Anda di halaman 1dari 11

TUGAS MAKALAH

KOGNITIFISTIK

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia

Dosen Pengampu : ....

Disusun Oleh :

1. Nyoto Muhammad Romadhon

Nim : 5422030056

2. Misbakhul Munir

Nim : 5422030050

SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH(STITI)AL-HIKMAH

BUMI AGUNG WAY KANAN

20

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat limpah dan rahmat dan hidayah-Nya, makalah tentang ” kognitifistik ” dapat kami
selesaikan tepat pada waktunya.

Dalam kesempatan ini kami ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu dalam penyusunan karya ilmiah ini.

Namun kami sangat menyadari bahwa dalam makalah ini masih terdapat banyak
kekurangan baik isi maupun penyajiannya. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran
dari para pembaca untuk perbaikan dan kesempurnaan makalah berikutnya.

Semoga makalah yang kami buat ini dapat menjadi media pembelajaran dan
pemahaman yang di pahami dengan baik dan bijak.

Blitang, 23 maret 2024

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................................2

DAFTAR ISI ......................................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................................4

A. Latar Belakang..................................................................................................................4

B. Rumusan Masalah.............................................................................................................5

C. Tujuan Penulisan...............................................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Teori Kognitifistik...........................................................................................6

B. Ciri Ciri Aliran Kognitifisme............................................................................................7

C. Prinsip Teori Kognitivisme...............................................................................................8

D.Penerapan Teori Kognitivisme Dalam Pembelajaran........................................................9

BAB III PENUTUP

A.Kesimpulan........................................................................................................................10
B.Saran...................................................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................................11

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Manusia merupakan makhluk sosial sekaligus makhluk ciptaan Tuhan yang


paling sempurna diantara makhluk hidup lainnya. Manusia dibekali dengan akal
sehat dan otak, sehingga manusia dapat menggunakan akal tersebut untuk berfikir
sebelum melakukan sesuatu, sekaligus mengembangkan ilmu pengetahuan yang
dia miliki. Belajar dan pembelajaran merupakan dua hal yang saling berhubungan erat
dan tidak dapat dipisahkan dalam kegiatan eduktif. Belajar dan pembelajaran
dikatakan suatu bentuk edukasi yang menjadikan adanya suatu interaksi antara
guru dengan siswa. Dengan belajar, individu dapat mengembangkan potensipotensi
yang dimilikinya.

Sementara itu, pembelajaran pada dasarnya merupakan


suatu upaya untuk mengarahkan individu dalam proses belajar sehingga dapat
memperoleh tujuan belajar sesuai yang diharapkan. Keberhasilan dalam proses
belajar dan pembelajaran dapat dilihat melalui tingkat keberhasilan dalam
mencapai tujuan pendidikan. Dengan tercapainya tujuan pembelajaran, maka
dapat dikatakan bahwa guru telah berhasil dalam mengajar. Dengan demikian,
efektivitas sebuah proses belajar dan pembelajaran ditentukan oleh interaksi
diantara komponen-komponen tersebut.

Teori merupakan kumpulan prinsip-prinsip yang disusun secara sistematis.


Prinsip tersebut berusahan untuk menjelaskan hubungan-hubungan antara
fenomena-fenomena yang ada. Teori belajar merupakan suatu teori yang
didalamnya terdapat tata cara pengaplikasian kegiatan belajar mengajar antara
guru dan siswa, perancangan metode pembelajaran yang akan dilaksanakan. Teori
belajar dikembangkan oleh para ahli berdasarkan pemikiran mereka. Terdapat
empat perspektif utama dalam teori belajar salah satunya ialah Kognitivistik.
Masing-masing teori belajar tentu memiliki konsep, prinsip, ciri, serta kelebihan
dan kekurang yang berbeda-beda

4
B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa yang dimaksud dengan Teori Kognitivistik?


2. Bagaimana ciri-ciri dari Teori Kognitivistik?
3. Bagaimana prinsip dari Teori Kognitivistik?
4. Bagaimana penerapan dari Teori Kognitivistik?
5. Apa kelebihan dan kekurangan Teori Kognitivistik?

C. TUJUAN PENULISAN
Adapun tujuan dalam makalah ini yaitu:

1. Mengetahui pengertian Teori Kognitivistik

2. Mengetahui ciri-ciri Teori Kognitivistik

3. Mengetahui prinsip dari Teori Kognitivistik

4. Mengetahui penerapan dari Teori Kognitivistik

5. Mengetahui kelebihan dan kekurangan Teori Kognitivistik

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Teori Kognitivistik

Teori belajar kognitif menjelaskan belajar dengan berfokus pada


perubahanperubahan proses mental internal yang digunakan dalam upaya memahami
dunia
eksternal. Proses tersebut digunakan mulai dari mempelajari tugas-tugas
sederhana hingga yang kompleks. Dalam perspektif kognitif, belajar adalah
perubahan dalam struktur mental seseorang yang memberikan kapasitas untuk
menunjukkan perubahan prilaku. Struktur mental ini meliputi pengetahuan,
keyakinan, keterampilan, harapan dan mekanisme lain dalam kepala pembelajar.
Fokus teori kognitif adalah potensi untuk berprilaku dan bukan pada prilakunya
sendiri. (Khodijah, 2014) Saam (2010:59) menyatakan bahwa Teori kognitif
menekankan bahwa peristiwa belajar merupakan proses internal atau mental
manusia.

