Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

PERKEMBANGAN KOGNITIF BAYI DAN BATITA


Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Tugas Kelompok Mata Kuliah
Psikologi Perkembangan Bayi dan Balita

Dosen Pengampu :
AWALINA FIDIAH M, S.PSI., M.PSI

Disusun Oleh :
1. Titania Dwi Damayanti (2102102001)
2. Linda Septia Ningrum (2102102012)
3. Wahidhatun Nur Azizah (2102102013)
4. Mesya Melina Sari (2102102018)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU – PENDIDIKAN ANAK USIA DINI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PGRI MADIUN
2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Atas berkat, rahmat, hidayah,
dan RidhoNya, kami dapat menyelesaikan makalah Perkembangan Kognitif Bayi dan
Batita tanpa ada suatu halangan apapun. Kami membuat makalah ini atas dasar
pertanggung jawaban saya sebagai Mahasiswa semester 1 di Kampus ini. Saya berharap
makalah ini mampu menambah wawasan dan pengetahuan. Kami sangat berterimakasih
kepada :
1. Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan kelancaran dalam penyusunan
makalah
2. Orang tua yang selalu memotivasi dan mendoakan keberhasilan kami.
3. Ibu Awalina Fidiah M, S.Psi., M.Psi selaku dosen pengampu Mata Kuliah Psikologi
Perkembangan Bayi dan Batita
Untuk itu kami berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi kami khususnya dan bagi
pembaca pada umumnya. Kami menyadari, walaupun banyak pihak yang membantu,
makalah ini jauh dari kata sempurna. Oleh Karena itu kritik dan saran yang membangun
sangat kami harapkan untuk menyempurnakan makalah ini.

Madiun, November 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................. i
DAFTAR ISI............................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah...................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................... 1
1.3 Tujuan Pembahasan ............................................................................ 1

BAB II PEMBAHASAN...................................................................... 2
2.1 Definisi Aspek Perkembangan Kognitif ............................................. 2
2.2 Proses Perkembangan Kognitif Peserta Didik..................................... 2
2.3 Karakteristik Perkembangan Kognitif Anak Usia Dini dan
Tahapan............................................................................................... 4
2.4 Permasalahan Perkembangan Kognitif Anak Usia Dini dan
Solusinya............................................................................................. 5

BAB III PENUTUP................................................................................ 7


3.1 Kesimpulan ......................................................................................... 7
3.2 Saran ................................................................................................... 7

DAFTAR PUSTAKA............................................................................... 8

ii

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Proses belajar dan pembelajaran selalu ada dan tidak pernah lepas pada lingkungan
dimana manusia berumbuh dan berkembang, seperti sekolah, keluarga, dan
lingkungan masyarakat. Pada anak usia dini, pertumbuhan dan perkembangan dengan
pesat daripada orang dewasa. Untuk itu pendidikan maupun stimulasi harus diberikan
secara baik agar menghasilkan kualitas perkembangan yang baik juga di masa depan.
Perkembangan anak usia dini memiliki banyak aspek, salah satunya adalah aspek
perkembangan kognitif. Aspek perkembangan kognitif sangat penting untuk
pendidikan anak, dan saling berkaitan dengan aspek yang lain. Anak merupakan
peserta didik atau murid yang ada dalam proses pembelajaran, jadi perkembangan
kogniitifnya sangat berperan penting dalam keberhasilannya.
Pada setiap aspek perkembangan ini dibutuhkan pengetahuan pada semua lingkungan
tempat anak tumbuh dan berkembang. Untuk itu, melalui makalah ini diperlukan
penjelasan lebih rinci tentang aspek perkembangan kognitif pada anak usia dini.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah yang akan menjadi topic pembahasan dalam makalah ini
adalah sebagai berikut :
1. Apa definisi dari aspek perkembangan kognitif ?
2. Bagaimana proses perkembangan kognitif setiap murid ?
3. Apa saja karakteristik perkembangan kognitif peserta didik dan tahapannya ?
4. Masalah apa yang berkaitan dengan perkembangan kognitif murid? Dan apa
solusinya ?
1.3 Tujuan Pembahasan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka dapat diketahui tujuan penulisan makalah
ini adalah sebagaimana berikut :
1. Mengetahui arti aspek perkembangan kognitif.
2. Mengetahui proses perkembangan kognitif murid.
3. Mengetahui karakteristik perkembangan kognitif peserta didik dan tahapannya.
4. Mengetahui masalah yang berkaitan dengan perkembangan kognitif murid dan
solusinya.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Aspek Perkembangan Kognitif

