Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

TEORI BELAJAR KOGNITIF

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Teori Belajar Dan
Pembelajaran

Dosen pengampu : Ahmad Zainuri,M.Pd.

Disusun Oleh Kelompok :

Nur Hidayat (22020048)

Desi Rahmawati (22020016)

Andara Citra Wardani (22020050)

Zulfa Ulin Nuha (22020052)

PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH (STIT)
PRINGSEWU
2023

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan
hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan pembuatan makalah “Teori Belajar
Kognitif “ini. Sholawat dan salam tak lupa kami haturkan kepada junjungan
kita Nabi Besar Muhammad SAW beserta keluarga, kerabat, dan pengikut
beliau hingga akhir zaman.

Dalam kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya


kepada bapak Ahmad zainuri,M.Pd atas bimbingan yang diberikan dalam
proses pembuatan makalah ini selaku dosen pembimbing mata kuliah Teori
Belajar Dan Pembelajaran

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini tidak terlepas dari
kesalahan dan sangat jauh dari kata Kesempurnaan. Oleh sebab itu, kami
sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak.

Kami berharap semoga makalah “Teori Belajar Kognitif “ ini dapat digunakan
sebagaimana mestinya dan bisa memberikan manfaat bagi kita
semua. Semoga Allah SWT mencurahkan rahmat dan karunia-Nya kepada
kita. Amin ya rabbal ‘alamin.

Pringsewu,1 Oktober 2023

Penyusun

i
DAFTAR ISI

Halaman

SAMPUL DEPAN/SAMPUL JUDUL...................................................... i


KATA PENGANTAR .............................................................................. ii
DAFTAR ISI ............................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ......................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................. 2
C. Tujuan Masalah ..................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN
A. Teori Belajar Kognitif ......................................................... 3
B. Komponen Pembelajaran Kognitif ...................................... 5
C. Prinsip-Prinsip Belajar Kognitif .......................................... 6
D. Kelebihan dan Kekurangan Teori Belajar Kognitif .............. 7
E. Contoh Penenrapan Teori Belajar Kognitif........................... 8

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan .......................................................................... 10
B. Saran .................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA

i
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Secara bahasa kognitif berasal dari bahasa latin ”Cogitare” artinya


berfikir. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kognitif berarti segala sesuatu
yang berhubungan atau melibatkan kognisi, atau berdasarkan pengetahuan
faktual yang empiris. Dalam pekembangan selanjutnya, istilah kognitif ini
menjadi populer sebagai salah satu wilayah psikologi, baik psikologi
perkembangan maupun psikologi pendidikan. Dalam psikologi, kognitif
mencakup semua bentuk pengenalan yang meliputi setiap perilaku mental
manusia yang berhubungan dengan masalah pengertian, pemahaman,
perhatian, menyangka, mempertimbangkan, pengolahan informasi,pemecahan
masalah, kesengajaan, membayangkan, memperkirakan, berpikir, keyakinan
dan sebaganya.

Bagi penganutaliran ini, belajar tidak sekedar melibatkan hubungan


antar stimulus dan respons. Namun lebih dari itu, belajar melibatkan proses
berpikir yang sangat kompleks. Belajar melibatkan prinsip-
prinsip dasar psikologi, yaitu belajar
aktif, belajar lewat interaksi sosial dan lewat pengalaman sendiri. Teori
belajar kognitif muncul dilatarbelakangi oleh
ada beberapa ahli yang belum merasa puas terhadap penemuan-
penemuan para ahli sebelumnya mengenai belajar, sebagaimana
dikemukakan oleh teori Behavior, yang menekankan
pada hubungan stimulus-responsreinforcement. Munculnya teori kognitif
merupakan wujud nyata dari kritik terhadap teori Behavior yang dianggap
terlalu naïf, sederhana, tidak masuk akal dan sulit dipertanggungjawabkan
secara psikologis.

