Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

PERKEMBANGAN FISIK DAN KOGNITIF PADA REMAJA


Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Psikologi Perkembangan
Dosen Pengampu :
Evi Tunjung Fitriani, S.Kep., Ners., M.Kep., Sp.Kep.J.

Oleh :
Kelompok 2

1. M IHSAN FAQIH ( 1860308233204 )


2. NADYA SITTA NUR HAYYU ( 1860308233231 )
3. OKTAVIA PUTRI RAMADHANI ( 1860308231264 )
4. RAHMA DEWI PRASETYANI ( 1860308233224 )

PRODI PSIKOLOGI ISLAM


FAKULTAS USHULUDDIN ADAB DAN DAKWAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SAYYID ALI RAHMATULLAH
TULUNGAGUNG
2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
limpahan rahmatnya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu
tanpa ada halangan yang berarti dan sesuai dengan harapan.
Selanjutnya izinkan kami selaku Tim Penyusun mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Bapak Prof. Dr. H. Abd. Aziz M.Pd.I, selaku Rektor Universitas Islam
Negeri Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung.
2. Ibu Citra Ayu Kumalasai, S.Psi M.Psi. selaku Ketua Prodi Psikologi
Islam. Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung.
3. Evi Tunjung Fitriani, S.Kep., Ners., M.Kep., Sp.Kep.J selaku dosen
matakuliah Psikologi Perkembangan yang telah memberikan pengarahan
dalam penulisan makalah ini
4. Teman-teman anggota kelompok yang telah membantu terselesainya tugas
ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak
kekurangan karena keterbatasan kami. Maka dari itu kelompok kami sebagai
pengyusun sangat mengharapkan kritik dan saran untuk menyempurnakan
makalah ini. Semoga apa yang ditulis dapat bermanfaat bagi semua pihak yang
membutuhkan.

Tulungagung, 22 Februari 2024


Tim Penyusun

Kelompok 2

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................
A. Latar Belakang...................................................................................... 4
B. Teori Dasar............................................................................................ 5
C. Rumusan Masalah................................................................................. 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.................................................................... 7
BAB III PEMBAHASAN............................................................................... 9
A. Fase remaja .......................................................................................... 9
B. Perkembangan fisik pada masa remaja................................................. 11
C. Perkembangan kognitif pada masa remaja........................................... 13
D. Hakikat Perkembangan Kognitif Masa Remaja Dalam
Prespektif Psikologi Perkembangan..................................................... 15
BAB IV KESIMPULAN................................................................................. 18
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 20

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Perkembangan Psikologi kognitif pada remaja ditendai dengan
meningkatnya kemampuan intelektual terutama dalam proses mengolah
informasi, mempertimbangkan aspek moralitas, identitas serta
penyusunan hipotesis untuk memecahkan masalah secara logis,
Sebagaimana aspek perkembangan lainnya, pada salah satu aspek
perkembangan kognitif juga mengalami perkembangan tahap demi
tahap menuju kesem- purnaan atau kematangannya. Sederhananya,
kognitif dimengerti sebagai kemampuan anak untuk berpikir lebih
kompleks serta ke- mampuan melakukan penalaran dan pemecahan
masalah.
Masalah yang dialami adalah apabila dalam perkembangan kognitif
tersebut bisa jadi tidak dibarengi dengan fisik yang memadai atau
terdapat berbagai hambatan baik faktor genetic atau karena sosialnya,
sehingga dalam penerapan perkembangan kognitif ini dibarengi juga
dengan kemampuan intelektualnya (IQ) dalam pemecahan masalah yang
dihadapi remaja.
Menurut Desmita batasan usia remaja yang umum digunakan oleh
para ahli adalah antara, 12 hingga 21 tahun. Rentang waktu usia remaja
ini biasanya dibedakan atas tahap,yaitu: (Desmita, 2007:190)
1. masa remaja awal 12 tahun sampai 15 tahun
2. masa remaja pertengahan 15tahun sampai 18 tahun
3. masa remaja akhir 18 tahun sampai 21 tahun
Oleh karena itu, dalam pemecahan masalah terutama perkembangan
psikologi kognitif pada remaja ini tentunya tidak berjalan secara instan,
akan tetapi melalui secara bertahap dengan berbagai fase yang
dialaminya yang ditandai dengan meningkatnya kemampuan kognitif
serta kemampuan fisik remaja.

