Penulis :
Kelompok :5
Kelas : 1D
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT. Yang Maha Esa atas segala rahmat- Nya
sehingga makalah tentang “Elemen Komposisi Tari” ini dapat tersusun hingga
selesai. dengan tujuan memenuhi tugas Mata Kuliah Umum Pendidikan Seni Tari
Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak
yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun
pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi. Karena keterbatasan
pengetahuan maupun pengalaman, kami yakin masih banyak kekurangan dalam
makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Oleh karena itu pembuatan makalah yang berjudul Elemen Komposisi Tari
ini dilatar belakangi untuk mempermudah proses belajar mengajar mata
kuliah Pendidikan Seni Tari serta untuk membantu pembaca menganalisis,
memahami, mengetahui tentang elemen elemen komposisi tari
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Pembahasan
2
BAB II
PEMBAHASAN
Seni tari adalah suatu gerakan yang berirama, dilakukan di suatu tempat dan
waktu tertentu untuk mengekpresikan suatu perasaan dan menyampaikan
pesan dari seseorang maupun kelompok. Seni menjadi wujud ekspresi diri
dari manusia, yang sering dijadikan sarana hiburan dan pertunjukan.
Secara umum seni tari adalah cabang seni yang mengungkapkan keindahan,
ekspresi, hingga makna tertentu melalui media gerak tubuh yang disusun dan
diperagakan sedemikian rupa untuk memberikan penampilan dan pengalaman
yang menyenangkan atau menumbuhkan horison baru bagi penontonnya. Seni
tari dapat dilakukan secara tunggal, berpasangan, berkelompok atau kolosal
3
gerakan di samping menggambarkan pengembangan gerak melalui
penataan ruang, gerak dan waktu.
2. Gerak sebagai elemen pokok tari. Rudolf Laban pakar tari kreatif
menyatakan bahwa gerak merupakan fungsional dari body (gerak bagian
kepala, kaki, tangan, badan), space (ruang gerak yang terdiri dari level,
jarak, atau tingkatan gerak), time (berhubungan dengan durasi gerak,
perubahan sikap, posisi, dan kedudukan), dinamyc (kualitas gerak
menyangkut kuat, lemah, elastis dan penekanan gerakan). Perubahan gerak
ekuivalen dengan kebutuhan waktu, cepat-lambat, panjang-pendek, dan
banyak-sedikit gerakan dilakukan butuh waktu. Tempo gerakan
merupakan panjang-pendek, cepat-lama gerakan dilakukan. Waktu dalam
tari dimensi dari tempo gerak. Tempo gerak dapat membangun image tari
secara keseluruhan dalam bentuk garapan tari atau koreografi tari.
3. Pola lantai, adalah arah atau garis langkah yang dilalui oleh penari. Pola
lantai terbagi menjadi dua, lurus dan lengkung. Ada pula pola lantai yang
merupakan perpaduan dari beberapa pola lantai sehingga membentuk
sebuah pola lantai baru Penyusunan pola lantai pada tarian bergantung
pada kreativitas koreografer atau pencipta tarian. Dalam penyusunan pola
lanfai harus memperhatikan unsur ruang, arah, fokus, level, kepadatan,
keleluasaan, dan desain.
4. Arah hadap, merupakan arah posisi tubuh penari. Penari bisa menghadap
ke depan, ke arah samping kanan atau kiri atau ke belakang menunduk,
dan sebagainya.
5. Tataran atau level adalah tingkatan.posisi tubuh penari. Terbagi menjadi
tiga, yaitu bawah, tengah, dan atas.
6. Ekspresi atau penjiwaan, merupakan bentuk dari mimik wajah dan gerakan
tubuh penari yang dihayati dengan perasaan supaya hasil tarian indah
dilihat. Dengan memahami dan membuat komposisi tari gaya kontemporer,
berarti kita menata bagian-bagian yang saling berhubungan menjadi
bentuk kesatuan yang utuh.