Menurut paham kognitif, tingkah laku seseorang tidak hanya dikontrol


oleh reward (ganjaran) dan reinforcement (penguatan). Tingkah

1
laku seseorang senantiasa didasarkan pada kognisi, yaitu tindakan untuk
mengenal atau memikirkan situasi di mana tingkahlaku itu
terjadi. Dalam situasi belajar, seseorang terlibat langsung dalam
situasi itu dan memperoleh pemahaman atau
insight untuk pemecahan masalah. Paham kognitifis berpandangan bahwa,
tingkahlaku seseorang sangat tergantung pada pemahaman atau
insight terhadap hubungan-hubungan yang ada di dalam suatu situasi.

Pada makalah ini akan diurai sejumlah teori kognitif mulai dari Tolman
hingga Chomsky.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang maka terlahir beberapa rumusan masalah


yang dituliskan dengan poin-poin sebagai berikut:

Bagaimanakah teori belajar kognitif?

C. Tujuan

Dari beberapa rumusan masalah maka dapat diekstraksi tujuan penulisan


yakni sebagai berikut:

Untuk memahami teori belajar kognitif

Untuk memahami perkembangan kognitif dari Piaget

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Teori Belajar Kognitif

Monita (2019) memaparkan bahwa kognitivisme terkait kognisi (knowing)


yaitu kegiatan untuk mengetahui sesuatu yang mencakup perolehan,
pengorganisasian dan pemakaian pengetahuan. Artinya, kognisi fokus pada
memori, atensi, persepsi, bahasa, rasio, pemecahan masalah dan kreatifitas
(Elliott,et.al.,1996:238) serta peran struktur mental atau pengorganisasiannya
dalam proses mengetahui sesuatu (Lefrancois,1988:55). Tekanan utama
pendekatan psikologi kognitif terletak pada bagaimana informasi diproses dan
disimpan; ini tentu berbeda dengan pendekatan psikologi behavioristik yang
fokus pada tingkah laku dalam kontek lingkungan dan kosekuensinya. Dengan
demikian, psikologi kognitif, menurut Phye&Andre, adalah studi tentang
struktur kognisi dan komponennya dalam memproses informasi
(Elliott,et.al.,1996:238). Konsep kognitif pembelajaran, menurut Shuell, telah
berpengaruh besar pada pembelajaran berupa pemberian kesadaran yang
tinggi pada pendidik betapa pentingnya pengaruh pengetahuan awal (entry
behavior) siswa dan strategi penguatan memori mereka terhadap pembelajaran
mereka saat ini (Elliott et.al.,1996:241).

Dalam perspektif psikologi kognitif, belajar pada dasarnya adalah


peristiwa mental, bukan behavioral (jasmaniah) meskipun hal-hal bersifat
bihavioral tampak nyata dalam setiap siswa belajar. Secara lahiriah, seorang
anak yang sedang belajar membaca dan menulis, misalnya tentu menggunakan
perangkat jasmaniah, untuk menggucapkan kata dan menggoreskan pena.
Akan tetapi perilaku mengucapkan dan menggoreskan pena yang dilakukan
anak tersebut bukan semata-mata respon atas stimulus yang ada, melainkan
yang lebih penting karena dorongan mental yang diatur oleh otaknya
(Pahliwandari, 2016).

3
Teori kognitif adalah suatu proses atau usaha yang melibatkan aktivitas
mental yang terjadi dalam diri manusia sebagai akibat dari proses interaksi
aktif dengan lingkungannya untuk memperoleh suatu perubahan dalam bentuk
pengetahuan, pemahaman, tingkah laku, keterampilan, nilai dan sikap yang
bersifat relatif dan berbekas. Misalnya, seseorang mengamati sesuatu ketika
dalam perjalanan. Dalam pengamatan tersebut terjadi aktifitas mental.
Kemudian ia menceritakan pengalaman tersebut kepada temannya. Ketika dia
menceritakan pengalamannya selama dalam perjalanan, dia tidak dapat
menghadirkan objek-objek yang pernah dilihatnya selama dalam perjalanan
itu, dia hanya dapat menggambarkan semua objek itu dalam bentuk kata-kata
atau kalimat. Maka dengan demikian, telah terjadi proses belajar, dan terjadi
perubahan terutama terhadap pengetahuan dan pemahaman. Jika pengetahuan
dan pemahaman tersebut mengakibatkan perubahan sikap, maka telah terjadi
perubahan sikap, dan seterusnya.