4
5

B. TEORI DASAR
Teori dasar psikologi kognitif pada remaja melibatkan pemahaman
tentang bagaimana remaja memproses informasi, memecahkan masalah,
dan mengembangkan pemikiran yang kompleks. Berikut adalah beberapa
teori dasar yang relevan dalam psikologi kognitif pada remaja, setidaknya
dalam penelitian kami, kami mengkutip pendapat para tokoh psikologi
kognitif diantaranya: Teori Pengembangan Kognitif Piaget: Menurut
Piaget, remaja memasuki tahap operasi formal di mana mereka mulai
mampu berpikir secara abstrak, menyusun hipotesis, dan memecahkan
masalah secara logis. Pada tahap ini, remaja dapat mempertimbangkan
konsep-konsep yang kompleks seperti moralitas, identitas, dan keadilan.
Sehingga, masa remaja ini adalah masa yang memiliki kemampuan
dalam mengolah informasi dan mengembangkan pemikiran yang lebih
kompleks, dengan mempertimbangkan konsep konsep seperti moralitas,
teori inilah yang nantinya digunakan oleh peneliti sebagai landasaran
dasar untuk penelitian selanjutnya.identitas dan keadilan yang akan kami
lakukan peninjauan ulang terhadap pendapat Piaget mengenai Psikologi
kognitif menurut Piaget

C. Rumusan Masalah
Dalam penyusunan penelitian ini, setidaknya kami merumuskan beberapa
rumusan masalah diantaranya :
1. Apa yg dimaksud dengan masa remaja ?
2. Bagaimana perkembangan fisik pada masa remaja ?
3. Bagaimana perkembangan kognitif pada masa remaja ?
4. Hakikat Perkembangan Kognitif Masa Remaja Dalam Prespektif
Psikologi Perkembangan ?
6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Perkembangan kognitif pada remaja merupakan proses kompleks yang


dipengaruhi oleh berbagai faktor. Memahami faktor-faktor yang mempengaruhi
perkembangan kognitif remaja dapat memberikan wawasan yang berharga bagi
praktisi psikologi dan pendidik untuk membantu remaja mencapai potensi kognitif
mereka secara optimal.
1. Siti Aisyah Mu’min, Jurusan Tarbiyah STAIN Qaimuddin Kendari
dengan judul: Teori Perkembangan Kognitif Jean Piaget. Jurnal ini
membahas tentang kehidupan manusia untuk memahami, mengolah
informasi, memecahkan masalah dan mengetahui sesuatu. Pengetahuan
terbentuk secara berangsur sejalan dengan pengalaman yang
berkesinambungan dan bertambah luasnya pemahaman tentang
informasi-informasi yang ditemui. Anak memiliki urutan dalam tahap
perkembangan kognitifnya, dan pada setiap tahap, baik kuantitas
informasi maupun kualitas kemampuannya menunjukkan peningkatan.
2. Fatimah Ibda, Jurusan Tarbiyah dan Keguruan UIN Ar-Raniry dengan
judul: Perkembangan Kognitif Teori Jean Piaget, Jurnal ini membahas
tentang Tingkatan perkembangan intelektual manusia mempengaruhi
kedewasaan, pengalaman fisik, pengalaman logika, transmisi sosial dan
pengaturan sendiri. tertentu pada kemampuan berpikir anak di levelnya.
Dengan demikian bila dikaitkan dengan pembelajaran kita bisa
memberikan perlakuan yang tepat bagi anak, misalnya dalam memilih
cara penyampaian materi bagi siswa sesuai dengan tahap perkembangan
kemampuan berpikir yang dimiliki oleh anak.
3. Alex Sobur, Rektor Kepala Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Islam
Bandung Jakarta, dalam bukunya Psikologi Umum yang membahas
tentang Perkembangan merupakan fase atau titik perkembangan dalam
psikologi perkembangan. Meskipun konsep perkembangan tampak tidak
terorganisir, sebenarnya memiliki alur. Pada dasarnya, perkembangan
tidak meloncat-loncat, bahkan mungkin mundur atau menyimpang dari
waktu ke waktu. Tidak peduli seberapa panjang dan rumit jalan
perkembangan, setiap tahap harus diselesaikan sebelum memasuki tahap
berikutnya.
7

