Penulis
Dwi Setiyani Johdi 1813022053
Mery Anjasari 1853022003
Roza Amalia 1813022025
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayah-Nya, shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada Rasulullah SAW.
Berkat limpahan dan rahmatNya, kami mampu menyelesaikan tugas makalah ini
guna memenuhi tugas mata kuliahbelajar dan pembelajaran.
Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang kami
hadapi. Namun kami menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini
tidak lain berkat bantuan, dorongan, dan bimbingan dari orang –orang di sekitar
kami, khususnya dari Bapak Dr. Dedy Hermanto Karwan, M. M., Dipl. Ed.,
sehingga kendala- kendala yang kami hadapi dapat teratasi.
Bandarlampung, 14 April
2019
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
COVER……………...…………………………………………………………….i
KATA PENGANTAR...…………………………………………….……………ii
DAFTAR ISI..…………………………………………….……………………..iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang………………..……………………………………....1
B. Rumusan Masalah…………………………………………………….2
C. Tujuan…………………………………………………………………2
D. Manfaat……………………………………………………..…………3
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan…………………………………………………………..13
B. Saran………………………………………..………………………..13
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Banyak peserta didik yang salah menangkap apa yang diberikan oleh
gurunya. Hal ini menunjukkan bahwa pengetahuan tidak begitu saja
dipindahkan, melainkan harus dikonstruksikan sendiri oleh peserta didik
tersebut. Peran guru dalam pembelajaran bukan pemindahan pengetahuan,
tetapi hanya sebagai fasilitator, yang menyediakan stimulus baik berupa
strategi pembelajaran, bimbingan dan bantuan ketika peserta didik,
mengalami kesulitan belajar, ataupun menyediakan media dan materi
pembelajaran agar peserta didik itu merasa termotivasi, tertarik untuk belajar
sehingga pembelajaran menjadi bermakna dan ahirnya peserta didik tersebut
mampu mengkontruksi sendiri pengetahuaanya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan teori belajar konstruktivitisme?
2. Apakah ciri-ciri dari teori belajar konstruktivitisme?
3. Bagaimanakah prinsip teori belajar konstruktivitisme?
4. Bagaimanakah proses belajar menurut teori konstruktivitisme?
5. Apakah kekurangan dan kelebihan teori belajar konstruktivitisme?
6. Bagaimanakah implementasi teori belajar konstruktivitisme?
7. Bagaimanakah hakikat teori belajar konstruktivitisme?
C. Tujuan
Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
D. Manfaat
a. Pengelolaan pembelajaran
(Ratumanan, 2004:49)
BAB III
PEMBAHASAN DAN IMPLEMENTASI
A. Pembahasan
Sarana Belajar
Segala sesuatu seperti bahan, media, peralatan, lingkungan, dan fasilitas
lainnya disediakan untuk membantu pembentukan siswa dalam
mengkonstruksikan pengetahuan sendiri. Siswa diberi kebebasan untuk
mengungkapkan pendapat dan pemikirannya tentang sesuatu yang
dihadapinya. Dengan demikian siswa akan terbiasa dan terlatih untuk
berfikir sendiri, memecahkan masalah yang dihadapinya, mandiri, kritis,
dan mampu mempertanggung jawabkan pemikkirannya secara rasional.
Evaluasi Belajar
Lingkungan belajar sangat mendukung munculnya berbagai pandangan
dan interpretasi terhadap realitas, konstruksi pengetahuan, serta aktivitas-
aktivitas lain yang didasarkan pada pengelaman. Pandangan
konsrktivistik mengemukakan bahwa relitas ada pada pikiran seseoramg.
Manusia mengkonstruksi dan menginterprestasikannya berdasarkan
pengalamannya.
A. Kesimpulan
Model pembelajaran konstruktivisme adalah salah satu pandangan tentang
proses pembelajaran yang menyatakan bahwa dalam proses belajar
(perolehan pengetahuan) diawali dengan terjadinya konflik kognitif. Konflik
kognitif ini hanya dapat diatasi melalui pengetahuan akan dibangun sendiri
oleh anak melalui pengalamannya dari hasil interaksi dengan lingkungannya.
B. Saran
1. Diharapkan kepada guru untuk menggunakan teori belajar
konstruktivitisme dalam proses belajar mengajar. Khususnya mata
pelajaran matematika.
2. Untuk mengajar dengan baik, guru harus memahami model-model
mental yang digunakan para siswa untuk mengenal dunia mereka dan
penalaran yang dikembangkan dan yang dibuat para sisiwa untuk
mendukung model-model itu.
3. Saat menerapkan teori belajar konstruktivitisme guru harus kreatif
mengelola kelas.
4. Peserta didik diharapkan selalu aktif dan dapat menemukan cara belajar
yang sesuai dengan dirinya. Guru hanya sebagai fasilitator, mediator, dan
teman yang membuat situasi kondusif untuk terjadinya konstruksi
engetahuan pada diri peserta didik.
DAFTAR PUSTAKA