Fungsi kognitif membuat seseorang bisa dengan mudah bergaul satu sama
lain. Adapun fungsi kognitif sebagai berikut:

1. Perhatian merupakan penyeleksi rangsangan yang nantinya menjadi fokus


perhatian dan bisa diabaikan secara bersamaan. Rangsangan yang dimaksud
bisa berupa bau, suara, maupun gambar.

2. Memori atau Daya Ingat berkaitan dengan tingkat kefokusan seseorang.


Semakin fokus, semakin baik memori atau daya ingat. Hal ini menunjukkan
bagaimana suatu informasi akan ditransfer dan disimpan di dalam otak.

3. Fungsi eksekutif merupakan fungsi yang mengarahkan manusia untuk


menjadi perencana dan melaksanakan sesuatu yang telah ia rencanakan. Nah,
dari sinilah seseorang terlihat bagaimana cara menyelesaikan setiap
permasalahan.

4. Kemampuan bahasa berkaitan dengan bagaimana seseorang mampu


menyusun kata-kata saat berkomunikasi dengan orang lain. Setiap orang
memiliki kemampuan bahasa yang berbeda-beda, bergantung dari fungsi
kognitifnya.

4
5. Merasakan dan mengenali, kehadiran fungsi kognitif membuat seseorang
bisa merasakan dan mengenali segala sesuatu di sekitarnya. Misalnya
membedakan antara jeruk dan lemon, semangka dan melon, dan seterusnya.

Teori belajar kognitif adalah teori belajar yang mementingkan proses


belajar daripada hasilnya. Teori ini menyatakan bahwa pada proses belajar,
seseorang tidak hanya cenderung pada hubungan antara stimulus dan respon,
melainkan juga bagaimana perilaku seseorang dalam mencapai tujuan
belajarnya

Prinsip teori belajar kognitif dalam pembelajaran adalah sebagai berikut.

1. Proses belajar lebih penting daripada hasil.

2. Persepsi dan pemahaman dalam mencapai tujuan belajar menunjukkan


tingkah laku seorang individu.

3. Materi belajar dipisahkan menjadi komponen kecil, lalu dipelajari secara


terpisah.

4. Keaktifan peserta didik saat pembelajaran merupakan suatu keharusan.

5. Pada kegiatan belajar, dibutuhkan proses berpikir yang kompleks.

Pendekatan kognitif merupakan suatu istilah yang menyatakan bahwa


melalui tingkah lakulah seorang individu akan mengalami proses mental yang
nantinya bisa meningkatkan kemampuan menilai, membandingkan, atau
menanggapi stimulus sebelum terjadinya reaksi. Pendekatan ini memberikan
penekanan terhadap isi pikiran manusia agar manusia tersebut mendapatkan
pengalaman, pemahaman, standar moral, dan sebagainya.

B. Komponen Pembelajaran Kognitif

Kalau pembelajaran tradisional mengutamakan hafalan, pembelajaran


kognitif berusaha meningkatkan pemahaman dan penguasaan peserta didik
akan materi. Dalam prosesnya, pembelajaran kognitif meliputi tiga
komponen dasar yaitu pemahaman, memori, dan penerapan.

5
Agar pembelajaran kognitif berjalan efisien, siswa harus
punya pemahaman tentang alasan mempelajari suatu materi sejak awal
pembelajaran. Nah, di sini peran Bapak dan Ibu Guru untuk menjelaskan
tujuan pembelajaran di awal.