4. Hikmandayani dalam buku yang berjudul Psikologi Remaja terbitan


Eurika Media Aksara, Purbalingga yang membahas tentang
perkembangan kognitif remaja. Remaja memiliki proses yang dilalui
untuk memahami dan menggunakan informasi. Informasi yang diterima
oleh remaja tidak hanya diterima, tetapi mereka juga mengorganisasikan
pengalaman mereka, membedakan konsep yang penting dari yang
kurang penting, dan mengaitkan konsep satu dengan konsep lainnya.
Selain itu, karena mereka memperoleh lebih banyak informasi, mereka
memperluas pemikiran mereka untuk menerima konsep baru.
BAB III
PEMBAHASAN

A. Fase Remaja
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 25 tahaun 2014,
remaja adalah penduduk dalam rentang usia 10-18 tahun, menurut WHO,
remaja adalah penduduk dalam rentang usia 10-19 tahun, dan menurut
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) rentang usia
remaja adalah 10-24 tahun dan belum menikah. Masa remaja merupakan
masa peralihan atau masa transisi dari anak-anak menuju mas dewasa.
Masa remaja dapat dikelompokkan dalam 3 tahapan berikut ini.
1. Pra Remaja (11 atau 12-13 atau 14 tahun)
Fase ini sangat pendek, kurang lebih hanya satu tahun untuk
laki-laki usia 12 atau 13 tahun - 13 atau 14 tahun. Fase ini juga
dikatakan fase negatif, karena terlihat tingkah laku yang
cenderung negatif. Perkembangan fungsi tubuh juga terganggu
karena mengalami perubahan termasuk perubahan hormonal yang
dapat menyebabkan perubahan suasana hati yang tak terduga.
Remaja menunjukkan peningkatan yang berkenaan dengan apa
yang orang pikirkan tentang mereka dan peningkatan reflektivenes
tentang diri mereka yang berubah. Contoh pertanyaan : Mengapa
mereka menatapku ? Apa yang mereka pikirkan tentang aku ?
2. Remaja Awal (13 atau 14 tahun - 17 tahun)
Fase ini merup akan fase puncak, karena perubahan-
perubahan terjadi sangat pesat. Ketidakstabilan dan
ketidakseimbangan emosional dalam banyak hal tersebut dalam
fase ini. Pola-pola hubungan sosial mulai berubah menyerupai
orang dewasa muda, remaja sering merasa berhak untuk membuat
keputusan sendiri. Difase remaja awal merupakan fase pencarian
identitas diri karena fase ini, statusnya tidak jelas

8
9

Pada fase ini, pencapaian kemandirian dan identitas sangat


menonjol, pemikiran semakin logis, abstrak dan idealistis dan
semakin banyak waktu diluangkan diluar dibandingkan waktu
dengan keluarga
3. Remaja Lanjut (17-20 atau 21 tahun)
Pada umumnya, memasuki fase remaja lanjut, fisik telah
berkembang dengan maksimal. Tidak hanya itu, kemampuan
berpikir jauh juga lebih matang daripada remaja awal. Ia idealis,
mempunyai cita-cita tinggi, bersemangat dan mempunyai energi
yang besar. Ia berusaha memantapkan identitas diri, dan ingin
mencapai ketidaktergantungan emosional. Karakteristik dari fase
remaja lanjut ini antara lain :
a) Perkembangan sosial : Kesadaran akan kesunyian
berkembang yang mendorong remaja untuk bergaul, Usaha
untuk memilih nilai nilai sosial, Ketertarikan dengan lawan
jenis, Mulai memilih karir tertentu
b) Perkembangan moral : Pandangan moral individu semakin
lama semakin abstrak, Keyakinan moral akan berpusat pada
apa yang benar dan salah dan keadilan moral sebagai
kekuatan moral yang dominan.
c) Perkembangan seksual : Remaja akan menemukan satu
identitas diri berbentuk orientasi seksual yang terlihat dari
emosional, romantis, hasrat seksual, dan kasih sayang kepada
orang yang dicintainya
d) Perkembangan emosi : Emosi remaja lanjut, umumnya
disertai dengan Tindakan misalnya bahagia dan tidak
bahagia. Perasaan yang menyertai tindakat tersebut disebut
sebagai warna afektif, yang tidak jarang kuat, lemah, dan
tidak jelas.
10

