimengerti dan kadang tidak dapat. Dapat mengurus
dirinya dengan latihan dan pengawasan yang benar. Biasanya anak
yang umur 7 tahun kemampuan kecerdasannya sama dengan anak yang
berumur 3 tahun.
11
2.2.2 Jenis Perkembangan Bakat
Jika dilihat secara umum, bakat bisa kita bedakan menjadi 2, yaitu bakat
umum dan bakat khusus. Di bawah ini adalah penjelasan dan contoh mengenai
kedua jenis bakat tersebut :
a. Bakat umum adalah sebuah potensi atau kemampuan yang dimiliki
seseorang, akan tetapi yang sifatnya umum. Atau jika disederhanakan
bakat tersebut ketika dimiliki oleh seseorang masih terlihat wajar
meskipun kemampuannya diatas rata-rata. Contoh bakat umum yang
dimilik manusia adalah seperti kemampuan untuk berfikir, berbicara,
membaca, menulis, bergerak dan melakukan hal lainnya yang masih bisa
dilakukan oleh kebanyakan orang pada umumnya.
b. Bakat khusus adalah sebuah potensi khusus yang dimiliki oleh seseorang,
dimana kemampuan tersebut tidak dimiliki oleh orang lain, meskipun ada
akan tetapi tetap memiliki beberapa perbedaan yang cukup
signifikan.Bakat khusus tidak dimiliki oleh semua orang, melainkan hanya
beberapa orang dengan beberapa potensi tertentu saja. Contoh : bakat seni,
olahraga, penceramah dan yang lainnya.
12
b. Faktor pendidikan formal non formal yang didapatkan.
c. Faktor dukungan dari lingkungan sekitar terhadap bakat seseorang.
d. Minat orang tersebut untuk mengasah bakatnya.
Secara lengkap faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan ada dua
yaitu sebagai berikut.
a. Faktor internal
1) Faktor Bawaan (Genetik), yaitu faktor yang mendukung perkembangan
individu dalam minat dan bakat sebagai totalitas karakteristik individu
yang diwariskan orang tua kepada anak melalui fisik maupun psikis.
2) Faktor Kepribadian, yaitu keadaan psikologis dimana perkembangan
potensi anak tergantung pada diri dan emosi anak itu sendiri, seperti :
- Motif berprestasi
- Keberanian mengambil resiko
- Keuletan dalam menghadapi tantangan
- Kegigihan dalam mengatasi kesulitan
b. Faktor eksternal
1) Faktor Lingkungan, yaitu faktor olahan dari berbagai hal untuk
mendukung pengembangan minat dan bakat anak. Faktor lingkungan
terbagi atas :
a. Lingkungan Keluarga, seperti dukungan dan dorongan orang
tua/keluarga.
b. Lingkungan Sekolah, seperti menjadi wadah tempat sarana
prasarana.
c. Lingkungan Sosial.
13
naturalis dan juga kecerdasan ekstensial. Bisa saja seorang anak tidak
cakap dalam berhitung, namun ia sangat lincah dalam gerak dan olah
tubuhnya. Sehingga ia sangat berbakat di kegiatan olahraga seperti senam
dan sebagainya. Jadi mengamati orientasi kecerdasannya merupakan
salah satu cara mengembangkan bakat anak.
14
g. Tidak Berhenti Berusaha
15
(Miftakhul 2016 dalam Slameto 2010) Minat bukanlah dibawa sejak lahir,
namun merupakan hasil belajar dan menyokong belajar selanjutnya.
16
2.3.2 Karakteristik Perkembangan Minat
Seseorang yang mempunyai minat terhadap suatu hal akan memiliki ciri-
ciri sebagai berikut (Miftakhul 2016 dalam Hurlock 2007).
a. Minat tumbuh bersamaan dengan perkembangan fisik dan mental, minat
disemua bidang berubah selama terjadi perubahan fisik dan mental.
b. Minat tergantung pada kesiapan belajar, individu dapat mempunyai minat
jika mereka siap secara fisik dan mental.
c. Minat tergantung pada kesempatan belajar dan situasi lingkungan.
d. Perkembangan minat mungkin terbatas, ketidakmampuan fisik dan mental
serta pengalaman social yang terbatas membatasi minat anak.
e. Minat dipengaruhi pengaruh budaya, individu mendapatkan kesempatan
dari orang tua, guru, dan orang dewasa lain untuk belajar mengenai apa
saja yang oleh kelompok budaya mereka dianggap minat yang sesuai dan
mereka tidak diberi kesempatan untuk menekuni minat yang dianggap
tidak sesuai bagi mereka oleh kelompok budaya mereka.
f. Minat berbobot emosional, bobot emosional yang tidak menyenangkan
melemahkan minat, dan bobot emosional yang menyenangkan
memperkuatnya.
g. Minat itu egosentris.
a. Perhatian
b. Kesenangan
Perasaan senang terhadap sesuatu obyek baik orang atau benda akan
menimbulkan minat pada diri seseorang, orang merasa tertarik kemudian
pada gilirannya timbul keinginan yang dikehendaki agar obyek tersebut
menjadi miliknya. Dengan demikian maka individu yang bersangkutan
berusaha untuk mempertahankan obyek tersebut.