Pembelajaran kognitif bantu proses informasi tersusun secara rapi dan


runtut dalam memori atau ingatan. Selanjutnya, strategi pembelajaran
kognitif yang baik dapat membantu peserta didik
untuk menerapkan informasi atau keterampilan baru dalam berbagai situasi
di kehidupannya. Secara tidak langsung, kemampuan mereka untuk
memecahkan masalah akan terus berkembang.

C. Prinsip-Prinsip Teori Belajar Kognitif

Teori Belajar Kognitif lebih mementingkan proses daripada hasilnya.


Pembelajaran kognitif merupakan gaya belajar aktif yang fokusnya
memaksimalkan potensi otak. Melalui metode ini, peserta didik bisa lebih
mudah menghubungkan informasi baru dengan ide-ide yang sudah ada.

Secara umum, prinsip-prinsip dasar teori Belajar Kognitif antara lain:

 Belajar merupakan suatu bentuk perubahan akan informasi


pengetahuan.

 Pembelajaran berfokus pada cara bagaimana peserta didik memperoleh,


memahami, dan menyimpan informasi dalam ingatannya.

 Pembelajaran menekankan pada proses berpikir yang kompleks.

 Kegiatan belajar mengajar melibatkan keaktifan peserta didik untuk


membangun pengalaman belajar.

 Hasil pembelajaran tidak hanya bergantung pada informasi yang


diberikan guru, tapi juga pada cara peserta didik memproses informasi
tersebut.

6
D. Kelebihan Dan Kekurangan Teori Belajar Kognitif

Dalam teori Belajar Kognitif, pengetahuan didapatkan dari hasil interaksi


antara peserta didik dengan lingkungan, yang meliputi perolehan
keterampilan dan pengalaman baru.

Menurut Piaget, kedua hal tersebut memungkinkan anak menjadi


semakin kritis dalam berpikir. Selain itu, ada beberapa keutamaan lain dari
teori Belajar Kognitif, antara lain:

 Dengan menerapkan teori Belajar Kognitif, pemahaman peserta didik


untuk memperoleh informasi baru akan meningkat.

 Secara tidak langsung, teori ini juga bantu meningkatkan kepercayaan


diri peserta didik dalam melaksanakan sebuah tugas.

 Meningkatkan kemampuan belajar seumur hidup. Di tahap pembelajaran


selanjutnya, peserta didik bisa membangun ide-ide dan menerapkan
konsep-konsep baru untuk pengetahuan yang sudah ada.

 Peserta didik memiliki bekal keterampilan yang mereka butuhkan untuk


belajar secara efektif. Dengan begitu, peserta didik mampu
mengembangkan kemampuannya dalam memecahkan masalah.

 Melalui teori Belajar Kognitif, peserta didik memiliki kemampuan untuk


mempelajari hal-hal baru secara lebih cepat dengan memaksimalkan
ingatan.

 Penerapannya dapat membantu peserta didik dalam mengkreasikan hal-


hal baru atau menginovasi hal-hal yang sudah ada menjadi lebih baik.

Dibalik berbagai kelebihannya, penerapan teori Belajar Kognitif tentunya


punya beberapa kekurangan, di antaranya:

 Teori Belajar Kognitif menekankan pada kemampuan memori


peserta didik, sehingga kapasitas daya ingat mereka disamaratakan.

7
 Cara peserta didik dalam mengembangkan pengetahuannya tidak terlalu
diperhatikan karena pada dasarnya masing-masing dari mereka
memiliki cara yang berbeda-beda.

 Jika kegiatan belajar mengajar hanya menerapkan metode kognitif,


kemungkinan besar peserta didik tidak akan mengerti sepenuhnya
tentang materi yang diberikan. Penerapan metode ini bisa digabungkan
dengan teori belajar lainnya.