Teori kognitif menyatakan bahwa tingkah laku manusia yang tampak tidak
bisa diukur dan diterangkan tanpa melibatkan proses mental yang lain seperti
motivasi, sikap, minat, dan kemauan. Gredler dalam Uno (2006 : 10) menyatakan
bahwa Teori belajar kognitif merupakan suatu teori belajar yang lebih
mementingkan proses belajar daripada hasil belajar itu sendiri. Bagi penganut
aliran ini, belajar tidak sekedar melibatkan hubungan antara stimulus dan respons.
Namun lebih erat dari itu, belajar melibatkan proses berpikir yang sangat
kompleks. Dalyono (2007 : 34) bahwa Dalam teori belajar kognitif dinyatakan
bahwa tingkah laku seseorang tidak hanya dikontrol oleh “reward” dan
“reinforcement”. Mereka ini adalah para ahli jiwa aliran kognitifis. Menurut
pendapat mereka, tingkah laku seseorang senantiasa didasarkan pada kognisi,
yaitu tindakan mengenal atau memikirkan situasi di mana tingkah laku itu terjadi.

6
B. Ciri‐ciri Aliran Kognitivisme

1. Mementingkan apa yang ada dalam diri manusia (nativistik)


2. Mementingkan keseluruhan (holistic)
3. Mementingkan peranan kognitif
4. Mementingkan kondisi waktu sekarang
5. Mementingkan pembentukan struktur kognitif

Belajar kognitif ciri khasnya terletak dalam belajar memperoleh dan


mempergunakan bentuk representatif yang mewakili obyek‐obyek itu di
representasikan atau di hadirkan dalam diri seseorang melalui tanggapan,
gagasan atau lambang, yang semuanya merupakan sesuatu yang bersifat
mental.

a) Ciri-ciri pembelajaran dalam pandangan kognitif adalah sebagai


berikut :

1. Menyediakan pengalaman belajar dengan mengkaitkan pengetahuan


yang dimiliki siswa sedemikian rupa sehingga belajar melalui proses
pembentukan pengetahuan.

2. Menyediakan berbagai alternatife pengalaman belajar, tiadak semua


mengerjakan tugas yang sama, misalnya suatu masalah dapat
diselesaikan dengan berbagai cara.

3. Mengintergasikan pembelajaran dengan situasi yang realistic dan


relevan dengan melibatkan pengalaman konkrit, misalnyauntuk
memahami suatu konsep siswa melalui kenyataan kehidupan seharihari.

4. Mengintegrasi pembelajaran sehingga memunggkinkan terjadi


transmisi sosial yaitu terjadinya interkasi dan kerja sama seseorag
sengan orang lain atau dengan lingkungannya, misalnya interaksi dan
kerjasama antara siswa, guru dan siswa-siswa.

5. Memanfaatkan berbagai media termasuk komunikasi lisan dan tertulis


sehingga pembelajaran menjadi lebih efektif.

6. Melibatkan siswa secara emosional dan sosial sehingga siswa menjadi


menarik dan siswa mau belajar.

C. Prinsip Teori Kognitivistik


7
Berikut adalah prinsip-prinsip belajar teori kognitif yaitu sebagai berikut:

a. Lebih mementingkan proses belajar daripada hasil

b. Disebut model perseptual

c. Tingkah laku seseorang ditentukan oleh persepsi serta pemahamannya tentang


situasi yang berhubungan dengan tujuan belajarnya

d. Belajar merupakan perubahan persepsi dan pemahaman yang tidak selalu


dapat terlihat sebagai tingkah laku yang nampak

e. Memisah-misahkan atau membagi-bagi situasi/materi pelajaran menjadi


komponen-komponen yang kecil-kecil dan memperlajarinya secara terpisahpisah,
akan kehilangan makna.

f. Belajar merupakan suatu proses internal yang mencakup ingatan, retensi,


pengolahan informasi, emosi, dan aspek-aspek kejiwaan lainnya.

g. Belajar merupakan aktivitas yang melibatkan proses berpikir yang sangat


kompleks.

h. Dalam praktek pembelajaran teori ini tampak pada tahap-tahap


perkembangan(J. Piaget), Advance organizer (Ausubel), Pemahaman konsep
(Bruner), Hierarki belajar (Gagne), Webteaching (Norman)

i. Dalam kegiatan pembelajaran keterlibatan siswa aktif amat dipentingkan

j. Materi pelajaran disusun dengan pola dari sederhana ke kompleks

k. Perbedaan individu siswa perlu diperhatikan, karena sangat mempengaruhi


keberhasilan siswa belajar.

