Anda di halaman 1dari 15

MATERI PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK

“PERKEMBANGAN ATAU PERTUMBUHAN INDIVIDU DALAM RENTANG KEHIDUPAN”

OLEH:

Ni Kadek Diah Meliani ; 2113011012 ; 1D


Ni Luh Komang Trisna Jayanti ; 2113011021 ; 1D
Gede Dony Artadana ; 2113011050 ; 1D
I Wayan Widya Adi Nugraha ; 2113011058 ; 1D

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

SINGARAJA

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
rahmatNya, kami dapat menyelesaikan makalah ini sesuai dengan yang diembankan oleh
dosen pengampu mata kuliah Perkembangan Peserta Didik. Makalah yang berjudul
“Perkembangan atau Pertumbuhan Individu Dalam Rentang Kehidupan ” ini dibuat
dengan tujuan memenuhi tugas dalam mata kuliah Perkembangan Peserta Didik. Penulis
berharap agar makalah ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca.
Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya
kepada semua pihak yang telah membantu baik secara langsung mapun tak langsung, materiil
maupun moril. Sudah barang tentu penulis sangat berterimaksih kepada dosen pengampu
mata kuliah Perkembangan Peserta Didik yang telah meluangkan waktunya memberikan
bimbingan, serta pihak lain yang tidak bisa disebutkan satu-persatu.
Merujuk adagium “tak ada gading yang tak retak”, penulis menyadari sebagai
mahkluk yang terbatas, sehingga karya ini penulis anggap memiliki banyak kekurangan dan
keterbatasan. Oleh sebab itu, penulis sangat terbuka terhadap segala masukan, kritik dan
saran yang membangun untuk dijadikan sebagai cerminan perbaikan karya ini di kemudian
hari. Semoga makalah ini dapat memberi manfaat berarti kepada semua pembaca.
Terimakasih

Singaraja, September 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... i


DAFTAR ISI...................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang .............................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................................... 2
1.3 Tujuan ........................................................................................................................... 2
1.4 Manfaat ......................................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................... 3
2.1 Pengertian Perkembangan dan Pertumbuhan Dalam Rentang Kehidupan ................... 3
2.2 Aspek-Aspek Pertumbuhan dan Perkembangan Individu ........................................... 5
2.3 Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Pada Perkembangan ............................................... 8
2.4 Tahap-Tahap Perkembangan Individu ......................................................................... 8
BAB III PENUTUP ........................................................................................................... 11
3.1 Kesimpulan ................................................................................................................... 11
3.2 Saran ............................................................................................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 12

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam rentang kehidupan manusia, tentunya mengalami tahapan perkembangan yaitu
periode pranatal, masa neonatal, masa bayi, awal masa kanak-kanak, akhir masa kanak-
kanak, masa puber, masa remaja akhir, masa dewasa awal, usia pertengahan, dan yang
terakhir masa usia lanjut. Usia lanjut merupakan periode terakhir dalam rentang kehidupan
manusia yang dimana seseorang telah beranjak jauh dari periode terdahulu, yaitu sekitar usia
60 tahun ke atas. Selama proses menuju lanjut usia, individu akan banyak mengalami
berbagai penurunan fungsi-fungsi yang berkaitan dengan fisik, psikologis termasuk
intelektual, kepribadian dan kehidupan sosialnya Dalam setiap rentang kehidupan manusia
ada perubahan-perubahan yang terjadi dalam diri manusia antara lain perubahan kualitatif
akibat dari perubahan psikis, dan perubahan kuantitatif akibat dari perubahan fisik.
Perubahan kualitatif tersebut sering disebut dengan perkembangan, sedangkan perubahan
kuantitatif sering disebut dengan pertumbuhan.
Perkembangan dapat diartikan sebagai perubahan yang progresif dan
berkesinambungan dalam diri individu dari mulai lahir sampai mati. Pengertian lain dari
perkembangan adalah perubahan-perubahan yang alami individu atau organisme menuju
tingkat kedewasaannya atau kematangannya yang berlangsung secara sistematis, progresif
dan berkesinambungan baik menyangkut fisik maupun psikis.

