Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

SENI TARI
Guru Bidang Studi :
Isnaniati, S.Pd
Disusun Oleh:
KEISHA SHAFA KAMILA
NUR INDAH MAHARANI
ADITYA
KHOLIK AL AZIS
M.NOOR

SMA MUHAMMADIYAH 2 SAMARINDA


TAHUN AJARAN 2021/2022
MAKALAH
SENI TARI
Guru Bidang Studi :
Isnaniati, S.Pd
Disusun Oleh:
KEISHA SHAFA KAMILA
NUR INDAH MAHARANI
ADITYA
KHOLIK AL AZIS
M.NOOR

SMA MUHAMMADIYAH 2 SAMARINDA


TAHUN AJARAN 2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat yang telah
diberikan, sehingga sayadapat menyelesaikan makalah ini yang
berjudul “Seni Tari”. Makalah ini berisi tentang pengertian seni tari
secara umum, unsur-unsur seni tari, pembagian seni tari, . makalah
ini disusun guna untuk memenuhi tugas serta memperbaiki nilai
ulangan semester 2 mata pelajaran seni budaya.

Dalam kesempatan ini, saya mengucapkan terima kasih yang


sebesar-besarnya kepadaAllah SWT, kepada ibu Isnaniati, S.Pd selaku
guru pembimbing mata pelajaran seni budaya, dan kepada kedua
orang tua kami yang senantia saselalu mendukung saya dalam
pembuatan makalah ini.

Makalah ini memang masih sangat sederhana dan mungkin terdapat


kesalahan didalamnya. Oleh karena itu saya harapkan kritik dan
saran yang membangun, khususnyadari guru mata pelajaran guna
menjadi acuan dan bekal saya untuk menjadi yang lebih baik dimasa
yang akan datang.

SAMARINDA, 10 Juni 2022


PENYUSUN

ii
DAFTAR ISI
JUDUL ______________________________ i
KATA PENGANTAR ______________________________ ii
DAFTAR ISI ______________________________ iii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang ______________________________ 1
B. Tujuan Penulisan ______________________________ 2

BAB II PEMBAHASAN
A.Pengertian Seni Tari ______________________________ 3
B.Unsur-unsur Seni Tari ______________________________ 5
C.Macam-macam Seni Tari ______________________________ 6
D.Peran Seni Tari ______________________________ 8
E.Koreografi Dalam Seni Tari ______________________________ 10

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan ______________________________ 12

DAFTAR PUSTAKA ______________________________ 13

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada periode sekitar 1750M sampai akhir Perang Dunia II, Amerika Serikat dan
Eropa secara politis dan ekonomis menguasai seluruh Asia Tenggara, kecuali
Thailand. Menurut Soedarsono (1977), salah seorang budayawan dan peneliti
seni pertunjukan Indonesia, menjelaskan bahwa, ‘secara garis besar
perkembangan seni pertunjukan Indonesia tradisional sangat dipengaruhi
oleh adanya kontak dengan budaya besar dari luar [asing]’.

Berdasarkan pendapat Soedarsono tersebut, maka perkembangan seni


pertunjukan tradisional Indonesia secara garis besar terbagi atas periode
masa prapengaruh asing dan masa pengaruh asing. Namun apabila ditinjau
dari perkembangan masyarakat Indonesia hingga saat ini,maka masyarakat
sekarang merupakan masyarakat Indonesia dalam lingkup
negarakesatuan.Tentu saja masing-masing periode telah menampilkan
budaya yang berbeda bagi seni pertunjukan, karena kehidupan kesenian
sangat tergantung pada masyarakat pendukungnya. Perkembangan
masyarakat dan keseniannya tidak merupakan perkembangan yang terputus
satu sama lain, melainkan saling berkesinambungan.

Edi Sedyawati (1981: 112-118) menggambarkan secara vertikal perkembangan


tari di Indonesia dalam lima tahapan yaitu tahap:
1. kehidupan yang terpencil dalam wilayah-wilayah etnik,
2. masuknya pengaruh-pengaruh luar sebagai unsur asing,
3. penembusan secara sengaja atas batas-batas kesukuan [etnik]
4. gagasan mengenai perkembangan tari untuk taraf nasional,
5. kedewasaan baru yang ditandai oleh pencarian nilai-nilai.

