Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

LANDASAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN TEORI KOGNITIF

Disusun untuk Memenuhi Tugas Landasan Pendidikan

Dosen Pengampu: Eko Yulianto, S.Pd., M.Pd.

Disusun Oleh:

Amelia Novi Ardani 222151045


Arif Rahman 222151061
Diana Nurhalisa 222151069
Rayhan Adam 222151076

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SILIWANGI

KOTA TASIKMALAYA

2022
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarokatuh

Puji dan syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena atas
berkat rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah “Landasan
Psikologis Pendidikan” tepat pada waktunya. Tidak lupa sholawat beserta salam,
semoga selalu tercurah limpahkan kepada nabi kita tercinta Nabi Muhammad
SAW. kepada keluarganya, sahabatnya, tabiin dan tabiatnya dan semoga sampai
kepada kita selaku umatnya.
Dalam penyusunan makalah ini, kami tidak berjalan sendiri tanpa dibantu
oleh beberapa pihak yang membawa kami mendapatkan jalan kemudahan dalam
menyelesaikan makalah ini. Oleh karena itu, kami sampaikan terima kasih banyak
kepada semua pihak yang telah membantu.
Makalah dengan judul “Landasan Psikologis Pendidikan” ini disusun
sebagai bahan pembelajaran bagi semua. Kami menyadari sepenuhnya makalah
ini masih sangat jauh dari sempurna serta banyak sekali kesalahan. Maka, kami
memohon maaf atas hal tersebut serta mengharapkan adanya kritik dan saran
pembaca sehingga dapat menjadi bahan refleksi diri bagi kami melakukan yang
lebih baik lagi.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarokatuh

Tasikmalaya, 21 Oktober 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii
BAB I..............................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
A. Latar Belakang........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................................2
C. Batasan Masalah....................................................................................................2
D. Tujuan Penulisan....................................................................................................2
BAB II.............................................................................................................................3
PEMBAHASAN...............................................................................................................3
A. Pengertian Teori Belajar Kognitif............................................................................3
B. Teori Belajar Kognitif menurut Jean Piaget............................................................4
C. Teori Belajar Kognitif menurut David Ausubel.......................................................6
BAB III............................................................................................................................8
PENUTUP.......................................................................................................................8
A. Kesimpulan.............................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................10

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. A. Latar Belakang
Pada dasarnya pendidikan merupakan suatu usaha sadar yang
dilakukan dengan proses mendidik, yakni proses dalam rangka
mempengaruhi peserta didik agar mampu menyesuaikan diri sebaik
mungkin dalam lingkungannya sehingga akan menimbulkan perubahan
dalam dirinya, Pendidikan dilakukan dalam bentuk pembimbingan,
pengajaran, dan atau pelatihan. Dimana setiap orang berhak mendapatkan
pendidikan yang layak. Jadi pendidikan merupakan kebutuhan pokok yang
tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia. Dalam proses pendidikan,
belajar merupakan salah satu bagian yang tak terpisahkan. Dimana belajar
merupakan suatu proses perubahan perilaku dan pola pikir yang dialami
oleh seseorang, misalnya dari sesuatu hal yang tidak bisa menjadi bisa,
dari tidak tau menjadi tau. Selama proses belajar manusia pasti tak luput
dari kesalahan. Untuk itu perlu adanya teori-teori belajar yang tepat yang
diterapkan dalam proses pembelajaran agar tujuan pembelajaran yang
diinginkan bisa tercapai dengan maksimal.
Teori-teori pembelajaran berpedoman pada prinsip-prinsip
pembelajaran yang dihasilkan daripada kajian-kajian ahli psikologi
pendidikan. Teori ini merupakan azas untuk para pendidik agar dapat
memahami tentang cara peserta didik belajar. Selain itu, dengan adanya
pengetahuan yang menyeluruh tentang teori ini pendidik diharapkan agar
mampu menghubungkan prinsip dan hukum pembelajaran dengan kaidah
dan teknik pembelajaran yang akan digunakan.
Berdasarkan pemaparan diatas, dalam makalah ini penulis akan
membahas mengenai “Teori Belajar Kognitif dalam Pembelajaran dari
Jean Peaget dan David Ausubel”. Teori belajar kognitif ini lebih
menekankan pada belajar merupakan suatu proses belajar yang terjadi