Pertumbuhan memiliki kata asal tumbuh yang memiliki arti timbul (hidup) dan
bertambah besar atau sempurna. Sehingga secara istilah, pertumbuhan memiliki pengertian
perubahan secara kuantitatif pada fisik manusia karena beberapa faktor (faktor internal dan
eksternal). Perubahan kuantitaif sendiri dapat diukur atau dinyatakan dalam satuan serta dapat
diamati secara jelas. Misalnya berupa pertambahan, pembesaran, perubahan ukuran dan
bentuk, hal yang tidak ada menjadi ada, kecil menjadi besar, sedikit menjadi banyak, pendek
menjadi tinggi, serta kurus menjadi gemuk.
Perkembangan manusia bersifat konsektual maksudnya semua perkembangan
berlangsung dalam sebuah konteks atau setting atau latar tempat. Misalnya di lingkungan
sekolah, universitas, lingkungan kerja, keluarga, masyarakat, kelompok teman sebaya, tempat
ibadah, sebuah perkumpulan atau komunitas, dan sebagainya. Manusia adalah makhluk yang
sedang mengalami perubahan di dalam dunia atau tempat yang mengalami perubahan. Dari
sini akan berpengaruh normatif berdasarkan usia, sejarah dan non normatif atau sangat
individual. Dalam pengaruh normatif usia ialah adanya masa pubertas dan manepous yang
berakibat pada psikologis seseorang, serta mencakup sosiobudaya dimana usia 6 tahun anak
mulai masuk usia sekolah atau masuk ke lembaga pendidikan formal dan orangtua usia 50
atau 60 tahun mengalami pensiun kerja. Sedangkan pengaruh normatif berdasarkan sejarah,
misalnya pada tahun sebelum 1945 mengalami masa penjajahan, kemudian dari sini akan
menjadi pembelajaran bagi generasi masa itu, bahkan menjadi pelajaran juga bagi generasi
selanjutnya. Kemudian pengaruh non-normatif atau sangat individual, misalnya adanya

1
tragedi yang sangat pribadi. Dari peristiwa individual ini tergantung setiap individu
dalammengatasi atau menyikapinya. Serta tidak semua individu mengalami hal tersebut.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat ditarik beberapa rumusan masalah
sebagai berikut.
1.2.1 Apa yang dimaksud dengan Perkembangan dan Pertumbuhan dalam Rentang
Kehidupan?
1.2.2 Apa sajakah aspek-aspek Pertumbuhan dan Perkembangan?
1.2.3 Apa sajakah faktor-faktor yang berpengaruh pada Perkembangan dan Pertumbuhan?
1.2.4 Bagaimana tahap-tahap Perkembangan dan Pertumbuhan Individu dalam rentang
kehidupan ?
1.3 Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, disampaikan tujuan penulisan sebagai berikut.
1.3.1 Agar dapat mengetahui pengertian dari Pertumbuhan dan Perkembangan dalam
Rentang Kehidupan.
1.3.2 Agar dapat mengetahui aspek-aspek Pertumbuhan dan Perkembangan.
1.3.3 Agar dapat mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh pada Perkembangan dan
Pertumbuhan individu.
1.3.4 Agar dapat mengetahui tahap-tahap Perkembangan dan Pertumbuhan individu.
1.4 Manfaat Penulisan
Adapaun manfaat penulisan masakalah ini meliputi dua hal yakni manfaat teoritis dan
manfaat praktis.

1.4.1 Manfaat Teoritis


Pembuatan makalah ini diharapkan mampu menambah khasanah pengetahuan tentang
Perkembangan atau Pertumbuhan Individu dalam Rentang Kehidupan.

1.4.2 Manfaat Praktis

Bagi Mahasiswa
Tulisan ini diharapkan mampu meningkatkan pemahaman terhadap Perkembangan
atau Pertumbuhan Individu dalam Rentang Kehidupan.
Bagi Dosen
Tulisan ini bisa menjadi media pembelajaran tambahan dalam upayanya memberikan
pengetahuan tentang Perkembangan atau Pertumbuhan Individu dalam Rentang
Kehidupan.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Perkembangan dan Pertumbuhan Dalam Rentang Kehidupan