4
Menyusun atau mengomposisi tari memerlukan penekanan unsur tari
dengan desain, irama, motivasi, dan ide. Dengan demikian, unsur materi
komposisi perlu dihayati dan dimengerti. Metode penyusunan dan
pengombinasian berbagai unsur harus dipelajari dan dipraktikkan. Proses
kreatif dalam membuat sebuah komposisi tari terdiri dari tahap-tahap,
sebagai berikut:
1. Mengkhayalkan atau membayangkan
2. Merasakan
3. Menghayati
4. Mewujudkan
5. Memberi bentuk
1. Tema
2. Gerak Tari
Gerak yang hadir pada tiap gerakan merupakan gerak yang bermakna.
Gerakan menari merupakan gerak yang digunakan untuk
mengungkapkan perasaan, dengan harapan untuk mendapatkan
tanggapan orang lain. Setiap gerak itu mampu bercerita pada tubuh
agar dapat dipahami oleh penonton. Yang menjadi sumber utama gerak
tari adalah tubuh penari. Disinilah kekuatan kedua yang hadir pada
tari yaitu Estetika Tubuh. Gerak terdiri dari tenaga, ruang dan waktu
dan berhubungan erat dengan wirasa, wirama, dan wiraga. Desain
gerak secara nyata merupakan unsur 3 dimensi yang memiliki panjang,
lebar dan volume. Kedudukan gerak didesain menjadi bentuk benda
selama menempati posisi, kedudukan, dan momen berpindah dari satu
posisi ke posisi lain.
3. Desain Lantai
6
Garis-garis yang dilalui oleh penari disebut desain lantai. Gambar
desain lantai ini dalam pengertian lain adalah garis yang dibentuk oleh
formasi penari kelompok.
4. Desain Atas
7
Kesan gerakan yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi desain
atas mencakup beberapa kesan, secara rinci dapat disebut yakni.
9
sisi lain memberi corak kekuatan gerak yang terfokus pada anggota
gerak badan.
o. Desain Terlukis , desain gerak yang dihasilkan melalui impul salah
satu atau beberapa anggota gerak badan hubungannya dengan
penggunaan properti yang digerakan untuk menghasilkan kesan
tertentu. Pemaknaan gerak hubungannya dengan penggunaan
properti agar dapat menyempaikan makna yang disiratkan. Contoh
angin ribut dengan menggerakan properti sampur atau kain lainnya
dengan gerakan tidak teratur, lingkaran-lingkaran puting beliung,
dan ombak laut dengan membuat kesan gerak naik turun.
p. Desain Lanjutan , desain ini berupa lanjutan desain gerak yang
tertunda. Kelanjutan gerak yang dicatat dan kesan pikiran menjadi
modus dalam melukiskan kesan gerak dilanjutkan. Kesan desain ini
juga dapat dilukiskan melalui pandangan lanjutan, kesan gerak
dengan bantuan properti secara lanjutan menjadi salah satu indikasi
kesan ini diwujudkan. Kesan adanya garis lanjutan ditimbulkan
oleh anggota tubuh lain dari penari terutama mata, rambut, tangan
dan kaki dalam wujud gerakan lanjutan yang tidak tampak secara
nyata. Contoh memarahi orang, maka gerakan tangan memberi aba
melakukan ancaman beberapa kali ke arah korban. Kesan ini
memberikan indikasi bahwa orang tersebut sedang dimarahi.
Contoh lain, seorang memiliki badan yang bagus, maka penggunaan
bahasa isyarat tubuh dapat digunakan sebagai mediasi menyatakan
maksud pernyataan.
q. Desain Tertunda , kesan ini ditimbulkan dengan memanfaatkan
piranti anggota tubuh penari untuk melakukan gerakan secara
bertahap.
r. Desain Simetris , desain simetris adalah desain yang dibuat dengan
menempatkan garis-garis anggota tubuh yang kanan dan kiri
berlawanan arah tetapi sama. Lengan kanan lurus ke samping kanan,
lengan kiri lurus ke samping kiri. Tangan kanan tolak pinggang,
maka tangan kiri juga tolak pinggang. Desain ini memiliki kesan
10
kokoh, tenang, tetapi apabila terlalu banyak digunakan
menyebabkan kejenuhan.
s. Desain Asimetris , desain asimetris dibuat dengan menempatkan
garis-garis anggota tubuh kanan dan kiri tidak sama. Posisi tangan
kanan lurus ke samping kanan, tangan kiri bertolak pinggang.
