Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH SENI BUDAYA

JENIS, FUNGSI, BENTUK, DAN NILAI ESTETIS


SEBUAH KARYA TARI

DISUSUN OLEH :
M. N. Handika Syahputra
KELAS X TKR 2

SMK PAMOR CIKAMPEK


Tahun Ajaran 2020/2021

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan
rahmat-Nya Makalah Seni Budaya “Jenis, Fungsi, Bentuk dan Nilai Estetis Sebuah Karya
Tari” ini dapat diselesaikan sesuai dengan waktunya.
Makalah ini disusun untuk memenuhi nilai yang belum lengkap dari mata pelajaran
Seni Budaya. Terima kasih kepada ibu guru mata pelajaran Seni Budaya yang telah
memberikan kesempatan kepada penulis untuk melengkapi nilai yang masih belum tuntas
ini.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna, untuk itu penyusun
mengharapkan baik kritik dan saran yang bersifat membangun untuk perbaikan mutu
perbaikan makalah ini sehingga dapat bermanfaat bagi penyusun khusus nya pembaca pada
umumnya.

Cikampek, 23 Juni 2021


Hormat Saya

M.N Handika Syahputra

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I : PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang………………………………………………………………………..


4
1.2. Rumusan Masalah…………………………………………………………………….
4
1.3. Tujuan Penulisan……………………………………………………………………..
5

BAB II : PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Seni Tari………………………………………………………………….


6
2.2. Unsur-Unsur Dalam Seni Tari………………………………………………………..
6
2.3. Simbol Dalam Karya Seni Tari………………………………………………………
7
2.4. Jenis-Jenis Tari………………………………………………………………………..
8
2.5. Nilai Estetis Karya Seni Tari………………………………………………………...
11

BAB III : PENUTUP

3.1. Kesimpulan………………………………………………………………………….
12
3.2. Saran………………………………………………………………………………...
12

DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Perjalanan dan bentuk seni tari di Indonesia sangat terkait dengan perkembangan
kehidupan masyarakatnya, baik ditinjau dari struktur etnik maupun dalam lingkup negara
kesatuan. Jika ditinjau sekilas perkembangan Indonesia sebagai negara kesatuan, maka
perkembangan tersebut tidak terlepas dari latar belakang keadaan masyarakat Indonesia.
Pada saat itu, Amerika Serikat dan Eropa secara politis dan ekonomis menguasai
seluruh Asia Tenggara, kecuali Thailand. Menurut Soedarsono (1977), salah seorang
budayawan dan peneliti seni pertunjukan Indonesia, menjelaskan bahwa, “secara garis
besar perkembangan seni pertunjukan Indonesia tradisional sangat dipengaruhi oleh
adanya kontak dengan budaya besar dari luar (asing)”. Berdasarkan pendapat Soedarsono
tersebut, maka perkembangan seni pertunjukan tradisional Indonesia secara garis besar
terbagi atas periode masa pra pengaruh asing dan masa pengaruh asing. Namun apabila
ditinjau dari perkembangan masyarakat Indonesia hingga saat ini, maka masyarakat
sekarang merupakan masyarakat Indonesia dalam lingkup negara kesatuan. Tentu saja
masing-masing periode telah menampilkan budaya yang berbeda bagi seni pertunjukan,
karena kehidupan kesenian sangat tergantung pada masyarakat pendukungnya.
Tarian daerah Indonesia dengan beraneka ragam jenis tarian indonesia seni tari
membuat indonesia kaya akan adat kebudayaan kesenian. Dengan mengenal lebih
banyak Tarian adat di seluruh provinsi di indonesia mudah-mudahan membuat kita lebih
mencintai negeri kita ini. Tarian Indonesia mencerminkan kekayaan dan keanekaragaman
suku bangsa dan budaya Indonesia. Terdapat lebih dari 700 suku bangsa di Indonesia:
dapat terlihat dari akar budaya bangsa Austronesia dan Melanesia, dipengaruhi oleh
berbagai budaya dari negeri tetangga di Asia bahkan pengaruh barat yang diserap melalui

4
kolonialisasi. Setiap suku bangsa di Indonesia memiliki berbagai tarian khasnya sendiri.
Di Indonesia terdapat lebih dari 3000 tarian asli Indonesia. Tradisi kuno tarian dan drama
dilestarikan di berbagai sanggar dan sekolah seni tari yang dilindungi oleh pihak keraton
atau akademi seni yang dijalankan pemerintah.

