Anda di halaman 1dari 16

PERKEMBANGAN KOGNITIF PADA MASA DEWASA PERTENGAHAN

Makalah ini di susun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Psikologi Perkembanagn

Yang diampu oleh Ana Eviyanti, S.PI., M.Si.

Disusun oleh:

Charisma Nurul Latifa 43040210004

Nur Azizah Rahmanwati 43040210019

Rief’an Fajar Wicaksana 43040210027

Solihatin 43040210033

Fatikhatur Rahmah 43040210040

PROGAM STUDI PSIKOLOGI ISLAM


FAKULTAS DAKWAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SALATIGA 2022
KATA PENGANTAR

Bismillaahirrohmaanirrohiim

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat hidayah kepada kami, sehingga kami bisa menyelesaikan makalah yang
berjudul “Perkebangan Kognitif Pada Masa Dewasa Pertengahan” tanpa kurang
suatu apapun. Sholawat serta salam kita haturkan kepadajunjungan kita Nabi
Muhammad SAW yang kita nantikan syafaatnya di yaumul qiyamah. Aamiin.

Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas dari Ana Eviyanti
selaku dosen di mata kuliah Psikologi Pendidikan. Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan kita tentang apa itu perkembangan kognitif
masa dewasa pertengahan, bagi para pembaca serta bagi penulis.

Kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu


dalam penulisan makalah ini, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat
waktu. Adapun penulisan ini telah kami usahakan semaksimal mungkin. Kami
menyadari bahwa makalah ini tidak sempurna, masih banyak kesalahan yang perlu
diperbaiki, dan kami pun masih banyak belajar. Kami berharap para pembaca dapat
memberikan kritik dan saran yang membangun. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat. Aamiin.

Boyolali, 24 November 2022


Penulis.

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................
DAFTAR ISI...............................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................................
A. Latar Belakang.............................................................................................................................
B. Rumusan masalah........................................................................................................................
C. Tujuan..........................................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................................
A. Perkembangan Kognitif Dewasa Madya.......................................................................................
B. Tokoh yang Membahas Teori Kognitif Dewasa Madya...............................................................
C. Ciri-ciri perkembangan kognitif dewasa madya...........................................................................
D. Karakteristik Perkembangan Kognitif Dewasa Madya................................................................
E. Fase-Fase Kognitif Dewasa Madya.............................................................................................
BAB III PENUTUP....................................................................................................................
A. Kesimpulan..................................................................................................................................
B. Saran............................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Teori perkambangan kognitif dikembangkan seorang ahli psikolog dari Swiss yang
beranama Jean Piaget. Seorang Jean Piaget memberikan banyak konsep utama dalam
lapangan psikologi perkembangan ini dan juga beberapa pengaruh terhadap perkembangan
kognitif. Dalam teori ini beliu membahas tahapan-tahapan perkembangan kognitif pada
manusia. Perkembangan manusia adalah salah satu contoh perbedaan tersebut yang meliputi
beberapa aspek dan karaktersitik yang masing masing memengaruhi satu sama lain.
Perkembangan kognitif merupakan bagian dari fase perkembangan karakteristik manusia
yang penting untuk dipelajari. Perkembangan kognitif sering disebut juga dengan
perkembangan intelektual atau intelegensi.
Perkembangan kognitif manusia adalah proses psikologis yang melibatkan proses
memeroleh pengetahuan, menyusun dan mengunakan pengetahuan serta kegiatan lain seperti
berfikir, mengingat, memahami, menimbang, mengamati, menganalisis, mensintesis,
mengevaluasi dan memecahkan masalah melalui interaksi dengan lingkungan. Membahas
tentang perkembangan kognitif berarti membahas tentang perkembangan individu dalam
berfikir atau proses kognisi atau proses mengetahui. Namun disamping itu, sebagai seorang
muslim, kita juga tidak lupa bahwa agama Islam juga memberikan pemaknaan tentang
konsep perkembangan kognitif manusia. Keterangan dari nash qur’an dan hadits serta
pendapat para ulama tentang perkembangan kognitif manusia patut untuk kita perhatikan.