Anak usia dini berusia 0-6 tahun, dan merupakan masa yang sangat penting untuk
membentuk pribadi dan karakternya sejalan dengan pertumbuhan serta
perkembangannya. Pada masa inilah anak membutuhkan stimulasi terhadap aspek-
aspek perkembangan yang dimiliki. Setiap aspek perkembangan selalu memiliki
perkembangannya sendiri-sendiri. Termasuk kemampuan kognitif pada anak. Kognitif
adalah kemampuan daya pikir yang pasti dimiliki oleh setiap manusia, untuk
melakukan suatu kegiatan atau aktifitas.
Menurut Montessori, kognitif adalah segala yang berhubungan dengan nalar dan
sesuatu kemampuan otak. Terjadi secara bertahap dan dengan cara belajar secara aktif
dalam lingkungan dimana anak bertumbuh dan berkemabang.
Menurut Piaget kognitif adalah seluruh perjalanan perkembangan anak untuk
membentuk kemampuan kognitifnya, mulai dari bayi hingga dewasa. Hal itu tentunya
melibatkan sebuah tindakan cerminan yang ada dalam pikiran.
Menurut Vygotsk. Kognitif adalah proses berpikir anak yang terjadi secara
bertahap dengan pengaruh. stimulus dari luar. Adanya sebuah stimulus seperti kontak
sosial dan interaksi dengan orang lain yang berada di lingkungannya, dapat membantu
anak dalam proses belajarnya.
Dengan ini dapat kita pahami, bahwa perkembangan kognnitif ini dapat terjadi
dimanapun dan mempelajari berbagai pengetahuan serta mengembangkannya, melalui
pemikiran yang berhubungan dengan banyak hal seperti ingatan, dan lain lain.

2.2 Proses Perkembangan Kognitif


Dalam pembahasan proses perkembangan kognitif, terdapat dua alternative
proses perkembangan kognitif yaitu pada teori dan tahap-tahap perkembangan yang
dikemukakan oleh Piaget dan proses perkembangan kognitif oleh para pakar psikologi
pemprosesan informasi.
1.Teori Perkembangan Kognitif Piaget.
Menurut teori Piaget, setiap individu pada saat tumbuh mulai dari bayi yang baru di
lahirkan sampai menginjak usia dewasa mengalami empat tingkat perkembangan
kognitif, yaitu tahap sensori-motorik, tahap pra-operasional, tahap konkret-
operasional, dan tahap operasional formal.
a.Tahap Sensori-Motorik (usia 0-2 tahun)
2
Desmita (2009:101) Dikatakan bahwa bayi bergerak dari tindakan reflex instinktif
pada saat lahir sampai permulaan pemikiran simbolis. Bayi membangun suatu
pemahaman tentang dunia melalui pengkoordinasian pengalaman-pengalaman sensor
dengan tindakan fisik.
b.Tahap Pra-Operasional (usia 2-7 tahun)
Pada tahap ini anak mulai merepresentasikan dunia dengan kata-kata dari berbagai
gambar. Kata dan gambar-gambar ini menunjukkan adanya peningkatan pemikiran
simbolis dan melampaui hubungan informasi indrawi serta tindakan fisik.
c.Tahap Konkret-operasional (usia 7-11 tahun)
Ditahap ini anak dapat berpikir secara logis mengenai peristiwa-peristiwa yang
konkret dan mengklasifikasikan benda-benda ke dalam bentuk-bentuk yang berbeda
(Desmita, 2009). Tetapi dalam hal ini masih mempunyai kekurangan yaitu, anak
mampu untuk melakukan aktivitas logis tertentu tetapi hanya dalam situasi yang
konkrit. Dengan kata lain, bila anak dihadapkan dengan suatu masalah secara verbal,
yaitu tanpa adanya bahan yang konkrit, maka ia belum mampu untuk menyelesaikan
masalah ini dengan baik.
d.Tahap Operasional Formal (usia 11-dewasa)
Ditahap ini remaja berfikir dengan cara yang lebih abstrak, logis, dan lebih
idealistik. Tahap operasional formal mencakup dua hal, yaitu :
• Sifat deduktif-hipotesis
Ketika anak mendapatkan masalah, maka mereka akan membentuk strategi-strategi
penyelesaian berdasarkan hepotesis permasalahan tersebut.
• Berpikir operasional formal juga berfikir kombinatoris.
Berpikir operasional formal memungkinkan orang untuk mempunyai tingkah laku
problem solving yang betul-betul ilmiah.
2.Teori Pemprosesan Informasi
Perkembangan kognitif dapat dikaji dengan menggunakan pendekatan system
pemprosesan informasi sebagai alternatif terhadap teori kognitif Piaget. Pada teori
Piaget perkembangan kognitif digambarkan dengan berbagai tahap tetapi, para pakar
psikologi pemprosesan informasi lebih menekankan pentingnya proses-proses
kognitif atau menganalisis perkembangan keterampilan kognitif, seperti perhatian,
memori, metakofnisi dan strategi kognitif.
Setidaknya ada tiga dasar asumsi umum teori pemprosesan informasi, yaitu :
a.Pikiran dipandang sebagai suatu system penyimpanan dan pengembalian informasi.
b.Individu-individu memproses informasi dari lingkungan.
c.Terdapat keterbatasan pada kapasitas untuk memproses informasi dari seorang
individu.
3
Jadi kesimpulannya, teori pemprosesan informasi lebih menekankan bagaimana
individu memproses informasi tentang dunia, bagaimana informasi masuk ke dalam
fikiran, bagaimana penyimpanan dan penyebaran informasi dan bagaimana
pengambilan kembali informasi untuk melaksanakan aktivitas yang kompleks.
Sehingga inti dari pendekatan pemprosesan informasi ini adalah proses memori dan
proses berfikir.