1.2. Rumusan Masalah


1.2.1 Apa itu seni tari ?
1.2.2 Apa saja unsur-unsur seni tari ?
1.2.3 Apa saja symbol-simbol dalam karya seni tari ?
1.2.4 Apa saja jenis-jenis seni tari ?
1.2.5 Apa saja nilai estetis dalam seni tari ?

1.3. Tujuan Penulisan


Adapun tujuan penulisan karya tulis ini guna memenuhi tugas dari guru Seni Budaya
yaitu Ibu Nur. Manfaat yang dapat di peroleh oleh penyusun melalui makalah ini yaitu
dapat dimanfaatkan sebagai salah satu acuan dalam membuat makalah berikutnya,
sehingga dalam penyusunan karya tulis yang akan datang hal-hal yang sudah baik di
tingkatkan dan yang salah diperbaiki serta untuk menambah wawasan saya mengenai seni
tari di Indonesia. Melalui makalah ini manfaat yang dapat diperoleh oleh pelajar adalah
sehingga setalah membaca makalah ini, pelajar dapat terus menjaga dan melestarikan seni
tari serta menemukan cara-cara terbaru untuk mengatasinya agar tarian suatu daerah di
Indonesia dapat terjaga sampai generasi selanjutnya.

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Seni Tari


Menurut KBBI, seni tari adalah aliran seni mengenai gerakan badan (tangan dan
lainnya) yang berirama dan biasanya diiringi bunyi-bunyian (musik, gamelan, dan
sebagainya).
Seni tari adalah seni yang mengekspresikan nilai batin melalui gerak yang indah dari
tubuh/fisik dan mimik. Seni tari secara umum memiliki aspek-aspek gerak, ritmis,
keindahan, dan ekspresi. Selain itu, seni tari memilki unsur-unsur ruang, tenaga, dan
waktu. Ruang berhubungan dengan posisi, tingkatan, dan jangkauan. Posisi berhubungan
dengan arah hadap dan arah gerak. Arah hadap, seperti menghadap kedepan, kebelakang,
serong kanan, dan serong kiri, arah gerak, contohnya menuju kedepan, kebelakang,
memutar, atau zigzag. Tingkatan berhubungan dengan tinggi rens\dahnya posisi duduk
dan level tinggi dengan posisi kaki dijinjitkan atau dengan meloncatloncat,. Jangkauan
berhubungan dengan gerak yang panjang atau pendek, gerak yang besar atau kecil.
Tenaga sangat dibutuhkan dalam seni tari karena dengan tenaga, tari yang ditampilkan
lebih kreatif. Tenaga dalam seni tari sangat berhubungan dengan rasa dan emosi, bukan
dengan kekuatan otot. Gerakan tari yang dikendalikan dan diatur dengan tenaga yang
berbeda-beda akan membangkitkan kesan yang mendalam, bukan hanya bagi penonton,
juga bagi si penari.

2.2. Unsur Unsur Dalam Seni Tari


2.2.1 Unsur Utama
a. Wiraga (Raga)

6
Unsur yang pertama kali harus ada dalam sebuah seni tari tentunya adalah
wiraga atau raga. Sebuah tarian harus bisa menampakkan gerakan badan
dalam posisi apa pun.

b. Wirama (Irama)
Unsur penting selanjutnya adalah irama. Pasalnya, setiap tarian harus punya
irama yang bisa memadukan musik pengiring dengan gerakan badan yang
dilakukan oleh seorang penari. Irama ini pun harus mempunyai tempo yang
sesuai.

c. Wirasa (Rasa)
Selain raga dan irama, seni tari harus mempunyai unsur rasa. Sebuah tarian
harus mampu menyampaikan sebuah perasaan yang ada di dalam jiwa
seseorang. Penyampaian perasaan inilah yang disampaikannya lewat sebuah
gerakan atau tarian serta pengekspresiannya.

2.2.2 Unsur Pendukung


a. Ragam Gerak
Sebuah tarian tentu akan terlihat lebih indah jika mampu melakukan
kolaborasi seluruh anggota badan. Tak hanya mengandalkan tangan dan kaki
saja, melainkan juga turut mengombinasikan raut wajah hingga lirikan mata.
Hal tersebut tentunya bisa menjadi pesona tersendiri ketika melakukan sebuah
tarian.

b. Ragam Iringan
Unsur pendukung lainnya adalah iringan yang diwujudkan dengan adanya
pengiringan musik yang ritmis dan sesuai. Musik ini harus disesuaikan dengan
gerakan badan yang membentuk sebuah tarian.Perpaduan akan gerakan dan
alunan musik ini, bisa membuat penari atau bahkan orang lain larut dalam
ekspresi dan tarian.

c. Riasan dan Kostum


Selain gerakan dan iringan, riasan wajah dan kostum merupakan unsur
pendukung agar seni tari lebih maksimal dan menarik perhatian. Tentunya,
tidak akan lengkap jika sebuah tarian tanpa kostum atau riasan wajah yang
membuatnya terkesan hambar dan biasa-biasa saja.
Bahkan, selain riasan dan kostum, pola lantai atau blocking pun harus
diperhatikan sehingga rapi dan enak dipandang.

