Anda di halaman 1dari 16

SENI TARI

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


Seni Tari dan Seni Drama
Dosen Pengampu : Leva Khudri Balti,Ssn,Msn

Di Susun Oleh :
Aini Hidayati 2086206167
Anfizta Dilla Rizal 2086206144
Azka Rafli Ibrahim 2086206137
Citra Aprilianti 2086206118
Mariam Dwi Arsi 2086206119
Muhammad Muzapar 2086206128
Putri Amanda Fadillah 2086206157
Sindi Silfitri 2086206084
Sonya Febrianti 2086206161
Yandri Yulaska Putra 2086206123

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PAHLAWAN TUANKU TAMBUSAI
BANGKINANG KOTA
2022
KATA PENGANTAR

Puji Syukur alhamdulillah penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang tiada terhingga
kekuasaan dan kekuatan-Nya, sumber segala kebenaran sejati, yang membimbing dan
mempermudah pembuatan atau penyusunan makalah ini.
Makalah ini mengkaji tentang “SENI TARI”, Secara khusus makalah ini ditulis untuk memenuhi
salah satu tugas Mata Kuliah Seni Tari dan Seni Drama yang dibimbing oleh Bapak Leva Khudri
Balti,Ssn,Msn. Penghargaan dan ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada semua pihak
yang telah memberikan bantuan dalam penulisan makalah ini, terutama kelompok kami yakni
kelompok 1, semoga Allah yang Maha Pemurah membalas dengan kebaikan yang berlipat ganda.
Penulis menyadari berbagai kekurangan dalam penulisan makalah yang mungkin
disebabkan karena adanya rasa subjektifitas dalam menganalisa permasalahan
ataupun kesalahan interpretasi. Oleh karena itu, berbagai masukan sangat penulis harapkan
untuk perbaikan di masa yang akan datang.
Akhirnya dengan segala kesederhanaan makalah ini, Penulis berharap semoga makalah ini dapat
menjadi tambahan pengetahuan bagi pembaca yang dapat memperdalam wawasan mengenai
SENI TARI.

Bangkinang, 13 September 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ----------------------------------------------------------------------- i

DAFTAR ISI ---------------------------------------------------------------------------------- ii

BAB I PENDAHULUAN ------------------------------------------------------------------- 1

A. Latar Belakang------------------------------------------------------------------- 1
B. Rumusan Masalah -------------------------------------------------------------- 2
C. Tujuan Penulisan ---------------------------------------------------------------- 2

BAB II PEMBAHASAN -------------------------------------------------------------------- 3

A. Pengertian Seni Tari ------------------------------------------------------------ 3


B. Unsur Seni Tari ------------------------------------------------------------------ 6
C. Fungsi Seni Tari------------------------------------------------------------------ 9
D. Jenis Seni Tari -------------------------------------------------------------------- 10

BAB III PENUTUP -------------------------------------------------------------------------- 12

A. Kesimpulan ----------------------------------------------------------------------- 12
B. Saran ------------------------------------------------------------------------------- 12