Setiap wilayah etnik di Indonesia belum tentu telah mengalami tahapan


tersebut, bahkan dalam wilayah- wilayah tertentu mungkin masih dalam
tahapan pertama. Jika ditinjau sekilas perkembangan Indonesia sebagai
negara kesatuan, maka tahapan perkembangan tari tersebut terkait dengan
perubahan struktur masyarakat.

01
B. Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari guru bidang
studi seni budaya. Selain itu, untuk menambah wawasan bagi para pembaca
dan agar masyarakat beserta penerus bangsa ini dapat melestarikan
kebudayaan yang

02
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Seni Tari


Seni tari adalah gerakan terangkai yang berirama sebagai ungkapan jiwa atau
ekspresi manusia yang di dalamnya terdapat unsur keindahan wiraga atau
tubuh, wirama atau irama, wirasa atau penghayatan, dan wirupa atau wujud.
Tari adalah gerak dari seluruh anggota badan yang selaras dengan bunyi
musik atau gamelan, diatur oleh irama yang sesuai dengan maksud dan
tujuan dalam menari. Dapat ditarik kesimpulan bahwa substansi atau bahan
baku tari adalah gerak; gerak yang terangkai sehingga memuat ritme dan
waktu di dalam ruang. Dapat diartikan bahwa seni tari adalah pengungkapan
lewat gerak yang distilir atau digayakan dan berkesinambunganyang di
dalamnya terdapat unsur keindahan.

Seni tari memiliki empat unsur keindahan, yaitu: wiraga, wirama, wirasa, dan
wirupa. Keempat unsur seni tersebut merupakan satu ikatan yang
membentuk harmoni. Wiraga adalah raga atau tubuh, yaitu gerak kaki
sampai kepala, merupakan media pokok gerak tari. Gerak tari dirangkai dan
digayakan sesuai dengan bentuk yang tepat. Misalnya seberapa jauh badan
merendah, tangan merentang, kaki diangkat atau ditekuk, dan sebagainya.

Wirama adalah ritme atau tempo atau seberapa lamanya rangkaian gerak
ditarikan serta ketepatan perpindahan gerak selaras dengan jatuhnya irama.
Irama ini biasanya dari alat musik ritmis yang mengiringi, seperti gong,
gendang, tifa, rebana, danlain-lain. Wirasa adalah perasaan yang
diekspresikan lewat raut muka dan gerak. Keseluruhan gerak tersebut harus
dapat menjelaskan jiwa dan emosi tarian. Seperti sedih, gembira, tegas, atau
marah. Wirupa adalah rupa atau wujud, memberi kejelasan gerak tari yang
diperagakan melalui warna, busana, dan rias yang disesuaikan dengan
peranannya.

03
Dari hasil pengolahan suatu gerakan atau gerak yang telah mengalami
sitisasi atau distorsi inilah nanti lahir dua jenis gerak tari. Yang pertama
gerak tari yang bersifat gerak murni dan yang kedua bersifat gerak
maknawi.

Gerak murni adalah gerak tari darihasil pengolahan gerak wantah yang
dalampengungkapannya tidak mempertimbangkan suatu pengertian dari
gerak tari tersebut. Disini yang dipertimbangkan adalah faktor nilai
keindahan gerak tarinya saja. Misalnya gerak-gerak memutar tangan pada
pergelangan tangan, beberapa gerak leher seperti pacak-jangga di Jawa,
dan sebagainya.

Gerak maknawi adalah gerak wantah yang telah diolah menjadi suatu gerak
tari yang dalam pengungkapannya mengandung suatu pengertian atau
maksud disamping keindahannya. Misalnya dalam tari nelayan, kita dapat
melihat gerak tari yang menggambarkan nelayan yang sedang mendayung.
Gerak mendayung dalam tari nelayan ini disamping sedap dilihat karena
keindahannya, juga tampak mengandung suatu arti atau maksud yaitu
gambaran seorang nelayan yang sedang mengayunkan dayungnya agar
perahunya dapat laju jalannya.

