NPM : 2113053261
Kelas : 1D
Semester : Ganjil
Fakultas/Prodi : K.I.P/PGSD
Mata Kuliah : Pendidikan Agama Islam
Dosen Pengampu : Dra. Loliyana, M.Pd
2021
PRAKATA
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT. Yang Maha Esa atas segala rahmat-
Nya sehingga makalah tentang “Tata Cara Wudhu” ini dapat tersusun hingga
selesai. dengan tujuan memenuhi tugas Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam.
Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak
yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun
pikirannya.
Dan harapan penulis semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi. Karena keterbatasan
pengetahuan maupun pengalaman, penulis yakin masih banyak kekurangan dalam
makalah ini, Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
PRAKATA......................................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
C. Tujuan .............................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan ...................................................................................... 5
B. Saran ................................................................................................ 5
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam memahami pengertian wudhu, diperlukan pemahaman
terhadap beberapa elemen internal wudhu itu sendiri dimulai dari yang
terkecil yaitu kosa kata yang digunakan sampai dengan tata cara wudhu itu
sendiri. Oleh karena itu makalah ini penulis susun berdasarkan beberapa
aspek penilaian disebabkan karena banyaknya pendapat para ulama
tentang tata cara berwudhu. Sebelum melaksanakan ibadah, setiap
manusia diwajibkan untuk berwudhu agar mereka suci dan bersih dari
hadats kecil.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian wudhu?
2. Apa ayat al-qur’an tentang wudhu?
3. Apa rukun wudhu?
4. Apa saja syarat sah wudhu?
5. Apa yang membatalkan wudhu
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian wudhu
2. Untuk mengetahui ayat al-qur’an tentang wudhu
3. Untuk mengetahui rukun wudhu
4. Untuk memahami syarat sah wudhu
5. Untuk memahami hal yang membatalkan wudhu
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Wudhu
Kata wudhu merupakan kata serapan dari Bahas Arab yang sudah
lazim diucapkan dengan fasih oleh kaum muslim Indonesia. Adapun
artinya, dalam kamus bahasa Indonesia tertulis : menyucikan diri (sebelum
sembahyang) dengan membasuh muka, tangan, kepala, dan kaki.
Sedangkan dalam bahasa Arab kata wudhu’ merupakan turunan dari kata
kerja (fi;il) wadhu’ayadha’u yang artinya: bersih. Kemudian, ketika kata
ini menjadi istilah dalam fikih (hukum islam), arti kata wudhu’ adalah:
perbuatan mengambil wudhu, yaitu menggunakan air yang suci lagi
menyucikan untuk meratakannya pada anggota-anggota tubuh tettentu
sebagaimana yang di jelaskan dan di syari’atkan (ditetapkan) oleh Allah
SWT serta diajarkan oleh Rasulullah saw.
C. Rukun Wudhu
Tidaklah sah apabila seseorang yang meninggalkan salah satu rukun
(fardunya) wudhu. Adapun rukun-rukun wudhu itu adalah :
1. Niat Untuk mengerjakan wudhu. Niat itu letaknya di dalam hati.
2. Membasuh seluruh muka, yakni antara tempat tumbuh rambut kepala
yang wajar hingga ke bawah janggut dan secara melintang antara kedua
belah daun telinga
3. Membasuh kedua tangan sampai siku-siku
4. Membasuh kepala
5. Membasuh kedua kaki sampai mata kaki
6. Tertib (berurutan) artinya mendahulukan anggota wudhu yang
seharusnya didahulukan dan mengakhiri yang seharusnya diakhiri
1. Islam; orang yang tidak beragama islam tidak sah melaksanakan wudhu.
2. Tamyiz, yakni dapat membedakan baik buruknya sesuatu pekerjaan
3. Tidak berhadats besar
4. Dengan air suci, lagi mensucikan (air mutlak)
5. Tidak ada sesuatu yang menghalangi air, sampai ke anggota wudhu,
misalnya getah, cat dan sebagainya
6. Tidak ada najis pada tubuh, sehingga merubah salah satu sifat air yang
suci lagi mensucikan.
3
E. Hal yang Membatalkan Wudhu
Menurut Imam Syafi’i membagi penyebab batalnya wudhu
seseorang menjadi 4 perkara. Empat perkara tersebut adalah sebagai
berikut:
1. Keluarnya sesuatu melewati satu dari dua jalan
Segala sesuatu yang keluar melalui salah satu jalan keluarnya
najis (qubul dan dubur) merupakan penyebab batalnya wudhu
seseorang. Akan tetapi, menurut Imam Syafi’i, air mani yang keluar
dari tubuhnya sendiri (bukan air mani yang menempel) bukan
penyebab batalnya wudhu. Ini karena jika seseorang mengeluarkan
air mani maka dia wajib mandi. Air mani adalah air yang memancar
keluar dari kemaluan, biasanya pada saat berhubungan intim.
2. Hilang akal
Hilang akal merupakan salah satu penyebab wudhu
seseorang batal. Hilang akal di sini dapat disebabkan oleh pingsan,
gila, atau tidur. Namun, tidur yang dilakukan dalam posisi duduk
tidak membatalkan wudhu.
3. Bertemunya dua kemaluan antara laki-laki dan perempuan
Penyebab lain batalnya wudhu seseorang adalah bertemunya
dua kemaluan laki-laki dan perempuan. Baik yang terjadi secara
disengaja ataupun tidak.
4. Menyentuh kemaluan
Hal terakhir yang membatalkan wudhu adalah menyentuh
kemaluan dengan telapak tangan.
4
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berwudhu adalah tindakan yang harus dilakukan seorang Muslim
sebelum melaksanakan shalat, karena wudhu sendiri merupakan salah satu
syarat sah shalat. Pengertian wudhu sendiri menurut syara’ adalah,
membersihkan anggota wudhu untuk menghilangkan hadats kecil. Jika kita
hendak melaksanakan sholat, maka berwudhu lah dengan syarat sah yang
telah dianjurkan oleh nabi,karena syarat sah sholat adalah suci dari hadas
besar dan kecil.
B. SARAN
Sebagai penyusun, penulis menyadari akan adanya kekurangan
dalam pembuatan makalah ini. Oleh karena itu, mohon kritik dan saran
dari pembaca. Agar penulis dapat memperbaiki makalah yang selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Artikel Bacaan :
1. http://maqollah.blogspot.co.id/2013/10/makalah
wudhu.html?m=1
2. https://almanhaj.or.id/754-wudhu.html
3. http://www.fiqihmuslim.com/2014/09/hal-hal-yang-
membatalkan-wudhu.html?m=1