Rumusan Masalah
Apa yang dimaksud dengan perkembangan kognitif dewasa madya?
Siapakah tokoh yang membahas teori kognitif dewasa madya?
Apa yang menjadi ciri-ciri perkembangan kognitif dewasa madya?
Apa yang menjadi karakteristik dalam perkembangan kognitif dewasa madya?
Apa saja fase-fase kognitif dewasa madya?
Apa saja tugas-tugas perkembangan masa madya?
Permasalahan pada masa dewasa madya ini apa saja?
Tujuan
Mengetahui apa itu perkembangan kognitif dewasa madya.
Mengetahui siapakah saja tokoh yang membahas teori kognitif dewasa madya.
Mengetahui ciri-ciri perkembangan kognitif dewasa madya.
Mengetahui apa saja karakteristik dalam perkembangan kognitif dewasa madya.
Mengetuhui fase-fase kognitif dewasa madya.
Mengetahui apa saja tugas yang harus di lakukan pada masa madya ini.
Mengetahui permasalahan dewasa madya.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian perkembangan kognitif dewasa madya

Dalam kehidupan sehari-hari istilah kognitif sering dibaca dan didengar. Kognitif
adalah bagian dari taksonomi pendidikan yang meliputi kognitif, afektif dan psikomotor. Dari
aspek tenaga pendidik misalnya. Seorang guru diharuskan memiliki kemampuan bidang
kognitif. Artinya guru tersebut harus memiliki kemampuan intelektual, seperti penguasaan
materi perkuliahan, pengetahuan mengenai cara mengajar, pengetahuan cara menilai siswa
dan sebagainya. Dewasa tengah biasa disebut dengan masa paruh baya. Masa dewasa
tengah tampak lebih awal di usia 30 tahun, tetapi pada beberapa titik di usia 40 tahun.
Menurut Hurlock usia 52 tahun berada dalam rentang perkembangan dewasa madya, yaitu
antara usia 40 – 60 tahun. Masa dewasa madya mencakup waktu yang lama dalam rentang
hidup. Pada masa dewasa madya, individu melakukan penyesuaian diri secara mandiri
terhadap kehidupan dan harapan sosial. Kebanyakan orang telah mampu menentukan
masalah-masalah mereka dengan cukup baik sehingga menjadi cukup stabil dan matang
secara emosinya. Dalam California Longitudinal Study, pada waktu individu berusia 34
sampai 50 tahun, mereka adalah kelompok usia yang paling sehat, paling tenang, dan
paling bisa mengontrol diri, dan juga paling bertanggung jawab.

Piaget berpandangan bahwa perkembangan kognitif merupakan suatu proses genetik,


yaitu suatu proses yang didasarkan atas mekanisme biologis perkembangan sistem syaraf.
Dengan makin bertambahnya umur seseorang, maka makin komplekslah susunan sel
syarafnya dan makin meningkat pula kemampuannya. Ketika individu berkembang menuju
kedewasaan, akan mengalami adaptasi biologis dengan lingkungannya yang akan
menyebabkan adanya perubahan-perubahan kualitatif di dalam struktur kognitifnya. Piaget
tidak melihat perkembangan kognitif sebagai sesuatu yang dapat didefinisikan secara
kuantitatif. Ia menyimpulkan bahwa daya pikir atau kekuatan mental anak yang berbeda usia
akan berbeda pula secara kualitatif. 1