2.1.1 Pengertian Perkembangan Dalam Rentang Kehidupan
Sejarah perkembangan itu cukup panjang. Pertama kali perkembangan dirumuskan
sebagai pembahasan tentang jiwa, kemudian dirumuskan sebagai pembahasan tentang
kesadaran, dan perumusan terakhir disebut sebagai ilmu yang membahas tentang tingkah laku
organisme dalam kehidupannya.
Perkembangan tentu memiliki perbedaan dengan pertumbuhan. Ketika pertumbuhan
identik dengan perubahan secara kuantitatif, maka perkembangan sendiri identik dengan
perubahan secara kualitatif. Perkembangan memiliki arti perihal berkembang. Kemudian arti
bekembang sendiri ialah pertambahan, memekar atau membentang. Dengan demikian, dalam
ilmu psikologi, perkembangan memiliki arti perubahan secara kualitatif pada ranah jasmani
dan rohani manusia yang saling berkesinambungan menuju ke arah yang lebih baik atau ke
arah yang sempurna. Yang dimaksud dengan perubahan fisik pada perkembangan manusia
ialah mengacu pada optimaliasasi fungsi-fungsi organ jasmaniah manusia, bukan pada
pertumbuhan jasmaniah itu sendiri. Sehingga dari sini dapat terlihat bahwa pertumbuhan dan
perkembangan adalah sesuatu yang berbeda tetapi saling berkesinambungan atau
berhubungan. Karakteristik dari perkembangan ialah meliputi perubahan fungsi-fungsi
organ fisik, fungsi psikologis atau kepribadian, menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar,
perkembangan bahasa, perkembangan pemikiran dan perkembangan sosioemosi.
Perkembangan memiliki faktor yang mempengaruhi, yakni fator internal yang terdiri dari usia
dan bakat atau kemampuan yang dimiliki seseorang. Kemudian ada faktor eksternal yang
terdiri dari tentang proses pematangan (khususnya pematangan kognitif), proses belajar
seseorang dalam kehidupan (pengalaman), serta lingkungan sekitar.
Para ahli yang mengutamakan perkembangan psikologi untuk kepentingan
pendidikan, lebih mengutamakan manusia sebagai obyek psikologi. Mereka menyetujui
bahwa psikologi merupakan ilmu yang membahas tingkah laku manusia dalam berinteraksi
dengan lingkungannya, baik lingkungan sosial maupun lingkungan non sosial. Tingkah laku
yang dimaksud adalah suatu aktivitas yang meliputi proses berpikir, beremosi dan mengambil
keputusan. Walaupun aktivitas tersebut tidak dapat diamati secara langsung, namun dapat
diduga melalui tingkah laku yang tampak, misalnya seorang anak yang diam sambil matanya
menatap gurunya yang sedang menerangkan tugas-tugas yang harus diselesaikannya, berarti
anak sedang bertingkah laku. Anak sedang mencoba memahami pernyataan gurunya dan
mengambil kesimpulan bagaimana sebenarnya tugas itu harus dikerjakan, atau ia mengambil
keputusan bahwa ia harus menanyakan tentang adanya hal-hal yang tidak jelas, itupun berarti
anak sedang bertingkah laku.

3
Perlu diketahui bahwa semua tingkah laku manusia mempunyai penyebab. Suatu jenis
tingkah laku bukan hanya disebabkan oleh suatu macam penyebab, tetapi oleh bermacam-
macam penyebab yang terkait satu sama lain. Sebagai contoh, adalah seorang murid kelas
satu Sekolah Dasar. Ia menampakkan ketidaksenangannya bersekolah, malas, sering bolos,
dan tidak mengerjakan tugas-tugas sekolah. Guru menganggap bahwa ia mempunyai
kemampuan intelektual rendah, sehingga disarankan untuk masuk sekolah luar biasa. Namun
pernyataan guru tersebut ternyata salah, karena setelah kemampuan intelektual anak tersebut
diukur, ternyata kemampuan intelektualnya di atas normal yaitu. Setelah diadakan penjajakan
lebih jauh, ternyata ada sejumlah faktor yang saling terkait yang menyebabkan
ketidaktertarikan ia bersekolah, antara lain; misalnya perasaan cemas karena selalu takut akan
dimarahi guru, merasa tidak yakin akan kemampuannya, rasa marah karena orang tuanya
selalu membandingkan prestasinya dengan adiknya, timbul rasa iri terhadap adiknya tersebut,
merasa diabaikan oleh orang tuanya karena orang tuanya bekerja dari pagi sampai sore,
merasa dipojokkan oleh gurunya di sekolah, dan sebagainya.
Oleh karena itu, untuk mengerti suatu tingkah laku individu sangatlah sulit. Namun
hal ini perlu dilakukan oleh orang-orang yang tugasnya kebanyakan berhadapan dengan
manusia atau bahkan memperbaiki dan mengembangkan tingkah laku itu sendiri (pendidik).
Untuk memahami tingkah laku murid, seorang pendidik seharusnya memiliki ketekunan,
kesensitifan, kesabaran dan keakraban, sehingga memungkinkannya untuk menelusuri
kekusutan jalinan penyebab tingkah laku tersebut.