Desain ini menarik dan dinamis. Kesan kurang kokoh. Desain
asimetris sangat diminati oleh penonton, sehingga kesan yang ada
harus jelas perbedaannya. Tarian yang memiliki desain asimetris
sangat menguntungkan dan sangat menarik bagi penonton.
5. Desain Dramatik
6. Musik/bunyi
11
Musik menjadi medium pendukung (bantu) yang tidak dapat
dipisahkan dari sebuah garapan tari. Musik/bunyi yang dipergunakan
untuk mengiringi tari harus digarap maksimal sesuai garapan tarinyan,
baik itu dengan alat instrumen penunjang atapun bunyi tubuh dan alam.
Jenis musik yang teratur disebut ritme, sedangkan yang tidak teratur
dapat disebut dengan bunyi saja. Bunyi yang teratur sesungguhnya
merupakan disain musik. Masalah tempo atau ritme, dinamik dan
sinkop yang terdapat dalam bunyi suatu musik dapat membentuk irama
dan dinamik yang mampu menggugah rasa kita untuk
mengekspresikan gerak.
7. Dinamika
12
f. Makin lama keras disebut Forte.
g. Teknik dinamika yang dicapai dengan melakukkan gerakan patah-
patah disebut Stakato.
h. Teknik dinamika yang dicapai dengan melakukkan gerakan
mengalun disebut Legato.
8. Komposisi Penari
9. Properti Penunjang
13
koreografi di mana dalam penerapannya diletakkan di area pentas atau
di panggung untuk mendukung koreografi.
1. Modern
a. Gerak Tari
b. Desain Lantai
c. Musik
14
Musik dalam tari Modern ini adalah dimana semua musik sudah
menggunakan teknologi dengan adanya itu,musik modern ini
jauh dianggap lebih populer dan mudah dikenal dikalangan
masyarakat sekarang.
e. Stage
Panggung modern adalah bentuk panggung proscenium baik
dalam bentuk tertutup maupun terbuka. Bentuk tertutup
biasanya dibatasi dengan wing yang ada pada sisi kanan dan kiri
panggung.
f. Lighting
15
Pada pertunjukan tari modern, lighting merupakan unsur yang
tidak bisa dilepaskan dalam sebuah pertunjukan tarian. Unsur ini
mampu menguatkan nuansa dan menciptakan rasa tertentu pada
tarian yang dipentaskan. Lampu pada tari modern, menggunakan
alat bantuan tenaga listrik. Misalnya spot light, strip light, foot
light (lampu kaki), lampu ini bias sehingga perlu diberi kertas
warna untuk dapat memantulkan sinar yang berwarna-warni
dengan tujuan dapat mewujudkan/membantu suasana yang
diinginkan.
2. Tradisional
a. Tema
Tema dalam tari tradisional biasanya berhubungan dengan
kisah-kisah merakyat. Ada juga tarian lain yang mengangkat
keperawan, doa datangnya hujan atau tentang agama dan
pendidikan.
b. Gerak Tari
Gerak tari tradisional, gerakannya menyusun dan biasanya
gerakannya tidak bebas.
c. Desain Lantai
Pola lantai pada tari tradisional indonesia pada prinsipnya
hampir sama yaitu garis lurus dan garis lengkung garis lengkung
termasuk pola lingkaran dan garis lurus membuat segi empat
segi tiga atau berjajar pola lantai dapat juga dilakukan dengan
cara kombinasi antara garis lurus dan garis lengkung kombinasi
ini dilakukan agar gerak tampak lebih dinamis.