2.3. Simbol Dalam Karya Seni Tari


Simbol dalam karya tari merupakan makna yang terkandung dalam sebuah tarian.
Fungsi dari simbol dalam tari ini adalah menunjukkan ekspresi jiwa dan maksud-maksud

7
tertentu. Simbol dalam tari terbagi menjadi empat, yaitu simbol gerak, busana, dan tata
rias. Berikut penjelasannya :

2.3.1 Simbol Gerak


Simbol gerak ditunjukkan untuk menyampaikan perasaan atau sebuah cerita yang
terkandung. Gerakan tari dilakukan dengan banyak cara, diantaranya secara
lembut gemulai, dinamis, atau patah-patah.
Teknis melakukan gerak tari juga bagian dari bentuk simbol. Tari yang digerakkan
dengan lembut gemulai menunjukkan si penari menghayati dengan penuh
perasaan dan kelembutan. Gerakan tari yang dilakukan secara dinamis,
menunjukkan semangat, lincah, dan bertenaga. Tari yang digerakkan secara patah-
patah menyimbolkan ketegasan dan kekuatan.
Ada empat gerakan dalam tari, yaitu :
a. Gerak kepala, diantaranya : menunduk, menggeleng, menengok, berputar,
menengadah.
b. Gerak tangan, diantaranya : memutar pergelangan, melenggang, dan
merentang.
c. Gerak badan, diantaranya : condong, membungkuk, tegak, tegap.
d. Gerak kaki, diantaranya : melangkah ke kiri dan kanan, berlari, berjalan di
tempat, menggesek.

2.3.2 Simbol Busana


Busana merupakan salah satu simbol dalam karya seni tari. Simbol busana dapat
dilihati dari keunikan desain dan ragam warnanya. Secara umum, setiap warna
busana memiliki makna simbolisme masing-masing.
a. Warna biru, memiliki makna kesetiaan.
b. Warna merah, memiliki makna keberanian.
c. Warna hitam, memiliki makna kebijaksanaan dan kematangan.
d. Warna merah, memiliki makna keberanian.
e. Warna putih, memiliki makna kesucian.

Selain warna pada busana yang dikenakan, dilengkapi juga dengan aksesoris
dan perlengkapan tambahan lainnya, seperti berikut :
f. Tambahan kain atau celana panjang.
g. Mahkota atau jamang.
h. Kemben
i. Gelang kaki dan tangan.
j. Selendang

2.3.3 Simbol Tata Rias


Tata rias sangat dibutuhkan untuk menghias wajah agar sesuai dengan karakter
tari. Simbol tata rias ini dapat dilihat setelah penari dirias. Fungsi dari simbol ini
adalah untuk mengubah karakter pribadi menjadi karakter tokoh lakon yang akan

8
dibawakan, dan paling utama untuk memperkuat kesan ekspresi serta menambah
daya tarik.

2.4. Jenis-Jenis Tari


Jenis-jenis tari dibagi lagi menjadi beberapa klasifikasi. Ada berdasarkan penyajiannya,
berdasarkan bentuknya, dan berdasarkan fungsinya.

2.4.1 Jenis Tari Berdasarkan Penyanjiannya


a. Tari Tradisional
Tari tradisional merupakan tari yang berkembang dalam suatu daerah tertentu
yang dilestarikan secara turun menurun oleh masyarakat setempat. Pada
umumnya, tari tradisional mempunyai nilai sejarah yang kuat, pedoman yang
luas dan bertahan pada adaptasi kebudayaan lingkungan sekitar terciptanya
sebuah tari.
Tari tradisional diklasifikasikan lagi menjadi 3, yaitu Tari Rakyat, Tari
Klasik, dan Tari Kreasi baru. Berikut penjelasannya :
1. Tari rakyat
Tari rakyat adalah salah satu dari jenis tari tradisional. Tari rakyat ini
merupakan karya seni tari yang tercipta dan lahir dari kebudayaan
masyarakat lokal. Hidup dan berkembang sejak zaman primitif dan
dilestarikan secara turun menurun hingga sekarang. Tari rakyat ini dikenal
juga dengan sebutan tari Folklasik.
Pada umumnya mempunyai beberapa ciri khas tersendiri, diantaranya
yaitu kental akan nuansa kondisi masyarakat, mengacu pada kebudayaan
dan adat masyarakat, serta gerak, rias, dan busana yang dikemas dengan
sederhana.

