OLEH:
SINGARAJA
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
rahmatNya, kami dapat menyelesaikan makalah ini sesuai dengan yang diembankan oleh
dosen pengampu mata kuliah Perkembangan Peserta Didik. Makalah yang berjudul
“Perkembangan atau Pertumbuhan Individu Dalam Rentang Kehidupan ” ini dibuat
dengan tujuan memenuhi tugas dalam mata kuliah Perkembangan Peserta Didik. Penulis
berharap agar makalah ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca.
Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya
kepada semua pihak yang telah membantu baik secara langsung mapun tak langsung, materiil
maupun moril. Sudah barang tentu penulis sangat berterimaksih kepada dosen pengampu
mata kuliah Perkembangan Peserta Didik yang telah meluangkan waktunya memberikan
bimbingan, serta pihak lain yang tidak bisa disebutkan satu-persatu.
Merujuk adagium “tak ada gading yang tak retak”, penulis menyadari sebagai
mahkluk yang terbatas, sehingga karya ini penulis anggap memiliki banyak kekurangan dan
keterbatasan. Oleh sebab itu, penulis sangat terbuka terhadap segala masukan, kritik dan
saran yang membangun untuk dijadikan sebagai cerminan perbaikan karya ini di kemudian
hari. Semoga makalah ini dapat memberi manfaat berarti kepada semua pembaca.
Terimakasih
Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Pertumbuhan memiliki kata asal tumbuh yang memiliki arti timbul (hidup) dan
bertambah besar atau sempurna. Sehingga secara istilah, pertumbuhan memiliki pengertian
perubahan secara kuantitatif pada fisik manusia karena beberapa faktor (faktor internal dan
eksternal). Perubahan kuantitaif sendiri dapat diukur atau dinyatakan dalam satuan serta dapat
diamati secara jelas. Misalnya berupa pertambahan, pembesaran, perubahan ukuran dan
bentuk, hal yang tidak ada menjadi ada, kecil menjadi besar, sedikit menjadi banyak, pendek
menjadi tinggi, serta kurus menjadi gemuk.
Perkembangan manusia bersifat konsektual maksudnya semua perkembangan
berlangsung dalam sebuah konteks atau setting atau latar tempat. Misalnya di lingkungan
sekolah, universitas, lingkungan kerja, keluarga, masyarakat, kelompok teman sebaya, tempat
ibadah, sebuah perkumpulan atau komunitas, dan sebagainya. Manusia adalah makhluk yang
sedang mengalami perubahan di dalam dunia atau tempat yang mengalami perubahan. Dari
sini akan berpengaruh normatif berdasarkan usia, sejarah dan non normatif atau sangat
individual. Dalam pengaruh normatif usia ialah adanya masa pubertas dan manepous yang
berakibat pada psikologis seseorang, serta mencakup sosiobudaya dimana usia 6 tahun anak
mulai masuk usia sekolah atau masuk ke lembaga pendidikan formal dan orangtua usia 50
atau 60 tahun mengalami pensiun kerja. Sedangkan pengaruh normatif berdasarkan sejarah,
misalnya pada tahun sebelum 1945 mengalami masa penjajahan, kemudian dari sini akan
menjadi pembelajaran bagi generasi masa itu, bahkan menjadi pelajaran juga bagi generasi
selanjutnya. Kemudian pengaruh non-normatif atau sangat individual, misalnya adanya
1
tragedi yang sangat pribadi. Dari peristiwa individual ini tergantung setiap individu
dalammengatasi atau menyikapinya. Serta tidak semua individu mengalami hal tersebut.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat ditarik beberapa rumusan masalah
sebagai berikut.
1.2.1 Apa yang dimaksud dengan Perkembangan dan Pertumbuhan dalam Rentang
Kehidupan?
1.2.2 Apa sajakah aspek-aspek Pertumbuhan dan Perkembangan?
1.2.3 Apa sajakah faktor-faktor yang berpengaruh pada Perkembangan dan Pertumbuhan?
1.2.4 Bagaimana tahap-tahap Perkembangan dan Pertumbuhan Individu dalam rentang
kehidupan ?
1.3 Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, disampaikan tujuan penulisan sebagai berikut.