2. Ritme Ritme itu sendiri sebenarnya merupakan jarak yang tetap. Untuk
memberikan suatu kehidupan maka perjalanan sepanjang jarak ini
dilaksanakan dengan adanya daya naik dan turun. Dalam dunia karawitan
atau musik daya tersebut sangat jelas. Daya ini bisa disebut padang-ulihan
atau these-antithese. Dari inilah maka sebenarnya ritme itu merupakan pola
waktu yang memberikan kehidupan.

3. Iringan Untuk memperkuat dan memperjelas gerak ritmis dari suatu


bentuk tarian dapat dilaksanakan dengan iringan. Iringan tersebut pada
umumnya berupa suara atau bunyi-bunyian. Sumber bunyi sebagai iringan
tari yang pertama adalah suara manusia sendiri

04
4. Tata rias dan tata busana Pada mulanya para penari memakai pakaian
sesuai dengan apa yang pada saat itu sedang dipakai. Perkembangan
selanjutnya, sesuai dengan kedudukannya sebagai salah satu unsur, maka
pakaian atau busananya diatur dan ditata sesuai dengan kebutuhan tari
tersebut. Yang paling utama mendapat perhatian haruslah terlebih dahulu
diketahui dan disadari bahwa yang terpenting adalah pakaian atau busana
tersebut harus enak dipakai, tidak mengganggu gerak tari, menarik dan
sedap dipandang. Bila perlu murah harganya dan mudah didapat.
Sedangkan tata rias akan membantu menentukan wajah beserta
perwatakannya, serta untuk memperkuat ekspresi. Tata rias untuk
pertunjukan tari segala sesuatunya diharapkan harus terlihat lebih jelas. Hal
ini selain sebagai penguat perwatakan dan keindahan juga yang penting
diketahui bahwa tata rias ini akan dinikmati dari jarak jauh.

5. Tema
Pada mulanya, orang menari bukan semata-mata untuk ditonton. Namun
dalamperkembangan terakhir ini tari sengaja disusun untuk dipertontonkan.
Untuk mendekati tercapainya tujuan maka perlu adanya unsur tema. Tema
itu dapat diangkat dari bermacam-macam sumber. Hal ini dapat berasal dari
manusia sendiri, dapat berupa pengalaman hidupnya seperti kegiatan
sehari-hari, kisah ataupun pengalaman.Selain itu, tari dapat pula diangkat
dari tema flora dan fauna.

6. Tempat Tari dilakukan oleh manusia. Manusia sendiri adalah makhluk


hidup yang mempunyai ukuran tiga dimensi, yaitu tinggi, panjang dan lebar.
Sedangkan dalam kehidupannya manusia selalu bergerak berpindah-
pindah. Maka untuk melaksanakan suatu kegiatan tari dibutuhkan waktu
dan ruangan atau tempat. Dalam perkembangannya kebudayaan manusia
sampai dewasa ini akhirnya terbentuklah suatu tempat khusus yang
dipergunakan untuk pagelaran seperti bentuk arena, lingkaran ataupun
pendapa. Ada pula tempat pertunjukan yang berbentuk proscenium, yaitu
tempat pertunjukan yang antara penonton dengan yang ditonton dibatasai
dengan suatu bingkai.

05
C. Macam-macam Seni Tari
Berdasarkan koreografinya, seni tari dibagi menjadi:
1. Tari tunggal ( Solo ) Tari tunggal adalah tari yang diperagakan oleh
seorang penari, baik laki-laki maupun perempuan. Contohnya tari Golek (
Jawa Tengah ).
2. Tari berpasangan ( duet/pas de duex) Tari berpasangan adalah tari yang
diperagakan oleh dua orang secara berpasangan. Contohnya tari Topeng
(Jawa Barat).
3. Tari kelompok ( Group choreography) Tari kelompok yaitu tari yang
diperagakan lebih dari dua orang. Berdasarkan jenis penyajiannya, tari
dibagi menjadi:

1. Tari Tradisional
Tari tradisional merupakan sebuah bentuk tarian yang sudah lama ada.
Tarian ini diwariskan secara turun temurun. Sebuah tarian tradisional
biasanya mengandung nilai filosofis, simbolis dan relegius. Semua aturan
ragam gerak tari tradisional, formasi, busana, dan riasnya hingga kini tidak
banyak berubah.

a. Tari Tradisional Klasik


Tari tradisional klasik dikembangkan oleh para penari kalangan bangsawan
istana. Aturan tarian biasanya baku atau tidak boleh diubah lagi. Gerakannya
anggun dan busananya cenderung mewah. Fungsi : sebagai sarana upacara
adat atau penyambutan tamu kehormatan. Contoh : Tari Topeng Kelana
(Jawa Barat), Bedhaya Srimpi (Jawa Tengah), Sang Hyang (Bali), Pakarena
dan pajaga (Sulawesi Selatan)

b. Tari Tradional Kerakyatan Berkembang di kalangan rakyat biasa.