17
c. Kemauan
Kemauan yang dimaksud adalah dorongan yang terarah pada suatu tujuan
yang dikehendaki oleh akal pikiran. Dorongan ini akan melahirkan
timbulnya suatu perhatian terhadap suatu obyek. Sehingga dengan
demikian akan muncul minat individu yang bersangkutan.
a. Personal (individual)
Minat yang muncul dari dalam diri seseorang tanpa adanya pengaruh dari
luar. Minat individual merupakan aspek terpendam dari dalam diri
seseorang.
b. Situasional
a. Realistis
b. Investigatif
18
menyukai memikirkan sesuatu ketimbang melaksanakannya. Mereka
menyukai kegiatan yang analis, selalu ingin tahu, dan kurang menyukai
pekerjaan yang berulang
c. Artistik
Siswa yang artistik menyukasi hal- hal yang kurang terstruktur namun
positif, bebas berekspresi dan bereaksi, kreatif dalam seni dan budaya.
Sehingga siswa lebih tertarik pada hal-hal yang memunculkan ide- ide dan
performansi.
d. Sosial
Siswa yang berminat dalam bidang ini cenderung memiliki sifat mudah
bergaul, tanggung jawab, group working¸ memiliki kemampuan verbal
yang bagus dan problem solving. Lebih menyukai kegiatan yang informatif
dan mengajar.
e. Enterprising
Jenis minat ini cenderung menyukai hal-hal yang memiliki nilai persuasif.
Kemampuan untuk memimpin, verbal dalam berdagang, percaya diri dan
sangat aktif. Siswa yang menyukai minat tersebut akan bereaksi untuk
mempengaruhi atau memimpin seperti ketua kelas, reseller, dan ketua
OSIS.
f. Konvensional
Menurut Lefrancois (2000:418) terbagi menjadi dua jenis secara garis besar,
yakni:
a. Minat Instrinsik
Merupakan minat yang berasal dari dalam diri individu dan bersifat
fundamental untuk melakukan dorongan dalam berperilaku dengan aktifitas
yang diminati, bersifat bebas dan memiliki kecenderungan untuk menyukai
tanpa paksaan atau intervensi apapun.
b. Minat ekstrinsik
19
Minat yang dibangun atas dasar prinsip reward and punishment, sehingga
dorongan suatu individu untuk manrik minatnya dengan mengedepankan
tujuan berupa reward atau membuat kecenderungan individu untuk
berminat melalui tekanan intervensi berupa hukuman. Meski cenderung
bersifat mekanistik pada prakteknya dan kurang memperhatikan prinsip
kemanusiaan, pada umumnya minat ekstrinsik digunakan untuk membantu
menguatkan dorongan pada minat instrinsik.
20
2.3.5.1 Perkembangan Minat pada Masa Anak-Anak
a. Minat Rekreasi
Pada masa ini sudah muncul minat rekresi seperti halnya orang
dewasa. Banyaknya hegiatan dan tuntutan baik di sekolah maupun
dirumah dirasakan penting memiliki sarana rekreasi bagi remaja, Misalnya
: permainan dan olah raga, santai, traveling, hobi, menari, membaca, film,
radio, televisi dan melamun.
b. Minat Sosial
Perkembangan minat sosial tergantung pada kesempatan yang
dimiliki remaja untuk mengembangkan minta ini dan sebagian tergantung
seberapa populer dia di dalam kelompok sebayanya.