1
dalam akal pikiran manusia atau gagasan manusia bahwa bagian-bagian
suatu situasi saling berhubungan dalam konteks situasi secara keseluruhan.
Jadi belajar melibatkan proses berfikir yang kompleks dan mementingkan
proses belajar.

B. B. Rumusan Masalah
Dalam makalah ini penulis akan membahas tentang:
1. Bagaimana Teori belajar Kognitif dalam pembelajaran Jean Piaget?
2. Bagaimana Teori belajar Kognitif dalam pembelajaran David Ausubel?
3. Seperti apa perbedaan dan ciri khas dari Teori kognitif Jean Piaget dan
David Ausubel?

C. C. Batasan Masalah
Makalah ini membahas tentang Landasan psikologis pendidikan,
salah satunya yaitu teori kognitif. Pembahasan teori kognitif yang di bahas
disini yaitu menurut pendapat Jean Piaget dan David Ausubel, serta
menentukan perbedaan-perbedaan dari keduanya.

D. D. Tujuan Penulisan
Tujuan penulis membahas mengenai bangun datar adalah sebagai
berikut:
1. Memenuhi Tugas Mata kuliah Landasan Pendidikan
2. Memberi wawasan tentang Landasan psikologi pendidikan Khususnya
teori belajar kognitif dari Jean Piaget dan David Ausubel.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Teori Belajar Kognitif


Belajar merupakan suatu proses usaha sadar yang dilakukan oleh
individu untuk suatu perubahan sikap dan perilaku dari tidak tahu menjadi
tahu, dari tidak memiliki sikap menjadi bersikap benar, dari tidak terampil
menjadi terampil melakukan sesuatu. Belajar dapat diartikan sebagai
aktifitas mental atau ( psikhis ) yang terjadi karena adanya interaksi aktif
antara individu dengan lingkungannya yang menghasilkan perubahan-
perubahan yang bersifat relatif tetap dalam aspek-aspek : kognitif, afektif
dan psikomotor “Taxonomi Bloom” .Perubahan tersebut dapat berubah
sesuatu yang sama sekali baru atau penyempurnaan/peningkatan dari hasil
belajar yang telah diperoleh sebelumnya.
Dikutip dari (Wicaksana, 2016, p. 1)

Belajar merupakan salah satu kebutuhan hidup manusia yang


penting, dalam upaya mempertahankan hidup dan mengembangkan diri.
Melalui belajar seseorang dapat memahami sesuatu konsep yang baru, dan
atau mengalami perubahan tingkah laku, sikap, dan ketrampilan. Menurut
Syaiful dan Aswan (2014:5) “Belajar adalah perubahan prilaku berkat
pengalaman dan latihan. Artinya adalah perubahan tingkah laku, baik yang
menyangkut pengetahuan, keterampilan maupun sikap, bahkan meliputi
segenap aspek organisme atau pribadi”. oleh pengalaman dan berdampak
relatif permanen”.

Berdasarkan pengertian belajar di atas, dapat disimpulkan bahwa


pada dasarnya belajar merupakan suatu proses perubahan perilaku dan
pola pikir baik yang berupa pengetahuan pemahaman, ketrampilan dan
nilai sikap, dimana perubahan- perubahan yang dialami bersifat relatif
permanen atau jangka panjang yang merupakan hasil dari pengalaman
hidup manusia dalam berinteraksi dengan lingkungan.

3
Sedangkan pengertian Teori belajar adalah suatu teori yang di
dalamnya terdapat tata cara pengaplikasian kegiatan belajar mengajar
antara guru dan siswa, perancangan metode pembelajaran yang akan
dilaksanakan di kelas maupun di luar kelas. Adapun pengertian dari belajar
menurut Ernest R. Hilgard adalah kegiatan atau proses yang dilakukan
secara sengaja dan menimbulkan perubahan atas keadaan sebelumnya.

