DOSEN PENGAMPU :
Ridwan Syahran,S.Pd.,M.Pd
KELOMPOK 3 :
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2022 / 2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas Rahmat dan Hidayahnya sehingga kami
Tujuan disusunnya makalah dengan judul : “Sejarah Bimbingan Karir” ini adalah guna
memenuhi tugas kelompok mata kuliah Bimbingan Karir dari bapak Rodwan Syahran,
S.Pd.,M.Pd,
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tentu masih jauh dari kesempurnaan, oleh
karena itu kritik dan saran kami harapkan untuk perbaikan yang akan datang. Akhirnya kami
berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kami khususnya dan bagi semua pembaca
pada umumnya.
Kelompok 3
DAFTAR ISI
Kata Pengantar...................................................................................................... i
Daftar Isi............................................................................................................... ii
Bab I PENDAHULUAN...................................................................................... 1
A. Latar Belakang................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah............................................................................................ 1
C. Tujuan Masalah................................................................................................ 2
Bab II PEMBAHASAN........................................................................................ 3
A. Pengertian Sejarah............................................................................................ 3
B. Sejarah BK Karir.............................................................................................. 3
C. Kedudukan BK Karir........................................................................................7
D. Makna BK Karir............................................................................................... 8
A. Kesimpulan........................................................................................................ 11
B. Saran................................................................................................................... 12
Daftar Pustaka........................................................................................................ 13
Lampiran................................................................................................................. 14
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan zaman dengan munculnya berbagai teknologi yang canggih,
belum lagi dengan adanya berbagai macam pekerjaan yang sadar tidak disadari ini menjadi sebuah
tantangan hidup sebuah insan di dunia yang memerlukan pemahaman dan kesadaran akan adanya
hal tersebut. Dengan ini perlu adanya sebuah pemahaman, pengarahan dan menumbuhkan
kesadaran pada peserta didik di SD/MI yang harus dilakukan oleh seorang guru karena betapa
pentingnya kesadaran akan kemajuan zaman dan berbagai macam kegiatan atau pekerjaan
disekitar lingkungan peserta didik yang nantinya akan memicu pada sebuah karir yang paling tidak
menjadi sebuah cita dari peserta didik. Pemikiran inilah menjadi latar belakang betapa pentingnya
seorang guru mampu memahami dari bimbingan karir yang kemudian dapat dijadikan sebuah
transformasi kepada peserta didik di SD/MI untuk memunculkan kesadaran akan pentingnya hal
tersebut.
B. Rumusan Masalah
PEMBAHASAN
A. Pengertian Sejarah
Kata Sejarah lebih dekat pada bahasa Yunani yaitu historia yang berarti ilmu atau orang pandai.
Kemudian dalam bahasa Inggris menjadi history, yang berarti masa lalu manusia.
Sejarah adalah suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari segala peristiwa atau kejadian yang
telah terjadi pada masa lampau dalam kehidupan umat manusia. Dalam kehidupan manusia,
peristiwa sejarah merupakan suatu peristiwa yang abadi, unik, dan penting.
Istilah bimbingan karir bermula dari Isitilah vocational guidance,Istilah ini pertama kali
dipopulerkan oleh Frank Pearson pada tahun1908 ketika ia berhasil membentuk suatu lembaga
penggunaan istilah vocational guidance lebih merujukpada usaha membantu individu dalam
Konsep bimbingan yang bermula di Amerika Serikat ini dilatari oleh berbagai kondisi obyektif
dan statusnya
4. Perkembangan ilmu (scientific), khususnya dalam bidang ilmu psiko-fisik dan psikologi
eksperimantal.