21
c. Minat Pribadi
Minat pada dirinya sendiri merupakan minat terkuat pada masa
remaja, hal ini disebabkan karena mereka menyedari bahwa penerimaan
dari sosial dipengaruhi oleh penampilan umum mereka, misalnya :
penampilan, pakaian, prestasi, kemandirian, dan uang yang merupakan
simbol status.
d. Minat terhadap Pendidikan
Pada remaja awal biasanya memberikan kritik atas sekolah secara
umum dan mengenai larangan, PR, kursus yang dibutuhkan, makanan di
kantin dan mekanisme belajar di sekolah. Mereka kritis terhadap guru dan
cara mereka mengajar. Pada remaja akhir sikap terhadap pendidikan lebih
banyak dipengaruhi oleh minat pekerjaannya.
e. Minat terhadap pekerjaan
Pada masa ini anak laki-laki maupun perempuan mulai untuk
memikirkan secara lebih serius tentang masa depan mereka. Anak laki-laki
lebih perhatian terhadap pekerjaan di masa depan dibanding anak
perempuan. Anak laki-laki lebih pekerjaan yang mewah, menarik dan
memiliki gengsi yang tinggi, sedangkan anak perempuan lebih memilih
pekerjaan yang lebih aman dan tidak menyita waktu.
f. Minat religious
Para remaja sekarang ini tertarik pada agama dan merasa bahwa
hal tersebut memiliki peran yang penting dalam kehidupan mereka.
a. Kondisi Kesehatan
Menjelang usia yang semakin bertambah, umumnya orang merasa
bahwa kekuatan dan daya tahan tubuh tidak lagi seperti semula. Maka
mereka bergeser pada minat-minat yang tidak begitu memerlukan tenaga
terutama dalam rekreasi mereka
b. Dalam Status Ekonomi
Apabila status ekonomi membaik, orang cenderung memperluas
minat mereka untuk mencakup hal-hal yang semula belum mampu mereka
laksanakan. Sebaliknya kalau status ekonomi mengalami kemunduran
karena tanggung jawabkepada keluarga maka mereka akan mempersempit
minat mereka.
c. Pola Kehidupan
22
Orang muda harus meninjau kembali mina-minat lama mereka dari
segi waktu, tenaga, dana, dan persahabatan mereka untuk mengetahui
apakah persahabatan mereka untuk mengetahui apakah hal-hal ini sesuai
dengan pola-pola kehidupan mereka yang baru atau apakah hal-hal itu
masih memberikan kepuasan seperti dulu.
d. Dalam Nilai
Nilai yang dimiliki seseorang ketika ia berada dalam masa dewasa
dini berubah karena pengalaman dan hubungan sosialnya semakin meluas.
Nilai sudah mulai dipandang dengan kacamata orang dewasa. Nilai-nilai
yang berubah ini dapat meningkatkan kesadaran positif alasan kenapa
seseorang berubah nilai-nilainya dalam kehidupan karena agar dapat
diterima oleh kelompoknya yaitu dengan cara mengikuti aturan-aturan
yang telah disepakat hal ini dapat menumbuhkan minat baru.
e. Perubahan Dalam Seks
Pola kehidupan wanita sangat berbeda dengan pola kehidupan pria
dewasa. Oleh sebab itu perbedaan minat berdasarkan seks menjadi
semakin besar dibandingkan pada masa remaja.
f. Perubahan dari Status Belum Menikah ke Status Menikah.
Karena pola kehidupan yang berbeda, orang-orang yang tidak
menikah mempunyai minat untuk menikah.
g. Menjadi Orang Tua
Pada waktu orang-orang muda itu menjadi orang tua, mereka
umumnya tidak mempunyai waktu, uang atau tenaga untuk tetap
melanjutkan minat mereka. Minat mereka berubah., orientasi kehidupan
keluarga menggantikan orientasi pada diri. Apakah mereka nanti
kehilangan kesempatan untuk mengembangkan minatnya atau sebaliknya.
h. Perubahan Kesenangan
Dengan bertambahnya usia seseorang ini menyebabkan apa yang
disenangi atau tidak disenangi sangat mempengaruni minat seseorang dan
akan menjadi kuat dan mantap ketika ia dewasa.
i. Perubahan dalam Tekanan Budaya dan Lingkungan
Pada tiap tahapan umur, minat seseorang dipengaruhi oleh tekanan-
tekanan dari kelompok sosialnya. Jika kelompok sosilanya berubah maka
minat juga akan ikut berubah.
23
interaksi antar individu menyebabkan perubahan kualitatif dan kuantitatif.
Sementara menurut Kasiram, perkembangan mengandung makna adanya
permunculan sifat-sifat yang baru, yang berbeda dari sebelumnya. Dari
pengertian yang dipaparkan ahli diatas disimpulkan bahwa perkembangan
merupakan suatu proses yang dialami untuk mendapatkan jati diri kearah lebih
baik.
24
akan berjalan baik pula. Perkembangan motorik mencakup motorik kasar dan
motorik halus, dimana motorik kasar merupakan Gerakan yang memerlukan
otot dalam melaksanakannya sementara motorik halus mengkoordinasikan
kegiatan dengan menggunakan mata.
Dalam mengembangkan motorik anak usia dini diperlukan motivasi dan
praktik, agar anak percaya diri dalam melatih mengembangkan kemampuan
motoriknya. Tujuan dariperkembangan motorik anak adalah agar anak
mampu:
a. Meningkatkan keterampilan gerak;
b. Menanamkan sikap percaya diri;
c. Mengfungsikan otot-ototnya
d. Mengendalikan emosi;
e. Berperilaku jujur,sportif, dan disiplin;
f. Keterampilan untuk bermain; dan
g. Keterampilan dalam bersosial.
Jenis keterampilan motorik seorang anak menurut Seefel dalam Seri Ayah
Bunda antara lain:
Masa anak ini dimulai setelah anak masuk ke dunia persekolahan sekitar
usia 6-11 tahun, anak akanmengalami pergantian gigi dari gigi susu menjadi
gigi permanen. Untuk tinggi badan akan mengalami perekembangan sebanyak
28 sentimeter, juga dibarengi dengan kenaikan berat badan hingga 10
kg.Selain itu pada usia 6 tahun kesadaran akan diri sendiri mulai terbentul,
dimana anak bisa merasakan sakit dan mengelukan rasa sakitnya kepada orang
tuanya. Meskipun merasa sakit itu wajar tapi tidak ada salahnya apabila orang
tua memeriksakan keluhan anaknya ke dokter.
Pada usia ini anak juga akan menjadi lebih aktif dari pada sebelumnya,
anda bisa mengajak anak anak usia kanak-kanak untuk berolah raga. Menurut
penelitian anak usia 8 tahun kan lebih sering mengalami kecelakaan kecil
seperti jatuh ataupun menabrak sesuatu, jadi apabila memiliki anak usia 8
tahun diharapkan untuk menjaganya. Anak usia 8 tahun sudah bisa melakukan
gerakan yang lebih komples seperti menari dan keseimbangan anak usia 8
tahun sudah lebih baik dari sebelumnya.
Tanda-tanda pubertas sudah mulai muncul pada usia 9 tahun dimana
adanya pertumbuhan payudara pada wanita, dan mimpi basah serta perubahan
25
suara pada laki-laki. Pada usia ini anak juga akan mengalami perkembangan
emosional. Jadi pada usia menuju remaja ini orang tua perlu sangat memahami
anaknya agar tidak menyebabkan masalah perkembangan pada anak.
Remaja berasal dari Bahasa latin adolescere yang artinya „tumbuh atau
tumbuh untuk mencapai kematangan‟. Bangsa primitive dan orang purbakala
memandang masa puber dan masa remaja tidak berbeda dengan periode lain
dalam rentang kehidupan. Mereka mengganggap anak sudah dewasa apabila
sudah mampu mengadakan reproduksi. Namun masa remaja merupakan waktu
manusia berumur belasan tahun. Pada masa remaja manusia tidak dapat
disebut sudah dewasa tetapi tidak dapat pula disebut anak-anak. Masa remaja
adalah masa peralihan manusia dari anak-anak menuju dewasa. Masa remaja
dibagi menjadi 3 yaitu :
26
Remaja perempuan akan mengalami berbagai macam perubahan
pada tubuh, mulai dari payudara yang tumbuh, bulu halus pada ketiak dan
area kemaluan, hingga terjadi menstruasi. Saat memasuki masa pubertas,
payudara remaja perempuan akan mulai tumbuh. Pertumbuhan payudara
umumnya akan terjadi pada usia 8–13 tahun dan dimulai dari area puting.
Selain pada payudara, perubahan juga akan terjadi di area kelamin yang
ditandai dengan pertumbuhan bulu halus. Remaja perempuan juga akan
mulai mengalami menstruasi.
27
2.4.6 Faktor yang Memengaruhi Perkembangan Fisik-Motorik
28
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Minat merupakan sesuatu yang muncul pada diri setiap manusia akibat
ketertarikannya terhadap suatu hal. Pada dasarnya karakteristik perkembangan
minat setiap individu berbeda-beda. Minat bukanlah dibawa sejak lahir,
namun merupakan hasil belajar dan menyokong belajar selanjutnya. Minat
terbentuk oleh karena adanya unsur-unsur dan factor-faktor yang mendukung
tumbuhnya rasa ketertarikan pada hal-hal tertentu.
3.2 Saran
29
DAFTAR PUSTAKA
30