Gerakannya cenderung mudah Ditarikan bersama juga iringan musik.
Busananya relatif sederhana. Sering ditarikan pada saat perayaan sebagai
tari pergaulan. Contoh: Jaipongan (Jawa Barat), payung (Melayu), Lilin
(Sumatera Barat)

06
2. Tari Kreasi Baru
Merupakan tarian yang lepas dari standar tari yang baku. Dirancang
menurut kreasi penata tari sesuai dengan situasi kondisi dengan tetap
memelihara nilai artistiknya. Tari kreasi baik sebagai penampilan utama
maupun sebagai tarian latar hingga kini terus berkembang dengan iringan
musik yang bervariasi, sehingga muncul istilah tari modern. .Pada garis
besarnya tari kreasi dibedakan menjadi dua golongan yaitu:

Tari Kreasi Baru Berpolakan Tradisi


Yaitu tari kreasi yang garapannya dilandasi oleh kaidah-kaidah tari tradisi,
baik dalam koreografi, musik/karawitan, rias dan busana, maupun tata
teknik pentasnya. Walaupun ada pengembangan tidak menghilangkan
esensi ketradisiannya.

Tari Kreasi Baru Tidak Berpolakan Tradisi (Non Tradisi)


Tari Kreasi yang garapannya melepaskan diri dari pola-pola tradisi baik
dalam hal koreografi, musik, rias dan busana, maupun tata teknik pentasnya.
Walaupun tarian ini tidak menggunakan pola-pola tradisi, tidak berarti sama
sekali tidak menggunakan unsur-unsur tari tradisi, mungkin saja masih
menggunakannya tergantung pada konsep gagasan penggarapnya. Tarian
ini disebut juga tari modern, yang istilahnya berasal dari kata Latin “modo”
yang berarti baru saja.

3. Tari Kontemporer
Gerakan tari kontemporer simbolik terkait dengan koreografi bercerita
dengan gaya unik dan penuh penafsiran. Seringkali diperlukan wawasan
khusus untuk menikmatinya. iringan yang dipakai juga banyak yang tidak
lazim sebagai lagu dari yang sederhana hingga menggunakan program
musik komputer seperti Flutyloops

07
D. Peran Seni Tari
Peranan seni tari untuk dapat memenuhi kebutuhan manusia adalah
dengan melalui stimulan individu, social dan komunikasi. Dengan demikian
tari dalam memenuhi kebutuhan individu dan social merupakan alat yang
digunakan untuk penyampaian ekspresi jiwa dalam kaitannya dengan
kepentingan lingkungan. Oleh karena itu tari dapat berperan sebagai
pemujaan, sarana komunikasi, dan pernyataan batin manusia dalam
kaitannya dengan ekspresi kehendak. Secara garis besar fungsi tari ada 3
antara lain :

1. Tari Sebagai Upacara


Fungsi tari sebagai sarana upacara merupakan bagian dari tradisi yang ada
dalam suatu kehidupan masyarakat yang sifatnya turun temurun dari
generasi ke generasi berikutnya sampai masa kini yang berfungsi sebagai
ritual.Ttari dalam upacara pada umumya bersifat sakral dan magis. Pada tari
upacara faktor keindahan tidak diutamakan, yang diutamakaan adalah
kekuatan yang dapat mempengaruhi kehidupan manusia itu sendiri
ataupun hal hal diluar dirinya. Tari upacara dibagi menjadi 2 yaitu tari adat

a. Tari Adat
Beberapa contoh tari upacara adat adalah Bedhoyo Ketawang (penobatan
raja) Gambyong, Karonsih, dan Gatot Kaca Gandrung (adat perkawinan),
Kuda Lumping, Jatilan (seni tontonan rakyat), Tari Sekapur Sirih untuk
penyambutan tamu agung dan Tari Rangguk (Jambi) untuk persembahan
untuk tamu biasa.