2. Tari Klasik
Tari klasik adalah jenis dari tari tradisional yang tercipta dan lahir di
lingkungan kerajaan atau bangsawan, seperti lingkungan keraton jika di
Indonesia. Tari klasik ini berkembang sejak zaman feodal dan dilestarikan
secara turun menurun di kalangan bangsawan.
Ciri khas dari tari klasik adalah berpacu pada standardisasi tertentu,
mengandung nilai estetis yang tinggi, dan disajikan dengan penampilan
yang glamour atau mewah, mulai dari gerak, tata rias, hingga busana yang
dikenakan.

3. Tari Kreasi Baru


Tari kreasi baru merupakan tari klasik yang diaransemen, lalu
dikembangkan kembali menyesuaikan dengan perkembangan zaman.
Namun dalam mengaransemen tetap menjaga dan melestarikan nilai-nilai
yang terkandung di dalamnya. Pada umumnya, tari kreasi baru diciptakan
oleh para ahli karya seni tari, seperti Sauti dan Bagong Kusudiarjo.

9
2.4.2 Jenis Tari Berdasarkan Bentuknya
a. Tari Tunggal
Tari tunggal yaitu tari yang dilakukan oleh satu orang. Contohnya adalah tari
gambir anom, tari koncar, tari gunung sari, tari gatotkaca, tari bondan, tari
gambyong, dan tari kukilo.

b. Tari Berpasangan
Tari berpasangan yaitu tari yang dilakukan dengan berpasangan, laki-laki
dengan perempuan, laki-laki dengan laki-laki, perempuan dengan perempuan.

c. Tari Kelompok atau Massal


Tari ini dilakukan dengan ramai-ramai atau dengan menggunakan banyak
penari.

2.4.3 Jenis Tari Berdasarkan Fungsinya


a. Tari sebagai sarana upacara
Tari sebagai upacara ini merupakan tarian yang biasa dipentaskan dalam
upacara-upacara adat suatu daerah. Berikut contohnya :
1. Tari Kecak
Tari Kecak adalah tarian yang digunakan dalam upacara adat tertentu.
Tari Kecak ini merupakan tarian khas Bali. Biasa dipentaskan saat
upacara pembukaan atau penutupan sebuah acara besar.

2. Tari Gambuh
Tari Gambuh, juga merupakan tarian yang berasal dari Bali. Tarian ini
dipentaskan saat upacara odalan, hajatan keluarga bangsawan, ngaben,
dan lainnya.

3. Tari Lawung Ageng


Tari Lawung adalah tarian khas Yogyakarta. Tarian ini diciptakan oleh
Sri Sultan Hemengkubuwono I. Nama Lawung diberikan karena dalam
pentasnya penari menggunakan properti lawung atau tombak.

b. Tari sebagai sarana hiburan


Tari sebagai sarana hiburan adalah tarian yang berfungsi dipentaskan untuk
dijadikan sebagai sarana media hiburan para masyarakat. Berikut contohnya
1. Tari Topeng
Tari Topeng merupakan tradisional yang berasal dari Jawa Barat, lebih
tepatnya tarian ini lahir di Cirebon. Dinamakan tari topeng karena
memang penarinya memakai topeng saat tampil. Tarian ini seringkali
dipertunjukkan sebagai hiburan dalam acara hajat masyarakat Cirebon.

2. Tari Merak

10
Tari Merak adalah tari tradisional yang berasal dari Jawa Barat. Tarian ini
mendeskripsikan keindahan dan kecantikan burung merak, biasa
dipertunjukkan sebagai saran hiburan masyarakat Jawa Barat.