B. Perkembangan Fisik pada masa Remaja


Masa remaja adalah masa peralihan antara masa kanak-kanak kemasa
dewasa, didalam masa remaja ini anak mengalami masa pertumbuhan
fisik, masa remaja bukanlah anak-anak baik bentuk badan ataupun cara
berfikir atau pun bertindak tetapi bukan juga orang dewasa yang telah
yang telah dapat berfikir dan bertindak matang.
Masa remaja dimulai dari umur 12 tahun sampai 21 tahun bagi wanita,
sedangkan 13 tahun sampai 22 tahun bagi pria, tanda tanda yang
signifikan adalah perubahan fisik dari masa remaja terjadi dalam konteks
pubertas, dalam konteks ini kematangan organ-organ seks dan
kemampuan reproduktif bertumbuh dengan cepat baik pria maupun
Wanita, Remaja awal hingga remaja akhir inilah yang disebut masa
adolesen (Desmita, 2007:190)
Menurut Desmita batasan usia remaja yang umum digunakan oleh
para ahli adalah antara, 12 hingga 21 tahun. Rentang waktu usia remaja
ini biasanya dibedakan atas tahap,yaitu:
1. masa remaja awal 12 tahun sampai 15 tahun
2. masa remaja pertengahan 15tahun sampai 18 tahun
3. masa remaja akhir 18 tahun sampai 21 tahun
Didalam pengertian perkembangan fisik remaja, ada dua istilah yang
digunakan yaitu pertumbuhan dan perkembangan. Perubahan didalam
diri manusia terdapat perubahan kualitatif akibat dari perubahan psikis
perubahan ini disebut perkembangan, sedangkan perubahan kuantitatif
akibat dari perubahan fisik disebut pertumbuhan
Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan fisik remaja :
1) Sistem endoktrin,atau disebut hormon pertumbuhan apabila
sistem endoktrin berfungsi secara normal maka remaja akan
memperlihatkan perkembangan dan pertumbuhannya secara
normal namun sebaliknya jika remaja mengalami kekurangan
hormon pertumbuhan maka remaja akan memperlihatkan
keterlambatan didalam perkembangan dan pertumbuhannya
11

2) Faktor keluarga yaitu faktor keturunan, faktor keturunan ini


mempengaruhi tinggi badan, berat badan, warna kulit, warna
mata, dan warna rambut
3) Faktor lingkungan, seperti sikap sosial, nutrisi, olahraga dapat
mempengaruhi perkembangan dan pertumbuhan pada ramaja
(Masganti. 2017)
Dampak perubahan fisik pada masa ini dapat mempengaruhi semua
bagian tubuh baik eksternal maupun internal sehingga mempengaruhi
keadaan fisik dan psikisnya, hal tersebut dapat menimbulkan suatu
permasalahan dalam perilaku, sikap, dan kepribadian remaja yaitu dampak
terhadap keadaan fisik, contohnya pada saat menstruasi remaja Wanita
sering mengalami sakit kepala, sakit perut karena itu muncullah rasa lelah,
tertekan dan mudah marah, remaja cenderung ingin diperlakukan dengan
penuh pengertian dan simpati yang lebih besar dari biasanya (Ridwan, 2014)
selain diatas terdapat dampak lain atau pengaruh perubahan terhadap sikap
dan perilaku diantaranya:
a) Rasa ingin menyendiri, remaja cenderung memisahkan diri dari
teman-teman dan keluarga sekitar
b) Rasa bosan, mulai bosan dengan kegiatan yang sebelumnya sangat
digemari, bosan dengan tugas-tugas sekolah, kegiatan sosial
c) Inkoordinasi yaitu pertumubuhan secara pesat sehingga tidak
seimbang yang dapat mempengaruhi pada koordinasi Gerakan
d) Antagonisme sosial, remaja seringkali enggan untuk bekerja sama,
sering menantang dan membantah, bermusuhan antar individu
karena kritikan, komentar atau ejekan yang bersifat merendahkan
e) Emosi yang meninggi, kemarahan merajuk
f) Hilangnya kepercayaan diri, remaja cenderung mengalami rendah
kepercayaan diri karena dikeritik bertubi-tubi, atau disbanding-
bandingkan karena itu mereka takut kegagalan
Dari perkembangan fisik remaja yang terbesar pengaruhnya terhadap
perkembangan jiwa remaja adalah pertumbuhan tubuh, badan menjadi tinggi
dan besar, alat reproduksi mulai berfungsi, perubahan fisik tersebut dapat
12

menyebabkan kecanggungan bagi jiwa remaja karena remaja harus


menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan terhadap dirinya sendiri