Teori belajar merupakan gabungan prinsip yang saling


berhubungan dan penjelasan atas sejumlah fakta serta penemuan yang
berkaitan dengan peristiwa belajar. Penggunaan teori belajar dengan
langkah-langkah pengembangan yang benar dan pilihan materi pelajaran
serta penggunaan unsur desain pesan yang baik dapat memberikan
kemudahan kepada siswa dalam memahami sesuatu yang dipelajari.
Dikutip dari(Miguel et al., 1992, p. 64)

Dapat disimpulkan bahwa teori belajar merupakan suatu upaya


yang dilakukan seseorang untuk membantu dalam memahami pada saat
proses pembelajaran. Jadi, teori belajar merupakan proses dimana dalam
proses belajar menghasilkan pengajaran yang baik, manjemen yang baik
dengan menggunakan teori belajar yang relevan, sesuai dan disukai
sehingga tujuan belajar yang diinginkan bisa tercapai.

Kemudian pengertian Teori belajar kognitif adalah teori belajar


yang lebih mementingkan proses belajar dari pada hasil belajarnya. Tokoh-
tokoh Kognitivisme yaitu Jean Piaget, Jarome Bruner, Ausebel dan Robert
M. Gagne. Piaget dalam Lefudin (2017) menyebutkan kalau teori Belajar
Kognitif adalah teori yang menjelaskan bagaimana faktor internal dan
eksternal mempengaruhi proses mental individu untuk melengkapi
pembelajaran. Teori Belajar Kognitif berfokus pada penggunaan unsur
kognitif dalam proses belajar.

Teori belajar kognitif merupakan suatu teori belajar yang lebih


mementingkan proses belajar dari pada hasil belajar itu sendiri. Menurut
teori ini, ilmu pengetahuan dibangun dalam diri seorang individu melalui

4
proses interaksi yang berkesinambungan dengan lingkungan (Margaret
Bell, 1991). Proses ini tidak berjalan terpatah-patah, terpisah-pisah, tetapi
melalui proses yang mengalir, bersambung-sambung, menyeluruh. Ibarat
seseorang yang memainkan musik, orang ini tidak ―memahami‖ not-not
balok yang terpampang di partitur sebagai informasi yang saling lepas
berdiri sendiri, tetapi sebagai satu kesatuan yang secara utuh masuk ke
pikiran dan perasaannya. Seperti juga ketika anda membaca tulisan ini,
bukan alfabet-alfabet yang terpisah-pisah yang dapat diresap dan dikunyah
dalam pikiran, tetapi adalah kata, kalimat, paragraf yang kesemuanya itu
jadi satu, mengalir, menyerbu secara total bersamaan. Dalam praktik, teori
ini antara lain terwujud dalam ―tahap-tahap perkembangan‖ yang
diusulkan oleh Jean Piaget, ―belajar bermakna‖ nya Ausubel, dan
―belajar penemuan secara bebas‖ (free descovery learning) oleh Jerome
Bruner. Dikutip dari(Ratnawati, 2016, p. 14)

Sehingga dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya belajar adalah


suatu proses usaha yang melibatkan aktivitas mental yang terjadi dalam
diri manusia sebagai akibat dari proses interaksi aktif dengan
lingkungannya untuk memperoleh suatu perubahan dalam bentuk
pengetahuan, pemahaman, tingkah laku, ketrampilan dan nilai sikap yang
bersifat relatif dan berbekas.