B. Tokoh yang membahas perkembangan kognitif dewasa madya

1.Jean Piaget
Jean Piaget merupakan ahli Biologi dan Psikologi yang merumuskan teori yang dapat
menjelaskan fase-fase perkembangan kemampuan kognitif. Menurut Piaget, teori
perkembangan kognitif mengemukakan asumsi tentang perkembangan cara berfikir individu
dan kompleksitas perubahannya melalui perkembangan neurologis dan perkembangan
lingkungan. Dalam teori Piaget ini, perkembangan kognitif dibangun berdasarkan sudut
pandang aliran strukturalisme dan konstruktivisme. Sudut pandang strukturalisme terlihat dari
pandangannya tentang intelegensi yang berkembang melalui serangkaian tahap
perkembangan yang ditandai oleh pengaruh kualitas struktur kognitif. Sedangkan sudut
pandang konstruktivisme dapat dilihat pada pandangannya tentang kemampuan kognitif yang
dibangun melalui interaksi dengan lingkungan sekitarnya. Menurut Piaget jika dilihat dari
segi perkembangan kognitif, masa dewasa madya berada pada tahap operasional formal. Pada
tahap ini perkembangan intelektual dewasa sudah mencapai titik akhir puncaknya. Individu
dewasa madya dituntut untuk dapat berpikir secara logis dan idealis 2

2. Vygotsky
Menurut teori Vygotsky, setiap individu berkembang dalam konteks sosial. Semua
perkembangan intelektual yang mencakup makna, ingatan, pikiran, persepsi, dan kesadaran
bergerak dari wilayah interpersonal ke wilayah intrapersonal. Mekanisme yang mendasari
kerja mental tingkat tinggi itu merupakan salinan dari interaksi sosial. Mempelajari kognitif
anak merupakan hal yang sangat penting dalam sebuah pendidikan karena semakin
memahami perkembangan kognitif anak maka akan semakin mengerti dalam memahami
setiap perkembangan pola berpikir anak. Segala sesuatu baik atau buruk nya karakter anak
adalah dengan adanya interaksi sosial diantara keluarga, teman, ataupun masyarakat.

1
Shokhibul Arifin, PERKEMBANGAN KOGNITIF MANUSIA DALAM PERSPEKTIF PSIKOLOGI DAN ISLAM, vol 1
(Surabaya : TADARUS Jurnal Pendidikan Islam, 2016) hal 51-52
2
Leny Marinda, TEORI PERKEMBANGAN KOGNITIF JEAN PIAGET DAN PROBLEMATIKANYA PADA ANAK USIA
SEKOLAH DASAR, Vol 13 no 1 (Jember : Jurnal kajian perempuan dan keislaman, 2020) hal 120-121
Secara psikologis, perkembangan kognitif tadi, dalam tingkat sosial lalu di tahap
tingkat personal. Pada tahap sosial individu mengembangkan kemampuan kognitifnya
melalui pengalaman dan juga pengetahuan yang terbangun melalui hubungan individu
dengan individu lain lainnya atau individu dengan kelompok. Vygotsky pun berpendapat
bahwa belajar bagi anak yang dilakukan dalam interaksi sosial mereka dengan lingkungan
akan lebih luas pengetahuannya dan terbiasa dengan lingkungan. la mengatakan bahwa
pikiran seseorang harus dimengerti dari latar sosial budaya dan asal usulnya. Yang berarti
jika memahami pikiran seseorang itu bukan dengan cara mencari apa yang ada di balik
pikirannya dan pada jiwanya, melainkan asal-usul tindakan yang dilakukan secara sadarnya,
dari interaksi sosial yang dilatar belakangi oleh sejarah atau asal-usul hidupnya3.

C. Ciri-ciri perkembangan kognitif dewasa madya


Usia madya berusia sekitar 35-40 tahun & berakhir sekitar 60 tahun. Masa tersebut pada
akhirnya ditandai dengan adanya perubahan-perubahan jasmani dan mental. Pada periode
usia madya lanjut, perubahan fisik dan psikologis menjadi lebih kelihatan. Ciri- ciri dari masa
dewasa madya yaitu:

 Perkembangan Fisik
Berkurangnya tingkat metabolisme dan menurunnya kekuatan otot-otot juga
mengakibatkan pengaturan suhu badan menjadi sulit. Selain itu, terjadi penurunan
dalam jumlah waktu tidur yang diperlukan dan kenyenyakan tidurnya atau gangguan
susah tidur (insomnia). Lalu, perubahan dalam pencernaan mungkin merupakan
perubahan yang paling kelihatan dalam fungsi pengaturan pencernaan.