DAFTAR PUSTAKA ------------------------------------------------------------------------ 13

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Seni tari bisa dikatakan sebagai bagian dari kebudayaan yang ada pada setiap negara
atau daerah termasuk negara Indonesia. Seni tari yang ada di Indonesia sangatlah banyak
dan merupakan setiap gerakan tari merupakan ciptaan dari masyarakat Indonesia yang di
mana di dalam setiap gerakan tari memiliki filosofinya masing-masing. Seni tari akan selalu
mengalami perkembangan seiring dengan berkembangnya zaman. Maka dari itu, bagi
sebagian orang mengatakan bahwa seni tari sudah ada sejak lama.
Dengan banyaknya seni tari yang ada di Indonesia menandakan bahwa Indonesia
memiliki keanekaragaman budaya. Oleh sebab itu, sudah seharusnya bagi setiap masyarakat
Indonesia terutama generasi muda perlu melestarikan seni tari Indonesia. Jika, seni tari terus
menerus dilestarikan, maka kemungkinan besar seni tari Indonesia semakin dikenal oleh
masyarakat dunia.
Ketika melihat seni tari pasti selalu identik dengan gerakan karena seni tari itu
sendiri merupakan suatu kegiatan seni yang sangat fokus terhadap setiap gerakan tubuh.
Gerakan tubuh yang ada pada seni tari selalu berirama dan berpola, baik itu diiringi dengan
musik atau tanpa iringan musik. Namun, pada umumnya, seni tari yang ada di Indonesia
selalu diiringi dengan musik ketika melakukan pementasan.
Selain itu, seni tari yang ada di Indonesia bukan hanya berfungsi sebagai sarana
untuk mengekspresikan diri, pementasa, atau media hiburan saja, tetapi seni tari juga
dipertunjukkan pada upacara keagamaan atau penyambutan. Setiap tarian pasti diciptakan
oleh manusia dan seseorang yang menciptakan suatu gerakan tarian disebut sebagai
koreografer dan yang melakukan gerak seni tari dikenal sebagai penari.
Jadi, untuk mendalami suatu tarian, sebaiknya kenali terlebih dahulu pengertian
hingga unsur-unsur yang ada di dalam seni tari. Kemudian, pelajari gerakan seni tari yang
ingin dipelajari dan cari tahu dari sejarahnya. Hal ini perlu dilakukan agar seni tari yang
dipentaskan dapat membuat penonton tersentuh ketika melihat setiap gerakan tari yang
dimainkan oleh penari.

1
B. Rumusan Masalah
1. Pengertian Seni Tari
2. Unsur-unsur Seni Tari
3. Fungsi Seni Tari
4. Jenis-jenis Seni Tari

C. Tujuan
1. Mengetahui Pengertian Seni Tari
2. Mengetahui Unsur-unsur Seni Tari
3. Mengetahui Fungsi Seni Tari
4. Mengetahui Jenis-jenis Seni Tari

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Seni Tari


Perkembangan kesenian tari mempunyai sejarah panjang dan terus menyesuaikan
masa ke masa. Hal itu dapat kita lihat dari beragam tarian yang digunakan dalam acara-acara
tertentu, seperti upacara adat, pernikahan dan penyambutan tamu.
Berikut ini adalah sejarah perkembangan seni tari yang ada di Indonesia yang dibagi
menjadi era primitif, era Hindu Buddha, era Islam, era penjajahan dan era setelah merdeka,
yaitu:
1. Era Primitif
Masa ini dimulai sebelum adanya kerajaan di Indonesia. Oleh masyarakat era
tersebut tarian dipercaya sebagai sesuatu yang memiliki daya magis dan sakral. Gerakan-
gerakan tari tercipta berdasarkan kepercayaan masyarakat. Beberapa contohnya adalah
tari hujan, tari eksorsisme, tari kebangkitan dan sebagainya.
Gerakan tarian pada masa ini diinspirasi oleh gerakan alam serta meniru gerakan
makhluk hidup, misalnya hewan dan tumbuhan. Misalnya meniru gerakan binatang yang
sedang diburu. Umumnya tarian pada masa primitif dilakukan secara berkelompak atau
bersama-sama.
2. Era Hindu Buddha
Perkembangan kesenian tari di Indonesia kemudian berlanjut pada era kerajaan
Hindu Buddha. Gerakan tari pada masa ini dipengaruhi oleh unsur budaya para pedagang.
Pada era Hindu Buddha, tarian mulai mempunyai standar dan patokan, serta
memiliki literatur tentang seni tari. Salah satunya adalah iteratur atau panduan gerak tari
yang dibuat oleh Bharata Muni dengan judul Natya Sastra yang membahas 64 jenis
gerakan tangan mudra.
3. Era Islam
Setelah masa Hindu Buddha, sejarah tari di Indonesia berlanjut ke masa
penyebaran agama Islam pada tahun 1755 saat kerajaan Mataram Islam terbagi dua. Pada
era ini tarian umumnya dilakukan pada saat hari raya.

