DISUSUN OLEH:
UNIVERSITAS TADULAKO
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan karunianya,
akhirnya kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Makalah ini diharapakan dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca
pada umumnya. Kami menyadari dalam penyususnan makalah ini jauh dari kata sempurna
maka dari itu kami mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak yang sifatnya membangun,
yang dapat membuat makalah ini menjadi sempurna dimasa yang akan datang
Kelompok v
DAFTAR ISI
A. Latar Belakang................................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah ............................................................................................. 4
C. Tujan ................................................................................................................. 4
A. Kesimpulan........................................................................................................ 11
B. Saran ................................................................................................................. 11
Daftar pustaka............................................................................................................ 12
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Belajar merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh seseorang atau
sekelompok orang dengan maksud untuk memperoleh ilmu pengetahuan serta untuk
mmeningkatakan keterampilan yang dimiliki seseorang, kegiatan belajar dapat
dilakukan saja misalnya di perpustakaan, sekolah maupun di tempat tempat terbuka
lainnya.
Kegiatan belajar harus berlandaskan pada teori-teori dan prinsip-pprinsip belajar
agar bisa mencapai tujuan dari belajar tersebut. Teori belajar membahas dan
menjelaskan bagaimana individu belajar dengan maksud memperoleh pengetahuan,
keterampilan, sikap dan nilai dari suatu proses pembelajaran. Teori-teori belajar dapat
digunakan sebagai landasan untuk menciptakan suatu proses atau kegiatan
pembelajaran yang ingin dicapai oleh seorang guru khususnya dan oleh masyarakat luas
pada umumnya salah satunya teori belajar kognitif yang akan dibahas pada makalah ini
B. Rumusan masalah
1. Apa yang dimaksud dengan teori belajar kognitif?
2. Siapa tokoh yang berperan dalam teori belajar kognitif?
3. Apa saja aplikasi teori belajar kognitif dalam kegiatan pembelajaran
C. Tujuan
1. Dengan adanya makalah mengenai ini kami berharap akan bisa memberi
pengetahuan bagi pembaca mengenai teori belajar kognitif
2. Mampu menjadikan pedoman dalam pengaplikasian
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Belajar Menurut Teori Kognitif
Istilah “cognitive” berasal dari kata cognition artinya adalah pengertian,
mengerti. Pengertian yang luasnya cognition (kognisi) adalah perolehan penataan, dan
penggunaan pengetahuan. Dalam perkembangan selanjutnya, kemudian istilah kognitif
ini menjadi populer sebagai salah satu wilayah psikologi manusia atau satu konsep
umum yang mencakup semua bentuk pengenalan yang meliputi setiap perilaku mental
yang berhubungan dengan masalah pemahaman, memperhatikan, memberikan
menyangka, pertimbangan, pengelolaan informasi,pemecahan masalah, pertimbanagan,
membayangkan, memperkirakan, berpikir dan keyakinan termasuk kejiwaan yang
berpusat di otak ini juga berhubungan dengan konasi (kehendak) dan afeksi (perasan)
yang bertalian dengan rasa. Menurut para ahli jiwa aliran kognitifis, tingkah laku
seseorang itu senantiasa di dasarkan pada kognisi, yaitu tindakan mengenal atau
memeikirkan sesuatu dimana tingkah laku itu terjadi.
Teori kognitif lebih mementingkan proses belajar dari pada hasil belajarnnya.
Teori ini mengatakannbahwa belajar tidak sekedar melibatkan hubungan antara
stimulus dan respoan, melainkan tingkah laku seseorang di tentukan oleh presepsi serta
pemahamannya tentang situasai yang berhubungan dengan tujuan belajarnnya. Teori
kogniotif juga menekankan bahwa bagian-bagian dari suatu situasi saling berhubungan
dengan seluruh konteks situasi tersebut..