C.. Perkembangan Kognitif Pada Masa Remaja


Perkembangan Kognitif adalah perkembangan kemampuan mental
yang berdasarkan proses memperoleh pengetahuan seperti belajar,
berpikir, dan menalar. Piaget berpendapat bahwa pada masa remaja
mereka termotivasi dalam memahami dunia karena perilaku adaptasi
secara biologis dirinya. Dalam pandangan Piaget, remaja aktif
membangun dunia kognitif mereka, yang mana informasi yang
didapatkan tidak langsung begitu saja masuk ke dalam skema kognitif
karena remaja mampu membedakan antara ide-ide yang lebih penting
daripada ide lainnya, serta dapat mengaitkan ide satu ke ide lainnya.
Piaget mengemukakan bahwa pemikiran remaja telah mencapai tahap
pemikiran operasional formal yang merupakan suatu tahap
perkembangan kognitif yang dimulai pada usia sekitar 11 atau 12 tahun
dan terus berlanjut hingga remaja atau dewasa. Dari teori Piaget dapat
dipahami bahwa karakteristik pemikiran remaja pada tahap tersebut
sudah memiliki kemampuan berfikir secara abstrak dan logis.
Secara umum perkembangan kognitif pada remaja dibagi menjadi
dua, yaitu perkembangan intelektual dan perkembangan bakat khusus
atau minat. Perkembangan Intelektual berkaitan dengan kecakapan untuk
berfikir, mengamati yang cenderung dihubungkan dengan IQ.
Sedangkan, perkembangan bakat khusus atau minat berhubungan dengan
potensi atau talenta.
1) Perkembangan Intelektual Intellect berarti kecakapan untuk
berfikir, mengamati dan mengerti serta pikiran atau intelegensi.
(Fatimah, 2010) Intelegensi meliputi pengalaman dan
kemampuan bertambahnya pengertian dan tingkah laku dengan
pola-pola baru dan mempergunakannya secara efektif.
Intelegensi pada masa remaja tidak mudah diukur karena
perubahan kecepatan kemampuan yang tidak mudah dilihat,
13

karena pada masa remaja kemampuan untuk mengatasi masalah


yang majemuk terus bertambah.

2) Perkembangan Bakat Khusus atau Minat


Perbedaan antar individu dalam tingkat kemampuan atau
prestasi dikarenakan adanya perbedaan bakat yang dibawa
sejak lahir dan hasil dari latihan ataupun pengalaman. Bakat
dan minat berbeda namun memiliki kesamaan dalam hal
pilihannya terhadap suatu hal tertentu. (Mappiare, 1982)
Faktor perbedaan bakat atau minat khusus bergantung pada
seks, intelegensi, lingkungan, kemampuan bawaan, dll.
Dalam masa remaja minat yang dibawa anak-anak
cenderung berkurang dan diganti minat yang lebih matang.
Serta, tanggung jawab yang dipikul semakin besar serta
berkurangnya waktu yang dapat digunakan sesuka hati, maka
remaja dari waktu ke waktu harus membatasi minatnya,
terutama dibidang rekreasi. (Hurlock, 1980) Semua remaja
memiliki minat khusus tertentu. Meskipun terdapat berbagai
ragam minat, namun terdapat minat tertentu yang hampir
universal, yaitu :
a) Minat Rekreasi
Selama masa remaja, remaja cenderung
menghentikan aktivitas ini karena menuntut banyak
pengorbanan tenaga dan diganti dengan bentuk yang
lebih matang.
b) Minat Sosial
Minat sosial ini bergantung pada kesempatan yang
diperolah remaja dalam mengembangkan minatnya
tersebut.
c) Minat Pendidikan
Minat remaja terhadap pendidikan ini sangat
dipengaruhi oleh minatnya terhadap pekerjaan. Apabila
14

mengharapkan pekerjaan yang menjunjung tinggi


pendidikan, maka remaja lebih menaruh minatnya
terhadap pelajaran pada bidang pekerjaannya.
Sebaliknya, para remaja yang kurang berminat pada
pendidikan cenderung menunjukkan ketidak
senangannya.
d) Minat Religius (Agama)
Minat pada agama tamak dengan adanya
pembahasan agama dikalangan remaja, mengikuti
upacara keagamaan sesuai dengan keyakinannya
masing masing.