B. Teori Belajar Kognitif menurut Jean Piaget


“Kunci utama teori Piaget yang harus diketahui guru matematika
yaitu bahwasannya perkembangan kognitif seorang siswa bergantung
kepada seberapa jauh si siswa itu dapat memanipulasi dan aktif
berinteraksi dengan lingkungannya, dalam arti bagaimana ia mengaitkan
antara pengetahuan yang telah dimiliki dengan pengalaman barunya.
Menurut Piaget, ada tiga aspek pada perkembangan kognitif seseorang,
yaitu: struktur, isi, dan fungsi kognitif.
Struktur kognitif, skema atau skemata (schema) menurut Piaget,
merupakan organisasi mental yang terbentuk pada saat seseorang
berinteraksi dengan lingkungannya. Isi kognitif merupakan pola tingkah

5
laku seseorang yang tercermin pada saat ia merespon berbagai masalah,
sedangkan fungsi kognitif merupakan cara yang digunakan seseorang
untuk mengembangkan tingkat intelektualnya, yang terdiri atas organisasi
dan adaptasi. Dua proses yang termasuk adaptasi adalah asimilasi dan
akomodasi.”
Dikutip dari (Shadiq, 2011, pp. 26–27)
Piaget merupakan salah satu tokoh yang disebut sebagai pelopor
dari aliran konstruktivisme. Menurut Piaget sebagaimana dikutip dari
Darnawati (2019) terdapat empat tahap perkembangan individu dalam
memahami dunia. Tahap-tahap perkembangan tersebut diantaranya tahap
sensorimotor, pra operasional, operasional konkrit, dan operasional
formal.menurut teori ini, seorang anak akan terlibat aktif dalam
mendapatkan suatu informasi dan membangun pengetahuannya sesuai
dengan tahap-tahap perkembangannya.

Dikutip dari (Fariz & Dewi, 2022, p. 307)

Jean Piaget adalah kontributor kunci lain untuk psikologi dengan


penekanannya pada pertumbuhan dan perkembangan kognitif. Bagi Piaget,
pengetahuan diciptakan melalui hubungan yang dinamis dan berkembang
antara struktur internal, proses kognitif, dan lingkungan (Mayer, 1981).
Individu berinteraksi dengan dunia mereka dengan terus-menerus
mengumpulkan dan mengatur informasi. Saat seseorang berkembang dan
belajar, hubungannya dengan objek lingkungan mengalami fluktuasi dan
transformasi yang konsisten; individu tidak dapat, bagaimanapun, ia
terpisah dari objek-objek ini (Bell-Gredler, 1986).

Dikutip dari (Grider, 1993, pp. 9–10)

Piaget tidak tertarik pada apakah jawaban seorang anak itu benar
atau salah, tetapi lebih pada proses penalaran yang mendasari jawaban itu
—logika di balik jawabannya. Dia menghabiskan sisa hidupnya
mempelajari perkembangan intelektual anak-anak. Teorinya terus
berkembang sepanjang hidupnya, berdasarkan pengamatan naturalistik

6
berulang terhadap anak-anak, termasuk ketiga anaknya sendiri. Piaget
mengusulkan bahwa keterampilan intelektual anak-anak berubah dari
waktu ke waktu dan bahwa anak-anak dari berbagai usia menafsirkan
dunia secara berbeda. Dia percaya bahwa anak-anak kecil membangun
pengetahuan dalam proses berpikir tentang tindakan fisik dan bahwa anak-
anak terus-menerus mengatur ulang ide-ide mereka tentang dunia saat
mereka berinteraksi dengan orang dan objek.
Piaget berteori bahwa, ketika otak mereka matang dan anak-anak
mengalami dunia melalui tindakan, mereka berkembang melalui empat
tahap pemikiran yang luas. Setiap tahap secara kualitatif berbeda dan lebih
disesuaikan untuk memahami dunia.
Dikutip dari (Ormrod, 2008, p. 1)

C. Teori Belajar Kognitif menurut David Ausubel


Teori pembelajaran David Ausubel adalah suatu proses
pembelajaran yang mampu mendapatkan hasil atau makna dari
mengaitkan beragam informasi baru dengan konsep-konsep yang relevan.
Teori pembelajaran yang di perkenalkan oleh David Ausubel disebut
sebagai belajar bermakna dan pentingnya pengulangan.Teori belajar
bermakna diprakarsai oleh David Ausubel yang menyatakan bahwa faktor
terpenting yang mempengaruhi belajar adalah apa yang telah diketahui
oleh siswa kemudian mengaitkannya dengan konsep baru yang relevan
(Margiati, 2014).