2.1.2 Pengertian Pertumbuhan Dalam Rentang Kehidupan


Pertumbuhan memiliki kata asal tumbuh yang berarti timbul (hidup) dan bertambah
besar atau sempurna. Sehingga secara istilah, pertumbuhan memiliki pengertian perubahan
secara kuantitatif pada fisik manusia karena beberapa faktor (faktor internal dan eksternal).
Perubahan kuantitaif sendiri dapat di ukur atau dinyatakan dalam satuan serta dapat diamati
secara jelas. Misalnya berupa pertambahan, pembesaran, perubahan ukuran dan bentuk, hal
yang tidak ada menjadi ada, kecil menjadi besar, sedikit menjadi banyak, pendek menjadi
tinggi, serta kurus menjadi gemuk. Seperti yang disebutkan di atas, bahwa faktor
pertumbuhan ada dua yakni faktor internal meliputi gen, sel, atom, kromosom atau gizi.
Kemudian yang kedua adalah faktor ekseternal meliputi lingkungan sekitar baik pola hidup
maupun olahraga. Kedua faktor tersebut sama-sama berpengaruh dalam proses pertumbuhan
seseorang. Ketika yang optimal hanya salah satu faktor, maka hasil pertumbuhan akan kurang
maksimal. Sedangkan ketika kedua faktor tersebut dapat berjalan beriringan dan maksimal,
maka pertumbuhan seseorang juga akan berjalan maksimal. Karakteristik pertumbuhan
adalah adanya perubahan secara kuantitas yang meliputi jumlah, ukuran, bentuk, luas, tinggi
serta berat pada fisisk seseorang anak. Selain itu, setiap anak telah mengalami pertumbuhan
sejak bertemunya sel telur dengan sel ovum dalam kandungan ibu sampai batas usia tertentu,
Pertumbuhan dalam biologi mengacu kepada perubahan fisik berupa pertambahan
ukuran, volume, tinggi, dan massa. Ini terjadi karena selama dalam masa pertumbuhan, sel-
sel dalam tubuh makhluk hidup bertambah banyak, jaringan-jaringan dan organ-organ dalam
tubuh makhluk hidup pun ikut berubah semakin besar. Perubahan tubuh dalam pertumbuhan
ini dapat diukur secara kuantitatif. Kita bisa mengukur tinggi dan berat badan kita
4
menggunakan meteran dan timbangan badan. Pertumbuhan memiliki ciri yang sangat khas,
yaitu bersifat irreversible alias tidak bisa balik lagi seperti semula.
Pertumbuhan sebagai proses pertambahan ukuran yang tidak dapat kembali ke asal
(irreversibel), meliputi pertambahan volume dam pertambahan massa. Selain disebabkan
pertambahan ukuran sel, pertumbuhan juga terjadi karena pertambahan jumlah sel.
Pertumbuhan juga menyebabkan perkembangan psikis dari usia bayi, anak-anak, dan menjadi
dewasa. Berbeda dengan perkembangan, tidak bisa dilihat dengan mata atau diukur dan
ditimbang. Ini karena perkembangan dalam biologi mengacu kepada proses menuju
kedewasaan. Karena tidak bisa diukur dan ditimbang, perkembangan cuma bisa diukur secara
kualitatif.
Tabel Perbedaan Perkembangan dan Pertumbuhan.

2.2 Aspek-aspek Pertumbuhan dan Perkembangan Individu


Sejak awal tahun 1980-an semakin diakuinya pengaruh keturunan (genetik) terhadap
kematangan individu. Berdasarkan data yang diperoleh dari penelitian perilaku genetik yang
mendukung, pentingnya pengaruh keturunan menunjukkan tentang pentingnya pengaruh
lingkungan. Perilaku yang kompleks yang menarik minat para ahli psikologi (misalnya
temperamen, kecerdasan, dan kepribadian) mendapat pengaruh yang sama kuatnya baik dari
faktor-faktor lingkungan maupun keturunan(genetik). Menurut Santrok (1992), banyak
aspek yang dipengaruhi faktor genetik. Para ahli genetik menaruh minat yang sangat besar
untuk mengetahui dengan pasti tentang variasi karakteristik yang dapat dipengaruhi oleh
faktor genetik. Kecerdasan dan temperamen merupakan aspek-aspek yang paling banyak
ditelaah yang dalam perkembangannya dipengaruhi oleh keturunan.

a. Pertumbuhan Fisik (Motorik)


Pertumbuhan manusia merupkan perubahan fisik menjadi lebih besar dan lebih
panjang, dan prosesnya terjadi sejak manusia belum lahir hingga ia dewasa. Masa
sebelum lahir merupakan pertumbuhan dan perkembangan manusia yang sangat
kompleks, karena pada masa itu merupakan awal terbentuknya organ-organ tubuh dan
tersusunnya jaringan saraf yang membentuk sistem yang lengkap. Pertumbuhan fisik,
baik secara langsung maupun tidak langsung akan mempengaruhi perilaku anak sehari-
hari. Secara langsung pertumbuhan fisik seorang anak akan menentukan keterampilan
anak dalam bergerak. Secara tidak langsung, pertumbuhan dan perkembangan fungsi fisik

5
akan mempengaruhi bagaimana anak itu memandang dirinya sendiri dan bagaimana ia
memandang orang lain. Dalam perkembangan motoric terbagi menjadi 2 yaitu
perkembangan motoric halus dan perkembangan motorik kasar.

Perkembangan Motorik Kasar.


Perkembangan motorik kasar seseorang lebih menekankan pada otot-otot besar atau
sebagian tubuhnya yang dipengaruhi oleh kematangan seseorang. Maka dari itu
perkembangan motorik halus seseorang berbeda-beda. Contoh perkembangan motorik
kasar adalah berlari,duduk,dan berjalan. Biasanya perkembangan motorik kasar lebih dulu
daripada perkembangan motorik halus.

Perkembangan Motorik Halus.