 Perkembangan Kognitif
Kecepatan memproses informasi mengalami penurunan. Meskipun kecepatan tersebut
perlahan-lahan menurun, namun terdapat variasi individual di dalam kecakapan ini.
Pendidikan, pekerjaan, dan kesehatan adalah tiga komponen yang paling berpengaruh
dalam fungsi kognitif. Pada saat ini mereka telah memperoleh pendidikan yang lebih
baik. Peningkatan penekanan pada proses informasi di dalam pekerjaannya mungkin
mempertinggi kecakapan intelektual individu.

3
Fitri Fitriani & Maemonah, Perkembangan teori Vygotsky dan implikasi dalam pembelajaran matematika di
MIS Raja Desa Ciamis, Vol 11 no 1 (Jurnal Pendidikan Sekolah Dasar, 2022) hal 37-38
 Perkembangan Psikis dan Intelektual
Kemerosotan intelektual pada umumnya merupakan sesuatu yang tidak dapat
dihindarkan, disebabkan berbagai faktor, seperti penyakit, kecemasan atau depresi.
Tatapi kemampuan intelektual tersebut pada dasarnya dapat dipertahankan. Yaitu
dengan menyediakan lingkungan yang dapat merangsang ataupun melatih ketrampilan
intelektual mereka.

 Perkembangan Emosional
Sejalan dengan bertambahnya usia, terjadinya gangguan fungsional, keadaan depresi
dan ketakutan akan mengakibatkan semakin sulit melakukan penyelesaian suatu
masalah. Sehingga yang masa lalunya sulit dalam menyesuaikan diri cenderung
menjadi semakin sulit penyesuaian diri pada masa-masa selanjutnya. Yang dimaksud
dengan penyesuaian diri adalah kemampuan seseorang untuk menghadapi tekanan
akibat perubahan fisik, maupun sosial psikologis yang dialaminya.

 Perubahan Dalam Peran Sosial di Masyarakat


Dengan semakin bertambahnya usia seseorang secara berangsur-angsur ia mulai
melepaskan diri dari kehidupan sosialnya karena berbagai keterbatasan yang
dimilikinya. Keadaan ini mengakibatkan interaksi sosial menurun, baik secara
kualitas maupun kuantitasnya sehingga hal ini secara perlahan mengakibatkan
terjadinya kehilangan dalam berbagai hal yaitu: kehilangan peran ditengah
masyarakat, hambatan kontak fisik dan berkurangnya komitmen.4

D. Karakteristik Perkembangan Kognitif Dewasa Madya


Terdapat kurang lebih terdapat 9 karakteristik yang ada pada periode dewasa madya,
diantaranya adalah:

1. Masa yang ditakuti


Usia madya merupakan periode yang sangat ditakuti, karna pada periode ini
merupsakan periode yang paling dekat dengan periode dewasa akhir atau masa tua,
dimana pada periode tersebut dipercaya oleh banyak orang tradisional tentang
kerusakan mental dan fisik yang didugadisertai dengan berhentinya proses reproduksi.