3
Pembagian kerajaan Mataram menjadi dua menjadikan seni tari sebagai salah satu
wujud identitas mereka, sehingga tarian yang ditampilkan memiliki makna dan unsur
khas dari masing-masing kerajaan.
4. Era Penjajahan
Kemunduruan kesenian tari di Indonesia terjadi pasa masa penjajahan karena
situasi sosial yang kacau. Namun seni tari tetap terpelihara dan diperagakan di istana
kerajaan saat acara-acara penting berkaitan adat dan budaya.
Pada masa ini juga tercipta tarian yang diilhami dari perjuangan rakyat melawan
penjajahan, yaitu Tari Prawiroguni. Tarian ini adalah tari tradisional dari Jawa Tengah
yang menceritakan kegagahan prajurit pada masa itu. Penari Prawiroguno menggunakan
senjata dan tameng pelindung diri saat melakukan tarian.
5. Era Setelah Kemerdekaan
Setelah Indonesia merdeka, perkembangan seni tari mulai membaik. Tari-tarian
sering dilakukan saat upacara adat dan keagamaan, serta menjadi hiburan masyarakat.
Pada era ini tari berkembang untuk seluruh kalangan, termasuk anak-anak muda yang
mulai mempelajari tari tradisional dan tari modern.

Pada dasarnya, seni tari adalah suatu gerakan semua bagian tubuh atau hanya
sebagian saja yang dilakukan dengan ritmis serta pada waktu tertentu untuk mengungkap
pikiran, perasaan, dan tujuan dengan iringan musik atau tanpa iringan musik. Dalam hal ini,
penari yang menggunakan iringan musik, maka gerakannya akan mengikuti irama dari
musik yang dibawakan. Dengan kata lain, pengiring penari yang memainkan musik akan
mengatur setiap gerakan penari supaya makna dan tujuan dari tarian yang dibawakan
tersampaikan kepada penonton tari-tarian.
Gerakan-gerakan yang ada di dalam seni tari berbeda dengan gerakan yang dilakukan
setiap hari, seperti berjalan, berlari, dan sebagainya. Gerakan pada seni tari ini bisa
dikatakan sebagai gerakan yang yang sangat elastis ekspresif. Selain itu, pada seni tari,
setiap gerakannya juga berpola sangat ritmis.
Setiap gerakan seni tari ini merupakan gerakan-gerakan kombinasi yang berasal dari
unsur-unsur tari itu sendiri. Unsur tari terbagi menjadi tiga yaitu, unsur wiraga (raga), unsur
wirama (irama), dan unsur wirasa (rasa). Oleh sebab itu, ketika kita sedang menonton dan

4
menikmati suatu tarian yang dibawakan oleh seorang penari atau sekelompok penari pasti
akan merasakan sebuah “rasa” atau “makna” melalui gerakan-gerakan yang beririama yang
dibawakan oleh penari.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), seni tari adalah seni yang mengenai
tari-menari (gerak-gerik yang berirama). Sementara itu, tari dalam KBBI berarti gerakan
badan (tangan dan sebagainya) yang berirama, biasanya diiringi bunyi-bunyian (musik,
gamelan, dan sebagainya). Dari kedua pengertian seni tari dan tari dapat disimpulkan bahwa
unsur tari adalah gerakan itu sendiri.
Ketika penari sedang menampilkan suatu tarian, makai ia atau mereka (jika
berkelompok) harus memerhatikan tenaga, waktu, dan ruang. Ketiga hal itu harus
diperhatikan karena akan memengaruhi gerakan dan suasana dari tarian yang ditampilkan.
Penari harus memerhatikan arah, baik itu menghadap ke depan, ke belakang, serong
ke kiri atau ke kanan, dan bisa juga melakukan terhadap semua arah tarian. Selama
menentukan arah harus melihat juga apakah ruang atau panggung supaya gerakan tarian
dapat dilakukan dengan maksimal. Tari yang sangat mementingkan gerakan pasti
membutuhkan tenaga yang cukup untuk membawakannya, seperti gerakan meloncat, duduk,
menggerakkan tangan, dan sebagainya. Selain itu, tenaga dalam seni tari bisa menentukan
kreativitas dari penari itu sendiri.
Namun, setiap seni tari yang ada pada suatu daerah atau negara terutama tari-tarian
yang ada pada setiap daerah di Indonesia harus dilestarikan agar tidak hilang dan akan terus
ada, sehingga anak cucu kita nanti masih bisa kebudayaan Indonesia. Jadi, bagi para
generasi muda, selalu bersemangat untuk melestarikan tari-tarian Indonesia.