Atas desakan kondisi tersebut, maka muncullah gerakan vocational guidance yang kemudian
tersebar keseluruh Negara, termasuk ke Indonesia. Pada tahun 1951, para ahli mengadakan
perubahan pendekatan dari model okupasional occupational ke model karir (career). Kedua model
ini memiliki perbedaan yang cukup mendasar, terutama dalam landasan individu untuk memilih
jabatan. Pada model okupasional lebih menekankan pada kesesuaian antara bakat dengan tuntutan
dan persyaratan pekerjaan. Sedangkan pada model karir, tidak hanya sekedar memberikan
penekanan tentang pilihan pekerjaan, namun mencoba pula menghubungkannya dengan konsep
perkembangan dan tujuan-tujuan yang lebih jauh sehingga nilai-nilai pribadi, konsep diri, rencana-
Bimbingan karir tidak hanya sekedar memberikan respon kepada masalah-masalah yang muncul,
akan tetapi juga membantu memperoleh pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diperlukan
dalam pekerjaan.
Penggunaan istilah karir didalamnya terkandung makna pekerjaan dan jabatan sekaligus
rangkaian kegiatan dalam mencapai tujuan hidup seseorang. Hattari (1983) menyebutkan bahwa
sedangkan bimbingan karir menitik beratkan pada perencanaan kehidupan seseorang dengan
lebih luas tentang pengaruh dari segala peranan positif yang layak dilaksanakannya dalam
masyarakat.
1. Tahun 1898 : Jessie B. Davis dengan mendirikan Educational Career Conna Control dikota
Detroit.
2. Tahun 1907 : Eli Weaver, menerbitkan buku yang berjudul : Choosing a Career pada tahun
1908.
3. Tahun 1908 : Frank Parsons, mendirikan the Boston Vocational Bereau, untuk membantu
para pemuda memilih pekerjaan dan melatih guru-guru sebagai konseler pekerjaan.
bahwa dalam memilih pekerjaan itu harus diperhatikan 3 faktor terpenting, yaitu:
1) Pengertian yang jelas tentang dirinya sendiri seperti bakat kemampuan, minat,
keuntungan dan kerugian kompensasi, kesempatan dan prospek dan suatu jabatan
3) Penalaran yang benar terhadap hubungan dari kedua kelompok fakta tersebut
diatas.
jabatan.
Di Indonesia sendiri program ini masuk dan diadopsi oleh lembaga pendidikan pada tahun 1950,
yang kemudian terwadahi dalam layanan bimbingan dan penyuluhan, yang kini disebut bimbingan
dan konseling. Ini diawali dari kebutuhan penjurusan peserta didik pada jenjang pendidikan
1984, bimbingan karir cukup terasa mendominasi dalam layanan bimbingan dan penyuluhan, dan
pada tahun 1994, bersamaan dengan perubahan nama bimbingan penyuluhan menjadi bimbingan
dan konseling, bimbingan karir ditempatkan sebagai salah bidang bimbingan.Sampai dengan
sekarang ini bimbingan karir tetap masih merupakansalah satu bidang bimbingan, yang
diintergrasikan dalam konsteks Kecakapan Hidup (Life Skill). Beberapa penjabaran materi bidang
dikembangkan;
2. Pemantapan orientasi dan informasikarir pada umumnya dan karir yang hendak
dikembangkan padakhususnya;
3. Orientasi dan informasi terhadap dunia kerja danusaha memperoleh penghasilan untuk
bernegara;
5. Orientasi dan informasi terhadap pendidikan tambahan dan pendidikan yang lebih tinggi,
3. Peduli terhadap kemaslahatan manusia pada umumnya dan klien pada khususnya.
4. Menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia sesuai dengan hak asasinya.
6. Bersikap demokratis.
Secara terminology karir itu diartikan sebuah wacana tertentu saja oleh sebagai kalangan awam
yang menganggap wacana tersebut hanya tertentu pada seseorang yang mempunyai suatu posisi,
jabatan atau yang berkaitan dengan suatu pekerjaan.sebenarnya banyak prespektif dalam
pemaknaan karir dan juga banyak tokoh pemikir yang mendefinisikan karir dalam artian yang
berbeda namun tujuannya sama, tergantung satu individu tersebut dari mana mengartikannya
karena hal itu memiliki arti yang sangat luas. Namun sejatinya karir itu mempunyai artian luas
seperti halnya urutan okupasi, job dan posisi-posisi yang diduduki disepanjang pengalaman kerja
seseorang.
