Anda di halaman 1dari 11

Makalah Teori Kognitif

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Teori Belajar Bahasa


Dosen Pengampu : Rani Jayanti,S.Pd.,M.Hum

Di susun oleh :
1. Amalia Rohmatin Nazili (52106130002)
2. Mulia Putri Khasanah (52106130008)
3. Rafika Dini (52106130010)

Universitas Islam Majapahit


Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Tahun ajaran 2022/2023

i
Kata Pengantar

Puji syukur kehadiran Tuhan Yang Maha Kuasa karena telah memberikan kesempatan
pada penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul Teori Kognitifistik.

Makalah Teori Kognitifistik ,disusun guna memenuhi tugas dari dosen Rani
Jayanti,S.Pd.,M.Hum pada bidang studi atau mata kuliah Teori Belajar Bahasa. Selain itu,
Penulis juga berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca tentang Teori
Kognitifistik. Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada ibu Rani
Jayanti,S.Pd.,M.Hum selaku dosen mata kuliah Teori Belajar Bahasa. Tugas yang telah diberikan
ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan terkait bidang yang ditekuni penulis.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh Karena itu, kritik dan
saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan makalah ini. Dan semoga
makalah ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangkan dunia pendidikan.

Mojokerto, 26 September 2022

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................................ i

KATAPENGANTAR ........................................................................................................... i

DAFTAR ISI.......................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang...................................................................................................... 4


1.2. Rumusan Masalah................................................................................................. 4
1.3. Tujuan.................................................................................................................... 5

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Kognitif............................................................................................... 6


2.2 Pengertian Menurut Para Ahli............................................................................... 6
2.3 Fungsi Kognitif...................................................................................................... 6
2.4 Teori Belajar Kognitif........................................................................................... 7
2.5 Pendekatan Kognitif.............................................................................................. 8
2.6 Perkembangan Kognitif......................................................................................... 8
2.7 Level Kognitif....................................................................................................... 9

BAB III PENUTUP

3.1. Kesimpulan............................................................................................................ 10
3.2. Saran ..................................................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................ 11

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Belajar merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang
dengan maksud memperoleh pengetahuan serta untuk meningkatkan ketersmpilan yang
dimilikiseseorang. Kegiatan belajar dapat dilakukan dimana saja misalnya di perpustakaan,
museum, sekolah maupun di tempat rekreasi. Menurut Wertheimer proses belajar tidaklah
tepat mempergunakan metode menghafal, tetapi lebih tepat bila murid belajar dengan
pengertian dan pemahaman. Kegiatan belajar harus berlandaskan pada teori-teori dan prinsip-
prinsip belajar agar bisa mencapai tujuan dari kegiatan belajar tersebut. Teori belajar
membahas dan menjelaskan bagaimana individu belajar dengan maksudmemperoleh
pengetahuan, keterampilan sikap dan nilai dari suatu proses pembelajaran. Teori-teori dapat
digunakan sebagai landasan untuk menciptakan suatu proses atau kegiatan pembelajaran
yang ingin dicapai oleh seorang guru khususnya dan oleh masyarakat luas pada umumnya,
salah satunya teori belajar kognitif yang akan dibahas dalam makalah ini.

1.2 RUMUSAN MASALAH

a. Apa Pengertisn Kognitif


b. Apa Pengertian Menurut Para Ahli
c. Apa Fungsi Kognitif
d. Apa Teori Belajar Kognitif
e. Apa Pendekatan Kognitif
f. Apa Perkembangan Kognitif
g. Apa saja Level kognitif

iv
1.3 TUJUAN
a. Untuk mengetahui pengertian kognitif
b. Untuk mengetahui pengertian kognitif menurut para ahli
c. Untuk mengetahui fungsi kognitif
d. Untuk mengetahui teori belajar kognitif
e. Untuk mengetahui pendekatan kognitif
f. Untuk mengetahui perkembangan kognitif
g. Untuk mengetahui level kognitif