1.3.1 Agar dapat mengetahui pengertian dari Pertumbuhan dan Perkembangan dalam
Rentang Kehidupan.
1.3.2 Agar dapat mengetahui aspek-aspek Pertumbuhan dan Perkembangan.
1.3.3 Agar dapat mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh pada Perkembangan dan
Pertumbuhan individu.
1.3.4 Agar dapat mengetahui tahap-tahap Perkembangan dan Pertumbuhan individu.
1.4 Manfaat Penulisan
Adapaun manfaat penulisan masakalah ini meliputi dua hal yakni manfaat teoritis dan
manfaat praktis.
Bagi Mahasiswa
Tulisan ini diharapkan mampu meningkatkan pemahaman terhadap Perkembangan
atau Pertumbuhan Individu dalam Rentang Kehidupan.
Bagi Dosen
Tulisan ini bisa menjadi media pembelajaran tambahan dalam upayanya memberikan
pengetahuan tentang Perkembangan atau Pertumbuhan Individu dalam Rentang
Kehidupan.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Perlu diketahui bahwa semua tingkah laku manusia mempunyai penyebab. Suatu jenis
tingkah laku bukan hanya disebabkan oleh suatu macam penyebab, tetapi oleh bermacam-
macam penyebab yang terkait satu sama lain. Sebagai contoh, adalah seorang murid kelas
satu Sekolah Dasar. Ia menampakkan ketidaksenangannya bersekolah, malas, sering bolos,
dan tidak mengerjakan tugas-tugas sekolah. Guru menganggap bahwa ia mempunyai
kemampuan intelektual rendah, sehingga disarankan untuk masuk sekolah luar biasa. Namun
pernyataan guru tersebut ternyata salah, karena setelah kemampuan intelektual anak tersebut
diukur, ternyata kemampuan intelektualnya di atas normal yaitu. Setelah diadakan penjajakan
lebih jauh, ternyata ada sejumlah faktor yang saling terkait yang menyebabkan
ketidaktertarikan ia bersekolah, antara lain; misalnya perasaan cemas karena selalu takut akan
dimarahi guru, merasa tidak yakin akan kemampuannya, rasa marah karena orang tuanya
selalu membandingkan prestasinya dengan adiknya, timbul rasa iri terhadap adiknya tersebut,
merasa diabaikan oleh orang tuanya karena orang tuanya bekerja dari pagi sampai sore,
merasa dipojokkan oleh gurunya di sekolah, dan sebagainya.
Oleh karena itu, untuk mengerti suatu tingkah laku individu sangatlah sulit. Namun
hal ini perlu dilakukan oleh orang-orang yang tugasnya kebanyakan berhadapan dengan
manusia atau bahkan memperbaiki dan mengembangkan tingkah laku itu sendiri (pendidik).
Untuk memahami tingkah laku murid, seorang pendidik seharusnya memiliki ketekunan,
kesensitifan, kesabaran dan keakraban, sehingga memungkinkannya untuk menelusuri
kekusutan jalinan penyebab tingkah laku tersebut.
5
akan mempengaruhi bagaimana anak itu memandang dirinya sendiri dan bagaimana ia
memandang orang lain. Dalam perkembangan motoric terbagi menjadi 2 yaitu
perkembangan motoric halus dan perkembangan motorik kasar.
b. Kecerdasan (Intelek)
Intelek merupakan kata lain pikir, berkembang sejalan dengan pertumbuhan syarat otak.
Karena piker pada dasarnya menunjukkan fungsi otak, maka kemampuan intelektual yang
lazim disebut dengan istilah lain kemampuan berpikir, dipengaruhi oleh kematangan otak
yang mampu menunjukkan fungsinya secara baik.
c. Perkembangan Emosi
Emosi merujuk pada suatu perasaan dan pikiran yang khas, suatu keadaan biologis dan
psikologis juga serangkaian kecenderungan untuk bertindak (Daniel Goleman, 2002:411).
Biasanya emosi merupakan suatu reaksi terhadap rangsangan dari luar atau dalam yang
didapat oleh individu tersebut. Terkadang emosi terjadi diluar kesadaran individu. Menangis,
tertawa, dan menari murpaka contoh ungkapan dari emosi. Tahapan perkembangan emosi
mencakup tehapan perkembangan gagasan dan perkembangan pikiran.
d. Perkembangan Kognitif
Ahmad Susanto (2011:48) berpendapat bahwa kognitif merupakan suatu proses berpikir
mengenai kemampuan individu untuk menghubungkan, menilai, dan mempertimbangkan
suatu peristiwa atau kejadian. Perkembangan kognitif seseorang dapat dilihat dari bagaimana
orang tersebut mampu menerima, mengelola, serta memahami informasi-informasi yang
diterimanya. Kognisi sebagai kapasitas kemampuan berpikir dan segala bentuk
pengenalan, digunakan individu untuk melakukan interaksi dengan lingkungannya.
6
Dengan berfungsinya kognisi ini individu dapat menggunakannya untuk mendapatkan sebuah
pengetahuan sehingga memunculkan sebuah skema. Skema adalah yaitu pola perilaku yang
terorganisasi yang digunakan seseorang untuk berpikir dan bertindak dalam satu situasi.
Jean Piaget seorang psikologis Swiss mengklasifikasi Proses Kognitif menjadi beberapa
klasifikasi sebagai berikut:
1. Skema (schema) adalah sebuah konsep atau kerangka dalam pikiran seseorang yang
dipakai untuk mengorganisasikan dan menginterpretasikan informasi. Skema bisa merentang
mulai dari skema sederhana sampai skema kompleks
2. Asimilasi adalah suatu proses mental yang terjadi ketika seorang memasukan
pengetahuan baru ke dalam pengetahuan yang sudah ada. Contohnya, seorang anak
mengasimilasikan lingkungan ke dalam satu skema
3. Akomodasi adalah suatu proses mental yang terjadi ketika anak menyesuaikan diri
dengan informasi baru.
4. Organisasi merupakan konsep Piaget tentang pengelompokan perilaku yang terpisah
ke dalam sistem kognitif yang lebih tertib dan lancar, pengelompokan atau penataan perilaku
ke dalam kategori - kategori. Penggunaan organisasi ini bertujuan meningkatkan
kemampuan memori jangka panjang.
5. Ekuilibrasi (equilibration) adalah suatu mekanisme yang dikemukakan Piaget untuk
menjelaskan bagaimana seseorang bergerak dari satu tahap pemikiran ke tahap
selanjutnya. Pergeseran ini terjadi saat seseorang mengalami konflik kognitif atau
disekulibrium dalam usahanya untuk memahami sebuah masalah yang mana pada
akhirnya mampu memecahkan konflik atau masalah itu dan mendapatkan keseimbangan
pemikiran
Menurut Piaget (dalam Hergehahn, B.R dan Matthew H. Olson, 2015: 318),
setiap individu mengalami tingkat - tingkat perkembangan intelektual dalam
pembelajaran didasarkan pada umur seorang.
1). Tahap Sensorimotor ( Usia 0-2 tahun)
Seseorang pada usia ini mulai menggunakan panca indra dan gerakannya untuk mulai
belajar mnegendalikan lingkungannya. Pada tahap ini seseorang memiliki dunianya
berdasarkan apa yang diamati dari aktivtas-aktivitas yang dilakukan oleh orang-orang
sekitarnya.
1. Faktor Internal
a. Kondisi Fisik
Faktor fisik merupakan faktor biologis individu yang merujuk pada faktor genetik yang
diturunkan oleh kedua orang tuanya. Pada masa pembentukan sel-sel tubuh, banyak faktor
yang dapat mempengaruhi kondisi janin di samping keunikan yang telah ada pada kedua
orang tuanya.
b. Kondisi Psikis
Kondisi fisik dan psikis inidvidu sangat berkaitan. Ranah perkembangan individu
menyangkut aspek fisik, intelektual yaitu kognitif dan bahasa, emosi dan sosial moral.
Kondisi fisik yang yang tidak sempurna atau cacat juga berkaitan dengan persepsi individu
terhadap kemampuan dirinya. Begitupun ketidakmampuan intelektual dapat disebabkan
karena kerusakan sistem syaraf, kerusakan otak atau mengalami retardasi mental.