Sedangkan bimbingan karir itu sendiri diartikan sebagai upaya bantuan kepada individu untuk
memberikan dorongan dan untuk memberikan kemudahan untuk mendapatkan pekerjaan dan
kemudahan meniti karir dalam kehidupannya. Banyak berbagai definisi dari karir namun yang
terpenting dapat disimpulkan dalam satu pengertian karir yaitu karir merupakan perwujudan diri
yang bermakna melalui serangkaian aktivitas dan mencakup seluruh aspek kehidupan diantaranya
peran hidup, lingkungan kehidupan, yang terwujud karena adanya kekuatan inner person.
Perwujudan diri ini akan bermakna dikala adanya kepuasan atau kebahagiaan diri dan lingkungan.
Kesuksesan individu dalam berkarir yang tampak dikarenakan adanya ketenangan, kenyamanan,
kestabilan dan kepuasan dalam bekerja. Bimbingan karir inipun juga banyak prespektif dalam
pengartiannya, dikarenakan bimbingan karir ini sulit dipisahkan dari konsep vocational guidance
atau bimbingan jabatan yang kemudian berubah menjadi carrer guidance atau bimbingan karir
yang diartikan sebagai proses untuk membantu dalam memilih pekerjaan, mempersiapkan,
Namun selang beberapa tahun kemudian pengertian bimbingan karir ini direfisi sebagai suatu
proses bantuan terhadap individu untuk menerima dan mengembangkan diri serta perannya secara
terpadu dalam dunia kerja, mengklarifikasikan konsepnya dengan realita dalam lingkungan yang
berujung pada kepuasan diri dan masyarakat . Rochman natawidjadja menyimpulkan pengertian
bimbingan karir sebagai proses untuk membantu seseorang untuk mengerti dan menerima
gambaran tentang diri pribadinya dan gambaran tentang dunia atau lingkungannya,
mempertemukan gambaran diri tersebut dengan dunia kerja yang kemudian atau pada akhirnya
dapat memilih bidang pekerjaan, memasukinya dan membina karir dalam bidang tersebut.
Sadar tidak sadar dalam kehidupan kita pasti ada yang namanya sebuah tantangan, begitupula
dalam meniti sebuah karir inipun masih tidak dapat jauh dari sebuah masalah atau sebuah
tantangan. Tantangan dan masalah ini sebenarnya muncul dari diri, yang terletak dari
kekurangmampuan dalam membuat planning sebuah karir. Menentukan keputusan akhir dan
menentukan karir ini membutuhkan suatu ketrampilan dan sebuah proses yang dilatarbelakangi
pemahaman individu terhadap dirinya atau jati dirinya dan pengenalan terhadap lingkungan
Banyak para ahli yang telah mendeskripsikan beberapa gejala dalam bimbingan karir ini,
diantaranya adalah Williamson yang membagi gejala bimbingan karir menjadi empat bagian,
yakni individu tidak dapat memilih atau merasa tidak ada pilihan, karena tidak mampu
membedakan secara memadai atas pilihan karir dan komitmen terhadap pilihan itu (no choice),
individu tidak merasa yakin atau dia merasa bimbang atas pilihan karirnya (uncertain choice),
ketidakseleraan antara bakat atau minat individu dengan pilihan karirnya (unwise choice) dan
Namun sebenarnya masih banyak lagi berbagai gejala atau masalah dalam bimbingan karir yang
perlu dicermati oleh seorang guru terutama dalam kaitannya upaya membantu perencanaan karir
peserta didik. Selama menempuh dunia pendidikan, individu berusaha untuk sebisa mungkin
mengembangkan pengetahuan, ketrampilan, nilai dan sikap yang nantinya pasti akan dibutuhkan
ketika mulai mencari kerja, secara asumtif dari proses ini akan berlangsung biasanya sampai
Dalam konteks lain bimbingan karir dapat ditempuh melalui jalur pendidikan, pekerjaan, jabatan,
profesi, hobi dan social pribadi. Sejumlah kompetensi dan potensi individu yang memadai menjadi
penentu berhasil tidaknya sebuah karir baik kompetensi ataupun juga potensi dari fisik, pribadi,
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sejarah adalah suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari segala peristiwa atau kejadian yang
telah terjadi pada masa lampau dalam kehidupan umat manusia. Dalam kehidupan manusia,
peristiwa sejarah merupakan suatu peristiwa yang abadi, unik, dan penting
1. Tahun 1898 : Jessie B. Davis dengan mendirikan Educational Career Conna Control dikota
Detroit.