E. Contoh Penerapan Teori Belajar Kognitif

Dalam menerapkan teori Belajar Kognitif, Bapak dan Ibu Guru perlu
fokus pada proses berpikir siswa dan memberikan strategi yang tepat
berdasarkan fungsi kognitif mereka.

Libatkan siswa dalam berbagai kegiatan, seperti memberikan waktu


bagi mereka untuk bertanya, kesempatan untuk membuat kesalahan dan
memperbaikinya berdasarkan, serta merefleksikan diri agar dapat membantu
mereka dalam memahami proses mental.

Nah, contoh kegiatan yang bisa Bapak dan Ibu Guru lakukan dalam
pembelajaran kognitif antara lain:

 Minta siswa untuk merefleksikan pengalaman mereka melalui


pembuatan jurnal atau laporan harian tentang kegiatan apa saja yang
mereka lakukan.

 Mendorong diskusi berdasarkan apa yang diajarkan dengan meminta


siswa untuk menjelaskan materi pembelajaran di depan kelas dan ajak
siswa lainnya untuk mengajukan pertanyaan.

 Membantu siswa menemukan solusi baru untuk suatu masalah untuk


mengembangkan cara berpikir kritis.

8
 Minta siswa untuk memberikan penjelasan tentang ide atau pendapat
yang mereka miliki.

 Membantu siswa dalam mengeksplorasi dan memahami bagaimana


ide-ide bisa terhubung.

 Meningkatkan pemahaman dan ingatan siswa melalui penggunaan


visualisasi dan permainan dalam menyampaikan materi.

9
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Teori belajar kognitif adalah teori belajar yang mementingkan proses


belajar daripada hasilnya. Teori ini menyatakan bahwa pada proses belajar,
seseorang tidak hanya cenderung pada hubungan antara stimulus dan
respon, melainkan juga bagaimana perilaku seseorang dalam mencapai
tujuan belajarnya.

Ada beberapa ahli yang belum merasa puas terhadap penemuan-


penemuan para ahli sebelumnya mengenai belajar, sebagaimana
dikemukakan oleh teori Behavior, yang menekankan
pada hubungan stimulus-responsreinforcement. Munculnya teori kognitif
merupakan wujud nyata dari kritik terhadap teori Behavior yang dianggap
terlalu naïf, sederhana, tidak masuk akal dan sulit dipertanggungjawabkan
secara psikologis.

B. Saran

Makalah ini telah membahas mengenai hakikat teori belajar kognitif.


Penulis sangat berharapan masukan dan saran yang berarti demi diskursus
wacana yang lebih kompleks terkait materi. Penulis berharap semakin
bervariasi dalam pengkajian tentang teori belajar kognitif serta menjadi
pemicu dalam produktifitas penelitian terkait.

1
DAFTAR PUSTAKA

Ekawati, M. (2019). Teori belajar menurut aliran psikologi kognitif serta


implikasinya dalam proses belajar dan pembelajaran. E-TECH: jurnal ilmiah
teknologi pendidikan, 7(2), 1-12.

Farnham-Diggory, S. (1994). Paradigms of knowledge and


instruction. Review of Educational Research, 64(3), 463-477..

Ganda, Y. (2004). Petunjuk praktis cara mahasiswa belajar di perguruan


tinggi. Jakarta: Grasindo.

Hill, Winfred F. pengarang; Khozim, M. penerjemah; Agung Prihatmoko


penyunting. (2014). Theories of learning : teori-teori pembelajaran/ Winfred F.
Hill ; penerjemah, M. Khozim ; penyunting, Agung Prihatmoko. Bandung: Nusa
Media.

Mu'min, S. A. (2013). Teori Perkembangan Kognitif Jean Piaget. Al-


TA'DIB: Jurnal Kajian Ilmu Kependidikan, 6(1), 89-99.

Anda mungkin juga menyukai