Pengertian Seni Tari Menurut Para Ahli


1. Corrie Hartong
Menurut Corrie Hartong, seni tari adalah sebuah perasaan mendesak yang ada di
dalam diri manusia, sehingga mendorong dirinya untuk menuangkan ungkapan yang
bentuknya berupa gerakan yang ritmis.
2. Soedarsono
Soedarsono mengatakan bahwa tari adalah suatu ungkapan yang berasal dari
dalam jiwa setiap manusia yang kemudian diekspresikan melalui gerakan ritmis sekaligus

5
ritmis. Dalam hal ini, Soedarsono menyatakan bahwa ungkapan rasa yang dimaksud
adalah sebuah emosional atau rasa yang pada manusia. Sementara itu, gerakan ritmis dan
indah merupakan suatu gerakan yang mengikuti iringan nada dari para pengiring,
sehingga menciptakan suatu seni yang bisa membuat orang lain terpesona ketika melihat
gerakan ritmis tersebut.
3. Pangeran Suryadiningrat
Soedarsono mengungkapkan bahwa tari adalah sebuah gerakan yang berasal dari
semua anggota tubuh seseorang yang dilakukan senada dengan iringan irama musik
dengan tujuan dan maksud tertentu.
4. Bagong Sudito
Menurut Bagong Sudito, seni tari adalah sebuah seni yang berbentuk suatu
gerakan yang ritmis sekaligus sebagai media ekspresi manusia.
5. Judith Lynne Hanna
Judith Lynne Hanna mengatakan bahwa sebut tari adalah seni plastis yang berasal
dari gerak visual yang terlihat sepintas.
6. Yulianti Parani
Menurut Yulianti Parani, tari adalah suatu gerakan ritmis yang muncul dari
beberapa bagian tubuh atau seluruh tubuh yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok
serta diikuti dengan ekspresi tertentu.
7. Kamala Devi Chattopadhyaya
Menurut, Kamala Devi Chattopadhyay, tari adalah suatu desakan yang berasal
dari dalam diri seseorang yang harus dituangkan ke dalam bentuk gerakan ritmis.
8. M.A Theodora Retno Maruh
M.A Theodora Retno Maruh mengatakan bahwa seni tari adalah sebuah karya
seni berbentuk gerakan yang sifatnya tak akan berubah menjadi kontemporer.

B. Unsur-Unsur Utama Seni Tari


Seni tari yang sangat memerhatikan gerakan yang berirama memiliki tiga unsur
utama, yaitu unsur wiraga (raga), unsur wirama (irama), dan unsur wirasa (rasa).
1. Wiraga (raga)