D. Hakikat Perkembangan Kognitif pada masa Remaja Dalam Prespektif


Psikologi Perkembangan
Dalam psikologi perkembangan, fase atau titik perkembangan dikenal
sebagai perkembangan. Meskipun konsep perkembangan tampak tidak
sistematis, faktanya memiliki alur. Perkembangan mungkin tidak sejalan
dengan usia, bahkan mungkin mundur atau menyimpang, tetapi pada
dasarnya perkembangan tidak meloncat-loncat. Tidak peduli seberapa
panjang dan kompleks jalan perkembangan, setiap tahap perkembangan
harus diselesaikan sebelum memasuki tahap berikutnya. (Alex Sobur,
2003: 116)
Perkembangan kognitif sangat penting untuk keberhasilan anak dalam
belajar. Seperti yang dinyatakan oleh Ernawulan Syaodih dan Mubair
Agustin, perkembangan kognitif mencakup perkembangan proses
berpikir seseorang dan cara proses berpikir itu berfungsi. Dalam hidup
seorang anak, mungkin ada masalah yang memerlukan penyelesaian.
Proses yang lebih kompleks pada diri anak adalah menyelesaikan
masalah. Anak harus memiliki kemampuan untuk mencari solusi sebelum
mereka dapat menyelesaikan masalah. (Fuad, 2018)
Seiring bertambahnya usia maka perkembangan kognitif remaja
semakin menjadi lebih kompleks hingga ia mampu untuk berpikir dan
15

memahami hal-hal yang bersifat abstrak. Berikut adalah penjelasan


mengenai proses perkembangan kognitif pada remaja.
Proses Kognitif Teori Piaget banyak mendiskusikan perkembangan
kognitif remaja. Dalam memahami suatu informasi, remaja memiliki
proses yang dilalui agar informasi tersebut dapat digunakan. Informasi
yang didapatkan oleh remaja tidak hanya diterima namun mereka
mengorganisasikan pengalaman yang dialami, memisahkan ide penting
dari yang kurang penting dan mengaitkan satu ide dengan ide lainnya.
Mereka juga menyesuaikan pemikirannya untuk memasukkan ide baru
karena semakin banyak informasi maka pemahamannya semakin dalam.
(Hikmandayani, 2021: 37)
Menurut teori Piaget, enam faktor memengaruhi kemampuan kognitif
anak adalah :
1) faktor keturunan
Setiap bayi yang lahir ke dunia masing-masing membawa
potensi bawaan yang didapatkan secara genitas. Sehingga baik dan
buruk seorang anak merupakan sifat diturunkan dari orang tuanya.
Dengan kata lain, menurut teori ini, intelegensia seorang anak
sudah ditentukan sejak lahir, bahkan bisa jadi sejak dalam
kandungan ibunya.
2) faktor lingkungan;
Faktor lingkungan sebagai salah satu bagian yang dapat
mempengaruhi perkembangan kognitif anak berkaitan dengan teori
tabularasa yang dipopulerkan oleh John Locke. Teori ini
mengatakan bahwa setiap anak yang ter- lahir ke dunia berada
dalam keadaan yang suci bagaikan kertas putih. Yang dapat
“mengisi” atau “mewarnai” kertas putih tersebut adalah
lingkungannya. Sehingga taraf intelegensia anak, jika mengacu
kepada teori ini, sangat dipengaruhi oleh lingkungan pendidikan,
sosial-budaya, pola asuh orang tua serta pengalaman yang ia
peroleh dari sekitarnya.
16

3) faktor kematangan;
Dalam teori kognitif Piaget, factor kematangan berkaitan erat
dengan perkembangan fisik anak. Perkembangan fisik berkenaan
dengan perkembangan organorgan yang digunakan sebagai alat
untuk berfikirt, seperti kematangan susunan syaraf pada otak.
Kematangan secara fisik ini mempengaruhi secara keseluruhan
garis besar perkembangan kognitif anak.
4) faktor pembentukan;
Pembentukan adalah segala keadaan di luar diri seseorang yang
mempengaruhi perkembangan intelegensi. Ada dua pembentukan
yaitu pembentukan sengaja (sekolah formal) dan pembentukan
tidak sengaja (pengaruh alam sekitar).
5) faktor minat dan bakat
Minat mengarahkan perbuatan kepada tujuan dan merupakan
dorongan untuk berbuat lebih giat dan lebih baik. Bakat seseorang
akan mempengaruhi tingkat kecerdasannya. Seseorang yang
memiliki bakat tertentu akan semakin mudah dan cepat
mempelajarinya.
6) faktor kebebasan.
Keleluasaan manusia untuk berpikir divergen (menyebar) yang
berarti manusia dapat memilih metode tertentu dalam memecahkan
masalah dan bebas memilih masalah sesuai kebutuha. (Marinda,
2020)
BAB IV
KESIMPULAN