Dikutip dari (Fariz & Dewi, 2022, p. 307)

Teori belajar Ausubel menitikberatkan pada bagaimana seseorang


memperoleh pengetahuannya. Menurut Ausubel terdapat dua jenis belajar
yaitu belajar hafalan (rote-learning) dan belajar bermakna (meaningful-
learning).

Dikutip dari (Shadiq, 2011, p. 32)

David Ausubel membagi pembelajaran menjadi dua. Yang


pertama terkait dengan cara konsep disajikan kepada siswa melalui

7
sambutan dan penemuan, Yang kedua menyangkut bagaimana siswa dapat
menghubungkan konsep-konsep ini dengan struktur kognitif yang sudah
mereka miliki. Struktur kognitif adalah keadaan nyata, konsep umum yang
telah dipelajari dan dihafal oleh siswa.

Hasil belajar teori Ausubel adalah proses belajar yang setelah


belajar akan memunculkan kesadaran. Menurut David Ausubel,
pembelajaran bermakna dapat dicapai dengan menerapkan prinsip-prinsip
berikut:

1. Advance Organizer alias susunan awal adalah bahan materi


yang digunakan yaitu keterkaitan antara materi lama
dengan materi yang baru yang memiliki kepentingan lebih
tinggi dari bahan sebelumnya.
2. Defrensiasi Progresif, Dalam proses pembelajaran yang
bermakna perlu dilakukan pengembangan materi, dimana
materi umum terlebih dahulu disampaikan kepada siswa,
kemudian dilanjutkan dengan penyampaian materi khusus.
3. Belajar Subordinat, Pembelajaran konseptual
dimungkinkan jika materi pembelajaran peserta didik juga
telah dipelajari pada materi sebelumnya sehingga peserta
didik sudah memiliki pengetahuan dari pelajaran
sebelumnya.
4. Penyesuaian terintegrasi, dalam hal ini konsep
pembelajaran disusun untuk menciptakan struktur
pengetahuan yang bertingkat.
Dikutip dari (Helmawati, 2021, pp. 15–16)

8
BAB III

PENUTUP

A. A. Kesimpulan
Belajar merupakan salah satu kebutuhan hidup manusia yang
penting, dalam upaya mempertahankan hidup dan mengembangkan diri.
dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya belajar merupakan suatu proses
perubahan perilaku dan pola pikir baik yang berupa pengetahuan
pemahaman, ketrampilan dan nilai sikap, dimana perubahan- perubahan
yang dialami bersifat relatif permanen atau jangka panjang yang
merupakan hasil dari pengalaman hidup manusia dalam berinteraksi
dengan lingkungan. Sedangkan Teori belajar adalah suatu teori yang di
dalamnya terdapat tata cara pengaplikasian kegiatan belajar mengajar
antara guru dan siswa, perancangan metode pembelajaran yang akan
dilaksanakan di kelas maupun di luar kelas. Jadi, teori belajar merupakan
proses dimana dalam proses belajar menghasilkan pengajaran yang baik,
manjemen yang baik dengan menggunakan teori belajar yang relevan,
sesuai dan disukai sehingga tujuan belajar yang diinginkan bisa tercapai.
Kemudian pengertian Teori belajar kognitif adalah teori belajar yang lebih
mementingkan proses belajar dari pada hasil belajarnya.
Menurut teori Piaget kunci utama yang harus diketahui guru
matematika yaitu bahwasannya perkembangan kognitif seorang siswa
bergantung kepada seberapa jauh si siswa itu dapat memanipulasi dan aktif
berinteraksi dengan lingkungannya, dalam arti bagaimana ia mengaitkan
antara pengetahuan yang telah dimiliki dengan pengalaman barunya.
Menurut Piaget, ada tiga aspek pada perkembangan kognitif seseorang,
yaitu: struktur, isi, dan fungsi kognitif.
Teori pembelajaran David Ausubel adalah suatu proses
pembelajaran yang mampu mendapatkan hasil atau makna dari
mengaitkan beragam informasi baru dengan konsep-konsep yang relevan.