b. Tari Agama
Tari upacara agama adalah tari yang diyakini memiliki karismatik khusus.
Apabila tidak dilaksanakan akan berdampak kepada peri kehidupan
selanjutnya. Tari upacara agama memiliki tradisi khusus., dilaksanakan
dalam konteks yang berhubungan dengan pernyataan penghayan
keagamaan di mana mereka lebih asyik apabila melakukan dengan
penghayatan dalam dan bersifat memuja, dan penghayatan persembahan
secara total. Contoh Tari Pendet, Rangde, Rejang, Keris, Pasraman, Gabor,
Ngaben Bedoyo Semang, Bendaya Ketawang, Gandari

08
2. Tari Sebagai Sarana Hiburan Salah satu bentuk penciptaan tari ditujukan
hanya untuk di tonton. Tari ini memiliki tujuan hiburan pribadi lebih
mementingkan kenikmatan dalam menarikan. Tari hiburan disebut tari
gembira, pada dasarnya tarian gembira tidak bertujuan untuk ditonton akan
tetapi tarian ini cenderung untuk kepuasan para penarinya itu sendiri.
Keindahan tidak diutamakan, tetapi mementingkan kepuasan individual,
bersifat spontanitas dan improvisasi.

Contoh tari hiburan: Tari Tayub (Jawa Timur, Jawa Tengah), Ketuk Tilu (Jawa
Barat), Gandrung (Banyuwangi), Jogged Bumbung (Bali), Serampang Dua
Belas (Sumatra)

3. Tari Sebagai Sarana Pertunjukkan Tari pertunjukkan adalah bentuk


momunikasi sehingga ada penyampai pesan dan penerima pesan. Tari ini
lebih mementingkan bentuk estetika dari pada tujuannya. Tarian ini lebih
digarap sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat’ tarian ini sengaja
disusun untuk dipertontonkan. Oleh sebab itu penyajian tari mengutamakan
segi artistiknya yang konsepsional yang mantab, koreografer yang baik serta
tema dan tujuan yang jelas.

Contoh tari pertunjukan: Tari Piring (Sumatra), Tari Ngremo (Jawa Timur),
Gambyong (Surakarta).

09
E. Koreografi Dalam Seni Tari
Seorang koreografer dan pakar tari Sal Murgiyanto mengungkapkan
koreografi adalah pemilihan dan tindakan atau proses pemilihan dan
pembentukan gerak menjadi sebuah tarian. Sementara itu dikatakan kata
koreografi berasal dari bahasa Yunani yaitu choreia ( tarian koor) dan graphia
(penulisan). Koreografi berarti penulisan dari tarian koor. Dalam
perkembangan selanjutnya koreografi dimaksudkan cara merencanakan
laku baik ditulis

1. Aspek-aspek Koreografi
Dalam membuat suatu koreografi selalu dihadapkan pada bentuk sebagi
wujud dari hasil akhir yang bisa dinikmati oleh penonton, oleh karenanya
ada beberapa aspek yang harus dipertimbangkan guna mencapai hasil
tersebut diantaranya:

a. Aspek Isi
Aspek isi adalah pokok masalah (dapat juga diartikan tema) dari sebuah
karya tari. Dalam karya tari isi dapat ditangkap lewat gerak- gerak yang
diungkapkan oleh penari. Isi menjadi bagian yang penting yang harus sejak
awal sudah diyakini oleh penata tari karena lewat isi inilah penata tari akan
terbimbing dalam mendapatkan gerak serta menentukan langkah-langkah
yang berkaitan dengan dramatic, dinamika, serta penokohan bila ada.

b. Aspek Bentuk
Bentuk dalam sebuah karya tari adalah terjemahan dari isi dan merupakan
penyatuan dari berbagai elemen yang dihadirkan di dalam ruang (di atas
panggung). Elemen tersebut baik berupa gerak, desain lantai, dinamika,
dramatik dan yang lainnya

c. Aspek Teknis
Aspek teknis adalah salah satu sarana untuk mencapai sasaran atau salah
satu alat untuk mencapai terwujudnya bentuk. Melalui aspek tehnis ini
membantu para penata tari untuk mewujudkan isi. Penata tari diharapkan
memiliki dasar tehnik gerak yang baik dan kuat, ini tentunya tidak lepas dari
bekal gaya (style) tari etnis yang ada di nusantara