2. Tahun 1907 : Eli Weaver, menerbitkan buku yang berjudul : Choosing a Career.
3. Tahun 1908 : Frank Parsons, mendirikan the Boston Vocational Bereau, untuk membantu
para pemuda memilih pekerjaan dan melatih guru-guru sebagai konseler pekerjaan.
5. Parsons menjelaskan bahwa dalam memilih pekerjaan itu harus diperhatikan 3 faktor
terpenting, yaitu:
a. Pengertian yang jelas tentang dirinya sendiri seperti bakat kemampuan, minat,
jabatan
c. Penalaran yang benar terhadap hubungan dari kedua kelompok fakta tersebut
diatas.
7. Pada akhir 1930 masalah bimbingan jabatan menjadi sangat penting lantaran timbulnya
jabatan. Tahun 1910 – 1940, gerakan pengukuran inteligensi dan bakat khusus.
B. Saran
Batapa pentingnya kita sebagai calon Guru Bimbingan dan Konseling untuk mampu memahami
Bimbingan Karir yang kemudian dapat kita jadikan sebagai transformasi kepada peserta didik,
yaitu dengan memberikan sebuah pemahaman, pengarahan dan menumbuhkan kesadaran kepada
peserta didik dikarenakan betapa pentingnya kesadaran akan kemajuan zaman dan berbagai
macam kegiatan atau pekerjaan di sekitar lingkungan peserta didik yang nantinya akan memicu
pada sebuah karir yang paling tidak menjadi sebuah cita-cita dari peserta didik.
DAFTAR PUSTAKA
Gibson, R. L. dan Mitchell, M.H. (1995), Intoduction to Counseling and Guidance, Englewood
Osipow, Samuel H. (1983), Theories of Career Development, Englewood Cliffs – New Jersey :
Prentice-Hall Inc.
Surya, (1988), Bimbingan Karir, Bandung : PPS UPI. Makalah tidak diterbitkan.
Herr, Edwin L. and Stanley H. Cramer. 1984. Career Guidance and Counseling through the Life
Willis, Sofyan S. (2004), Konseling Individual : Teori dan Praktek, Bandung : Alfabeta.
Munandir, (1996), Program Bimbingan Karier di Sekolah, Jakarta : PPTA – Ditjen Dikti
Depdikbud.
Soegiyoharto, Rinny (2007), Peran Orang Tua terhadap Karier Anak: Tidak Memaksa Anak ke
MIlgram, Roberta M. (1991), Counseling Gifted and Talented Children, Noewood – New Jersey
Afnibar, dkk. 1998. Teori Konseling Karir Donald Super Padang : Program Pascasarjana
Bimo Walgito. 2005. Bimbingan Konseling (Studi dan Karir). Yogyakarta: Penerbit Andi Offset
Dewa Ketut Sukardi. 1998. Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Isaacson, Lee E and Duane Brown. 1983. Career Information, Career Counseling & Career
Wodswarth.
LAMPIRAN
2. Gretza Eurika Mowemba (A50120061) : “Menurut kalian manfaat dari bimbingan karir itu
bagaimana?”
Indonesia?”