BAHASA
MAKALAH
Disusun Oleh:
PRODI PBSI
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan atas rahmat dan karunia Alah SWT,
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Teori
Konstruktivisme dalam Pembelajaran Bahasa”.
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Teori Belajar Bahasa yang
dibina oleh Bpk. Nahnu Robid Jiwandono, M.Pd.Terimakasih penulis haturkan
kepada beliau selaku dosen yang telah membimbing serta motivasi kami (kelompok
7) sehingga bisa menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh
dari kata sempurna di dalamnya karena pengetahuan dan pengalaman yang masih
sangat minim. Oleh karena itu penulis berharap kepada pembaca agar terus
memberikan saran dan kritik yang membangun. Akhir kata dari kami, penulis
berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca serta menambah
wawasan dan ilmu pengetahuan. Mohon maaf apabila ada kesalahan dalam
penulisan makalah ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL.....................................................................................
KATA PENGANTAR ...................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN. ............................................................................... 1
1.1 Latar Belakang... ............................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................. 2
1.3 Tujuan Makalah ................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................. 3
2.1 Pengertian Teori Konstruktivisme .................................................... 3
2.2 Teori Konstruktivisme dalam Pembelajaran Bahasa Anak Normal
dan ABK .......................................................................................... 5
2.3 Pandangan Kritis Kelompok mengenai Teori Konstruktivisme ....... 7
BAB III HASIL PENGAMATAN ................................................................... 8
BAB IV PENUTUP.......................................................................................... 11
3.1 Kesimpulan ....................................................................................... 11
3.2 Saran ................................................................................................. 12
DAFTAR RUJUKAN......................................................................................
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Pada bab pendahuluan dijelaskan tiga hal. Ketiga hal tersebut yaitu: latar
belakang, rumusan masalah, dan tujuan. Ketiga hal tersebut dijelskan sebagai
berikut.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut teori konstruktivisme ini, satu prinsip yang paling penting dalam
psikologi pendidikan adalah bahwa guru tidak hanya sekedar memberikan
pengetahuan kepada siswa. Siswa harus membangun sendiri pengetahuan di
dalam dirinya. Guru dapat memberikan kemudahan untuk proses ini, dengan
memberi kesempatan siswa untuk menemukan atau menerapkan ide-ide mereka
sendiri, dan mengajar siswa menjadi sadar dan secara sadar menggunakan strategi
mereka sendiri untuk belajar. Guru dapat memberi siswa anak tangga yang
membawa siswa ke pemahaman yang lebih tinggi, dengan catatan siswa sendiri
yang harus memanjat anak tangga tersebut (Budiningsih, 2004:7).
3
Teori konstruktivisme juga mempunyai pemahaman tentang belajar yang
lebih menekankan pada proses daripada hasil. Hasil belajar sebagai tujuan dinilai
penting, tetapi proses yang melibatkan cara dan strategi dalam belajar juga dinilai
penting. Dalam proses belajar, hasil belajar, cara belajar, dan strategi belajar akan
mempengaruhi perkembangan tata pikir dan skema berpikir seseorang. Sebagai
upaya memperoleh pemahaman atau pengetahuan, siswa ”mengkonstruksi” atau
membangun pemahamannya terhadap fenomena yang ditemui dengan
menggunakan pengalaman, struktur kognitif, dan keyakinan yang dimiliki.
1) Adanya motivasi untuk siswa bahwa belajar adalah tanggung jawab siswa itu
sendiri.
Salah satu teori atau pandangan yang sangat terkenal berkaitan dengan
teori belajar konstruktivisme adalah teori perkembangan mental Piaget. Teori ini
biasa juga disebut teori perkembangan intelektual atau teori perkembangan
kognitif. Teori belajar tersebut berkenaan dengan kesiapan anak untuk belajar,
4
yang dikemas dalam tahap perkembangan intelektual dari lahir hingga dewasa.
Setiap tahap perkembangan intelektual yang dimaksud dilengkapi dengan ciri-ciri
tertentu dalam mengkonstruksi ilmu pengetahuan. Misalnya, pada tahap sensori
motor anak berpikir melalui gerakan atau perbuatan (Ruseffendi, 1988:132).
2.2 Teori Konstruktivisme dalam Pembelajaran Bahasa Anak Normal dan ABK
5
tersebut tidak dapat berfungsi selayaknnya otak normal, penderita
autis juga dapat mengalami masalah dalam belajar, komunikasi dan
berbahasa.