4
Kayyis Fitri Akhiri, Psikologi Perkembangan Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan, Yogyakarta, penebar
media pustaka,2019, hal142-148.
2. Masa trasisi
Seperti halnya dengan masa remaja, masa dewasa madya juga merupakan
masa trasisi antara masa dewasa awal menuju masa dewasa akhir. Pada masa ini juga
bisa disebut sebagai masa menopause, yang ditandai dengan rasa mual, letih, panas,
serta denyut jantung yang berdetak semakin kencang.5
3. Masa stress
Penyesuaian pola hidup yang berubah akibat berbagai perubahan fisik yang
membuat kerusakan nomeostatis fisik dan psikologis, dan membawa ke masa stress.
Stress pada periode dewasa madya sendiri dapat dikategorikan pada 4 bagian, yaitu:
a. Stress somatic, stress yang disebabkan karena keadaan jasmani yang menunjukkan
usia madya.
b. Stess budaya, yaitu stress yang disebabkan karena penempatan nilai yang tinggi
pada masa muda, perkasa, dan kesuksesan oleh sekelompok pada budaya tertentu.
c. Stress ekonomi, yaitu stress yang disebabkan karena beban keuangan untuk
pendidikan anak, dan untuk biaya keluarga, serta kebutuhan lainnya.
d. Stress psikologis, yaitu stress yang disebabkan oleh beberapa faktor, seperti
dampak dari meninggalnya keluarga maupun orang terdekat, kebosanan terhadap
perkawinan, atau karena hilangnya masa muda.6
4. Masa berbahaya
Disebut berbahaya karena pada masa ini merupakan suatu masa dimana
seseorang mengalami kesusahan fisik, karna akibat dari terlalu banyak bekerja, rasa
cemas berlebih yang dapat menimbulkan berbagai hal negatif, serta kurang
memperhatikan kehidupannya.
5. Masa canggung
Pada masa ini seseorang bukan ‘muda’ lagi, tapi bukan juga ‘tua’. Pada
sebagian orang mereka ingin tetap terlihat muda, dengan melakukan berbagai cara,
seperti pemilihan busana, memakai kosmetik dsb. Dan dari hal tersebut terkadang
membuat seseorang terkadang berlebihan dalam berbusana maupun berdandan,
sehingga menyebabkan mereka terlihat kaku/canggung.
6. Masa berprestasi

5
Hurlock, Elizabeth B. (2007). Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan edisi
kelima. Jakarta: PT Erlangga
6
Hurlock, E. B. (1999). Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Ruang Kehidupan. Edisi 5.
Jakarta: Erlangga.
Pada masa ini merupakan masa kemapanan karir yang telah dirintis pada masa
sebelumnya. Menjadi masa kesuksesan apabila mereka memiliki kekuatan untuk
berhasil dan meraih puncak, sehingga pada masa madya tinggal menikmati hasil dari
masa kerja.
7. Masa evaluasi
Pada umumya masa ini merupakan masa seseorang mencapai puncak
prestasinya, jadi sangat logis jika pada masa ini juga merupakan saat yang tepat untuk
mengevaluasi prestasi tersebut berdasarkan aspirasi dan harapan-harapan orang lain,
khususnya orang-orang terdekat.
8. Masa sepi
Masa ini juga biasa disebut sebagai masa empty nest. Karena pada masa ini
seorang anak akan meninggalkan keluargannya dan mulai belajar hidup mandiri,
Karen pada masa ini umumnya seorang anak yang mulai menginjak masa remaja atau
dewasa awal akan mulai bekerja dan menikah, Dan dari hal tersebut akan membuat
kehidupan keluarga menjadi jenuh dan kurang bermakna.
9. Masa jenuh
Biasanya masa ini dialami oleh seseorang kurang lebih pada usia 40 akhir,
karena pada masa ini orang tua akan mulai kehilangan beberapa tugas, seperti
mengurus rumah, merawat anak, sehingga orang tua akan merasa jenuh karena
hidupnya mulai monoton dan tidak bervariasi.