2.3 Karakteristik Perkembangan Kognitif Anak Usia Dini


Psikologi kognitif memandang bahwa pemanfaatan kapasitas kognitif telah dimulai
sejak anak mengaktifkan kemampuan motor dan sensornya. Setiap tahapan
perkembangan kognitif anak usia dini memiliki karakteristik tertentu yaitu:
1. Karakteristik pada tahap sensorimotor
a. Tahap pertama ( Dari lahir sampai 1 bulan )
Pada tahap ini anak usia dini dapat bereaksi secara reflek. Seperti menangis kuat saat
anak merasa lapar dan haus atau merasa sakit karena digigit nyamuk, terkadang juga
menangis saat anak mengantuk. Pada tahap ini juga anak sudah dapat menggerakkan
anggota tubuhnya meskipun belum sempurna seperti mengarahkan jempol pada
mulutnya, menggerakkan kepala ke kanan dan ke kiri, menggerakkan kaki saat
dibedong. Anak juga dapat mengasimilasi dan mengakomodasi informasi yang
didapat dari lingkungannya. Asimilasi adalah pengalaman yang sudah ada pada anak,
sementara Akomodasi adalah informasi atau pengalaman baru bagi anak. Contoh
sederhana, anak tahu bahwa yang masuk ke dalam mulutnya hanya ASI, lalu ibunya
memberi susu formula dan anak merasa itu sesuatu yang baru tetapi anak tetapi
memakannya. Itulah skema akomodasi.

b. Tahap kedua ( 4 sampai 8 bulan )


Anak usia dini mampu menghargai antara kelakuannya pada mainan atau benda yang
ada disekitarnya. Maksud dari Pernyataan diatas anak sudah mengerti jika kakinya
menyentuh boneka yang digantung di pinggir ayunannya, maka boneka itu akan
bergoyang biasanya anak di tahap ini akan mengulangi hingga anak itu bosan dan
lelah.

c. Tahap ketiga ( Dari usia 8 sampai 12 bulan)


Karakteristiknya anak usia dini dapat mengerti bahwa mainannya akan tetap ada
walaupun mainannya hilang belum ditemukan.Artinya anak sadar bahwa mainan itu
tersembunyi atau disimpan oleh ibunya. Pada tahap ini juga anak selalu ingin
mencoba sesuatu seperti menekan tombol mainannya sendiri, mengambil sendok nasi
saat Ibunya menyuapkan nasi ke mulut anak. Pada tahap ini juga anak dapat
mengetahui tujuan dari kegiatan yang dilakukannya, seperti merangkak dilakukan
untuk mengambil mainan yang letaknya agak jauh dengan anak.

d. Tahap keempat ( Dari 12-18 bulan )


Anak usia dini mulai dapat meniru dan dapat melakukan bermacam-macam
4
eksperimen di lingkungan sekitarnya. pada tahap ini kebanyakan anak normal sudah
mampu berjalan tanpa bantuan orang tua. Anak cenderung meniru apa yang dilakukan
orang terdekat di sekitarnyaseperti menirukan Ibu memakai pita rambut , atau
menirukan Ayah memakai topi. Di tahap ini anak juga senang melakukan
percobaanseperti mencoba menyuap makan sendiri, membongkar mainan sendiri.

e. Tahap kelima (Dimulai dari umur 18 sampai 24 bulan)


