Di susun oleh :
1. Amalia Rohmatin Nazili (52106130002)
2. Mulia Putri Khasanah (52106130008)
3. Rafika Dini (52106130010)
i
Kata Pengantar
Puji syukur kehadiran Tuhan Yang Maha Kuasa karena telah memberikan kesempatan
pada penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul Teori Kognitifistik.
Makalah Teori Kognitifistik ,disusun guna memenuhi tugas dari dosen Rani
Jayanti,S.Pd.,M.Hum pada bidang studi atau mata kuliah Teori Belajar Bahasa. Selain itu,
Penulis juga berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca tentang Teori
Kognitifistik. Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada ibu Rani
Jayanti,S.Pd.,M.Hum selaku dosen mata kuliah Teori Belajar Bahasa. Tugas yang telah diberikan
ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan terkait bidang yang ditekuni penulis.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh Karena itu, kritik dan
saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan makalah ini. Dan semoga
makalah ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangkan dunia pendidikan.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATAPENGANTAR ........................................................................................................... i
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
3.1. Kesimpulan............................................................................................................ 10
3.2. Saran ..................................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................ 11
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Belajar merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang
dengan maksud memperoleh pengetahuan serta untuk meningkatkan ketersmpilan yang
dimilikiseseorang. Kegiatan belajar dapat dilakukan dimana saja misalnya di perpustakaan,
museum, sekolah maupun di tempat rekreasi. Menurut Wertheimer proses belajar tidaklah
tepat mempergunakan metode menghafal, tetapi lebih tepat bila murid belajar dengan
pengertian dan pemahaman. Kegiatan belajar harus berlandaskan pada teori-teori dan prinsip-
prinsip belajar agar bisa mencapai tujuan dari kegiatan belajar tersebut. Teori belajar
membahas dan menjelaskan bagaimana individu belajar dengan maksudmemperoleh
pengetahuan, keterampilan sikap dan nilai dari suatu proses pembelajaran. Teori-teori dapat
digunakan sebagai landasan untuk menciptakan suatu proses atau kegiatan pembelajaran
yang ingin dicapai oleh seorang guru khususnya dan oleh masyarakat luas pada umumnya,
salah satunya teori belajar kognitif yang akan dibahas dalam makalah ini.
iv
1.3 TUJUAN
a. Untuk mengetahui pengertian kognitif
b. Untuk mengetahui pengertian kognitif menurut para ahli
c. Untuk mengetahui fungsi kognitif
d. Untuk mengetahui teori belajar kognitif
e. Untuk mengetahui pendekatan kognitif
f. Untuk mengetahui perkembangan kognitif
g. Untuk mengetahui level kognitif
v
BAB II
PEMBAHASAN
1. Perhatian
6
Perhatian merupakan penyeleksi rangsangan yang nantinya menjadi fokus perhatian
dan bisa diabaikan secara bersamaan. Rangsangan yang dimaksud bisa berupa bau,
suara, maupun gambar.
2. Memori atau Daya Ingat
Memori atau daya ingat berkaitan dengan tingkat kefokusan seseorang. Semakin
fokus, semakin baik memori atau daya ingat. Hal ini menunjukkan bagaimana suatu
informasi akan ditransfer dan disimpan di dalam otak.
3. Fungsi eksekutif
Fungsi eksekutif merupakan fungsi yang mengarahkan manusia untuk menjadi
perencana dan melaksanakan sesuatu yang telah ia rencanakan. Nah, dari sinilah
seseorang terlihat bagaimana cara menyelesaikan setiap permasalahan.
4. Kemampuan berbahasa
Kemampuan bahasa berkaitan dengan bagaimana seseorang mampu menyusun kata-
kata saat berkomunikasi dengan orang lain. Setiap orang memiliki kemampuan
bahasa yang berbeda-beda, bergantung dari fungsi kognitifnya.
5. Merasakan dan mengenali
Kehadiran fungsi kognitif membuat seseorang bisa merasakan dan mengenali segala
sesuatu di sekitarnya. Misalnya membedakan antara jeruk dan lemon, semangka dan
melon, dan seterusnya.
7
5. Pada kegiatan belajar, dibutuhkan proses berpikir yang kompleks.
2.5. Pendekatan Kognitif
Pendekatan kognitif merupakan suatu istilah yang menyatakan bahwa melalui tingkah
lakulah seorang individu akan mengalami proses mental yang nantinya bisa
meningkatkan kemampuan menilai, membandingkan, atau menanggapi stimulus
sebelum terjadinya reaksi.
Pendekatan ini memberikan penekanan terhadap isi pikiran manusia agar manusia
tersebut mendapatkan pengalaman, pemahaman, standar moral, dan sebagainya.
8
Di pembahasan sebelumnya, Quipper Blog sudah membahas hal-hal terkait pengertian
dan hal-hal terkait kognitif. Nah, lantas bagaimana penerapannya dalam pembelajaran?
Membahas masalah kognitif, tentu tak bisa dilepaskan dari bagaimana peserta didik
dalam menghadapi soal-soal ujian yang dibebankan padanya. Oleh karena itu, sebelum
membuat soal seorang guru harus mempertimbangkan level kognitifnya. Level kognitif
ini dibagi menjadi tiga level, yaitu sebagai berikut.
1. Level 1
Level ini menunjukkan tingkat kemampuan yang paling rendah karena hanya
menuntut pengetahuan dan pemahaman peserta didik. Jika mengacu pada
taksonomi Bloom, soal level 1 ini mencakup soal C1 (mengingat) dan C2
(memahami).
2. Level 2
Pada level ini, tingkat kemampuannya tentu lebih tinggi daripada level 1 karena
menuntut peserta didik untuk mampu menerapkan. Jika mengacu pada taksonomi
Bloom, soal level 2 mencakup soal C3 (mengaplikasikan).
3. Level 3
Tingkat kemampuan soal pada level 3 ini paling tinggi di antara dua level
sebelumnya karena menuntut peserta didik untuk bisa menganalisis, menyintesis,
dan mengevaluasi. Jika mengacu pada taksonomi Bloom, soal level 3 ini
mencakup soal C4 (menganalisis), C5 (mengevaluasi), dan C6 (mencipta).
9
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Teori belajar kognitif lebih menekankan bahwa perilaku belajar seseorang ditentukan
oleh persepsi serta pemahamannya tentang situasi yang berhubungan dengan tujuan
belajarnya. Teori ini lebih mementingkan proses belajar daripada hasil belajar.
3.2. Saran
Teori belajar kognitif hendaknya digunakan sebagai landasan atau dasar yang harus
dipahami oleh guru ataupun calon guru pada khususnya dan pada masyarakat pada
umumnya agar apa yang dipelajari dapat digunakan dalam kegiatan belajar dan
pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
10
https://www.quipper.com/id/blog/info-guru/kognitif/
11