6
Unsur wiraga atau unsur rasa adalah unsur tari yang memperlihatkan gerakan-
gerakan, meloncat, duduk, berdiri, dan lain-lain. Unsur gerak menjadi unsur utama dari
unsur tari karena sebuah tarian pasti akan memiliki gerakan-gerakan yang penuh dengan
makna. Setiap gerakan tarian selalu diciptakan oleh manusia yang biasa dikenal dengan
nama koreografer. Dengan hadirnya koreografer, maka tarian yang sudah indah akan
semakin indah untuk ditonton.
2. Wirama (irama)
Setelah unsur utama raga atau gerakan tubuh, unsur utama dari tari selanjutnya
adalah unsur wirama atau irama. Adanya irama dalam seni tari berasal dari musik yang
dimainkan oleh para pengiring. Seorang penari atau sekelompok penari harus mampu
menyatukan gerakan tari dengan irama musik yang dimainkan oleh para pengiring musik.
Tidak hanya irama musik saja yang harus disatukan, tetapi penari juga harus bisa
mengikuti tempo musik.
3. Wirama (rasa)
Unsur utama yang harus ada di dalam tari yang terakhir adalah unsur wirasa atau
unsur rasa. Sebuah tarian yang hanya ditampilkan begitu saja tanpa adanya sebuah rasa,
maka setiap gerakan tariaannya akan kurang menyentuh perasaan penonton. Rasa dalam
tari ini bisa ditunjukkan melalui ekspresi dari penari dan setiap gerakan ritmis. Penari
yang melakukan gerakan tarian ritmis dan menunjukkan ekspresi, maka suatu tarian dapat
menyentuh perasaan para penonton.
Dengan demikian, ketiga unsur utama yang sudah disebutkan di atas harus ada di
dalam tarian yang dibawakan oleh seorang penari yang gerakannya dibuat oleh
koreografer. Suatu gerakan-gerakan yang dilakukan oleh seseorang tidak bisa dibilang
sebagai sebuah tarian apabila tidak ada ketiga unsur utama tersebut.

Unsur -Unsur Pendukung Seni Tari


Selain unsur utama, seni tari juga terdapat unsur-unsur pendukung. Unsur-unsur
pendukung pada suatu tarian merupakan unsur yang dapat membuat banyak orang tertarik
untuk melihat tarian yang penuh dengan gerakan-gerakan ritmis. Unsur-unsur pendukung
seni tari sebagai berikut.
1. Iringan

7
Seni tari yang diiringi dengan musik akan membuat setiap gerakan tari yang
dibawakan oleh penari menjadi berirama dan ritmis. Perpaduan gerakan dengan iringan
musik inilah yang dapat mendukung seni tari menjadi banyak dilihat oleh banyak orang
karena memiliki daya Tarik yang cukup memikat.
Akan tetapi, seni tari bukan hanya bisa diriingi dengan musik saja, tetapi iringan
ini bisa berasal dari penari itu sendiri, seperti teriakan, hentakan tepukan, dan sebagainya.
Iringan yang berasal dari penari itu sendiri akan meningkatkan keindahan dari sebuah
seni tari yang sedang dibawakan.
2. Kostum
Kostum menjadi unsur pendukung dari suatu seni tari, setiap kostum harus
disesuaikan dengan suasana dan jenis tari yang akan dibawakan. Selain itu, seni tari yang
berasal dari suatu daerah akan menggunakan kostum darimana seni tari tersebut berasal.
Dengan dukungan dari kostum daerah yang dikenakan oleh penari, maka suasana
kedaerahan akan tersampaikan kepada orang-orang yang melihat seni tari.
3. Tata Rias
Selain kostum, tata rias merupakan unsur dukungan dari seni tari. Jika, penari
tidak dirias dengan maksimal, maka ekspresi penari kurang maksimal, sehingga pesan
dan suasana pada tarian yang dibawakan kurang tersampaikan kepada penonton. Dengan
kata lain, tata rias harus sesuai dengan tarian yang akan ditampilkan. Tata rias dalam seni
tari bisa dilakukan sendiri oleh penari atau bisa juga dilakukan oleh penata rias yang
sudah dipersiapkan oleh panitia pelaksana.
4. Pola Lantai atau Blocking
Seni tari yang sangat memfokuskan pada gerakan yang ritmis akan membuat
penari tidak hanya berdiam diri saja, tetapi akan pindah dari tempat yang satu ke tempat
lainnya. Oleh sebab itu, penari harus pandai untuk menguasai panggung agar setiap
gerakan yang ditampilkan bisa memikat daya tarik para penonton.
Penguasaan panggung ini bisa dilakukan dengan cara melakukan latihan sebelum
tampil, posisi dari para penonton, dan ukuran dari panggung atau tempat. Penguasaan
panggung yang sudah dimiliki oleh penari bisa membuat tarian yang ditampilkan akan
terlihat lebih istimewa. Apabila suatu tarian dibawakan dengan cara berkelompok, maka