D. Penerapan Teori Kognitivistik Dalam Pembelajaran

8
Dalam perkembangan setidaknya ada tiga teori belajar yang bertitik tolak dari
teori kognitivisme ini yaitu: Teori perkembangan piaget, teori kognitif Brunner
dan Teori bermakna Ausubel. Ketiga tokoh teori penting ini yang dapat
mengembangkan teori belajar kognitif (Ahmadi, el. 2015: 35). Teori Kognitif
Piaget Brunner Ausubel, Proses belajar terjadi menurut pola tahap-tahap
perkembangan tertentu sesuai dengan umur siswa. Proses belajar terjadi melalui
tahap-tahap: 1) Asimilasi (penyesuaian (peleburan) sifat asli yang dimiliki
dengan sifat lingkungan sekitar. 2) Akomodasi (penyesuaian mata untuk
menerima bayangan yang jelas dari objek yang berbeda. 3) Equilibrasi.

Proses belajar lebih ditentukan oleh karena cara kita mengatur materi
pelajaranan bukan ditentukan oleh umur siswa. Proses belajar terjadi melalui tahap-
tahap: a). Enaktif (aktivitas); b). Ekonik (visual verbal); c). Simbolik

a) Teori kognitif lahir sebagai bentuk sudut pandang atau persepsi baru bagi sisi
bidang pendidikan dan psikologi. Implikasi pada kehidupan pembelajaran
manusia bersama lingkungan sosialnya telah tersedia di dalam teori ini. Teori
yang lahir dari hipotesis manusia akan lingkungan di sekitarnya tentulah
memiliki perbedaan dari konteks cara berpikir, konten dan arah implikasinya.
Perbedaan tersebut juga melahirkan sebuah keunggulan dan kelemahan pada
teori buatan manusia, termasuk sama halnya dengan teori kognitif.
Keunggulan merupakan sebuah hasil yang menguntungkan, memberi nilai
positif dan mengarah pada suatu hal yang menjadi angan (ekspektasi).
Sedangkan kelemahan adalah sebuah hal yang menunjuk pada sesuatu yang
kurang dan bukan merupakan sebuah cita-cita serta harapan.
Pemaparan kelebihan atau keunggulan teori kognitif dapat disajikan pada
sebagai berikut.

a. Membantu peserta didik untuk memahami materi pembelajaran secara lebih


mudah karena teori ini mengedepankan pemahaman mandiri dengan pola
pikir ingatan para peserta didik.
b. Mendorong peserta didik untuk lebih kreatif dan mandiri dalam
menuangkan ideide yang sudah terpikir dan dirancang dalam ingatan
peserta didik.
c. Memperkuat daya analisis secara lebih kontekstual pada materi .

BAB III

9
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Teori Kognitivistik menganggap bahwa belajar adalah belajar merupakan
suatu proses internal yang mencakup ingatan, pengolahan informasi, emosi, dan
aspek-aspek kejiwaan lainnya. Sehingga fokus dari teori Kognitivistik ialah
potensi untuk berprilaku dan bukan pada prilakunya sendiri. Teori Kognitivistik
berusaha menjelaskan bagaimana orang-orang berpikir dalam belajar. Oleh
karena itu, teori ini lebih mementingkan proses belajar daripada hasil belajar itu
sendiri karena belajar melibatkan proses berpikir yang lebih kompleks. Ciri khas
pada teori belajar Kognitivistik terletak dalam belajar memperoleh dan
mempergunakan bentuk representatif yang mewakili obyek obyek itu di
representasikan atau di hadirkan dalam diri seseorang melalui tanggapan,
gagasan atau lambang, yang semuanya merupakan sesuatu yang bersifat mental.

B. SARAN

Kami membuat makalah ini untuk pembelajaran bersama. Kami mengambil dari
berbagai sumber, jadi apabila pembaca menemukan kesalahan dan kekurangan, maka
kami sarankan untuk mencari referensi yang lebih baik. Apabila pembaca merasa ada
kekurangan dapat membaca buku yang menjadi referensi secara lengkap.

DAFTAR PUSTAKA

10
Abdurakhman, Omon dan Radif Khotamir Rusli. 2017. Teori Belajar dan

Pembelajaran. Universitas Djuanda: Bogor

Given. K. Barbara. 2014. Brain-Based Teaching. Merancang kegiatan belajar

mengajar yang melibatkan Otak, Emosional, Sosial, Kognitif, Kinestetik, dan

Reflektif. Kaifa. Bandung.

Husamah, Yuni Pantiwati, Arina Restian, dan Puji Sumarsono. 2018. Belajar dan

Pembelajaran. Malang: UMM Press.

Ibda,Fatimah. 2015. Perkembangan Kognitif: Teori Jean Piaget. Intelektualita, (3)1.

Isti’adah, Feida Noorlaila. 2020. Teori-Teori Belajar dalam Pendidikan.

11

Anda mungkin juga menyukai