E. Fase-fase perkembangan kognitif dewasa awal

Pada tahap perkembangan manusia memiliki fase yang cukup panjang. Dalam fase
perkembangan kognitif masa dewasa Madya, perubahan yang dialami sejalan dengan proses
menua yang alami, serta penyesuaian diri secara mandiri terhadap kehidupan dan harapan
sosial. Pada masa kognitif dewasa Madya ini, memiliki fase untuk lebih memperluas
keterlibatan dan lebih tanggung jawab dalam konteks pribadi dan sosial seperti membantu
generasi berikutnya menjadi individu yang mampu atau berkompeten, dewasa dan mencapai
serta mempertahankan kepuasan dalam berkarir.7

Dalam perkembangan kognitif dewasa Madya memiliki 3 pembahasan diantaranya:

1. Intelegensi
7
Saparinah Sadli. Berbeda tetapi setara: pemikiran tentang kajian perempuan. (Jakarta: PT. Kompas Media
Nusantara, 2010.) hlm.123.
Membahas dari segi pendekatan pemrosesan informasi. Pada masa dewasa madya,
kecepatan untuk memproses informasi baru telah mengalami penurunan meskipun
tidak drastis.

2. Memori

Pada masa dewasa tengah atau madya kapasitas memori atau working memory akan
berkurang, berhubung dengan mengingat hal baru, belajar hal baru. Untuk itu pada
masa dewasa ini membutuhkan strategi yang lebih efektif.

3. Keahlian

Pada masa dewasa madya kemampuan yang dimiliki terlihat meningkat. Karena
adanya repetisi (pengulangan) yang banyak untuk suatu keahlian tertentu. Sehingga ia
menjadi mahir di bidang tersebut.

4. Kemampuan memecahkan masalah yang praktis

kemampuan problem solving (sebuah kemampuan untuk mencari solusi) meningkat di


usia ini, Hal ini berkaitan dengan banyaknya pengalaman praktis yang mereka miliki.
Banyaknya pengalaman, akan membuat seorang individu lebih efektif dalam
melakukan suatu hal.

Dikemukakan oleh Santrock (2011). Perkembangan kognitif pada masa dewasa ini memiliki
beberapa masalah diantaranya yaitu

1. Perhatian

Perhatian ini mengacu pada kemampuan untuk berkonsentrasi dan fokus. terhadap
rangsangan tertentu. Orang lanjut usia mengalami penurunan kemampuan dalam
memperhatikan, baik perhatian selektif maupun perhatian terbagi. Perhatian terfokus
adalah kemampuan untuk fokus pada informasi tertentu di lingkungan sambil
mengabaikan informasi yang tidak relevan sedangkan perhatian terbagi adalah
kemampuan untuk fokus pada beberapa tugas secara bersamaan (Harada, et al., 2013).

2. Memori

Dalam masalah memori ini ingatan jangka panjang tidak mengalami perubahan, tetapi
ingatan jangka pendek mengalami penurunan (Nugroho, 2015).

3. Bahasa
Keterampilan bahasa secara keseluruhan tetap utuh, kosa kata tetap stabil dan
kemampuan untuk melihat objek umum dan menamainya tetap sama hingga usia 70
tahun dan kemudian menurun. Kemampuan untuk melakukan pencarian kata dan
menghasilkan kata untuk tujuan tertentu pada masa ini seringkali menurun seiring
bertambahnya usia.

4. IQ

Menurun dalam penampilan, persepsi dan keterampilan psikomotorik, tetapi informasi


terkait IQ matematika dan keterampilan verbal tidak berubah. Menurunnya salah satu
fungsi intelektual dapat mempengaruhi kemampuan mengingat. memecahkan masalah
dan kecepatan memberikan tanggapan yang tidak fokus

5. Pengambilan keputusan

Pengambilan keputusan cukup terpelihara baik, meskipun lambat.

6. Pemahaman

Mengalami penurunan dalam memahami sesuatu, hal ini karena terjadi penurunan
konsentrasi dan pendengaran.

7. Pemecahan masalah

Terjadi penurunan dalam memecahkan masalah seiring dengan penurunan fungsi


sensori sehingga proses pemecahan masalah berjalan lambat.

8. Pembelajaran

Lansia akan mengalami penurunan dalam mempelajari hal yang baru. 8

Tugas-Tugas Perkembangan Usia Madya


ini meliputi untuk mau melakukan penerimaan akan dan penyesuaian dengan
berbagai perubahan fisik yang normal terjadi pada usia madya.