Menurut Susanto (2011) motorik halus adalah gerakan-gerakan yang lebih halus dan
dilakukan oleh otot-otot kecil. Menulis, menggunting, dan menyusun balok merupakan
contoh dari perkembangan motorik halus.

b. Kecerdasan (Intelek)
Intelek merupakan kata lain pikir, berkembang sejalan dengan pertumbuhan syarat otak.
Karena piker pada dasarnya menunjukkan fungsi otak, maka kemampuan intelektual yang
lazim disebut dengan istilah lain kemampuan berpikir, dipengaruhi oleh kematangan otak
yang mampu menunjukkan fungsinya secara baik.

c. Perkembangan Emosi
Emosi merujuk pada suatu perasaan dan pikiran yang khas, suatu keadaan biologis dan
psikologis juga serangkaian kecenderungan untuk bertindak (Daniel Goleman, 2002:411).
Biasanya emosi merupakan suatu reaksi terhadap rangsangan dari luar atau dalam yang
didapat oleh individu tersebut. Terkadang emosi terjadi diluar kesadaran individu. Menangis,
tertawa, dan menari murpaka contoh ungkapan dari emosi. Tahapan perkembangan emosi
mencakup tehapan perkembangan gagasan dan perkembangan pikiran.

Tahap Perkembangan Gagasan.


Pada tahap ini penyampaian emosi berada di peringkat awal, yang mana emosi ini
diungkapkan secara tidak sadar dari naluri atau alam bawah sadar. Dapat merasakan suatu
emosi tetapi tidak mengetahui penyebab dari apa yang dirasakan. Biasanya pada tahap ini
emosi disampaikan secara fisik.

Tahap Perkembangan Pikiran


Tahap perkembangan pikiran merupakan kelanjutan dari tahap perkembangan gagasan.
Tahap ini emosi dikaitkan dengan pemikiran. Apa yang dilihat, didengar ataupun dialami
direkam secara langsung. Rekaman tersebut disimpan dalam otak dan akan dikelola sehingga
memiliki kemampuan dalam mengelola sebuah emosi yang akan dikeluarkan.

d. Perkembangan Kognitif
Ahmad Susanto (2011:48) berpendapat bahwa kognitif merupakan suatu proses berpikir
mengenai kemampuan individu untuk menghubungkan, menilai, dan mempertimbangkan
suatu peristiwa atau kejadian. Perkembangan kognitif seseorang dapat dilihat dari bagaimana
orang tersebut mampu menerima, mengelola, serta memahami informasi-informasi yang
diterimanya. Kognisi sebagai kapasitas kemampuan berpikir dan segala bentuk
pengenalan, digunakan individu untuk melakukan interaksi dengan lingkungannya.
6
Dengan berfungsinya kognisi ini individu dapat menggunakannya untuk mendapatkan sebuah
pengetahuan sehingga memunculkan sebuah skema. Skema adalah yaitu pola perilaku yang
terorganisasi yang digunakan seseorang untuk berpikir dan bertindak dalam satu situasi.
Jean Piaget seorang psikologis Swiss mengklasifikasi Proses Kognitif menjadi beberapa
klasifikasi sebagai berikut:
1. Skema (schema) adalah sebuah konsep atau kerangka dalam pikiran seseorang yang
dipakai untuk mengorganisasikan dan menginterpretasikan informasi. Skema bisa merentang
mulai dari skema sederhana sampai skema kompleks
2. Asimilasi adalah suatu proses mental yang terjadi ketika seorang memasukan
pengetahuan baru ke dalam pengetahuan yang sudah ada. Contohnya, seorang anak
mengasimilasikan lingkungan ke dalam satu skema
3. Akomodasi adalah suatu proses mental yang terjadi ketika anak menyesuaikan diri
dengan informasi baru.
4. Organisasi merupakan konsep Piaget tentang pengelompokan perilaku yang terpisah
ke dalam sistem kognitif yang lebih tertib dan lancar, pengelompokan atau penataan perilaku
ke dalam kategori - kategori. Penggunaan organisasi ini bertujuan meningkatkan
kemampuan memori jangka panjang.
5. Ekuilibrasi (equilibration) adalah suatu mekanisme yang dikemukakan Piaget untuk
menjelaskan bagaimana seseorang bergerak dari satu tahap pemikiran ke tahap
selanjutnya. Pergeseran ini terjadi saat seseorang mengalami konflik kognitif atau
disekulibrium dalam usahanya untuk memahami sebuah masalah yang mana pada
akhirnya mampu memecahkan konflik atau masalah itu dan mendapatkan keseimbangan
pemikiran

Menurut Piaget (dalam Hergehahn, B.R dan Matthew H. Olson, 2015: 318),
setiap individu mengalami tingkat - tingkat perkembangan intelektual dalam
pembelajaran didasarkan pada umur seorang.
1). Tahap Sensorimotor ( Usia 0-2 tahun)
Seseorang pada usia ini mulai menggunakan panca indra dan gerakannya untuk mulai
belajar mnegendalikan lingkungannya. Pada tahap ini seseorang memiliki dunianya
berdasarkan apa yang diamati dari aktivtas-aktivitas yang dilakukan oleh orang-orang
sekitarnya.