10
d. Aspek Proyeksi
Aspek proyeksi adalah hubungan magis antara bentuk sajian karya tari
dengan penonton. Dalam kaitannya dengan proyeksi pemain/penarilah
yang memegang peran penting Karena ide koreografer diterjemahkan oleh
penari dan diungkapkan lewat gerak.

2. Proses Peggarapan Koreografi


a. Eksplorasi
Eksplorasi diartikan sebagai penjajagan sebagai pengalaman untuk
menanggapi beberapa obyek dari luar yang sering disebut juga dengan
berpikir, berimajinasi, merasakan,meresponsikan.

b. Improvisasi
Improvisasi diartikan sebagai penemuan gerak secara spontan, entah gerak
tersebut pernah dilihat sebelumnya ataukah muncul pada saat pencarian
gerak. Pada saat improvisasi sangat dituntut kepercayaan diri seseorang dan
tidak terpengaruh atau meniru orang lain.

c. Evaluasi
Evaluasi dimaksudkan setelah melewati improvisasi dengan mendapatkan
penemuan gerak yang cukup banyak, koreografer harus memilih gerak-
gerak yang didapatkan disesuaikan dengan tema yang digarap. Seorang
piñata tari harus mengambil keputusan dipakai dan tidaknya gerak yang
telah didapat

d. Pembentukan/Komposisi
Setelah melewati evaluasi selanjutnya adalah pembentukan, pada proses ini
pembentukan dimaksudkan adalah bagaimana gerak menjadi satu
kesatuan /rangkaian (Jawa disebut ragam). Dalam hal ini sudah barang
tentu gerak sudah diarahkan pada tema , bentuk, setruktur, irama yang
berkaitan dengan ritme dan tempo garapan dan disesuaikan dengan tema
garapan.

11
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Seni tari adalah gerakan terangkai yang berirama sebagai ungkapan jiwa
atau ekspresi manusia yang di dalamnya terdapat unsur keindahan wiraga
atau tubuh, wirama atau irama, wirasa atau penghayatan, dan wirupa atau
wujud. Unsur-unsur Seni Tari adalah gerak, ritme, iringan, tata rias, tata
busana, tema dan tempat. Seni tari berdasarkan koreografinya, dapat dibagi
menjadi tari tunggal ( Solo ),tari berpasangan ( duet/pas de duex), tari
kelompok ( Group choreography). Berdasarkan jenis penyajiannya, tari dibagi
menjadi 3, yaitu: tari tradisional, tari kreasi baru, dan tari kontemporer. Peran
seni tari dalam kehidupan, yaitu: tari sebagai upacara,tari sebagai sarana
hiburan, tari sebagai sarana pertunjukkan. Dalam seni tari yang unsur
utamanya adalah gerak tentu saja memiliki koreografi didalamnya.
Koreografi adalah pemilihan dan tindakan atau proses pemilihan dan
pembentukan gerak menjadi sebuah tarian. Aspek-aspek didalam koreografi,
antara lain: Aspek Isi, Aspek Bentuk, Aspek Teknis, dan Aspek Proyeksi. Di
dalam proses penggarapan koreografi, terdapat komponen-komponen
penyusun hingga terbentuk sebuah tarian, yaitu: Eksplorasi, Improvisasi,
Evaluasi, Pembentukan/Komposisi.

12
Daftar Pustaka
https://hot.liputan6.com/read/4559341/pengertian-seni-tari-beserta-jenis-
unsur-unsur-dan-contohnya

https://rimbakita.com/seni-tari/

https://serupa.id/seni-tari-pengertian-jenis-fungsi-menurut-para-ahli/

https://www.inews.id/news/nasional/unsur-utama-dalam-tari-ada-apa-saja-
ini-penjelasannya

https://www.tribunnews.com/pendidikan/2022/01/23/seni-tari-pengertian-
dan-aspek-aspeknya

13

Anda mungkin juga menyukai