8
Rycco Darmareja. Dkk. Dasar-Dasar Keperawatan: Konsep untuk Mahasiswa Keperawatan.
(Jakarta: Yayasan Kita Menulis, 2021). hlm. 133-134
1. Perubahan dalam Penampilan.
Penampilan seseorang memegang peranan penting terutama dalam penilaian sosial,
sambutan sosial, dan kepemimpinan. Mereka yang berusia madya, memberontak terhadap
penilaian status tersebut yang mereka takuti ketika penampilan mereka menurun.
2. Perubahan dalam Kemampuan Indera.
Perubahan yang paling nampak dan merepotkan terdapat pada mata dan telinga.
Perubahan fungsional dan generative pada mata berakibat mengecilnya bundaran kecil pada
anak mata, mengurangnya ketajaman mata akhirnya cenderung menjadi glukoma, katarak,
dan tumor. Kebanyakan orang berusia madya menderita presbiopi atau kesulitan melihat
sesuatu dari jarak jauh.
3. Perubahan dalam Keberfungsian Fisiologis.
Perubahan ini, sebagian besar bagian tubuh, langsung atau tidak langsung diakibatkan
perubahan jaringan tubuh.
4. Perubahan Seksual.
Wanita memasuki masa menopause, dimana masa menstruasi berhenti, dan mereka
kehilangan kemampuan memelihara anak. Sedangkan pria mengalami masa klimaterik.

Permasalahan pada Masa Dewasa Madya

Permasalahan yang terjadi pada masa dewasa madya tidak semata-mata terjadi begitu saja,
permasalahan yang terjadi karna adanya kelemahan yang terjadi pada perkembangan dan
karakteristik yang terjadi pada masa dewasa madya sehingga menimbulkan suatu masalah.
yang harus hadapi oleh individu pada tahap ini.

- Permasalahan pada Masa Perkembangan.


Fisik dab karakteristik perubahan fisik tersebut terlihat jelas kelemahan atau menununya
penampilan pada usia paruh baya ini, hal ini banyak individu pada usia tersebut berusaha
keras agar terlihat lebih muda, seperti melakukan bedah kosmetik, mengecat rambut,
mengenakan wig. dan mengkonsumsi jumlah besar vitamin yang diperuntukan bagi usia
paruh baya ini, dimana hal ini mencerminkan keinginan untuk mengendalikan proses penuaan
dan merupakan permasalahan yang terjadi di usia madya.
- Permasalahan pada Perkembangan Kognitif
Pada masa dewasa madya individu akan mulai mengalami permasalahan penurunan momori
dimana kapasitas memori yang sudah dipenuhi dengan memori pada masa sebelumnya,
namun kemampuan memori ini dapat teroragnisir jika menggunakan pemilahan informasi
yang secara efektif dilakukan.
- Permasalahan pada Perkembangan Sosio Emosi
Pria tengah baya mulai memikirkan hubungan yang telah hilang selama mengejar karir, kini
saatnya ia mulai memikirkan anak-anak. Sedangkan bagi wanita ini saatnya untuk
menyibukkan dirinya di luar rumah. Sekian tahun telah membesarkan anak-anak, sekarang ia
siap menghadapi tantangan baru di luar rumah.