2). Tahap Preoprational ( Usia 2-7 tahun)


Pada tahap ini individu sudah mampu berpikir sebelum bertindak, walaupun
pemikirannya masih sederhana belum sampai ketahap logis. Ciri dari seseorang pada tahap
ini adalah bersikap egosentris dan tidak bisa membedakan 2 objek yang sama tapi memiliki
perbedaan, misal pada warna, ukuran atau lain sebagainya.

3). Tahap Concrete ( Usia 7 – 11 tahun)


Umumnya pada tahap ini seorang sudah memiliki kemampuan concept of
conservancy dan mampu memahaminya. Concept of conservancy yaitu meskipun suatu
benda berubah bentuknya, namun masa, jumlah atau volumenya adalah tetap. Pada tahap
ini juga seseorang mulai melakukan observasi, menilai, dan mengevaluasi sesuatu sehingga
pada tahap ini seseorang tidak se-egosentris seperti tahap sebelumnya. Seseorang pada tahap
7
ini hanya mampu menyelesaikan masalah-masalah yang bersifat konkret karena masih
berpikiran dalam bentuk konkret belum bisa berpikir abstrak.
4). Tahap Formal Operation ( Usia 11 tahun ke atas)
Tahapan Formal Operation merupakan tahap dimana sesorang mampu berpikir secara
abstrak, sehingga mereka mampu mengajukan sebuah jawaban dan membuktikan jawabannya
tersebut, serta menghitung sebuah konsekuensi yang dapat terjadi saat dihadapkan pada suatu
masalah. Pada tahap ini adalah tahap yang tepat untuk menyempurnakan pelajaran-pelajaran
yang didapat dan saat yang tepat untuk mengembangkan potensi diri.
Perkembangan kognitif merupakan sebagai suatu perubahan dari suatu keadaan
seimbang ke dalam keseimbangan baru. Setiap tahap perkembangan kognitif
mempunyai bentuk keseimbangan tertentu sebagai fungsi dari kemampuan memecahkan
masalah pada tahap itu. Penyeimbangan memungkinkan terjadinya transformasi dari
bentuk penalaran sederhana ke bentuk penalaran yang lebih kompleks, sampai mencapai
keadaan terakhir yang diwujudkan dengan kematangan berpikir orang dewasa. Menurut
Piaget pertumbuhan mental mengandung dua macam proses yaitu perkembangan dan belajar

2.3 Faktor-Faktor yang Berpengaruh Pada Perkembangan

1. Faktor Internal

a. Kondisi Fisik
Faktor fisik merupakan faktor biologis individu yang merujuk pada faktor genetik yang
diturunkan oleh kedua orang tuanya. Pada masa pembentukan sel-sel tubuh, banyak faktor
yang dapat mempengaruhi kondisi janin di samping keunikan yang telah ada pada kedua
orang tuanya.

b. Kondisi Psikis
Kondisi fisik dan psikis inidvidu sangat berkaitan. Ranah perkembangan individu
menyangkut aspek fisik, intelektual yaitu kognitif dan bahasa, emosi dan sosial moral.
Kondisi fisik yang yang tidak sempurna atau cacat juga berkaitan dengan persepsi individu
terhadap kemampuan dirinya. Begitupun ketidakmampuan intelektual dapat disebabkan
karena kerusakan sistem syaraf, kerusakan otak atau mengalami retardasi mental.

2. Faktor Eksternal

a. Lingkungan Fisik
Lingkungan Fisik Lingkungan ini mencakup kondisi keamanan, cuaca, keadaan geografis,
senitasi atau kebersihan lingkungan, serta keadaan rumah yang meliputi ventilasi, cahaya dan
kepadatan hunian. Semua kondisi ini sangat mempengaruhi bagaimana individu dapat
menjalankan proses kehidupannya.

b. Lingkungan Non-Fisik
Faktor non fisik meliputi berbagai macam komponen, yaitu keluarga, pendidikan dan
masyarakat. Beberapa faktor yang berkenaan dengan faktor non fisik seperti stimulasi
motivasi dalam mempelajari sesuatu, pola asuh, serta kasih sayang dari orangtua.