v
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Kognitif


Kognitif adalah semua aktivitas mental yang membuat suatu individu mampu
menghubungkan, menilai, dan mempertimbangkan suatu peristiwa, sehingga individu
tersebut mendapatkan pengetahuan setelahnya. 
Kognitif ini erat sekali dengan tingkat kecerdasan seseorang. Contoh kognitif bisa
ditunjukkan ketika seseorang sedang belajar, membangun sebuah ide, dan memecahkan
masalah.
2.2. Pengertian Menurut Para Ahli
Adapun pengertiannya menurut para ahli adalah sebagai berikut.
1. Menurut Williams dan Susanto,
yaitu cara individu bertingkah laku, bertindak, dan cepat lambatnya individu saat
memecahkan masalah yang sedang dihadapi.
2. Menurut Neisser,
yaitu perolehan, penataan, dan penggunaan pengetahuan.
3. Menurut Gagne,
yaitu proses internal yang terjadi di dalam pusat susunan saraf ketika manusia sedang
berpikir.
4. Menurut Drever,
yaitu istilah umum yang melingkupi metode pemahaman, yakni persepsi, penilaian,
penalaran, imajinasi, dan penangkapan makna.
5. Menurut Piaget,
6. yaitu bagaimana anak beradaptasi dan menginterpretasikan objek dan kejadian-
kejadian di sekitarnya.
2.3. Fungsi Kognitif
Adanya fungsi kognitif ini membuat seseorang bisa dengan mudah bergaul satu sama
lain. Adapun fungsinya yaitu :

1. Perhatian

6
Perhatian merupakan penyeleksi rangsangan yang nantinya menjadi fokus perhatian
dan bisa diabaikan secara bersamaan. Rangsangan yang dimaksud bisa berupa bau,
suara, maupun gambar.
2. Memori atau Daya Ingat
Memori atau daya ingat berkaitan dengan tingkat kefokusan seseorang. Semakin
fokus, semakin baik memori atau daya ingat. Hal ini menunjukkan bagaimana suatu
informasi akan ditransfer dan disimpan di dalam otak.
3. Fungsi eksekutif
Fungsi eksekutif merupakan fungsi yang mengarahkan manusia untuk menjadi
perencana dan melaksanakan sesuatu yang telah ia rencanakan. Nah, dari sinilah
seseorang terlihat bagaimana cara menyelesaikan setiap permasalahan.
4. Kemampuan berbahasa
Kemampuan bahasa berkaitan dengan bagaimana seseorang mampu menyusun kata-
kata saat berkomunikasi dengan orang lain. Setiap orang memiliki kemampuan
bahasa yang berbeda-beda, bergantung dari fungsi kognitifnya.
5. Merasakan dan mengenali
Kehadiran fungsi kognitif membuat seseorang bisa merasakan dan mengenali segala
sesuatu di sekitarnya. Misalnya membedakan antara jeruk dan lemon, semangka dan
melon, dan seterusnya.

2.4. Teori Belajar Kognitif


Teori belajar kognitif adalah teori belajar yang mementingkan proses belajar daripada
hasilnya. Teori ini menyatakan bahwa pada proses belajar, seseorang tidak hanya
cenderung pada hubungan antara stimulus dan respon, melainkan juga bagaimana
perilaku seseorang dalam mencapai tujuan belajarnya. 
Prinsip teori belajar kognitif dalam pembelajaran adalah sebagai berikut.
1. Proses belajar lebih penting daripada hasil.
2. Persepsi dan pemahaman dalam mencapai tujuan belajar menunjukkan tingkah laku
seorang individu.
3. Materi belajar dipisahkan menjadi komponen kecil, lalu dipelajari secara terpisah.
4. Keaktifan peserta didik saat pembelajaran merupakan suatu keharusan.

7
5. Pada kegiatan belajar, dibutuhkan proses berpikir yang kompleks.
2.5. Pendekatan Kognitif
Pendekatan kognitif merupakan suatu istilah yang menyatakan bahwa melalui tingkah
lakulah seorang individu akan mengalami proses mental yang nantinya bisa
meningkatkan kemampuan menilai, membandingkan, atau menanggapi stimulus
sebelum terjadinya reaksi. 
Pendekatan ini memberikan penekanan terhadap isi pikiran manusia agar manusia
tersebut mendapatkan pengalaman, pemahaman, standar moral, dan sebagainya.

2.6. Perkembangan Kognitif


Setiap anak memiliki kemampuan kognitif yang berbeda-beda. Hal itu karena
perkembangan kognitifnya juga berbeda-beda. Namun demikian, ada hal-hal umum yang
bisa dijadikan acuan perkembangan kognitif pada anak. 
Teori Piaget mengelompokkan perkembangan kognitif anak ke dalam empat tahapan,
yaitu sebagai berikut.
1. Tahap sensorimotor (18-24 bulan)
Pada tahap ini, bayi mulai mampu mengembangkan akalnya untuk memahami
dunia luar melalui indra sensorik dan kegiatan motoriknya.
2. Tahap praoperasional (2-7 tahun)
Pada tahap ini, anak belum bisa mengoptimalkan kemampuan kognitif tersebut.
Artinya, anak belum bisa melogika sesuatu.
3. Tahap operasional konkret (7-11 tahun)
Pada tahap ini, anak mulai bisa berpikir secara rasional dan terorganisir. Artinya,
anak sudah mulai berpikir secara logis saat mengalami atau melihat sesuatu di
sekitarnya.
4. Tahap operasional formal (12 tahun ke atas)
Tahap keempat ini menandakan seorang anak sudah bisa berpikir secara lebih
luas, menalar dan menganalisis sesuatu, memanipulasi ide di pikirannya, dan
tidak tergantung dengan manipulasi konkret.

2.7. Level Kognitif

8
Di pembahasan sebelumnya, Quipper Blog sudah membahas hal-hal terkait pengertian
dan hal-hal terkait kognitif. Nah, lantas bagaimana penerapannya dalam pembelajaran?
Membahas masalah kognitif, tentu tak bisa dilepaskan dari bagaimana peserta didik
dalam menghadapi soal-soal ujian yang dibebankan padanya. Oleh karena itu, sebelum
membuat soal seorang guru harus mempertimbangkan level kognitifnya. Level kognitif
ini dibagi menjadi tiga level, yaitu sebagai berikut.

1. Level 1
Level ini menunjukkan tingkat kemampuan yang paling rendah karena hanya
menuntut pengetahuan dan pemahaman peserta didik. Jika mengacu pada
taksonomi Bloom, soal level 1 ini mencakup soal C1 (mengingat) dan C2
(memahami).
2. Level 2
Pada level ini, tingkat kemampuannya tentu lebih tinggi daripada level 1 karena
menuntut peserta didik untuk mampu menerapkan. Jika mengacu pada taksonomi
Bloom, soal level 2 mencakup soal C3 (mengaplikasikan).
3. Level 3
Tingkat kemampuan soal pada level 3 ini paling tinggi di antara dua level
sebelumnya karena menuntut peserta didik untuk bisa menganalisis, menyintesis,
dan mengevaluasi. Jika mengacu pada taksonomi Bloom, soal level 3 ini
mencakup soal C4 (menganalisis), C5 (mengevaluasi), dan C6 (mencipta).

9
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Teori belajar kognitif lebih menekankan bahwa perilaku belajar seseorang ditentukan
oleh persepsi serta pemahamannya tentang situasi yang berhubungan dengan tujuan
belajarnya. Teori ini lebih mementingkan proses belajar daripada hasil belajar.
3.2. Saran
Teori belajar kognitif hendaknya digunakan sebagai landasan atau dasar yang harus
dipahami oleh guru ataupun calon guru pada khususnya dan pada masyarakat pada
umumnya agar apa yang dipelajari dapat digunakan dalam kegiatan belajar dan
pembelajaran.

DAFTAR PUSTAKA

10
https://www.quipper.com/id/blog/info-guru/kognitif/

11

Anda mungkin juga menyukai