8
penguasaan panggung harus lebih teliti agar sesama penari bisa melakukan gerak tari
dengan maksimal.
5. Gerakan
Dalam unsur pendukung gerakan tarian, penari bisa mengombanisikan gerakan
tarian dengan beberapa gerakan tambahan, seperti tepukan, hentakan, dan lain-lain. Selain
itu, gerakan bukan hanya berasal dari kaki atau tangan saja, tetapi ekspresi wajah harus
diperhatikan juga. Suatu tarian yang diberikan gerakan tambahan sekaligus ekspresi
wajah, maka bisa meningkatkan nilai estetika dalam tarian tersebut.

C. Fungsi Seni Tari


Seni tari yang dikenal oleh banyak orang memiliki beberapa fungsi, di antaranya:
1. Pertunjukkan Kesenian
Seni tari sangat berfungsi sebagai pertunjukkan dari pagelaran kesenian terutama
kesenian daerah. Dengan adanya pentas tari membuat masyarakat mengetahui keindahan
dari setiap gerakan tari. Terlebih lagi, gerakan yang tari yang sudah terkonsep dengan
matang akan meningkatkan daya tarik bagi banyak orang, sehingga penonton akan
tersentuh ketika melihatnya. Pertunjukkan kesenian tari ini bisa meningkatkan pariwisata
pada daerah tersebut.
2. Sarana Upacara Adat
Fungsi dari seni tari berikutnya adalah sarana upacara adat. Di Indonesia, sudah
banyak taria-tarian yang dipentaskan ketika sedang melakukan upacara adat. Tidak hanya
itu, seni tari terkadang dipentaskan pada ritual keagamaan tertentu. Seni tari yang
dilakukan pada saat upacara adat atau ritual keagamaan biasanya bertujuan untuk
memohon hasil panen agar lancer, memohon hujan, dan sebagainya.
3. Hiburan
Penonton dari suatu pementasan seni tari pasti ingin mendapatkan makna dari
tarian sekaligus membuat dirinya terhibur. Maka dari itu, seni tari berfungsi sebagai
sarana hiburan, baik itu oleh para pencinta seni tari atau masyarakat awam. Semakin
menarik suatu pementasan seni tari, maka penonton akan semakin terhibur.
4. Pergaulan

9
Fungsi terakhir dari seni tari adalah sebagai pergaulan antar individu yang satu
dengan individu lainnya. Dengan kata lain, seni tari dapat meningkatkan hubungan sosial,
baik itu dengan sesama penari atau orang-orang yang membantu kesuksesan dalam suatu
pementasan tarian.