d. Musik
16
Musik dalam tari Tradisional biasanya musik yang mengandung
dalam instrumen-instrumen daerah, dan biasanya menggunakan
alat music tradisional pada daerah tertentu.
e. Properti
Properti adalah segala peralatan yang dipakai atau dipegang atau
dimainkan oleh seorang penari pada waktu menari. Adapun
property yang biasa dipakai dalam tari trasional di Indonesia:
kipas, saputangan, selendang atau sampur, panah, keris, pedang,
tameng, gada, tombak, kendi, boneka, sabit, caping, tenggok,
tali, payung, bokor dan sebagainya. Dalam pemakaian propertI
yang perlu dipertimbangkan adalah mengusahakan agar alat
tersebut bisa menyatu dengan gerak, dan sesuai dengan isi
garapan tarinya.
f. Lighting
Lampu dalam tarian tradisional, masih bersifat sederhana
menggunakan minyak tanah misalnya: obor, lampu teplok,
petromak, lilin.
D. Pengertian Koreografi
Istilah koreografi untuk notasi gerakan manusia atau naskah tari,
diciptakan oleh Rudolf Benesh pada tahun 1955.Benesh mendefinisikan
koreologi sebagai “Estetika dan kajian ilmiah tentang semua bentuk
gerakan manusia dengan notasi gerakan”. Rudolph Benesh kelahiran
London (1916 – 1975) adalah seorang yang memiliki profesi sebagai
akuntan dan juga seorang seniman dan pemusik berbakat. Istrinya Joan
adalah seorang penari balet Wells Sadler. Usahanya untuk menulis
langkah-langkah menari menghafal menginspirasinya untuk menciptakan
sistem notasi gerakan yang andal yang ia sebut koreografi. Pada tahun
1947, Rudolf dan Joan memulai pengembangan kolaboratif pada sistem
tersebut. Pada bulan September 1955, koreografi diluncurkan di Royal
Opera House dengan diterbitkannya “An Introduction to Benesh Dance
Notation”. Buku ini ditampilkan di antara pameran paviliun pemerintah
Inggris dari penemuan teknologi dan ilmiah di Pameran Brussel pada
tahun 1958.Institut Beneld of Choreology didirikan pada tahun 1962 untuk
melatih ahli koreografi. Saat ini, koreografi telah menjadi alat yang
18
berguna untuk mengkoreografi, merekam, mereproduksi dan menganalisis
gerakan manusia dalam segala bentuknya yang terkandung dalam bahasa
gerakan kinetik, non-verbal, yang murni. Manfaat alat semacam itu untuk
pementasan dan menghidupkan kembali produksi balet, serta untuk
rehabilitasi kesehatan dan desain ergonomis sangat berharga.
F. Stave
Gerakan diberi catatan dengan menulis posisi tubuh yang berubah di
sepanjang stik berlapis lima. Serangkaian notasi “frame” link posisi ke
gerakan fluida, gerakan atau langkah tari dengan garis gerakan ke timeline
atau musik iringan. Pertarungan berjajar Benesh 5 sedikit lebih besar
daripada stegan musikal dan menyediakan matriks untuk tubuh manusia.
Kaki diplot di dekat garis bawah dan bagian atas kepala mencapai garis
paling atas, dengan bagian tubuh lainnya berada di antara
keduanya.Bagian ekstremitas (tangan dan kaki) kemudian digambarkan
19
secara visual pada kanvas stave dengan hanya 3 tanda dasar. Tanda-tanda
ini menunjukkan “di depan”, “belakang” atau “tingkat” dengan tubuh.
Dengan cara ini, Benesh memecahkan masalah penulisan gerakan tiga
dimensi ke kertas dua dimensi.