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan

Pada umumnya usia madya atau usia setengah baya dipandang sebagai masa usia
antara 40 – 60 tahun. Masa tersebut pada akhirnya akan ditandai oleh perubahan jasmani dan
mental. Pada usia 60 tahun biasanya terjadi penurunan kekuatan fisik, sering pula diikuti oleh
penurunan daya ingat.
Piaget berpandangan bahwa perkembangan kognitif merupakan suatu proses genetik,
yaitu suatu proses yang didasarkan atas mekanisme biologis perkembangan sistem syaraf.
Dengan makin bertambahnya umur seseorang, maka makin komplekslah susunan sel
syarafnya dan makin meningkat pula kemampuannya.
Tokoh-tokoh yang membahas tentang kognitif pada masa madya ini yaitu Jean Piaget
dan Vygotsky. Menurut Piaget jika dilihat dari segi perkembangan kognitif, masa dewasa
madya berada pada tahap operasional formal. Pada tahap ini perkembangan intelektual
dewasa sudah mencapai titik akhir puncaknya. Individu dewasa madya dituntut untuk dapat
berpikir secara logis dan idealis.
Ciri-ciri perkembangan kognitif dewasa madya yaitu Kecepatan memproses informasi
mengalami penurunan. Meskipun kecepatan tersebut perlahan-lahan menurun, namun
terdapat variasi individual di dalam kecakapan ini. Pendidikan, pekerjaan.
Karakteristik perkembangan kognitif dewasa madya yang pertama ada masa yang
ditakuti, kedua masa trasisi, ketiga masa stress, keempat masa berbahaya, kelima masa
canggung, keenam masa berprestasi, ketujuh masa evaluasi, kedelapan masa sepi, kesembilan
masa jenuh.
Lalu ada lagi fase-fase perkembangan kognitif dewasa madya yaitu intelegensi,
memori, keahlian, kemampuan memecahkan masalah lalu masalah yang terjadi di
perkembangan kognitif madya ini ada masalah perhatian, memori, bahasa, Iq, pengambilan
keputusan, pemahaman, pemecahan masalah dan pembelajaran.
Adapun tugas tugas perkembangan usia madya ada perubahan dalam penampilan,
perubahan dalam kemampuan indera, perubahan fisiologis, dan perubahan sosialnya.
Permasalahan yang terjadi pada masa dewasa madya tidak semata-mata terjadi begitu saja,
permasalahan yang terjadi karna adanya kelemahan yang terjadi pada perkembangan dan
karakteristik yang terjadi pada masa dewasa madya sehingga menimbulkan suatu masalah.
yang harus hadapi oleh individu pada tahap ini.

Saran

Demikianlah makalah yang dapat kami paparkan yang berisi tentang materi diatas
yang menjadi pokok pembahasan, tentunya dalam makalah ini masih sangat banyak
kekurangannya karena terbatasnya pengetahuan dan rujukan atau referensi yang berhubungan
dengan makalah ini. Dari kami sangat berharap bisa memberikan kritik dan sarannya yang
dapat membangun demi kesempurnaan makalah ini.

DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Shokibul. “Perkembangan kognitif manusia dalam perspektif psikologi dan islam”.
Tadarus Jurnal pendidkan Islam Vol 1 (2016) : hal 51-52.
Akhiri Fitri Kayyis, 2019, Perkembangan Pendekatan Sepanjang Rentang kehidupan,
Yogyakarta, Penebar media pustaka.
B, E, Hurlock. “Psikologi perkembangan : suatu pendekatan sepanjang ruang kehidupan”.
Erlangga Edisi 5. (1999-2007).
Darmareja. Rycco, Dkk. “Dasar-dasar keperawatan : konsep untuk mahasiswa keperawatan”.
Yayasan kita menulis. (2021) : hal 133-134.
Maemonah & Fitri, Fitriani. “Perkembangan teori vygotsky dan implikasi dalam
pembelajaran matematika di MIS raja desa ciamis”. Jurnal pendidikan sekolah dasar
vol 11 no 1. (2022) : hal 37-38.
Marinda, Leny. “Teori perkembangan kognitif Jean Piaget dan problematikanya pada anak
usia sekolah dasar”. Jurnal kajian perempuan dan keislaman Vol 13 no 1. (2020) : hal
120-121.
Papilia E. Diane, dkk, 2008. Human Development. Jakarta: Prenada Media Group.
Sadli, Saparinah. “Berbeda tetapi setara : pemikiran tentang kajian perempuan”. PT Kompas
media nusantara. (2010) hal : 123.
Santrock J.W. 2002. Perkembangan Masa Hidup. Jakarta: Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai