Anda di halaman 1dari 18

BIMBINGAN KONSELING KARIR

SEJARAH BIMBINGAN KONSELING KARIR

DOSEN PENGAMPU :

Ridwan Syahran,S.Pd.,M.Pd

KELOMPOK 3 :

Putri Inayah A50120019

Irna Nur Halizah Bempah A50120017

Moh. Ilman A50120063

PROGRAM STUDI BIMBINGAN KONSELING

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TADULAKO

PALU

2022 / 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas Rahmat dan Hidayahnya sehingga kami

dapat menyelesaikan makalah ini.

Tujuan disusunnya makalah dengan judul : “Sejarah Bimbingan Karir” ini adalah guna

memenuhi tugas kelompok mata kuliah Bimbingan Karir dari bapak Rodwan Syahran,

S.Pd.,M.Pd,

Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tentu masih jauh dari kesempurnaan, oleh

karena itu kritik dan saran kami harapkan untuk perbaikan yang akan datang. Akhirnya kami

berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kami khususnya dan bagi semua pembaca

pada umumnya.

Palu, 12 April 2022

Kelompok 3
DAFTAR ISI

Kata Pengantar...................................................................................................... i

Daftar Isi............................................................................................................... ii

Bab I PENDAHULUAN...................................................................................... 1

A. Latar Belakang................................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah............................................................................................ 1

C. Tujuan Masalah................................................................................................ 2

Bab II PEMBAHASAN........................................................................................ 3

A. Pengertian Sejarah............................................................................................ 3

B. Sejarah BK Karir.............................................................................................. 3

C. Kedudukan BK Karir........................................................................................7

D. Makna BK Karir............................................................................................... 8

E. Masalah dan Jalur BK Karir........................................................................... 10

Bab III PENUTUP................................................................................................. 11

A. Kesimpulan........................................................................................................ 11

B. Saran................................................................................................................... 12

Daftar Pustaka........................................................................................................ 13

Lampiran................................................................................................................. 14
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Seiring dengan perkembangan zaman dengan munculnya berbagai teknologi yang canggih,

belum lagi dengan adanya berbagai macam pekerjaan yang sadar tidak disadari ini menjadi sebuah

tantangan hidup sebuah insan di dunia yang memerlukan pemahaman dan kesadaran akan adanya

hal tersebut. Dengan ini perlu adanya sebuah pemahaman, pengarahan dan menumbuhkan

kesadaran pada peserta didik di SD/MI yang harus dilakukan oleh seorang guru karena betapa

pentingnya kesadaran akan kemajuan zaman dan berbagai macam kegiatan atau pekerjaan

disekitar lingkungan peserta didik yang nantinya akan memicu pada sebuah karir yang paling tidak

menjadi sebuah cita dari peserta didik. Pemikiran inilah menjadi latar belakang betapa pentingnya

seorang guru mampu memahami dari bimbingan karir yang kemudian dapat dijadikan sebuah

transformasi kepada peserta didik di SD/MI untuk memunculkan kesadaran akan pentingnya hal

tersebut.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian sejarah?

2. Bagaimana sejarah Bimbingan karir?

3. Apa saja kedudukan Bimbingan karir?

4. Apa makna Bimbingan karir?

5. Apa masalah dan jalur Bimbingan karir?


C. Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian sejarah.

2. Untuk mengetahui sejarah Bimbingan karir.

3. Untuk mengetahui kedudukan Bimbingan karir.

4. Untuk mengetahui makna Bimbingan karir.

5. Untuk mengetahui masalah dan jalur Bimbingan karir.


BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Sejarah

Kata Sejarah lebih dekat pada bahasa Yunani yaitu historia yang berarti ilmu atau orang pandai.

Kemudian dalam bahasa Inggris menjadi history, yang berarti masa lalu manusia.

Sejarah adalah suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari segala peristiwa atau kejadian yang

telah terjadi pada masa lampau dalam kehidupan umat manusia. Dalam kehidupan manusia,

peristiwa sejarah merupakan suatu peristiwa yang abadi, unik, dan penting.

B. Sejarah Bimbingan Karir

1. Bimbingan Karir Bermula dari Bimbingan Jabatan

Istilah bimbingan karir bermula dari Isitilah vocational guidance,Istilah ini pertama kali

dipopulerkan oleh Frank Pearson pada tahun1908 ketika ia berhasil membentuk suatu lembaga

yang bertujuanuntuk membantu anak-anak muda dalam memperoleh pekerjaan.Pada awalnya

penggunaan istilah vocational guidance lebih merujukpada usaha membantu individu dalam

memilih dan mempersiapkan suatu pekerjaan, termasuk didalamnya berupaya mempersiapkan

kemampuan yang diperlukan untuk memasuki suatu pekerjaan.

Konsep bimbingan yang bermula di Amerika Serikat ini dilatari oleh berbagai kondisi obyektif

pada waktu itu, diantaranya :


1. Keadaan ekonomi

2. Keadaan sosial, seperti urbanisasi

3. kondisi ideologis,seperti adanya kegelisahan untuk membentuk kembali dan menyebarkan

pemikiran tentang kemampuan seseorang dalam rangka meningkatkan kemampuan diri

dan statusnya

4. Perkembangan ilmu (scientific), khususnya dalam bidang ilmu psiko-fisik dan psikologi

eksperimantal.

Atas desakan kondisi tersebut, maka muncullah gerakan vocational guidance yang kemudian

tersebar keseluruh Negara, termasuk ke Indonesia. Pada tahun 1951, para ahli mengadakan

perubahan pendekatan dari model okupasional occupational ke model karir (career). Kedua model

ini memiliki perbedaan yang cukup mendasar, terutama dalam landasan individu untuk memilih

jabatan. Pada model okupasional lebih menekankan pada kesesuaian antara bakat dengan tuntutan

dan persyaratan pekerjaan. Sedangkan pada model karir, tidak hanya sekedar memberikan

penekanan tentang pilihan pekerjaan, namun mencoba pula menghubungkannya dengan konsep

perkembangan dan tujuan-tujuan yang lebih jauh sehingga nilai-nilai pribadi, konsep diri, rencana-

rencana pribadi dan semacamnya mulai turut dipertimbangkan.

Bimbingan karir tidak hanya sekedar memberikan respon kepada masalah-masalah yang muncul,

akan tetapi juga membantu memperoleh pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diperlukan

dalam pekerjaan.

Penggunaan istilah karir didalamnya terkandung makna pekerjaan dan jabatan sekaligus

rangkaian kegiatan dalam mencapai tujuan hidup seseorang. Hattari (1983) menyebutkan bahwa

istilah bimbingan karir mengandung konsep yang lebih luas.


Bimbingan jabatan menekankan pada keputusan yang menentukan pekerjaan tertentu,

sedangkan bimbingan karir menitik beratkan pada perencanaan kehidupan seseorang dengan

mempertimbangkan keadaan dirinya dengan lingkungannya agar ia memperoleh pandangan yang

lebih luas tentang pengaruh dari segala peranan positif yang layak dilaksanakannya dalam

masyarakat.

Berikut adalah poin-poin sejarah dari perkembangan bimbingan karir :

1. Tahun 1898 : Jessie B. Davis dengan mendirikan Educational Career Conna Control dikota

Detroit.

2. Tahun 1907 : Eli Weaver, menerbitkan buku yang berjudul : Choosing a Career pada tahun

1908.

3. Tahun 1908 : Frank Parsons, mendirikan the Boston Vocational Bereau, untuk membantu

para pemuda memilih pekerjaan dan melatih guru-guru sebagai konseler pekerjaan.

4. Tahun 1909 : Parsons menerbitkan buku ‘Choosing a Vocational’ Parsons menjelaskan

bahwa dalam memilih pekerjaan itu harus diperhatikan 3 faktor terpenting, yaitu:

1) Pengertian yang jelas tentang dirinya sendiri seperti bakat kemampuan, minat,

ambisi, keuntungan, hambatan yang dimiliki

2) Pengetahuan tentang persyaratan jabatan dan kondisi untuk keberhasilan,

keuntungan dan kerugian kompensasi, kesempatan dan prospek dan suatu jabatan

3) Penalaran yang benar terhadap hubungan dari kedua kelompok fakta tersebut

diatas.

5. Tahun 1920-1930, bimbingan diterima disekolah-sekolah, tidak hanya masalah jabatan

saja tetapi juga masalah pendidikan dari sosial.


6. Pada akhir 1930 masalah bimbingan jabatan menjadi sangat penting lantaran timbulnya

masalah pengangguran, penempatan, perubahan teknologi, mobilitas dan perkembangan

jabatan.

7. Tahun 1910 – 1940, gerakan pengukuran inteligensi dan bakat khusus.

2. Bimbingan Karir pada Persekolahan di Indonesia

Di Indonesia sendiri program ini masuk dan diadopsi oleh lembaga pendidikan pada tahun 1950,

yang kemudian terwadahi dalam layanan bimbingan dan penyuluhan, yang kini disebut bimbingan

dan konseling. Ini diawali dari kebutuhan penjurusan peserta didik pada jenjang pendidikan

menengah atas.Selanjutnya, pada tahun 1984 bersamaan dengan diberlakukannya Kurikulum

1984, bimbingan karir cukup terasa mendominasi dalam layanan bimbingan dan penyuluhan, dan

pada tahun 1994, bersamaan dengan perubahan nama bimbingan penyuluhan menjadi bimbingan

dan konseling, bimbingan karir ditempatkan sebagai salah bidang bimbingan.Sampai dengan

sekarang ini bimbingan karir tetap masih merupakansalah satu bidang bimbingan, yang

diintergrasikan dalam konsteks Kecakapan Hidup (Life Skill). Beberapa penjabaran materi bidang

bimbingan karir pada jalur pendidikan formal diarahkan pada:

1. Pemantapan pemahaman diri berkenaan dengan kecenderungan karir yang hendak

dikembangkan;

2. Pemantapan orientasi dan informasikarir pada umumnya dan karir yang hendak

dikembangkan padakhususnya;
3. Orientasi dan informasi terhadap dunia kerja danusaha memperoleh penghasilan untuk

memenuhi kebutuhan dantuntutan hidup berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa dan

bernegara;

4. Pengenalan berbagai lapangan kerja yang dapat dimasuki;

5. Orientasi dan informasi terhadap pendidikan tambahan dan pendidikan yang lebih tinggi,

khususnya sesuai dengan karir yang hendak dikembangkan.

C. Kedudukan Bimbinngan Karir

Kedudukan bimbingan karir adalah sebagai berikut:

1. Mengaplikasikan pandangan positif dan dinamis tentang manusia sebagai makhluk

spiritual, bermoral, sosial, individual, dan berpotensi.

2. Menghargai dan mengembangkan potensi positif individu.

3. Peduli terhadap kemaslahatan manusia pada umumnya dan klien pada khususnya.

4. Menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia sesuai dengan hak asasinya.

5. Toleran terhadap permasalahan individu.

6. Bersikap demokratis.

D. Makna Bimbingan Karir

Secara terminology karir itu diartikan sebuah wacana tertentu saja oleh sebagai kalangan awam

yang menganggap wacana tersebut hanya tertentu pada seseorang yang mempunyai suatu posisi,

jabatan atau yang berkaitan dengan suatu pekerjaan.sebenarnya banyak prespektif dalam
pemaknaan karir dan juga banyak tokoh pemikir yang mendefinisikan karir dalam artian yang

berbeda namun tujuannya sama, tergantung satu individu tersebut dari mana mengartikannya

karena hal itu memiliki arti yang sangat luas. Namun sejatinya karir itu mempunyai artian luas

seperti halnya urutan okupasi, job dan posisi-posisi yang diduduki disepanjang pengalaman kerja

seseorang.

Sedangkan bimbingan karir itu sendiri diartikan sebagai upaya bantuan kepada individu untuk

memberikan dorongan dan untuk memberikan kemudahan untuk mendapatkan pekerjaan dan

kemudahan meniti karir dalam kehidupannya. Banyak berbagai definisi dari karir namun yang

terpenting dapat disimpulkan dalam satu pengertian karir yaitu karir merupakan perwujudan diri

yang bermakna melalui serangkaian aktivitas dan mencakup seluruh aspek kehidupan diantaranya

peran hidup, lingkungan kehidupan, yang terwujud karena adanya kekuatan inner person.

Perwujudan diri ini akan bermakna dikala adanya kepuasan atau kebahagiaan diri dan lingkungan.

Kesuksesan individu dalam berkarir yang tampak dikarenakan adanya ketenangan, kenyamanan,

kestabilan dan kepuasan dalam bekerja. Bimbingan karir inipun juga banyak prespektif dalam

pengartiannya, dikarenakan bimbingan karir ini sulit dipisahkan dari konsep vocational guidance

atau bimbingan jabatan yang kemudian berubah menjadi carrer guidance atau bimbingan karir

yang diartikan sebagai proses untuk membantu dalam memilih pekerjaan, mempersiapkan,

memasuki dan memperoleh kemajuan di dalamnya.

Namun selang beberapa tahun kemudian pengertian bimbingan karir ini direfisi sebagai suatu

proses bantuan terhadap individu untuk menerima dan mengembangkan diri serta perannya secara

terpadu dalam dunia kerja, mengklarifikasikan konsepnya dengan realita dalam lingkungan yang

berujung pada kepuasan diri dan masyarakat . Rochman natawidjadja menyimpulkan pengertian
bimbingan karir sebagai proses untuk membantu seseorang untuk mengerti dan menerima

gambaran tentang diri pribadinya dan gambaran tentang dunia atau lingkungannya,

mempertemukan gambaran diri tersebut dengan dunia kerja yang kemudian atau pada akhirnya

dapat memilih bidang pekerjaan, memasukinya dan membina karir dalam bidang tersebut.

E. Masalah dan Jalur Bimbingan Karir

Sadar tidak sadar dalam kehidupan kita pasti ada yang namanya sebuah tantangan, begitupula

dalam meniti sebuah karir inipun masih tidak dapat jauh dari sebuah masalah atau sebuah

tantangan. Tantangan dan masalah ini sebenarnya muncul dari diri, yang terletak dari

kekurangmampuan dalam membuat planning sebuah karir. Menentukan keputusan akhir dan

menentukan karir ini membutuhkan suatu ketrampilan dan sebuah proses yang dilatarbelakangi

pemahaman individu terhadap dirinya atau jati dirinya dan pengenalan terhadap lingkungan

pekerjaan yang ada di sekitarnya serta memadukan keduanya secara tepat.

Banyak para ahli yang telah mendeskripsikan beberapa gejala dalam bimbingan karir ini,

diantaranya adalah Williamson yang membagi gejala bimbingan karir menjadi empat bagian,

yakni individu tidak dapat memilih atau merasa tidak ada pilihan, karena tidak mampu

membedakan secara memadai atas pilihan karir dan komitmen terhadap pilihan itu (no choice),

individu tidak merasa yakin atau dia merasa bimbang atas pilihan karirnya (uncertain choice),

ketidakseleraan antara bakat atau minat individu dengan pilihan karirnya (unwise choice) dan

ketidakseleraan minat dengan bakat individu (discrepancy).

Namun sebenarnya masih banyak lagi berbagai gejala atau masalah dalam bimbingan karir yang

perlu dicermati oleh seorang guru terutama dalam kaitannya upaya membantu perencanaan karir

peserta didik. Selama menempuh dunia pendidikan, individu berusaha untuk sebisa mungkin
mengembangkan pengetahuan, ketrampilan, nilai dan sikap yang nantinya pasti akan dibutuhkan

ketika mulai mencari kerja, secara asumtif dari proses ini akan berlangsung biasanya sampai

dengan usia 20 tahun.

Dalam konteks lain bimbingan karir dapat ditempuh melalui jalur pendidikan, pekerjaan, jabatan,

profesi, hobi dan social pribadi. Sejumlah kompetensi dan potensi individu yang memadai menjadi

penentu berhasil tidaknya sebuah karir baik kompetensi ataupun juga potensi dari fisik, pribadi,

social, intelektual, moral begitu juga spiritualnya.


BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Sejarah adalah suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari segala peristiwa atau kejadian yang

telah terjadi pada masa lampau dalam kehidupan umat manusia. Dalam kehidupan manusia,

peristiwa sejarah merupakan suatu peristiwa yang abadi, unik, dan penting

Poin-poin sejarah dari perkembangan bimbingan karir:

1. Tahun 1898 : Jessie B. Davis dengan mendirikan Educational Career Conna Control dikota

Detroit.

2. Tahun 1907 : Eli Weaver, menerbitkan buku yang berjudul : Choosing a Career.

3. Tahun 1908 : Frank Parsons, mendirikan the Boston Vocational Bereau, untuk membantu

para pemuda memilih pekerjaan dan melatih guru-guru sebagai konseler pekerjaan.

4. Tahun 1909 : Parsons menerbitkan buku ‘Choosing a Vocational’

5. Parsons menjelaskan bahwa dalam memilih pekerjaan itu harus diperhatikan 3 faktor

terpenting, yaitu:

a. Pengertian yang jelas tentang dirinya sendiri seperti bakat kemampuan, minat,

ambisi, keuntungan, hambatan yang dimiliki

b. Pengetahuan tentang persyaratan jabatan dan kondisi untuk keberhasilan,

keuntungan dan kerugian kompensasi, kesempatan dan prospek dan suatu

jabatan
c. Penalaran yang benar terhadap hubungan dari kedua kelompok fakta tersebut

diatas.

6. Tahun 1920-1930, bimbingan diterima disekolah-sekolah, tidak hanya masalah jabatan

saja tetapi juga masalah pendidikan dari sosial.

7. Pada akhir 1930 masalah bimbingan jabatan menjadi sangat penting lantaran timbulnya

masalah pengangguran, penempatan, perubahan teknologi, mobilitas dan perkembangan

jabatan. Tahun 1910 – 1940, gerakan pengukuran inteligensi dan bakat khusus.

B. Saran

Batapa pentingnya kita sebagai calon Guru Bimbingan dan Konseling untuk mampu memahami

Bimbingan Karir yang kemudian dapat kita jadikan sebagai transformasi kepada peserta didik,

yaitu dengan memberikan sebuah pemahaman, pengarahan dan menumbuhkan kesadaran kepada

peserta didik dikarenakan betapa pentingnya kesadaran akan kemajuan zaman dan berbagai

macam kegiatan atau pekerjaan di sekitar lingkungan peserta didik yang nantinya akan memicu

pada sebuah karir yang paling tidak menjadi sebuah cita-cita dari peserta didik.
DAFTAR PUSTAKA

INTRODUCTIONTOCAREER COUNSELING FOR THE 21st CENTURY ISBN 0-13- 380213-2 .


(DR. USMAN SUHERMAN AS, M.Pd, konseling karie sepanjang rentang kehidupan
Penerbit : UPI)

Gibson, R. L. dan Mitchell, M.H. (1995), Intoduction to Counseling and Guidance, Englewood

Cliffs – New Jersey : Prentice-Hall Inc.

Osipow, Samuel H. (1983), Theories of Career Development, Englewood Cliffs – New Jersey :

Prentice-Hall Inc.

Surya, (1988), Bimbingan Karir, Bandung : PPS UPI. Makalah tidak diterbitkan.

Herr, Edwin L. and Stanley H. Cramer. 1984. Career Guidance and Counseling through the Life

Span. Toronto: Little, Brown & Campany.

Willis, Sofyan S. (2004), Konseling Individual : Teori dan Praktek, Bandung : Alfabeta.

Munandir, (1996), Program Bimbingan Karier di Sekolah, Jakarta : PPTA – Ditjen Dikti

Depdikbud.

Soegiyoharto, Rinny (2007), Peran Orang Tua terhadap Karier Anak: Tidak Memaksa Anak ke

Jurusan Pendidikan yang Tidak Disukainya adalah Sikap Bijaksana

(http://www.bpkpenabur.or.id) 15 Januari 2007 23:04:36 GMT: Tersedia

MIlgram, Roberta M. (1991), Counseling Gifted and Talented Children, Noewood – New Jersey

: Ablex Publishing Corporation.


Dr. Budi Astuti, M. Si., Prof. Dr. Edi Purwanta, M. Pd. (2020), Bimbingan Karier Untuk

Meningkatkan Kesiapan Karier, UNY Press.

Afnibar, dkk. 1998. Teori Konseling Karir Donald Super Padang : Program Pascasarjana

UNP.( Makalah tidak dipublikasikan).

Bimo Walgito. 2005. Bimbingan Konseling (Studi dan Karir). Yogyakarta: Penerbit Andi Offset

Dewa Ketut Sukardi. 1998. Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Isaacson, Lee E and Duane Brown. 1983. Career Information, Career Counseling & Career

Development. (Fift Edition). Boston: Allyn and Bacon

Sharf, Richard S. 1992 Applying Career Development Theory to Counseling. America:

Wodswarth.
LAMPIRAN

Nama Penanya serta Pertanyaan :

1. Aulia Rahma Al Anshari (A50120031) : “Berbicara mengenai prestasi, sebenarnya apa

tujuan dan kepentingan penyelenggara

pendidikan pada saat sebelum kemerdekaan?”

2. Gretza Eurika Mowemba (A50120061) : “Menurut kalian manfaat dari bimbingan karir itu

bagaimana?”

3. Riri Ayu Wulandari (A50120055) : “ Jelaskan beberapa kejadian penting yang

mewarnai sejarah bimbingan konseling

Indonesia?”

Anda mungkin juga menyukai