G. Skor Koreografi
Cara cerdik ini untuk merencanakan ekstremitas dalam kaitannya dengan
tubuh pada garis waktu (stave), memungkinkan seorang koreografer
terlatih untuk membaca gerakan dan langkah-langkah menari secara
motorik seperti yang dilakukan oleh pembaca.Sama seperti dalam skor
orkestra penuh yang digunakan oleh konduktor untuk mengelola orkestra,
skor koreografi menggambarkan gerakan dan langkah rinci yang
dilengkapi dengan ritme dan ungkapan untuk individu (solois) dan seluruh
kelompok (corps de ballet), masing-masing pada tongkat mereka
sendiri.Skor Koreografi merupakan tulang punggung produksi balet skala
penuh. Mereka berisi semua langkah untuk semua pemeran, informasi
tentang pemandangan, pencahayaan, kostum dan detail produksi. Seorang
koreografer membantu koreografer selama pembuatan sebuah karya baru
dan membantu master balet selama latihan.
H. Penggunaan Koreografi
Saat ini, Benesh Institute adalah departemen Royal Academy of Dance di
London. Di dunia Ballet, koreografer terlatih adalah tulang punggung
produksi yang sukses. Mengapa? Karena dengan membaca naskahnya,
seorang koreografer bisa mengajarkan langkah awal kerja tarian kepada
para penari dan membantu tim produksi. Keuntungan menggunakan
metode kinetik murni untuk menggambarkan dan mempelajari tarian dan
gerakan adalah bahwa gerakan inti itu sendiri disampaikan daripada
beberapa deskripsi verbal atau fisik yang tidak jelas tentang sebuah
gerakan. Hal ini telah menarik perhatian koreografi ke disiplin ilmu terkait
gerakan lainnya dalam bahasa tubuh manusia seperti:
1. Kebugaran dan pengajaran tari
2. Ergonomi
20
3. Fisioterapi
4. Studi gerak
5. Industri film
6. Perangkat lunak animasi 3D
Bahasa tubuh telah menemukan koreografi alat yang komprehensif, untuk
secara akurat menggambarkan bagaimana tubuh manusia bergerak.Banyak
orang tidak tahu apa itu koreografi dan bahkan tidak sadar bahwa seperti
nota tari / gerakan sebenarnya ada.
21
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Seni tari adalah cabang seni yang mengungkapkan keindahan, ekspresi,
hingga makna tertentu melalui media gerak tubuh yang disusun dan
diperagakan sedemikian rupa untuk memberikan penampilan dan
pengalaman yang menyenangkan atau menumbuhkan horison baru bagi
penontonnya. Karya tari membutuhkan banyak elemen-elemen pendukung
yang sangat kuat. Melalui proses yang baik adalah kunci kesuksesan dari
setiap karya, mulai dari ide gagasan sampai pada realisasi bentuk sebuah
karya. Berawal dari sebuah pengalaman pribadi penata yang menjadi ide
gagasan melalui proses yang cukup panjang suatu karya tari dapat dibuat
sehingga yang awalnya ide yang ada dalam pikiran penata dapat teruang
lewat gerak yang dapat dilihat secara visual. Koreografi merupakan
penyusunan suatu gerak yang dikomposisikan menjadi sebuah tarian dimana
didalamnya sudah ada aspek aspek dari koreografi. Ada juga cara kerja
koreografi dengan notasi choreolgy atau benesh movement yang merupakan
gerakan. Stave merupakan gerakan yang diberi catatan dengan menulis
posisi tubuh yang berubah di sepanjang stik berlapis lima.
B. Saran
Sebagai seorang pemula, penulis sadar bahwa makalah ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karna itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang
bersifat membangun karena saran dan kritik yang bersifat membangun itu
akan bermanfaat bagi penulis untuk memperbaiki dan memperdalam materi
ini.
22
DAFTAR PUSTAKA
Meri, L., 1986. Elemen - elemen Dasar Komposisi Tari. Judul asli: Dances
Maizarti, M. and Saputri, S.A., 2017. Bentuk Dan Estetika Tari Sayak. Garak Jo
Meri, L., 1975. Komposisi Tari, elemen – elemen dasar. Yogyakarta: Laga-ligo.
Sari, M., 2013. Peranan Ilmu Menata Tari Pada Karya Tari Di Lembaga
23