Anak usia dini mulai dapat berpikir dan mengingat, 24 bulan sama dengan 2 tahun,
disini anak sudah mengerti perintah. Contohnya, Ibu menyuruh anak mengambil
botolsusunya lalu memintanya meletakkan kembali. Anak Usia Dini juga sudah mulai
dapat berpikir melalui simbol-simbol sederhana, seperti warna merah itu apel. Anak
Usia Dini juga sudah dapat memecahkan masalahnya sendiri dengan cara sederhana,
contohnya memakai sandal ketika hendak main diluar rumah lalu anak usia dini juga
menyadari bahwa dirinya adalah anak yang dalam masa pertumbuhan. Hal ini ditandai
dengan banyaknya aktivitas yang dilakukan anak sebanyak pertumbuhan yang
optimal.
2. Karakteristik pada tahap pra-operasional (Dari 2-7 tahun)
Di tahap ini hal yang paling menonjol pada anak usia dini adalah anak usia dini dapat
menjelaskan alasannya saat menyatakan ide, seperti alasan mengajak teman
memasukkan bola basket ke dalam keranjang misalnya. selanjutnya di tahap ini Anak
Usia Dini juga telah mengerti tentang sebab akibat suatu kejadian meskipun belum
sepenuhnya sempurna. misalnya "kalau makan tidak mencuci tangan, maka akan
mudah sakit karena kuman di tangan banyak sekali”. Kemudian karakter anak usia
dini di tahap ini juga suka menunjukkan sifat ingin tahunya yang tinggi. Hal ini
ditandai dengan banyaknya pertanyaan anak dalam satu topik yang terkandung
pertanyaan di luar dugaan orang dewasa. Seperti, susu yang diminumnya terbuat dari
apa. Semua yang ditemuinya ia akan menanyakannya pada orangtuanya.

2.4 Permasalahan Perkembangan Kognitif


Gejala Utama gangguan kognitif antara lain yaitu :
1. Kesulitan mengingat fakta,pengalaman,informasi serta sulit beradaptasi suatu hal
yang baru.
2. Menyebabkan kebingunggan(Disorentasi).
3. Depresi.
4. Koordinasi yang buruk dengan motoric.
5. Memiliki kemampuan sosialisasi yang buruk.
6. Penurunan kemampuan penilaian.
7. Penampilan Glazed (Penampilan diri).
Membantu meningkatkan kemampuan kognitif anak yaitu :
a. Aktif mengajak anak berbicara.
b. Bantu si kecil mengenal nama-nama objek.
5
c. Biarkan anak mengamati dan mengeksplor lingkungan sekitarnya.
d. Ibu harus menjawab apapun pertanyaan dari si kecil.
e. Ciptakan suatu permainan yang kreatif.
f. Memanfaatkan puzzle dan buku.
g. Belajar sambal bermain.
h. Bermain diluar ruangan.
i. Menceritakan apapun kepada si kecil.
j. Dukung hobi anak.
k. Ajak anak untuk berolahraga.

6
BAB III
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Anak usia dini merupakan masa yang sangat penting untuk membentuk pribadi dan
karakternya sejalan dengan pertumbuhan serta perkembangannya.Perkembangan anak
usia dini memiliki banyak aspek, salah satunya adalah aspek perkembangan kognitif.
Perkembangan kognitif adalah meningkatnya kemampuan daya pikir yang pasti dimiliki
oleh setiap manusia, untuk melakukan suatu kegiatan atau aktifitas. Untuk mengetahui
perkembangan kognitif pada anak tentunya kita harus mengetahui dan mempelajari proses
perkembangan kognitif pada anak kemudian karakteristik dan tahap- tahap
perkembangannya walaupun tak jarang kita juga menjumpai permasalahan perkembangan
kognitif pada anak usia dini. Adapun gejala gangguan kognitif misalnya kesulitan
mengingat, kemampuan anak yang menurun. Peran pendidik dan orangtuadisini sangat
diperlukan untuk mengatasi permasalahan kognitif tersebut dengan profesional dan bijak.
Dengan mengajak anak berbicara ataupun bercerita sambil bermain karena dunia anak
usia dini adalah bermain. Dengan begitu kemampuan kognitif anak seiring berjalan waktu
akan meningkat jika terus diasah.

7
DAFTAR PUSTAKA

(Ari Kusuma Sulyandari, 2021. Perkembangan Kognitif dan Bahasa Anak Usia Dini.
Bogor: Guepedia.)
Vanio. 2015. Perkembangan Kognitif. Makalah
Khadijah dan Nurul Amelia. 2020. Perkembangan Anak Usia Dini. Jakarta : Kencana.
(Tias Septy Julian. Gangguan kognitif Anak:Penyebab, Gejala,Jenis dan Pengobatannya,
https://id.theasianparent.com/gangguan-kognitif )
(Dr.Fadhli rizal Mahakam, 2021. Ibu,begini cara meningkatkan kemampuan kognitif
Anak.)

Anda mungkin juga menyukai