6
yang menjelaskan bahwa peserta didik mengalami perubahan
konsep secara terus-menerus, sehingga sangat berperan dalam
menjelaskan siswa salah menangkap suatu konsep yang ia pelajari.
‘teori ini juga memberi kebebasan kepada siswa untuk mencari
cara belajar nya sendiri sehingga siswa lebih bisa atau mudah
memahami pelajaran yang ingin dia ketahui.
2.3 Pandangan Kritis Kelompok mengenai Teori Konstruktivisme
Teori ini mampu juga untuk membiarkan anak belajar dengan caranya
sendiri, sehingga anak akan lebih mudah memahami apa yang ingin dia pahami,
maka dari itu menurut kelompok teori ini sanagt penting dan baik jika di gunakan
dalam kegiatan belajar mengajar sekolah tingkat tinggi namun kembali kerakter
siswa.
Namun jika untuk anak ABK kita harus melihat ciri ABK nya terlebih
dahulu, jika ABK nya mengalami gangguan mental teori ini menurut kelompok
kurang tepat, karena di teori ini guru hanya mendampingi saja tanpa memberi
stimulus, namun jika ABK nya yang memiliki kelebihan mampu berfikir di atas
anak normal maka teori ini bisa digunakan.
7
BAB III
HASIL PENGAMATAN
8
menggunakan teori kognitif dikarenakan siswa berfikir bagaimana caranya
membaca dialog yang baik.
Gambar 3.3
9
sumber lainnya. Hal ini, guru menerapkan teori konstruktivisme, dikarenakan
siswa membangun sendiri pengetahuannya atau mencari sendiri tanpa adanya
stimulus dari seorang guru. Akan tetapi di dalam tahap tersebut terdapat teori
kognitivisme juga, karena siswa akan berfikir kritis pada saat mencari materi
mengenai cerpen dari beberapa sumber apabila terdapat perbedaan dalam materi.
Setelah siswa mencari materi tentang cerpen, guru memberikan pertanyaan
mengenai apa saja mengenai cerpen misalnya pengertian cerpen, alur, tokoh dll.
Siswa merespons pertanyaan guru sesuai dengan dengan pemahaman nya dan
pada tahap ini guru akan mengetahui seberapa luasnya pengetahuan yang telah
dibangun oleh siswanya dengan mandiri tersebut.
10
BAB IV
PENUTUP
Bab terakhir pada makalah ini menjelaskan dua hal. Kedua hal tersebut
yaitu kesimpulan dan saran. Kedua hal tersebut dijelaskan sebagai berikut :
3.1 Kesimpulan
Konstruksi berarti bersifat membangaunn, dalam konteks filsafat
pendidikan konstruktivisme adalah suatu upaya membangun tata susunan
hidup yang berbudaya modern. Konstruktivisme merupakan landasan
berfikir kontekstual. Teori belajar Konstruktivisme didefinisikan sebagai
pembelajaran yang bersifat generatif, yaitu tindakan mencipta sesuatu
makna dari apa yang dipelajari. Beda dengan teori behavioristik yang
memahami hakikat belajar sebagai kegiatan yang bersifat mekanistik
antara stimulus dan respon, sedangkan teori kontruktivisme lebih
memahami belajar sebagai kegiatan manusia membangun atau
menciptakan pengetahuan dengan memberi makna pada pengetahuannya
sesuai dengan pengalamannya.
11
pengetahuannya. Guru hanya membantu dan menjadi fasilitator saja. Teori
ini mampu untuk membiarkan anak belajar dengan caranya sendiri,
sehingga anak akan lebih mudah memahami apa yang ingin dia pahami,
maka dari itu menurut kelompok teori ini sanagt penting dan baik jika di
gunakan dalam kegiatan belajar mengajar sekolah tingkat tinggi namun
kembali kerakter siswa.
3.2 Saran
Makalah ini masih banyak sekali kekurangan, baik dari bahasa yang di
gunakan, pemilihan huruf, kelengkapan isi, dll. Kami berharap kritik dan saran
kepada penulis, agar penulis bisa memperbaiki makalah ini menjadi lebih baik
lagi.
12
DAFTAR RUJUKAN
Dimyati dan Mujiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta. Rineka Cipta.
Gintings, Abdorrakhman. 2008. Belajar dan Pembelajaran, Disiapkan untuk
Pendidikan Profesi dan Sertifikasi Guru-Dosen. Bandung. Humaniora.
Budiningsih, C. Asri. 2004. Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta. Rineka Cipta
Ruseffendi, E.T. 1988. Pengantar kepada Guru mengembangkan kompetesinya.
Bandung: Tarsito
13