3. Tari Jaipong
Tari Jaipong adalah tarian hiburan yang juga berasal dari Jawa Barat,
tepatnya yaitu dari daerah Karawang. Tari Jaipong ini diciptakan oleh H.
Juanda pada tahun 1976.

c. Tari sebagai sarana media pertunjukan


Tari sebagai sarana media pertunjukan merupakan tari yang memiliki
fungsi untuk dipentaskan kepada masyarakat luas. Dengan pertunjukan yang
benar-benar disiapkan sebelum dipentaskan, masyarakat akan menikmati
keindahan-keindahan yang diungkapkan melalui gerak tari. Berikut contohnya
:

1. Tari Gambyong
Tari Gambyong adalah tarian klasik yang berasal dari Surakarta, Jawa
Tengah. Tarian ini dipentaskan sebagai media pertunjukan, di mana
tarian ini menggambarkan sifat wanita yang diungkapkan dengan gerak
halus, terampil, dan lembut serta lincah.

2. Tari Golek Menak


Tari Golek, juga merupakan tarian klasik yang memiliki fungsi sebagai
media pertunjukan. Tari Golek ini berasal dari Yogyakarta, yang
diciptakan oleh Sri Sultan Hamengkubuwono IX.

3. Tari Piring
Tari piring atau biasa disebut dengan Tari Piriang dalam bahasa
Minangkabau. Tari Piring ini berasal dari Kota Solok, Sumatera Barat.
Tarian yang menggunakan media pokoknya piring ini merupakan tarian
yang memiliki fungsi sebagai media pertunjukan.

2.5. Nilai Estetis Karya Seni Tari


Estetika merupakan sebuah keindahan yang akan tercipta dalam sebuah karya seni.
Nilai estetis dalam gerak tari merupakan kemampuan dari gerak tersebut untuk
menciptakan sebuah pengalaman estetis. Setiap gerak tarian pasti mempunyai nilai estetis
tersendiri yang dapat diulas dan dijelaskan secara cermat.
Hal yang perlu dipahami dalam mengamati karya seni tari adalah adanya faktor
subjektif dan faktor objektif. Terciptanya estetis itu karena adanya penilaian perasaan dari
pengamat. Jadi, estetis akan tercipta karena adanya proses relasi antara karya seni tari dan
tanggapan orang yang mengamati.

11
Masing-masing gerak tari di setiap daerah memiliki keunikan tersendiri, yang mana
tidak bisa lepas dari pengaruh budaya yang terdapat di daerah tersebut. Contohnya seperti
tari Jawa yang gerak matanya selalu mengarah ke bawah, tari Bali yaitu matanya yang
melotot menjadi ciri khas tersendiri, lalu ada juga tari saman dari Aceh yang memiliki
gerakan sangat cepat sebagai ciri khasnya.

BAB III
PENUTUPAN

3.1. Kesimpulan
Menurut KBBI, seni tari adalah aliran seni mengenai gerakan badan (tangan dan
lainnya) yang berirama dan biasanya diiringi bunyi-bunyian (musik, gamelan, dan
sebagainya). Dalam karya seni tari ada unsur utama (wiraga, wirama, wirasa) dan ada
umsur pendukung (ragam gerak, ragam iringan dan ragam riasan serta kostum).
Simbol dalam karya seni tari itu ada simbol gerak, simbol busana, dan simbol tata
rias. Jenis-jenis tari dibedakan berdasarkan penyajiannya, bentuknya dan fungsinya. Nilai
estetis dalam gerak tari merupakan kemampuan dari gerak tersebut untuk menciptakan
sebuah pengalaman estetis. Setiap gerak tarian pasti mempunyai nilai estetis tersendiri
yang dapat diulas dan dijelaskan secara cermat.

3.2. Saran
Penulis berharap adanya makalah ini dapat dijadikan acuan bagi siswa, institusi dan
Lembaga Pendidikan lainnya dalam mempelajari dan melestarikan karya seni tari di
lingkungan sekitar. Dan semoga makalah ini dapat meningkatkan pengetahuan dan
kreatifitas pembaca dan penulis dalam mempelajari karya seni tari.

12
DAFTAR PUSTAKA

Fitri. (2017). Makalah Bentuk, Jenis dan Nilai Estetis Gerak Tari.
https://kumpulanmymakalahsma.blogspot.com/. Diunduh 23 Juni 2021

Yuda, alfi. (2021). Pengertian, Unsur-unsur, Fungsi, Jenis-jenis, serta Contoh Seni Tari
Tradisional di Indonesia. https://www.bola.com/. Diunduh 23 Juni 2021

Refo, Rolif. (2021). Pengertian Seni Tari, Jenis Jenis tari, Fungsi Tari dan Nilai Estetis Tari.
https://deweezz.com/. Diunduh 23 Juni 2021

13

Anda mungkin juga menyukai