D. Jenis Seni Tari


Jenis seni tari dibagi menjadi dua jenis, yaitu tari yang berdasarkan jumlah penarinya
dan tari yang berdasarkan genre.
1. Tari yang Berdasarkan Pada Jumlah Penari
a. Tari Tunggal (Solo)
Tari tunggal (solo) adalah suatu seni tari yang dilakukan atau dibawakan oleh
satu orang penari saja. Dalam pementasan tari tunggal bisa dilakukan oleh seorang
laki-laki atau perempuan. Salah satu contoh tari tunggal asal tari Gatot Kaca yang
berasal dari Jawa Tengah.
b. Tari Berpasangan (Duet)
Tari berpasangan (duet) adalah seni tari yang dilakukan oleh dua orang penari.
Tari berpasangan ini bisa dibawakan oleh laki-laki dengan laki, perempuan dengan
perempuan, atau laki-laki dengan perempuan. Salah satu contoh dari tari berpasangan
adalah tari Topeng yang asalnya dari Jawa Barat.
c. Tari Berkelompok (Group)
Tari berkelompok (group) adalah seni tari yang dilakukan oleh banyak orang
atau berkelompok. Tarian yang dilakukan secara berkelompok bisa dibawakan oleh
siapa saja, bai itu laki-laki semua, perempuan semua, atau laki-laki campur dengan
laki-laki. Kamu bisa melihat tarian berkelompok pada tarian khas Aceh yaitu tari
Saman.
2. Tari yang Berdasarkan Genre
a. Tari Tradisional
Tari tradisional adalah seni tari yang sudah ada sejak lama pada suatu daerah
serta diturunkan atau diwariskan dari generasi sebelumnya kepada generasi sekarang,
sehingga menciptakan suatu kebudayaan kesenian. Tari tradisional umumnya memiliki

10
nilai-nilai keagamaan, nilai-nilai filosofis, dan lain-lain. Contoh, tari Jaipong dari Jawa
Barat, tari Lilin dari Sumatera Barat, dan sebagainya.
b. Tari Kreasi Baru
Tari kreasi baru adalah seni tari yang bisa dibilang mengikuti perkembangan
zaman karena diciptakan oleh koreografer. Beberapa tari kreasi baru merupakan
perkembangan dari tradisional yang dikembangkan mengikuti perkembangan zaman,
sehingga bisa dinikmati oleh masyarakat luas. Misalnya, tari Rapai yang di mana
setiap gerakannya kombinasi antara tari daerah Aceh dengan Semenanjung Malaya.
c. Tari Kontemporer
Tari kontemporer adalah seni tari yang memakai gerakan simbolik, memiliki
keunikan, serta mengandung makna-makna tertentu didalamnya. Pada umumnya,
gerakan yang ada pada tarian modern lebih mengarah kepada jenis musik modern.

11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Seni Tari merupakan gerak-gerak ritmis dari anggota tubuh sebagai ekspresi dan
pengungkapan perasaan dari si penari yang diikuti alunan music yang fungsinya memperkuat
maksud yang ingin disampaikan. Fungsi Seni serta tujuannya bisa dibagi menjadi ; Fungsi
Religi/Keagamaan, Fungsi Pendidikan, Fungsi Komunikasi, Fungsi Rekreasi/Hiburan,
Fungsi Artistik, Fungsi Guna (seni terapan), dan Fungsi Kesehatan (terapi). Jenis tari ditinjau
dari bentuk penyajiannya terbagi tiga kelompok, yaitu: Tari Tunggal, Tari Berpasangan,
dan Tari Kelompok/Massal.
B. Saran
1. Dengan mengenal lebih banyak Tarian adat di seluruh provinsi di indonesia mudah-
mudahan membuat kita lebih mencintai negeri kita ini.
2. semoga seluruh masyarakat terutama mahasiswa dan kaum muda dapat terus menjaga
dan melestarikan seni tari serta menemukan cara- cara terbaru untuk mengtasinya agar
tarian suatau daerah Indonesia dapat terjaga sampai generasi selanjutnya.

12
DAFTAR PUSTAKA

Muryanto S.pd. [2019]. Mengenal Seni Tari Indonesia. [Online]. Tersedia Di:
https://books.google.co.id/books?id=dwr-.[ Diakses Pada Tanggal 13 September 2022]
Ayu Rifka Sitoresmi. [2021]. Pengertian Seni Tari Beserta Jenis, Unsur-Unsur, Dan Contohnya.
[Online]. Tersedia Di:
https://m.liputan6.com/hot/read/4559341/pengertian-seni-tari-beserta-jenis-unsur-
unsur-dan-contohnya. [ Diakases Pada Tanggal 13 September 2022]

13

Anda mungkin juga menyukai