9
Teori pembelajaran yang di perkenalkan oleh David Ausubel disebut
sebagai belajar bermakna dan pentingnya pengulangan. Teori belajar
bermakna diprakarsai oleh David Ausubel yang menyatakan bahwa faktor
terpenting yang mempengaruhi belajar adalah apa yang telah diketahui
oleh siswa kemudian mengaitkannya dengan konsep baru yang relevan.
Jadi perbedaan antara teori belajar kognitif menurut Jean Piaget
dan David Ausbel adalah. Menurut Jean Piaget bahwasannya
perkembangan kognitif seorang siswa bergantung kepada seberapa jauh si
siswa itu dapat memanipulasi dan aktif berinteraksi dengan
lingkungannya. Sedangkan sistem pembelajaran kognitif menurut David
Ausbel disebut sebagai belajar bermakna dan pentingnya pengulangan.
Yang menyatakan bahwa faktor terpenting yang mempengaruhi belajar
adalah apa yang telah diketahui oleh siswa kemudian mengaitkannya
dengan konsep baru yang relevan. Namun diantara kedua tokoh
kognitivisme tersebut mereka sama-sama menilai dari proses belajar
ketimbang hasil yang dicapai.

10
DAFTAR PUSTAKA

Fariz, R., & Dewi, N. R. (2022). Kajian Teori: Pengembangan Media


Pembelajaran Interaktif Berbantuan Articulate Storyline 3 Pada Model
Preprospec Berbantuan TIK untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan
Masalah Matematis. Prisma, 5, 304–310.
https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/prisma/

Grider, C. (1993). Foundations of Cognitive Theory: A Concise Review.


Information Analysis, 15.
http://www.eric.ed.gov/ERICWebPortal/recordDetail?accno=ED372324

Helmawati. (2021). Acc 17/11/2021.


http://repository.radenintan.ac.id/16844/1/SKRISPI 1-2.pdf

Miguel, J. F. S., González, M., Gascón, A., Moro, J., Hernández, J. M., Ortega, F.,
Jiménez, R., Guerras, L., Romero, M., Casanova, F., Sanz, M. A., Sanchez,
J., Portero and, J. A., & Orfao, A. (1992). Lymphoid subsets and prognostic
factors in multiple myeloma. British Journal of Haematology, 80(3), 305–
309. https://doi.org/10.1111/j.1365-2141.1992.tb08137.x

Ormrod, J. E. (2008). Jean Piaget ’s Theory of Cognitive Development. Simply


Psychology, October, 8–13. https://openlab.bmcc.cuny.edu/ece-110-lecture-
summer-2020longley/wp-content/uploads/sites/369/2020/05/ReichShapiro-
2018-Piaget.pdf

Ratnawati, E. (2016). Karakteristik Teori-Teori Belajar Dalam Proses Pendidikan


(Perkembangan Psikologis Dan Aplikasi). Edueksos: Jurnal Pendidikan
Sosial & Ekonomi, 4(2), 1–23.
https://www.jurnal.syekhnurjati.ac.id/index.php/edueksos/article/view/658

11
Shadiq, F. (2011). Penerapan Teori Belajar dalam Pembelajaran Matematika di
SD. Modul Matematika SD Program BERMUTU Penerapan, 70.
https://repositori.kemdikbud.go.id/15115/1/13.PENERAPAN TEORI
BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN ...pdf

Wicaksana, A. (2016). Teori-Teori Belajar dan Pembelajaran. In


Https://Medium.Com/. https://medium.com/@arifwicaksanaa/pengertian-use-
case-a7e576e1b6bf

12

Anda mungkin juga menyukai