1. Menurut parah ahli rentang usia remaja adalah 11 tahun sampai dengan
21 tahun. Fase remaja merupakan fase peralihan dari fase anak-anak
menuju fase dewasa. Pada fase ini terjadi banyak perubahan seperti
perubahan fisik maupun psikisnya. Fase remaja dibagi menjadi tiga yaitu
pra remaja, remaja awal, dan remaja lanjut.
Masa remaja merupakan masa peralihan dari kanak-kanak menuju
dewasa, hal ini ditandai dengan pra remaja, remaja awal dan remaja
lanjut, sesuai dengan peraturan Menteri Kesehatan RI No. 25 Tahun
2014, remaja adalah penduduk dengan usia 10-18 tahun,

2. Adapun Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan fisik remaja


antara lain :
a. Sistem endoktrin
b. Faktor keluarga
c. Faktor lingkungan
Dampak lain atau pengaruh perubahan terhadap sikap dan perilaku
diantaranya:
a. Rasa ingin menyendiri
b. Rasa bosan
c. Inkoordinasi
d. Antagonisme sosial
e. Emosi yang meninggi
f. Hilangnya kepercayaan diri
3. Perkembangan Kognitif adalah perkembangan kemampuan mental yang
berdasarkan proses memperoleh pengetahuan seperti belajar, berpikir,
dan menalar. Piaget mengemukakan bahwa pemikiran remaja telah
mencapai tahap pemikiran operasional formal yang merupakan suatu
tahap perkembangan kognitif yang dimulai pada usia sekitar 11 atau 12
tahun dan terus berlanjut hingga remaja atau dewasa.

17
18

Secara umum perkembangan kognitif pada remaja dibagi menjadi


dua, yaitu perkembangan intelektual dan perkembangan bakat khusus
atau minat. Perkembangan Intelektual berkaitan dengan kecakapan
untuk berfikir, mengamati yang cenderung dihubungkan dengan IQ.
Sedangkan, perkembangan bakat khusus atau minat berhubungan
dengan potensi atau talenta.
4. Perkembangan kognitif remaja semakin kompleks seiring
bertambahnya usia hingga mereka dapat berpikir dan memahami hal-hal
yang abstrak. Berikut adalah penjelasan tentang perkembangan kognitif
remaja.
Sistem Kognitif Teori Piaget memberikan banyak diskusi tentang
perkembangan kognitif remaja. Remaja memiliki proses yang dilalui
untuk memahami dan menggunakan informasi. Informasi yang diterima
oleh remaja tidak hanya diterima, tetapi mereka juga
mengorganisasikan pengalaman mereka, membedakan konsep yang
penting dari yang kurang penting, dan mengaitkan konsep satu dengan
konsep lainnya.
Selain itu, karena mereka memperoleh lebih banyak informasi,
mereka memperluas pemikiran mereka untuk menerima konsep baru.
DAFTAR PUSTAKA

Arif, Fuad. 2018. Jurnal Program studi PGRA : Perkembangan Kognitif anak
raudlatul atfal. Volume 4 Nomor 2 Juli 2018 : ISSN (Print): 2540-8801; ISSN
(Online):2528-083X.
Fatimah, Enung. 2010. Psikologi Perkembangan (Perkembangan Peserta
Didik). Bandung: CV. Pustaka Setia.
Hikmandayani. 2021. Psikologi Perkembangan Remaja. Purbalingga: Eureka
media aksara

Hurlock, Elizabeth B.1980.Psikologi Perkembangan:Suatu Pendekatan Sepanjang


Rentang Kehidupan. Terjemahan oleh Istiwidayanti dan Soedjarwo, 1990.
Jakarta:Erlangga.
Mappiare, Andi. 1982. Psikologi Remaja. Surabaya: Usaha Nasional.
Marinda, An-Nisa’: Jurnal Kajian Perempuan & Keislaman: Teori Perkembangan
Kognitif Jean Piaget Dan Problematikanya Pada Anak Usia Sekolah Dasar,
Vol. 13, No. 1, April 2020 p-ISSN:2086 -0749 e-ISSN:2654-4784.

19

Anda mungkin juga menyukai