Teori ini berpandangan bahwa belajar merupakan suatu proses internal yang
mencakup ingatan, pengelolana informasi, emosi dan aspek-aspek jiwa lainnya. Pada
dasrnya belajar adalah suatu proses usaha yang melibatkan aktivitas mental yang terjadi
dalam diri manusia sebagia akibat dari prose interaksi aktif denagn lingkungannya untuk
memperoleh suatu perubahan dalam bentuk pengetahuan, tingkah laku, keterampilan
dan nilai sikap yang bersifat relative dan bebekas. Teori belajar kognitf lebih
menekankan pada belajar merupakan suatu prose yang terjadi pada akal pikiran
manusia. Bealjar melibatkan proses berfikir yang sangat kompleks
Materi yang secara potensisal bermakna dan dipilih oleh guru dan harus
sesuai dengan tingkat perkembanagan dan pengetahuan masa lalu peserta
didik
Diberikan dalam situasi belajar yang bermakna, faktor motivasional
memegang peranan peranan penting dalam hal ini, sebab peserta didik tidak
akan mengasimilasikan materi baru tersebut apabila mereka tidak
mempunyai keinginan dan pengetahuan bagiamana merlakukannya.
Sehjingga hal ini perlu diatur oleh guru, agar materi tidak dipelajari secara
hafalan
Berdasarkan uraian diatas maka bermakana menurut Ausubel adalah suatu proses
belajar dimaan peserta didik dapat menghubungkan informasi baru dengamn ilmu
penegetahuan yang sudah dimilikinya dan agar pemebelajaran bermakana,
diperoleh dua hal yakni pilihan materi yang bermakna sesuai dengan tingkat
pemahaman dan pengetahuan yang dimiliki siswa dan situasi belajar yang
bermakna yang dipengaruhi motivasi. Dengan demikian kunci keberhasilan belajar
terletak pada kebermaknaan bahan ajar yang diterima atau diplajari oleh sisiwa.
Ketiga tokoh aliran kognitif di atas secara umum memiliki pandangan yang sama yaitu
mementingkan keterlibatan siswa secra aktif dalam belajar. Menurut piaget, hanya
dengan mengaktifkan siswa secara optimal maka proses asimilasi dan akomodasi
pengetahuan dan penga laman dapat terjadi dengan baik. Sementara itu, Bruner lebih
banyak memeberikan kebebsan kepada siswa untuk belajar sendiri melalui aktivitas
menemukan (discovery). Cara demikian akan mengarahkan siswa untuk belajar induktif,
yang menuntut banyak dilakukan pengulanagn. Berbeda dengan Bruner, Ausubel lebih
mementingkan struktur disiplin ilmu. Dalam proses belajar lebih banyak menekankan
pada cara berfikir deduktif.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Teori belajkar kognitif lenbih menekankan bahwa perilaku seseorang ditentukan
oleh presepsi serta pemahamannya tentang situasi yang berhubungan dengan tujuan
belajarnya. Teori ini lebih mementingkan proses belajar daripada hasil belajar. Tokoh
dari teori belajar kognitif menurut piaget, hanya dengan mengaktifkan siswa secara
optimal maka proses asimilasi dan akomodasi pengetahuan dan pengalaman dapat
terjadi dengan baik, sementara bruner lebih banyak memberikan kebebasan kepada
siswa untuk belajar sendiri melalui aktivitas menemukan, dan ausubel lebih
memnitingfkan struktur disiplin ilmu.
B. Saran
Teori belajar kognitif hendaknya digunakan sebagai landasan atau dasar yang harus
dipahami oleh guru ataupun calon guru pada khususnnya dan pada masyarakat pada
umumnya agar apa yang di pelajari dapat digunakan dalam kegiatan belajar dan
pembelajaran.
Daftar pustaka
http://aristwn.staff.iainsalatiga.ac.id/wp-content/uploads/sites/3/2014/09/Teori-Belajar-
Kognitif.pdf