2.4 Tahap-Tahap Perkembangan Individu


8
1. Perkembangan Prenatal
Perkembangan prenatal merupakan tahap awal dari terbentuknya suatu individu.
Diawal dengan fertilisasi hingga membentuk zigot. Terdapat 3 tahapan dalam
perkembangan prenatal yaitu: tahap germinal, tahap embrionik, dan tahap fetal.
a. Tahap Germinal
Tahap ini terjadi dari sejak pembuahan hingga 2 minggu. Zigot terus membelah diri
dan kemudian menempelpada dinding Rahim. Pada masa ini terjadi diferensiasi menjadi 3
lapisan yaitu : Ektoderma (lapisan atas ) akan menjadi lapisan luar kulit, kuku, rambut,
gigi, panca indera, system saraf termasuk otak dan tulang belakang, Endoderma (lapisan
bawah) akan membentuk system pencernaan, pernafasan dan organ-organ dalam tubuh,
Mesoderma (lapoisan tengah) akan membentuk lapisan kulit dalam, system ekresi, otot,
dan tulang.
b. Tahap Embrionik
Tahap kedua pada perkembangan prenatal yaitu tahap embrionik yang terjadi pada
minggu ke 2 – minggu ke 8. Organ dan system utama tubuh akan berkembang pesat pada
tahap ini. Kerentanan akan terjadinya keguguran atau kecacatan karena embrio sangat
rentan terhadap pengaruh destruktif dari lingkungan prenatal.
c. Tahap Fetal
Tahap fetal merupakan tahap akhir dari perkembangan prenatal, dimuai sejak minngu
ke-8 hingga masa kelahiran. Semua organ system tubuh menjadi kompleks dan besar
janin tumbuh pesat sekitar 20 kali dari panjangnya pada tahap ini. Selain itu pada tahap
ini janin juga sudah bisa memberikan respon seperti menendang dan kuku-kuku pada jari
tangan dan kaki mulai tumbuh, serta kelopak mata mulai terbuka.
2. Perkembangan Setelah Lahir
a. Periode Infancy (Usia Baru Lahir – 2 Minggu)
Periode infancy merupakan periode yang paling singkat, terjadi dari bayi baru lahir
hingga 2 minggu setelah lahir. Pada periode ini bayi harus menyesuaikan dengan
lingkungannya yang baru, seperti bernafas dengan organ yang dimilikinya sendiri dan
makan dengan cara menghisap.
b. Periode Bayi (Usia 2 minggu – 2 tahun)
Periode ini merupakan periode perkembangan dan pertumbuhan yang sangat cepat
yang dialami oleh individu. Pada periode ini mengalami pertumbuhan dan pengalaman
fisik dan psikologi yang cepat. Hal itu menyebabkan suatu perubahan, tidak hanya
meliputi penampilan tetapi juga kemampuan-kemampuan yang dimilikinya sehingga
mulai mengurangi ketergantungan bayi pada orang lain dan mulai dapat kemampuan
untuk mengkomunikasikan kebutuhan atau keinginannya kepada orang lain dalam bentuk
bahasa yang dapat dimengerti orang lain. Perkembangan motoric kasar juga mulai terjadi
pada periode ini.
c. Periode Kanak-Kanak ( Usia 2 – 13 tahun)
9
Periode Anak – Anak Awal (Usia 2-6 tahun)
Biasanya periode anak-anak awal sering disebut dengan periode prasekolah oleh para
psikolog karena pada masa ini individu baru mulai belajar dasardasar tingkah laku sosial
sebagai persiapan untuk penyesuaian dirinya terhadap kehidupan sosial yang lebih tinggi
nanti setelah dewasa. Perkembangan yang utama pada periode ini adalah mampu
menguasai dan mengontrol lingkungannya, mereka selalu ingin mengetahui tentang
lingkungannya maupun tentang benda-benda yang ada dilingkungannya. Periode ini juga
disebut sebagai periode Question Age karena mereka ingin tahu banyak hal sehingga
mereka bertanya pada orang-orang disekitarnya mengenai sesuatu.
Periode Anak-Anak Akhir (Usia 6-13 tahun)
Periode anak akhir dimulai ketika anak memasuki Sekolah Dasar dan berakhir ketika
mereka mengalami kematangan seksual. Disebut sebagai periode sekolah dasar karena
anak-anak memasuki sekolah dasar dan mempelajari ilmu-ilmu yang akan berguna untuk
merekakedepannya, baik intrakulikuler maupun ekstrakulikuler.
d. Periode Pubertas/Remaja (Usia 13-21 tahun)
Menurut Santrock (2003) pubertas merupakan tanda yang paling penting
dalamdimulainya masa remaja yang ditandai dengan perubahan cepat pada kematangan
fisik terutama hormonal. Kriteria mencapai kematangan seksual dibedakan berdasarkan
jenis kelaminnya. Jika pada anak laki-laki mengalami nocturnal emission (mimpi basah)
sedangkan anak perempuan mendapatkan menstruasi pertama (menarche). Bila menstruasi
pertama atau noctural emission (mimpi basah) terjadi, organ seks sekunder mulai matang
tetapi belum mencapai kematangan penuh. Mensrtuasi pertama ini biasanya dialami oleh
anak-anak perempuan sekitar usia 12 sampai dengan 16 tahun tetapi umur tidak bisa
dijadikan patokan untuk mengetahui kematangan seksual seseorang.
e. Periode Dewasa (Usia 21 tahun keatas)
Istilah dewasa merujuk pada organisme khususnya manusia yang telah mencapai
kematangan. Masa dimana pertumbuhan telah selesai dan mengharuskan individu tersebut
untuk berkecimpung dengan masyarakat bersama dengan orang dewasa lainnya. Periode
dewasa ialah waktu yang paling lama dalam rentang kehidupan. Menurut Dr. Harold
Shyrock dari Amerika Serikat, ada lima faktor yang dapat menunjukkan kedewasaan yaitu,
ciri fisik, kemampuan mental, pertumbuhan sosial, emosi, dan pertumbuhan spiritual, dan
moral.

10
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Perkembangan dapat diartikan sebagai perubahan yang progresif dan
berkesinambungan dalam diri individu dari mulai lahir sampai mati. Pengertian lain dari
perkembangan adalah perubahan-perubahan yang alami individu atau organisme menuju
tingkat kedewasaannya atau kematangannya yang berlangsung secara sistematis, progresif
dan berkesinambungan baik menyangkut fisik maupun psikis.
Pertumbuhan memiliki kata asal tumbuh yang memiliki arti timbul (hidup) dan
bertambah besar atau sempurna. Sehingga secara istilah, pertumbuhan memiliki pengertian
perubahan secara kuantitatif pada fisik manusia karena beberapa faktor (faktor internal dan
eksternal). Perubahan kuantitaif sendiri dapat di ukur atau dinyatakan dalam satuan serta
dapat diamati secara jelas. Misalnya berupa pertambahan, pembesaran, perubahan ukuran dan
bentuk, hal yang tidak ada menjadi ada, kecil menjadi besar, sedikit menjadi banyak, pendek
menjadi tinggi, serta kurus menjadi gemuk.
3.2 Saran
Dalam Pendidikan Perkembangan Dasar mengetahui pengertian Perkembangan dalam
Rentang Kehidupan, pengertian Pertumbuhan dalam Rentang Kehidupan, adalah cikal bakal
dalam pengembangan diri sebagai peserta didik. Dalam hal pengembangannya sangat
diharapkan untuk meninjau lebih jauh perkembangan IPTEK dan sinergi dalam kehidupan
sehari-hari.

11
DAFTAR PUSTAKA

Amat. 2021. Pertumbuhan, Perkembangan Dan Kematangan Individu. Jurnal Tradis IPS Vol
12 No.1 PP. (63-64 dan 73-74). [online] Avaible at :
file:///C:/Users/Super%20Girl/Downloads/2751-Article%20Text-9277-1-10-
20210630.pdf (diakses pada 28 Agustus 2021)

Anonim, n.d. [Online]


Available at: http://repository.radenfatah.ac.id/4537/2/BAB%20I.pdf
[Accessed Sabtu Agustus 2021].

Aprilia, Wahyu. 2020. Perkembangan Pada Masa Pranatal Dan Kelahiran. Jurnal
Pendidikan Anak Usia Dini Vol 4 No.1. PP. 40-43. [online] Avaible at :
https://jurnal.umj.ac.id/index.php/YaaBunayya/article/view/6684/4246 (diakses pada
28 Agustus 2021).

Faricha, Maulidya, Mirta Adelina & Faizal Alif Hidayat. 2018. Periodesasi Perkembangan
Dewasa. PP. 1-2. [online] Avaible at :
http://eprints.umsida.ac.id/1271/1/PSI%20Dewasa.pdf (diakses pada 28 Agustus
2021).

Jannah, Miftahul ,Fakhri Yacob & Julianto. 2017. Rentang Kehidupan Manusia (Life Span
Development) Dalam Islam. Vol 3. PP. 100-111. [online] Avaible at : https://jurnal.ar-
raniry.ac.id/index.php/equality/article/download/1952/1456 (diakses pada 28 Agustus
2021).

Nur Azizah, N. & Asef Richval, A., 2017. [Online]


Available at: http://eprints.umsida.ac.id/1273/2/PSI%20Perkemb%20pertmbuhan.pdf
[Accessed Sabtu Agustus 2021].

Nurhayati. 2019. Perkembangan Individu. Jurnal Teknolohi Pendidikan Madrasah (2) 1. PP.
33-41. [online] Avaible at :
http://journal.iaialmawar.ac.id/index.php/jtpm/article/view/156/56 (diakses pada 28
Agustus 2021).

Yuliani Rochmah, M.Pd.I, E., 2015. [Online]


Available at: https://difarepositories.uin-
suka.ac.id/30/2/Finising%20Psikologi%20Perkembangan%20karya%20Elfi%20Yulia
ni%20Rochmah%20%28Tin%20Subekti%29.htm
[Accessed Sabtu Agustus 2021].

12

Anda mungkin juga menyukai