2. Faktor Eksternal
a. Lingkungan Fisik
Lingkungan Fisik Lingkungan ini mencakup kondisi keamanan, cuaca, keadaan geografis,
senitasi atau kebersihan lingkungan, serta keadaan rumah yang meliputi ventilasi, cahaya dan
kepadatan hunian. Semua kondisi ini sangat mempengaruhi bagaimana individu dapat
menjalankan proses kehidupannya.
b. Lingkungan Non-Fisik
Faktor non fisik meliputi berbagai macam komponen, yaitu keluarga, pendidikan dan
masyarakat. Beberapa faktor yang berkenaan dengan faktor non fisik seperti stimulasi
motivasi dalam mempelajari sesuatu, pola asuh, serta kasih sayang dari orangtua.
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Perkembangan dapat diartikan sebagai perubahan yang progresif dan
berkesinambungan dalam diri individu dari mulai lahir sampai mati. Pengertian lain dari
perkembangan adalah perubahan-perubahan yang alami individu atau organisme menuju
tingkat kedewasaannya atau kematangannya yang berlangsung secara sistematis, progresif
dan berkesinambungan baik menyangkut fisik maupun psikis.
Pertumbuhan memiliki kata asal tumbuh yang memiliki arti timbul (hidup) dan
bertambah besar atau sempurna. Sehingga secara istilah, pertumbuhan memiliki pengertian
perubahan secara kuantitatif pada fisik manusia karena beberapa faktor (faktor internal dan
eksternal). Perubahan kuantitaif sendiri dapat di ukur atau dinyatakan dalam satuan serta
dapat diamati secara jelas. Misalnya berupa pertambahan, pembesaran, perubahan ukuran dan
bentuk, hal yang tidak ada menjadi ada, kecil menjadi besar, sedikit menjadi banyak, pendek
menjadi tinggi, serta kurus menjadi gemuk.
3.2 Saran
Dalam Pendidikan Perkembangan Dasar mengetahui pengertian Perkembangan dalam
Rentang Kehidupan, pengertian Pertumbuhan dalam Rentang Kehidupan, adalah cikal bakal
dalam pengembangan diri sebagai peserta didik. Dalam hal pengembangannya sangat
diharapkan untuk meninjau lebih jauh perkembangan IPTEK dan sinergi dalam kehidupan
sehari-hari.
11
DAFTAR PUSTAKA
Amat. 2021. Pertumbuhan, Perkembangan Dan Kematangan Individu. Jurnal Tradis IPS Vol
12 No.1 PP. (63-64 dan 73-74). [online] Avaible at :
file:///C:/Users/Super%20Girl/Downloads/2751-Article%20Text-9277-1-10-
20210630.pdf (diakses pada 28 Agustus 2021)
Aprilia, Wahyu. 2020. Perkembangan Pada Masa Pranatal Dan Kelahiran. Jurnal
Pendidikan Anak Usia Dini Vol 4 No.1. PP. 40-43. [online] Avaible at :
https://jurnal.umj.ac.id/index.php/YaaBunayya/article/view/6684/4246 (diakses pada
28 Agustus 2021).
Faricha, Maulidya, Mirta Adelina & Faizal Alif Hidayat. 2018. Periodesasi Perkembangan
Dewasa. PP. 1-2. [online] Avaible at :
http://eprints.umsida.ac.id/1271/1/PSI%20Dewasa.pdf (diakses pada 28 Agustus
2021).
Jannah, Miftahul ,Fakhri Yacob & Julianto. 2017. Rentang Kehidupan Manusia (Life Span
Development) Dalam Islam. Vol 3. PP. 100-111. [online] Avaible at : https://jurnal.ar-
raniry.ac.id/index.php/equality/article/download/1952/1456 (diakses pada 28 Agustus
2021).
Nurhayati. 2019. Perkembangan Individu. Jurnal Teknolohi Pendidikan Madrasah (2) 1. PP.
33-41. [online] Avaible at :
http://journal.iaialmawar.ac.id/index.php/jtpm/article/view/156/56 (diakses pada 28
Agustus 2021).
12